Você está na página 1de 31

Abortus

TIU:

Memahami pengertian dan undang-undang terkait


masalah abortus, metode dan komplikasi abortus
kriminalis serta tatalaksana pemeriksaan forensik
terhadap korban abortus kriminalis.

TIK:

Menyebutkan pengertian dan undang-undang terkait


dengan masalah abortus.
Menjelaskan metode yang digunakan dalam
melakukan abortus.
Menjelaskan kemungkinan komplikasi yang terjadi
akibat tindakan abortus kriminalis.
Menjelaskan pemeriksaan forensik terhadap korban
abortus .

Abortus
Abortus adalah suatu proses
berakhirnya suatu kehamilan,
dimana janin belum mampu hidup
di luar rahim (belum viable), dengan
kriteria usia kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat badan janin
kurang 500 gram.

SEBAB TERJADINYA ABORTUS


Banyak alasan atau sebab-sebab yang melatar
belakangi dilakukannya aborsi, diantaranya adalah:
1. Keadaan
perekonomian keluarga yang tidak
mendukung.
2. Tradisi
dalam masyarakat yang cenderung
menyisihkan dan menyudutkan wanita yang
hamil di luar nikah.
3. Peraturan tempat kerja yang tidak mengijinkan
karyawannya dalam keadaan hamil.
4. Pergaulan bebas bagi remaja yang masih duduk
di bangku sekolah.
5. Pengaruh masa reproduksi yang sehat secara
medis (20-35 tahun)

SEBAB TERJADINYA ABORTUS


6.

7.

8.

Pandangan salah tentang


terbentuk-nya
kehidupan
janin.
Perubahan nilai-nilai sosial
masyarakat.
Kekeliruan terhadap indikasi
yang digunakan sebagai
untuk melakukan aborsi.

masa
dalam
dalam
medis
alasan

Jenis Abortus
1.

2.

3.

berdasarkan
proses

ABORTUS SPONTAN, terjadi secara


natural.
ABORTUS PROVOKATUS didahului oleh
suatu tindakan yg disengaja, dapat
berupa:
Legal
Illegal
ABORTUS AKIBAT KECELAKAAN didahului
suatu trauma yg tak disengaja.

Abortus provocatus

Abortus yang disengaja dibuat


(diprovokasi) dengan berbagai cara, baik
dilakukan oleh ibunya sendiri atau
dibantu orang lain (Dahlan, 2000).
Legal /Illegal tergantung norma hukum
yang berlaku di negara:
Abortus provocatus medicinalis, umumnya di
negara Eropa Barat & Pakistan.
Abortus provocatus sosio-medicinalis, legal di
Swedia, Inggris, India.
Abortus provocatus socialis, legal di Jepang &
Yugoslavia.

Indonesia??

Perundangan ttg Abortus

KUHP (produk kolonial 1918) tidak


mengatur abortus medicinalis, pidana kpd
pelaku abortus provocatus criminalis:

Pasal 283 Max 9 bulan bagi yg menunjukkan


alat/cara menggugurkan kandungan kpd anak <
17 th/di bawah umur.
Pasal 299 Max 4 th, bagi yg
menganjurkan/merawat/ memberi obat kpd
wanita dgn memberi harapan agar gugur
kandungannya.
Pasal 346 Max 4 th, bagi wanita yang sengaja
menggugurkan kandungannya/menyuruh org
lain melakukannya.

PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN UNTUK ABORSI

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


(KUHPerdata)
UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (HAM)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP)
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(UUK)

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA


(KUHP)
1. Pasal 299 KUHP
(1). Barang siapa dengan sengaja mengobati
seorang wanita/menyuruh supaya diobati, dengan
diberitahukan/ ditimbulkan harapan bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,diancam
dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau
pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu
rupiah.
(2). Jika yang bersalah berbuat demikian untuk
mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat,
pidananya dapat ditambah sepertiga.
(3). Jika yang bersalah melakukan kejahatan
tersebut dalam menjalankan pencarian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

2. Pasal 346 KUHP :


Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.
3. Pasal 347 KUHP :
(1). Barangsiapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun
(2). Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas
tahun.

