Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
tahun 2015,
glukosa
darah
menetap,
suplemen
dengan
preparat
Leucocyte
Antigen)
tertentu.
HLA
merupakan
Mellitus
tak
tergantung
insulin
(DMTTI)
d. Gejala Klinis
Menurut Askandar (1998) seseorang dapat dikatakan menderita
Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu
a. Keluhan TRIAS: Banyak minum, Banyak kencing dan Penurunan
berat badan.
b. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
c. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
Sedangkan menurut Waspadji (2005) keluhan yang sering terjadi
pada penderita Diabetes Mellitus adalah: Poliuria, Polidipsia, Polifagia,
Berat badan menurun, Lemah, Kesemutan, Gatal, Visus menurun,
Bisul/luka, Keputihan.
e. Pemeriksaan Diagnostik
Kriteria yang melandasi penegakan diagnosa DM adalah kadar
glukosa darah yang meningkat secara abnormal. Kadar gula darah plasma
pada waktu puasa yang besarnya di atas 140 mg/dl atau kadar glukosa
darah sewaktu diatas 200 mg/dl pada satu kali pemeriksaan atau lebih
merupakan kriteria diagnostik penyakit DM. Pada pemeriksaan urin
f. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya
komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe
DM adalah mencapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa
terjadi hipoglikemia dan gangguan series pada pola aktivitas pasien. Ada
lima konponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu:
a. Diet
Syarat diet DM hendaknya dapat:
1) Memperbaiki kesehatan umum penderita
2) Mengarahkan pada berat badan normal
3) Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda
4) Mempertahankan kadar KGD normal
4
: 1300 kalori
3) Diet DM III
: 1500 kalori
4) Diit DM IV
: 1700 kalori
5) Diet DM V
: 1900 kalori
6) Diet DM VI
: 2100 kalori
7) Diet DM VII
: 2300 kalori
X 100 %
TB (m) x TB (m)
Keterangan :
- BMI < 18,5
- BMI 18,5 24
- BMI 25 29
- BMI > 30
BB X 40 60 kalori sehari
Normal
BB X 30 kalori sehari
Gemuk :
BB X 20 kalori sehari
Obesitas
b. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM,
adalah:
1) Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila
dikerjakan setiap 1 jam sesudah makan, berarti pula
mengurangi insulin resisten pada penderita dengan kegemukan
atau menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan
sensitivitas insulin dengan reseptornya.
2) Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
3) Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen
4) Meningkatkan kadar kolesterol-high density lipoprotein
5) Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan
akan dirangsang pembentukan glikogen baru
6) Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah
karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
c. Obat
Biguanida
pada
tingkat
insulin
latihan
pada
absorpsi
Latihan
akan
mempercepat
absorbsi
apabila
retinopati, nefropati.
4) Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler
(Suddarth and Brunner, 2010).
b. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
1) Neuropati diabetik
2) Retinopati diabetik
3) Nefropati diabetik
4) Proteinuria
5) Kelainan koroner
6) Ulkus/gangren
B. KAKI DIABETES
1.
Pengertian
adanya
kematian
jaringan
setempat.
Ulkus
diabetika
Selain
Lesi
Tidak ada luka terbuka, kulit utuh.
Ulkus Superfisialis, terbatas pada kulit.
Ulkus menyebar ke ligament, tendon, sendi, fascia
dalam tanpa adanya abses atau osteomyelitis
Ulkus disertai abses, osteomyelitis atau sepsis sendi
Gangrene yang terlokalisir pada ibu jari, bagian
depan kaki atau tumit
Gangrene yang membesar meliputi kematian semua
jaringan kaki
klasifikasi
dari
Wagner,
konsensus
internasional
klasifikasi
Ukuran (Extend)
dalam mm dan
Dalamnya (Depth)
Infeksi
Hilang sensasi
Tidak ada
2
3
Tidak ada
Ada
Merokok
Hiperlipidemia
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala ulkus kaki diabetes seperti sering kesemutan, nyeri
kaki saat istirahat., sensasi rasa berkurang, kerusakan jaringan (nekrosis),
penurunan denyut nadi arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki
menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal dan kulit kering (Misnadiarly,
11
Pemeriksaan
Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui status klinis
pasien, yaitu: pemeriksaan glukosa darah baik glukosa darah puasa
atau sewaktu, glycohemoglobin (HbA1c), Complete blood Count
(CBC), urinalisis, dan lain- lain.
