Você está na página 1de 27

Analisis Dampak dari Pemberitaan Pelecehan Seksual di Jakarta

Internasional (JIS) Melalui New Media


Tugas ke

:4

Mata Kuliah : Manajemen Krisis


Dosen

: Trie Damayanti, S.Sos,. M.Si

Kelas

: Humas B
Disusun oleh:
Nadhira Iskandar

210110130126

Lulu Amelia

210110130155

Arkita Vierza Bella

210110130172

Putri Yansyah

210110130168

Gina Andriana

210110130181

Nabella Alamanda

210110130182

Regina Margiawanti 210110130193

Program Studi Hubungan Masyarakat


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjajaran
2016

Kasus pelecehan seksual yang mengguncang sekolah internasional


Masuk ke tahanan polisi di Jakarta Pusat bukan pekerjaan mudah. Anda harus menyerahkan tas
dan semua bawaan akan diperiksa.
Secara khusus petugas akan mencari telepon genggam atau peralatan rekaman.
Begitu berada di dalam, saya melihat sejumlah pria -sebagian besar orang Indonesia- duduk di
atas tikar di lantai, menemui keluarga atau kawan mereka.
Sebagian besar penghuni tahanan ini adalah orang-orang yang diduga melakukan kejahatan
kerah putih, penipuan bisnis, atau kasus-kasus penggelapan lain.
Dua di antaranya, Neil Bantleman dan Ferdi Tjiong, masing-masing warga Kanada dan warga
Indonesia, dituduh melakukan kejahatan yang paling memuakkan, yang mereka klaim tak pernah
mereka lakukan.
Saya menemui Neil dan Ferdi di tahanan polisi, hanya beberapa hari setelah masa penahanan
mereka diperpanjang. Awalnya mereka ditahan dengan dugaan terlibat kasus pelecehan seksual
di Jakarta International School (JIS) pada 14 Juli.
Neil dan Ferdi mengatakan mereka dijebak.
"Awalnya saya dan Ferdi dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi," kata Neil.
"Kemudian polisi mengubah status tersebut dan menetapkan kami sebagai tersangka dan kami
ditahan. Saya kira ini memang rencana mereka [polisi] sejak awal.
"Tak satu pun pertanyaan yang diajukan kepada kami layaknya pertanyaan kepada saksi. Mereka
bertanya, apakah kami melakukan pelecahan seksual terhadap anak-anak? Apa pertanyaan
semacam ini layak diajukan kepada saksi?" kata Neil.
"Saya malu," kata Ferdi Thiong kepada saya.
"Sebagai warga Indonesia saya malu dengan hukum Indonesia. Sudah lama saya mendengar
bahwa hukum Indonesia memang kacau. Tapi baru sekarang saya mengalami sendiri dan
merasakan bahwa hukum Indonesia tidak menghormati hak asasi manusia," kata Ferdi.

Menggemparkan
Image caption Kepala sekolah JIS meminta polisi membeberkan bukti yang menjerat Neil dan
Ferdi.
Kasus pelecehan seksual dengan korban murid JIS ini menggemparkan Indonesia.
Warga secara dekat mengikuti perkembangan kasus ini melalui media.
Kasusnya sendiri sangat pelik yang terus mengalami perubahan dalam beberapa bulan terakhir.
Semuanya berawal pada Maret lalu, ketika kasus pelecehan seksual terhadap murid muncul di
JIS.
Seorang murid di TK JIS diyakini diperkosa beramai-ramai oleh beberapa petugas kebersihan.
Orang tua murid mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi US$12,5 juta terhadap JIS.
Kemudian pada Juni muncul kasus kedua ketika orang tua murid mengklaim bahwa anak mereka
menjadi korban pelecehan seksual. Kasus kedua inilah yang menjerat Neil dan Ferdi, dua guru di
JIS.
Tak satu pun pertanyaan yang diajukan kepada kami layaknya pertanyaan kepada saksi. Mereka
bertanya, apakah kami melakukan pelecahan seksual terhadap anak-anak? Apa pertanyaan
semacam ini layak diajukan kepada saksi?Neil Bantleman
Kasus ini untuk pertama kalinya menyeret guru atau staf pengajar di sekolah tersebut.
Tidak lama kemudian ibu korban dari kasus pertama juga menyatakan bahwa Neil dan Ferdi
melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya.
Kasus berkembang dan nilai ganti rugi naik tajam menjadi US$125 juta.
Tapi dalam wawancara dengan BBC, sang ibu ini menyatakan bahwa uang bukan menjadi
motivasinya untuk membawa kasus ini ke pengadilan.
Yang ia inginkan adalah keadilan bagi anaknya.
"Saya marah," katanya dalam wawancara melalui telepon.

"Saya menggugat dengan nilai gugatan US$125 juta karena saya marah. Saya tidak ingin
mendapatkan uang tersebut karena sejatinya uang tidak bisa menebus atas apa yang terjadi
terhadap anak saya," katanya.
Tapi ia juga mengatakan siap untuk membatalkan gugatan ini jika JIS meminta maaf dan
membayar kompensasi.
"Ini bukan soal uang, tapi saya lelah dengan semua ini," katanya.
"Saya ingin menatap ke depan. Anak saya masih trauma dan ketakutan setiap kali mengenakan
celananya. Ia juga mengalami infeksi karena perkosaan tersebut. Kami menderita," katanya.
Bukti kasus
Image caption Tracy dan Sisca berharap suami mereka mendapat proses hukum yang adil.
Polisi meyakini bahwa mereka punya bukti yang cukup untuk menjerat Neil dan Ferdi, tapi
menolak untuk membeberkan bukti yang dimaksud.
"Ada keyakinan yang kuat bahwa perkara ini memang diyakinkan terjadi dan siap untuk
disidangkan," kata Rikwanto, juru bicara Polda Metro Jaya.
"Di Indonesia, kalau seseorang ditetapkan sebagai tersangka, itu berarti penyidik sudah punya
keyakinan yang kuat bahwa ia bersalah atau kuat diduga bersalah, apalagi sampai ditahan.
Tinggal pemberkasan saja," jelas Rikwanto.
Berdasarkan hukum di Indonesia, seseorang bisa ditahan tanpa didakwa maksimal selama empat
bulan sementara polisi melakukan penyelidikan dan mengembangkan kasus.
JIS sendiri menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat.
Di Indonesia, kalau seseorang ditetapkan sebagai tersangka, itu berarti penyidik sudah punya
keyakinan yang kuat bahwa ia bersalah atau kuat diduga bersalah, apalagi sampai ditahan.
Tinggal pemberkasan saja.Rikwanto
"Neil dan Ferdi tidak pernah diberi tahu soal bukti yang dimaksud," kata Tim Carr, kepada
sekolah JIS.

