Você está na página 1de 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN GIZI BURUK
2.1 Definisi
Gizi buruk adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.
(Suriadi, 2001:196).
Gizi buruk adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan
tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis
yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi protein dan kalori. (Nelson, 1999:212).
Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan digunakan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, pertahanan dan atau perbaikan. Zat gizi dikelompokkan menjadi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. (Arisman, 2004:157).
Dapat di simpulkan bahwa gizi buruk adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang
terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun
pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot.
2.2 Klasifikasi
Untuk kepentingan praktis di klinik maupun di lapangan klasifikasi MEP ditetapkan
dengan patokan perbandingan berat badan terhadap umur anak sebagai berikut:
1) Berat badan 60-80% standar tanpa edema

: gizi kurang (MEP ringan)

2) Berat badan 60-80% standar dengan edema

: kwashiorkor (MEP berat)

3) Berat badan <60% standar tanpa edema

: marasmus (MEP berat)

4) Berat badan <60% standar dengan edema

: marasmik kwashiorkor

2.3 Etiologi
Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena :
diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan
orangtua-anak terganggu, karena kelainan metabolik, atau malformasi kongenital.
(Nelson,1999).
Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi
yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering
diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi,
kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik,
penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116)

2.4 Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein,
atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. (Arisman, 2004:92).Dalam keadaan kekurangan
makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi
kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat,
protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan,
karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar,
sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga
setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi
setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi
karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam
lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton
bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh
akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira
kehilangan separuh dari tubuh. (Nuuhchsan Lubis an Arlina Mursada, 2002:11).
2.5 Manifestasi Klinik
Pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat
badan sampai berakibat kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi
berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari bantalan pipi, muka bayi dapat
tetap tampak relatif normal selama beberaba waktu sebelum menjadi menyusut dan
berkeriput. Abdomen dapat kembung dan datar.Terjadi atropi otot dengan akibat
hipotoni.Suhu biasanya normal, nadi mungkin melambat, mula-mula bayi mungkin rewe,
tetapi kemudian lesu dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi, tetapi dapat
muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tinja berisi
mukus dan sedikit. (Nelson,2004). Selain itu manifestasi marasmus adalah sebagai
berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Badan kurus kering tampak seperti orangtua


Lethargi
Irritable
Kulit keriput (turgor kulit jelek)
Ubun-ubun cekung pada bayi
Jaringan subkutan hilang
Malaise
Kelaparan
Apatis

2.6 Penatalaksanaan
1) Menurut Arisman, 2004:105

Komposisi ppemberian CRO (Cairan Rehidrasi Oral) sebanyak 70-100 cc/kg BB

biasanya cukup untuk mengoreksi dehidrasi.


Cara pemberian dimulai sebanyak 5 cc/kg BB setiap 30 menit selama 2 jam

pertama peroral atau NGT kemudian tingkatkan menjadi 5-10 cc/kg BB/ jam.
Cairan sebanyak itu harus habis dalam 12 jam.
Pemberian ASI sebaiknya tidak dihentikan ketika pemberian CRO/intravena

diberikan dalam kegiatan rehidrasi.


Berika makanan cair yang mengandung 75-100 kkal/cc, masing-masing disebut
sebagai F-75 dan F-100.

2) Menurut Nuchsan Lubis


Penatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap,
yaitu :
a. Tahap awal : 24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk
menyelamatkan jiwa, antara lain mengoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis
dengan pemberian cairan IV.
Cairan yang diberikan adalah larutan Darrow-Glukosa atau Ringer Laktat
Dextrose 5%.
Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.
Kemudian 140ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya.
Cairan diberikan 200ml/kg BB/ hari.
b. Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan
Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/
kg BB/ hari atau rata-rata 50 kalori/ kg BB/ hari, dengan protein 1-1,5 gr/

kg BB/ hari.
Kemudian dinaikkan bertahap 1-2 hari hingga mencapai 150-175 kalori/ kg

BB/ hari, dengan protein 3-5 gr/ kg BB/ hari.


Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP ini lebih kurang 7-10
hari.

