Você está na página 1de 59

Anal isa Kel embagaan

Sekt or Dr ainase
Dengan Diagr am Par et o
Ol eh : 331420 28 0 7 Nawang Wul an

1.

Kondisi Wil ayah


Wilayah Studi

Is t he color of gold, but t er and ripe


lemons. In t he spect rum of visible
light , yellow is found bet ween green
and orange.

Geologi

Is t he color of gold, but t er and ripe


lemons. In t he spect rum of visible
light , yellow is found bet ween green
and orange.

Topografi

Hidrologi

Is the colour of the clear sky and the


deep sea. It is located between
violet and green on the optical
spectrum.

Is the color of blood, and because


of this it has historically been
associated with sacrifice, danger
and courage.

Iklim

Potensi Bencana

Is t he colour of t he clear sky and t he


deep sea. It is locat ed bet ween
violet and green on t he opt ical
spect rum.

Is t he color of blood, and because of


t his it has hist orically been
associat ed wit h sacrifice, danger
and courage.

Hidr ol ogi
Pola hidrologi diident ifikasi t erdiri dari Daerah Aliran Sungai
(DAS), kolong, dan rawa yang beberapa diant aranya merupakan
sumber air baku.
Kabupat en Bangka Barat t erdiri dari enam DAS, dimana set iap DAS
mewakili sat u kecamat an.
Air Permukaan
Sungai Kampak
Sungai Biat
Sungai Angle Besar
Sungai Angle Kecil
Sungai Babi / Sungai Daeng
Sungai Munt ok

Kolong
Kolong Terabek
Kolong Berang
Kolong Sekar Biru
Kolong Parit III
Kolong Ket ap
Kolong Hijau / Alang
Kolong Panca

Selain it u juga t erdapat rawarawa yang merupakan


t ampungan air permukaan

Geol ogi
Formasi Batuan
Bat uan Aluvial
Bat uan Filit
Bat uan Formasi Bint an
Bat uan Granit

Jenis Tanah
didominasi oleh jenis t anah
asosiasi podsolik coklat
kekuning- kuningan dengan
bent uk wilayah berombak dan
bergelombang.
pH rat a- rat a di bawah 5
mengandung mineral biji
t imah dan bahan galian
lainnya sepert i pasir kwarsa,
kaolin, bat u gunung dan lainlain

Tekstur Tanah
didominasi oleh t ekst ur
sedang.

Wil ayah St udi


Iklim
iklim t ropis t ipe A
Curah hujan 466,2 mm/ jam
Suhu rat a- rat a 26,1 - 32,6 celcius
kelembaban udara 74,0 - 87,0 %

Potensi Bencana
Banjir / Genangan
Longsor
Abrasi Pant ai

Kependudukan
Parittiga
32891
17%

Muntok
58188
29%

Jebus
19775
10%
Tempilang
26679
13%
Kelapa
32714
17%

Simpang
Teritip
27282
14%

Pol a Penggunaan Lahan


KABUPATEN BANGKA BARAT
didominasi oleh hut an
produksi dan perkebunan rakyat
Penggunaan lain yang
dominan adalah belukar, hut an
lindung, perkebunan besar, dan
kawasan pert ambangan

Pemil ihan Lokasi


Pengel ol aan Air Limbah
Kepadat an Penduduk
Penyediaan Air Bersih
Kemiringan Tanah
Kedalaman Air Tanah
Permeabilit as Tanah
Drainase yang baik
(Pemat usan)
Kemampuan Membangun
Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat

2.
Hasil Sur vei
Let s st art wit h t he first set of slides

Kondisi Eksist ing

Tabel Sist em Sanit asi Pengolahan Air Limbah Domest ik


Input

User Interface

Penampungan

Pengaliran

Awal

Pengolahan

Pembuangan

Akhir

Grey water
Dapur rumah
tangga, kamar

Bak peresapan

Bak peresapan

mandi

Dapur rumah
tangga, kamar

WC setor

kebun

Saluran
Riol

mandi
Black water

Saluran terbuka,

terbuka/saluran

Sungai

tertutup
Tangki septik

Sungai

WC cemplung

Lubang di tanah

Kebun

WC helikopter

Sungai

Tabel Sist em Pengolahan Air Limbah Eksist ing


K elom pok

T eknologi

Jenis

Fungsi

Y ang

D ata

D igunakan

Sekunder

U ser interface
Penam pungan
aw al
Pem buangan

Jam ban

Jum lah
jam ban

(Perkiraan)

