Você está na página 1de 34

Sistem perencanaan dan

anggaran pemerintah
Indonesia
Akuntansi Pemerintah
S1 Akuntansi
UNAIR

Acuan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2003
TENTANG KEUANGAN NEGARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004
TENTANG SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

Perencanaan Pembangunan

Suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
Proses pengambilan keputusan dari sejumlah
pilihan untuk mencapai suatu tujuan yang
dikehendaki.
Segala bentuk konsep dan dokumentasi yang
menggambarkan bagaimana tujuan akan
dicapai dan bagaimana sumber daya akan
dialokasikan, penjadualan dari proses
pencapaian tujuan, hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan.

Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.

Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional
bertugas untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders,
antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

Reposisi Peran Pemerintah


Peranan pemerintah pada
masa lalu :
1. Penentu utama arah
pembangunan
2. Pakar yang paling
mengetahui dan
berhak menentukan
arah pembangunan

Peranan yang dituntut dari


pemerintah saat ini:
1.manajer perubahan
(menjalankan fungsi
manajerial dan
koordinasi)
2.Fasilitator dan
katalisator terciptanya
sinergi antar
stakeholders
pembangunan
3.Peran advokasi dan
pembimbingan

SPPN

- Penataan Produk Perencanaan - Proses Perencanaan Sesuai dengan ruang lingkup perencanaan, maka perencanaan
pembangunan nasional menghasilkan:
1. rencana pembangunan jangka panjang;
2. rencana pembangunan jangka menengah; dan
3. rencana pembangunan tahunan, yang dituangkan
kedalam berbagai dokumen perencanaan.
Dokumen Perencanaan Tingkat Nasionalmeliputi: RPJP
Nasional; RPJM Nasional.: RKP Nasional; Renstra-KL; dan RenjaKL. Sedangkan di tingkat daerah meliputi: RPJP Daerah; RPJM
Daerah; RKP Daerah; Renstra-SKPD; dan Renja-SKPD.
Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam SPPN ini
mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian
perencanaan, yaitu pendekatan: (1) politik; (2) teknokratik;
(3) partisipatif; (4) atas-bawah (top-down); dan (5)
bawah-atas (bottom-up)

SPPN

- Tahapan dalam Perencanaan

Perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni:


(1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3)
pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi
pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan
secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk
satu siklus perencanaan yang utuh.

Tahap penyusunan rencana. Tahap inidilaksanakan untuk


menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang siap
untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah:
1. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana
pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan
terukur.
2. Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah
menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman
pada rancangan rencana pembangunan yang telah
disiapkan.
3. Langkah berikutnya adalah menjaring aspirasi semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) dan menyelaraskan
rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing
jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan
pembangunan (MUSRENBANG).

SPPN

- Tahapan dalam Perencanaan

Tahapan Penetapan Rencana. Rencana perlu ditetapkan


sebagai salah satu produk hukum sehingga mengikat
semua pihak untuk melaksanakan isi rencana rencana
tersebut. Menurut undang-undang ini, rencana
pembangunan jangka panjang nasional/daerah ditetapkan
sebagai Undang-undang/Peraturan Daerah, rencana
pembangunan jangka menengah nasional/daerah
ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Keputusan Kepala
Daerah, dan rencana pembangunan tahunan
nasional/daerah ditetapkan sebagai Peraturan
Presiden/Keputusan Kepala Daerah

Pengendalian dan Evaluasi. Pengendalian pelaksanaan


rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegitan koreksi
dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut

MENJAGA KESINAMBUNGAN
TUJUAN BERNEGARA
Pembukaan UUD 45

VISI

Negara Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur

MISI

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan

R P J P N (Visi Misi Pembangunan, 2005-2025)


RPJMN
2004-2009

RKP
RKP
RKP
2006
2006
RKP
RKP
2006
2009
2009

RPJMN
2010-2014

RKP
RKP
RKP
2006
RKP
2006
RKP
2006
2014
2014

RPJMN
2015-2019

RKP
RKP
RKP
2006
RKP
2006
RKP
2006
2019
2019

RPJMN
2020-2024

RKP
RKP
RKP
2006
RKP
2006
RKP
2006
2025
2024

SISTEM PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN

Pedoman

Pedoman
Pedoman
RPJP
RPJM
NASIONAL
NASIONAL
diacu

RINCIAN
APBN

Pedoman

RKP

RAPBN

APBN

Diserasikan melalui MUSRENBANGDA


dijabarkan

RPJM
DAERAH

Pedoman

RKPD

Pedoman
Pedoman
RENSTRA
SKPD

RENJA
SKPD

PERENCANAAN PROGRAM

KUA

Pedoman
RAPBD

PPA
S

Pedoman

RKA
SKPD

APBD

PENJABARAN
APBD

Pemerinta
h
Daerah

RPJP
DAERAH

RKA - KL

diacu
dijabarkan

diperhatikan
Pedoman

Pedoman

RENJA
KL

Pemerintah
Pusat

RENSTRA
KL

DPA
SKPD

PENGANGGARAN
10

Catatan
RPJP: Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJM: Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
RKPD: Rencana Kerja Perangkat Daerah
KUA: Kebijakan Umum Anggaran
PPAS: Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara
RKA: Rencana Kerja dan Anggaran
SKPD: Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA: Dokumen Pelaksanaan Anggaran

