Você está na página 1de 27

BAB I

Analisis Situasi Puskesmas

1.1 Analisa Geografis


Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di wilayah kerjanya dalam rangka
tercapainya kecamatan sehat. Puskesmas Sumbersari merupakan salah satu Puskesmas yang
berada di Kabupaten Bandung tepatnya terletak di Kp. Lembanghaur, Desa Sumbersari,
Kecamatan Ciparay. Puskesmas Sumbersari mempunyai wilayah kerja yang terbagi atas
empat desa terdiri dari desa Sumbersari, desa Serangmekar, desa Ciheulang dan desa
Bumiwangi.
Peta Wilayah Kecamatan Ciparay

PETA WILAYAH KECAMATAN CIPARAY


PUSKESMAS SUMBERSARI

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Ciparay

Puskesmas Sumbersari berada di wilayah kerja Kecamatan Ciparay dengan batasbatas sebagai berikut:
a. Utara : Desa Tegal dengan Desa Tegal Luar Kecamatan Bojong Soang dan
Desa Bojong Emas Kecamatan Solokan Jeruk.
b. Selatan: Desa Gunung Leutik, Desa Pakutandang, dan Desa Babakan
Kecamatan Ciparay
c. Timur : Desa Sarimahi, Desa Ciparay Kecamatan Ciparay
d. Barat : Desa Jelekong, Desa Warga Mekar Kecamatan Bale Endah

Tabel 1. Jumlah Desa/ Kelurahan, Jumlah RW dan RT perdesa


Puskesmas Sumbersari Tahun 2015

No.

Nama Desa/Kelurahan

Jumlah

Luas Wilayah
RT

RW

Desa Sumbersari

872,10 Ha/M2

70

13

Desa Serangmekar

202,915 Ha/M2

68

19

Desa Ciheulang

429,212 Ha/M2

73

18

Desa Bumiwangi

230,059 Ha/M2

82

17

Sumber : Profil Desa

1.2 Analisa Demografis


Tabel 2. Jumlah Penduduk, Kepala Rumah Tangga/ Kepala Keluarga Per
Desa, Jumlah KK Dan Jiwa Miskin Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
Desa/
No

Kelurahan

Jml
Penduduk

Jml KK

Jml KK
Miskin

Jml Jiwa
Miskin

1.

Sumbersari

15674

4872

1254

4654

2.

Serangmekar

10726

3476

1867

4560

3.

Ciheulang

15448

3096

1621

6484

4.

Bumiwangi

13790

4168

1697

6137

Sumber : Profil Desa

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
PUSKESMAS SUMBERSARI TAHUN 2015

DESA

JUMLAH
PENDUD
UK

JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI (TAHUN)

PEREMPUAN (TAHUN)

<1

1-4

5-14

15-44

45-64

>=65

JML

<1

1-4

5-14

15-44

45-64

>=65

JML

10

11

12

13

14

15

16

Sumbersari

15674

54

534

1374

3965

1521

402

7850

45

474

1499

3839

1395

425

7677

Serangmekar

10726

114

465

744

3176

904

105

5505

169

485

725

2652

1068

122

5221

Ciheulang

15448

116

509

3199

972

760

1997

7263

126

446

2772

1047

698

1984

8185

Bumiwangi

13850

113

497

1761

2201

1732

563

6867

134

527

1672

2347

1694

609

6983

JUMLAH

55698

397

2005

7078

10314

4917

3067

27485

474

1932

6668

9885

4855

3140

28066

Sumber : Profil Desa

Tabel 4. Jumlah Sasaran Penduduk Rentan Kesehatan


Jumlah Penduduk Rentan
Ibu
Nifas

Lansia

(12 -59 bl)

Ibu
Hami
l

(>65)