"Padahal hal itu merupakan persyaratan dalam hukum di Indonesia. Ini adalah masalah hak asasi
manusia dan kami menghendaki Indonesia mengikuti norma-norma mereka. Kami ingin tahu
bukti-bukti yang telah ditemukan sehingga kami bisa merespons," kata Carr.
Kasus ini juga mendapat kecaman dari kalangan diplomat.
JIS memang didirikan oleh tiga kedutaan asing di Jakarta, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan
Inggris.
Dalam pernyataan tertulis kepada BBC, Kementerian Luar Negeri Inggris, menyatakan, "Kami
yakin bahwa JIS dan guru-guru sekolah tersebut kooperatif dengan polisi. Kami terkejut dengan
perpanjangan penahanan staf pengajar JIS karena hukum Indonesia mengenal asas praduga tak
bersalah."
Sementara itu bagi keluarga Neil dan Ferdi kasus ini dirasakan makin berat.
"Saya mencemaskan keadaan suami saya. Indonesia adalah negara demokrasi. Saya ingin
melihat hukum ditegakkan dengan sebaik-baiknya," kata Tracy, istri Neil Bantleman.
"Setiap malam saya berdoa bersama dua anak saya," kata Sisca, istri Ferdi, sambil menahan
tangis.
"Kami berdoa supaya ayah mereka kembali. Kami berdoa semoga Tuhan mengabulkan doa-doa
kami. Hanya kepada Tuhan kami menggantungkan harapan," katanya.

Kasus diduga ada rekayasa, orangtua dan alumni JIS bantu beri donasi
Merdeka.com - Gelombang dukungan terhadap pengungkapan kembali kasus dugaan
kekerasan seksual di Jakarta Intercultural School (JIS) terus membesar. Terlebih sejak media
sosial diramaikan oleh cuitan akun Twitter @kurawa, awal Maret 2016 yang menyebut ada
dugaan rekayasa kasus.
Hampir 50 ribu netizen ikut mendatangani petisi dukungan terhadap pengungkapan
kriminalisasi kasus JIS. Sementara itu respons masyarakat terhadap penggalangan bantuan dana
bagi para pekerja kebersihan PT ISS dan dua guru JIS juga tak kalah dahsyat.

Melalui situs www.kitabisa.com, hanya dalam tempo sepekan telah terkumpul dana lebih
dari Rp 112 juta. Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Kawan8, sebuah gerakan yang diinisiasi
oleh para netizen yang tergerak oleh penderitaan para terpidana kasus JIS.
"Ribuan orang telah menjadi donasi, dari yang sebesar Rp 20 ribu hingga ratusan ribu.
Kami sangat terkejut dengan respon masyarakat yang luarbiasa. Hal ini membuktikan bahwa
gerakan kami mendapat dukungan besar dari masyarakat," kata Koordinator Kawan8, Arita, di
Jakarta, Kamis (12/6).
Menurut Arita para penyumbang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat
biasa, orangtua murid JIS, alumni JIS, hingga para selebritas. Anita melanjutkan pembentukan
penggalan donasi itu terbentuk karena memiliki visi dan misi yang sama.
"Ada tiga visi dan misi kami yakni membeberkan kasus kriminalisasi JIS, rehabilitasi
nama baik para terpidana, dan meningkatkan kepedulian publik terhadap kasus ini. Kami
optimistis pandangan masyarakat bakal berubah terhadap kasus ini. Masyarakat selama ini telah
disesatkan oleh opini dan informasi yang salah. Pekerja kebersihan dan guru JIS itu adalah
korban rekayasa hukum yang sangat keji," ucapnya.
Pendiri www.kitabisa.com Alfatih Timur mengatakan, situs ini merupakan langkah yang
produktif dengan mengkonversi simpati publik menjadi sebuah aksi nyata yaitu dengan
pengumpulan dana. Melalui situs ini orang bisa melakukan donasi sesuai kemampuannya.
Bagi publik yang ingin terlibat dalam pembebasan terpidana kasus JIS, bisa memberikan donasi
semampunya yang diberi judul 'Bring The Innocents Back Home (Kasus JIS 2014)'.
"Dalam fitur di Kitabisa, semua masyarakat bisa menjadi Fund Raiser. Ketika link-nya
saya kirim ke Facebook, ternyata ada yang mau donasi. Karena itu sebagai fund raiser terlihat
dana berapa yang sudah terkumpul dari saya. Ini tidak menutup kemungkinan yang lain juga bisa
menjadi pengumpul dana dari media sosial pribadinya," katanya.
Sebagai bagian dari tanggungjawab kepada masyarakat, hasil donasi publik dan
penggunaanya dilaporkan secara transparan. Ditargetkan dalam waktu 6 bulan dapat terkumpul
dana sebesar Rp 1 miliar.

