Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
:4
Kelas
: Humas B
Disusun oleh:
Nadhira Iskandar
210110130126
Lulu Amelia
210110130155
210110130172
Putri Yansyah
210110130168
Gina Andriana
210110130181
Nabella Alamanda
210110130182
Menggemparkan
Image caption Kepala sekolah JIS meminta polisi membeberkan bukti yang menjerat Neil dan
Ferdi.
Kasus pelecehan seksual dengan korban murid JIS ini menggemparkan Indonesia.
Warga secara dekat mengikuti perkembangan kasus ini melalui media.
Kasusnya sendiri sangat pelik yang terus mengalami perubahan dalam beberapa bulan terakhir.
Semuanya berawal pada Maret lalu, ketika kasus pelecehan seksual terhadap murid muncul di
JIS.
Seorang murid di TK JIS diyakini diperkosa beramai-ramai oleh beberapa petugas kebersihan.
Orang tua murid mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi US$12,5 juta terhadap JIS.
Kemudian pada Juni muncul kasus kedua ketika orang tua murid mengklaim bahwa anak mereka
menjadi korban pelecehan seksual. Kasus kedua inilah yang menjerat Neil dan Ferdi, dua guru di
JIS.
Tak satu pun pertanyaan yang diajukan kepada kami layaknya pertanyaan kepada saksi. Mereka
bertanya, apakah kami melakukan pelecahan seksual terhadap anak-anak? Apa pertanyaan
semacam ini layak diajukan kepada saksi?Neil Bantleman
Kasus ini untuk pertama kalinya menyeret guru atau staf pengajar di sekolah tersebut.
Tidak lama kemudian ibu korban dari kasus pertama juga menyatakan bahwa Neil dan Ferdi
melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya.
Kasus berkembang dan nilai ganti rugi naik tajam menjadi US$125 juta.
Tapi dalam wawancara dengan BBC, sang ibu ini menyatakan bahwa uang bukan menjadi
motivasinya untuk membawa kasus ini ke pengadilan.
Yang ia inginkan adalah keadilan bagi anaknya.
"Saya marah," katanya dalam wawancara melalui telepon.
"Saya menggugat dengan nilai gugatan US$125 juta karena saya marah. Saya tidak ingin
mendapatkan uang tersebut karena sejatinya uang tidak bisa menebus atas apa yang terjadi
terhadap anak saya," katanya.
Tapi ia juga mengatakan siap untuk membatalkan gugatan ini jika JIS meminta maaf dan
membayar kompensasi.
"Ini bukan soal uang, tapi saya lelah dengan semua ini," katanya.
"Saya ingin menatap ke depan. Anak saya masih trauma dan ketakutan setiap kali mengenakan
celananya. Ia juga mengalami infeksi karena perkosaan tersebut. Kami menderita," katanya.
Bukti kasus
Image caption Tracy dan Sisca berharap suami mereka mendapat proses hukum yang adil.
Polisi meyakini bahwa mereka punya bukti yang cukup untuk menjerat Neil dan Ferdi, tapi
menolak untuk membeberkan bukti yang dimaksud.
"Ada keyakinan yang kuat bahwa perkara ini memang diyakinkan terjadi dan siap untuk
disidangkan," kata Rikwanto, juru bicara Polda Metro Jaya.
"Di Indonesia, kalau seseorang ditetapkan sebagai tersangka, itu berarti penyidik sudah punya
keyakinan yang kuat bahwa ia bersalah atau kuat diduga bersalah, apalagi sampai ditahan.
Tinggal pemberkasan saja," jelas Rikwanto.
Berdasarkan hukum di Indonesia, seseorang bisa ditahan tanpa didakwa maksimal selama empat
bulan sementara polisi melakukan penyelidikan dan mengembangkan kasus.
JIS sendiri menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat.
Di Indonesia, kalau seseorang ditetapkan sebagai tersangka, itu berarti penyidik sudah punya
keyakinan yang kuat bahwa ia bersalah atau kuat diduga bersalah, apalagi sampai ditahan.
Tinggal pemberkasan saja.Rikwanto
"Neil dan Ferdi tidak pernah diberi tahu soal bukti yang dimaksud," kata Tim Carr, kepada
sekolah JIS.