2.7 Pemeriksaan Diagnostik


1) Pemeriksaan Fisik

Mengukur TB dan BB
Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram) dibagi dengan TB
(dalam meter)

Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep)
ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur,
biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit
banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm

pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.


Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan
jumlah otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak
berlemak).

2) Pemeriksaan laboratorium : albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht, transferin.


2.8 Pengkajian
1. Identitas
a. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan & kontak dengan klien tentang :
nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien, tujuan waktu,
tempat, pertemuan, dan topik yang akan dibicarakan.
b. Usia dan nomor Rekam Medik
c. Mahasiswa menuliskan sumber data yang di dapat.
2. Alasan Masuk
a. Tanyakan kepada klien / keluarga yang datang :
b. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke rumah sakit ini
3. Focus pengkajian marasmus menurut Mi Ja Kim adalah :
a. Data Subjektif
1) Rasio berat badan
2) Kehilangan BB dengan asupan makan yang adekuat.
3) BB 20% atau lebih dibawah BB ideal untuk tinggi badan& bentuk tubuh yang
normal.

4. Tinggi aktivitas
Berkurangnya aktivitas tampak pada kebanyakan kasus marasmus.Anak tampak lesu
dan tidak bergairah& pada anak yang lebih tua terjadi penurunan produktivitas kerja.
5. Masukan atau intake nutrisi
1) Melaporkan asupan makan yang tidak adekuat kurang dari jumlah harian yang
dianjurkan

2) Melaporkan/terlihat kurang makan


3) Melaporkan perubahan dalam hal merasakan makanan.
6. Pengetahuan tentang nutrisi
Memperlihatkan / terobservasi kurangnya pengetahuan dalam perilaku peningkatan
kesehatan.
a. Data Objektif
1) Data umum
a) Perubahan rambut
Warnanya lebih muda (coklat, kemerah-merahan dan lurus, panjang, halus,
mudah lepas bila ditarik).
b) Warna kulit lebih muda
Seluruh tubuh / lebih sering pada muka, mungkin menampakan warna lebih
muda daripada warna kulit anak sehat.
c) Tinja encer
Disebabkan gangguan penyerapan makan, terutama gula.
d) Adanya ruam bercak bersepih
Noda warna gelap pada kulit, bila terkelupas meninggalkan warna kulit
yang sangat muda / bahkan ulkus di bawahnya.
e) Gangguan perkembangan & pertunbuhan
Hilangnya lemak di otot & bawah kulit karena makanan kurang
mengandung kalori dan protein.
f) Adanya perut yang membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang
jelas.
g) Adanya anemia yang berat
Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat dan
berbagai vitamin.
h) Mulut dan gigi
Adanya tanda luka di sudut-sudut mulut.
i) Kaji adanya anoreksia, mual.
2.8 Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Kekurangan volume cairan
3) Gangguan integritas kulit
4) Resiko tinggi infeksi
5) Kurang pengetahuan

2.9 Intervensi Keperawatan


N
O
1

Diagnosa Keperawatan

NOC

NIC

Ketidakseimbangan Nutrisi : NOC :


kurang

dari

kebutuhan

tubuh (00002)

Observasi
Selera makan : keinginan
untuk makan ketika dalam
keadaan sakit atau sedang

Domain 2 : Nutrisi
-

menjalani pengobatan
Pembentukan
pola
menyusui bayi : bayi

Kelas 1 : Ingesti

melekat ke dan mengisap


dari payudara ibu untuk

Definisi : asupan nutrisi tidak

memperoleh nutrisi selama

mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan metabolic
-

Batasan karakteristik :

( dengan atau tanpa


-

penyakit)
Menolak makan
Indigesti

minggu,

menyusui
status gizi

pertama
:

tingkat

ketersediaan zat gizi untuk

1. Subjektif :
- Kram abdomen
- Nyeri
abdomen

memenuhi
-

kebutuhan

metabolic
status gizi : pengukuran
biokimia : komponen dan
kimia cairan tubuh yang