b. Pemeriksaan Penunjang
X-ray, EMG (Electromyographi) dan pemeriksaan laboratorium
untuk mengetahui apakah ulkus kaki diabetes menjadi infeksi dan
menentukan kuman penyebabnya (Waspadji, 2006).
6. Pathofisiologi
Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan
dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:
a. Berkurangnya
pemakaian
glukosa
oleh
selsel
tubuh
yang
sesudah
makan.
Pada
hiperglikemia
yang
parah
12
akan
akan
menyebabkan
penumpukan
hiperglikemia
pada
semua
akan
menyebabkan
protein,
terjadinya
terutama
yang
disebutkan
dalam
etiologi.
Faktor
utama
yang
13
sensorik
sensasi
akan
nyeri
menyebabkan
pada
kaki,
hilang atau
sehingga
akan
kaki.
Apabila
Infeksi
luka
sulit
sembuh
yang
kronik
yaitu
neuropati,
14
atrofi otot, keringat berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila
penderita diabetes mellitus tidak hati-hati dapat terjadi trauma yang akan
meneybabkan lesi dan menjadi ulkus kaki diabetes (Waspadji, 2006).
Iskemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh
karena kekurangan darah dalam jaringan, sehingga jaringan kekurangan
oksigen. Hal ini disebabkan
pembuluh
darah
adanya
proses
makroangiopati
pada
oleh hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteri dorsalis pedis,
tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal.
Kelainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus
yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai. Aterosklerosis
merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena
penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. Menebalnya
arteri di kaki dapat mempengaruhi otot-otot kaki karena berkurangnya
suplai darah, sehingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan
dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan
yang akan berkembang menjadi ulkus kaki diabetes. Proses angiopati
pada
penderita
diabetes
mellitus
berupa penyempitan
dan
15
menyebabkan
abnormalitas
lekosit
sehingga
fungsi
mengalami
infeksi
16
Kerusakan Pankreas
Defisiensi Insulin
Lipolisis
Kompensasi
Hiperglikemia
Polifagia
Sel kelaparan
Hiperosmolaritas
Keasaman
Ketogenik
Ketonuria
Resiko trauma
Mikrovaskularisas
Kerusakan ginjal
Diurisis osmotik
Syok hipovolemik
Retinopati
diabetikum
Glukosuria
Makrovaskularisasi
Gangguan
Penglihatan
Poliuria
Asidosis metabolik
Kompensasi pernapasan
(kusmaull)
Pola napas inefektif
Penurunan
kasadaran
NOC : Tidur
Kehilangan cairan
& elektrolit
Deficit volume cairan &
elektrolit
NIC : Pemantauan
17
Stroke
Polidipsi
Makrovaskularisasi
Hiperglikemia
Angiopati
Neuropati
Jantung
AMI
Otak
Ekstremitas
Stroke
Neuropati
otonomik
Neuropati
motorik
Neuropati
sensorik
Kulit kering
Kaku dan
pengecilan
Kehilangan
sensasi
Luka
Nyeri akut
NOC : Tingkat nyeri
NIC : Penatalaksanaan
nyeri
Bakteri
anaerob
Sulit sembuh
Gangren
Mikrovaskularisas
Makrovaskularisasi
Resiko trauma
Defisiensi Insulin
Kelemahan
Prateolisi
BUN meningkat
Intoleransi activitas
Limfoid
Nitrogen meningkat
NIC : Pengelolaan
energi
Limfosit T menurun
SSP
Penurunan
kasadaran
NOC : Penghematan
energi
Menurunnya system
imune
Resiko Infeksi
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Medis pada pasien dengan ulkus diabetikum
meliputi:
1) Obat hiperglikemik oral (OHO).
