Você está na página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

N DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
DI KELURAHAN CONDONG
KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Praktik Keperawatan Jiwa

DI SUSUN OLEH:
M. IDUL AKBAR
(20136310139)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KEPERAWATAN
SINGKAWANG
2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN GANGGUAN KONSEP


DIRI : HARGA DIRI RENDAH DI KELURAHAN CONDONG
KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH
I.

II.

PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan

: Tn. N
: 45 Tahun
: Condong
: Menikah
: Islam
: Madura / Indonesia
: SD
: Swasta

KELUHAN UTAMA
Keluarga klien mengatakan bahwa Klien sering menyendiri dikamar,
bicara sedikit, sulit komunikasi.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 19 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJ. PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Keluarga Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu ia terlibat dalam kerusuhan antara suku madura dan dayak.
5. Keluarga klien mengatakan bahwa istri dan anak klien meninggalkan
klien ketika diketahui klien stress

IV.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital

Tekanan darah

: 130/80 mmHg

Nadi

: 84 x/menit

Suhu

: 36,5 C

Pernafasan

: 24 x/menit

B. Ukuran

Tinggi badan

: 169 cm

Berat badan

: 57 Kg

B. Kondisi Fisik
:
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
V.

PSIKOSOSIAL
A. Genogram

B. Konsep Diri
Citra Tubuh: Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
Identitas : Klien mengatakan anak ke-2 dari 5 bersaudara.
Peran
: Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai abang.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan istri serta
anaknya kembali.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan
orang lain selain adiknya, klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah adiknya
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong di RT nya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat
jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu
berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual

Klien mengatakan sholat 5x dalam sehari, jika sehabis sholat klien


berdoa agar cepat sembuh dan istri serta anaknya kembali.
VI.

STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju
kaos oblong
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar istri dan
anaknya kembali, klien sedih belum bisa bertemu istri dan anak nya.
E. Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang karena menunduk,
sesekali klien menengadah, selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.
I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat
pengkajian, hari Selasa tanggal 17 Mei 2016 jam 13.30 WIB, hari
berikutnya juga klien sadar hari Rabu tanggal 18 Mei 2016.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 20
15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar
setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih
membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah.

VII.

MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain, terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,
lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

VIII.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari
lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan : Klien tinggal dengan adik laki-lakinya.
D. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh dirinya
sendiri dan dibantu adiknya.

IX.

X.

MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri
Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

_ _ _ _ ( Efek )
_ _ _ ( Core problem )

_ _ _ ( Causa / Penyebab )

XI.

ANALISA DATA
XII.
XIII.
Data
XIV.
Etiologi
XV.
No
XVI. XVII.
Ds :
XX.
Harga diri XXI.
- Klien mengatakan sering menunduk, kurangnya interaksi
1
Rendah
sosial
XVIII.
Do :
- Klien tampak menyendiri
XIX.
XXII.XXIII.
Ds :
XXVI.
Koping IndividuXXVII.
Klien
mengatakan
teman
berkurang
semenjak
sakit
2
Tidak Efektif
- Klien malu dengan teman karena klien merasa tidak pantas
diantara mereka
XXIV. Do :
- Klien tampak malu saat berbicara
XXV.

XXVIII.
XXIX.

XXX.
XXXI.
XXXII.
XXXIII.
XXXIV.
XXXV.
XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII.

Problem
Menarik Diri

Harga Diri
Rendah

XXXIX.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dx.
III.
Tujuan
Tgl.
Keperawatan
VI. VII.
Menari
VIII.
TUM
Klien
dapat
17 Mei k Diri
berhubungan
201 berhubungan
dengan orang lain
6
dengan harga
secara optimal.
Diri Rendah
- Klien dapat
XL.
membina
hubungan saling
percaya
I.

II.

IV.

IX.

X.

- Klien dapat

mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang

dimiliki
XII. XIII.

- Klien dapat menilai

kemampuan yang
dimiliki
XIV.

XV.