Penduduk
Miskin

225

1034

120

120

827

4654

Serangmekar

231

774

87

87

227

1861

Ciheulang

246

975

143

143

3085

3258

Bumiwangi

247

1159

109

42

1172

6137

Bayi

Balita

(0-11 bl)
Sumbersari

Desa/Kelurahan

Tabel 5. Tingkat Pendidikan

DESA

SD/MI

SLTP/ MTs

SLTA/ MA

AK /
DIPLOMA
UNIVERSITAS

Sumbersari

4386

3146

2346

289

Serangmekar

1720

1868

1572

459

Ciheulang

4076

3085

2096

580

Bumiwangi

263

2887

1038

153

10445

10986

7052

1481

Jumlah

1.3 Analisa Kesehatan


1.3.1 Sumber Daya Manusia

Karyawan di UPF Yankes Sumbersari berjumlah 16 orang, terdiri dari jabatan


struktural 1 orang, jabatan fungsional 13 orang, bidan desa PTT 2 orang dan
honorer 5 orang. Perincian karyawan UPF Yankes Sumbersari sebagai berikut :
1 Dokter Umum 1 Orang
2 Tenaga Keperawatan 4 Orang
3 Sanitarian 1 Orang
4 Tenaga Gizi 1 Orang
5 Bidan Puskesmas 4 Orang
6 Bidan Desa 3 Orang
7 Tenaga Non Kesehatan 2 Orang
Tabel 6. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
Jabatan Fungsional/
No

Nama

Status Kepegawaian

Struktural

PNS

Ka. UPF

dr.Arriyassatul M

Siti Maemunah,AM.Keb

Bidan Penyelia

Yeni Hanurayanti

Bidan Penyelia

Yurismadian,AM.Keb

Bidan Penyelia

Cucu Tresnasih, AM.Kep

Perawat Penyelia

Asep Hermawan

Pelaksana / JFU

Suryati

Perawat Pelaksana
Lanjutan

Wiwi Winarni

Perawat Pelaksana
Lanjutan

Ema Rohmawati

Bidan Pelaksana
Lanjutan

10

Dian Haeraningsih, AMK

Perawat Pelaksana
Lanjutan

11

Puji Wahyuni, AMKL

Sanitarian Pelaksana
Lanjutan

PTT

Honorer

12

Iska Surtika F, AMKeb

Bidan Pelaksana /
Bidan Desa

13

Sumiyati, AMG

Nutrisionis Pelaksana

14

Sungkono

Pelaksana / JFU

15

Nuniek Sriwahyuni, AMKeb

Bidan Desa

16

Ratih Puspitasari, AMKeb

Bidan Desa

1.3.2 Sarana Puskesmas


Tabel 7. Saran Pelayanan Kesehatan Milik Swasta
No

Jenis Sarana

Jumlah

Keterangan
(Berizin/Tdk Berizin)

Rumah Sakit

2.

Balai Pengobatan

3.

Rumah Bersalin

4.

Apotek

Berizin

5.

Praktek Dokter

Berizin

6.

Praktek Bidan

11

Berizin

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana pelayanan kesehatan


milik swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari, diantaranya Balai
Pengobatan, Apotek, Praktek dokter dan Praktek bidan.Praktek Bidan merupakan
sarana pelayanan kesehatan milik swasta yang paling banyak yaitu sebanyak 11.

Tabel 8. Sarana Pelayanan Kesehatan (Jaringan Puskesmas)


Kondisi Sarana
No

Jenis Sarana

Lokasi

1.

Pustu

Desa Ciheulang

2.

Pustu

Desa
Serangmekar 1
(Jongor)

Pustu

Desa
Serangmekar 2

Rusak
Berat

Rusak
Ringan

Baik

(papakserang)
4.

Poskesdes

Desa
Sumbersari

5.

Poskesdes

Desa
Bumiwangi

Poskesdes

Desa Ciheulang

6.

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sumbersari


Catatan:
1. Poskesdes Sumbersari dibangun oleh desa Sumbersari dari dana Desa
Peradaban, belum memenuhi syarat sebagai poskesdes yang terdapat rumah
tinggal untuk bidan sehingga pemanfaatan poskesdes hanya dilaksanakan
pada jam kerja.
2. Pembangunan Poskesdes Bumiwangi pada bulan Juli-Desember 2012 telah
selesai dilaksanakan.
3. Pembangunan Poskesdes Ciheulang pada bulan Juli-Desember 2012 telah
selesai dilaksanakan.

Tabel 9. Sarana transportasi puskesmas


No.

Jenis Kendaraan

Kondisi

No. Kendaraan
RB

Kendaran Roda 2 Merk

D 3303 V

RR

Baik

Honda/WIN
2

Kendaraan Roda 2

D 2740 V

Merk Yamaha Vega R


3

Kendaraan Roda 2

D 2201 V

Merk Honda
4

Kendaraan Roda 4
(ambulance)

D 9987 V
*

Merk Suzuki APV


Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sumbersari

Puskesmas Sumbersari memiliki 3 unit sarana transportasi yaitu dua unit


motor dinas yang berada dalam kondisi Rusak dan satu unit motor dinas dalam
kondisi baik. Pada akhir tahun 2015 Puskesmas Sumbersari mendapatkan 1 unit
mobil ambulance yang digunakan untuk kegiatan PUSKEL.