JADWAL PENGANGGARAN
NO

JENIS KEGIATAN

WAKTU

Pelaksanaan Musrenbangda Tahunan dalam Rangka Penyusunan RKPD

Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD

Pembahasan Kebijakan Umum APBD, PPAS dgn DPRD

Penyusunan RKA SKPD

Pembahasan RKA SKPD dgn DPRD

Penyampaian dan Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Eksekutif Daerah

Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD & Dok. Pendukung

Penyebarluasan Raperda ttg APBD kpd masyarakat

10

Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD disertai Penjelasan & Dok.
Pendukung

11

Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRD

12

Penyusunan Raper KDH ttg Penjabaran APBD dan Rancangan DPA SKPD

13

Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi

(3 hari)

14

Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD

(15 hari)

15

Penyempurnaan hasil evaluasi

(7 hari)

Created
: Muhammad
16
Pengesahan
Raperda APBD
Junaidi, SH

s/d Maret
Periode Maret s.d Medio
Juni
Medio Juni

Periode Medio Juni s.d


Minggu I Oktober

Minggu I Oktober

Mg I IV November

12

Minggu IV Desember

Perencanaan Keuangan Pemerintah


RPJMD memua arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
dan program SKPD, lintas SKPD dan program
kewilayahan
RPJMD untuk jangka waktu 5 tahun merupakan
penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah
yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP
daerah dengan memperhatikan RPJM nasional dan
standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
pemerintah
RPJMD ditetapkan paling lambat 3 bulan setelah
kepala daerah dilantik

Perencanaan Keuangan Pemerintah


SKPD menyusun rencana strategis
yang selanjutnya disebut renstra
SKPD yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang bersifat
indikatif sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing
Penyusunan Renstra-SKPD
berpedoman pada RPJMD

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan
penjabaran dari RPJMD dengan menggunakan bahan dari
renja SKPD untuk jangka waktu 1 tahun yang mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah
Renja SKPD merupakan penjabaran dari renstra SKPD
yang disusun berdasarkan evaluasi pencapaian
pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahun
sebelumnya
RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, rencana
kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan lansung oleh pemerintah daerah maupun
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Perencanaan Keuangan Pemerintah


RKPD disusun untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
Penyusunan RKPD diselesaikan
selambat-lambatnya akhir bulan Mei
tahun anggaran sebelumnya
RKPD ditetapkan dengan peraturan
kepala daerah

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Kepala Daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan
kebijakan umum APBD
Penyusunan rancangan kebijakan umum APBD
berpedoman pada pedoman penyusunan APBD yang
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun
Kepala Daerah menyampaikan rancangan kebijakan
umum APBD tahun anggaran berikutnya sebagai
landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambatlambatnya pertengahan bulan Juni tahun anggaran
berjalan
Rancangan kebijakan umum APBD yang telah dibahas
kepala daerah bersama DPRD selanjutnya disepakati
menjadi kebijakan umum APBD

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Berdasarkan kebijakan umum APBD yang disepakati,
pemerintah daerah dan DPRD membahas rancangan
prioritas dan plafon anggaran sementara yang
disampaikan oleh kepala daerah
Pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara
dilakukan paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun
anggaran sebelumnya
Kebijakan umum APBD dan prioritas dan plafon
anggaran sementara yang telah dibahas dan disepakati
bersama kepala daerah dan DPRD dituangkan dalam
nota kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh
kepala daerah dan pimpinan DPRD

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Kepala daerah berdasarkan nota
kesepakatan menerbitkan pedoman
penyusunan RKA-SKPD sebagai pedoman
kepala SKPD menyusun RKA-SKPD
RKA-SKPD disusun dengan menggunakan
pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah daerah, pengangaran terpadu
dan penganggaran berdasarkan prestasi
kerja

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan kerangka
pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan
menyusun perkiraan maju yang berisi perkiraan
kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang
direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari
tahun anggaran yang direncanakan dan merupakan
implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program
dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya
Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan
penganggaran terpadu dilakukan dengan
mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan
penganggaran di lingkungan SKPD untuk menghasilkan
dokumen rencana kerja dan anggaran

Perencanaan Keuangan Pemerintah


Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan
prestasi kerja dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan
dengan keluaran dan hasil yang diharapkan
dari kegiatan dan program termasuk efisiensi
dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut
Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi
kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja,
indikator kinerja, analisis standar belanja,
standar satuan harga dan standar pelayanan
minimal