(non-

Rasional

mengindikasikan

status

Observasi

1. Dapatkan riwayat diet


2. Kaji berat badan anak

1. Untuk

mengetahui

asupan kalori
2. Untuk
mengetahui

Mandiri

gangguan

3. Dorong

orangtua

atau

anggota

keluarga

lain

pertumubuhan

pada

anak

untuk menyuapi anak atau


ada disaat makan
Mandiri
4. Sajikan makan sedikit tapi
3. Untuk
meningkatkan
sering
5. Sajikan
porsi
kecil
selera makan
4. Untuk
meningkatkan
makanan dan berikan
asupan nutrisi
setiap porsi secara terpisah
5. Untuk
meningkatkan
6. Tingkatkan keseimbangan
proses
penyembuhan
elektrolit dan pencegahan
pada anak
komplikasi akibat dari
6. Untuk
meningkatkan
kadar elektrolit serum
keseimbangan elektrolit
yang tidak normal atau di
dan
mencegah
luar harapan
komplikasi dari kadar
7. Atur
dan
cegah

NANDA international)
Persepsi

nutrisi
status

komplikasi

akibat

elektrolit serum yang

perubahan kadar cairan

tidak normal atau diluar

dan

dan elektrolit
8. Gunakan proses bantuan

harapan
7. Untuk mengatur dan

cairan yang dikonsumsi

interaktif untuk membantu

mencegah

tubuh selama waktu 24

mempertahankan

yang disebabkan oleh

jam
status gizi : asupan gizi:

keberhasilan menyusui

perubahan kadar cairan

gizi

asupan

ketidakmampuan untuk

makanan dan cairan :


jumlah

mencerna makanan
Melaporkan perubahan

sensasin rasa
Melaporkan kurangnya

makanan
Merasa cepat kenyang
setelah

nutrisi yang cukup dari


zat gizi yang biasanya
Health Education
perawatan-diri : makan :
ASI
9. Berikan
pengetahuan
kemampuan
untuk
tentang gizi yang tepat
mempersiapkan
dan
untuk anak
mengingesti makanan dan
10. Ajarkan pasien/keluarga
Health Education
cairan secara mandiri
tentang makanan yang
9. Agar orangtua dapat
dengan atau tanpa alat
bergizi dan tidak mahal
memberikan
asupan
bantu
nutrisi yang tepat pada
berat badan : massa

kekurangan makanan
Kehilangan
rambut

yang berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang
informasi,

informasi yang salah


Kurangnya
minat

tubuh : tingkat kesesuaian

terhadap makanan
Salah paham
Membrane
mukosa

lemak

pucat

komplikasi

dan elektrolit
8. Agar bayi mendapatkan

keadekuatan pola asupan

mengonsumsi

makanan
2. Objektif :
- Pembuluh kapiler rapuh
- Diare
- (adanya
bukti)

makanan

berat

badan,

otot

dengan

mandiri
10. Agar orangtua dengan

dan
tinggi

badan, rangka tubuh, jenis


kelamin, dan usia.

anak dalam perawatan

Kolaborasi
11. Diskusikan dengan ahli

ekonomi yang lemah


juga dapat memenuhi

Tonus otot buruk


Kriteria hasil :
Menolak
untuk
- mempertahankan
berat
makan(non-NANDA
badan___kg
atau
international)
bertambah ____kg pada
Rongga mulut terluka
____
(inflamasi)
- menjelaskan
komponen
Kelemahan otot yang
diet bergizi adekuat
berfungsi
untuk
- mungkapkan tekad untuk
menelan
atau
memenuhi diet
- menoleransi diet yang
mengunyah
-

Factor yang berhubungan :


-

Ketergantungan

kimia
Penyakit kronis
Kesulitan mengunyah

atau menelan
Factor ekonomi
Kebutuhan metabolic

tinggi
Reflex mengisap pada

bayi tidak adekuat


Kurang
pengetahuan

dasar tentang nutrisi


Akses
terhadap

dianjurkan
mempertahankan

massa

tubuh dan berat badan

zat
-

dalam batas normal


memiliki

nilai

laboratorium dalam batas


-

normal
melaporkan tingkat energy
yang adekuat.