Sum ber

K elom pok

N ilai D ata

D ata

Fungsi

23.576 jam ban

Jum lah
Tangki septik

tangki

22.860 tangki

septik
Sungai
K ebun
C em plung

Jum lah
KK
Jum lah
KK
Jum lah
KK

1.124 K K
6.716 K K
1.751 K K

D inas
K esehatan

U ser interface

D inas

Penam pungan

K esehatan

aw al

D inas
K esehatan
D inas
K esehatan
D inas
K esehatan

Sungai
K ebun
C em plung

Tabel Exsist ing Jamban di Kabupat en Bangka Barat Tahun 2011


NOz

Kecamatan

Leher Angsa Dengan Tangki Septik

Muntok

2372

Simpang Teritip

2757

Kelapa

3885

Jebus

Parit Tiga

1914

Tempilang

4418

Total

22.860

Tabel Exsist ing Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK Oleh Masyarakat
Jumlah
Kecamatan

Lokasi MCK

Jumlah Mck Yang

Tangki

Kapan Tangki

Dikelola Oleh KSM

Septik

Septik Kosong

200

12

Belum pernah

90

Belum pernah

50

Belum pernah

100

Belum pernah

Pemakai MCK
(Kk)

Teluk Rubiah,
Muntok

Kampung Sawah,
Mentok Air Asin,
Air Pancur

Simpang

Desa Pengek,

Teritip

Desa Kundi

Kelapa

Desa Tugang
Desa Ranggi,

Jebus

Desa Sungai
Buluh

Tempilang

Parittiga

Jumlah

440

27

Tabel Debit Lumpur Tinja yang Terolah di IPLT


No
1

Parameter
Jumlah Penduduk

satuan

2015

2019

2024

2029

2034

Jiwa

238.826

287.928

363.864

459.989

544.844

143.296

172.757

218.318

275.993

326.906

Jumlah penduduk
2

terlayani

60%

Asumsi 1 rumah

4 orang

35.824

43.189

54.580

68.998

81.727

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

71647,80 86378,40 109159,20 137996,70

163453,20

Laju timbulan lumpur


4

tinja

lt/org/hr

Debit lumpur tinja

lt/hr

Debit lumpur tinja

m3/hr

71,65

86,38

109,16

138,00

163,45

Periode pengurasan

3 th

23,88

28,79

36,39

46,00

54,48

m3/hr

23,88

28,79

36,39

46,00

54,48

Debit lumpur tinja


8

terolah

Tabel Debit Lumpur Tinja yang Terolah di IPLT


No
1

Parameter
Jumlah Penduduk

satuan

2015

2019

2024

2029

2034

Jiwa

238.826

287.928

363.864

459.989

544.844

143.296

172.757

218.318

275.993

326.906

Jumlah penduduk
2

terlayani

60%

Asumsi 1 rumah

4 orang

35.824

43.189

54.580

68.998

81.727

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

71647,80 86378,40 109159,20 137996,70

163453,20

Laju timbulan lumpur


4

tinja

lt/org/hr

Debit lumpur tinja

lt/hr

Debit lumpur tinja

m3/hr

71,65

86,38

109,16

138,00

163,45

Periode pengurasan

3 th

23,88

28,79

36,39

46,00

54,48

m3/hr

23,88

28,79

36,39

46,00

54,48

Debit lumpur tinja


8

terolah

Wil ayah St udi


Debit rencana t ahun 2034 sebesar 54,48 m3/ hari
Daya angkut t ruk t anki 6 m3
Target penyedot an t angki sept ik 9 rumah.
Tingkat pelayanan menjadi sangat pent ing karena merupakan daerah yang dilayani
Penyediaan air bersih berhubungan dengan sist em jaringan PDAM (semakin pent ing
bobot nya jika lokasi rencana t elah dilayani oleh jaringan perpipaan PDAM)
Kemampuan membangun akan menjadi sangat pent ing jika mat erial dan sumber
daya yang dimiliki memungkinkan unt uk membangun IPAL
Sosek menjadi sangat pent ing jika kemampuan masyarakat t erhadap t eknologi yang
akan dikembangkan ikut berpart isipasi unt uk kelangsungan IPAL

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domest ik


Target Cakupan Layanan (%)

Cakupan
No

Sistem

Layanan

Jangka

Jangka

Jangka

Eksisting (%)