Opini Masyarakat yang negatif Tentang Kasus JIS di Media Sosial

Komentar alumni jis terhadap kasus ini di path

Komentar masyarakat di twitter

Komentar aktris wulan guritno di instagram mengenai jis

Opini Masyarakat yang Positif Tentang Kasus JIS di Media Sosial

Komentar masyarakat di kaskus

Hasil investigasi kasus Rekayasa JIS oleh @kurawa

Bukti visum hasil investigasi @kurawa

Analisis Dampak dari Pemberitaan Pelecehan Seksual di Jakarta Internasional (JIS)


Melalui New Media
TEORI MEDIA
Teori S-R (Stimulus-Response) yang pada dasarnya mengungkapkan adanya reaksi
akibat dari adanya stimulus yang dalam hal ini diberikan oleh media massa. Terdapat kaitan erat
antara pesan-pesan media dengan reaksi atau respon dari khalayak. Menurut Sandjaya dkk
(dalam Ibid: 188-189) Ada 3 elemen utama pada teori ini, yaitu:
1. Pesan (stimulus)
2. Penerima/komunikan/receiver
3. Efek (respon)
Pada teori ini mengemukakan bahwa pesan-pesan media yang berisi stimulus
menghasilkan respon yang berbeda-beda dari kalangan khalayak. Efek yang ditimbulkan adalah
reaksi khusus terhadap stimuli sehingga akhirnya seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pesan-pesan yang disampaikan
oleh media massa akan diterima oleh masing-masing individu menurut keputusan mereka
sendiri. Mulai dari memilih, menafsirkan bahkan sampai dalam hal mengingatnya.
Masing-masing individu mempunyai sifat dan karakteristik tertentu yang berbeda satu
sama lainnya, dan hal ini tentunya yang menyebabkan terjadinya perbedaan tanggapan/respon
dari tiap-tiap individu itu yang juga akan menimbulkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda
pula.
Respon dalam hal ini dapat diasumsikan merupakan perubahan sikap yang terjadi pada
komunikan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang diterimanya. Proses perubahan sikap ini
dapat terjadi atau dapat berubah hanya jika stimulus yang diberikan benar-benar baik.
Prinsip Stimulus-Respon ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik. Model ini
mempunyai asumsi bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat
perkasa dalam mempengaruhi komunikasi. Disebut jarum hipodermik karena dalam model ini
dikesankan seakan-akan komunikasi disuntikkan langsung kedalam jiwa komunikan,
sebagaimana obat disimpan dan disebarkan dalam bentuk fisik begitu pula pesan-pesan persuasif
mengubah sistem psikologis. Model ini sering juga disebut bullet theory (teori peluru) karena
komunikan dianggap secara pasif menerima berondongan pesan-pesan komunikasi. Bila kita
menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik atau media yang benar, komunikan dapat
diarahkan sekehendak kita (Jalaludin, 1998: 162).

Setiap khalayak dalam menerima stimulus yang disampaikan melalui suatu media
memiliki persepsi yang berbeda-beda karena walaupun pesan atau stimulus yang disampaikan
sama namun dampak atau pengaruh yang terjadi akan berbeda satu sama lain.
Media massa menyampaikan pesan-pesannya kepada khalayak luas dan tidak terbatas
yang disebut masyarakat massa. Pesan-pesan itu disampaikan secara serempak dan ditujukan
untuk sejumlah besar orang, bukan kepada individu atau perorangan.
Efek yang timbul dari pesan-pesan media massa tersebut terhadap masyarakat massa
berbeda-beda tiap individu. Media berusaha menjangkau khalayak yang diinginkan dan
menemukan saluran yang paling efektif untuk mempengaruhi masyarakat.
Analisisnya
Teori S-R (Stimulus-Response) yang pada dasarnya mengungkapkan adanya reaksi akibat
dari adanya stimulus yang dalam hal ini diberikan oleh media massa. Terdapat kaitan erat antara
pesan-pesan media dengan reaksi atau respon dari khalayak. Menurut Sandjaya dkk (dalam Ibid:
188-189) Ada 3 elemen utama pada teori ini, yaitu:
1. Pesan (stimulus)
Masyakat dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual siswa Taman Kanak-kanak di
sekolah internasional JIS. Seorang siswa taman kanak-kanak di JIS diduga mendapat perlakuan
tidak senonoh dari pihak cleaning service sekolah tersebut. Maka sang ibu dari korban pelecehan
seksual melapor ke polisi atas perbuatan yang tidak menyenangkan ini. Ibu korban mengaku jika
anaknya takut dan tidak mau memakai celana dalam karena sakit. Anaknya juga sering bermimpi
seperti orang ketakutan dan trauma. Awalnya ketika sang ibu bertanya pada anaknya mengapa
dia tidak mau pakai celana dalam, anaknya tidak mau menjelaskan. Tetapi setelah didesak sang
anak akhirnya menjawab bahwa dia diajak oleh petugas setempat ke sebuah toilet lalu dia
diperlakukn tidak senonoh petugas di sekolahnya tersebut.
2. Penerima/komunikan/receiver
Masyarakat khususnya para orangtua yang memiliki anak yang masih bersekolah di
taman kanak-kanak.
3.

Efek (respon)
Efek dari kasus JIS ini membuat masyarakat menjadi sangat khawatir dan lebih menjaga

anak-anaknya selain itu sentimen kebangsaan sangat terusik dan kita menjadi marah tatkala
mendengar berita ternyata sekolah milik asing tersebut bisa bobrok. Ternyata, sekolah yang
tertutup pagar kokoh, yang katanya pengawas sekolah sampai gak berani masuk, menyimpan
penjahat seksual di dalamnya. Ternyata, sekolah internasional tersebut sudah dua puluh tahun

