Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASMA BRONKIAL.
Definisi:
Asma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD), adalah suatu penyakit
obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan bronchospasme,
inflamasi dan peningkatan sekresi jalan napas terhadap berbagai stimulan.
Pembagian asma pada anak.
1.
2.
3.
Pencetus:
1.
Alergen.
tor allergi dianggap mempunyai peranan pad sebgian besar anak dengan asma.
Disamping itu hiper reaktivitas saluran nafas juga merupakan faktor yang
penting. Bila tingkat hiper reaktivitas bronchus tinggi, diperlukan jumlah
allergen yang sedikit dansebaliknya jika hiper reaktivitas rendah diperlukan
jumlah antigen yang lebih tinggi untuk menimbulkan serangan asma.
Sensitisasi tergantung pada lama dan intnsitas hubungan dengan bahan alergen
berhubungan dengan umur. Bayidan anak kecil sering berhubungan dengan sisi
dari debu rumah, misalnya tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur yang
terdapat di rumah. Dengan bertambahnya umur makin banyak jenis allergen
pencetusnya. Asma karena makanan sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
2.
Infeksi.
Biasanya infeksi virus, terutama pada bayi dan anak. Virus yang menyebabkan
ialah respiratory syncytial virus (RSV) dan virus para influenza. Kadang-kadang
karena bakteri misalnya; pertusis dan streptokokus, jamur, misalnya Aspergillus
dan parasit seperti Askaris.
3.
Iritan.
Hair spray, minyak wangi, semprot nyamuk, asap rokok, bau tajam dari cat, SO 2
dan polutan udara lainya dapat memacu serangan asma. Iritasi hidung dan
batuksendiri dapat menimbulkan refleks bronkokonstriksi.
4.
Cuaca.
Perubahan tekanan udara, perubahan suhu udara, angin dan kelembaban udara
berhubungan dengan percepatan dan terjadinya serangan asma
5.
Kegiatan jasmani
Kegiatan jasmani berat, misalnya berlari atau naik sepeda dapat memicu
serangan asma. Bahkan tertawa dan menangis yang berlebihan dapat merupakan
pencetus. Pasien dengan faal paru di bawah optimal amat rentan terhadap
kegiatan jasmani.
6.
7.
Faktor psikis.
Faktor psikis merupakan pencetus yang tidak boleh diabaikan dan sangat
kompleks. Tidak adanya perhatian dan / atau tidak mau mengakui persolan yang
berhubungan dengan asma oleh anak sendiri / keluarganya akan menggagalkan
usaha pencegahan. Sebaliknya terlalu takut terhadap adanya serangan atau hari
depan anak juga dapat memperberat serangan asma.
Serangan asma dapat timbul disebabkan berbagai pencetus bersamaan misalnya
pada anak dengan pencetus alergen sering disertai pencetus non allergen yang
dapat mempercepat dan memperburuk serangan. Faktor pencetus adalah alergen
dan infeksi; diduga infeksi virus memperkuat reaksi pencetus alergenik maupun
non alergenik. Serangan dapat terjadi pada seorang anak setelah mendapat
infrksi virus pada saluran nafas atas kemudian berlari-lari pada udara dingin.
Patofisiologi
Asma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif
dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain.
Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot-otot bronkus menjadi spasme
dan zat antibodi tubuh muncul (immunoglobulin E atau IgE) dengan adanya
alergi. IgE di muculkan pada reseptor sel mast dan akibat ikatan IgE dan
antigen menyebabkan pengeluaran histamin dan zat mediator lainnya.
Mediator tersebut akan memberikan gejala asthma.
Respon astma terjadi dalam tiga tahap : pertama tahap immediate yang
ditandai
dengan bronkokontriksi
delayed dimana
brokokontriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus-menerus 2-5 jam lebih
lama ; tahap late yang ditandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan
nafas beberapa minggu atau bulan.
Asma juga dapat terjadi faktor pencetusnya karena latihan, kecemasan, dan
udara dingin.