nutrisi tentang pemberian


gizi yang tepat
12. Pemasangan NGT

nutrisi anaknya secara


tepat
Kolaborasi
11. Untuk

mempercepat

proses

penyembuhan

anak
12. Mempermudah
makanan untuk masuk
ke

lambung

dikhususkan pada anak


yang
makan

merasa

malas

makanan terbatas
Hilang nafsu makan
Mual dan muntah
Pengabaian oleh orang

tua
- Gangguan psikologis
Diare (00013)
Domain

Eliminasi

NOC:
/

Pertukaran Kelas
Kelas 2 Fungsi Gastrointestinal

Tujuan

Obseravsi
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala
1. Untuk
Hydration
Fluid balance
Bowel Elimination
:

Setelah

dilakukan

feses tindakan keperawatan selama 2


x24 jam masalah diare teratasi
lunak dan tidak bermassa
Definisi:

Pengeluaran

Kriteria Hasil :

Batasan karakteristik ;
-

Defekasi

feses

cair

kurang dari <3 dalam


24 jam

Feses berbentuk
BAB sehari 3 kali
Tidak mengalami diare

diare
2. Monitor

persiapan

makanan yang aman


3. Timbang berat badan
pasien setiap hari
4. Pantau frekuensi, warna,
konsistensi

dan

jumlah

ukuran fese

mengetahui

tanda dan gejalan diare


2. Untuk
mengetahui
makanan yang dapat
mengurangi diare
3. Untuk
mengetahui
penurunan berat badan
akibat diare
4. Untuk
mengetahui
banyaknya cairan yang
dikeluarkan

Mandiri
5. Bina

hubungan

saling

percaya kepada klien dan


keluarganya
6. Lakukan

pemenuhan

Mandiri
5. Agar dapat melakukan

nutrisi dengan pemberian

tindakan

asuhan

makanan yang bergisi

keperawatan

dengan

7. Lakukan

baik
6. Untuk

HE

memenuhi

kebutuhan nutrisi yang


8. Ajarkan
klien

keluarga

dan

pengguaan

obat

antidiare yang benar


9. Ajarkan pasien untuk
menghindari susu , kopi
makanan

pedas

hilang saat terjadi diare


serta

mengembalikan

konsistensi , ukuran dan


bentuk

feses

secara

normal

dan

makanan yang mengiritasi


saluran cerna
HE
10. Ajarkan kepada klien dan
untuk

7. untuk mengajarkan cara

mengkomsumsi makanna

mengonsumsi obat anti

keluarga

diare
8. untuk

yang rendah serat

memenuhi

mengurangi komplikasi
yang terjadi
9. untuk
mengurangi

Kolaborasi
11. Instruksikan

untuk

pengeluaran

menghindari

obat

yang berlebih

laksative
pencahar

atau

obat

cairan

12. Pemberian terapi antitiroid Kolaborasi


10. Agar

tidak

memperburuk keadaan
pasien
11. Untuk

mengurangi

sekresi hormon yang


berlebih

Keletihan (0093)

NOC

Definisi: Rasa letih yang luar


biasa dan terus menerus serta

a.
b.
c.
d.

NIC

Toleransi aktivitas
Ketahanan
Status nutrisi
Energy psikomotor

Observasi
1. monitor

penurunan kapasitas kerja fisik


serta mental pada tingkat yang

Tujuan
Setelah

biasanya
Domain 4: Aktifitas / istrahat
Kelas 3: keseimbangan energi

dilakukan

keperawatan

menerus

Keletihan
dan

terus-

penurunan

kapasitas untuk kerja fisik dan

nutrisi

dan

sumber

energi

yang

adekuat
2. monitor

pasien

akan

adanya kelelahan fisik dan

x 24 jam masalah

emosi sacara berlebihan


3. monitor
respon

keletihan akan teratasi.

kardiovaskuler

peningkatan

energi

merasa lebih baik

terhadap

aktivitas
4. monitor pola tidur dan

a. memverbalisasikan
dan

lamanya
pasien

1. untuk

tidur/

istrahat

mengetahui

pemberian nutrisi dan


sumber

tindakan

kriteria hasil
Definisi:

Observasi

energi

yang

adekuat pada pasien.


