Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1,2
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
Pad a sa at ini (2011) Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) - BAT AN sedang melakukan
brachytheraphy MDR. Brakiterapi adalah teknik
penelitian dan pengembangan
perekayasaan
media terapi yang menggunakan iradiasi Ir 192 untuk kanker servik [1]. Sistem mekanik perangkat
Brachyterapy merupakan sistem yang dirakit dari beberapa modul seperti modul penggerak sling,
modul container sumber (pengaman sumber), modul distributor chanel seperti ditunjukan pada
gambar 1a, 1b dan 1c. Modul - modul terse but dirangkai dan dirakit menjadi satu kesatuan
perangkat peralatan Brachytheraphy.[2]
Tiap modul memiliki dimensi, berat dan bentuk yang bervariasi. Maka dianggap perlu
dilakukan analisis kekuatan bahan komponen modul penyangga. Bahan komponen penyangga
salah satunya adalah struktur landasan dari Aluminium (AI). Bahan AI tersebut digunakan sebagai
landasan untuk modu-modul perangkat brachytheraphy. Dengan mempertimbangkan
faktor beban
atau berat tiap modulnya, analisis kekuatan landasan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kekuatan struktur landasan dalam mendukung
modul perangkat brachytheraphy MDR tersebut.
- 1-
Gambar1a.
Gambar1
b.o Modul
Modul-
MDR
2. TEORI
2.1 Logam Aluminium
[3J
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Aluminium dikenal sebagai bahan yang
tahan terhadap korosi. Hal itu disebabkan oleh phenomena pasivasi, yaitu proses pembentukan
lapisan aluminium oksida dipermukaan logam aluminium setelah logam terpapar oleh udara bebas.
Lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun, pasivasi dapat
terjadi lebih lambat jika dipadukan dengan logam yang bersifat lebih katodik, karena dapat
mencegah oksidasi. Aluminium adalah logam non besi yang memiliki kekuatan terhadap massa
yang tinggi sehingga banyak digunakan untuk produksi pabrikasi misalnya untuk konstruksi
struktur. Desain struktur landasan yang digunakan pada perangkat brachytheraphy adalah terbuat
dari logam Aluminium. Sifat - sifat fisik aluminium ditunjukan dalam table 1.
Tabel1.
Nama, Simbol,
dan Nomor
[3]
Padat
2,375
aram/cm'
2,70
gram/cm3
AI, 1220,58
13
933,47 Aluminium,
K, 660,32
uC,
uF
Wujud
uminiumcair
wujud
-2-
237
W/m
28.2
2792
nO
K,N/mmL
2519
mK K uC, 4566 uF
2,75
0,35
199,73
70
26
Gpa
245
167
Mpa
24,2
J/mol
23.1
~m/m
Titik didih
Vickers
Mohs
(25C)
(20C)
mal
(300 K)
)Brinnel
[4].
kemampuan
M = F. r
(1 )
dengan r adalah
gambar 2.
jarak
gaya terhadap
(A), seperti
ditunjukan
pada
..-----------.
Resultan momen dari beberapa gaya terhadap suatu titik sam a dengan jumlah aljabar dari
momen setiap gaya terhadap titik tersebut. Seperti terlihat pada gambar 3.
-3-
F2
--,....
F1
Resultan:
M == M1
M1
F1x+ r1
M2
M2 = F2x r2
(2)
Teori Varignon: Momen sebuah gaya terhadap sebuah titik sama dengan jumlah momen
dari komponen-komponen gaya tersebut terhadap titik itu' [4]
[51
-4-
~ 'I .
Gambar 4. Penyebaran tegangan normal pada sebuah balok dari bahan elastis tinier.
Tegangan
a = .;\{I'
(3)
Dengan :
(7 : tegangan normal
},{ : momen lentur pada penampang
y : jarak
i : momen
inersia
Pad a fiber
terluar balok nilai
tegangan normal maksimumnya menjadi:
dinotasikan
dengan
simbol
e. sehingga
:t1c
f
koordinat
atau
CJ",,,.h
= fie
dengan
simbol Z. Sehingga
M
Z
Tegangan
Apabila sebuah balok dikenakan pelenturan tak merata, maka momen lentur M dan gaya
lintang V kedua-duanya
bekerja pada penampang. Tegangan normal (oX) yang berhubungan
dengan momen-momen lentur diperoleh dari rumus lentur. Kasus sederhana dari sebuah balok
berpenampang
empat persegi
panjang
yang lebarnya b dan tingginya h (Gambar 5). dapat
dimisalkanbahwa
tegangan geser T bekerja sejajar dengan gaya lintang V (yaitu. sejajar dengan
bidang-bidang vertikal penampang).
Oimisalkan juga bcJhwa distribusi tegangan geser sama
-5-
rata sepanjang
arah
lebar
balok.
menentukan secara lengkap distribusi
Kedua
penjelasan
ini akan
memungkinkan
tegangan geser yang bekerja pada penampang.