membuka praktek di sini tanpa memiliki ijin dan kementrian pendidikan tidak mengerti
ketiadaan ijin tersebut. Padahal, untuk sekolah internasional, yang berhak mengeluarkan ijin
adalah Kementrian Pendidikan. Bagaimana mungkin orang-orang dari Kementrian Pendidikan
sampai tidak tahu kalau sekolah internasional yang berada di Jakarta tersebut belum
mengantongi izin. Konon, biaya pendidikan di sekolah internasioan itu mencapai ratusan juta
rupiah. Dengan biaya sedahsyat itu tentu hanya kelas atas saja yang sanggup membayarnya.
Kelas atas dalam arti orang yang sangat kaya raya dan kemungkinan para intelektual.
Setelah adanya pemberitaan mengenai pelecehan seksual yang terjadi di JIS, Masyarakat
mulai geram dan mengecam terhadap pihak JIS yang dianggap tidak bertanggung jawab. Selain
itu juga masyarakat banyak berkomentar negatif terhadap Kasus JIS.
Teori Technological Determinism
Marshall McLuhan pada tahun 1960 mencetuskan sebuah teori yang bernama
Technological Determinism Theory. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada
berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.
Determinism berasal dari kata determine dalam bahasa Inggris yang berarti pengaruh untuk
memutuskan atau menentukan sesuatu. Technological berasal dari kata technology, yang terdiri
dari technique dan logos, artinya pengetahuan tentang cara atau metode dalam melakukan
melakukan sesuatu (secara teknis). Secara garis besar technological determinism berarti cara
atau metode yang digunakan untuk memutuskan atau menentukan sesuatu.
Dalam teorinya, Marshal McLuhan mengemukakan bahwaTechnology has changed the
way we communicate yang berarti teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi. Melalui
teori ini McLuhan ingin menegaskan bahwa pola kehidupan masyarakat manusia khususnya
aspek interaksi sosial diantara mereka ditentukan oleh perkembangan dan jenis teknologi yang
dikuasai masyarakat itu sendiri. McLuhanmelihat media sebagai hal utama yang menentukan
atau mempengaruhi hal lainnya. Maka secara umum teori ini berusaha untuk menjelaskan
bagaimana teknologi khusunya media menentukan bagaimana individu dalam masyarakat untuk
memikirkan sesuatu, merasakan sesuatu dan melakukan tindakan tertentu.
McLuhan meneliti sejarah perkembangan manusia sebagai masyarakat dengan
mengidentifikasi teknologi media yang memiliki peran penting dan mendominasi kehidupan
manusia pada waktu tertentu dan membaginya ke dalam empat periode media yang berbeda,
yaitu periode Tribal, periode Literatur, periode Percetakan, dan periode Elektronik. Dasar
pemikirannya adalah perubahan-perubahan cara manusia untuk berkomunikasi membentuk

keberadaan kita dan sebagai budayawan ia berpendapat bahwa budaya itu terbentuk berdasarkan
bagaimana kemampuan kita untuk berkomunikasi.
Periode Tribal adalah masa-masa budaya ucap atau lisan mendominasi perilaku
komunikasi manusia pada saat itu. Periode Literatur adalah era penemuan alfabet fonetis di mana
simbol-simbol tersebut digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi secara tertulis tanpa
interaksi tatap muka. Selanjutnya periode Percetakan yang merupakan era munculnya penulisan
teks secara missal sehingga komunikasi juga dapat dilakukan secara massal walaupun masih
linier dan tidak dapat dilakukan pada periode literatur. Dan yang terakhir adalah periode
Elektronik. Pada periode ini ditemukannya Teknologi komunikasi telegraf menjadi awal dari
periode di mana fragmentasi masyarakat musnah.
Konsep yang ditawarkan McLuhan ini mempunyai tiga kerangka urutan pemikiran, yaitu
penemuan-penemuan hal baru dalam bidang teknologi komunikasi menyebabkan perubahan
budaya, perubahan komunikasi manusia membentuk eksistensi kehidupan manusia, We shape
our tools, and they in turn shape us yang berarti Kita membentuk alat-alat yang kita perlukan
dan sekarang giliran alat-alat itu yang membentuk diri kita, dan yang terakhir ia menyatakan
bahwa media merupakan inti dari peradaban manusia, di mana dominasi media dalam sebuah
masyarakat menentukan dasar organisasi sosial manusia dan kehidupan kolektifnya.
Perkembangan iptek saat ini adalah solusi dari permasalahn yang ada. Sumbangan
teknologi informasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia memang harus diakui
keberadaannya, namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa teknologi
informasi mendatangkan banyak masalah dan berbagai bentuk penyimpangan-penyimpangan
bagi manusia. Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari
berbagai bidang yaitu bidang informasi dan komunikasi, bidang ekonomi dan industri, bidang
sosial dan budaya, dan bidang pendidikan.
Sebagai contoh fenomena munculnya smart phone yang sedang marak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Smart phone memungkinkan kita untuk berhubungan dan bertukar
informasi dengan siapapun bahkan dengan seseorang yang berada sangat jauh dari tempat kita
berada. Teknologi ini seharusnya sangat menguntungkan bagi manusia karena segala sesuatunya
menjadi praktis. Namun yang terjadi justru smart phone merupakan sarana mendekatkan yang
jauh, menjauhkan yang dekat. Dengan munculnya smart phone, masyarakat Indonesia lebih
menyukai berdiskusi melalui teknologi tersebut sehinga orang-orang yang berada satu tempat
akan saling mengacuhkan. Munculnya teknologi ini tentu saja sangat berpengaruh pada

perubahan perilaku manusia, khususnya masyarakat Indonesia. Beberapa orang yang sedang
berada di satu tempat yang sama sejatinya saling bertukar informasi, namun pada kenyataannya
saat ini orang-orang lebih memilih untuk bertukar informasi dengan orang yang berada jauh
darinya.
Asumsi Teori:
Tiga asumsi yang menjadi landasan teori tersebut, yaitu:

Media memengaruhi setiap perbuatan atau tindakan dalam masyarakat (media infuse

every act and action in society),


Media memperbaiki persepsi kita dan mengelola pengalaman kita (media fix our

perceptions and organize our experiences),


Media mengikat dunia bersama-sama (media tie the world together).
Asumsi pertama menekankan pada gagasan bahwa dalam kehidupannya, orang tidak dapat

melarikan diri dari media, media mampu menembus kedalam kehidupan manusia yang paling
dalam.
Asumsi kedua dari teori ini menegaskan bahwa manusia secara langsung dipengaruhi
media. Para ahli teori ekologi media percaya bahwa media mampu memperbaiki persepsi dan
mengelola pengalaman kita sebagai manusia. McLuhan menyatakan bahwa media memiliki
kekuatan besar dalam memengaruhi pandangan kita terhadap dunia.
Asumsi ketiga dari teori ekologi media menyebutkan bahwa media mengikat dunia bersamasama. McLuhan telah memperkirakan bahwa media mampu menyatukan dunia kedalam budaya
populer dan global. Singkatnya, media mampu secara sosial mengelola berbagai masyarakat
yang ada di dunia.
Analisisnya:
Berdasarkan asumsi dari teori yang dikemukakan oleh McLuhan kehadiran teknologi tak
pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan
teknologi dan dikelilingi teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya. McLuhan
menggunakan sajak, tulisan (fiksi), politik, drama (theatre), dan sejarah untuk menunjukkan
bahwa teknologi membentuk perasaan, pikiran dan tindakan manusia. Menurutnya, manusia
memiliki hubungan simbolik dengan teknologi. Kita menciptakan teknologi dan teknologi pada
gilirannya menciptakan kembali siapa diri kita.
Perkembangan demi perkembangan terus berlanjut akhirnya lanjutan kasus ini menemui
babak baru. Kasus ini ternyata merupakan rekayasa dari seorang ibu korban pelecehan yang

diungkapkan oleh @kurawa melalui situs kaskus dari hasil investigasinya terhadap kasus
pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School. Berikut adalah bukti salah satu
sinetwit mengenai rekayasa kasus JIS.