2. Dapat
mengetahui
aktivitas

yang

berlebihan pada pasien


3. Aktivitas kadiovaskuler
berpengaruh

terhadap

keletihan seseorang
4. Tidur
yang
cukup
dibutuhkan

untuk

mental

pada

tingkat

yang

lazim.

b. menjelaskan
energi

Batasan karakteristik
a. Kelelahan
b. Kurang energy
c. Peningkatan kebutuhan
istrahat
d. Tidak

mampu

mempertahankan
aktivitas

fisik

kelelahan
c. istrahat cukup

kebutuhan energi pasien

mengatasi Mandiri
5. dorong

anak

untuk

mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
6. bantu aktivitas sehari-hari
sesuai dengan kebutuhan
7. tingkatkan tirah baring
dan pembatasan aktivitas

pada

tingkat yang biasanya


e. Tidak
mampu
mempertahankanrutinit
as yang biasanya
Faktor yang berhubungan
a. Malnutrisi
b. Kelesuhan
c. Peningkatan kelelahan
fisik

untuk

penggunan

(tingkatkan

periode

istrahat)

Mandiri
5. Hal

ini

memudahkan
untuk

mengetahui

keluhan dan penyebab


dari keletihan
6. Pasien

hanya

beraktifitas

sesuai

tidak
pasien

keluarga

dan
untuk

mengungkapkan perasaan,
berhubungan
perubahan

kehilangan

banyak energi
7. Untuk
mencegah
kehilangan

banyak

energi

dengan
hidup

yang

disebabkan keletihan.

Health Education
8. Untuk
sesama

kolaborasi

keluarga

9. konsultasi dengan ahli gizi


untuk

perawat

dengan kebutuhan agar

Health education
8. dukung

dapat

meningkatkan

memudahkan
anggota
dalam

mengenali gejala-gejala
keletihan yang ada

asupan

makanan

yang

berenergi tinggi

Kolaborasi
9. Asupan
sehat

energi
dan

dapat

yang

seimbang
membuat

penambahan

energi

pasien
4

Gangguan Citra Tubuh (00118)

NOC
-

Domain 6 : persepsi-Diri

Body image
Self esteem

NIC

Observasi

Observasi

1. Kaji dan dokumentasikan

Kelas 3 : Citra Tubuh

respon verbal dan non


Kriteria hasil
Setelah

Definisi :
Konfusi

dalam

gambaran

mental

tentang

diri-fisik

individu
Batasan karakteristik :
Subjektif :

