Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PIRNGADI MEDAN
ABSES HATI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis telah selesai menyusun paper ini
dalam rangka melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di bagian Ilmu
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan (RSUPM) dengan judul ABSES
HATI.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr,fahmi
selaku COW serta para dokter lainnya yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
mengikuti KKS di bagian Ilmu penyakit dalam RSUPM.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, maka penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga paper ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi kita semua.
Medan, agustus 2011
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN...................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................................
1 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
.definisi...................................................................................................................
Epidemiologi................................................................................................... 4
Potogenesis...................................................................................................... 5
Patologi............................................................................................................ 6
Gejala klinis...................................................................................................... 6
Kelainan laboratorium....................................................................................... 7
diagnosis........................................................................................................... 8
komplikasi........................................................................................................ 9
pengobatan...................................................................................................... 9
Prognosa........................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................
11
PENDAHULUAN
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri, parasit,
jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai
dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. Dan sering
timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran empedu.
Bakteri ini bisa sampai ke hati melalui :
1) kandung kemih yang terinfeksi
2) Luka tusuk atau luka tembus
3) Infeksi didalam perut, dan
2 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
LIVER ABSES
A. DEFINISI
Amoebiasis hati masih merupakan masalah kesehatan dan social di daerah seperti
Asia Tenggara, Afrika dan Amerika Latin. Terutama di daerah yang banyak didapatkan
strain virulen Entamoeba histolytica yang tinggi dan dimana keadaan sanitasi buruk,
status sosio-ekonomi rendah serta status gizi yang kurang baik.
B. EPIDEMIOLOGI
3 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
C. ETIOLOGI
Didapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebagai parasit non-patogen
dalam mulut dan usus, tetapi hanya E. histolytica yang dapat menyebabkan penyakit.
Hanya sebagian kecil individu yang terinfeksi E. histolytica yang memberi gejala
invasive, sehingga diduga ada 2 jenis E. histolytica yaitu strain patogen dan non-patogen.
Bervariasinya virulensi strain ini berbeda bedasarkan kemampuannya menimbulkan lesi
pada hati.E.histolytica didalam feses dapat ditemukan dalam 2 bentukyaitu bentuk
vegetatif atau tropozoit dan bentuk kista yang bisa bertahan hidup diluar tubuh manusia.
Kista dewasa berukuran 10-20 mikron, resisten tehadap suasana kering dan asam.
Bentuk tropozoit akan mati dalam suasana kering atau asam. Tropozoit besar sangat aktif
bergerak, mampu memangsa eritrosit, mengandung protease yaitu hialuronidase dan
mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan dekstruksi jaringan.
D. PATOGENESIS
Patogenesis amoebiasis hati belum dapat diketahui secara pasti. Cara penularan pada
umumnya fekal-oral baik melalui makanan atau minuman yang tercemar kista atau
transmisi langsung pada keadaan hygiene perorangan yang buruk.
Ada beberapa mekanisme yang telah dikemukakan antara lain : faktor virulensi
parasit yang menghasilkan toksin, ketidakseimbangan nutrisi, faktor resistensi parasit,
imunodepresi pejamu, berubah-ubahnya antigen permukaan dan penurunan imunitas cellmediated.
4 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
5 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
klinik
tidak
klasik
dapat
berupa
1. benjolan didalam perut, seperti bukan kelainan hati misalnya diduga empiema kandung
empedu atau tumor pancreas.
2. gejala renal. Adanya keluhan nyeri pinggang kanan dan ditemukan massa yang diduga
ginjal kanan. Hal ini disebabkan letak abses dibagian posteroinferior lobus kanan hati.
3. ikterus obstruktif. Didapatkan pada 0,7% kasus, disebabkan abses terletak didekat porta
hepatis.
4. colitis akut. Manifestasi klinik colitis akut sangat menonjol, menutupi gambaran klasik
absesnya sendiri.
5. gejala kardiak. Ruptur abses ke rongga pericardium memberikan gambaran klinik efusi
pericardial.
6. gejala pleuropulmonal. Penyulit yang terjadi berupa abses paru menutupi gambaran klasik
abses hatinya.
7. abdomen akut. Didapatkan bila abses hati mengalami perforasi ke dalam rongga
peritoneum, terjadi distensi perut yang nyeri disertai bising usus yang berkurang.
6 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
KKS INTERNA
serologi
ada beberapa uji yang banyak digunakan antara lain indirect haemaglutination
(IHA).counter immunoelectrophoresis (CIE), dan ELISA. Yang banyak dilakukan
adalah tes IHA.Tes IHA menunjukkan sensitivitas yang tinggi. Titer 1:128 bermakna
untuk diagnosis amoebiasis invasive.
H. DIAGNOSIS
Untuk diagnosis amoebiasis hati dapat digunakan criteria Sherlock (1969),
criteria Ramachandran (1973) atau criteria Lamont dan Pooler.
Criteria Sherlock :
1.hepatomegali yang nyeri tekan
2.respon baik terhadap obat amoebisid
3.leukositosis
4.peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang
5.aspirasi pus
6.pada USG didapatkan rongga dalam hati
7. tes hemaglutinasi positif
Kriteria Ramachandran (bila didapatkan 3 atau lebih dari) :
1. hepatomegali yang nyeri
2. riwayat disentri
3. leukositosis
4. kelainan radiologis
5. respon terhadap terapi amoebisid
Kriteria
Lamont
dan
Pooler
(bila
didapatkan
atau
lebih
dari
KKS INTERNA
KOMPLIKASI
1. Infeksi sekunder ; merupakan komplikasi paling sering, terjadi pada 10-20% kasus.
2. Ruptur atau penjalaran langsung ; rongga atau organ yang terkena tergantung pada
letak abses. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal, kemudian kerongga
intraperitoneum,
selanjutnya
pericardium
dan
organ-organ
lain.
jarang
terjadi.
kista.
Obat
ini
dapat
diberikan
secara
oral
atau
intravena.
respon
terhadap
medikamentosa
setelah
hari
tidak
ada.
3. abses di lobus kiri karena abses disini mudah pecah ke rongga perikerdium
atau peritoneum.
3. Tindakan pembedahan
Pembedahan dilakukan bila :
1. abses disertai komplikasi infeksi sekunder.
9 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
3.
4.
5.
letak dan jumlah abses, prognosis lebih buruk bila abses di lobus kiri atau
multiple.
Daftar Rujukan
1. marulan m pangabean,abses hati ,buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid III
2. iskandar djokoprawiro,abses hati,2010 ilmu penyakit dalam fk unair
3. kapita selekta kedokteran,abses hati,jilid 1 fk ui
10 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
11 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
12 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA
13 Asnera,dian,firdaus
2011
KKS INTERNA