Você está na página 1de 25

STUDI KASUS PASIEN

SINUSITIS MAKSILARIS KRONIS PADA PASIEN ANAK DENGAN


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KELAPA GADING
PERIODE 4 APRIL 15 APRIL 2016

OLEH :
Anindita Tathya
1102011029

Pembimbing:
dr. Yusnita, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Sinusitis Maksilaris Kronis Pada
Pasien Anak Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puseksmas
Kecamatan Kelapa Gading Periode 4 April 2016 - 15 April 2016 telah disetujui
oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi.

BAB I
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama

: An. A

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 12 tahun

Status

: Belum Menikah

Alamat

: Jl. Gg. Armada

Pekerjaan

: Pelajar

Pendidikan

: Sekolah Dasar

Agama

: Islam

Tanggal berobat

: 12 April 2016

B. Anamnesa
Autoanamnesa dan alloanamnesa yang dilakukan pada tanggal 12 April 2016:
1. Keluhan Utama
Kedua hidung tersumbat hilang timbul sejak 2 bulan SMRS.

2. Keluhan Tambahan
Hidung berair hilang timbul sejak 3 bulan SMRS.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas


Kecamatan Kelapa Gading dengan keluhan kedua hidung tersumbat yang
hilang timbul sejak 2 bulan SMRS. Hidung kiri dirasakan sering tersumbat
sejak 6 bulan yang lalu, hilang timbul. Hidung kanan dirasakan pula tersumbat
sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan hidung tersumbat dirasakan hilang timbul,
semakin memberat sejak 2 bulan terakhir dan lebih enakan di pagi hari
berbanding sore.
Pasien juga mengeluh sejak 1 bulan yang lalu, keluar cairan pada
hidung sebelah kiri berwarna bening, jumlah sedikit, tidak berbau dan tidak
ada darah. Pasien juga mengalami gangguan dalam penghidu.
Sakit kepala, kepala terasa berat waktu sujud dan terasa seperti tertelan
cairan di tenggorokan juga dialami oleh pasien. Pasien tidak mengeluh
terdapat gangguan pendengaran di kedua telinga.
Pasien telah diberi obat untuk pilek yang dibeli di warung, namun
tidak ada perbaikan sehingga ibu pasien membawa pasien berobat ke
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
Pasien menyangkal adanya riwayat sering bersin pada pagi hari. Pasien
menyangkal adanya rasa gatal pada hidung.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini. Riwayat sering
batuk, pilek, dan nyeri tenggorok disangkal.. Riwayat alergi disangkal.
Riwayat asma disangkal. Riwayat penyakit amandel disangkal.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang
dialami oleh pasien.

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Dalam keluarga pasien kebutuhan
sehari-hari biasa dipenuhi dari penghasilan ayah pasien yang bekerja sebagai
karyawan swasta dengan penghasilan 2.000.000/bulan. Jumlah tersebut cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat pasien. Ibu pasien
merupakan ibu rumah tangga yang bertugas mengurus anak-anak setiap hari.

7. Riwayat Kebiasaan
Ibu pasien memberikan makanan menu untuk satu hari terkadang tidak sesuai
dengan 4 sehat 5 sempurna. Pasien sering jajan sembarangan, seperti es dan
chiki yang biasa dibeli di warung atau pinggir jalan. Pasien juga mengaku
bahwa ia tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran, ia lebih suka memilih
makanan mie instant.

A Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 12 April 2016:
1. Keadaan Umum

: tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Berat Badan

: 20 kg

Tinggi badan

: 128 cm

IMT

Berat Badan (kg)

20 kg

Tinggi Badan2 (m)2

1,282
12, 21 kg/m

Frekuensi Nadi

: 80 x/menit

Frekuensi nafas

: 20x/menit

Suhu

: 36.6 0C

2. Status Generalis
Kepala

: normocephalik, simetris

Rambut

: hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut

Mata

: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/pupil bulat, isokor

Hidung

: Bentuk hidung normal, deviasi septum -/-, deformitas -/-,


sekret +/+, nyeri tekan pipi kiri +/-

Telinga : terdapat sedikit serumen, sekret -/Mulut

: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1

Leher

: kelenjar getah bening tidak teraba membesar, pembesaran


kelenjar tiroid (-), trakea di tengah

Paru-paru
Inspeksi

: pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri

Palpasi

: fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri

Perkusi

: sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)

