Você está na página 1de 30

DEFINISI KELUARGA

Menurut

Departemen

Kesehatan

(1988),keluarga

adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul
dan

tinggal

di

satu

atap

dalam

keadaan

saling

ketergantungan.
Bailon dan Maglaya (1978),mendefinisikan keluarga
sebagai

dua

karena

atau

lebih

hubungan

adopsi.Menurut

individubyang

bergabung

darah,perkawinan

friedman

(1998),definisi

atau
keluarga

adalahdua atau lebih individu yang tergabung karena


ikatan tertentuuntuk saling membagi pengalaman dan
menjelaskan

pendekatan

emosional,serta

mengidentipikasikan diri mereka sebagai bagian dari


keluarga.
Ketiga pengertian tersebut mempunyai persamaan
bahwa dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan
hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap
(serumah)

dengan

peran

masing-masing

serta

keterkaitan emosional.
Definisi Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :
a. Reisner (1980)
1

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua


orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah
kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi
satu sama lain.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang
kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-masing mempunyai
arti sebagaimana unit individu.
l. BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya,
atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.
PARENTING DAN DISIPLIN
A.PARENTING STYLE
1.authoritarian,tinggi akan aturan tapi sangat kurang
responsif

2.authoritatif.tinggi

akan

aturan,tinggi

akan

respinsifitas orang tua terhadap anak


3.neglectful,rendah atau tidak punya aturan juga tidak
responsif terhadap anak
4.indulgent, rendah atau tidak punya aturan juga tapi
sangat responsif terhadap anak
B.Faktor hubungan keluarga anak
A.

Keluarga dan penyebab anak dengan gangguan

emosi dan perilaku


Keluarga adalah lingkungan pertama yang sangat
penting bagi pekembangan psikologis anak. Keluarga
dengan

jumlah

anak,

urutan

kelahiran

yang

berdekatan, pekerjaan orangtua, teknik pengendalian


orangtua

kepada

anak,

hubungan

perkawinan,

dominasi antara ayah atau ibu atau pembagian tugas


dalam

keluarga

ganguan

emosi

Pristiwaluyo
dalam

bisa
dan

(2005:73),

keluarga

yang

menyebabkan
perilaku.
tanpa
sifatnya

transaksional

sering

menjadi

permasalahan

emosi

dan

anak

Menurut
disadari

dengan
Triyanto

hubungan

interaksional
penyebab

perilaku

pada

dan

utama
anak.

Pengaruh dari peraturan, disiplin, dan kepribadian yang


dicontohkan atau ditanamkan dari orangtua sangat
memengaruhi perkembangan emosi dan perilaku anak.
3

Situasi

keluarga

yang

memungkinkan

timbulnya

perilaku menyimpang pada anak diantaranya adalah:


a.

Disharmoni dalam keluarga dan rumah tangga

berantakan
Rumah

tangga

yang

berantakan

disebabkan

oleh

kematian ibu atau bapak, perceraian diantara mereka,


hidup terpisah, poligami, ketidak cocokan dan sering
konflik, merupakan sumber munculnya penyimpangan
tingkah laku pada anak. Akibatnya anak kurang peka
dan

menimbulkan

perasaan

hampa

kasih

sayang

karena sejak kecil anak tidak pernah diperkenalkan


dengan

kasih

perhatian.

sayang,

Anak

kelembutan,

diabaikan

dan

kebaikan

tidak

dan

diperhatikan

secara kejiwaan, sehingga kehidupan perasaannya


tidak

berkembang,

bahkan

mengalami

proses

penumpulan.
b. Pola kriminal orang tua
Tingkah laku orang tua asusila dan kriminal akan
memberikan

dampak

negatif

terhjadap

anggota

keluarganya. Sebagai akibat dari kebiasaan itu, anak


tidak terbiasa dengan norma-norma dalam pergaulan
hidup yang umumnya berlaku. Kebiasaan orang tua
berlaku curang dan munafik, sombong, sangat mudah
ditiru.
4

