Você está na página 1de 13

ASUHAN KEPERAWATAN DEWASA DENGAN GANGGUAN SISTEM

INTEGUMEN: ARTHROPODA (SCABIES dan PEDIKULOSIS)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Integumen II


yang Diampu Ibu Praba Diyan R, S.Kep. Ns., MKep.
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

KELOMPOK 3 AJ-2 B18


Hairun Puspah
131511123016
Cicik Eka Irawati
131511123024
Auzan Muttaqin
131511123030
Novia Shinthia Dewie
131511123050
Muhammad Ali
131511123066
Lailatul Isnaini
131511123070
Muhammad Saelindra
131511123090
Kurnia Fidyastria
131511123092

Program Studi Pendidikan Ners


Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya

2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SCABIES
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal (keadaan lingkungan, tinggal
bersama-sama)
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Awalnya mungkin asimptomatik
- Pruritus yang intens menjadi lebih parah dimalam hari
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji kemungkinan menderita penyakit kulit sebelumnya
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji kemungkinan adanya keluarga menderita penyakit gangguan kulit yang
sama
d. Kebiasaan dan Pola Hidup
- Kaji kebiasaan pasien terhadap kebersihan
- Faktor predisposisi : riwayat kontak dengan penderita gangguan kulit,
tempat tinggal bersama (asrama panti jompo, pesantren)
e. Riwayat Psikososial
Kaji keadaan psikologis pasien, biasanya terdapat rasa malu pada pasien
akibat adanya papul yang banyak pada kulit
3. Pengkajian fisik
a. Kepala
Pada bayi papul yang berbentuk terowongan dapat ditemukan pada kulit
kepala
b. Leher
Pada bayi papul yang berbentuk terowongan dapat ditemukan pada kulit
leher
c. Eksterimtas
Area tubuh yang terkena : permukaan fleksor pergelangan tangan, siku,
lipatan ketiak, garis pinggang, putting payudara pada wanita hingga pada
genetalia
d. Kulit
- Terdapat karakteristik seperti liang dan berwarna abu-abu kecoklatan
dengan panjang dapat mencapai 1 cm dengan papula kecil atau vesikel
disalah satu ujungnya

Papula, vesikel, krusta, pembentukan abses dan selulitis akibat infeksi

sekunder
4. Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium : kultur luka menunjukkan adanya infeksi bakteri sekunder
- Prosedur diagnostik : minyak mineral yang melapisi mengungkap adanya
-

kutu, telur kutu, dan feses atau skybala


Punch biopsy : dapat membantu memastikan diagnosis
Pemeriksaan lain : resolusi infestasi dengan uji coba terapeutik
pedikulisida membantu mengonfirmasi diagnosis

5. Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit b.d. faktor mekanik; adanya invasi kutu dan lesi kulit
2. Gangguan rasa nyaman (gatal) berhubungan dengan gejala penyakit terkait;
infeksi tungau.
3. Resiko infeksi dengan faktor resiko pertahanan tubuh primer inadekuat;
kerusakan struktur kulit sekunder akibat manipulasi daerah invasi
4. Defisiensi pengetahuan b.d. keterbatasan kognitif; kurang pengalaman tentang
perawatan scabies, keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang
salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumbersumber informasi.
5. Gangguan citra tubuh b.d. penyakit; perubahan tampilan/ struktur kulit
6. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur; rasa gatal yang sering timbul di
malam hari
6. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi

Kerusakan integritas kulit


berhubungan dengan factor
mekanik; invasi kutu

DO:
Gangguan pada
bagian tubuh
-

Kerusakan

Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil

Intervensi

NOC :

NIC :

Tissue Integrity : Skin


and Mucous Membranes

Skin care: Topikal treatment

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama.. kerusakan
integritas kulit pasien
teratasi dengan kriteria

Jaga kebersihan kulit, kuku


agar tetap bersih dan kering
Monitor kulit akan adanya
papul pada kulit
Anjurkan pasien untuk
mandi dengan sabun dan air

lapisa kulit (dermis)


Gangguan
permukaan kulit (epidermis)

hasil:

I
ntegritas kulit yang
baik bisa
dipertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,
pigmentasi)

T
idak ada luka/lesi
pada kulit

P
erfusi jaringan baik

M
enunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya sedera
berulang

M
ampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami

Gangguan rasa nyaman


(gatal)
berhubungan dengan gejala
penyakit terkait; infeksi tungau.