Sesuai dengan asumsi teori yang pertama menjelaskan media memengaruhi setiap
perbuatan atau tindakan dalam masyarakat. Hal ini dibuktikan Ketika hasil investigasi tersebut
tersebar di media sosial, masyarakat mulai dihebohkan dengan adanya unsur rekayasa dari kasus
JIS tersebut. Sejak adanya pemberitaan mengenai rekayasa kasus JIS tersebut masyarakat
terpengaruh oleh media dan tindakan mereka yang tadinya kontra terhadap terhadap pihak JIS,
setelah mengetahui adanya rekayasa tersebut masyarakat menjadi pro. Dapat kita lihat dari opini
masyarakat di situs kaskus sebagai berikut.

Bahkan Gelombang dukungan terhadap pengungkapan kembali kasus dugaan kekerasan


seksual di Jakarta Intercultural School (JIS) terus membesar. Terlebih sejak media sosial

diramaikan oleh cuitan akun Twitter @kurawa, awal Maret 2016 yang menyebut ada dugaan
rekayasa kasus.
Hampir 50 ribu netizen ikut mendatangani petisi dukungan terhadap pengungkapan
kriminalisasi kasus JIS. Sementara itu respons masyarakat terhadap penggalangan bantuan dana
bagi para pekerja kebersihan PT ISS dan dua guru JIS juga tak kalah dahsyat.
Melalui situs www.kitabisa.com, hanya dalam tempo sepekan telah terkumpul dana lebih dari Rp
112 juta. Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Kawan8, sebuah gerakan yang diinisiasi oleh para
netizen yang tergerak oleh penderitaan para terpidana kasus JIS.
Sebagai bagian dari tanggungjawab kepada masyarakat, hasil donasi publik dan
penggunaanya dilaporkan secara transparan. Ditargetkan dalam waktu 6 bulan dapat terkumpul
dana sebesar Rp 1 miliar.
Lalu asumsi teori yang kedua media memperbaiki persepsi kita dan mengelola
pengalaman kita manusia secara langsung dipengaruhi media. Hal tersebut juga sama hal nya
dengan masyarakat kita ketika mendapat informasi lanjutan tentang JIS yang menyatakan bahwa
selama ini ternyata kasus JIS itu hanya rekayasa semata yang dilakukan oleh ibu korban. Kita
langsung memperbaiki persepsi kita yang tadinya cenderung menyudutkan pihak JIS tetapi
setelah tahu kebenerannya kita jadi kurang simpati terhadap ibu korban dan lebih berempati
terhadap para tersangka yang ternyata tidak sepenuhnya bersalah.
Terakhir asumsi yang ketiga media mengikat dunia bersama-sama. Maksudnya disini
adalah kasus pelecehan seksual di JIS itu terjadi di Indonesia tetapi mau tidak mau media asing
pun turut mengikuti perkembangan kasus ini serta turut mengecam ibu korban yang telah
melakukan rekayasa dalam kasus ini.

TEORI PESAN
Teori Simbol : Susanne Langer (Tradisi Semiotik: Pesan)
Teori Langer sangat bermanfaat karena teori ini menegaskan beberapa konsep dan istilah
yang biasa digunakan dalam bidang komunikasi. Teori ini memberikan sejenis standardisasi
untuk tradisi semiotik dalam kajian komunikasi.
Langer, seorang filsuf, memikirkan simbolisme yang menjadi inti pemikiran filosofi
karena simbolisme mendasari pengetahuan dan pemahaman semua manusia. Menurut Langer,
semua binatang yang hidup didominasi oleh perasaan, tetapi perasaan manusia dimediasikan oleh
konsepsi, simbol, dan bahasa. Binatang merespon tanda, tetapi manusia menggunakan lebih dari

sekedar tanda sederhana dengan mempergunakan simbol. Tanda ( sign ) adalah sebuah stimulus
yang menandakan kehadiran dari suatu hal.
Sebaliknya, simbol digunakan dengan cara yang lebih kompleks dengan membuat
seseorang untuk berfikir tentang sesuatu yang terpisah dari kehadirannya. Sebuah simbol
adalah sebuah instrument pemikiran. Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang
satu hal; sebuah simbol ada untuk sesuatu. Sementara tertawa adalah sebuah tanda
kebahagiaan, kita dapat mengubah gelak tawa menjadi sebuah simbol dan membuat maknanya
berbeda dalam banyak hal terpisah dari acuannya secara langsung.
Sebuah simbol atau kumpulan simbol-simbol bekerja dengan menghubungkan sebuah
konsep, ide umum, pola, atau bentuk. Menurut langer, konsep adalah makna yang disepakati
bersama-samadiantara pelaku komunikasi. Bersama, makna yang disetujui adalah makna
denotatif,

sebaliknya

gambaran

atau

makna

pribadi

adalah

makna

konotatif.