c. Keadaan ekonomi keluarga


Hal ini mungkin terjadi karena orang tua terlalu sibuk
dengan

urusannya

sehingga

perhatian

dan

kasih

sayang terabaikan.
d. Sikap orang tua
Sikap menolak ini bisa disebabkan oleh perkawinan
yang tidak bahagia, anak yang dilahirkan dalam kondisi
rumah tangga yang rusuh dan tidak damai sehingga
anak itu yang menjadi sasaran kesalahan orang tua.
Akibatnya anak sering menerima perlakuan yang tidak
baik dari kedua orang tuanya, diantaranya menolak
keberadaan di dalam keluarga. Kehadiran anak yang
tidak diharapkan di dalam keluarga karena rupa jelek,
bodoh, cacat atau anak yang lahir sebelum pernikahan
yang dianggap membawa aib bagi keluarganya.
c.disiplin
Aturan pemberian hadiah bila dia melakukan sesuatu
yang

baik

Namanya

anak-anak

pasti

menyukai

hadiah.

Dan

sebagai orang tua sering memberikan hadiah tanpa


aturan
5

yang

jelas.

Sebaiknya

tanamkan

sikap

pemberian hadiah dan pujian hanya bisa dilakukan


apabila si buah hati ini melakukan pekerjaan atau
sesuatu

yang

baik.

Misalnya

sudah

belajar

matematikan mendapat nilai bagus untuk ulangan


mata pelajaran ini. Atau bila si kecil tertib meletakan
barang

kesayangannya

di

tempat

yang

tepat.

Membantu menyapu halaman, atau mengerjakan halhal yang ringan namun melatihnya untuk bersikap
disiplin. Memberikan pujian dan hadiah untuk kebaikan
yang dia lakukan lebih efektif untuk mendidiknya
daripada

menghukumnya

saat

dia

salah.

2. Pahami soal aturan yang jelas yang sudah dibuat dan


diterapkan
Dengan memberikan aturan yang jelas bagi si kecil,
tentunya Anda bisa langsung memperingatkan apabila
dia melakukan kesalahan. Beda halnya jika Anda tidak
membuat peraturan tersebut, dan si anak tidak tahu
tetapi sebagai orang tua sering egois dan ngotot demi
menerapkan wewenang yang salah ini. Hal sepintas
sepele ini secara tak langsung mengajari sebagai orang
tuapun Anda tak menerapkan dan mengajari dengan
baik

soal

disiplin.

3.Disarankan

orang

tua

jangan

egois

Keras hati orang tua atau bersikap egois sering terjadi


ketika merasa kurang sabar untuk menerapkan dan
mengajari si anak soal disiplin. Akibatnya orang tua
sering marah dan kesal. Jangan turuti hal ini, sebaiknya
tetap bersabar hati dan pelan-pelan mengajari buah
hati
4.Jangan

tentang
mengajak

mengabaikan

dan

disiplin.
anak

berdebat

melanggar

soal

bila

dia

disiplin

Sekali lagi kesalahan orang tua karena merasa paling


benar, ketika buah hatinya sudah diajari displin tapi
dilanggar bahkan diabaikan. Hebohnya lagi si anak
dipaksa untuk mengajukan alasan hingga berdebat
panjang. Sikap ini justru akan memadamkan nilai
disiplin yang pelan sudah mulai tertanam tapi langsung
hilang dan si anak bisa merasa antipati dengan disiplin.
5.Tetap konsisten dengan peraturan yang Anda buat
Melihat putra-putri Anda senang, pastinya membuat
orang tua bahagia. Namun, jangan sampai hal ini
membuat peraturan yang Anda buat mengendur. Jika si
anak ingin bermain Play Station melebihi waktu yang
ditentukan, jangan ragu untuk membuatnya disiplin.
7

