Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Aliran seni lukis yang lahir pada zaman Renaisance abad ke 14, yakni
kembalinya pandangan dan kekaguman kaum
bangsawan/istana/penguasa kepada seni klasik Yunani dan Romawi.
Perkembangan aliran seni klasisisme ini dilanjutkan dengan NeoKlasisisme yang dipengaruhi oleh hadirnya seniman akademis.
Ciri-ciri dari aliran seni lukis ini diantara nya adalah :
1.Bersifat istana sentris;
2.Kaku/satatis;
3.Warna kecoklat-coklatan; Tenang dan lembut,
4.Pencahayaan sederhaan
5. Terdapat gerakan pada objek benda.
Tokoh yang terkenal aliran ini adalah : Jacques-Louis David (1748-1825)
dan Jean-Auguste-Dominique Ingres (1788-1867) seniman Perancis,
Angelica Kauffman (1741-1807) seniman Inggris, Thomas
Jefferson (1743-1826) seniman Amerika.
B.
ROMANTISME
C. REALISME
Gaya yang mengungkapkan kenyataan alam/kehidupan apa adanya
terutama kaum miskin. Seniman Realis tidak mendasarkan karyanya pada
tema mitologi Yunani dan Romawi atau tema dari Timur Dekat Sebagai
sanggahan atas aliran klasisisme yang statis dan romantisme yang
berlebihan dan mengada-ngada terutama didukung oleh bangkitnya
sosialis.
Ciri-ciri yang biasanya dilihat dari aliran realism ini adalah Tema
mengungkapkan rakyat jelata/kaum miskin,Ungkapan apa adanya sesuai
dengan kasat mata,
Tokoh yang terkenal aliran ini adalah : Honore Daumier (18081879), Gustave Courbet (1819-1977), Edouard Manet (1832-1883)
seniman Perancis
D.
IMPRESIONISME
E.
POST-IMPRESIONISME
Aliran seni lukis kelanjutan dari impresionisme yang lebih mengejar pada
cuaca. Seniman-seniman Post-Impresionisme merupakan seniman yang
awalnya terpengaruh oleh aliran impresionisme yang kemudian
menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti
penggunaan warna yang cermerlang.
Post-Impresionisme bukan merupakan gaya tunggal, melainkan meliputi
beberapa kecenderungan gaya.
Dalam Post-Impresionisme berkembang beberapa aliran seni lainnya,
misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-Impresionisme atau
Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme.
Beberapa seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan
gayanya sendiri secara lebih bebas.
Tokoh yang terkenal aliran ini adalah : Georges Seurat (18591891), Paul Cezanne(1839-1906), Vincent Van Gogh (18531890), Paul Gauguin (1848-1903), Toulouse-Lautrec (1864-1901)
F. Surealisme
Surealisme bukan hanya sebuah bentuk seni namun merupakan bagian
gerakan budaya yang mempengaruhi berbagai aspek dari pemikiran
politik hingga ekspresi seni dalam berbagai media seperti film, puisi,
sastra, dan lukisan. Aliran ini menampilkan sosok natural yang diplintir
menjadi alam mimpi
SENI RUPA ABAD KE-20 SAMPAI PERANG DUNIA II
Abad ke-20 merupakan masa berkembang pesatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, banyak sekali ilmuan-ilmuan hebat yang sedang
mengembangkan sayapnya saat itu disamping terjadi banyak perpecahan
yang terjadi diantara negara di dunia. pada periode ini banyak aliran seni
yang muncul dengan bentuk seni rupa baru dan konsep-konsep seni rupa
yang menentang nilai-nilai tradisi masa lampau. Gaya seni rupa dalam
periode secara keseluruhan itu disebut dengan nama Modernisme.
Istilah Modernisme digunakan untuk menunjukkan perkembangan yang
meninggalkan naturalisme menunju abstraksi dan nonrepresentasi.
diantaranya adalah :
A. Fauvisme dan Ekspresionisme
Istilah Ekspresionisme digunakan untuk menunjukkan seni rupa yang
mengungkapkan perasaan emosional. Di Eropa seni rupa Ekspresionisme
dibedakan menjadi dua jenis yakni Ekspresionisme Jerman dan
Ekspresionisme Perancis. Perbedaan nya ditekankan pada teknik dan
suasana dari karya yang dihasikannya seperti, Ekspresionisme di Perancis
lebih dipenuhi oleh struktur dan komposisi formal dan kurang
mengandung emosi yang mendalam. Di Jerman ekspresionisme lebih
merupakan curahan situasi psikologis dan perasaan yang mendalam.
sedangkan Fauvisme adalah aliran seni lukis yang membebaskan diri dari
keteraturan dan hukum-hukum yang berlaku
Tokoh-tokoh Fauve di Pranciss diantaranya adalah : Henri Matisse, Andre
Derain, Georges Rouault,
B.Kubisme
Piccaso dan Braque menemukan Kubisme Sintetik pada tahun 1912. Gaya
ini mengembalikan warna dan tekstur pada seni lukis Kubisme. Dalam
gaya ini mereka juga memasukkan bentuk-bentuk potongan sebagai
unsur kolase dalam seni lukis, dan bahkan menyusun komposisi yang
seluruhnya berupa kolase.
C. Pointilisme
Aliran lukisan yang memanfaatkan teknik melukis dengan titik-titik dan
merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Pointilisme
pertama kali disebut divisionisme. Pointilisme adalah nama yang
diberikan kemudian yang dimaksudkan untuk mengejek gaya tersebut.
Saat ini, pointilisme merupakan aliran yang diterima luas dan tidak lagi
memiliki konotasi negatif.
Tokoh terkenal aliran pointilisme adalah Seurat, Georges-Pierre(18591871) Signac, Paul (1863-1935) Pisarro
D. De Stjil
De Stijl merupakan gerakan seni rupa yang berasal dari Belanda selama
Perang Dunia I. Gerakan yang idealistik ini mencari pemecahan baru
dalam seni lukis, seni patung, dan arsitektur melalui falsafah Kubisme. De
Stijl mengembangkan gaya yang murni nonobjektif atau
nonrepresentasional, berdasarkan bentuk-bentuk geometri siku-siku.
Tokoh dari aliran De Stjil diantaranya adalah : Piet Mondrian dan Gerrit
Rietveldt
E. Dadaisme
Gerakan Dada menciptakan karya seni rupa yang mengkomunikasikan
konsep absurditas. Dada dapat dikategorisasikan kedalam konsep Fantasi
(lawan dari Realisme). Gerakan ini berpengaruh pada sastra, teater,
musik, serta seni rupa. Seniman Dada menolak rasio, menganggap bahwa
pemikiran rasional tidak efektif untuk menyelesaikan masalah dunia. Dada
merupakan reaksi terhadap kengerian Perang Dunia I, yang dilihat
seniman sebagai akibat pemikiran rasional. Tokoh-tokoh dari aliran ini
diantaranya adalah : Marchel Duchamp, Man Ray, Hans (Jean) Arp,
Max Ernst.
PERKEMBANGAN SENI RUPA SETELAH PERANG DUNIA II
Masa sekarang adalah abad seni rupa pluralisme. Berbagai
kecenderungan seni rupa hadir berdampingan, tanpa ada yang mengaku
paling unggul dibandingkan dengan yang lain. Masa sekarang disebut juga
Post-Modernisme.