Anak yang mengalami astma mudah untuk inhalasi dan sukar dalam ekshalasi
karena edema pada jalan nafas.Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada alveoli
dan perubahan pertukaran gas.Jalan nafas menjadi obstruksi yang kemudian
tidak adekuat ventilasi dan saturasi 02, sehingga terjadi penurunan P02
(hipoxia).Selama serangan astmatikus, CO2 tertahan dengan meningkatnya
resistensi jalan nafas selama ekspirasi, dan menyebabkan acidosis respiratory
dan hypercapnea. Kemudian sistem pernafasan akan mengadakan kompensasi
dengan
meningkatkan
pernafasan
(tachypnea),
kompensasi
tersebut
IgE diikat oleh sel mastosit melalui reseptor FC yang ada di jalan napas
Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka antigen tersebut akan
diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit
Asma
Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif
pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, edema mukosa dan
meningkatnya produksi sekret.
pengobatan.
Komplikasi
Bronchiolitis
Pneumonia
Emphysema.
Etiologi
Faktor
intrinsik;
infeksi
para
influenza
virus,
Manifestasi klinis
Batuk kering (tidak produktif) karena sekret kental dan lumen jalan nafas
sempit.
Tachypnea, orthopnea.
Diaphoresis
Fatigue.
Pemeriksaan Diagnostik
Foto rontgen
Pemeriksaan alergi
Pulse oximetri
Adrenalin 0,1- 0,2 ml larutan : 1 : 1000, subkutan. Bila perlu dapat diulang
setiap 20 menit sampai 3 kali.
Dilanjutkan atau disertai salah satu obat tersebut di bawah ini (per oral) :
a. Golongan Beta 2- agonist untuk mengurangi bronkospasme :
Efedrin
Salbutamol
Terbutalin
Bronkodilator,
untuk
dilatasi
bronkus,
mengurangi
tachycardia,
gastrointistinal,rangsangan
dysrhytmia,
sistem
saraf
palpitasi,
pusat;gejala
iritasi
toxic;sering
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS
Pada asma episodik yang jarang, biasanya terdapat pada anak umur 3-8
tahun.Biasanya oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada asma
episodik yang sering terjadi, biasanya pada umur sebelum 3 tahun, dan berhubungan
dengan infeksi saluran napas akut. Pada umur 5-6 tahun dapat terjadi serangan tanpa
infeksi yang jelas.Biasanya orang tua menghubungkan dengan perubahan cuaca,
adanya alergen, aktivitas fisik dan stres.Pada asma tipe ini frekwensi serangan paling
sering pada umur 8-13 tahun. Asma kronik atau persisten terjadi 75% pada umur
sebeluim 3 tahun.Pada umur 5-6 tahun akan lebih jelas terjadi obstruksi saluran
pernapasan yang persisten dan hampir terdapat mengi setiap hari.Untuk jenis kelamin
tidak ada perbedaan yang jelas antara anak perempuan dan laki-laki.
KELUHAN UTAMA
Batuk-batuk dan sesak napas.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk, bersin, pilek, suara mengi dan sesak napas.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Anak pernah menderita penyakit yang sama pada usia sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Penyakit ini ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau ibu, disamping
faktor yang lain.
RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Bayi dan anak kecil sering berhubungan dengan isi dari debu rumah, misalnya
tungau, serpih atau buluh binatang, spora jamur yang terdapat di rumah, bahan iritan:
minyak wangi, obat semprot nyamuk dan asap rokok dari orang dewasa.Perubahan
suhu udara, angin dan kelembaban udara dapat dihubungkan dengan percepatan
terjadinya serangan asma.
Perkembangan body image yaitu mengenal kata cantik, jelek,pendektinggi,baik-nakal, bermain sesuai peran jenis kelamin, membandingkan ukuran
tubuhnya dengan kelompoknya.