Yang perlu diingat mereka belum benar-benar bisa


menghandle dan mengatur kegiatannya, dan orang tua
yang
6.

lebih

Menerapkan

mengetahui

tentang

hal

itu.

perjanjian

bersama

buah

hati

Soal disiplin meski tampak sepele ada baiknya si kecil


juga ikut serta dalam menentukan konsekuensi apa
yang akan didapatkan jika mereka berbuat salah atau
tidak disiplin. Sebagai orang tua harus mengingatkan
tentang konsekuensi ini jika anak mulai tidak konsisten
dengan

kewajiban-kewajibannya.

melanggar,

orangtua

menjalankan
7.Orang

juga

Apabila

harus

tegas

konsekuensi

tua

mesti

si

anak
dalam

tersebut.

mendisiplinkan

diri

Satu cara yang paling mudah dilakukan untuk belajar


adalah meniru. Orang tua adalah yang paling sering
mereka

temui

dan

amati

setiap

harinya,

itulah

mengapa perilaku anak tidak pernah jauh dari orang


tuanya. Maka dari itu, coba berikan contoh yang baik,
buat

diri

Anda

disiplin

terlebih

mendisiplinkan

putra-putri

8.Memberi

dan

pengertian

dahulu

penjelasan

sebelum
Anda.
tentang

pentingnya

sikap

disiplin

Jangan sampai anak Anda merasa terpaksa dalam


menjalankan aturan-aturan yang Anda telah disepakati
bersama. Secara perlahan, jelaskan pada si kecil
mengenai

pentingnya

sikap

disiplin

baik

dalam

kehidupan mereka sendiri saat ini, maupun di masa


depan saat mereka dewasa. Tanamkan ke si kecil
mengenai disiplin sedini mungkin. Pasti akan lebih
nyaman jika mereka mau menerapkan sendiri sikap
disiplin

tanpa

paksaan.

9. Mengingatkan disiplin itu keras dan bermanfaat


untuk

kehidupan

si

kecil

Dengan mendidik anak untuk disiplin, artinya sebagai


orang tua telah membiasakan untuk hidup dengan
bekerja keras. Hal ini yang harus digarisbawahi dan
mengatakan tentang hidup yang akan mereka hadapi
nanti.

Sebaiknya

jangan

buai

mereka

dengan

kemudahan-kemudahan yang hanya akan membuat


mereka cengeng dan tidak tangguh.
d.pola asuh
Bebaskan

anak

mengeksplorasi

lingkungan.

Lingkungan menjadi sarana luas bagi anak untuk


belajar tentang berbagai macam hal. Eksplorasi di alam
9

memicu anak aktif bergerak juga meningkatkan rasa


ingin tahu anak terhadap berbagai aspek kehidupan.
Dorong anak mengeksplorasi lingkungan yang baru
dikenalnya misalnya sambil menyusuri sungai, ia
belajar tentang sifat air yang mengalir dari tempat
tinggi ke tempat rendah.
Ikuti minat anak. Untuk menggali potensi luar biasa
di dalam diri anak, beri dukungan penuh pada bidangbidang yang disukai anak, kalau perlu ikut berlatih dan
menjadi teman berlatih yang menyenangkan untuknya.
Tuturkan pengetahuan tentang dunia dan isinya.
Berikan anak fasilitas dan kesempatan untuk mengenal
dunia beserta seluruh aspek kehidupan. Ini membuat
anak

berpandangan

berbagai

hal

baru

terbuka
sesuai

terhadap

berbagai

perkembangan

ilmu

pengetahuan.
Bacakan aneka buku pengetahuan secara rutin
dengan suara yang keras dan intonasi yang
benar. Selain menumbuhkan minat membaca anak,
anak juga akan menyerap pengetahuan dari buku
untuk menunjang minatnya. Kebiasaan membaca buku
juga menanamkan ikatan batin antara Anda dan si
kecil.