DS:
- Laporan secara verbal
rasa gatal
DO:
- Tingkah laku berhatihati

NOC :

hangat, kemudian oleskan obat


topical pada seluruh permukaan
kulit dan dibilas dengan air
setelah 8-12 jam pengolesan
Anjurkan pada pasien
untuk tidak menggaruk area
papul
Anjurkan pada pasien
untuk
selalu
menggunakan
pakaian, handuk yang bersih dan
tidak lembab
Anjurkan untuk menjemur
alat-alat tidur setelah digunakan,
tidak
menggunakan
handuk
secara
bergantian
untuk
mencegah penularan
Ajarkan
pada
pasein
tentang cara pemberian obat
topikal
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antibiotic dan
antihistamin jika diperlukan

NIC :

C Pruritus management
omfort status;
Lakukan pengkajian secara
physical
komprehensif termasuk lokasi,
Setelah
dilakukan
karakteristik, durasi, frekuensi,
tinfakan
keperawatan
kualitas dan faktor presipitasi
selama . Pasien tidak
Observasi reaksi nonverbal
mengalami
gangguan
dari ketidaknyamanan
rasa nyaman, dengan
kriteria hasil:
Anjurkan pasien untuk

M tidak menggunakan pakaian yang


tidak lembab
ampu
mengontrol
kecemasan
Kontrol lingkungan yang

- Gangguan tidur (mata


sayu, tampak capek, sulit atau
gerakan kacau, menyeringai)

ualitas
tidur
dan
istirahat tidur adekuat

- Terfokus pada diri


sendiri

ontrol gejala

- Fokus menyempit
(penurunan persepsi waktu,
kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan
orang dan lingkungan)

tatus kenyamanan

S
S

upport social

dapat mempengaruhi rasa gatal


Anjurkan untuk menjaga
lingkungan tempat tinggal tidak
lembab dan mendapat sinar
matahari yang cukup
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
Berikan informasi tentang
rasa gatal yang dialami seperti
penyebab, berapa lama akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur

- Tingkah laku distraksi,


contoh : jalan-jalan, menemui
orang lain dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh
kesah)
Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan:

NOC:

Biofisika/penyakit; perubahan
struktur kulit

ody image

DS:

elf esteem

Depersonalisasi
bagian tubuh
Perasaan
negatif tentang tubuh
Secara verbal
menyatakan perubahan
gaya hidup
DO :

NIC :

B Body image enhancement

Monitor frekuensi
mengkritik dirinya

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama . gangguan
body image

Jelaskan
tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan prognosis
penyakit

pasien teratasi dengan


kriteria hasil:

ody image positif

ampu

Kaji secara verbal


dan nonverbal respon klien
terhadap tubuhnya

Dorong
klien
mengungkapkan perasaannya

Fasilitasi
kontak
dengan individu lain dalam

Perubahan
aktual struktur dan fungsi
tubuh

Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif; kurang
pengalaman tentang perawatan
scabies, keterbatasan,
interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber
informasi.

DS: Menyatakan secara verbal


adanya masalah
DO: ketidakakuratan mengikuti
instruksi, perilaku tidak
sesuai

mengidentifikasi
kekuatan personal

kelompok kecil

endiskripsikan
secara faktual
perubahan fungsi
tubuh

empertahankan
interaksi sosial

NOC:

NIC :

owlwdge : disease
process

Kaji
tingkat
pengetahuan
pasien
dan
keluarga

owledge : health
Behavior

Jelaskan
patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama . pasien
menunjukkan
pengetahuan tentang
proses penyakit dengan
kriteria hasil:

P
asien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan

P
asien dan keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar

P
asien dan keluarga
mampu menjelaskan

Gambarkan tanda
dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara
yang tepat