Perkembangan bahasa yaitu vokabularynya meningkat lebih dari 2100 kata pada
akhir umur 5 tahun. Mulai bisa merangkai 3- 4 kata menjadi kalimat. Sudah bisa
menamai objek yang familiar seperti binatang, bagian tubuh, dan nama-nama
temannya. Dapat menerima atau memberikan perintah sederhana.
Bermain jenis assosiative play yaitu bermain dengan orang lain yang
mempunyai permainan yang mirip.Berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan
kemampuan motorik halus yaitu melompat, berlari, memanjat,dan bersepeda
dengan roda tiga.
RIWAYAT IMUNISASI
mendapat
imunisasi
kalori/kg/hari.Pembatasan
kalori/hari.
Untuk
Status
Gizi
BBSekarang
100%
BBideal
DAMPAK HOSPITALISASI
Sumber stressor :
1. Perpisahan
a. Protes : pergi, menendang, menangis
b. Putus asa : tidak aktif, menarik diri, depresi, regresi
c. Menerima : tertarik dengan lingkungan, interaksi
2. Kehilangan
kontrol
ketergantungan
fisik,
perubahan
rutinitas,
Sesak,
batuk
kering
(tidak
pernapasan,
Peningkatan
PCO2
dan
pada
terdengar
wheezing,
basah
sedang,
auskultasi
ronchi
ronchi
kering
musikal.
Sistem Cardiovaskuler
Diaporesis,
tachicardia,
dan
kelelahan.
Sistem Persyarafan / neurologi
Terdapat
nyeri
abdomen,
tekan
tidak
pada
toleransi
Sistem integumen
Berkeringat
akibat
usaha
Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola
nafas berhubungan dengan bronkospasme, udem mukosal dan meningkatnya sekret.
Tujuan
Anak
menunjukkan
yang
Kriteria hasil
PO2 dan
CO2
dalam
1.
Intervensi :
2.
Kaji fungsi pernafasan; auskultasi bunyi nafas, kaji kulit setiap 15 menit sampai
4 jam.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemberian terapi pernafasan; nebulizer, fisioterapi dada, ajarkan batuk dan nafas
Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan pada anak untuk menurunkan
kecemasan.
9.
2.
Kriteria
Tidak
iritabel,
dapat
2.
Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat membuat
anak lelah, berikan istirahat yang cukup.
3.
4.
5.
6.
Berikan nebulizer; kemudian pantau bunyi nafas, dan usaha nafas setelah terapi.
7.
Setelah krisis, ajarkan untuk aktivitas yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan untuk meningkatkan ventilasi,dan memperluas perkembangan
psikososial.
3.
Tujuan
Kecemasan menurun
Kriteria
1.
Intervensi :
Ajarkan teknik relaksasi; latihan nafas, melibatkan penggunaan bibir dan perut,
dan ajarkan untuk berimajinasi.
2.
3.
4.
5.
6.
4.
Goal
Kriteria
Turgor
kulit
elastis,
1.
Intervensi :
Monitor intake dan output, mukosa membran, turgor kulit, pengeluaran urin,
ukur grapitasi urin atau berat jenis urin ( nilai 1.003-1030 ).
2.
Monitor elektrolit
3.
4.
5.
Berikan intake cairan per oral bila toleran, hati-hati minuman yang dapat
meningkatkan bronkospasme ( air dingin ).
6.
Setelah fase akut, ajarkan anak dan orang tua untuk minum 3-8 gelas (750-2000
ml), tergantung usia dan berat badan.
5.
Goal
Orang
tua
Kriteria
Mengekspresikan
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Goal
pengobatan
dan
mengikuti
Berpartispasi
dalam
1.
Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit, pengobatan dan
intervensi.
2.
3.
Jelaskan tentang emosi dan stres yang dapat menjadi faktor pencetus.
4.
5.
Informasikan tanda dan gejala yang harus dilaporkan dan kontrol ulang.
6.
7.
Perencanaan Pemulangan
DAFTAR PUSTAKA
Panitia
Media
Farmasi
dan