"Padahal hal itu merupakan persyaratan dalam hukum di Indonesia. Ini adalah masalah hak asasi
manusia dan kami menghendaki Indonesia mengikuti norma-norma mereka. Kami ingin tahu
bukti-bukti yang telah ditemukan sehingga kami bisa merespons," kata Carr.
Kasus ini juga mendapat kecaman dari kalangan diplomat.
JIS memang didirikan oleh tiga kedutaan asing di Jakarta, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan
Inggris.
Dalam pernyataan tertulis kepada BBC, Kementerian Luar Negeri Inggris, menyatakan, "Kami
yakin bahwa JIS dan guru-guru sekolah tersebut kooperatif dengan polisi. Kami terkejut dengan
perpanjangan penahanan staf pengajar JIS karena hukum Indonesia mengenal asas praduga tak
bersalah."
Sementara itu bagi keluarga Neil dan Ferdi kasus ini dirasakan makin berat.
"Saya mencemaskan keadaan suami saya. Indonesia adalah negara demokrasi. Saya ingin
melihat hukum ditegakkan dengan sebaik-baiknya," kata Tracy, istri Neil Bantleman.
"Setiap malam saya berdoa bersama dua anak saya," kata Sisca, istri Ferdi, sambil menahan
tangis.
"Kami berdoa supaya ayah mereka kembali. Kami berdoa semoga Tuhan mengabulkan doa-doa
kami. Hanya kepada Tuhan kami menggantungkan harapan," katanya.
Kasus diduga ada rekayasa, orangtua dan alumni JIS bantu beri donasi
Merdeka.com - Gelombang dukungan terhadap pengungkapan kembali kasus dugaan
kekerasan seksual di Jakarta Intercultural School (JIS) terus membesar. Terlebih sejak media
sosial diramaikan oleh cuitan akun Twitter @kurawa, awal Maret 2016 yang menyebut ada
dugaan rekayasa kasus.
Hampir 50 ribu netizen ikut mendatangani petisi dukungan terhadap pengungkapan
kriminalisasi kasus JIS. Sementara itu respons masyarakat terhadap penggalangan bantuan dana
bagi para pekerja kebersihan PT ISS dan dua guru JIS juga tak kalah dahsyat.
Melalui situs www.kitabisa.com, hanya dalam tempo sepekan telah terkumpul dana lebih
dari Rp 112 juta. Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Kawan8, sebuah gerakan yang diinisiasi
oleh para netizen yang tergerak oleh penderitaan para terpidana kasus JIS.
"Ribuan orang telah menjadi donasi, dari yang sebesar Rp 20 ribu hingga ratusan ribu.
Kami sangat terkejut dengan respon masyarakat yang luarbiasa. Hal ini membuktikan bahwa
gerakan kami mendapat dukungan besar dari masyarakat," kata Koordinator Kawan8, Arita, di
Jakarta, Kamis (12/6).
Menurut Arita para penyumbang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat
biasa, orangtua murid JIS, alumni JIS, hingga para selebritas. Anita melanjutkan pembentukan
penggalan donasi itu terbentuk karena memiliki visi dan misi yang sama.
"Ada tiga visi dan misi kami yakni membeberkan kasus kriminalisasi JIS, rehabilitasi
nama baik para terpidana, dan meningkatkan kepedulian publik terhadap kasus ini. Kami
optimistis pandangan masyarakat bakal berubah terhadap kasus ini. Masyarakat selama ini telah
disesatkan oleh opini dan informasi yang salah. Pekerja kebersihan dan guru JIS itu adalah
korban rekayasa hukum yang sangat keji," ucapnya.
Pendiri www.kitabisa.com Alfatih Timur mengatakan, situs ini merupakan langkah yang
produktif dengan mengkonversi simpati publik menjadi sebuah aksi nyata yaitu dengan
pengumpulan dana. Melalui situs ini orang bisa melakukan donasi sesuai kemampuannya.
Bagi publik yang ingin terlibat dalam pembebasan terpidana kasus JIS, bisa memberikan donasi
semampunya yang diberi judul 'Bring The Innocents Back Home (Kasus JIS 2014)'.
"Dalam fitur di Kitabisa, semua masyarakat bisa menjadi Fund Raiser. Ketika link-nya
saya kirim ke Facebook, ternyata ada yang mau donasi. Karena itu sebagai fund raiser terlihat
dana berapa yang sudah terkumpul dari saya. Ini tidak menutup kemungkinan yang lain juga bisa
menjadi pengumpul dana dari media sosial pribadinya," katanya.