1.3.3 Upaya Kesehatan

10

Visi Puskesmas Sumbersari


Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri dalam lingkup
Desa Sumbersari, Desa Serangmekar, Desa Ciheulang dan Desa Bumiwangi melalui
pemasyarakatan PHBS dan dengan memberikan pelayanan prima meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative
Misi Puskesmas Sumbersari
Sebagai pusat pengembangan berwawasan kesehatan, meningkatkan kinerja,
profesionalitas dan hubungan lintas sektor yang dinamis, yang mempunyai nilai-nilai
dalam motto Puskesmas Sumbersari yaitu JAGJAG WARINGKAS:
-

berWawasan ke depan
Amanah, dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Responsif terhadap masalah kesehatan
Indah , menjaga kebersihan, kerapihan serta asri dan hijau
taNGKas dan professional dalam bekerja
Senyum, Sapa, Salam tanpa pandang bulu kepada semua masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan

11

BAB II
Analisis Situasi Upaya Puskesmas

2.1 Executive Summary


Menurut WHO, kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat
dari manusia. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan secara umum adalah melakukan
koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia, melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur
sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia, melakukan kerjasama dan menerapkan program terpadu
diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular. kesehatan lingkungan
secara khusus meliputi usaha usaha perbaikan atau pengendalian terhadap
lingkungan hidup manusia, yang diantaranya berupa menyediakan air bersih yang
cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan, makanan dan minuman yang diproduksi
dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. pencemaran udara
akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang
berbahaya bagi kesehtan dan mahluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya
perubahan eksistem, libah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertania,
peternakan, industry, rumah sakit, dan lain-lain, kontrol terhadap artropoda dan roden

12

yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penyakitnya, Perumahan
dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan, kebisingan , radiasi,
dan kesehatan kerja, survey sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi
program kesehatan lingkungan.
Kegiatan program kesehatan lingkungan, di wilayah kerja Puskesmas
Sumbersari yang dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu Pengawasan rumah sehat,
Pengawasan sarana air bersih, Pengawasan jamban, Pengawasan SPAL, Kegiatan
klinik sanitasi, Kegiatan STBM.
Berdasarkan laporan tahunan UPF Puskesmas Sumbersari, didapatkan hasil
cakupan kegiatan sebagai berikut :

Tabel 2 .1 Cakupan Pencapaian Program Kesling Puskesmas Sumbersari tahun


2015
N
o
1
2

2.639
2.576
1.598
2.576
157

540
540
24

33.79
20.96
15.29

75.00
80.00
75.00

548

13

2.37

75.00

Pengawasan rumah Sehat


Pengawasan Sarana Air
Bersih
Pengawasan Jamban
Pengawasan SPAL
Pengawasan Tempat
Tempat Umum
Pengawasan Tempat
pengolahan Makanan
Pengawasan Industri

Pencapaia
n
540
540

Kegiatan Klinik Sanitasi

1.207

3
4
5
6

Upaya kesling

Sasaran

Cakupan

Target

20.46
20.96

75.00
80.00

75.00

13

228

18.89

25.00

Tabel 2.2 Sasaran, Target, Dan Cakupan Upaya Kesehatan Lingkungan


No
1
2

Upaya kesling
Pengawasan rumah
Sehat
Pengawasan Sarana Air
Bersih

Cakupan Target

Kesenjangan

20,46

75,00

-54,54

3,00

80,00

-77

Pengawasan Jamban

33,79

75,00

-41,21

Pengawasan SPAL
Pengawasan Tempat
Tempat Umum
Pengawasan Tempat
pengolahan Makanan

20,96

80,00

-59,04

15,29

75,00

-59,71

2,37

75,00

-72,63

75,00

-75,00

18,89

25,00

-6,11

5
6
7

Pengawasan Industri

Kegiatan Klinik
Sanitassi

2.2 Analisis Kualitatif Pada Kesehatan Lingkungan


Analisis kualitatif dilihat dari manajemen di dalam puskesmas dan diluar
puskesmas tentang kesehatan lingkungan yang terdiri dari unsur-unsur, yaitu sumber
daya manusia, dana, sarana, prasarana, metode, pemasaran, waktu, dan informasi dan
proses yang terdiri dari p1 p2 p3 . Dalam hal ini dilakukan juga analisis dengan
pendekatan SWOT, yang terdiri dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat).
1. Man (Sumber Daya Manusia)
Progam kesehatan lingkungan di pegang oleh satu orang penanggung jawab.
dibantu oleh kader. Pemegang program merupakan lulusan D3 kesehatan lingkungan.
Pemegang program di bantu oleh pemegang program lain 1 orang, Pemegang
program merangkap juga sebagai administrasi di puskesmas. Kadang-kadang dibantu