Pendek

Menengah

Panjang

62,40 %

70 %

85 %

100 %

3,1 %

5%

8%

10 %

Skala Kabupaten

0%

0%

5%

10 %

Skala wilayah

0%

0%

2%

5%

Sistem On Site
Individual (tangki
septik)
Komunal (MCK ++)
Sistem Off Site

Kemampuan dan Kemauan M asyar akat


Lokasi t erpilih berada di Kelurahan Tanjung.
Pendapat an Per Kapit a
Rp 37.360.470 per t ahun
Rp 3.113.372,50 per bulan
No

PendapatanResponden (Rp)

>5.000.000

4.000.000-5.000.000

2.000.000-3.000.000

11

1.500.000-2.000.000

36

1.000.000-1.500.000

24

1.000.000

12

Jumlah

100

Pengalokasian Anggaran Rumah Tangga


Yang masih meiliki hut ang berjalan :
Kebut uhan 50%
Kewajiban 30%
Keinginan 10%
Tabungan 10%
Yang t idak punya hut ang :
Kebut uhan 50%
Keinginan 15%
Tabungan 15%
Invest asi 20%

Kemampuan dan Kemauan M asyar akat


Lanjut an
Biaya jasa penyedot an sept ik t ank
No

Kemauan mengubah pola pembuangan air


limbah domest ic :

Biaya Penyedotan
Tangki Septik

Tidak Ingat

1
2

No
1
2

50.000-150.000

160.000-300.000

310.000-4500.00

3
4
Jumlah
18

Kemauan Menjadi Pelanggan


Penyedotan Tangki Septik

Ya

54

Tidak
Jumlah

46
100

Kemampuan dan Kemauan M asyar akat


Lanjut an
Publik campaign
Kampanye PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )
Kampanye st andar t eknis t angki sept ik
Kampanye st andar t eknis IPLT
Sosialisasi kawasan pelayanan dan lokasi IPLT
Pemukt ahiran dat a air limbah
St imulus Jamban Sehat
St imulus operasional IPLT

3.
Rencana Pr ogr am
Let s st art wit h t he first set of slides

Rencana Pr ogr am Pengembangan Sar ana


dan Pr asar ana
Rencana Jangka Pendek (2015- 2020)
1.DED MCK Komunal
2.Pembangunan fisik MCK Komunal
3.DEDSist em Off- sit e berupa sist em MSS (Modular Sewerage Syst em) Tahap I
4.Pembangunan Fisik MSS
Rencana Jangka Menengah (2021- 2025)
1.DED Sept ik Tank bagi masyarakat yang belum memiliki
2.Pembangunan Sept ik Tank bagi masyarakat yang belum memiliki
Rencana Jangka Panjang (2028- 2034)
1.DED Sept ik Tank bagi masyarakat yang belum memiliki
2.Pemangunan Sept ik Tank bagi masyarakat yang belum memiliki

Rencana Pr ogr am Pengembangan Kel embagaan


Kondisi Kelembagaan
Pemda Kab. Bangka Barat belum memiliki Perda mengenai pengelolaan air limbah
domest ik. Kelembagaan yang mengat ur t ent ang air limbah domest ik t ersebar di beberapa SKPD yakni
Dinas Kesehat an,Dinas Pekerjaan Umum,Bappeda,dan Bapedalda
Rencana Pengelolaan Kelembagaan
Secara khusus, pembent ukan Kelembagaan air limbah di Kab Bangka Barat perlu diarahkan menuju
Kelembagaan yang mengelola air limbah baik yang skala kot a,skala kawasan maupun IPLT.

Pil ihan Bent uk Kel embagaan


Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD), di bawah st rukt ur
Dinas Daerah yang t erkait

Badan Layanan Umum Daerah

Perusahaan Daerah/ Badan


Usaha Milik Daerah
(Perusda/ BUMD).