Sebagai bagian dari tanggungjawab kepada masyarakat, hasil donasi publik dan
penggunaanya dilaporkan secara transparan. Ditargetkan dalam waktu 6 bulan dapat terkumpul
dana sebesar Rp 1 miliar.
Setiap khalayak dalam menerima stimulus yang disampaikan melalui suatu media
memiliki persepsi yang berbeda-beda karena walaupun pesan atau stimulus yang disampaikan
sama namun dampak atau pengaruh yang terjadi akan berbeda satu sama lain.
Media massa menyampaikan pesan-pesannya kepada khalayak luas dan tidak terbatas
yang disebut masyarakat massa. Pesan-pesan itu disampaikan secara serempak dan ditujukan
untuk sejumlah besar orang, bukan kepada individu atau perorangan.
Efek yang timbul dari pesan-pesan media massa tersebut terhadap masyarakat massa
berbeda-beda tiap individu. Media berusaha menjangkau khalayak yang diinginkan dan
menemukan saluran yang paling efektif untuk mempengaruhi masyarakat.
Analisisnya
Teori S-R (Stimulus-Response) yang pada dasarnya mengungkapkan adanya reaksi akibat
dari adanya stimulus yang dalam hal ini diberikan oleh media massa. Terdapat kaitan erat antara
pesan-pesan media dengan reaksi atau respon dari khalayak. Menurut Sandjaya dkk (dalam Ibid:
188-189) Ada 3 elemen utama pada teori ini, yaitu:
1. Pesan (stimulus)
Masyakat dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual siswa Taman Kanak-kanak di
sekolah internasional JIS. Seorang siswa taman kanak-kanak di JIS diduga mendapat perlakuan
tidak senonoh dari pihak cleaning service sekolah tersebut. Maka sang ibu dari korban pelecehan
seksual melapor ke polisi atas perbuatan yang tidak menyenangkan ini. Ibu korban mengaku jika
anaknya takut dan tidak mau memakai celana dalam karena sakit. Anaknya juga sering bermimpi
seperti orang ketakutan dan trauma. Awalnya ketika sang ibu bertanya pada anaknya mengapa
dia tidak mau pakai celana dalam, anaknya tidak mau menjelaskan. Tetapi setelah didesak sang
anak akhirnya menjawab bahwa dia diajak oleh petugas setempat ke sebuah toilet lalu dia
diperlakukn tidak senonoh petugas di sekolahnya tersebut.
2. Penerima/komunikan/receiver
Masyarakat khususnya para orangtua yang memiliki anak yang masih bersekolah di
taman kanak-kanak.
3.
Efek (respon)
Efek dari kasus JIS ini membuat masyarakat menjadi sangat khawatir dan lebih menjaga
anak-anaknya selain itu sentimen kebangsaan sangat terusik dan kita menjadi marah tatkala
mendengar berita ternyata sekolah milik asing tersebut bisa bobrok. Ternyata, sekolah yang
tertutup pagar kokoh, yang katanya pengawas sekolah sampai gak berani masuk, menyimpan
penjahat seksual di dalamnya. Ternyata, sekolah internasional tersebut sudah dua puluh tahun
membuka praktek di sini tanpa memiliki ijin dan kementrian pendidikan tidak mengerti
ketiadaan ijin tersebut. Padahal, untuk sekolah internasional, yang berhak mengeluarkan ijin
adalah Kementrian Pendidikan. Bagaimana mungkin orang-orang dari Kementrian Pendidikan
sampai tidak tahu kalau sekolah internasional yang berada di Jakarta tersebut belum
mengantongi izin. Konon, biaya pendidikan di sekolah internasioan itu mencapai ratusan juta
rupiah. Dengan biaya sedahsyat itu tentu hanya kelas atas saja yang sanggup membayarnya.
Kelas atas dalam arti orang yang sangat kaya raya dan kemungkinan para intelektual.
Setelah adanya pemberitaan mengenai pelecehan seksual yang terjadi di JIS, Masyarakat
mulai geram dan mengecam terhadap pihak JIS yang dianggap tidak bertanggung jawab. Selain
itu juga masyarakat banyak berkomentar negatif terhadap Kasus JIS.
Teori Technological Determinism
Marshall McLuhan pada tahun 1960 mencetuskan sebuah teori yang bernama
Technological Determinism Theory. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada
berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.
