Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: ADI FEBRIANTO
PROGRAM STUDI KELAS : KIMIA C
TUGAS ARTIKEL KIMIA DASAR II
KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan kimia adalah reaksi bolak-balik (reversibel) yang
menunjukan reaktan bereaksi membentuk produk dan produk dapat bereaksi
balik membentuk reaktan. Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia
Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah
yang berlawanan
Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
Pada kesetimbangan kimia ini akan membawa kita kepada konsep
kesetimbangan dinamis dan akan mengajak kita berpikir mengenai arti
istilah pergeseran kesetimbangan. Contoh aplikasi kesetimbangan kimia
dalam industri, yaitu menentukan dan menghitung besarnya konstanta
kesetimbangan kimia, mempelajari berbagai jenis kesetimbangan kimia,
memanipulasi persamaan kesetimbangan kimia, serta mengkaji faktor-faktor
yang dapat menggeser kesetimbangan kimia.
Hal-hal yang dapat menyebabkan pergeseran kesetimbangan yaitu
perubahan konsentrasi, perubahan tekanan dan volume, perubahan suhu, dan
katalis. Asaz yang mengemukakan Hukum Pergeseran Kesetimbangan disebut
Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi,
maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi
itu menjadi sekecil-kecilnya. Berdasarkan Azas Le Chatelier, suatu reaksi
kesetimbangan akan selalu berusaha mempertahankan kesetimbangannya.
Kesetimbangan dalam sistem homogen
a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas. Contoh: 2SO2(g) + O2(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan. Contoh: NH4OH(aq)
(aq) + OH (aq)
Kesetimbangan dalam sistem heterogen
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas. Contoh: CaCO3(s)
CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan. Contoh: BaSO4(s)
2SO3(g)
NH4+
CaO(s) +
Ba2+(aq) +
SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas. Contoh: Ca(HCO3)2(aq)
c C + d D maka:
H = -92,4 kJ
Untuk mendapatkan NH3 yang banyak, maka reaksi harus bergeser ke kanan.
Untuk itu, kondisi yang harus digunakan dalam pembuatan diatur suapa reaksi
bergeser ke kanan. Supaya reaksi reaksi bergeser ke kanan, maka volume diperkecil,
tekanan diperbesar, dan suhu diturunkan. Akan tetapi, jika suhu diturunkan, reaksi
akan berjalan lambat. Untuk itu, harus dipilih kondisi optimum pada pembuatan
amonia, yaitu dengan mengatur kondisi tekanan dan suhu. Selain itu, digunakan juga
katalisator yang dapat mempercepat reaksi. Katalisator yang biasanya digunakan
adalah aluminium oksida, logam platina, dan besi oksida (yang mengandung kalium
oksida).
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang
terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen
dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian
campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga
terbentuk amonia.
Kolam Renang dan Bak Penampungan Air
Untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri dalam kola renang atau bak
penampungan air, ke dalam kolam atau bak biasanya ditambahkan asam hipoklorit
(HClO). Sinar matahari dapat mempercepat penguraian penguraian HClO. Untuk
memperlambat penguraian HClO, ke dalam kolam renang ditambahkan asam sianurat,
karena asam trikolosianurat tidak terurai oleh sinar matahari.
H3C3N3O3(aq) + 3HClO(aq)
Asam Sianurat
Cl3C3N3O3(aq) + 3H2O(l)
Triklorosianurat
Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi alga atau bakteri, reaksi akan bergeser
ke arah kiri (pembentukan asam hipoklorit). Dengan demikian, penggunaan asam
hipoklorit dapat dihemat sekaligus mengurangi biaya prokduksi.
Pembuatan Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan baik di
laboratorium maupun industri. Penggunaan utama asam sulfat di industri adalah
sebagai bahan baku pembuatan pupuk, diantaranya pupuk superfosfat dan ammonium
sulfat. Asam sulfat juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembutan asam klorida,
asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat pewarna, bom dan obat-obatan.
Sebagai bahan utama pada pembuatan asam sulfat adalah belerang trioksida
(SO3). Pada proses pembuatan SO3 ini, belerang dioksida direaksikan dengan oksigen.
Cara yang digunakan untuk peembuatan SO3 ini disebut dengan proses kontak. Bentuk
reaksinya adalah: 2SO2(g) + O2(g) SO3(g)
Untuk mendapatkan SO3 yang banyak, maka dicari kondisi yang optimum, supaya
reaksi berlangsung ke kanan. Adapun untuk mempercepat reaksi, digunakan katalisator
vanadium pentaoksida (V2O5).
Untuk pembuatan asam sulfat, belerang trioksida yang dihasilkan direaksikan dengan
asam sulfat pekat yang menghasilkan asam pirosulfat.