Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Sri Poedjiastoeti, M.Si
Prof. Dr. Rudiana Agustini, M.Pd
Oleh:
Yunita
NIM 147795046
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berkaitan langsung dengan
aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu dalam setiap aspek kehidupan mutlak
diperlukan adanya pendidikan, untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berlangsung semakin cepat. Pemerintah melalui Permendikbud No. 68
tahun 2013 menyatakan bahwa penerapan Kurikulum 2013 pada jenjang SMP/MTs mulai
digunakan sejak tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk mencetak generasi yang
siap menghadapi tantangan dan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan. Orientasi
pengembangan kurikulum 2013 adalah
dinamika,
dan
energetika
zatyang
melibatkan
keterampilan
dan
penalaran(Depdiknas, 2006). Dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak
terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh
karena itu, dalam pembelajaran kimia dibutuhkan model pembelajaran yang melibatkan
siswa secara langsung dalam memperoleh materi dan mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran yang melibatkan siswa pada pengalamanbelajar secara
langsung adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri (inquiry learning).
Gulo (2002) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri sebagai suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistimatis dan analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Sasaran utama pembelajaran
inkuiri adalah: (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, (2)
keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan (3)
mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses
inkuiri.
Dua tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan intensitas
keterlibatan siswa, yaitu inkuiri bebas(unguided inquiry) dan inkuiriterbimbing (guided
inquiry).Jika pada inkuiri bebas siswa difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah
dan merancang proses penyelidikan, maka pada inkuiri terbimbing masalah dikemukakan
guru atau bersumber dari teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban
terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan intensif guru. Jenis inkuiri terbimbing
cocok digunakan untuk tingkat SMP, karena inkuiri terbimbing menyediakan lebih
banyak arahan untuk para siswa yang belum siap untuk menyelesaikan masalah
(Gormally, dkk., 2011).
Collete dan Chiapetta (1994) keterampilan proses sains adalah kemampuan dalam
melaksanakan tahap-tahap percobaan yang merupakan keterampilan proses terpadu, yang
merancang
percobaan,
pengumpulan
data,
menganalisis
data,
dan
yang baik dalam pembelajaran yang menggunakan media agar tercipta kondisi
pembelajaran yang bisa menarik siswa untuk belajar menjadi lebih baik. Salah satu
stimulasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi adanya berbagai kendala, terutama
masalah sarana laboratorium, adalah dengan memanfaatkan simulasi intraktif PhET
(Rahmat, 2012).
PhET (Physics Education Technology) adalah paket simulasi berbasis eksperimen
dikembangkan oleh University of Colorado. Banyak kelebihan yang dapat diperoleh dari
penggunaan PhET untuk menggantikan praktikum nyata di laboratorium, diantaranya
praktikum dapat dikerjakan di mana saja dan kapan saja karena tidak memerlukan alat
dan bahan kimia khusus seperti di laboratorium, dan tidak menghasilkan limbah sehingga
tidak menimbulkan masalah pencemaran oleh bahan kimia. Banyak hal-hal yang tidak
mungkin diamati pada praktikum secara langsung menjadi mungkin melalui animasi pada
lab virtual, misalnya pengamatan terhadap pergerakan partikel, interaksi antar partikel,
pembacaan suatu data dalam bentuk angka-angka dan perubahannya secara langsung
karena komputer melakukan perhitungannya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam upaya mengembangkan
perangkat pembelajaran yang dapat melatih siswa memperoleh keterampilan proses sains
dalam pembelajaran IPA khususnya kimia, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudulPengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing Ditunjang Media PhET untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
Siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah dalam penelitian
secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana kelayakan perangkat
pembelajaran IPA SMP berbasis inkuiri terbimbing menggunakan PhET untuk
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah tersedianya perangkat pembelajaran kimia
berbasis inkuiri terbimbing yang layak untuk meningkatkan keterampilan proses sains
siswa ditunjang media PhET. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut peneliti menjabarkan
beberapa tujuan penelitian yang lebih spesifik, yaitu:
1. Mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran kimia berbasis inkuiri terbimbing
ditunjang media PhET yang dikembangkan?
2. Mendeskripsikan keterlaksanaan perangkat pembelajaran kimia berbasis inkuiri
terbimbing ditunjang media PhET ?
3. Mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan perangkat
pembelajaran kimia berbasis inkuiri terbimbing ditunjang media PhET?
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
F. Asumsi Penelitian
Adanya lembar isian yang memerlukan jawaban dan imformasi yang sukar
dibuktikan maka asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Siswa memberikan informasi secara jujur dan benar terhadap angket respon siswa
yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, tanpa ada tekanan dari siapapun.
b. Guru memberikan informasi tentang respon siswa terhadap kegiatan belajar secara
jujur dan benar.
c. Pengamat berlaku objektif dalam mengisi lembar pengamatan pelaksanaan
pembelajaran dan aktivitas siswa selama penelitian.
G. Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terhindar dari berbagai interprestasi
maka sesuai dengan judul dan latar belakang di atas, diberikan batasan bahwa subyek
adalah siswa-siswa kelas VII SMPPGRI 16 Sidoarjo semester Ganjil tahun pelajaran
2015-2016 pada pokok bahasan asam, basa dan garamdengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing ditunjang media PhET.