Determinism berasal dari kata determine dalam bahasa Inggris yang berarti pengaruh untuk
memutuskan atau menentukan sesuatu. Technological berasal dari kata technology, yang terdiri
dari technique dan logos, artinya pengetahuan tentang cara atau metode dalam melakukan
melakukan sesuatu (secara teknis). Secara garis besar technological determinism berarti cara
atau metode yang digunakan untuk memutuskan atau menentukan sesuatu.
Dalam teorinya, Marshal McLuhan mengemukakan bahwaTechnology has changed the
way we communicate yang berarti teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi. Melalui
teori ini McLuhan ingin menegaskan bahwa pola kehidupan masyarakat manusia khususnya
aspek interaksi sosial diantara mereka ditentukan oleh perkembangan dan jenis teknologi yang
dikuasai masyarakat itu sendiri. McLuhanmelihat media sebagai hal utama yang menentukan
atau mempengaruhi hal lainnya. Maka secara umum teori ini berusaha untuk menjelaskan
bagaimana teknologi khusunya media menentukan bagaimana individu dalam masyarakat untuk
memikirkan sesuatu, merasakan sesuatu dan melakukan tindakan tertentu.
McLuhan meneliti sejarah perkembangan manusia sebagai masyarakat dengan
mengidentifikasi teknologi media yang memiliki peran penting dan mendominasi kehidupan
manusia pada waktu tertentu dan membaginya ke dalam empat periode media yang berbeda,
yaitu periode Tribal, periode Literatur, periode Percetakan, dan periode Elektronik. Dasar
pemikirannya adalah perubahan-perubahan cara manusia untuk berkomunikasi membentuk
keberadaan kita dan sebagai budayawan ia berpendapat bahwa budaya itu terbentuk berdasarkan
bagaimana kemampuan kita untuk berkomunikasi.
Periode Tribal adalah masa-masa budaya ucap atau lisan mendominasi perilaku
komunikasi manusia pada saat itu. Periode Literatur adalah era penemuan alfabet fonetis di mana
simbol-simbol tersebut digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi secara tertulis tanpa
interaksi tatap muka. Selanjutnya periode Percetakan yang merupakan era munculnya penulisan
teks secara missal sehingga komunikasi juga dapat dilakukan secara massal walaupun masih
linier dan tidak dapat dilakukan pada periode literatur. Dan yang terakhir adalah periode
Elektronik. Pada periode ini ditemukannya Teknologi komunikasi telegraf menjadi awal dari
periode di mana fragmentasi masyarakat musnah.
Konsep yang ditawarkan McLuhan ini mempunyai tiga kerangka urutan pemikiran, yaitu
penemuan-penemuan hal baru dalam bidang teknologi komunikasi menyebabkan perubahan
budaya, perubahan komunikasi manusia membentuk eksistensi kehidupan manusia, We shape
our tools, and they in turn shape us yang berarti Kita membentuk alat-alat yang kita perlukan
dan sekarang giliran alat-alat itu yang membentuk diri kita, dan yang terakhir ia menyatakan
bahwa media merupakan inti dari peradaban manusia, di mana dominasi media dalam sebuah
masyarakat menentukan dasar organisasi sosial manusia dan kehidupan kolektifnya.
Perkembangan iptek saat ini adalah solusi dari permasalahn yang ada. Sumbangan
teknologi informasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia memang harus diakui
keberadaannya, namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa teknologi
informasi mendatangkan banyak masalah dan berbagai bentuk penyimpangan-penyimpangan
bagi manusia. Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari
berbagai bidang yaitu bidang informasi dan komunikasi, bidang ekonomi dan industri, bidang
sosial dan budaya, dan bidang pendidikan.
Sebagai contoh fenomena munculnya smart phone yang sedang marak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Smart phone memungkinkan kita untuk berhubungan dan bertukar
informasi dengan siapapun bahkan dengan seseorang yang berada sangat jauh dari tempat kita
berada. Teknologi ini seharusnya sangat menguntungkan bagi manusia karena segala sesuatunya
menjadi praktis. Namun yang terjadi justru smart phone merupakan sarana mendekatkan yang
jauh, menjauhkan yang dekat. Dengan munculnya smart phone, masyarakat Indonesia lebih
menyukai berdiskusi melalui teknologi tersebut sehinga orang-orang yang berada satu tempat
akan saling mengacuhkan. Munculnya teknologi ini tentu saja sangat berpengaruh pada
perubahan perilaku manusia, khususnya masyarakat Indonesia. Beberapa orang yang sedang
berada di satu tempat yang sama sejatinya saling bertukar informasi, namun pada kenyataannya
saat ini orang-orang lebih memilih untuk bertukar informasi dengan orang yang berada jauh
darinya.
