Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan
atau tanpamencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin). Penyebab jatuh ada yang dapat diantisipasi sebelumnya dan ada
yang tidak dapat diantisipasi. Faktor faktor resiko yang dapat diantisiapasi harus dicari untuk
mencegah jatuh.
Faktor tersebut adalah :
A. Intrinsik / fisik / berhubungan dengan kondisi pasien :
1. Riwayat jatuh sebelumnya
2. Inkontinensia
3. Gangguan kognitif / psikologis
4. Usia > 65 th
5. Osteoporosis
6. Status kesehatan buruk
7. Gangguan muskuloskletal
B. Ekstrinsik / lingkungan :
1. Lantai basah / silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, handrail tidak
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1 Panduan ini diterpakan kepada semua pasien rawat inap, pasien unit gawat darurat (UGD),
dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
2.2 Pelaksanaan panduan ini adalah para tenaga kesehatan ( medis, perawat, farmasi, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya) ; staf diruang rawat, staf administrasi, dan staf pendukung yang
bekerja dirumah sakit.
2.3 Pasien identifikasi saat di unit gawat darurat atau poliklinik untuk pasien yang akan rawat
inap.
BAB III
TATA LAKSANA
3.1 Petugas Penanggung Jawab
3.1.1 Seluruh staf dirumah sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur pencegahan pasien jatuh.
b. Melaporkan kejadian bila ada pasien jatuh.
3.1.2 Perawat yang bertugas ( perawat penanggung jawab pasien ) akan melakukan skrining
risiko jatuh kepada setiap pasien dengan menggunakan Asesmen Risiko Jatuh
Harian
3.1.3 Kepala instalasi / kepala ruangan / manajer.
a Memastikan seluruh staf di instalasi memahami Faktor Risiko Jatuh,
Pencegahan, dan Penanganannya
b Menyelidiki semua hal yang menjadi penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin ).
c Memantau dan memastikan dan menjaga standar pencegahan dan penanganan
risiko jatuh berjalan dengan baik.
3.2 Dokumen Yang Harus Tersedia
3.2.1 Kebijakan
a. PMK No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang keselamatan pasien rumah sakit.
b. Peraturan direktur tentang kebijakan pelayanan RS
3.2.2 SOP asesmen risiko pasien jatuh, SOP Manajemen pasien jatuh, SOP pemasangan
gelang resiko jatuh.
3.3 Pengkajian Pasien Resiko Jatuh
3.3.1 Asesmen awal / skrining
a Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh Skala Morse
(untuk pasien Dewasa) atau Skala Humpty Dumpty (untuk pasien anak-anak) dalam
waktu 4 jam dari pasien masuk RS.
2
hasil asesmen
Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah, diperlukan skor resiko
rendah 2 kali pemeriksaan berturut-turut.
alat bantu
Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding
Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obat-obatan, efek samping,
serta interaksinya dengan makanan/ obat-obatan lain.
BAB IV
DOKUMENTASI
4.1 Pencatatan dilakukan pada setiap pasien dengan menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Harian
4.2 Semua pasien dengan kategori risiko sedang dan tinggi akan dilakukan pencatatan status
jatuh pada bagian Rencana Perawatan Interdisiplin di sub-bagian Proteksi.