Fakt or Penent uan Kel embagaan Pengel ol a


NO

ASPEK

Status hukum

Peran

3
4

Indepedensi
Rencana dan laporan kerja

Iorientasi laba

Pengelola keuangan

UNIT
BADAN
PELAKSANA
LAYANAN
TEKNIS
UMUM (BLU)
DAERAH (UPTD)

PERUSAHAAN
DAERAH (PD)

Unit kerja di dalam


Unit kerja di dalam Badan usaha yang dibentuk dan
SKPD
SKPD
dimiliki Pemda
Pelaksana teknis layanan Pengelola air limbah
Pengelola air limbah
air limbah
Tidak independen
Semi independen
Independen penuh
Bagian dari rencana dan Dikonsolidasikan
Tersendiri
laporan kerja SKPD
pada rencana dan
induk
laporan kerja SKPD
induk
Tidak mencari laba

Tidak harus mencari


laba
Mengikuti ketentuan
Tidak perlu
pengelolaan keuangan mengikuti seluruh
daerah
ketentuan

Mencari laba
Bebas dari ketentuan
pengelolaan keuangan

Lanj ut an
NO

ASPEK

Investasi

Biaya operasi

9
10

Penerimaan pendapatan
Subyek pajak

11

Status pegawai

12

Dasar hukum

UNIT
BADAN
PELAKSANA
LAYANAN
TEKNIS
UMUM (BLU)
DAERAH (UPTD)
Dari anggaran
pemerintah

Dari anggaran
pemerintah

Dari anggaran
pemerintah

Tidak diperbolehkan
Bukan

Dari anggaran
pemerintah dan
pendapatan
Diperbolehkan
Bukan

PNS

PNS dan Non PNS

PP No. 8/2003 tentang


PP No. 23/2005
Pedoman Organisasi tentang Pengelolaan
Perangkat Daerah
Keuangan Badan
Layanan Umum

PERUSAHAAN
DAERAH (PD)

Dari anggaran perusahaan


Dari anggaran pemerintah
sebagai penyertaan moda
Dari pendapatan

Harus
Iya, khusus yang sudah full cost
recovery
Non PNS
UU No. 5/1962 tentang
Perusahaan Daerah

Rencana Pr ogr am Pengembangan Pengat ur an


Rancangan Perat uran Daerah (Raperda) t ent ang pengelolaan air limbah domest ik rumah t angga yang
kemudian akan dibahas bersama- sama dengan DPRD Kabupat en Bangka Barat sebelum disahkan
menjadi Perat uran Daerah. Muat an yang diharapkan muncul dari perda ini mengat ur t ent ang :
Definisi dari air limbah domest ik rumah t angga
Asas- asas pada pengelolaan air limbah domest ik rumah t angga
Penyelenggaraan pengelolaan air limbah domest ik rumah t angga
Hak dan kewajiban warga at au pengembang perumahan dalam pengelolaan air limbah domest ic
rumah t angga
Kelembagaan pengelola air limbah domest ik rumah t angga
Sanksi unt uk pihak yang t idak melaksanakan pengelolaan air limbah domest ik rumah t angga sesuai
ket ent uan

Rencana Pr ogr am Pengembangan Per an Ser t a


M asyar akat
Peran sert a Masyarakat sangat pent ing unt uk dapat menjaga keberlangsungan program yang t elah
dit erapkan dan dapat mencapai pelayanan kepada masyarakat secara opt imal
Beberapa Program yang disusun unt uk meningkat kan peran sert a masyarakat adalah sebagai berikut :
Sosialisasi program pengelolaan air limbah domest ik
Pembent ukkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola air limbah skala kawasan
Pelat ihan (aspek t eknis maupun manejerial) bagi pengelola fasilit as air limbah skala komunal.

Rencana Pr ogr am dan Nil ai I nvest asi


Rencana pengelolaan keuangan dilakukan dalam t ahap pelaksanaan kegiat an yakni Rencana Jangka
Pendek, Rencana Jangka Menengah dan Rencana Jangka Panjang
Berikut ini rencana besaran anggaran yang dibut uhkan unt uk mendanai masing- masing program

Rencana Pembiayaan dan I ndikasi I nvest asi


Pr ogr am
Perencanaan program dan kegiat an dekonsent rasi dan t ugas pembant uan merupakan bagian yang
t idak t erpisahkan dari sist em perencanaan pembangunan nasional; dengan memperhat ikan aspek
kewenangan, efisiensi, efekt ivit as, kemampuan keuangan negara, dan sinkronisasi ant ara rencana
kegiat an dekonsent rasi dan at au t ugas pembant uan dengan rencana kegiat an daerah. Tergant ung
bent uk lembaganya,Pengelola PS PLP dapat memanfaat kan dana dari sumber- sumber dana berikut :
1.APBN
2.APBD
3.Hibah
4.Kerjasama