Te~angan
formula: [ ]
untuk
segi em pat
geser pada semua fiber dengan jarak yo dari sumbu netral diberikan
dengan
v ,
T
== -
Ih "y,,'
vela
(4)
v "" gaya
I '"' momen-area
balok
geser
kedua
3. TAT A KERJA
Kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ;
Sketsa desain
Pembuatan
sketsa desain pada makalah ini bertujuan
untuk memudahkan
dalam
penggambaran ilustrasi pada bagian yang akan dimodelkan
Pemodelan struktur dan gaya
Pemodelan
struktur dan gaya yang ditampilkan
adalah guna memberikan
ilustrasi
gambaran bentuk struktur dan gaya yang bekerja pada perangkat brachytheraphy. Bentuk
struktur dan gaya yang bekerja dikaji, digambarkan dan dimodelkan sesuai data yang
didapat baik bentuk ukuran, dimensi serta posisi tata letak modul yang ada pada perangkat
brachytheraphy
Perhitungan
Menghitung gaya-gaya reaksi dan tegangan pada material
-6-
4.
4.1.
SKETSA DESAIN
Sketsa desain pada makalah ini dibuat sesuai dengan data - data yang diperoleh dari
kegiatan perekayasaan perangkat berakiterapi PRPN - BATAN (2011). Data seperti nama modul,
berat dan dimensi sesuai dengan yang didapat pada saat pengumpulan data teknis dan non teknis.
Pembuatan sketsa desain pada makaJah ini bertujuan untuk memudahkan dalam penggambaran
ilustrasi pada bagian yang akan dimodelkan seperti nama modul penggerak sling (M1), modul
container sumber (M2), modul distributor chanel (M3) dan pelat Aluminium untuk landasan pada
perangkat Brachytherapy. Seperti ditunjukan pada gambar 6.
landasan
Aluminium
r-----r
- -
---ll
Gambar 6. Blok desain struktur brachytheraphy
Modul modul yang dirangkai terdiri dari modul penggerak sling (M1), modul container (M2)
dan modul distributor chaneI (M3). M2 dirangkai M3 dengan baut. Sedangkan M2 dan M1
dihubungkan dengan tube. Tube bersifat fleksibel, sehingga diasumsikan tak ada gaya yang saling
berinteraksi langsung antara kedua modul tersebut. Agar modul 1 dan modul 2 berada dalam
ketinggian yang sarna maka diperlukan alas atau landasan. Landasan didesain menggunakan
bahan Aluminium dengan ketebalan 10 mm. Distribusi beban akibat M1, M2 dan M3 pada plat
aluminium ditunjukan dalam gambar 7.
-7-
[it]
[~]1-10
/
-----.I
,)
'-.
~10)
,)
I
u
RE
4.2. PEMODELAN
STRUKTUR
DAN GAYA
Pemodelan struktur dan gaya yang ditampilkan adalah guna memberikan ilustrasi gambaran
benluk slruktur dan gaya yang bekerja pada perangkal Brachytherapy. Benluk struklur dan gaya
yang bekerja dikaji, digambarkan dan dimodelkan sesuai data yang didapat baik bentuk ukuran,
dimensi serta posisi tata letak modul yang ada pada perangkat Brachytherapy.
Landasan
aluminium dimodelkan dengan garis seperti ditunjukan pad a gambar 8.
L6
L4
~1
L5
L1-
La
4.3. PERHITUNGAN
Karena M1 dan M2 dihubungkan dengan tube fleksibel maka M1 diasumsikan terlepas dari
M2. Dengan demikian beban M1 lerbagi merata kedaJam FA dan FB, seperti terlihal pada gambar
9. Besarnya FA dan FB dapat dihitung dengan persamaan (5).
FA = F B = Y, (M 1 x 9 )
(5)
FA = FB = Y, (M1 x g)
= Y, (10 kg x 9,8 m/dee)
= 49 N
-8 -
I
I~ I
300
1 95
HO
~5J
1
~
205
Landasan AI
2:M = 0
(6)
2:F= 0
(7)
<=>
nol. Karena
benda
(8)
-9-
karena jumlah
seluruh
nol sesuai
dengan
(9)
2:Fo = 0
<=> - W3 - W2 + Fo + Fe = 0
<=>Fo= W2 + W3 - Fe
= 974,2 N
Dari sini terlihat bahwa gaya FD jauh lebih besar dari pad a FC . Atas informasi ini akhirnya
diputuskan bahwa salah satu kaki penyangga dari bawah diletakkan pada posisi persis dibawah
FD.
Kegiatan selanjutnya adalah analisis kekuatan. Landasan Aluminium direncanakan akan
ditopang dari bawah dengan menggunakan kaki penyangga. Dengan struktur seperti ditunjukan
pad a gambar 9, maka terdapat bagian landasan yang menggantung.
Bagian ini dikhawatirkan
mengalami beban tinggi. Jarak antara titik E dan F adalah 300 em. Untuk anal is is bagian yang
menggantung ini plat aluminium dimodelkan dengan garis seperti ditunjukan dalam gambar 11.
~~
I
~
-.
a!ml g$ffi.