Gambarkan proses
penyakit, dengan cara yang
tepat

Identifikasi
kemungkinan penyebab, dengan
cara yang tepat

Sediakan informasi
pada pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat

Sediakan
bagi
keluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat

Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan

Dukung

pasien

kembali apa yang


dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya

untuk mengeksplorasi atau


mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan

Eksplorasi
kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang
tepat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PEDIKULOSIS


A. Pengkajian
1. Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal (keadaan lingkungan, tinggal
bersama-sama)
2. Riwayat penyakit sekarang.
Keluhan utama pada klien penyakit kulit karena parasit : adanya rasa gatal
pada kulit, gambaran rasa gatal seperti membakar, hilang timbul, atau
bercampur nyeri, kulit kemerahan, kering, kasar, kulit tidak rata,terkelupas,
panas, disfungsi kulit, adanya lesi, atau perubahan dari keadaan normal.

3. Riwayat penyakit dahulu


Adanya riwayat penyakit kulit yang sebelumnya pernah di derita. Adanya
riwayat alergi.
4. Riwayat kesehatan keluarga.
Ada tidaknya anggota keluarga yang memiliki penyakit kulit karena parasit
atau tungau.
5. Riwayat kesehatan lingkungan
Biasanya ditamukan pada lingkungan yang kumuh dan kotor, apakah pasien
pernah pinjam-meminjam alat mandi, handuk, baju, sisir, bantal, kasur, topi
kepada orang lain atau anggota keluarga
6. Riwayat pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Lingkungan kerja klien juga perlu dikaji untuk mengetahui apakah klien
kontak dengan bahan-bahan iritan.
7. Riwayat Psikososial
Kaji kondisi psikologis pasien, kemungkinan pasien mengalami cemas dan
malu terhadap kondisi penyakitya
B. Pemeriksaan fisik
1 Pedikulosis kapitis
a Kutu terlihat
b Kulit mengelupas pada kulit kepala dan leher
c Rambut kusut dan kusam (pada kasus yang berat)
d Limfadenopati oksipital dan servikal
e Kutu berbentuk oval, putih keabuan terlihat pada helai rambut
2 Pedikulosis korporis
a Papula atau macula merah, biasanya terdapat pada bahu, batang tubuh, atau
bokong

b Kulit mengelupas akibat penggarukan


c Telur kutu pada kelim pakaian
Pedikulosis pubis
a Kutu abu-abu kecoklatan terlihat
b Papula eritematosa
c Macula kecil pada paha, bokong, atau abdomen bawah
d Telur kutu yang terasa seperti bulir padi, kasar dan putih keabuan

menempel pada rambut pubis.


C. Pemeriksaan Penunjang
1 Pedikulosis Capitis
Diagnosa pasti adalah menemukan kutu atau telur, terutama dicarai di daerah
2
3

oksiput dan temporal, telur berwarna abu-abu dan berkilat.


Pedikulosis Corporis
Diagnosa pasti adalah menemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian.
Pedikulosis Pubis
Dilakukan pemeriksaan dengan perhatian khusus terhadap kemaluan kalau
perlu dengan menggunakan kaca pembesar, biasanya ditemukan telur atau kutu

bentuk dewasa.
D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pedikulosis adalah sebagai
berikut:
a Gangguan rasa nyaman (gatal) berhubungan dengan infeksi kutu atau tungau.
b Gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya penyakit (pedikulosis).
c
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terjadinya infeksi berat
pada kulit.
d Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif.
E. Intervensi Keperwatan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi

Gangguan rasa nyaman


(gatal)
berhubungan dengan gejala
penyakit terkait; infeksi
tungau.

Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

NOC :

NIC :
Comf
ort status; physical

Setelah dilakukan tinfakan


keperawatan selama . Pasien
tidak mengalami gangguan

Pruritus Management
1. Anjurkan pasien untuk
menjaga
kebersihan
pakaian, alat mandi, dan
sisir

DS:
- Laporan secara
verbal rasa gatal
DO:
- Tingkah laku
berhati-hati
- Gangguan tidur
(mata sayu, tampak capek,
sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri
sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang dan
lingkungan)

rasa nyaman, dengan kriteria


hasil:

2. Anjurkan pasien untuk


membersihkan
kepala
atau rambut minimal 2x

Mamp
sehari
u mengontrol kecemasan
3. Anjurkan untuk tidak

Kualit
menggaruk daerah yang
as tidur dan istirahat tidur
gatal tetapi diusap
adekuat
4. Kolaborasi tim medis

Contr
untuk pemberian obat
ol gejala
untuk mengatasi gatal

Status

kenyamanan

Suppo

rt social

- Tingkah laku
distraksi, contoh : jalanjalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Tingkah laku
ekspresif (contoh : gelisah,
merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan:

NOC:

NIC :

Biofisika/penyakit;
perubahan struktur kulit

image

DS:

esteem

Body
Self

Body image enhancement


1.
verbal
respon

Kaji secara
dan nonverbal
klien terhadap

Depersonalis
asi bagian tubuh
Perasaan
negatif tentang tubuh
Secara
verbal menyatakan
perubahan gaya hidup
DO :
Perubahan
aktual struktur dan
fungsi tubuh

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama .
gangguan body image
pasien teratasi dengan kriteria
hasil:

Body

image positif

Mamp
u mengidentifikasi
kekuatan personal

Mendi
skripsikan secara faktual
perubahan fungsi tubuh

Memp
ertahankan interaksi sosial

Resiko kerusakan
integritas kullit dengan
faktor resiko terjadinya
infeksi berat pada kulit

NOC:
Tissue integrity

Setelah dilakukan tindakan


keperwatan diharapkan klien
tidak menglami kerusakan
integritas kulit

Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif; kurang
pengalaman tentang
perawatan scabies,
keterbatasan, interpretasi
terhadap informasi yang
salah, kurangnya keinginan
untuk mencari informasi,

NOC:

Kowl
wdge : disease process

Kowl
edge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan

tubuhnya
2.
frekuensi
dirinya

Monitor
mengkritik

3.
Jelaskan
tentang
pengobatan,
perawatan, kemajuan dan
prognosis penyakit
4.
Dorong
klien
mengungkapkan
perasaannya
5.
Fasilitasi
kontak dengan individu
lain dalam kelompok
kecil
Nic :
1. Managemen pruritus :
mencegah dan mengobati
gatal
2. Surveilans
kulit
:
mengumpulkan
dan
menganalisis data pasien
untuk mempertahankan
integritas
kulit
dan
membrane mukosa
3. Perawatan
luka
:
mencegah
komplikasi
luka dan meningkatkan
penyembuhan luka
4. Pemberian
obat
:
mempersiapkan,
memberikan
dan
mengevaluasi keefektifan
obat resep dan obat non
resep
NIC :
1.
Edukasi
kesehatan ; memberikan
bimbingan dan
pengalaman dalam
perawatan kulit untuk
memfasilitasi adaptasi
secara sadar perilaku
yang kondusif untuk

tidak mengetahui sumbersumber


informasi.

DS: Menyatakan secara


verbal adanya masalah
DO: ketidakakuratan
mengikuti instruksi,
perilaku tidak sesuai

keperawatan selama . pasien


menunjukkan pengetahuan
tentang proses penyakit
dengan kriteria hasil:

Pasien
dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan

Pasien
dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur
yang dijelaskan secara
benar

Pasien
dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan
lainnya

kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan
komunitas.
2.
Penyuluhan
proses penyakit
3.
Penyulusan
obat : mempersiapkan
pasaien untuk
menggunakan obat yang
dianjurkan secara aman
dan memantau efeknya
4.
Libatkan
pasien dan keluaraga
dalam perawatan pasien

Daftar Pustaka
Bulecheck, M Gloria. (2013). Nursing Intervention Classification sixth Edication.
USA : Elsevier Mosby
Herdman, T., & Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA International Nursing
Diagnoses: Definitions and Classification, 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
Mandal, et all. 2008. Lectures Notes : Penyakit Infeksi. Jakarta ; Erlangga
Muttaqin,Arif dan Kumala Sari.2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Integumen. Jakarta:Salemba Medika
Moorhead, Sue, et all. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Measurement
of health outcomes fifth edition. USA : Elsevier Mosby
Nurarif, Amin Huda. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA (north American Nursing Association) NIC-NOC.
Yogyakarta : Medi Action Publishing

Você também pode gostar