10

Jadilah model yang baik. Anak akan meniru orang


tuanya. Maka, orangtua wajib menjadi role model atau
panutan terbaik bagi anak dalam seluruh aspek
kehidupan sehari-hari. Tunjukkan minat Anda untuk
selalu belajar dan menemukan hal-hal baru yang
menarik dan kreatif bersama anak. Tunjukkan dan
terapkan pola hidup sehat. Tunjukkan pula sikap
menghargai

serta

empati

kepada

setiap

anggota

keluarga, orang lain, serta mahkluk hidup lain.


Seringlah bertanya kepada anak. Ajukan beberapa
pertanyaan kepada anak yang akan memancingnya
untuk memberi jawaban berupa penjelasan yang juga
merangsangnya untuk adu argumentasi. Atau ajak dia
berdiskusi.

Anda

dapat

memulainya

dengan

menanyakan secara rinci seputar hal-hal yang ia minati


atau

yang

sedang

dilakukannya.

Selanjutnya,

kembangkan untuk menggali jawaban dan pendapat


anak terhadap berbagai hal.
Beri

kesempatan

mengambil

keputusan.

Membiasakan anak untuk mengambil keputusan akan


melatih
tanggung

anak

untuk

jawab.

belajar

Melatih

anak

sebab-akibat
untuk

serta

mengambil

keputusan juga akan memicu anak untuk belajar

11

berpikir analitis dengan merangkaikan hal-hal yang


sudah dipelajari dan dipahaminya.
Tingkatkan

kesempatan

bersosialisasi.

Semua

pengalaman emosional yang diperoleh anak akan


mempengaruhi pembentukan jalinan antar sel-sel saraf
pada otaknya. Anak butuh kesempatan bersosialisasi
seluas-luasnya karena akan memperkaya pengalaman
emosional

anak,

mengekspresikan
kecerdasan
penyampaian

serta

sarana

perasaannya.

emosional
rangsang

anak,

untuk

belajar

Semakin

semakin

baik

baik

pula

antar

sel-sel

saraf

pada

gizinya.

Nutrisi

untuk

otak,

otaknya.
Cukupi

kebutuhan

terutama DHA, terbukti berperan dalam perkembangan


otak anak pada periode emas. Berikan konsumsi jenis
makanan kelompok brain food, misalnya makanan
sumber

protein,

untuk

meningkatkan

kemampuan

berkonsentrasi, berpikir dan kewaspadaan.


Jaga kesehatan anak. Olahraga atau latihan fisik
tidak hanya membuat tubuh anak sehat, tapi juga
membuat dia cerdas! Sebab, selain sirkulasi oksigen,
gula dan zat gizi menjadi lancar ke seluruh tubuh dan
otak, juga akan memicu produksi hormon untuk sel
saraf (nerve growth factor). Dengan tubuh sehat, anak
12

memiliki kesempatan luas untuk belajar berbagai hal,


serta mengeksplorasi potensi kecerdasan dalam dirinya
dengan optimal.

TIPE KELUARGA
keluarga inti (nuclear family),adalah keluarga yang
dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan
yang terdiri dari suami,istri,dan anak-anak baik karen
akelahiran (natural) maupun adopsi
keluarga asal (family of origin),merupakan suatu unit
keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.
keluarga

besar

(exterided

family),keluarga

inti

ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah)


keluarga berantai 9social family),keluarga yang terdiri
dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan suatu keluarga inti.
keluarga komposit (composite family),keluarga dari
perkawinan poligami dan hidup bersama.
keluarga kohabitasi (cohabitation),dua orang menjadi
satu keluarga tanpa pernikahan,bisa memiliki anak atau
tidak.
keluarga

tradisional

berdasarkan
13

ikatan

dan

nontradisioanl,dibedakan

perkawinan.keluarga

tradisional

diikat

oleh

perkawinan,sedangkan

keluarga

nontradisional tidak diikat oleh perkawian.


PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap
Tahap perkembangan
1.keluarga baru menikah

Tugas perkembangan
membina hubungan intim
yang memuaskan
membina

hubungan

dengan

keluarga

lain,teman,dan

kelompok

sosial
mendiskusikan
2.keluarga

dengan

baru lahir

memiliki anak
anak mempersiapkan

rencana
menjadi

orang tua
adaptasi

dengan

perubahan

adanya

anggota
keluarga,hubungan seksual
dan kegiatan
mempertahankan
hubungan
3.keluarga
14

dengan

dalam

rangka

memuaskan pasanganya
anak memenuhi
kebutuhan

usia prasekolah
4.keluarga dengan
usia sekolah

anggota keluarga
anak membantu
sosialisasi
anak terhadap lingkungan
luar

rumah,sekolah,dan

lingkungan lebih luas


mempertahankan
keintiman pasangan
memenuhi

kebutuhan

yang meningkat,termasuk
biaya

kehidupan

kesehatan
5.Keluarga

dengan

remaja

dan

anggota

keluarga
anak mempertahankan
komunikasi terbuka antara
anak dan orang tua
mempersiapkan
perubahan
dan

sistem

peraturan

untuk

peran

keluarga
memenuhi

kebutuhan

tumbuh

kembang keluarga
6.keluarga mulai melepas memperluas
jaringan
anak sebagai dewasa

keluarga dari keluarga inti


menjadi keluarga besar
membantu

15

anak

untuk

mandiri sebagai keluarga


baru di masyarakat
penataan kembali peran
orang
7.Keluarga usia tua

tua

dan

kegiatan

dirumah
mempertahankan
suasana kehidupan rumah
tangga

yang

saling

menyenangkan
pasangannya
adaptasi

dengan

perubahan
terjadi

yang
:

akan

kehilangan

pasangan,kekuatan
fisik,dan

penghasilan

keluarga
mempertahankan
keakraban pasangan dan
saling merawat
melakukan
masa lalu

16

live

review

3.STRUKTUR DAN FUNGSI KELUARGA


PERAN KELUARGA
1.mengenal masalah kesehatan .
kesehatan merupakan kebutuhan anak yang tidak
boleh di abaikan karena tanpa kesehatan

segala

sesuatu tidak berarti karena sehat itu mahal dan dapat


menghabiskan

waktu,pikran

bahkan

harta

untuk

mendapatkan kesehatan tersebut.


2.memutuskan tindakan yang tepat
memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga karena
peran

ini

merupakan

upaya

yang

utama

dalam

memutusakan hasil atau pendapat agar tidak keliru


dalam pertimbangan kesehatan anak .
3.memberikan perawatan terhadap anak

17

Menurut

kami betapa parah penyakit yang anak

alami.hanya satu obatnya yaitu kebahgian. Kebahgian


itu bisa di dapat dari kasih sayang orang tua anak
tersebut.dan penyakit itu pun akan sedikit terobati jika
kedua

orang

tua

merawat

anaknya.menemani

anaknya .dan mengajak dia tersenyum.dan itu akan


membuat perasaan anak itu akan tenang. Sehingga
rasa sakit itu semakin menjauh
4.menjaga lingkungan keluarga dan sekitar
Setiap orang tua wajib mengawasi anak dalam keadaan
apapun.karena kesehatan anak dapat terpengaruh oleh
keadaan lingkugan seperti:banyaknya sampah,tidak
ada pohon ,banyaknya asap rokok,banyaknya polusi
udara

sehingga

membuat

anak

akan

merasa

terganggu.dan orang tua dapat mengajari anak untuk


hidup

sehat.seperti

ikut

berolahraga,tidak

jajan

sembaragan,tidak merokok,minum-minuman keras dan


makan-makanan mengandung gizi yang baik
STRUKTUR KELUARGA
Struktur kelurga

dapat

mengambarkan bagaimana

keluarga melaksakan fungsi keluarga di masyarakat


sekitarny. Parad dan capla(1965) yang diadopsi fridman
mengatakan ada 4 elemen struktur keluarga yaitu:
18

