Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
tinggi untuk kuliah. Kedua, mahasiswa salon; mahasiswa yang datang dari kota
dan keluarga berada, kuliah sekedar agar tidak menganggur, bersiap melanjutkan
usaha orang tua, kampus sebagai tempat pamer kendaraan dan penampilan, tujuan
status mahasiswa bukan ilmu. Ketiga; mahasiswa anak mami; mahasiswa yang
berasal dari keluarga menengah atas, sungguh-sungguh kuliah tapi tidak peduli
kegiatan non-akademis, kerjanya hanya tidur dikost, ke kampus, dan pulang
kampung. Tujuannya untuk segera menyelesaikan kuliahnya dengan baik agar
memperoleh pekerjaan. Keempat, mahasiswa jalan pintas; mahasiswa yang
motivasinya hanya memperolah gelar ijazah meskipun harus membayar nilai,
melakukan plagiat skripsi atau membayar orang untuk di buatkan skripsi,
menghalalkan cara untuk mendapatkan nilai baik, seperti menyontek, copy-paste
tugas kuliah, dan lain-lain. Kelima, mahasiswa pekerja; mahasiswa dari keluarga
pas-pasan atau karyawan yang ingin merubah nasib, biasanya sungguh-sungguh
mengikuti kuliah, sering juga mengikuti kegiatan mahasiswa. Keenam mahasiswa
unggulan; mahasiswa yang berasal dari keluarga terpelajar, secara ekonomi dan
intelektual bagus, sering memanfaatkan masa kuliah untuk menempa diri di
organisasi atau kegiatan ilmiah lainnya.
Beberapa konsep tentang organisasi. Organisasi menurut Stoner adalah pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama. Sedangkan Henry Setiawan berpendapat
organisasi adalah wadah berkumpulnya orang-orang yang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan. Selanjutnya menurut Stephen P. Robbins organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
saja. Prestasi mahasiswa bukan saja ditunjang dengan prestasi akademik semata.
Faktor pengalaman mahasiswa dalam organisasi kampus juga sebagai salah satu
faktor penting untuk menunjang suksesnya mahasiswa kelak setelah selesai
kuliah.
Harapan mahasiswa pada umumnya adalah bisa kuliah dan mencapai prestasi
akademis yang memuaskan, dilain hal juga harus bisa mendapatkan pengalaman
lebih dan mengasa ketrampilan yang dimilikinya untuk kebutuhan dimasa
mendatang dengan berorganisasi. Akan tetapi tidak selamanya mahasiswa akan
bisa meraih apa yang diharapkan dengan mudah. Layaknya manusia yang buta
atau seorang penambang yang menggali tanah dan sebelumnya penambang itu
tidak tahu apa yang terkandung didalamnya. Harapan si penambang tentunya
adalah emas, akan tetapi dalam perjalanannya selama penambang itu menggali
akan menemui beberapa halauan, seperti kerasnya batu yang akan ditemui
ditengah-tengah penggalian itu berlangsung.
Disini penulis akan memaparkan beberapa kemungkinan yang terjadi pada
mahasiswa yang aktif berorganisasi, sementara disisi lain harus memenuhi
kewajibannya sebagai mahasiswa terkait kepentingan akademis. Dua kepentingan
itulah yang nantinya bisa saja menjadikan mahasiswa akan dihadapkan pada
permasalahan waktu, dimana akan terjadi benturan kepentingan. Dalam kondisi
sepert itu mahasiswa akan dihadapkan pilihan antara akademis atau organisasi.
Inilah kemungkinan yang terjadi pada mahasiswa yang mengalami kejadian
seperti itu. Yaitu, memilih kuliah atau organisasi (manusia setengah-setengah).
Berikut tipe mahasiswa yang nantinya dihadapkan pada kejadian seperti di
atas. Pertama, mahasiswa yang sukses akademis dan gagal dalam berorganisasi.
Mahasiswa tipe ini biasanya mengalami kesulitan dalam memanajemen waktu
antara kuliah dan organisasi. Mereka beranggapan dimana waktu untuk kuliah
dalam kaitannya dengan tugas kuliah, banyak yang tersita karena kesibukan
organisasi. Mahasiswa tipe ini biasanya dikenal dengan sebutan (deadliner) yaitu,
mahasiswa dalam pengerjaam tugas kuliahnya sering dilakukan dalam keadaan
kepepet atau satu hari sebelum batas pengumpulan tugas. Akhirnya mereka
mengambil keputusan untuk fokus kuliah saja dan meninggalkan organisasi.
Kedua, mahasiswa sukses organisasi dan kuliah lulus tidak tepat waktu.
Mahasiswa tipe ini juga mengalami kendala dalam manajemen waktu. Akan
tetapi, mahasiswa yang satu ini biasanya terlebih dahulu menentukan
komitmennya untuk organisasi. Mereka beranggapan tanggung jawab organisasi
yang diembannya harus diselesaikan, sehingga mahasiswa yang termasuk dalam
tipe ini tidak jarang merelakan waktu kuliahnya (bolos) demi organisasi.
Ketiga, mahasiswa sukses organisasi dan lulus kuliah tepat waktu dengan
nilai yang terbilang memuaskan. Mahasiswa tipe ini memiliki kelebihan dalam
urusan memanajemen waktunya, pandai memanfaatkan kesempatan disela-sela
waktu antara kuliah dan organisasi. Mampu menjalankan keduanya tanpa merasa
terganggu pada organisasi atau kuliah. Mahasiswa tipe ini sering dijadikan
panutan oleh mahasiswa lainya, baik itu teman organisasi maupun kuliah. Sebab
kemampuannya yang terbilang istimewa.
Dari ketiga tipe mahasiswa di atas sebenarnya tidak ada yang salah. Pada
intinya mereka berawal dari tujuan yang sama dan apa yang mereka dapatkan
kenyataannya berbeda. Mereka tetap mahasiswa dan keadaan mereka dalam
berorganisasipun tetap dihargai. Pada intinya mereka pemuda yang ingin meraih
jalan kesuksesan. Tujauan yang sama bisa diperoleh meskipun jalannya berbeda.
Meskipun nantinya akan ada yang menjadi manusia setengah-setengah.