Asumsi Teori:
Tiga asumsi yang menjadi landasan teori tersebut, yaitu:
Media memengaruhi setiap perbuatan atau tindakan dalam masyarakat (media infuse
melarikan diri dari media, media mampu menembus kedalam kehidupan manusia yang paling
dalam.
Asumsi kedua dari teori ini menegaskan bahwa manusia secara langsung dipengaruhi
media. Para ahli teori ekologi media percaya bahwa media mampu memperbaiki persepsi dan
mengelola pengalaman kita sebagai manusia. McLuhan menyatakan bahwa media memiliki
kekuatan besar dalam memengaruhi pandangan kita terhadap dunia.
Asumsi ketiga dari teori ekologi media menyebutkan bahwa media mengikat dunia bersamasama. McLuhan telah memperkirakan bahwa media mampu menyatukan dunia kedalam budaya
populer dan global. Singkatnya, media mampu secara sosial mengelola berbagai masyarakat
yang ada di dunia.
Analisisnya:
Berdasarkan asumsi dari teori yang dikemukakan oleh McLuhan kehadiran teknologi tak
pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan
teknologi dan dikelilingi teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya. McLuhan
menggunakan sajak, tulisan (fiksi), politik, drama (theatre), dan sejarah untuk menunjukkan
bahwa teknologi membentuk perasaan, pikiran dan tindakan manusia. Menurutnya, manusia
memiliki hubungan simbolik dengan teknologi. Kita menciptakan teknologi dan teknologi pada
gilirannya menciptakan kembali siapa diri kita.
Perkembangan demi perkembangan terus berlanjut akhirnya lanjutan kasus ini menemui
babak baru. Kasus ini ternyata merupakan rekayasa dari seorang ibu korban pelecehan yang
diungkapkan oleh @kurawa melalui situs kaskus dari hasil investigasinya terhadap kasus
pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School. Berikut adalah bukti salah satu
sinetwit mengenai rekayasa kasus JIS.
Sesuai dengan asumsi teori yang pertama menjelaskan media memengaruhi setiap
perbuatan atau tindakan dalam masyarakat. Hal ini dibuktikan Ketika hasil investigasi tersebut
tersebar di media sosial, masyarakat mulai dihebohkan dengan adanya unsur rekayasa dari kasus
JIS tersebut. Sejak adanya pemberitaan mengenai rekayasa kasus JIS tersebut masyarakat
terpengaruh oleh media dan tindakan mereka yang tadinya kontra terhadap terhadap pihak JIS,
setelah mengetahui adanya rekayasa tersebut masyarakat menjadi pro. Dapat kita lihat dari opini
masyarakat di situs kaskus sebagai berikut.
diramaikan oleh cuitan akun Twitter @kurawa, awal Maret 2016 yang menyebut ada dugaan
rekayasa kasus.
Hampir 50 ribu netizen ikut mendatangani petisi dukungan terhadap pengungkapan
kriminalisasi kasus JIS. Sementara itu respons masyarakat terhadap penggalangan bantuan dana
bagi para pekerja kebersihan PT ISS dan dua guru JIS juga tak kalah dahsyat.
Melalui situs www.kitabisa.com, hanya dalam tempo sepekan telah terkumpul dana lebih dari Rp
112 juta. Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Kawan8, sebuah gerakan yang diinisiasi oleh para
netizen yang tergerak oleh penderitaan para terpidana kasus JIS.
Sebagai bagian dari tanggungjawab kepada masyarakat, hasil donasi publik dan
penggunaanya dilaporkan secara transparan. Ditargetkan dalam waktu 6 bulan dapat terkumpul
dana sebesar Rp 1 miliar.