Auskultasi : vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)

Jantung
Inspeksi

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra

Perkusi
Batas jantung kanan

: ICS IV linea sternalis dextra

Batas jantung kiri

: ICS V linea midklavikula sinistra

Batas pinggang jantung

: ICS III linea parasternalis sinistra

Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur maupun


gallop

Abdomen
Inspeksi

: simetris, datar, kelainan kulit (-), pelebaran vena (-)

Auskultasi : bising usus normal


Palpasi

: nyeri tekan perut bawah, nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-)
hepatomegali (-), splenomegali (-)

Perkusi

Genitalia

: timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)

: tidak diperiksa

Ekstrimitas

: akral hangat, edema (-), sianosis (-)

Data Antopometri
a. Berat badan

: 20 kg

b. Tinggi badan : 128 cm


c. Berat badan sebelum sakit : 24 kg
d. Berat badan setelah sakit : 20 kg
e. Status gizi menggunakan kurva CDC
i. BB Aktual

:20 Kg

ii. TB

: 128 cm

iii. BB Baku sesuai TB

: 26 kg

f. BB sebelum sakit :

BB/TB

x 100%

x 100%

= 92 % (Gizi Normal)
g. BB setelah sakit :

BB/TB

x 100%

x 100%

= 76 % (Gizi Normal)

A Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi (posisi water), dilakukan pada tanggal 12 April 2016
Kesan : dari hasil foto rontgen posisi water terdapat perselubungan pada maksilaris
sebelah kiri

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga

: Tn. Heri

b. Identitas Pasangan

: Ny. Susi

c. Struktur Komposisi Keluarga

: Keluarga inti

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No.

Nama

1.

Tn. Heri

2.

Ny. Yanti

3.

An. Anton

Status
keluarga
Kepala

Gender Usia

Pendidikan Pekerjaan

Keterangan

38 th

SMA

Karyawan

Istri

37 th

SMA

IRT

Anak ke-1

12 th

SD

Pelajar

Sinusitis

keluarga

maksilaris
sinistra
Kronik
eksaserbasi
akut
(pasien)
4.

An. Didi

Anak ke-2

10 th

SD

Pelajar

Tn. Heri dan Ny. Susi mempunyai dua orang anak. Kedua anaknya tinggal
satu rumah dengan mereka. Anak pertama Tn. Heri dan Ny. Susi bernama

10

An. Anton, saat ini berusia 12 tahun dan bersekolah di SD . Dan anak
kedua bernama An. Didi, saat ini berusia 10 tahun dan bersekolah di SD.

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: milik sendiri
Daerah perumahan: padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah: 7 x 6 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang
Luas halaman rumah: tidak ada

Keluarga tinggal di rumah


dengan

status

kepemilikan

Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat

milik sendiri yang terletak di

Lantai rumah terbuat dari: keramik & semen

lingkungan padat penduduk.

Dinding rumah terbuat dari: tembok

Rumah tersebut kurang cukup

Jamban keluarga: ada

nyaman untuk ditempati oleh

Tempat bermain: tidak ada

seluruh anggota keluarga serta

Penerangan listrik: 900 watt

tidak memenuhi syarat-syarat

Air bersih: ada (PAM)

rumah sehat.

Tempat pembuangan sampah: ada

Kepemilikan Barang-Barang Berharga

11

Keluarga Tn. Heri memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara


lain yaitu, satu buah televisi berwarna yang terletak di ruang keluarga, satu
buah radio, dua buah kipas angin yang terletak di ruang keluarga; 1 buah di
ruang keluarga dan 1 buah lagi di kamar tidur, 1 buah lemari ES ukuran
sedang serta satu buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. Heri juga
memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. Heri
untuk bekerja.
b. Denah Rumah
Gambar 1. Denah rumah Tn. Heri
Dapur

Kamar mandi

U
Ruang Keluarga

Kamar tidur 2

8m

Ruang Tamu

Kamar tidur 1

7m

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Tempat Berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga Ny. Susi selalu
membawanya berobat ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading. Selain

12

karena harganya yang terjangkau, juga karena tempatnya yang tidak jauh
dari rumah, sehingga dapat ditempuh hanya dengan naik angkutan umum.
b. Asuransi/Jaminan Kesehatan
Keluarga Tn. Heri tergolong keluarga dengan status ekonomi rendah,
keluarga ini memiliki asuransi ataupun jaminan kesehatan.

Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan


Faktor
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan
kesehatan

Keterangan
Motor Pribadi
Terjangkau

Kesimpulan
An.

Anton

kesehatan

ke

puskesmas diantar oleh orang


tuanya dengan menggunakan
motor

pribadi

keluarganya
Kualitas pelayanan

berobat

Menurut

tarif berobat di

puskesmas cukup terjangkau


Memuaskan

dan

kualitas pelayanannya

pun dinilai memuaskan.

Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. Heri makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya
mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. An. Anton dan An. Didi

13

terkadang membawa bekal ke sekolahnya, dan diberikan uang saku oleh


ibu nya. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. Heri dimasak sendiri
oleh Ny. Susi.

An. Anton dan An. Didi sudah bersekolah, memiliki

kebiasaan jajan sembarangan, seperti membeli es dan chiki di pinggir jalan


atau warung di dekat rumahnya.
Keluarga Tn. Heri biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak
memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan
membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Adapun menu makanan sehari-hari keluarga Tn. Heri yang sering dimasak
oleh Ny. Anton antara lain nasi, sayur-sayuran, tahu, tempe, telur, dan ikan.
Sedangkan menu lainnya seperti daging, susu serta buah-buahan jarang
sekali dikonsumsi. Hal ini menunjukkan masih tidak terpenuhinya syarat
makanan 4 sehat 5 sempurna.

Tabel 5. Food Recall Pola Makan An. A Selama Tiga Hari Terakhir.
Tang Wakt
Menu makanan
gal
u

Jumlah
Kalori

Protei Karbo Lema


n
hidrat
k

Total

14

26/01/1 Pagi
6

Mie basah
Telur ayam (55
gr)
Susu (200cc)
Air mineral
Teh Manis

175kkal
75kkal
125kkal
0
75kkal

4gr
7gr
7 gr
0
0

40gr
0
10 gr
0
0

0
5gr
6 gr 450kkal
0
0

Siang

Nasi gelas
100gr
Bayam (100gr)
Ayam (40gr)
Tempe
Pisang
Minyak
Krekers
Teh Manis

175kkal
25kkal
50kkal
75kkal
50kkal
100kkal
175kkal
75kkal

4gr
0 gr
7gr
5gr
0
0 gr
4gr
0

40 gr
5 gr
0
7gr
12 gr
0 gr
40gr
0

0
5 gr
2 gr
3gr
650kkal
0
5 gr
0gr
0

Mala
m

Nasi putih
gelas 100gr
Bayam (100gr)
Tempe 2 ptg
Ayam (40gr)
Minyak
Air Mineral

175kkal

4gr

40gr

25kkal
75kkal
50kkal
100kkal
0

0
5gr
7gr
0
0

5gr
7gr
0
0
0

Nasi putih
gelas 100gr
Santan 40gr (
gelas)
Tahu
Tempe 2 ptg
Buncis
Air Mineral

175kkal
50kkal

4gr
0

40 gr
0

0
5gr

75kkal
75kkal
25kkal
0
0

5gr
5gr
0
0
0

7gr
7gr
5gr
0
0

3gr
3gr
0
0
0

27/01/1 Pagi
6

0
5 gr
3gr 425kkal
2gr
0
0
400kkal

15

Siang

Mala
m

28/01/1 Pagi
6

Siang

Nasi Putih
gelas 100gr
Ayam (40gr)
Teri kering
(20gr)
Tempe 1 ptg
Kentang buah
Hati ayam (30gr)
Sawi
Teh Manis

175kkal

4gr

40gr

50kkal
50kkal
37,5kkal
43,75kkal
75kkal
25kkal
75kkal

7gr
7gr
2,5gr
1gr
7gr
0
0

0
0
2,5gr
10gr
0
5gr
0

2gr
2gr
531,25
1,5gr
kkal
0
5gr
0
0

Nasi putih
100gr
Teri kering
(20gr)
Tempe 1 ptg
Kentang buah
Hati ayam (30gr)
Sawi
Air Mineral
Susu (400cc)

