Você está na página 1de 4

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2

BRIKET BIOARANG DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA


Priyono Kusumo*, Rudi Firyanto, Derta Putri A S
Jurusan Teknik Kimia Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 50223
*Email:priyo330@yahoo.com
ABSTRAK
Sampah dan permasalahannya masih menjadi pembicaraan yang tidak ada
habisnya. Berbagai pendapat dan solusi masalah sampah sudah sering kali kita
dengar maupun baca dari berbagai media massa. Permasalahan tersebut secara
garis besar dikarenakan volume sampah yang semakin bertambah setiap saat.
Selain itu, berkembangnya teknologi industri, gaya hidup dan pola konsumsi
masyarakat berakibat pada semakin beragamnya jenis dan komposisi sampah.
Akibatnya, jenis sampah juga akan semakin beragam dan kompleks. Masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan cara mengolah sampah menjadi briket sampah.
Tahapan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan briket arang tersebut
adalah pengeringan bahan baku, pengarangan, pengayakan, pencampuran bahan
baku dengan perekat, pencetakan, pengempaan dan pengeringan briket. Variabel
yang digunakan adalah perbedaan ukuran serbuk briket, perbedaan suhu
pengeringan dan perbedaan kadar perekat. Metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode experimental design dengan factorial design 2
level (level rendah dan level tinggi). Metode ini mempunyai arti sekumpulan
percobaan yang dirancang untuk mendapatkan data-data pembuktian suatu
hipotesa. Briket yang dihasilkan kemudian di uji nilai kalornya menggunakan alat
bomb kalorimeter.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai kalor
briket yang bervariasi dari yang terendah sebesar 4245 kalori/gram dan yang
tertinggi sebesar 5562 kalori/gram.
Kata kunci ; briket bioarang, limbah organic, nilai kalor
PENDAHULUAN
Sampah dan permasalahannya masih menjadi pembicaraan yang tidak ada habisnya. Berbagai pendapat
dan solusi masalah sampah sudah sering kali kita dengar maupun baca dari berbagai media massa. Di satu sisi
sampah sebagai sumber permasalahan yang menimbulkan polemik di masyarakat, tetapi sebenarnya sampah
mungkin juga bisa menjadi sumber berkah. Kita ketahui bahwa kondisi lingkungan Indonesia kian hari semakin
memprihatinkan. Tiap hari produksi sampah yang dihasilkan masyarakat semakin banyak. Hal ini cukup
berpengaruh bagi kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat yang bersinggungan langsung dengan tempat
pembuangan sampah. Dampak yang paling terasa adalah lingkungan yang tidak sehat serta polusi lingkungan.
Suatu produk ataupun yang telah digunakan dan dianggap tidak dimanfaatkan lagi atau disebut sampah
merupakan masalah tersendiri yang harus kita hadapi terutama dalam hal penanganan maupun pengelolaannya
yang menjadi akar masalah.
Permasalahan tersebut secara garis besar dikarenakan volume sampah yang semakin bertambah setiap
saat. Selain itu, jenis, komposisi sampah yang beragam dan semakin terbatasnya lahan yang diperuntukkan
sebagai tempat pengolahan sampah. Faktor lain yang menjadi penyebab timbulnya masalah adalah belum
ditemukan dan diterapkannya teknologi yang tepat, efektif, murah dan efisien bagi pengolahan sampah. Volume
sampah yang besar semakin bertambah setiap saat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000,
384 kota di Indonesia menghasilkan sampah sebesar 80.235,87 ton setiap hari. Ini merupakan salah satu dampak
dari industrialisasi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat akibat tingginya laju kelahiran (natalitas)
dan arus urbanisasi disertai dengan perubahan gaya hidup yang berkembang di masyarakat. Selain itu,
berkembangnya teknologi industri, gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat berakibat pada semakin
beragamnya jenis dan komposisi sampah.
Akibatnya, jenis sampah juga akan semakin beragam dan kompleks. Masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan cara mengolah sampah menjadi briket sampah. Dibeberapa negara di dunia metode