Lalu asumsi teori yang kedua media memperbaiki persepsi kita dan mengelola
pengalaman kita manusia secara langsung dipengaruhi media. Hal tersebut juga sama hal nya
dengan masyarakat kita ketika mendapat informasi lanjutan tentang JIS yang menyatakan bahwa
selama ini ternyata kasus JIS itu hanya rekayasa semata yang dilakukan oleh ibu korban. Kita
langsung memperbaiki persepsi kita yang tadinya cenderung menyudutkan pihak JIS tetapi
setelah tahu kebenerannya kita jadi kurang simpati terhadap ibu korban dan lebih berempati
terhadap para tersangka yang ternyata tidak sepenuhnya bersalah.
Terakhir asumsi yang ketiga media mengikat dunia bersama-sama. Maksudnya disini
adalah kasus pelecehan seksual di JIS itu terjadi di Indonesia tetapi mau tidak mau media asing
pun turut mengikuti perkembangan kasus ini serta turut mengecam ibu korban yang telah
melakukan rekayasa dalam kasus ini.
TEORI PESAN
Teori Simbol : Susanne Langer (Tradisi Semiotik: Pesan)
Teori Langer sangat bermanfaat karena teori ini menegaskan beberapa konsep dan istilah
yang biasa digunakan dalam bidang komunikasi. Teori ini memberikan sejenis standardisasi
untuk tradisi semiotik dalam kajian komunikasi.
Langer, seorang filsuf, memikirkan simbolisme yang menjadi inti pemikiran filosofi
karena simbolisme mendasari pengetahuan dan pemahaman semua manusia. Menurut Langer,
semua binatang yang hidup didominasi oleh perasaan, tetapi perasaan manusia dimediasikan oleh
konsepsi, simbol, dan bahasa. Binatang merespon tanda, tetapi manusia menggunakan lebih dari
sekedar tanda sederhana dengan mempergunakan simbol. Tanda ( sign ) adalah sebuah stimulus
yang menandakan kehadiran dari suatu hal.
Sebaliknya, simbol digunakan dengan cara yang lebih kompleks dengan membuat
seseorang untuk berfikir tentang sesuatu yang terpisah dari kehadirannya. Sebuah simbol
adalah sebuah instrument pemikiran. Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang
satu hal; sebuah simbol ada untuk sesuatu. Sementara tertawa adalah sebuah tanda
kebahagiaan, kita dapat mengubah gelak tawa menjadi sebuah simbol dan membuat maknanya
berbeda dalam banyak hal terpisah dari acuannya secara langsung.
Sebuah simbol atau kumpulan simbol-simbol bekerja dengan menghubungkan sebuah
konsep, ide umum, pola, atau bentuk. Menurut langer, konsep adalah makna yang disepakati
bersama-samadiantara pelaku komunikasi. Bersama, makna yang disetujui adalah makna
denotatif,
sebaliknya
gambaran
atau
makna
pribadi
adalah
makna
konotatif.
Langer mamandang makna sebagai sebuah hubungan kompleks diantara simbol, objek, dan
manusia yang melibatkan denotasi ( makna bersama ) dan konotasi ( makna pribadi ). Langer
mencatat bahwa proses manusia secara utuh cenderung bastrak. Ini adalah sebuah proses yang
mengesampingkan detail dalam mamahami objek, peristiwa, atau situasi secara umum.
Analisisnya:
berbahaya jika anak kita masuk kedalamnya. Siap-siap anak kita akan diterkam atau terkena
tindakan pelecehan seksual oleh pemangsa anak kecil (pedofil).
dalam atau diluarnya; hanya berlawanan dengan unit linguistic lainnya yang menjadikan struktur
tertentu mendapatkan makna.
Menurut Saussure, kunci untuk memahami struktur dari sistem bahasa adalah perbedaan
(difference). Bunyi huruf p berebda dengan huruf b; suatu kata berbda dengan kata lainny a,
seperti kucing dan anjing; satu bentuk tata bahasa juga berbeda dengan tata bahasa lainnya
akan pergi dan telah pergi. Sistem perbedaan ini membentuk struktur bahasa, baik dalam
bahasa percakapan maupun tulisan. Saussure percaya bahwa pengetahuan manusia
tentang dunia ditentukan oleh bahasa. Namun, tidak seperti ahli semiotika lainnya,
saussure tidak melihat tanda berfungsi sebagai referen. Menurutnya, tanda tidak memilih
objek, tetapi membentuk objek. Tidak ada objek yang terpisahan dari tanda yang
digunakan untuk menunjukkan objek bersangkutan.
Saussure meyakini bahwa semua orang yang mengenal dunia ditentukan oleh bahasa.