1.struktur

peran

masing-masing

keluarga,mengambarkan

anggota

keluarga

dalam

peran
keluarga

sendiri dan perannya di lingkungan masyrakat atau


peran formal atau informal
2.nilai atau norma keluarga,mengambarkan bagaimana
cara dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh
keluarga khususnya yang berhubungan keluarga.
3.pola komunitatif keluarga,mengambarkan bagaimana
cara dan pola dan komunikasibayahibu(orangntua),orang

tua

dan

anak,anak

dengan

anak,dan anggota lain(pada keluarga besar dengan


keluarga inti)
4.struktur

kekuatan

keluarga,

mengambarkan

kemampuan anggota keluarga untuk memengaruhi dan


mengendalikan orang lain untuk mengubah prilaku
keluarga yang mendukung kesehatan.
FUNGSI KELUARGA
1.Fungsi ekonomi,yaitu keluarga diharapkan menjadi
keluarga yang produktif yang mampu menghasilkan
nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber
daya keluarga

19

2.fungsi mendapat status sosial,yaitukeluarga yang


produktif yang dapat di lihat dan dikategorikan strata
sosialnya oleh keluarga lain yang berada di sekitarnya
3.fungsi pendidikan, yaitu keluarga yang mempunyai
peran dan tanggung jawab yang besar terhadap
pendidikan

anak-anaknya

untuk

menghadapi

kehidupan dewasanya.
4.fungsi sosialisai bagi anaknya,yaitu orang tua
atau keluarga mengharapkan mampu menciptakan
kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah
5.fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga di
harapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan yang
primer dalam rangka melindungi dan pencegahan
terhadap penyakit yang mungkin di alami keluarga
6.fungsi religius yaitu keluarga merupakan tempat
belajar

tentang

agama

dan

mengamalkan

ajaran

keagamaan.
7.fungsi afeksi yaitu keluarga merupakan tempat
pertama

untuk

pemenuhan

kebutuhan

sikososial

sebelum anggota keluarga berada diluar rumah


Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:
a.

Struktur

egalisasi

masing-masing

keluarga

mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan


pendapat (demokrasi)
20

b. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi


c. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka :
mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty and
authenticity)
d. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung
pada peraturan
e. Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang
memaksakan (permisivenes)
f. Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan
kasar)
g. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)
h. Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress
emosional)
TIPE POLA ASUH
1. Pola Asuh Demokratis
Pola

asuh

demokratis

adalah

pola

asuh

yang

memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak


ragu-ragu mengendalikan mereka.
2.

Pola

Asuh

Otoriter

Sebaliknya dari pola asuh demokratis, pola asuh


otoriter
mutlak

ini

harus dituruti,

ancaman,Pola
21

cenderung
asuh

menetapkan

standar

biasanya dibarengi
otoriter

akan

yang

dengan

menghasilkan

karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup,


tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar
norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri.
3. Ketiga Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Permisif atau pemanja biasanya memberikan
pengawasan

yang

sangat

longgar.

Memberikan

kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu


tanpa

pengawasan

yang

cukup

darinya.

Mereka

cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak


apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit
bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang
tua

tipe

ini

biasanya

bersifat

hangat,

sehingga

seringkali disukai oleh anak.


4. Pola Asuh Penelantar.
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu
dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya.

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KESEHATAN ANAK


1.Program Pemerintah untuk Kesehatan Anak
Indonesia masih memiliki kompleksitas persoalan anak
yang hingga saat ini belum terselesaikan secara
menyeluruh dan komprehensif. Kita bisa melihatnya
22

betapa banyaknya anak-anak yang mengalami gizi


buruk, anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS, anakanak cacat, anak-anak yang harus bekerja siang dan
malam, anak-anak yang menjadi prostitusi dan objek
pornographi, anak-anak yang hidup dalam penjarapenjara yang kumuh, kotor dan berdesak-desakan, dan
sejumlah masalah anak lainnya yang dengan sangat
mudah kita bisa jumpai.
Karena

itu,

harus

ada

komitmen

yang

sungguh-

sungguh untuk mereduksi persoalan anak tersebut,


komitmen saja belum cukup tetapi juga dibarengi
dengan

implementasi

dari

komitment.