4. Pasal 348 KUHP :


(1). Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama 5
tahun 6 bulan.
(2). Jika perbuatannya itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
5. Pasal 349 KUHP
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat
membantu melakukan kejahatan berdasarkan
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang
diterapkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.

Pasal 283 KUHP max 9 bulan bagi yg


menunjukkan alat/cara menggugurkan
kandungan kepada anak < 17 thn/di
bawah umur.
Pasal 535 KUHP max 3 bulan, bagi
yang mempertunjukkan secara terbuka
alat/cara menggugurkan kandungan.

Pasal 75 UUK No 36 tahun 2009


(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
dapat dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi
sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang
menderita penyakit genetik berat dan/atau
cacat bawaan, maupun yang tidak dapat
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut
hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
(3)

Lanjutan Pasal 75 UUK ..

(3)Tindakan sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan
pra tindakan dan diakhiri dengan
konseling pasca tindakan yang dilakukan
oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemeri ntah.

Pasal 76 UUK :
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75
hanya dapat dilakukan:
a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam)
minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh
menteri;
c. dengan persetujuan ibu hamil ybs;
d. dengan izin suami, kecuali korban
perkosaan; dan
e. penyedia layanan kesehatan yang
memenuhi syarat yang ditetapkan oleh

Pasal 77 UUK :
Pemerintah wajib melindungi dan
mencegah perempuan dari aborsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (2) dan ayat (3) yang tidak
bermutu, tidak aman, dan tidak
bertanggung jawab serta bertentangan
dengan norma agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Abortus provocatus criminalis

Merupakan terminasi kehamilan TANPA


indikasi medis.
Semata-mata untuk kepentingan si
Pelaku dan atau si Ibu.
Dapat akibat bujuk rayu (iklan
terselubung) seseorang/orang lain.
Kadang dilakukan sendiri.

Metode Abortus Kriminalis


1.

2.

Menggunakan obat-obatan/ramuan
jamu-jamuan, obat (cytotec)
Menggunakan kekerasan mekanik/fisik:

Tanpa alat dipijat


Dengan alat vakum, kuretase

Kemungkinan pasca abortus


(kriminalis)

Produk kehamilan keluar, Ibu selamat.


Timbul komplikasi pada Ibu, misal:
kejang, perdarahan kritis.
Kematian Ibu:
Cepat (immediate), karena vagal refleks,
emboli, perdarahan hebat.
Tidak begitu cepat (moderate).
Lambat (late) (2 hr atau lebih), karena infeksi
(sepsis), keracunan, perdarahan lambat.

Pemeriksaan Forensik Kasus


Abortus

PEMBUKTIAN SECARA MEDIS

Jika ibu hidup:


Tanda fisik hamil, striae gravidarum,

hiperpigmentasi mammae, bentuk payudara.


Tanda kekerasan pada bagian bawah perut dan
sekitar genital.
Sisa produk kehamilan.
Pemeriksaan toksikologi.
Alat yang tertinggal.

Jika

ibu meninggal?

Dilakukan Otopsi.
Temukan tanda kehamilan.
Tanda kekerasan bawah perut dan sekitar

genital.
Periksa uterus dan bagian dalam genital,
temukan adanya tanda kongesti.
Cari kemungkinan perforasi fundus uteri.
Toksikologis darah dan urin.
PA cari trofoblas, desidua, sel radang.

Contoh Pembuatan Kesimpulan


VeR pada Otopsi Kasus Aborsi

Pokok-pokok Isi
Kesimpulan
Korban dlm keadaan
hamil atau tidak?
Adakah tanda-tanda
tindakan aborsi atau
tidak?
Apa sebab
kematiannya?
Apakah sebab
kematian tsb ada
hubungannya dgn
tindakan aborsi?

Contoh Bunyi
Kesimpulan
Telah diperiksa jenazah
seorang wanita yang sedang
dalam keadaan hamil. Pada
organ kelamin bagian dalam,
selain ditemukan memar dan
robekan juga sisa-sisa dari
tubuh janin. Ditemukan juga
tanda-tanda kehilangan
banyak darah. Sebab
kematian korban adalah akibat
kehilangan banyak darah.

ne
xt

Terima Kasih

Você também pode gostar