Langer mamandang makna sebagai sebuah hubungan kompleks diantara simbol, objek, dan
manusia yang melibatkan denotasi ( makna bersama ) dan konotasi ( makna pribadi ). Langer
mencatat bahwa proses manusia secara utuh cenderung bastrak. Ini adalah sebuah proses yang
mengesampingkan detail dalam mamahami objek, peristiwa, atau situasi secara umum.
Analisisnya:

Meme kasus pelecehan seksual JIS


Terlihat dari pemilihan simbol gambarnya binatang predator (pemangsa) sejenis hewan
yang memburu, menangkap, dan memakan hewan lain. terkenal liar dan buas. Hewan yang
diburu pemangsa disebut mangsa. Sebuah simbol adalah sebuah instrument pemikiran. Simbol
adalah konseptualisasi manusia tentang satu hal; sebuah simbol ada untuk sesuatu. Sebuah
simbol ini dimunculkan untuk memberikan peringatan atau sindiran keras bahwa saat ini JIS itu

berbahaya jika anak kita masuk kedalamnya. Siap-siap anak kita akan diterkam atau terkena
tindakan pelecehan seksual oleh pemangsa anak kecil (pedofil).

Meme mengenai kasus JIS direkayasa


Terlihat dari pemilihan simbol gambarnya seorang dokter dan anak kecil. Disitu
dijelaskan bahwa anak kecil sedang melakukan medical check up dengan dokter namun hasilnya
baik-baik saja. Sebuah simbol adalah sebuah instrument pemikiran. Simbol adalah
konseptualisasi manusia tentang satu hal; sebuah simbol ada untuk sesuatu. Sebuah simbol ini
dimunculkan untuk memberikan sindiran keras terhadap ibu korban yang melakukan rekayasa
kasus pelecehan seksual di JIS demi mendapatkan #1,5 triliun. Dengan melakukan kebohongan
memberikan surat keterangan palsu.

Teori Bahasa : Ferdinand de Saussure (Tradisi Semiotik: Pesan)


Ferdinand de Saussure memberikan banyak kontribusi pada tradisi struktural dalam
komunikasi. Saussure mangajatkan bahwa tanda, termasuk bahasa, dapat berubah-ubah. Tandatanda kaidah yang ditata oleh aturan. Asumsi ini tidak hanya mendukung ide bahwa bahasa
adalah sebuah struktur, tetapi juga memperkuat ide dasar bahwa bahasa dan realitas
adalah terpisah. Sausurre melihat bahasa sebagai sebuah sistem reperesentasi realitas.
Bahasa yang digambarkan dalam kaidah struktural adalah sebuah sistem
hubungan baku tanpa inti. Hanya ketika makna ditambahkan pada fitur-fitur struktural
dari bahasa, yang menjadikannya menggambarkan sesuatu. Kunci untuk memahami struktur
dari system Saussure adalah perbedaan. Tidak ada unit linguistic yang memiliki signifikansi di

dalam atau diluarnya; hanya berlawanan dengan unit linguistic lainnya yang menjadikan struktur
tertentu mendapatkan makna.
Menurut Saussure, kunci untuk memahami struktur dari sistem bahasa adalah perbedaan
(difference). Bunyi huruf p berebda dengan huruf b; suatu kata berbda dengan kata lainny a,
seperti kucing dan anjing; satu bentuk tata bahasa juga berbeda dengan tata bahasa lainnya
akan pergi dan telah pergi. Sistem perbedaan ini membentuk struktur bahasa, baik dalam
bahasa percakapan maupun tulisan. Saussure percaya bahwa pengetahuan manusia
tentang dunia ditentukan oleh bahasa. Namun, tidak seperti ahli semiotika lainnya,
saussure tidak melihat tanda berfungsi sebagai referen. Menurutnya, tanda tidak memilih
objek, tetapi membentuk objek. Tidak ada objek yang terpisahan dari tanda yang
digunakan untuk menunjukkan objek bersangkutan.
Saussure meyakini bahwa semua orang yang mengenal dunia ditentukan oleh bahasa.
Saussure membuat sebuah pembeda penting antar bahasa formal, yang disebut langue, dan
kegunaan bahasa sebenarnya dalam komunikasi, yang ia sebut sebagai parole. Kedua istilah
Prancis ini dapat disamakan seperti dalam bahasa Inggris bahasa dan pengucapan. Bahasa
( Langue ) adalah sebuah sistem baku yang dapat dianalisis terpisah dari kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pengucapan (parole) adalah kegunaan sebenarnya dari bahasa untuk
mencapai tujuan.
Analisisnya:

Meme kasus pelecehan seksual JIS


Dari bahasa yang digunakan dalam meme ini bahwa jika kita datang ke JIS itu cukup
berbahaya karena ada predator anak kecil (pedofil). Hal itu sesuai dengan teori bahasa menurut
Sausurre melihat bahasa sebagai sebuah sistem reperesentasi realitas. Jadi dari bahasa meme
tersebut merupakan representasi realitas yang terjadi saat itu memang adanya pelecehan seksual
yang terjadi di JIS.

Meme mengenai kasus JIS direkayasa


Dari bahasa percakapan antara dokter dan anak kecil laki-laki yang polos ini merupakan
percakapan yang dibahas secara ringan, sedikit membuat orang terhibur melihatnya tetapi juga
merupakan sindiran halus terhadap ibu korban yang melakukan rekayasa kasus JIS ini. Bahwa
tindakan yang dilakukannya itu sungguh tidak terpuji
.
TEORI EFEK MEDIA
Teori perubahan sikap ( attitude change theory )
Menurut Carl Hovland, teori perubahan sikap ( attitude change theory ) memberikan
penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana sikap seseorang itu dapat
berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku seseorang.
Dalam teori perubahan sikap ( attitude change theory ) menyatakan bahwa seseorang
akan mengalami proses ketidaknyamanan di dalam dirinya bila dihadapkan pada sesuatu yang
baru yang bertentangan dengan keyakinannya. Sehingga membutuhkan waktu untuk menganalisa
sehingga sampai pada sebuah keyakinan untuk mengambilnya atau tidak sesuai dengan
tabiatnya.
Dalam upaya mengurangi ketidaknyamanan tersebut, seseorang secara otomatis akan
melakukan tiga proses selektif yaitu:
1. Penerimaan Informasi Selektif
Merupakan proses dimana orang hanya akan menerima informasi yang sesuai dengan sikap atau
kepercayaan yang sudah dimilikinya.
1. Ingatan Selektif
Ingatan selektif mengasumsikan orang tidak mudah lupa atau sangat mengingat pesan yang
sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliknya.
1. Persepsi Selektif
Orang akan memberikan interpretasinya terhadap setiap pesan yang diterimanya sesuai dengan
sikap atau kepercayaan yang sudah dimilikinya.