175kkal
50kkal
37,5kkal
43,75kkal
75kkal
25kkal
0
250kkal

4gr
7gr
2,5gr
1gr
7gr
0
0
14gr

40 gr
0
2,5gr
10gr
0
5gr
0
20gr

0
2gr
1,5gr
0
656,25
5gr
kkal
0
0
12gr

Roti Putih 4 ptg


Madu 5 sdm
Susu (200cc)
Air Mineral

233,3kkal
250kkal
125kkal
0

5,3gr
0
7gr
0

53gr
60gr
10gr
0

0
0
6gr
0

Nasi putih
100gr
Daging 35gr
Minyak
Sawi
Tahu
Tempe 2 ptg
Air Mineral

175kkal
75kkal
100kkal
25kkal
75kkal
25kkal
0

4gr
7gr
0
0
5gr
0
0

40 gr
0
0
5gr
7gr
5gr
0

0
5gr
5gr
0
3gr
0
0

608,33
kkal
475kkal

16

Mala
m

Nasi putih
100gr
Daging 35gr
Sawi
Minyak

175kkal
75kkal
25kkal
150kkal

4gr
7gr
0
0

40 gr
0
5gr
0

0
5gr
0
5gr

Tinggi Badan : 128 cm

Berat Badan : 20 kg

BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)

425kkal

= 66 + (13,7 x 20) + (5 x 128) - (6,8 x 8)


= 66 + 274 + 640 + 54.4
= 1034.4kal/cm/24 jam
-

Specific Dynamic Action = 10% x BMR


= 103.4 kal

Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR


= 206.88kal

Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kkal / kgBB


= 40kal

Kebutuhan kalori total = BMR+SDA+ Aktifitas fisik +


Pertumbuhan
= 1.034.4 kal + 103.4 kal + 206.88 kal + 40 kal
= 1384.68 kal

Kebutuhan Karbohidrat = (55 % x 1384.68) /4 = 190 gr


-

Kebutuhan Protein = (15 % x 1384.68) /4 = 51 gr

Kebutuhan Lemak = (30 % x 1384.68) /9 = 46 gr

17

Rata-rata Kalori makanan pasien per hari = 1525 + 1587,5 + 1508,33/3 =


1540,27 Kal

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat
disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien lebih dari jumlah
energi/kalori dan kandungan gizi yang dibutuhkan.

Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Ibu pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. Anton agar dapat
sembuh dari penyakitnya dengan cara:
- Mengantar An. Anton berobat ke dokter untuk kontrol penyakit serta
jika terdapat keluhan.
- Mengingatkan An. Anton untuk minum obat dari dokter secara rutin.
- Menasehati An. Anton agar lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran
- Memberikan pengertian kepada An. Anton bahwa untuk sembuh dari
penyakit ini harus sabar, tidak putus asa dan harus selalu teratur minum
obat agar dapat sembuh.
- Mengingatkan An. Anton untuk selalu berdoa agar diberi kesembuhan
oleh Allah.

Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

18

Adapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan An. Anton


antara lain:
- Keluarga dari An. Anton tidak memiliki biaya untuk berobat ke dokter
yang lebih ahli dan melakukan pemeriksaan yang lebih akurat.
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh
An. Anton, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang
dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan
berulangnya penyakit.
- Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk hidup sehat, seperti tidak
membiasakan diri untuk berolah raga, sarapan pagi, dan makan dengan
makanan yang bergizi seimbang ataupun yang memenuhi syarat 4 sehat
5 sempurna.
- Keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Ventilasi udara
yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di dalam rumah
tidak baik.
- Keadaan rumah yang kotor, seperti kipas angin dan barang perabotan
yang jarang dibersihkan, sehingga debu-debu menumpuk.

A Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga Inti
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. Iwan

19

berada pada tahapan siklus keluarga yang keempat, yaitu keluarga dengan anak
usia sekolah. Dimulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:
- Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolahdan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
- Mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya,
membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah
anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
- Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
- Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
- Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan

Ny. Ati
(71 th)

Tn. Abdul
(80 th)

Tn. Ridho
(70 th)

Ny. Ila
(69 th)

Family map

Tn. Heri
(38 th)

Ny. Rini
( 31 th)

Ny. Susi
( 36 th)

Tn. Doni
( 26 th)

Tn. Beni
(40 th)

An. Anton
( 12 th)

An. Didi
( 10 th)

20

Keterangan :
: Pasien Laki-laki sakit
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Perkawinan
: Tinggal serumah

A Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:
1. Keadaan sosial ekonomi yang rendah.
Keadaan sosial ekonomi yang rendah menyebabkan keluarga ini belum dapat
membiayai An. Anton untuk berobat kepada dokter yang lebih ahli dengan
pengobatan dan pemeriksaan yang lebih baik.