Berdasarkan cara kerjanya OHO dibagi menjadi 4 golongan :
a) Pemicu sekresi insulin.
b) Penambah sensitivitas terhadap insulin
c) Penghambat glukoneogenesis.
d) Penghambat glukosidase alfa
2) Insulin
Insulin diperlukan pada keadaan :
a) Penurunan berat badan yang cepat.
b) Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.
c) Ketoasidosis diabetik.
d) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
3) Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai
dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara
bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah,
4) Antibiotik
Antibiotic sangat diperlukan bagi penderita ulkus
diabetikum untuk mencegah kerusakan jaringan lebih parah
dengan mengurangi resiko amputasi.
5) Analgesic
Mengurasi rasa sakit yang di timbulkan dari ulkus diabetikum.
6) Debridement
7) Nekrotomi
8) Amputasi
Amputasi dilakukan bila luka sudah menyebar menjadi
jaringan nekrosis pada area kaki.
Diabetes
Best
Practice,
2011,
(Indian
Adhiarta, 2011;
2011;
Gitarja,
2008;
National
Development
gunting
kuku
yang
dikhususkan
21
gunting
kuku
yang
dikhususkan
kaki
terasa dingin.
f)
hari
Kaos kaki terbuat dari bahan wol atau katun. Jangan
memakai bahan sintetis, karena bahan ini
menyebabkan kaki berkeringat.
6) Pencegahan cedera pada kaki
a) Selalu memakai alas kaki yang lembut baik di dalam
ruangan maupuan di luar ruangan
b) Selalu memeriksa dalam sepatu
22
atau
alas kaki
sebelum memakainya
c) Selalu mengecek suhu air ketika ingin menggunakan,
caranya dengan menggunakan siku jari
d) Hindari
merokok
untuk
pencegahan
kurangnya
Memeriksakan
orang
terdekat
atau
mendokumentasikan kontribusi
masyarakat.
perawat
Proses
dalam
keperawatan
mengurangi
23
kekuatan dan
nama,
umur, jenis
kelamin,
agama,
Adanya
riwayat
maupun
penyakit
jantung,
obesitas,
genogram
salah
DM
atau
keluarga
penyakit
biasanya
keturunan
yang
terdapat
dapat
24
hipertensi, jantung.
f. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan
emosi yang dialami penderita sehubungan dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita
3. Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara,
tinggi badan, berat badan dan tanda tanda vital.
b. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah
pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang
berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah
sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi
mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,
apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa
mata keruh.
c. Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna
kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di
daerah
berkurang,
takikardi/bradikardi,
25
konstipasi,
dehidrase,
perubahan
berat
badan,
26
merumuskan
diagnosa
keperawatan,
maka
berkurang. NIC :
Perawatan luka
Activity :
1) Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan
proses
penyembuhan
akan
membantu
dalam
abseptik menggunakan
sisa
yang
dan nekrotomi
menempel
pada
luka
balutan
dengan
dokter
untuk
pemberian
secara
verbal
mengatakan
nyeri
berkurang/hilang .
2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk
28
Posisi
yang
nyaman
akan
membantu
29
sesuai dengan
2.
Beri
penjelasan
tentang
kekuatan otot-
pentingnya
melakukan
Pasien
mengerti
pentingnya
aktivitas
pasien
untuk
menggerakkan/mengangkat
30
31
komplikasi.
e. Diagnosa no. 5
Resiko
tinggi
Infeksi
berhubungan
dengan
tingginya
infeksi
dapat
membantu
menentukan
tindakan selanjutnya.
2. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan diri selama perawatan.
Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah
satu cara untuk mencegah infeksi kuman.
3. Lakukan perawatan luka secara aseptik.
Rasional
penyebaran infeksi.
4.
5.
Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
Antibiotika
dapat
menbunuh
kuman,
32
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan.
Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah
dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang
diharapkan dalam perencanaan.
Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh
mana tujuan tercapai:
1. Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam
waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan.
2. Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak
sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan.
3. Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali
menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan
pernyataan tujuan
33