Analisis
Sejak kasus ini pertama kali muncul pada tahun 2014, kini Peneliti Pusat Studi Hukum
dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting menilai penyidikan dalam kasus kekerasan seksual di
Jakarta International School (JIS) mengandung banyak pelanggaran prosedur. Pertama,
penangkapan para petugas kebersihan dilakukan kepala keamanan JIS. Kedua, bantuan hukum
kepada para tersangka tidak optimal. Ketiga, rekonstruksi kasus dilakukan tanpa disertai berita
acara.
Dalam siaran pers yang diadakan Kamis, 14 April 2016, Miko mengatakan banyak
kejanggalan dalam proses hukum kasus tersebut. Kasus JIS dengan tersangka pekerja kebersihan
merupakan malicious prosecution atau investigasi dengan niat jahat,
Dalam kasus yang melibatkan tujuh tenaga kontrak kebersihan ini, satu pelaku, Azwar, tewas
saat disidik di kantor Kepolisian Metro Jakarta Raya. Namun, penyebab kematian Azwar masih
gelap, lantaran tidak diotopsi.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris
Azhar mengatakan kasus ini tidak hanya melanggar hak para tersangka, namun juga hak korban.
Penegak hukum gagal membuktikan adanya peristiwa tindak pidana yang identik sebagai
kejahatan seksual.
Ketua Harian Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Choky Ramadhan
menjelaskan kasus JIS merupakan satu kasus yang paling mencolok yang membuktikan
lemahnya proses hukum di Indonesia. penanganan kasus JIS terlihat dipaksakan. Ini terjadi
akibat lemahnya bukti yang diperoleh penyidik. Bahkan penetapan tersangka dilakukan hanya
berdasarkan keterangan pelapor, yaitu orang tua murid.
Choky mengatakan masalah muncul karena kesaksian ibu pelapor tidak memenuhi syarat,
karena yang bersangkutan tidak mengalami, mendengar, dan melihat kejadiannya. Namun,
laporan itu menjadi acuan penyidik untuk menetapkan tersangka. Proses hukum seperti ini
sangat membahayakan penegakan hukum.
Pakar hukum pidana dari Universitas Andalas, Padang, Shinta Agustina mengatakan
majelis hakim tidak seimbang dalam memperhatikan bukti dari jaksa dan tersangka. "Proses
penyidikan yang berlangsung juga mengindikasikan adanya kekerasan dalam menentukan
tersangka," kata dia.
Indikasi kecerobohan, Shinta melanjutkan, tampak dari sikap majelis hakim yang tidak
berusaha menggali penyebab para tersangka mencabut pengakuan mereka dalam Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) yang disusun penyidik. Menurut dia, alasan pencabutan BAP itu perlu digali

karena berkaitan dengan bukti-bukti dalam kasus tersebut. Apalagi dalam kasus ini anak
pelapor dalam memberikan keterangan lebih banyak diarahkan ibunya. Keterangan tersebut juga
tidak sesuai dengan alat bukti surat, seperti hasil visum et repertum," katanya.
Dari pemberitaan baru-baru ini yang muncul di media tentang banyaknya kejanggalankejanggalan yang ternyata terdapat pada kasus pelecehan seksual di Jakarta International School
(JIS) ini, masayarakat lebih selektif dan memilah-milih berita yang harus mereka percayai.
Teori Agenda Setting
Agenda setting yang dimaksud disini merupakan fungsi kemampuan pada media massa
untuk menyeleksi dan memberi tekanan pada isu-isu dengan menunjukkan fakta-fakta yang telah
terakumulasi, dengan demikian media menghantar audiens untuk merasakan isu-isu tersebut
sebagai isu yang berguna. Fakta-fakta yang terkumpul tentang agenda setting berpengaruh pada
media massa dan sangat berimbas terutama bagi publik. Teori agenda setting mengemukakan
bahwa adanya hubungan sebab-akibat antara isi agenda media dengan persepsi publik sehingga
publik menerimanya sebagai masalah penting. Agenda setting memainkan peran dalam proses
dampak atau efek komunikasi massa terhadap masyarakst dan budaya. Menggambarkan
kekuatan pengaruh media terhadap pembentukan opini masyarakat.

Analisis
Berawal dari muculnya kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di
TK Jakarta International School, menyebabkan munculnya berbagai isu, yang
kemudian menjadi issue central yang direspon masyarakat dengan cepat.
Dari hari ke hari, pemberitaan ini menjadi santapan hangat masyarakat,
sehingga menjadi sangat penting untuk disimak kelanjutannya.

Dari isu

yang dinilai sangat penting oleh public inilah, merupakan salah satu jenis
efek media massa yang paling popular. Hal ini memunculkan efek-efek bagi
segenap khalayak, baik khalayak public atau masyarakat, eksekutif atau
pemerintahan, dan lembaga atau sekolah.
Agenda Media
Sekolah selaku lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang
kualitas pendidikan paling utama di Indonesia. Peran sekolah sangat penting

dalam mengembangkan intelektual anak. Tidak hanya mendidik intelektual


saja,

sekolah

juga

dalam

mendidik

karakter

siswa-siswinya.

Tidak

mengherankan jika terkadang orang tua sepenuhnya menitipkan pendidikan


anaknya kepada sekolah. Otomatis sekolah mempunyai tanggung jawab
besar untuk melaksanakan tugasnya serta menjaga nama baik sekolah.
Ketika berita paedofil muncul di permukaan, akibatnya pihak sekolah
menjadi semakin waspada terhadap komplotan paedofil yang ada di
lingkungan sekitar.
Sekolah menjadi lebih fokus untuk mengatur agar manajemen sekolah
tidak kebobolan dengan menyeleksi ketat dalam memperkejarkan petugas
sekolah. Mereka khawatir kasus-kasus yang sama akan terjadi juga di
sekolah mereka. Meskipun pada kenyataannya,

kemungkinan terjadinya

kasus yang serupa di sekolah tersebut sangat kecil.