Saussure membuat sebuah pembeda penting antar bahasa formal, yang disebut langue, dan
kegunaan bahasa sebenarnya dalam komunikasi, yang ia sebut sebagai parole. Kedua istilah
Prancis ini dapat disamakan seperti dalam bahasa Inggris bahasa dan pengucapan. Bahasa
( Langue ) adalah sebuah sistem baku yang dapat dianalisis terpisah dari kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pengucapan (parole) adalah kegunaan sebenarnya dari bahasa untuk
mencapai tujuan.
Analisisnya:
Analisis
Sejak kasus ini pertama kali muncul pada tahun 2014, kini Peneliti Pusat Studi Hukum
dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting menilai penyidikan dalam kasus kekerasan seksual di
Jakarta International School (JIS) mengandung banyak pelanggaran prosedur. Pertama,
penangkapan para petugas kebersihan dilakukan kepala keamanan JIS. Kedua, bantuan hukum
kepada para tersangka tidak optimal. Ketiga, rekonstruksi kasus dilakukan tanpa disertai berita
acara.
Dalam siaran pers yang diadakan Kamis, 14 April 2016, Miko mengatakan banyak
kejanggalan dalam proses hukum kasus tersebut. Kasus JIS dengan tersangka pekerja kebersihan
merupakan malicious prosecution atau investigasi dengan niat jahat,
Dalam kasus yang melibatkan tujuh tenaga kontrak kebersihan ini, satu pelaku, Azwar, tewas
saat disidik di kantor Kepolisian Metro Jakarta Raya. Namun, penyebab kematian Azwar masih
gelap, lantaran tidak diotopsi.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris
Azhar mengatakan kasus ini tidak hanya melanggar hak para tersangka, namun juga hak korban.
Penegak hukum gagal membuktikan adanya peristiwa tindak pidana yang identik sebagai
kejahatan seksual.
Ketua Harian Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Choky Ramadhan
menjelaskan kasus JIS merupakan satu kasus yang paling mencolok yang membuktikan
lemahnya proses hukum di Indonesia. penanganan kasus JIS terlihat dipaksakan. Ini terjadi
akibat lemahnya bukti yang diperoleh penyidik. Bahkan penetapan tersangka dilakukan hanya
berdasarkan keterangan pelapor, yaitu orang tua murid.
Choky mengatakan masalah muncul karena kesaksian ibu pelapor tidak memenuhi syarat,
karena yang bersangkutan tidak mengalami, mendengar, dan melihat kejadiannya. Namun,
laporan itu menjadi acuan penyidik untuk menetapkan tersangka. Proses hukum seperti ini
sangat membahayakan penegakan hukum.
Pakar hukum pidana dari Universitas Andalas, Padang, Shinta Agustina mengatakan
majelis hakim tidak seimbang dalam memperhatikan bukti dari jaksa dan tersangka. "Proses
penyidikan yang berlangsung juga mengindikasikan adanya kekerasan dalam menentukan
tersangka," kata dia.
Indikasi kecerobohan, Shinta melanjutkan, tampak dari sikap majelis hakim yang tidak
berusaha menggali penyebab para tersangka mencabut pengakuan mereka dalam Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) yang disusun penyidik. Menurut dia, alasan pencabutan BAP itu perlu digali
karena berkaitan dengan bukti-bukti dalam kasus tersebut. Apalagi dalam kasus ini anak
pelapor dalam memberikan keterangan lebih banyak diarahkan ibunya. Keterangan tersebut juga
tidak sesuai dengan alat bukti surat, seperti hasil visum et repertum," katanya.
Dari pemberitaan baru-baru ini yang muncul di media tentang banyaknya kejanggalankejanggalan yang ternyata terdapat pada kasus pelecehan seksual di Jakarta International School
(JIS) ini, masayarakat lebih selektif dan memilah-milih berita yang harus mereka percayai.
Teori Agenda Setting
Agenda setting yang dimaksud disini merupakan fungsi kemampuan pada media massa
untuk menyeleksi dan memberi tekanan pada isu-isu dengan menunjukkan fakta-fakta yang telah
terakumulasi, dengan demikian media menghantar audiens untuk merasakan isu-isu tersebut
sebagai isu yang berguna. Fakta-fakta yang terkumpul tentang agenda setting berpengaruh pada
media massa dan sangat berimbas terutama bagi publik. Teori agenda setting mengemukakan
bahwa adanya hubungan sebab-akibat antara isi agenda media dengan persepsi publik sehingga
publik menerimanya sebagai masalah penting. Agenda setting memainkan peran dalam proses
dampak atau efek komunikasi massa terhadap masyarakst dan budaya. Menggambarkan
kekuatan pengaruh media terhadap pembentukan opini masyarakat.