NIC

dilakukan

tindakan

tindakan keperawatan selama


x24

jam

klien

diharapkan

mampu :
-

Body image positif


Mampu mengidentifikasi

kekuatan personal
Mendiskripsikan

verbal
2. Identifikasi
koping

mekanisme
yang

biasa

digunakan pasien
3. Monitor
frekuensi
mengkritik dirinya
Mandiri

secara

4. Berikan dorongan kepada

1. Kaji

dan

dokumentasikan respon
verbal dan non verbal
2. Identifikasi mekanisme
koping

yang

biasa

digunakan pasien
3. Monitor
frekuensi
mengkritik dirinya
Mandiri
4. Berikan

dorongan

Perasaan
tentang

negatif
tubuh

perasaan
tidak

putus

mampu,

(mis;
asa,
atau

tidak berdaya)
Fokus pada perubahan

atau kehilangan
Rasa takut terhadap

faktual perubahan fungsi

pasien dan keluarga untuk

tubuh
Mempertahankan interaksi

mengungkapkan perasaan
5. Dukung
mekanisme
koping

sosial

yang

biasa

digunakan pasien
6. Berikan perawatan dengan
cara

yang

tidak

menghakimi, jaga privasi


dan martabat pasien
7. Bantu pasien dan keluarga

penolakan atau reaksi


dari orang lain

untuk

secara

bertahap

Objektif

menjadi terbiasa dengan

Perubahan

perubahan pada tubuhnya

fungsi (tubuh)
Perilaku menghindari,

aktual

memantau,

HE

kepada

pasien

keluarga

untuk

mengungkapkan
perasaan
5. Dukung

mekanisme

koping

yang

dengan cara yang tidak


menghakimi,
privasi

dan

pasien
7. Bantu

8. Ajarkan pada orang tua

menjadi
dengan

merawat dan perawatan

perubahan

tubuh individu
Perubahan

diri pada anak termaksud

tubuhnya

keterlibatan sosial
Kehilangan
bagian

tubuh
Traumaa

yang

dan

bertahap

mencari tahu tentang

tubuh

martabat

keluarga untuk secara


terbiasa

bagian

jaga

pasien

bagaimana tentang cara

terhadap

biasa

digunakan pasien
6. Berikan
perawatan

atau

dalam

dan

komplikasi kondisi medis. HE


9. Jelaskan
tentang
pengobatan , perawatan,
kemajuan dan prognosis
penyakit

pada

8. Ajarkan pada orang tua


bagaimana tentang cara
merawat dan perawatan
diri

pada

anak

tidak berfungsi

termaksud
Kolaborasi
10. Rujuk ke layanan sosial
untuk

merencanakan

perawatan dengan pasien


dan keluarga
11. Tawarkan
menghubungi

kondisi medis.
9. Jelaskan
tentang
pengobatan

perawatan,

kemajuan

dan prognosis penyakit


untuk
sumber

sumber komunitas yang


tersedia untuk pasien /
keluarga

komplikasi

Kolaborasi
10. Rujuk ke layanan sosial
untuk

merencanakan

perawatan

dengan

pasien dan keluarga


11. Tawarkan
untuk
menghubungi

sumber

sumber komunitas yang


tersedia untuk pasien /
keluarga
5

Defisiensi

pengetahuan NOC

(00126)

Knowledge: disease process


Knowledge: health behavior

Domain 5: Persepsi/Kognisi
Kriteria hasil

NIC
Rasional
Teaching disease process
1. Mempermudah dalam
1. Jelaskan patofisiologi dari
memberikan penjelasan
penyakit dan bagaimana
pada klien
hal
ini
berhubungan
2. Meningkatkan
dengan
anatomi
dan
pengetahuan
dan

Kelas 4 : Kognisi

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan selama .x24 jam,


Definisi: tidak ada atau kurang
informasi kognitif tentang
topic tertentu

pasien akan:
Pasien

dan

menyatakan

keluarga
pemahaman

tentang penyakit, kondisi,


Batasan karakteristik:
-

Mengungkapkan

masalah secara verbal


Performa uji tidak

akurat
Perilaku yang tidak
sesuai atau terlalu
berlebihan

prognosis,

pengobatan
Pasien
dan

Keterbatasan kognitif
Kurang pengalaman
Kurang
perhatian

dalam belajar
Kurang
kemampuan

mengingat kembali
Kurang familiar dengan

program
keluarga

dengan

cara

mengurangi rasa cemas


3. Untuk meminimalkan

tanda

dan

kekhawatiran yang tidak

yang tepat.
2. Gambarkan

gejala yang biasa muncul


pada

penyakit,

dengan

cara yang tepat


3. Sediakan informasi pada
pasien

tentang

kondisi,

dengan cara yang tepat


4. Diskusikan
perubahan

mampumelaksanakan

gaya hidup yang mungkin

prosedur yang dijelaskan

diperlukan

untuk

secara benar
Pasien dan keluarga mampu

mencegah

komplikasi

menjelaskan kembali apa


yang

Faktor yang berhubungan:

dan

fisiologi,

dijelaskan

perawat

atau tim kesehatan lainnya.

dimasa yang akan datang


dan

atau

proses

pengontrolan penyakit.
5. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan

perlu
4. Mencegah

keparahan

penyakit
5. Memberikan gambaran
tentang pilihan terapi
yang bisa digunakan

sumber-sumber
informasi
6

Risiko Infeksi (00004)

