Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Rizki Azenda
PPDS Tahap IIA
Latar Belakang
70 % kematian perinatal , >setengahnya
menimbulkan morbiditas neurologis jangka
panjang
Insiden : 10 % dari kelahiran, 1-2 %
menimbulkan komplikasi sampai kematian
lahir <32 mgg dan BBL < 1500 gr
Definisi
Persalinan Preterm : Persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 mgg lengkap
Klasifikasi
Indikasi medis dan Obstetri (30-35 %)
Persalinan pretem spontan (40-45 %)
PPROM (30-35%)
Patofisiologi
Decidual haemorrhage
Vaginal bleeding derives from hemorrhage into
the decidua basalis (abruption) or between the
decidua parietalis and chorion (retrochorionic
hematoma)
Vaginal bleeding in 1st trimester twice the risk
of PTD (RR) 2.0; 95% CI 1.62.5)
Vaginal bleeding occurring in one trimester is
associated with a greater than seven-fold
increased risk of PPROM (OR 7.4; al 95% CI 2.2
25.6)
Peran Infeksi
Infeksi ureaplasma urealyticum, fusobacterium
species, mycoplasma hominis. Gardnerella
merupakan kuman yang paling banyak
merangsang produksi enzim: sialidase,
prolidase IgA dan berkaitan dengan kejadian
preterm
Infeksi ekstrauterin: seperti pneumonia,
pielonefritis, malaria dll, juga telah terbukti
dapat mengakibatkan infeksi
Infeksi intrauterine sering dianggap sebagai
adanya kuman dalam uterus, namun hanya
12.5% yang dibuktikan ada dalam intra-amnion
pada ketuban yang utuh
Jalan infeksi kebanyakan secara ascending,
disamping itu dapat pula berupa: hematogen,
retrograd, dan pada tindakan invasive
Infeksi Intrauterin
Indentifikasi Resiko
persalinan Preterm :
1. Skor Tokolisis
2. Kelahiran preterm sebelumnya
3. Dilatasi serviks
4. Tanda dan gejala
5. Fetal fibronektin
Tanda
Kontraksi
uterus
Selaput
ketuban
Jumlah Angka
0
Tidak ada
Ireguler
Reguler
Utuh
Pecah di
Pecah di
bawah
Perdarahan
Tidak ada
atas
Perdarahan
Dilatasi
serviks
Tidak ada
Bercak
Manajemen Antepartum:
1. Ibu hamil yang beresiko
2. Tanda dan gejala impending preterm
delivery
a. Preterm dengan ketuban pecah :
Manajemen ekspektatif (Non
intervention)
Intervensi spt :Th kortikosteroid,th/
dengan atau tanpa tokolisis
Antibiotik
Mempercepat pematangan paru
Terapi Tokolitik
1. Antagonis Ca channel Blocker : Nifedipin
2. Beta Agonis
Isoxuprine, Ritrodrine, Terbutalin
3. Inhibitor Prostaglandin sintetase : Indometasin,
Ketorolac, Sulindac
4. Antagonis Oksitosin Atosiban
Dosis yang diberikan adalah 4-6 gr loading dose intra vena, dilanjutkan
2-4 gr/jam.
Kontraindikasi Tokolisis
Antenatal Corticosterod
RCOG : Clinicians should offer antenatal
corticosteroid treatment to women at risk of preterm
delivery because antenatal corticosteroids are
associated with a significant reduction in rates of
RDS, neonatal death and intraventricular
haemorrhage.
In preterm labour it is reasonable not to use tocolytic
drugs, as there is no clear evidence that they improve
outcome. However, clinicians should consider the
use of short-term tocolysis if the few days gained can
be put to good use, such as completing a course of
corticosteroids, or in utero transfer.
Referensi
1.
2.
3.