~8J\.Imiolur:n
--------,
Gambar 11. ilustrasi Gaya dan Tegangan pada landasan AL yang menggantung
Karena posisi penopang dari bawah telah diketahui maka panjang plat yang menggantung
juga diketahui. Lokasi yang paling kritis adalah lokasi dibagian pangkal. Gaya FA dan FB akan
menyebabkan momen M1 dan M2 seperti ditunjukan dalam persamaan (10) dan (11).
M 1 = FAx ( L 1 + L2 )
M2 = Fe
L2
(10)
(11 )
Sesuai dengan persamaan (3) yang telah didiskusikan, momen total akan menyebabkan
tegangan normal (0). Pada titik pangkal tegangan (0) akan mengalami .... pada permukaan atas
dengan demikan nilai y adalah 'h ketebalan. Sedangkan momen inertia untuk balok diberikan oleh
persamaan (12).
Dimana y adalah 'h ketebalan plat dan I adalah momen innersia untuk balok sebesar
(12)
- 10 -
Dengan :
b adalah lebar plat
h adalah ketebalan plat
Aplikasi numerik menghantarkan
1= 2000 mm4
dan
a
maks
= 6,676
N/mm
4.4. KEBERTERIMAAN
DESAIN
Nilai batas tegangan elastis ( yield stress) dari aluminium adalah 199,73 N/mm2 Dengan
koefisien keselamatan 0,6, maka bahan aluminium hanya diperbolehkan
menerima tegangan
sebesar 0,6 x 199,73 N/mm2 = 119,838 N/mm2. Berdasarkan hasH perhitungan besarnya tegangan
maksimum sebesar 6,676 N/mm2 jauh dibawah batas am bang yang telah ditetapkan. Dengan
demikian desain dengan menggunakan plat berketebalan 10 mm dapat diterima
5.
KESIMPULAN
6. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kami tujukan kepada kementrian
mengijinkan terlaksananya kegiatan PIPKPP - 2011
7.
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
ATANG SUSILA, ARI SATMOKO,
AHMAD RIFAI dan KRISTIYANTI
" Perekayasaan
Berakiterapi MDR" Jurnal Perangkat Nuklir volume OS, no 01. Mei 2011, Serpong 2011
ARI SATMOKO.
Laporan Teknis Perekayasaan
Perangkat Loading - Unloading Isotop
Brakiterapi Untuk penyembuhan
kanker servik. BATAN-RPN-L-2011-010072,
24 Oktober
2011.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/25300537/Makalah-Aluminium
Anonini, Menghitung momen gaya
dalam statika, Tim fakultas teknik Universitas Negeri
Yogyakarta, edisi 2001, Yogyakarta
SOEKRISNO,
MALlKI, A.K., Statika Struktur: Plus Tegangan Regangan, Mitra Cendekia,
Yogyakarta,
1997Kamarwan,
Sidharta S., Statika: bagian dari Mekanika Teknik, jilid 2, UI
Press, Jakarta, 1984
- 11 -
8. LAMPI RAN
Lembar perhitungan
menggunakan
Excel
L6
L4
L5
L2
L3
~:~r i
4
LB
FC R2
Cat at an: jika M3 = 0 maka beban modul M2 terse bar merata ke FD dan FC
974.2353
201
-7647
205
400
100
49
95
20
10
201.7647
300
50
170
0
FA(N)
FD
FB
(N)
(N)
Massa
L8 L5
L2
L1
L3
L6
L7
L4
Gaya
Panjang (mm)
benkut:
Dima1a,
.\II'
(J=-'
;
FB
(] : tegargan normal
FA
\l2'j'
11
'j
FA
L2
FB
49
M=FA.'(L
1A (010121
26705
2400
1(01014)
20000
tebal
170
205
lebar
10
F total
240
1274
6.67625 0.530833
- 12 -
PERTANYAAN:
1.
Mengapa beban maximum terjadi antara modul 2 dan modul 3, padahal bahan pada modul
terbuat dari alumunium, tolong dihitung. (BANDI PARAPAK)
2. Mengapa bahan yang digunakan Aluminium apa alasanya ?dilihat dari sisi ekonomis dibanding
dgn menggunakan logam lain? (FERY SUJATNO)
3. Yang dihitung Stress atau Momen?(MARADU SIBARANI)
JAWABAN :
1. Ada kesalahpengertian, bahwa modul 2 dan modul 3 dirangkai menjadi satu. Kaki - kaki
disediakan untuk menyanggga kedua modul tersebut. Otomatis semua beban bertumpu pada
kaki-kaki tersebut.Sepasang kaki-kaki mempunyai posisi di antara modul 2 dan modul 3, pada
kaki inilah sebagian besar berat kedua modul bertumpu. Kami tegaskan, pemodelan dan
perhitungan sudah benar.
2. Tujuan dari analisis adalah utk mengetahui kekuatan struktur landasan aluminium sedangkan
penggunaan bahan AI karena ketersediaan bahan yang ada di bengkel PRPN
3. mencari momen untuk menhitung stress
- 13 -