NOC

1. NIC
Rasional
2. Mandiri
Mandiri
Status imun
3. 1. Mencuci tangan sebelum dan
1. Meningkatkan
Keparahan infeksi
Domain:
11
sesudah melakukan tindakan
kebersihan personal
Kriteria Hasil :
Keamanan/Perlindungan
2. Pastikan semua alat yang
2. Mencegah
terjadinya
- Setelah
dilakukan
Kelas 1 : Infeksi
kontak dengan pasien
infeksi
intervensi
keperawatan
bersih/steril
3. Meningkatkan
3.
Instruksikan
pekerja
selama
x24
jam
Definisi : Beresiko terhadap
pengetahuan
pada
perawatan
kesehatan
dan
diharapkan :
invasi organisme patogen.
keluarga
Klien bebas dari tanda
keluarga dalam prosedur
dan gejala infeksi.
Menunjukkan

Faktor resiko:
-

Penekanan system imun.


Ketidakadekuatan imunitas

dapatan.
Pertahanan

lapis

kedua

yang tidak memadai.

kemampuan
mencegah

untuk
timbulnya

infeksi.
Jumlah leukosit dalam

Kulit
Keamanan/Perlindungan

Kolaborasi
4.

Berikan antibiotik sesuai


program

4. NIC
-

Domain

Kolaborasi
4. Agar

bakteri

yang

beresiko menyebabkan
infeksi berkurang

batas normal.

Resiko Kerusakan Integritas NOC


0046

control infeksi

11

Dampak
imobilitas
psikologis

RASIONAL
Observasi

: Observasi
1. Kaji adanya faktor resiko

1. Untuk

mengetahui

Kelas 2 Cedera Fisik


Definisi

kulit

berisiko

terhadap kerusakan
Faktor Resiko :
-

Zat Kimia
Ekskresi dan sekresi
Hipertermi
Hipotermi
Perubahan pigmentasi
Perubahan turgor kulit
Ketidakseimbangan

nutrisi
Gangguan sirkulasi
Gangguan
status
metabolik
Penonjolan tulang

Integritas jaringan :
kulit dan membran
mukosa

yang dapat menyebabkan


kerusakan kulit
2. Identifikasi

faktor

penyebab

sumber

kerusakan kulit
2. Untuk
mengetahui

penekanan dan friksi


3. Pencegahan
Ulkus

sumber penekanan
3. Untuk mencegah Ulkus

Dekubitus:
- Gunakan

Dekubitus
- Untuk

instrumen
pengkajian
untuk

baku

faktor

memantau

faktor
-

memantau

resiko

pasien
Inspeksi kulit di
atas

penonjolan

tulang

dan

penekanan
saat

titik
lain

ada

kelainan

atau

adanya kelainan

atau

pada kulit atau


tidak

Ruam Mandiri

dan lecet, warna


dan

apakah

mengetahui

minimal setiap hari


4. Surveilans Kulit:
- Pantau
kulit
terhadap:

pada pasien
Untuk melihat

tidak
4. Surveilans Kulit
- Untuk

mengubah

posisi

resiko

suhu,

5. Untuk

meningkatkan

kenyamanan

dan

kelembaban

dan

keamanan

serta

kekeringan

yang

mencegah

komplikasi

berlebihan,

area

pada pasien yang tidak

kemerahan

dan

dapat turun dari tempat

luka

tidur
6. Meminimalkan
penekanan pada bagian-

Mandiri
5. Asuhan tirah baring
6. Manajemen penekanan
7. Pencegahan
ulkus
dekubitus
8. Surveilans Kulit

bagian tubuh
7. Mencegah

dekubitus pada pasien


yang

Kolaborasi

beresiko

tinggi

mengalaminya
8. Mengumpulkan

dan

menganalisis

data

pasien

9. Rujuk ke perawat ahli

untuk

mempertahankan

terapi enterostoma untuk

integritas

mendapatkan

membran mukosa

dalam

bantuan

kulit

dan

pencegahan,

pengkajian,
penanganan

ulkus

dan Kolaborasi
luka

kerusakan kulit

atau

9. Untuk

mempercepat

proses

penyembuhan

apabila terjadi luka

Você também pode gostar