Você está na página 1de 5

TUGAS BIOETIK

Nama : Kun Anggi Yunanto


NIM

: C111215205

Bagian

: Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Materi : Etika Profesi


Dosen : Dr. dr. Gatot S. Lawrence, M.Sc., Sp.PA (K), Sp.F
Kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun baru bekerja sebagai tukang cuci piring
selama 1 bulan, datang ke poli kulit di RSUD dengan keluhan muncul bercak merah
yang terasa perih dan gatal di tangan sejak 1 minggu yang lalu. Kemudian dokter
spesialis

kulit

melakukan

anamnesa

dan

pemeriksaan

pada

pasien.

Pada

pemeriksaan Woods lamp, dokter menemukan cahaya berpendar kuning-kehijauan


pada daerah tangan yang disinari. Karena belum terlalu yakin, dokter spesialis
meminta pasien datang kembali besok hari untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun pasien menolak permintaan dokter tersebut dengan alasan karena
akan mengganggu pekerjaannya besok dan ingin segera diobati hari ini. Lalu dokter
spesialis marah kepada pasien karena tidak mau menuruti nasehatnya dan
menyuruh pasien ke rumah sakit lain saja karena masih banyak pasien yang
mengantri. Akhirnya pasien pun memutuskan untuk pindah ke rumah sakit lain
tanpa diberikan pengobatan oleh dokter spesialis.

Box Method
Medical Indication

pasien perempuan mengeluh muncul keluhan di

tangan dan memerlukan tindakan/ pengobatan. Tidak ada


second opinion.
Quality of life

: pasien mengeluh tangan terasa perih dan gatal dan tidak dapat
menjalankan pekerjaannya.

Client preferences

pasien diberikan penjelasan untuk bias mengambil

keputusan sebelum tindakan dilakukan.

Contextual features

dokter spesialis marah kepada pasien karena tidak

mau menuruti nasehatnya dan menyuruh pasien ke rumah sakit


lain.

Kaidah Dasar Bioetik


a. Beneficence
- Tidak memaksimalkan kepuasan dan kebahagiaan pasien
b. Non Maleficence
- Marah kepada pasien
- Tidak mengobati pasien secara profesional
c. Autonomy
- Tidak menghargai hak pasien untuk menentukan nasib sendiri
- Mengintervensi keputusan pasien
- Tidak menjaga hubungan yang baik dengan pasien
d. Justice
- Pasien tidak mendapatkan kenyamanan
- Tidak melindungi pasien yang rentan

Dilema Etik yang Timbul: Autonomy >< Non Maleficence


Pada kasus di atas tujuan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut atas keluhan yang dialami pasien adalah untuk menghindari kesalahan
diagnosis yang dapat merugikan pasien (non-maleficence). Namun pada saat
pasien menentukan keputusannya sendiri untuk menolak pemeriksaan (autonomy),
dokter

spesialis

marah

kepada

psien

(non-maleficence).

Akhirnya

pasien

memutuskan untuk pindah ke rumah sakit lain (autonomy), tanpa diberikan


pengobatan oleh dokter spesialis (non-maleficence).
Prima Facie : Autonomy
Pada kasus tersebut dokter spesialis tidak menunjukkan sikap bahwa setiap
keputusan itu berada di tangan pasien, dan dokter spesialis mengintervensi
keputusan dari pasien. Dokter juga tidak menjaga hubungan dan kontak yang baik
dengan pasien, dengan menunjukkan sikap yang tidak seharusnya.

Tabel 1. Tabel Kaidah Dasar Bioetik


1. Beneficence
No

Kriteria

Ada

Tidak

.
1.
2.
3.

Mengutamakan altruisme
Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
Memandang pasien dan keluarga bukanlah suatu

4.
5.

tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter


Tidak ada pembatasan goal based
Mengusahakan agar kebaikan dan manfaatnya lebih

6.
7.
8.
9.

banyak dibandingkan dengan keburukannya


Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang
Menjamin kehidupan baik
Memaksimalkan hak-hak pasien secara keseluruhan
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan

10

hal yang baik seperti yang orang lain inginkan


Memberi suatu resep berkhasiat namun murah

.
11

Mengembangkan profesi secara terus-menerus

.
12

Minimalisasi akibat buruk

Ada

2. Non Maleficence
No

Kriteria

.
1.
2.
3.
4.
5.

Menolong pasien emergency


Mengobati pasien yang luka
Tidak membunuh pasien
Tidak memandang pasien sebgai objek
Tidak menghina/ mencaci maki/ memanfaatkan

6.
7.

pasien
Melindungi pasien dari serangan
Manfaat pasien lebih banyak

8.
9.
10

dokter
Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Menghindari misrepresentasi
Memberikan semangat hidup

Ada

daripada

Tidak
Ada
N/A

kerugian

11

Tidak melakukan white collar crime

N/A

3. Autonomy
No

Kriteria

.
1.
2.

Menghargai hak menentukan nasib sendiri


Tidak mengintervensi pasien dalam mengambil

3.
4.
5.
6.
7.

keputusan
Berterus terang menghargai privasi
Menjaga rahasia pasien
Menghargai rasionalitas pasien
Melaksanakan informed consent
Membiarkan
pasien
dewasa
dan

kompeten

8.

mengambil keputusannya sendiri


Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi

9.

pasien
Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
membuat

keputusan,

termasuk

Ada

Tidak
Ada

N/A

N/A

keluarga

N/A

pasien

10

sendiri
Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien

.
11

pada kasus non emergensi


Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi

.
12

kebaikan pasien
Menjaga hubungan atau kontak

4. Justice
No

Kriteria

Ada

.
1.
2.

Memberlakukan segala sesuatu secara universal


Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang

N/A
N/A

3.

telah pasien lakukan


Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi

N/A

4.
5.
6.

dalam posisi yang sama


Menghargai hak sehat pasien
Menghargai hak hukum pasien
Menghargai hak orang lain

Tidak
Ada

7.
8.

Menjaga kelompok rentan


Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas

N/A
N/A

9.
10

dasar SARA, status sosial dan sebagainya


Tidak melakukan penyalahgunaan
Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan

N/A
N/a

.
11

kebutuhan pasien
Meminta
partisipasi

dengan

N/A

.
12

kemampuannya
Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian

N/A

.
13

secara adil
Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat

.
14

yang tepat dan kompeten


Tidak memberi beban berat secara tidak merata

N/A

.
15

tanpa alasan tepat


Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan

N/A

.
16

penyakit atau gangguan kesehatan


Bijak dalam makroalokasi

pasien

sesuai

Profesionalisme
a.
b.
c.
d.
e.

Altruisme : tidak mementingkan kepentingan pasien


Accountability : tidak bertanggung jawab terhadap pasien
Duty : dokter melakukan pekerjaannya sesuai prosedur
Humanity : tidak ada empati, dokter marah kepada pasien
Respect : tidak menghormati hak pasien

Você também pode gostar