62

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2

pengolahan sampah menjadi briket sampah sudah mulai dikembangkan. Jepang dan Nepal adalah dua negara
yang telah memakai metode ini. Sampah-sampah itu antara lain kertas, bambu, serbuk gergaji, ampas tebu,
daun, dan sampah organik lainnya. Sampah-sampah jenis inilah yang dijadikan bahan mentah briket sampah.
Gambaran potensi sampah tersebut, dapat dijadikan sebagai inovasi bagi pengolahan sampah (Sudajat, 1983)
Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang
dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan membusuk dan menjadi sumber penyakit padahal
dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis (Sopian
Tatang, 2005).
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh variasi perekat, temperatur dan ukuran serbuk briket
terhadap efektivitas pembakaran yaitu nilai kalor briket. Sedangkan manfaat penelitian ini diharapkan limbah
organik rumah tangga mempunyai nilai ekonomis, dan dapat menjadi sumber energi alternatif pengganti
minyak, kayu bakar, serta gas elpiji bagi masyarakat.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental design, dimana metode ini mempunyai arti
sekumpulan percobaan yang dirancang untuk mendapatkan datadata pembuktian suatu hipotesa. Variabel
Tetap massa serbuk limbah organik: 100 gram.Variabel Berubah kadar perekat level rendah 4%; level tinggi
6%. Suhu pengeringan briket level rendah 500C; level tinggi700C. Ukuran serbuk briket level rendah 40 mesh;
level tinggi 100 mesh
Blok Diagram Proses Pembuatan Briket Arang

Limbah Organik

Proses Pengeringan
Terbuka

Proses Pengarangan

Proses Penumbukan dan


pengayakan dengan
ukuran 40 mesh dan 100
mesh
Proses Pencampuran
sesuai dengan kadar 4%
dan 6%
Tepung Tapioka +
Air Panas

Proses Pencampuran
Bahan dengan
perbandingan 1:20

Proses Pengeringan Briket


menggunakan suhu 500C
dan 700C tertutup

Proses Pengujian Nilai


Kalor min 4000 kal/gr
63

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2

Setelah dilakukan proses pengeringan briket arang, selanjutnya dilakukan analisa nilai kalor bakarnya. Nilai
kalor bakar dapat diperoleh dengan rumus:

Nilai Kalor Bakar (kal/gram) =


Keterangan:

(1)

W = Nilai kalor air dari alat kalorimeter (kal/C)


t1 = Suhu sebelum pembakaran (C)
t2 = Suhu setelah pembakaran (C)
A = Berat sampel yang terbakar (gram)
B = Koreksi panas pada kawat besi (kal/gram)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data-data yang menunjukkan adanya hubungan
antara nilai kalor yang dihasilkan dengan perbedaan perlakuan saat pembuatan briket arang. Perbedaan nilai
kalor yang dihasilkan diuji nilai kalornya menggunakan alat bomb kalorimeter. Nilai kalor yang dihasilkan oleh
briket arang yang diberi perlakuan suhu pengeringan briket yang berbeda dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Percobaan Pembuatan Briket Bioarang


Nilai Kalor (kal/gr) pada T C
Mesh

Perekat

50

70o

4%

5099

5318

6%

4245

4465

4%

5441

5562

6%

4586

4880

40

100

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada briket arang yang terbuat dari ukuran serbuk briket yang
sama dan suhu pengeringan yang lebih tinggi, mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi pada komposisi perekat
yang sama. Ini disebabkan karena semakin tinggi suhu pengeringan, maka jarak pori-pori antar serbuk akan
semakin rapat, dan akan menjadi lebih padat sehingga kadar air banyak berkurang.Briket arang yang terbuat
dengan komposisi perekat 4% selalu menghasilkan nilai kalor yang lebih tinggi daripada briket arang yang
terbuat dengan komposisi perekat 6%. Dikarenakan tepung tapioka yang menjadi perekat dalam pembuatan
briket ini mengandung molase, molase dari tepung mengubah sifat dirinya menjadi koloidal dan kemudian
terbentuk pasta. Hasilpenelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai kalor briket yang bervariasi dari yang
terendah sebesar 4245 kalori/gram dan yang tertinggi sebesar 5562 kalori/gram.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai kalor briket yang dihasilkan
berkisar antara 4245 kalori/gram sampai dengan 5562 kalori/gram. Nilai kalor briket yang tertinggi dihasilkan
oleh briket arang dengan perekat 4% dan ukuran serbuk briket 100 mesh yang dikeringkan dengan suhu 70 0C.
Sedangkan nilai kalor yang terendah dihasilkan oleh briket arang dengan perekat 6% dan ukuran serbuk briket
lebih dari 40 mesh yang dikeringkan dengan suhu 500C. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pembuatan
briket arang yang berasal dari bahan selain limbah organik rumah tangga, karena banyaknya jenis bahan organik
yang ada disekitar kita.