Karena

itu

beberapa rekomendasi penting untuk dipertimbangkan


dalam upaya memberikan perlindungan anak yang
menyeluruh di Indonesia termasuk membangun sistem
dan mekanisme perlindungan anak yang harus bekerja
secara

rapi

dan

transparan

di

masyarakat

yang

didukung dengan sistem kesejahteraan sosial dan


kesehatan dan penegakan hukum.
Di samping itu perlu, juga memprioritaskan beberapa
agenda khusus terhadap anak-anak yang berada dalam
situasi

sulit

seperti

anak-anak

yang

mengalami

eksploitasi ekonomi dan eksploitasi seksual, anak-anak


yang berkonflik dengan hukum dan anak-anak yang
23

masih mengalami diskriminasi hukum dan sosial, serta


meratifikasi dua optional protocol Konvensi Hak Anak.
2.Upaya perlindungan anak
Banyak

faktor

perlindungan
dilaksanakan

yang

anak
di

menyebabkan

belum

Indonesia.

masalah

sungguh
Perlu

sungguh

dipertimbangkan

beberapa catatan yang dikemukakan oleh komite hak


anak

PBB

terhadap

upaya

perlindungan

anak

di

Indonesia. Ada catatan yang disampaikan oleh komite


hak

anak

PBB

tentang

masalah

penegakan

perlindungan anak di Indonesia, sehingga sampai saat


ini rapor kita masih buruk di mata Komite Hak Anak
PBB terutama menyangkut masalah diskriminasi pada
anak berdasarkan jenis kelamin khususnya dalam
bentuk perkawinan. Indonesia masih membedakan
batas

usia

perkawinan,

untuk

laki-laki

19

tahun

sedangkan untuk perempuan 16 tahun. Ini menunjukan


bahwa negara masih memberikan diskriminasi bagi
anak perempuan, diskriminasi juga masih terlihat pada
anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan anakanak yang menjadi kelompok minoritas.
Terkait dengan penerapan UU No. 3/1997 tentang
Peradilan Anak, maka patut menjadi perhatian kita
24

semua

bahwa

besarnya

jumlah

anak-anak

yang

dihukum penjara di Indonesia. Menurut catatan UNICEF


(2009) jumlahnnya telah mencapai lebih dari 4000
orang anak per tahun. Padahal sebagian besar dari
mereka adalah melakukankejahatan ringan. Anak-anak
juga sering ditahan bersama orang dewasa dalam
kondisi yang mengenaskan, disamping itu batas usia
tanggung jawab kriminal yaitu usia 8 tahun adalah
terlalu rendah.
Dari berbagai permasalahan anak di Indonesia yang
disebutkan

di

atas,

disampaikan beberapa

maka

berikut

ini

rekomendasi

yang

merupakan upaya meminimalisir persoalan anak di


Indonesia.
1.Mengembangkan
perlindungan

anak

mekanisme
yang

terpadu

dan

sistem

sehingga

alur

perlindungan anak menjadi lebih teratur sehingga tidak


terjadi lagi tumpang tindih perlindungan anak
2.Menaikkan

batas

usia

minimal

tanggung

jawb

kriminal anak sampai level yang bisa diterima secara


internasional..
3.Melanjutkan usaha menghapus pekerja anak (anakanak yang bekerja) khususnya dengan menangani akan
penyebab eksploitasi ekonomi anak lewat penghapusan
25

kemiskinan

dan

akses

pendidikan

serta

mengembangkan sistem monitoring pekerja anak yang


komprehensif misalnya dengan bekerjasama dengan
LSM, penegak hukum, pengawas buruh dan lembaga
lembaga internsional.
4.Menjamin agar Rencana Aksi Nasional Penghapusan
Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak diberi
alokasi

sumberdaya

implementasinya

serta

yang
dapat

memadai

dalam

dilaksanakan

secara

efektif di tingkat Provinsi dan Kabupaten.