ANALI SI S KELAYAKAN

KriteriaKelayakanTeknis
Penentuan Daerah Pelayanan IPLT
Minimal 60%dari t ot al penduduk yang menggunakan t angki sept ik set empat
PenentuanLokasi IPLT
Ketersediaan Lahan :
Daerah bebas banjir
Daerah bebas longsor
minimal pada radius 2 kmdarikawasanpemukiman
memiliki penghubung dari wilayah pelayanan ke IPLT dan sebaliknya
dekat dengan badan air penerima
t erlet ak pada lahan t erbuka
Lahan memiliki karakt erist ik relat if kedap air
Biaya invest asi, operasi dan pemeliharaan
Lingkungan

Penent uanKapasit as I PLT


V = (%pelayanan x P x Q )/ 1000
Ket erangan:
V : Debit t ot al (kapasit as) yang akan masuk ke IPLT (m3)
P : Jumlah penduduk yang dilayani pada akhir periode desain (orang)
Q : Debit lumpur t inja dalam L/ hari at au dibagi dengan 1.000 unt uk
konversi menjadi m3/ hari adalah jumlah lumpur yang akan masuk dan
diolah di IPLT set iap harinya
%: Persent asi pelayanan dapat menggunakan pendekat an (50- 60)%
Laju t imbulan lumpur t inja dapat menggunakan pendekat an
0,5L/ orang/ hari. Laju t imbulan ini merupakan laju t imbulan lumbur
basah (lumpur dan air dari t angki sept ik)

Komponen IPLT
Komponen Ut ama
Unit Pengumpul
Unit penyaringan
Unit pemisahanpart ikel diskrit
Unit st abilisasi (Sist em kolam, Kolam Aerasi, Anaerobik Sludge Digest er, Aerobik
Sludge Digest er, Oxidat ionDit ch)
Komponen Pendukung :
Dumping st at ion
Kant or
Gudang
Laborat orium
sumur pant au
Fasilit as air bersih
Zona penyangga berupa t anaman pelindung

Penent uanKapasit as I PLT


V = (%pelayanan x P x Q )/ 1000
Ket erangan:
V : Debit t ot al (kapasit as) yang akan masuk ke IPLT (m3)
P : Jumlah penduduk yang dilayani pada akhir periode desain (orang)
Q : Debit lumpur t inja dalam L/ hari at au dibagi dengan 1.000 unt uk
konversi menjadi m3/ hari adalah jumlah lumpur yang akan masuk dan
diolah di IPLT set iap harinya
%: Persent asi pelayanan dapat menggunakan pendekat an (50- 60)%
Laju t imbulan lumpur t inja dapat menggunakan pendekat an
0,5L/ orang/ hari. Laju t imbulan ini merupakan laju t imbulan lumbur
basah (lumpur dan air dari t angki sept ik)

Opsi Al t er nat if Pembangunan I PAL


Terdapat 2 Alt ernat if Pembangunan IPAL Kawasan yakni
1.Alt ernat if IPAL dengan menggunakan Oxidat ion Dit ch
2.Alt ernat if IPAL dengan menggunakan Act ivat ed Sludge
Kedua Alt ernat if ini akan dihit ung biaya invest asi dan biaya operasional
pemeliharaan .

Per kir aan Biaya I nvest asi Al t er nat if 1


Komponen Biaya Investasi
Unit Pengolahan

Biaya Konstruksi
( Rp )

Sumur Pengumpul dan Bar


Screen
Grit Chamber
Bak Pengendap 1

7,500,000

Clarifier

180,000,000

Biaya Investasi Alternatif 1

Lahan ( Rp )

( Rp )

450,000

210,000,000

Total Harga

Biaya Engineering

1,800,000

Oxidat ion Dit ch

Sludge Drying Bed

Biaya Pembebasan

75,000,000

50,000,000

4,500,000
404,250,000

75,000,000
529,250,000

50,000,000

Per kir aan Biaya I nvest asi Al t er nat if 2


Komponen Biaya Investasi
Unit Pengolahan

Sumur Pengumpul dan Bar


Screen
Grit Chamber
Bak Pengendap 1
Act ivat ed Sludge
Clarifier
Sludge Drying Bed
Total Harga
Biaya Investasi Alternatif 2

Biaya Konstruksi

Biaya Pembebasan

Biaya Engineering

( Rp )

Lahan ( Rp )

( Rp )

1,800,000
450,000
7,500,000
120,000,000

75,000,000

50,000,000

200,000,000
4,800,000
334,550,000

75,000,000
459,550,000

50,000,000

Per kir aan Biaya Oper asional Kesel ur uhan Al t er nat if 1


Komponen Biaya

Biaya per Tahun

Biaya 20 Tahun

Biaya 20 tahun + Inflasi

Operasional Keseluruhan

( Rp )

( Rp )

( Rp )

Biaya Operasional IPAL ( O )

42,340,000

846,800,000

889,140,000

15,877,500

317,550,000

333,427,500

529,250

10,585,000

11,114,250

Biaya Penyusut an

18,523,750

370,475,000

388,998,750

Total

77,270,500

1,545,410,000

1,622,680,500

Biaya Pemeliharaan ( M )
Biaya Umum & Admint .