64

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2

DAFTAR PUSTAKA
Sopian Tatang, 2005, Sampah dan Limbah Biomassa, Potensi Alternatif dan Energi di
Daerah,www.purwakarta.go.id, 25 April 2007.
Sudrajat, R 1983. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat dan Tekanan Kempa terhadap Kualitas Briket
Arang.

65

Você também pode gostar

  • CRL Pengendalian Level
    CRL Pengendalian Level
    Documento15 páginas
    CRL Pengendalian Level
    Ahda Azalia
    Ainda não há avaliações
  • Perhitungan Boiler
    Perhitungan Boiler
    Documento7 páginas
    Perhitungan Boiler
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    100% (1)
  • OPTIMAL DEAD TIME
    OPTIMAL DEAD TIME
    Documento9 páginas
    OPTIMAL DEAD TIME
    Natashia Cindy Patricia Simanullang
    Ainda não há avaliações
  • Surat Pengembalian Barang
    Surat Pengembalian Barang
    Documento1 página
    Surat Pengembalian Barang
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN Kompresor
    LAPORAN Kompresor
    Documento9 páginas
    LAPORAN Kompresor
    Agus Coy
    0% (1)
  • Surat Pemberitahuan
    Surat Pemberitahuan
    Documento1 página
    Surat Pemberitahuan
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Distilasi Minyak Mentah
    Distilasi Minyak Mentah
    Documento13 páginas
    Distilasi Minyak Mentah
    Zuraida Dwii Soetjipto
    Ainda não há avaliações
  • Perhitungan Boiler
    Perhitungan Boiler
    Documento7 páginas
    Perhitungan Boiler
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    100% (1)
  • Reforming Fix
    Reforming Fix
    Documento35 páginas
    Reforming Fix
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMAL DEAD TIME
    OPTIMAL DEAD TIME
    Documento9 páginas
    OPTIMAL DEAD TIME
    Natashia Cindy Patricia Simanullang
    Ainda não há avaliações
  • Hukum Fick
    Hukum Fick
    Documento2 páginas
    Hukum Fick
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    100% (1)
  • Distilasi Minyak Mentah
    Distilasi Minyak Mentah
    Documento13 páginas
    Distilasi Minyak Mentah
    Zuraida Dwii Soetjipto
    Ainda não há avaliações
  • Surat Pernyataan Tidak Terikat Instansi Lain
    Surat Pernyataan Tidak Terikat Instansi Lain
    Documento2 páginas
    Surat Pernyataan Tidak Terikat Instansi Lain
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Surat Balasan Pengaduan
    Surat Balasan Pengaduan
    Documento1 página
    Surat Balasan Pengaduan
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Fixes Bed
    Fixes Bed
    Documento8 páginas
    Fixes Bed
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Fluidisasi Kimia
    Fluidisasi Kimia
    Documento28 páginas
    Fluidisasi Kimia
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Data Fotometer
    Analisa Data Fotometer
    Documento2 páginas
    Analisa Data Fotometer
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Data Pengamatan Etanol Gel
    Data Pengamatan Etanol Gel
    Documento1 página
    Data Pengamatan Etanol Gel
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Amonia
    Amonia
    Documento2 páginas
    Amonia
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Cover Termo
    Cover Termo
    Documento1 página
    Cover Termo
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Fe
    Analisa Fe
    Documento1 página
    Analisa Fe
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Diagram Terner 2
    Diagram Terner 2
    Documento8 páginas
    Diagram Terner 2
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Cerita
    Cerita
    Documento2 páginas
    Cerita
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Makalah MSDM
    Makalah MSDM
    Documento12 páginas
    Makalah MSDM
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Alkana
    Alkana
    Documento39 páginas
    Alkana
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Cara Mengukur Gas
    Cara Mengukur Gas
    Documento1 página
    Cara Mengukur Gas
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Fe
    Analisa Fe
    Documento1 página
    Analisa Fe
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • Amonia
    Amonia
    Documento2 páginas
    Amonia
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações
  • DT Siklus Hidrologi Air
    DT Siklus Hidrologi Air
    Documento3 páginas
    DT Siklus Hidrologi Air
    Dwii 'uwiiq' Apriyantii
    Ainda não há avaliações