14

oleh petugas lain atau juga kadang kadang tidak dibantu. Tenaga pembantu dari pihak
puskesmas yang memberikan penyuluhan belum mempunyai bekal atau sertifikasi
tentang penyuluhan kesehatan lingkungan. Masyarakat menjadi lebih mengarti
tentang kesehatan lingkungan, Peserta penyuluhan lebih banyak usia lanjut

2. Money (Biaya)
Dana yang digunakan untuk kegiatan kesehatan lingkungan didapatkan dari
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dana digunakan untuk kepentingan
kesling. Adanya program kelompok wirausaha sanitasi (KWS), Dari pihak
masyarakat untuk pendanaan lebih memilih hal yang lain dari pada untuk perbaikan
sanitasi.
3. Machine (Sarana)
Sarana untuk program kesling di puskesmas sumbersari disediakan sepeda
motor untuk menjalankan program. Untuk sarana di luar puskesmas telah tersedia
ruangan untuk tempat penyuluhan, dimana ruangan tersebut digunakan bersama-sama
dengan program lain.
4. Matherial (Prasarana)
Alat yang biasa digunakan pada kegiatan kesling adalah poster untuk
penyuluhan. Tersedianya septictank hampir di setiap rumah, tempat pembuangan
sampah

15

5. Method (Metode)
Metode yang digunakan pada program kesling adalah metode luar gedung dan
dalam gedung dilakukannya penyuluhan tentang pengawasan jamban, rumah sehat,
dan pencegahan penyakit seperti demam berdarah.
6. Marketing (Pemasaran)
Program penyuluhan biasanya tentang penyakit yang sedang banyak terjadi di
masyarakat seperti penyakit demam berdarah, pemegang program membuat suatu
sarana yang disebut dengan bunda cantik yang kepanjangan dari bunda pencari
jentik. Selain itu ada program lain yang masih dalam tahap perencanaan yaitu kredit
sanitasi/ kredit pembangun septictank. Adanya game pada saat penyuluhan dan diikut
sertakan langsung masyarak dalam program. Rendahnya SDM masyarakat
7. Minute (Waktu)
Untuk waktu pelaksanaan program kesling tidak memiliki jadwal yang tetap,
biasanya untuk jadwal kunjungan dilakukan setiap ada kegiatan seperti posyandu atau
kegiatan program puskesmas lainnya. Dilakukan kunjungan dalam 1 bulan sebanyak
12 kali, pemegang program sering terkendala dengan jadwal kegiatan lain, kunjungan
atau penyuluhan dilakukan pada saat jam kerja sehingga banyak warga yang tidak
hadir

16

8. Information (Informasi)
Data program dari kader setiap bulannya akan direkap untuk dibuat laporan
akhir tahun, sehingga diketahui bagaimana perkembangan kesehatan lingkungan yang
ada dimasyarakat, Dilakukan pencatatan program setiap 1 bulan ,Pencatatan dan
pendataan sebagian besar dilakukan secara manual. Untuk direkap kedalam komputer
hanya hasil secara keseluruhan aja. Kader sering terlambat melaporkan data.

Identifikasi proses penyebab prioritas masalah pada upaya kesehatan lingkungan


memakai metode P1,P2,dan P3, yaitu :
Tabel.2.3 Identifikasi Masalah metode P1,P2,P3
Fungsi Management

Analisis Permasalahan

P1
(perencanaan)

Kerangka acara untuk kegiatan kesling dan program tentang


penyuluhan kesling belum terstruktur dan terkoordinir.

P2
(pergerakan dan
pelaksanaan)

Saat pelaksanaan program masih belum terciptanya suasana


yang kondusif dibeberapa tempat penyuluhan.
Pelaksanaannya masih bergantung dengan adanya kegiatan dari
program lain.

P3
(pengawasan,
pengendalian, dan
penilaian)

Belum adanya program terstruktur tentang pengawasan,


pengendalian dan penilaian setelah dilakukan penyuluhan atau
pemantauan dari program kesling.