Per kir aan Biaya Oper asional Kesel ur uhan Al t er nat if 2


Komponen Biaya

Biaya per Tahun

Biaya 20 Tahun

Biaya 20 Tahun + Inflasi

Operasional Keseluruhan

( Rp )

( Rp )

( Rp )

Biaya Operasional IPAL ( O )

36,764,000

735,280,000

772,044,000

Biaya Pemeliharaan ( M )

13,786,500

275,730,000

289,516,500

459,550

9,191,000

9,650,550

Biaya Penyusut an

16,084,250

321,685,000

337,769,250

Total

67,094,300

1,341,886,000

1,408,980,300

Biaya Umum & Admint .

Al t er nat if I PAL yang Dipil ih


Perkiraan penggunaan biaya yang paling kecil dari perbandingan
kedua alt ernat if t ersebut ada di Alt ernat if 2 ( Act ivat ed Sludge
), sehingga Alt ernat if 2 ( Act ivat ed Sludge ) dipilih sebagai model IPAL
yang akan dibangun.

Per kir aan Biaya per Bul an dal am Kur un Oper asional 20
Tahun
Biaya
Investasi

Perkiraan
Biaya per 1
Bulan

Biaya Operasional Bunga 20 tahun

Biaya Total

Total ( 20 tahun )

( 10%/ tahun )

( 20 tahun)

( Rp )

( Rp )

( Rp )

( Rp )

( RP )

459,550,000

1,408,980,300

183,820,000

2,052,350,30
0

8,551,460

Alternatif yang
dipilih

Nomor 2

Per kir aan Besar an Tar if Ret r ibusi Per Bul an ( 1 KK)
Jumlah KK Proyeksi
Perkiraan Biaya per 1 Bulan

Jumlah Penduduk
yang dilayani

Biaya Retribusi per 1


Bulan
( 1 KK = 4 jiwa )

( Rp )

( jiwa )

( KK )

( Rp )

8,551,460

500

125

68,412

4.
Anal isa Kel ayakan
Let s st art wit h t he first set of slides

KELAYAKAN LOKASI
1.

Kompleks PNS Kab. Bangka Barat


Luas daerah sekitar 7 Ha dangan 490 rumah, kemiringan lahan sekitar 3% maka lokasi ini
sangat ideal untuk dibangun suatu sistem perpipaan air limbah dengan teknologi off site.

2.

Kp. Kranggan
Luas daerah sekitar 14 Ha dengan 140 rumah, kemiringan lahan disini cukup baik untuk
dibangun sebuah sistem penyaluran air limbah yaitu sekitar 2%.

3.

Kompleks Sat pam


Berdekatan dengan pantai, kemiringan lahan sangat landai sekitar 0,9%, jumlah rumah yang
ada di permukiman ini sekitar 80 unit

4.

Kp. Tanjung
Letaknya sangat berdekatan dengan pantai. Sebagian besar nduduknya bermatapencaharian
sebagai nelayan, jumlah rumah di permukiman ini ada sekitar 90 unit. Muka air tanah disini
lebih rendah daripada muka air laut, kemiringan tanah dipermukiman ini sangat rendah sekitar
0,1%.

5.