Analisis
Berawal dari muculnya kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di
TK Jakarta International School, menyebabkan munculnya berbagai isu, yang
kemudian menjadi issue central yang direspon masyarakat dengan cepat.
Dari hari ke hari, pemberitaan ini menjadi santapan hangat masyarakat,
sehingga menjadi sangat penting untuk disimak kelanjutannya.
Dari isu
yang dinilai sangat penting oleh public inilah, merupakan salah satu jenis
efek media massa yang paling popular. Hal ini memunculkan efek-efek bagi
segenap khalayak, baik khalayak public atau masyarakat, eksekutif atau
pemerintahan, dan lembaga atau sekolah.
Agenda Media
Sekolah selaku lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang
kualitas pendidikan paling utama di Indonesia. Peran sekolah sangat penting
sekolah
juga
dalam
mendidik
karakter
siswa-siswinya.
Tidak
kemungkinan terjadinya
hangat dan penting di mata khalayak. Setiap harinya Tempo.co selalu mengupdate berita tentang JIS. Maskipun kenyataannya, beberapa dari berita
yang di-update tersebut tidak terlalu penting.
Agenda Public
Saat kasus ini muncul dan berkembang di masyarakat, saat itu juga
menjadi bahan perbincangan yang hangat di masyarakat, terutama bagi
para orang tua terutama kaum ibu. Kasus ini memberikan dampak yang
signifikan bagi orang tua untuk selalu memberikan perhatian kepada anakanak mereka. Karena, di masyarakat sendiri, sekarang ada semacam
kegagapan di tengah perubahan struktur sosial dari garis masyarakat agraris
ke masyarakar urban. Atas tuntutan ekonomi, orang tua bekerja pagi,
berangkat saat anak-anak masih tidur, dan pulang disaat anak sudah tidur
kembali. Sehingga anak-anak dan orang tua tidak bisa bersama dan disaat
itulah anak-anak menjadi sangat miskin perhatian yang tidak maksimal.
Kurangnya perhatian ke anak merupakan salah satu penyebab dari
kesalahan pengasuhan keluarga, disamping karena lemahnya penegakan
hukum, dan materi pornografi yang bebas.
Masyarakat yang dulunya hanya memandang sebelah mata anakanak, karena kasus ini, mereka lebih peka terhadap masalah yang dihadapi
anaknya. Terbukti, setelah kasus ini mencuat, banyak orang tua yang
menanyakan keadaan anaknya saat di sekolah. Orangtua juga menjadi
proaktif mengajarkan kepada anak sejak dini bagaimana anak-anak harus
berani menolak jika ada orang yang ingin meraba organ vitalnya. Atau
bagaimana anak harus berani melaporkan ke guru dan orang tua jika ada
orang yang berbuat tidak senonoh.
Tetapi, dari pemberitaan kasus ini juga, yang terkadang menimbulkan
kecurigaan yang berlebihan atau khawatir yang akhirnya menjadi over
protective kepada anaknya. Karena terlalu over protective ini lah, terkadang
orangtua sampai tidak memberikan ruang sosialisasi untuk anak-anaknya
terhadap lingkungan sekitar.
juga
dengan
Pendidikan
dan
Kementrian
Kebudayaan),
Pendidikan
yang
dan
langsung
Budaya
melakukan
JIS
dianggap
telah
melanggar
keputusan
mendikbud
nomer
0348/0/1977 tentang izin pendirian dan penyelenggaraan JIS. Karena izin nya
hanya untuk SD, SMP dan SMA, bukan untuk TK.
Oleh
karena
itu,
tim
investigasi
Kementrian
Pendidikan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Morissan dan Andy Corry Wardhany. 2009. Cetakan Pertama. Teori Komunikasi: Komunikator,
Pesan, Percakapan, dan Hubungan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Morissan, Andy Corry Wardhany, dan Farid Hamid U. 2010. Cetakan Pertama. Teori Komunikasi
Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140807_kasus_jis [Diakses pada 15
Mei 2016]