Konversi purin, ribonukleosida purin dan deoksiribonukleosida purin menjadi mononukleotida melibatkan sejumlah reaksi penyelamatan yang memerlukan energi dalam jumlah jauh ebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh sintesis de novo. Mekanisme yang secara kuantitatif lebih penting adalah fosforibosilasi purinbebas (Pu) oleh PRPP, yang membentuk derivat 5mononukleotida(Pu-RP). Pu + PP RP Pu RP - PPi Fosforibosilasi
purin
bergantung
PRPP
dikatalisis
oleh
enzim
adenin
fosforibosiltransferase (yang mengubah adenin menjadi AMP; gambar 36-5) dan
hipoxantin atau guanin menjadi IMP atau GMP (gambar 36-6). Mekanisme penyelamatan kedua melibatkan fosforilasi langsung terhadap ribonukleosida purin (PuR) oleh ATP; PuR + ATP PuR P + ADP Enzim adenosin kinase mengakatalisis reaksi fosforilasi adenosin menjadi AMP atau deoksiadenosin menjadi dAMP. Enzim deoksisitidin kinase memfosforilasi dioksisitidin, deoksiadenosin, dan 2-dioksiguanosin, masing-masing menjadi dCMP, dAMP, dan dGMP. Hati mamalia, yang merupakan tempat utama biosintesis nukleotida purin, menyediakan basa purin dan nukleosidanya untuk penyelamatan, dan untuk pemakaian oleh jaringan yang tidak mampu menyelenggarakan biosintesis purin. Sebagai contoh, otak manusia memiliki kadar enzim PRPP amidotransferase yang rendah dan karenanya memiliki ketergantungan parsial pada purin eksogen. Eritrosit dan leukosit polimornuklear tidak mampu menyintesis senyawa 5fosforibosilamin dan dengan demikian memakai purin eksogen untuk membentuk nukleotida. Meskipun demikian, limfosit darah perifer memiliki sejumlah kemampuan untuk menyintesis secara de novo.