Selain itu, pihak sekolah jadi semakin proaktif terhadap kasus yang
ada. Mereka berusaha menyelesaikan kasus yang ada secepat mungkin
tanpa menimbulkan permasalahan. Bahkan jika tidak ada jalan lain, mereka
akan berusaha untuk menutupi kasus tersebut agar jangan sampai kasus itu
diketahui khalayak demi menjaga nama baik sekolah.
Sekolah mulai memikirkan tentang gagasan aturan perlindungan anak
yang disebut protection child. Protection child (perlindungan anak) bertujuan
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisispasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi, demi terwujudnya anak indonesia yang berkualitas, berakhlak
mulia, dan sejahtera. Jika aturan semacam ini ditegakkan dengan tegas,
maka dianggap bisa mengurangi resiko terjadinya kasus penganiayaan
terhadap anak.
Kesemua efek yang terjadi akibat kasus JIS ini memengaruhi agenda
Tempo.co dalam memilih berita ini untuk banyak dipublikasikan. Terbukti
dibanding media sejenis, Tempo.co termasuk memberikan cukup banyak
porsi untuk berita paedofil JIS. Tempo.co membuatnya menjadi isu yang

hangat dan penting di mata khalayak. Setiap harinya Tempo.co selalu mengupdate berita tentang JIS. Maskipun kenyataannya, beberapa dari berita
yang di-update tersebut tidak terlalu penting.
Agenda Public
Saat kasus ini muncul dan berkembang di masyarakat, saat itu juga
menjadi bahan perbincangan yang hangat di masyarakat, terutama bagi
para orang tua terutama kaum ibu. Kasus ini memberikan dampak yang
signifikan bagi orang tua untuk selalu memberikan perhatian kepada anakanak mereka. Karena, di masyarakat sendiri, sekarang ada semacam
kegagapan di tengah perubahan struktur sosial dari garis masyarakat agraris
ke masyarakar urban. Atas tuntutan ekonomi, orang tua bekerja pagi,
berangkat saat anak-anak masih tidur, dan pulang disaat anak sudah tidur
kembali. Sehingga anak-anak dan orang tua tidak bisa bersama dan disaat
itulah anak-anak menjadi sangat miskin perhatian yang tidak maksimal.
Kurangnya perhatian ke anak merupakan salah satu penyebab dari
kesalahan pengasuhan keluarga, disamping karena lemahnya penegakan
hukum, dan materi pornografi yang bebas.
Masyarakat yang dulunya hanya memandang sebelah mata anakanak, karena kasus ini, mereka lebih peka terhadap masalah yang dihadapi
anaknya. Terbukti, setelah kasus ini mencuat, banyak orang tua yang
menanyakan keadaan anaknya saat di sekolah. Orangtua juga menjadi
proaktif mengajarkan kepada anak sejak dini bagaimana anak-anak harus
berani menolak jika ada orang yang ingin meraba organ vitalnya. Atau
bagaimana anak harus berani melaporkan ke guru dan orang tua jika ada
orang yang berbuat tidak senonoh.
Tetapi, dari pemberitaan kasus ini juga, yang terkadang menimbulkan
kecurigaan yang berlebihan atau khawatir yang akhirnya menjadi over
protective kepada anaknya. Karena terlalu over protective ini lah, terkadang
orangtua sampai tidak memberikan ruang sosialisasi untuk anak-anaknya
terhadap lingkungan sekitar.

Efek pemberitaan yang tidak sejalan dengan persepsi masyarakat,


mengenai, Orang tua harus selalu memastikan keamanan anak. Dan
memastikan anak selalu dititipkan pada orang yang dipercaya serta waspada
bila anak mengalami gejala ke arah penyakit akibat hubungan seksual,
menyebabkan beberapa orangtua takut memasukkan anak mereka ke
sekolah swasta. Seperti yang terjadi di Kalimantan, bahwa ada sebagian
orang tua yang takut memasukkan anak mereka ke sekolah swasta. Karena,
menurut mereka hal itu merupakan salah satu bentuk untuk menjaga
keamanan anaknya di lingkungan sekolah.
Agenda Eksekutif
Agenda eksekutif, dalam hal ini pihak pemerintah, yang langsung
dikomando oleh presiden, yang memerintahkan kepada menteri pendidikan
dan segenap jajaran kepolisian untuk melakukan pungusutan tuntas kasus ini
dan bertindak tegas dalam menindak tersangka.
Begitupun
(Kementrian

juga

dengan

Pendidikan

dan

Kementrian

Kebudayaan),

Pendidikan
yang

dan

langsung

Budaya

melakukan

inspeksi terhadap kasus ini. Seperti mempertanyakan mengenai izin


pendirian JIS. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengatakan
bahwa

JIS

dianggap

telah

melanggar

keputusan

mendikbud

nomer

0348/0/1977 tentang izin pendirian dan penyelenggaraan JIS. Karena izin nya
hanya untuk SD, SMP dan SMA, bukan untuk TK.
Oleh

karena

itu,

tim

investigasi

Kementrian

Pendidikan

dan

Kebudayaan akan menutup TK JIS sementara waktu dan diberi waktu


seminggu untuk mengurusi perizinannya tersebut. Kemudian, mereka juga
mengingatkan kepada sekolah-sekolah untuk mengevaluasi sekolahnya
tentang izin operasional sekolah taman kanak mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Morissan dan Andy Corry Wardhany. 2009. Cetakan Pertama. Teori Komunikasi: Komunikator,
Pesan, Percakapan, dan Hubungan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Morissan, Andy Corry Wardhany, dan Farid Hamid U. 2010. Cetakan Pertama. Teori Komunikasi
Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140807_kasus_jis [Diakses pada 15
Mei 2016]

http://www.merdeka.com/jakarta/kasus-diduga-ada-rekayasa-orangtua-dan-alumni-jis-bantuberi-donasi.html [Diakses pada 15 Mei 2016]


http://www.kaskus.co.id/thread/5714b6a594786844608b4567/hot-news-investigasi-kurawaquotkriminalisasi-kasus-jisquot/ [Diakses pada 15 Mei 2016]

Você também pode gostar