STANDAR ANALISA BELANJA


DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP
USULAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA
STANDAR ANALISA BELANJA ADALAH STANDAR
ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGANALISIS KEWAJARAN BEBAN KERJA
ATAU BIAYA SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN
YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN
ANGGARAN
PENILAIAN KEWAJARAN DALAM SAB
MENCAKUP DUA HAL: KEWAJARAN BEBAN
KERJA DAN KEWAJARAN BIAYA
23

Perencanaan Keuangan Pemerintah


RKA-SKPD yang telah disusun oleh kepala SKPD
disampaikan kepada PPKD.
RKA-SKPD selanjutnya dibahas oleh Tim Angaran
Pemerintah Daerah
Kepala Daerah menyampaikan rancangan peraturan
daerah tentang APBD kepada DPRD disertai penjelasan
dan dokumen pendukungnya pada minggu pertama
bulan Oktober tahun sebelumnya untuk dibahas dalam
rangka memperoleh persetujuan bersama
Pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala
daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang
APBD dilakukan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum
tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan

KOMPONEN
PENDAPATAN

APBD
BELANJA

SURPLUS

DEFISIT

PEMBIAYAAN

Dimanfaatkan :

Dibiayai al. dr :

Tranfer ke Dana Cadangan


Pembayaran Pokok Hutang
Penyertaan Modal (investasi)
Sisa Perhitungan TH

Sisa Lebih Perhit Angg Thn

Berkenaan

Lalu

Pinjaman

Daerah
Dan
Penjualan Obligasi Daerah
Hasil Penjualan Barang Milik
Daerah yang Dipisahkan
Transfer dari Dana Cadangan
25

STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :
1. Dana Darurat dari Pemerintah
2. Hibah
3. Bantuan Keuangan
4. Bagi hasil dari Provinsi
26

STRUKTUR BELANJA
1. Aparatur Daerah
A. Belanja Pegawai
B. Belanja Barang dan Jasa
C. Belanja Modal
2. Pelayanan Publik
A. Belanja Pegawai
B. Belanja Barang dan Jasa
C. Belanja Modal
3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan
4. Belanja Tidak Tersangka
27

BELANJA LANGSUNG

BELANJA YANG EKSISTENSINYA DIPENGARUHI


SECARA LANGSUNG OLEH ADANYA
KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN (TERPROGRAM)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

ELANJA YANG EKSISTENSINYA TIDAK DIPENGARUH


SECARA LANGSUNG OLEH ADANYA
KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN (TERPROGRAM)

28

STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi
Daerah
5. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh
tempo
2. Pembelian kembali obligasi daerah
3. Penyertaan modal (investasi) daerah
4. Pemberian piutang daerah
5. Transfer ke rekening dana cadangan

29

PENDEKATAN KINERJA
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA
PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN
ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU
JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN
SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER:
DANA, SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN
PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG
DIGUNAKAN
KINERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN
ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN)
30

INPUT /MASUKAN
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan

Pengadaan O.Generik
Jumlah Dana
Rp

PROSES
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran

1.Ketaatan pd Hk
/Aturan
2.Rata-rata Waktu
Pengadaan

OUTPUT/KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik /non
fisik

Jumlah Obat Generik


Yang tersedia

OUTCOMES/HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT/MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT/DAMPAK
Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil dari suatu
Created : MuhammadKegiatan. Sifatnya makro, regional
Junaidi, SH

Kualitas pengobatan

Tingkat Kesembuhan

Tingkat Kesehatan Masy


31

MASALAH UTAMA KETIDAKSINKRON PERENCANAAN DENGAN PENGANGGARAN

Mekanisme
Penganggaran
Pusat- Daerah Belum
Sinergi

Alur Kerja
yang Tidak
Kondusif

Keselarasan Tatawaktu
(timing) : Jadwal dan
Agenda

Kurang
Kesinambungan
Rencana Anggaran
Deviasi Indikator (RKP) vs Output (RKA)
Pendekatan RKP (Rencana Aksi) vs RAPBN
(Akunting)
32

PERMASALAHAN
SINERGI PUSAT DAN DAERAH
1. Belum efektifnya implementasi PP No.
38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2. Kurangnya koordinasi pelaksanaan
kebijakan pemerintah pusat dan
daerah.
3. Kurangnya optimalnya
kontribusi/dukungan pemerintah pusat
dan sebaliknya.

Kegiatan
pembangu
nan tidak
efisien
(biaya
tinggi)
dan tidak
efektif
(manfaat
pembangu
nan tidak
optimal)

4. Belum sinkronnya rencana


pembangunan baik vertikal (antara
pemerintah pusat dan pemerintah
daerah) serta horizontal (antar sektor).
5. Adanya Tumpang Tindih atau duplikasi
perencanaan antara Pusat dan Daerah

33

TERIMAKASIH

34

Você também pode gostar