Você está na página 1de 2

Pengertian Asesmen Membaca

Membaca merupakan aktivitas auditif dan visual untuk memperoleh makna dari symbol
berupa huruf atau kata. Sunardi & Muchlisoh (1997) mengemukakan bahwa aktivitas ini
meliputi dua proses, yaitu proses decoding, juga dikenal dengan istilah membaca teknis atau
permulaan, dan proses pemahaman. Membaca teknis adalah proses pemahaman atas
hubungan antara huruf (grafim) dengan bunyi (morfem) atau menterjemahkan kata-kata
tercetak menjadi bahasa lisan atau sejenisnya. Mengucapkan baik dalam hati maupun
bersuara, misalnya kata Ibu tidur yang tercetak merupakan proses membaca teknis.
Sedangkan pemahaman merupakan proses menangkap makna kata-kata yang tercetak. Pada
waktu melihat tulisan Ibu tidur, pembaca akan mengetahui bahwa yang tidur bukan ayah
dan bahwa Ibu dalam tulisan itu tidak sedang makan.
ABK yang mengalami kesulitan membaca harus ditangani sedini mungkin sehingga
masalahnya tidak semakin membesar. Langkah penanganan anak-anak ini meliputi tahap
asesmen dan tahap intervensi pembelajaran
Membaca teknis adalah proses decoding atau mengubah symbol-simbol tertulis
berupa huruf atau kata menjadi system bunyi. Proses ini juga sering disebut pengenalan kata.
Dalam proses membaca teknis, ada beberapa keterampilan yang dipersyaratkan (Sunardi,
1997:3), yaitu: keterampilan konfigurasi, analisis konteks, penguasaan kosakata pandang,
analisis konteks, dan analisis struktural. Secara operasional, proses membaca teknis atau
pengenalan kata menuntut kemampuan sebagai berikut (Sunardi, 1997:5) : a) mengenal huruf
kecil dan besar pada alfabet, b) mengucapkan bunyi (bukan nama) huruf, terdiri dari
konsonan tunggal (b, d, h, k, ..), vokal (a, i, u, e,), konsonan ganda (kr, gr, tr, ), diftong
(ai,oi,au, ), c) menggabungkan bunyi membentuk kata, d) variasi bunyi (/u/ pada pukul, /o/
pada toko), e) menerka kata dalam menggunakan konteks, f) menggunakan analisis struktural
untuk identifikasi kata (kata ulang, kata majemuk, imbuhan). Adapun komponen-komponen
membaca pemahaman (Sunardi, 1997:5) meliputi: pengembangan kosakata, pemahaman
literal, pemahaman inferensial, membaca kritis, dan apresiasi. Selanjutnya dikemukakan
bahwa secara operasional, membaca pemahaman menuntut kemampuan berikut: a)
mengingat pokok pikiran wacana tertulis, b) mengingat urutan kejadian atau pendapat, c)
mencari jawaban atas pertanyaan rinci isi wacana tertulis, d) mengikuti petunjuk tertulis, e)
mencari hubungan sebab akibat, f) membuat kesimpulan berdasarkan wacana tertulis, g)
mengetahui kejanggalan isi wacana, h) mengenal materi faktual atau fiktif, i) memanfaatkan
daftar isi dan indeks buku, j) membaca table, diagram, peta, k) memanfaatkan berbagai
makna dari satu kata.
Jadi, Asesmen keterampilan membaca merupakan suatu proses dalam memperoleh
data tentang keterampilan seorang siswa dalam melakukan aktivitas membaca, baik
dalam hal ketepatan membaca maupun dalam memahami isi teks yang dibacanya,
sebagai bahan bagi guru dalam menyusun program dan intervensi pembelajarannya

Dapus
Sundari Tjutju, Abdurrahman Maman.
Bahan Belajar Mata Kuliah Asesmen Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus
Universitas Pendidikan Indonesia 2013

Você também pode gostar