- Klien dapat

menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya

XVIII. XIX.

- Klien dapat

melakukan
kegiatan sesuai

Kriteria Hasil

Klien ekspresi wajah


bersahabat.
Klien menunjukan rasa
senang.
Klien mau kontak mata.
Klien mau berjabat tangan.
Klien mau membalas salam.
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat.
Klien mau menyebut nama
dan mau mengutarakan
masalah yang dihadapi.
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang dimiliki
Aspek positif keluarga
Aspek positif lingkungan
yang dimiliki klien

V.

Intervensi

1. Beri salam / panggil nama


2. yang disukai
3. Jelaskan BHSP dengan komunikasi
terapeutik
4. Memperkenalkan diri dengan sopan
5. Tanyakan nama lengkap dan panggilan
tujuan
6. Jujur dan menepati janji
7. Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya

1. Diskusikan kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki


2. Hindarkan dari penilaian yang
negatif
3. Utamakan pemberian pujian yang
realistik
XI.
Klien mampu menilai
1. Diskusikan kemampuan yang dapat
digunakan selama sakit
kemampuan yang dimiliki
2. Diskusikan kemampuan yang dapat
selama sakit
ditunjukan penggunaannya
Klien dapat membuat
1. Rencanakan bersama klien aktifitas
yang dapat dilakukan setiap hari
rencana kegiatan harian
- Kegiatan mandiri
- Dibantu sebagian
- Dengan bantuan total
XVI.
Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien lakukan
XVII.
Klien melakukan kegiatan
1. Beri kesempatan klien untuk
mencoba kegiatan yang telah
yang sesuai dengankondisi
direncanakan
sakit dan kemampuannya

IMP
LE
ME
NTA
SI
DAN

EVALUASI KEPERAWATAN
XLI.
Tanggal
XLII.
XLIII.
Implementasi
XLIV.
Evaluasi
/ Jam
No Dx
XLV.
17 Mei
XLVII.
1. Bina hubungan saling percaya
XLVIII.
S:
2016
1
dengan :
Klien menjawab salam dan mengatakan selamat
XLVI.
Jam
Menyapa klien dengan ramah
pagi,menyebutkan nama dan alamat
12.30
Memperkenalkan diri dengan XLIX.
O:
sopan
Klien mau berjabat tangan
Menanyakan nama lengkap serta
Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
alamat klien
Klien mau mengutarakan masalahnya
Menunjukan sikap empati, jujur
L.
A : SP 1 tercapai
dan menempati janji
LI.
Pp :
Menanyakan masalah yang
LII.
Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu pertemuan
dihadapi
berikutnya.

LV.
17 Mei
LVII.
2016
2
LVI.
Jam
15.30

LIII.
Pk :
LIV.
Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika
bertemu dan percaya jika perawat akan membantu
masalah yang dihadapi
2. Bina hubungan terapeutik dengan LVIII.
S:
perawat dengan :
Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
Pendekatan dengan baik
LIX.
O:
,menerima klien apa adanya
Klien mampu berbincang bincang dengan
Mengidentifikasi perasaan dan
perawat
reaksi perawatan diri sendiri
Klien mampu merespon tindakan perawat.
Menyediakan waktu untuk bina

hubungan yang sopan


LX.
A : SP 2 tercapai
Menberikan kesempatan untuk LXI.
P:
merespon
LXII.
-Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu pertemuan
berikutnya.
LXIII.
LXIV.
-Anjurkan klien mampu berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan tidak janggung.
LXV.
3. Mengidentifikasi kemampuan dan LXX.
S:
aspek positif yang dimiliki dengan :
Klien mengatakan cara penilaian positif tidak
Membantu mengidentifikasi
boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan
dengan aspek yang positif
santun dan ramah yang diutamakan.
Mendorong agar berpenilaian
LXXI. O :
positif
Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Membantu mengungkapkan
LXXII. A : SP 3 teratasi sebagian
perasaannya
LXXIII.
P:
LXXIV.
-lanjutkan SP 1 keluarga
LXXV.
LXXVI.
-Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi secara terarah.

LXVI.
LXVII.

LXIX.
16
2
Januari 2013
LXVIII.
Jam
17.00

LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.

LXXXIII.

LXXXIV.
LXXXV.

Você também pode gostar