Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada percobaan Penentuan Orde Reaksi Pada Laju Ketengikan Minyak kelapa
dengan Metode Titrasi Iodometribertujuan (1) mengetahui besarnya bilangan peroksida
pada minyak kelapa (2) mengetahui penentuan ketengikan minyak kelapa dan (3) mengetahui
orde reaksi pada proses ketengikan minyak kelapa.
Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan.ketengikan diakibatkan Molekul-molekul lemak yang
mengandung radikal asam lemak tidak jenuh mengalami oksidsi dan menjadi tengik. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi ketengikan pada minyak yaitu pemanasan berulang
ulang.
Pertama dilakukan pebuatan sampel yang berupa buah kelapa yang masih utuh
sebanyak 1 buah , kemudian di parut dan ditambahkan air. Diperas dan disaring untuk
diambil air santannya atau filtratnya.
di saring
dipanaskan sampai air santan habis dan menghasilkan minyak. Minyak(larutan kental tidak
berwarna) yang di dapat diambil 25 ml . dipanaskan dengan lama pemanasan 15,30,45,60
menit dan 2 jam . Dalam percobaan ini waktu sebagai variabel manipulasi. Pemanasan ini
bertujuan untuk meningkatkan bilangan peroksida pada minyak dengan waktu yang berbedabeda.
Pada tahap kedua bertujuan untuk mengetahui angka peroksida pada minyak. Dengan
reaksi pembentukan sebagai berikut :
C
H
C
H
R'
+ O
Moloksida
CH
O
+ HC
R'
untuk digunakan sebagai pelarut non polar yang dapat menyebabkan minyak dan asam asetat
dapat bercampur. Kemudian ditambshkan KI jenuh (lrutan tidak berwarna)sebanyak 2 tetes.
Penambahan KI meteroksidasi . Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
KI +oksidator I 2 +2 e
Oksida
2+2 e
2 S 4 O6(aq)
:
2 S 2 O3 (aq)
T(menit)
15
30
45
60
120
V Na2S2O3
0,02 ml
0,04 ml
0,06 ml
0,08 ml
0,16 ml
Pada taham 3 dilakukan titrasi blanko. Pertama tama 3,6 ml asam asetat(larutan
tidak berwarna) ditambahkan 2,4 ml kloroform(larutan tidak berwarna) , menghasilkan
larutan kuning jernih. kemudian ditambahkan 2 tetes larutan KI jenuh.. Larutan yang
dihasilkan berupa larutan tidak berwarna , didiamkan selama 1 menit (sewaktu waktu
digoyangkan) . Ditambahka 6 ml aquades , menghasilkan 2 lapisan berupa minyak dan
larutan tidak berwarna. Kemudian ditambah amilum 1% sebanyak 2 tetes. Larutan dititrasi
dengan Na2S2O3 0,1 M. Dari hasil percobaan diatas diperoleh data volume Na 2S2O3 untuk
menitrasi larutan blanko sebanyak 0,02 mL, 0,01 mL dan 0,01 mL. Sehingga volume rata-rata
larutan Na2S2O3 yang digunakan untuk menitrasi larutan blanko dapat dihitung sebanyak0,013
mL.
Dari data diatas kemudian dicari bilangan peroksidanya. Bilangan peroksida dicari dengan :
Diketahui :
minyak
= 0,853 g/mL
V minyak
= 1,5 mL
V1 = 0,02 ml
V2 = 0,01 ml
V3 = 0,01 ml
:
Pemanasan 15 menit
BilanganPeroksida
= 0,4376
Pemanasan30menit
BilanganPeroksida
= 1,6881
Pemanasan45menit
BilanganPeroksida
= 2,9386
Pemanasan60menit
BilanganPeroksida
= 4,1891
Pemanasan120 menit
BilanganPeroksida
= 9,1910
Diperoleh hasil bilangan peroksida :
No
1
2
3
4
5
T (menit )
15
30
45
60
120
Bilangan peroksida
0,4376
1,6881
2,9386
4,1891
9,1910
semakin tinggi ketengikan dalam minyak kelapa, sehingga kualitas dari minyak kelapa
tersebut akan semakin menurun. Dalam hal ini dikaitkan dengan lama dari pemanasan,
semakin lama pemanasan minyak maka bilangan peroksidanya semakin tinggi atau besar.
Pada hasil percobaan yang kami lakukan sudah sesuai dengan teori.
Untuk mengetahui laju ketengikan minyak, maka diperlukan pengukuran Orde reaksi.