17

Tabel 2.4 Analisis SWOT


Unsur
manajemen

Kekuatan
(Strength)
-

Manuasia
(Man)

Biaya
(Money)

Pemegan g program
merupakan
lulusan D3
kesehatan
lingkungan.
Pemegan g program di
bantu oleh
pemegang
program lain 1
orang
-

kelemahan
(Weakness)
Pemegang
program
merangkap juga
sebagai
administrasi di
puskesmas.
Kadangkadang dibantu
oleh petugas lain
atau juga kadang
kadang tidak
dibantu.
Tenaga
pembantu dari
pihak puskesmas
yang memberikan
penyuluhan belum
mempunyai bekal
atau sertifikasi
tentang
penyuluhan
kesehatan
lingkungan.

kesempatan
(Opportunity
)
Masy arakat
menjadi
lebih
mengarti
tentang
kesehatan
lingkungan
Di
bantu oleh
kader dari
setiap desa.

Pendanaa
n puskesmas
untuk progam
kesling
bersumber dar i
Bantuan
Operational
Kesehatan
(BOK)/Pusat.

18

Adanya
program
kelompok
wirausaha
sanitasi
(KWS)

ancaman
(Threats )
Peserta
penyuluhan
lebih banyak
usia lanjut

Dari pihak
masyarakat
untuk
pendanaan
lebih memilih
hal yang lain
dari pada untuk
perbaikan
sanitasi
(mindset
konsumtif)

Penyuluh
an di lakukan
langsung ke
setiap rumah

Banyak
masyarakat
yang
mengerti
pentang isi
penyuluhan

Masih
ada masyarakat
yang belum
mengerti
tentang isi
penyuluhan

Kegiatan
penyuluhan
dilaksanakan di
dalam ruangan
Terdapat
klinik sanitasi
Tersedian
ya alat
informasi
tentang rumah
sehat seperti
poster

Sudah
banyak
rumah yang
memiliki
jamban
sehat.
Tersedianya septictank
hampir di
setiap
rumah,

Masih ada
masyarakat
yang belum
memiliki
jamban sehat

Metode
(Methode)

Sarana
(machine)
Prasarana
(Matherial)

dilakukan kunjungan
dalam 1 bulan
sebanyak 12
kali
-

adanya
game pada saat
penyuluhan dan
diikut sertakan
langsung
masyarak
dalam program

Waktu
(Minute)

Pemasaran
(Marketing)

Informasi (Information)

Dilakuka
n pencatatan
program setiap
1 bulan

Masih ada
masyarakat
yang belum
memiliki
septictank di
setiap rumah,

pemegang program- penyuluhan sering terkendala


dilakukan
dengan jadwal
pada saat
kegiatan lain
posyandu
pelaksanaanya
sehingga
banyak yang
berjalan apabila
hadir
ada kegiatan lain.
-

Pencatatan dan
pendataan
sebagian besar
dilakukan secara

19

Rendahnya
antusiasme
masyarakat
terhadap
materimateri
sanitasi

Kader
sering
terlambat
melaporkan

manual. Untuk
direkap kedalam
komputer hanya
hasil secara
keseluruhan aja.
kegiatan
kesling
dan
program kesling
belum terstruktur
dan terkoordinir.

P1

Pemegan
g program dari
D3 kesehatan
lingkungan

Pelaksanaannya
masih
bergantung
dengan adanya
kegiatan
dari
program lain.

Belum
adanya
program
terstruktur
tentang
pengawasan,
pengendalian dan
penilaian setelah
dilakukan
penyuluhan atau
pemantauan dari
program kesling.

P2

P3

20

data

Saat
pelaksanaan
program
masih belum
terciptanya
suasana
yang
kondusif
dibeberapa
tempat
penyuluhan.

2.3 Identifikasi Masalah pada Upaya program kesehatan lingkungan


Identifikasi permasalahan program kesehatan lingkungan di puskesmas
sumbersari dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 2.5 Permasalahan Program Upaya Pengembangan Program kesehatan
lingkungan
No
Permasalahan
.
A. Rendahnya cakupan SPAL
B.

Rendahnya cakupan kebersihan di Tempat Tempat Umum

C.

Rendahnya cakupan status higine di Tempat pengolahan Makanan

D.

Kurangnya pemegang program kesehatan lingkungan

E.