Teluk Rumbia
Luas lahan sekitar 10 Ha, kemiringan tanah sekitar 2%, tanah gembur yang mudah menyerap
air, jumlah rumah yang ada sekitar 120 unit. Perencanaan air limbah untuk alternatif di
kompleks PNS ini sudah dikerjakan oleh Konsultan pada tahun sebelumnya beserta sistem
perpipaannya

Unt uk menent ukan lokasi priorit as dilakukan dengan cara pembobot an


dengan membandingkan sat u paramet er t erhadap paramet er lainnya dan
memberi nilai dimasing- masing lokasi dengan bobot :
Lebih pent ing :1
Sama Pent ing :0,5
Tabel 6.1 Penentuan Parameter Penting Penentuan Lokasi IPAL
No

Parameter

Bobot

Harga Lahan

0,5

0,5

Kepemilikan Lahan

0,5

0,5

Topografi

0,5

0,5

0,5

1,5

Kondisi Fisik Lahan (Dimensi)

0,5

0,5

Kedekatan dengan sumber permukiman

0,5

0,5

Kedekatan dengan BAP

0,5

1,5

Tabel 6.1 Pembobotan Pemilihan Lokasi Prioritas


No

Parameter

Alternatif
1

Alternatif
2

Alternatif
3

Alternatif
4

Alternatif
5

Harga Lahan

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

Kepemilikan Lahan

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

Topografi

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

Kondisi Fisik Lahan (Dimensi)

0,5

0,5

0,5

0,5

Kemiringan Lahan

0,5

0,5

Kedekatan dengan BAP

0,5

0,5

0,5

0,5

Tabel 6.2 Total Nilai Setiap Alternatif

No
1
2
3
4
5
6

Parameter
Harga Lahan
Kepemilikan Lahan
Topografi
Kondisi Fisik Lahan
(Dimensi)
Kedekatan dengan sumber
industri
Kedekatan dengan BAP
Total Nilai x Bobot

Alternatif
1

Alternatif
2

Alternatif
3

Alternatif
4

Alternatif
5

0,5
2
0,75

0,5
2
0,75

0,5
2
0,75

0,5
2
0,75

0,5
2
0,75

3
0,75
9

3
1,5
11,75

3
0,75
9

1,5
0,75
7,5

1,5
0,75
7,5

LOKASI
Berdasarkan
analisis
kesesuaian
lahan unt uk
bangunan
IPAL,maka
lokasi t erpilih
yang akan di
jadikan DED
yait u alt ernat if
2 (Kp.
Kranggan)
dengan t ot al
bobot t ert inggi
sebesar 11,75
dengan sist em
off sit e.

TERPI LI H

KELAYAKAN TEKNOLOGI
Tabel 6.1 Pembobotan Parameter Dalam Perencanaan IPAL
No

Parameter

BOBOT

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

5,5

0,5

0,5

0,5

0,5

4,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

3,5

0,5

0,5

3,5

0,5

4,5

Reabilitas Proses (Performance)

Kebutuhan Lahan

Biaya Investasi dan Operasional

0,5

Kemampuan mengatasi fluktuasi debit

0,5

Kemampuan mengatasi fluktuasi BOD

0,5

0,5

Ketersediaan Material

0,5

Kebutuhan energi dan bahan


penolong lain

0,5

0,5

0,5

0,5

Kemudahan dalam operasional

0,5

0,5

0,5

0,5

Dampak negatif terhadap masyarakat


(bau, dll)

0,5

0,5

0,5

Lebih pent ing


Sama Pent ing
Kurang Pent ing

:1
: 0,5
:0

0,5

5,5

Tabel 6.1 Penilaian Parameter Dalam Perencanaaan Pengolahan Air Limbah Domestik
Nilai
No

Parameter

Tangki
Biofilter
Anaerobik

Tangki Imhoff

Kolam Fakultatif

Reabilitas proses (performance)

0.5

Kebutuhan lahan

0.5

0.5

Biaya Investasi dan Operasional

0.5

0.5

Kemampuan mengatasi fluktuasi debit

Kemampuan mengatasi fluktuasi BOD

0.5

Ketersediaan material untuk pembangunan

Kebutuhan energi dan bahan penolong lain

Kemudahan dalam operasional

Dampak negative terhadap masyarakat

0.5

0.5

Baik
Sedang
Buruk

:1
: 0,5
:0

Tabel 6.1 Total Nilai Setiap Alternatif

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Parameter
Reabilitas proses (performance)
Kebutuhan Lahan
Biaya investasi dan operasional
Kemampuan mengatasi fluktuasi debit
Kemampuan mengatasi fluktuasi BOD
Ketersediaan material untuk pembangunan
Kebutuhan energy dan bahan penolong lain
Kemudahan dalam operasional
Dampak negative terhadap masyarakat
TOTAL (Nilai x Bobot)