21

2. Keadaan rumah pasien yang tidak layak dimana tidak memenuhi syarat rumah
sehat, seperti kurangnya ketersediaan ventilasi udara.
3.

Keadaan rumah yang kotor, seperti kipas angin dan barang perabotan yang
jarang dibersihkan, sehingga debu-debu menumpuk

A Diagnosis Holistik
1. Aspek personal
a. Alasan kedatangan: Pasien datang dengan keluhan hidung
tersumbat sejak 2 bulan yang lalu.
b. Harapan: Pasien dan keluarganya berharap penyakitnya bisa
sembuh dan tidak kambuh kembali.
c. Kekhawatiran:Pasien dan orang tuanya khawatir penyakitnya akan
Rmengganggu aktivitasnya di sekolah.
d. Persepsi: Pasien yakin penyakitnya bisa disembuhkan dengan
pengobatan yang diberikan, karena menurut ia dan keluarganya
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa
Gading cukup baik.Orangtua pasien menganggap penyakit
anaknya dapat disembuhkan dengan obat-obatan minum saja.

1. Aspek klinik (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja

: Sinusitis maksilaris kronis sinistra

Diagnosis banding

: Rhinitis Alergi

22

3. Aspek risiko internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien):
Kebiasaan pasien yang kurang sehat, seperti kebiasaan jajan
sembarangan.
Kurangnya pengetahuan faktor pencetus, sehingga pasien kurang
memperhatikan kebersihan kamar dan lingkungan sekitar.

1. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi


masalah)
Kurangnya pengawasan, dukungan dan perhatian yang lebih dari orang
tua untuk menjaga kesehatan pasien
Pasien tinggal di lingkungan yang kurang sehat

2. Aspek fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas seharihari)


Skala 1

A Rencana Pelaksanaan
Aspek

Kegiatan

Sasaran

Waktu

Hasil

Biaya

diharapkan

23

Aspek

Menjelaskan bahwa

Pasien

personal

Sinusitis maksilaris kronik dan

Pada saat di Pemahaman

Tiap kali

puskesmas

pasien dan

kunjungan

adalah penyakit kronik

orang

orang tua

membayar

yang membutuhkan

tua

pasien

sebesar

pengobatan serta

tentang

Rp.2000 ,-

menghindari segala faktor

penyakit

pencetus

yang

Transport

dideritanya

asi

merupakan penyakit yang

dan pasien

7.000,-

dapat ..

mau terus

Sinusitis Kronik

Rp.

berobat
Aspek
Klinik

Memberikan obat sesuai

Pasien

gejala yang dirasa.

Pada saat di

Tiap

puskesmas

kunjungan

Obat Sinusitis :

kali

membayar

Asam Mefenamat 500 mg

dan

sebesar

3x1 /hari

kunjungan ke

Rp.2000,-

Cefadroxil

cap

500

rumah

mg

Transport

3x1/hari

asi

Rp.

7.000,-

A.

Aspek

Kegiatan

Sasaran

Waktu

Hasil

Biaya

diharapkan
Aspek

Menganjurkan untuk

Pasien

Pada saat di

Pasien

Tiap kali

risiko

menerapkan pola hidup

dan

puskesmas

melakukan

kunjungan

internal

sehat dengan selalu

keluarga

aktivitas fisik

membayar

berolahraga dan memakan

secara rutin

sebesar

makanan bergizi seimbang.

dan memakan

Rp.2000,-

makanan
bergizi
seimbang

24

Aspek

Menganjurkan keluarga

Pasien

Pada saat

Keluarga

psiko sosial memberi dukungan kepada

dan

kunjungan

memberi

keluarga

keluarga

ke rumah

perhatian dan

pasien agar selalu menjaga


kesehatannya dan rajin

dukungan

untuk membersihkan

lebih kepada

kamarnya sendiri.

pasien

Aspek

Menyarankan pasien untuk

fungsional

Pasien

Pada saat

Kualitas hidup

tidak melakukan hal-hal

kunjungan

pasien

yang dapat membuat pasien

ke rumah

meningkat

kambuh terhadap
penyakitnya.
Total

Rp.
20.000,-

F. Prognosis
1. Ad vitam

: ad bonam

2. Ad sanationam

: dubia ad bonam

3. Ad fungsionam

: ad bonam

25

Você também pode gostar