Tidak adanya jadwal khusus untuk penyuluhan

2.4 Penentuan Prioritas Masalah Program kesehatan lingkungan


Analisis prioritas masalah berdasarkan metode PAHO
Tabel 2.6 Penentuan Prioritas Masalah Berdasarkan Metode PAHO
Kriteria
No.

Daftar Masalah

A.

Rendahnya cakupan
SPAL

B.

Rendahnya cakupan
kebersihan di Tempat
Tempat Umum

C.

Peringkat
M

Rendahnya cakupan
status
higine
di
Tempat pengolahan
Makanan

Jumlah

1260

480

900

21

MxSxVxC

pengolahan Makanan
D.

Kurangnya pemegang
program
kesehatan
lingkungan

400

E.

Tidak adanya jadwal


khusus
untuk
penyuluhan

1080

Keterangan :
Magnitude (M)

: Besaran kejadian

Severity (S)

: Tingkat Keparahan Kejadian

Vulneralbility(V)

: tingkat kerentanan pemecahan masalah

Comunity/political concern(C)

: Tingkat Perhatian Pengambil kebijakan

Prioritas masalah pada upaya kesehatan lingkungan di wilayah Puskesmas


sumbersari adalah tingginya permasalahan SPAL

22

2.5

Penetapan Penyebab Masalah Prioritas Pada Program kesehatan

lingkungan
Berdasarkan analisis kualitatif pada bab sebelumnya, terdapat berbagai faktor
yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah pada pengawasan SPAL yang
digambarkan dengan pohon masalah sebagai berikut:

23

Dari pohon masalah diatas didapatkan akar masalah tentang kesehatan lingkungan
sebagai berikut :
1. SDM terbatas dari segi kualias dan kuantitas
2. Kurangnya media informasi tentang penyuluhan SPAL

Kemudian ditentukan prioritas penyebab masalah menggunakan metode PAHO (Pan


American Health Organization) yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.7 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Berdasarkan Metode PAHO
Kriteria
Jumlah
No Daftar Masalah
Peringkat
.
M
S
V
C M x S x V xC
1

SDM terbatas dari segi kualitas


dan kuantitas

750

Kurangnya media informasi


tentang penyuluhan.

1764

Keterangan :
M (Magnitude)

: Besarnya masalah yang dapat diselesaikan

I (Importancy)

: Pentingnya dalam mengatasi masalah

V (Vulnerability) : Sensitivitas dalam mengatasi masalah


C (Comunity)

: Biaya yang diperlukan dalam mengatasi masalah, semakin


mahal biaya yang dikeluarkan semakin kecil nilainya

Berdasarkan metode tersebut didapatkan prioritas penyebab masalah


kesehatan linkungan adalah Kurangnya media informasi tentang penyuluhan.
2.6

Alternatif pemecahan Masalah Utama Kesehatan lingkungan

24

Tingginya masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh berbagai faktor,


Salah satunya yang menjadi akar permasalahan adalah Kurangnya media informasi
tentang penyuluhan. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi akar permasalahan tersebut adalah menyediakan media informasi seperti
poster atau pamflet yang disebarkan.

25

BAB III
Simpulan Dan Saran
3.1

Simpulan
Berdasarkan analisis situasi, identifikasi masalah prioritas, penentuan penyebab

masalah prioritas dan solusi alternatif, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Masalah prioritas pada upaya Pengembangan Program kesehatan lingkungan
adalah tentang tingginya permasalahan SPAL.
2. Penyebab utama/akar masalah pada tingginya permasalahan SPAL. adalah
kurangnya media informasi.
3. Solusi alternatif untuk menyelesaikan akar masalah berupa menyediakan
media informasi tentang penyuluhan berupa poster poster dan pamflet.
3.2

Saran

Saran dalam masalah upaya pengembangan program kesehatan lingkungan adalah :


1. Kurangnya sumber daya manusia untuk program kesehatan lingkungan bisa
dibantu dengan penambahan SDM. Hal ini penting untuk program kesehatan
lingkungan karena untuk meningkatkan keefektifan dalam pelaksanaan
program program kesehatan lingkungan.
2. Meningkatkan SDM dalam segi kualitas terutama kepada pemegang program
dengan cara memberikan pelatihan pelatihan khusus tentang penyuluhan, bisa
dalam bentuk mengikuti seminar seminar dan pelatihan khusus dalam cara
penyuluhan yang baik dan benar.
3. Membentuk kader memberikan pelatihan dasar kesehatan tentang pengawasan
SPAL

26

27

Você também pode gostar