Tangki
Biofilter
Anaerobik
Nilai
7
5,5
2,25
4
3,5
1
3,5
4,5
5,5
36,75

Tangki
Imhoff
Nilai
7
2,75
2,25
4
3,5
1
3,5
4,5
2,75
31,25

Kolam
Fakultatif
Nilai
3,5
2,75
4,5
4
1,75
1
3,5
4,5
2,75
28,25

jenis t eknologi Anaerobic Buffle Reactor memiliki nilai yang paling t inggi, yait u sebesar 36.75. Hal ini berart i proses
pengolahan biologis yang lebih t epat dit erapkan unt uk perencanaan pengolahan air limbah domest ik di permukiman Kp.
Kranggan adalah menggunakan Anaerobic Buffle React or (ABR)

KELAYAKAN EKONOM I DAN KEUANGAN

Karena perencanaan IPAL ini seluruhnya dibiayai oleh pemerint ah, maka
pengembalian modal dikesampingkan. Yang akan dianalisa kelayakannya
adalah :
a.Besarnya manfaat dibandingkan nilai invest asi
b.Biaya OM yang nant inya akan sepenhnya dit anggung oleh masyarakat ,
apakah dapat t erpenuhi

NI LAI I NVESTASI
Komponen Biaya Investasi
Unit Pengolahan
Sumur Pengumpul dan Bar
Screen
Grit Chamber
Bak Pengendap 1

Biaya Konstruksi

Biaya Pembebasan

Biaya Engineering

( Rp )

Lahan ( Rp )

( Rp )

75,000,000

50,000,000

75,000,000

50,000,000

1,800,000
450,000
7,500,000
120,000,000

ABR

200,000,000

Clarifier
Sludge Drying Bed
Total Harga
Biaya Investasi

4,800,000
334,550,000

459,550,000

PERHI TUNGAN M ANFAAT

a. Turunnya angka sakit yang menjadikan berkurangnya biaya berobat


b. Produkt ifit as meningkat

BERKURANGNYA ANGKA SAKI T


Diasumsikan berkurangnya 20%penduduk yang sakit karena pencemaran air limbah. Maka dapat dihit ung sbb :
20%x (140x4orang)

= 112 orang

Ongkos berobat (asumsi) = Rp 25.000


Maka pengurangan biaya berobat t iap bulan adalah
Rp. 25.000 x 112 orang

= Rp. 2.800.000/ bulan


= Rp 33.600.000/ t ahun

Jika umur bangunan IPAL diperkirakan mencapai 20 t ahun dan MARR diasumsikan 6%maka nilai sekarangnya adalah
P = Rp. 33.600.000 (P/ A, 6%, 20)
= Rp. 33.600.000 (11,4699)
= Rp. 385.388.640
Nilai manfaat dari berkurangnya angka sakit adalah
Rp. 385.388.640

PRODUKTI FI TAS M ENI NGKAT


Diasumsikan 20%dari KK(pekerja) t idak lagi absen karena sakit . 1hari perbulan.
20%x 140 = 28 orang
Pot ong gaji perhari = Rp. 30.000
Maka gaji yang dapat disave t iap bulannya adalah
28orang x Rp. 30.000

= Rp.

840.000,- / bulan

= Rp. 10.080.000,- / t ahun


Jika umur bangunan IPAL diperkirakan mencapai 20 t ahun dan MARR diasumsikan 6%maka nilai
sekarangnya adalah
P = Rp. 10.080.000 (P/ A, 6%, 20)
= Rp. 10.080.000 (11,4699)
= Rp. 115.616.592
Nilai manfaat dari meningkat nya produkt ifit as adalah
Rp. 115.616.592

Total Benefit
Berkurangnya angka sakit
Produkt ifit as meningkat
Tot al Cost (Invest asi)
Maka
B/ C =Rp. 501.005.232 = 1,09
Rp. 459.550.000
B/ C rasio >1, maka layak

= Rp. 385.388.640
= Rp. 115.616.592
= Rp. 501.005.232
= Rp. 459.550.000

BI AYA O/M
Komponen Biaya

Biaya per Tahun

Operasional Keseluruhan

( Rp )

Biaya Operasional IPAL ( O )

36,764,000

Biaya Pemeliharaan ( M )

13,786,500

Biaya Umum & Admint.


Biaya Penyusutan
Total
Jika iuran dibebankan per KK maka, besarnya iuran adalah
Rp. 67.094.300 / 140 x 12bulan
= 39.934 / bulan
= Rp. 40.000 / KK bulan
Atau Rp. 10.000 / orang bulan

459,550
16,084,250
67,094,300

t hanks!
Any questions?

Você também pode gostar