3.Hak kewajiban anak
Hak dan kewajiban anak adalah sebagai berikut :
hak anak untuk hidup dan berkembang
hak untuk mendapat identitas diri
mendapat standar hidup yang layak
mendapat standar kesehatan paling tinggi
hak untuk mendapat perlindungan khusus jika
mengalami konflik hukum
hak untuk hidup dengan orang tua
Hak mendapat pendidikan secara Cuma-Cuma
hak anak untuk bermain
hak

untuk

mendapat

perlindungan

perlakuan

kejam,hukum dan perlawanan tidak manusiawi


26

5.perwalian anak
Perwalian (Voogdij) adalah: Pengawasan terhadap anak
yang dibawah
umur, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua.
Anak yang berada
dibawah perwalian adalah:
1.

Anak sah yang kedua orang tuanya telah dicabut

kekuasaannya sebagai orang


tua
2. Anak sah yang orang tuanya telah bercerai
3. Anak yang lahir diluar perkawinan (natuurlijke kind)
Pada umumnya dalam setiap perwalian hanya ada
seorang wali saja,
kecuali apabila seorang wali-ibu (moerdervoogdes)
kawin lagi, dalam hal mana
suaminya menjadi medevoogd. Jika salah satu dari
orang tua tersebut meninggal,
maka menurut Undang-undang Orang tua yang lainnya
dengan sendirinya
menjadi wali bagi anak-anaknya.
Seorang anak yang lahir diluar perkawinan berada
dibawah perwalian

27

orang tua yang mengakuinya. Apabila seorang anak


yang tidak berada dibawah
kekuasaan orang tua ternyata tidak mempunyai wali,
hakim akan mengangkat
seorang wali atas permintaan salah satu pihak yang
berkepentingan atau karena
jabatanya

(datieve

voogdij).

Tetapi

adajuga

kemungkinan, seorang ayah atau ibu


dalam

surat

wasiatnya

(testamen)

mengangkat

seorang wali bagi anaknya.


Perwalian semacam ini disebut perwalian menurut
Wasiat (tertamentair voogdij).
Seseorang yang telah ditunjuk untuk menjadi wali
harus menerima
pengangkatan tersebut, kecuali jika ia mempunyai
alasan-alasan tertentu
menurut Undang-undang dibenar untuk dibebaskan
dari pengangkatan tersebut.

28

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami adalah keluarga adalah bagian
terpenting
keluargalah

dalam

kehidupan
kita

manusia.

dapat

Karena

di

merasakan

kebersamaan,ketentraman,dan saling menjaga. Dan


orang tua adalah peran penting dalam kehidupan
anak.karena hanya orang tua yang iklas membimbing
anaknya hingga anaknya menjadi orang yang berguna
29

karena anak adalah penerus cita-cita orang tua yang


belum tercapai.mengenai permasalahan anak,peran
keluarga

adalah

yang

paling

utama

kemudian

diharapkan untuk pemerintah menegaskaN,melindungi


dan menerapkan tentang perlindungan anak,
DAFTAR PUSTAKA
Kozier,B (2010).Fundamental
Keperawatan.Jakarta:EGC
Sudiharto,S.Kp,M.Kes.2007.Asuhan
Keperawatan

Keluarga

dengan

Pendekatan

Keperawatan Transkultural.jakarta:EGC.
Suprajitno,S.Kp.2004.Asuhan Keperawatan
Keluarga.Jakarta:EGC

30

Você também pode gostar