Orde reaksi laju ketengikan minyak dalam percobaan ini menggunakan metode integral
nongrafik dan grafik
Diketahui :
minyak
= 0,853 g/mL
V minyak
= 1,5 mL
Massa minyak = x V
= 0,853 x 1,5
= 1,2795 gram
Volume Na2S2O3untukmenitrasiminyak
1 15 menit : 0,02 mL
2 30 menit : 0,04 mL
3 45 menit : 0,06 mL
4 60 menit : 0,08 mL
5 120 menit : 0,16 mL
Molminyak (C16H32O2) =
Massa 1,2795
=
=
4,9 x 10-3mol = 4,98 mmol
Mr
256,429
I
(aq)
PersamaanReaksi : I 2 (aq) +2 e 2
( aq )
( aq )
2
O 2 e
O2
S4
2 S2
____________________________________+
( aq )
( aq )
O2
I 2 ( aq) +2 S 2
Pemanasan 15 menit
Meq Na2S2O3 = meq I2
0,02 x 0,1 = meq I2
Meq I2 = 2.10-03
a = 4,98
x = 2.10-03
a-x = 4,978mmol
Pemanasan 30 menit
Meq Na2S2O3
= meq I2
0,04 x 0,1
= meq I2
Meq I2
= 4.10-03
a = 4,98
x = 4.10-03
a-x = 4,976mmol
Pemanasan 45 menit
Meq Na2S2O3
= meq I2
0,06 x 0,1
= meq I2
Meq I2
= 6.10-03
a = 4,98
x = 6.10-03
a-x = 4,974mmol
Pemanasan 60 menit
Meq Na2S2O3
= meq I2
0,08 x 0,1
= meq I2
Meq I2
= 8.10-03
a = 4,98
x = 8.10-03
a-x = 4,972mmol
1
900 ln
4,98
4,978
1
= 900 ( 3,999.10-04 )
= 4,443 x 10-7
1
1800 ln
4,98
4,976
1
= 1800 ( 7,996.10-04 )
= 4,442 x 10-7
1
2700 ln
4,98
4,974
1
= 2700 ( 1,199.10-03 )
= 4,441 x 10-7
1
a
k = ln
t ax
k=
1
3600 ln
4,98
4,972
1
-03
3600 ( 4,440.10 )
= 4,443 x 10-7
1
7200 ln
4,98
4,964
= 7200 ( 3,194.10-03 )
= 4,437 x 10-7
Orde 2
Dapat dihitung dengan
1 1
1
k= (
)
t ax a
Diperoleh hasil :
t ax a
1
1
1
1
= 900 ( 8,067.10-05 )
= 8,964.10-08
t = 30menit = 1800detik
1 1
1
k=
t ax a
1
1
1
1
= 1800 ( 1,614.10-04)
= 1,793.10-07
t = 45 menit = 2700detik
1 1
1
k=
t ax a
1
1
1
1
= 2700 ( 2,422.10-04)
= 8,971.10-08
t ax a
1
1
1
1
= 3600 ( 3,230.10-04 )
= 8,974.10-08
t ax a
1
1
1
1
= 7200 ( 6,472.10-04 )
= 8,989.10-08
Orde 3
2( 2)
1
1
2
2( ax )
1
k=
t
Diperoleh hasil :
t 2(ax) 2 a
1
1
1
1
= 900 ( 1,620.10-05 )
= 1,800.10-08
t = 30menit = 1800detik
1
1
1
k=
t 2(ax) 2 a
1
1
1
1
= 900 (3,242.10-05)
= 1,801.10-0
t = 45menit = 2700detik
1
1
1
k=
t 2(ax) 2 a
1
1
1
1
= 2700 ( 4,866.10-05 )
= 1,802.10-08
t = 60menit = 3600detik
1
1
1
k=
t 2(ax) 2 a
1
1
1
1
= 3600 ( 6,493.10-05 )
= 1,803.10-08
t = 120menit = 7200detik
1
1
1
k=
t 2(ax) 2 a
1
1
1
1
= 7200 ( 1,301.10-05 )
= 1,807.10-08
Metode integral gtafik
Orde 1
t
900
1800
2700
3600
7200
a-x
4.978
4.976
4.974
4.972
4.964
ln (a-x) k orde 1
0.00178
1.605
3
0.00089
1.605
1
0.00059
1.604
4
0.00044
1.604
6
0.00022
1.602
Orde 1
f(x) = - 0x + 1.61
R = 1
t
ln(a-x)
Linear (t)
2000
4000
6000
8000
Orde 2
t
900
1800
2700
3600
7200
a-x
4.978
4.976
4.974
4.972
4.964
ln (a-x)
1.605
1.605
1.604
1.604
1.602
ln(1/(a-x))
-1.6050282
-1.6046264
-1.6042243
-1.6038222
-1.6022119
k orde 2
-0.00178
-0.00089
-0.00059
-0.00045
-0.00022
Orde 2
-1.6
-1.6 0
-1.6
-1.6
-1.6
ln(1/(a-x)) -1.6
-1.6
-1.6
-1.6
-1.61
-1.61
5000
10000
f(x) = 0x - 1.61
R = 1
ln(1/(a-x))
Linear (ln(1/(a-x)))
Orde 3
t
900
1800
2700
3600
a-x
4.978
4.976
4.974
4.972
ln (a-x)
1.605
1.605
1.604
1.604
ln(1/(a-x))
-1.6050282
-1.6046264
-1.6042243
-1.6038222
ln(1/(a-x)^2)
-3.210056408
-3.209252711
-3.208448691
-3.207644347
k orde 3
-0.00357
-0.00178
-0.00119
-0.00089
4.964
7200
1.602
-1.6022119
-3.204423735 -0.00045
orde 3
-3.2
-3.2 0
-3.2
-3.2
-3.21
Axis Title -3.21
-3.21
-3.21
-3.21
-3.21
-3.21
5000
10000
f(x) = 0x - 3.21
R = 1
ln(1/(a-x)^2)
Linear (ln(1/(a-x)^2))
Axis Title
Pada percobaan yang dilakukan sesuai dengan teori yang ada bahwa reaksi pada
proses ketengikan minyak adalah berorde satu dan dari perhitungan dari data yang kami
peroleh menghasilkan reaksi berorde satu.
Kesimpulan
1
Bilangan peroksida pada minyak kelapa pada waktu pemanasan 15, 30, 45, 60
dan 120 menit adalah 0,43; 1,68; 2,93; 4,18 dan 9,19.
Bilangan peroksida pada proses ketengikan minyak kelapa dapat dihitung dengan
dengan menggunakan perhitungan metode integral grafik maupun non grafik.