Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sastra merupakan salah satu karya seni yang disajikan dalam bahasa. Penyampaian
sastra syarat dengan estetika. Terkait dengan penerjemahan sastra tidak hanya
pengalihbahasaan unsur linguistik, tetapi perlu memperhatikan aspek karya sastra yaitu: seni,
ruh karya asli, ungkapan sesuai dengan perasaan, penyampaian pesan asli secara jelas tanpa
mengubah gaya bahasa, dan ragam aslinya. Pemahaman tentang penerjemahan sastra dapat
menerjemahkan teks sastra sesuai dengan teori dan konsep yang ada. Penerjemahan teks yang
berbeda dengan teks lainya karena teks sastra yang mengandung unsur internal dan ekstrnal.
KONTEKS
Penerjemahan teks susastra perlu memperhatikan unsur kesusastraan baik unsur
intrinsik dan eksterinsik. Teks sastra terjemahana adalah sebuah teks sastra sendiri yang
dianggap berbeda dengan karya sastra bahasa aslinya. Sebuah teks sastra berbahasa Inggris
maka diasumsikan sebagai susastra Inggris. Jika teks tersebut telah di terjemahkan dalam
bahasa Indonesia maka telah menjadi susastra Indonesia. Sehingga diperlukan konsep yang
tepat dalam penerjemahan teks susastra
Teori penejermahan teks susastra
Ilmu terjemahan dalam penerjemahan teks susastra
Jenis jenis karya sastra
Cara menerjemahkan teks susastra
Kelompok sasaran terjemahan karya sastra
TUJUAN
Teori tentang alihabahasa pada artikel ini bertujuan agar penerjemah memiliki
kompetensi penerjemahan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap menyelesaikan
masalah pada proses penerejmahan teks susastra. Keilmuan penerjemahan teks susastra akan
menjadikan penerjemah yang kompeten pada semua jenis karya sastra yang dapat pahami
oleh pembaca target.
Tujuan diatas dapat di capai dengan pengetahuan yaitu berupa konsep penerjemahan
sastra. Memahami pengertian sastra, penerjemahan, dan penerjemahan sastra. Memahami
pula penerjemahan sastra untuk memperkaya sastra bahasa target. Dengan demikian karya
sastra dapat diterjemahkan baik dari dalam keluar atau dari keluar dalam suatu bangsa.
Melalui penyediaan teori, pentujuk, dan tata cara yang baik maka penerjemahan sastra dapat
dilakukan oleh penerjemah. Tujuan ini akan dijabarkan dalam sub judul: pengertian
penerjemahan, pengertian sastra,dan pengertian penerjemahan tesk sastra.
Keterampilan penerjemahan sastra dapat disiapkan berdasarkan rancangan dan contoh
pelaksaan yang strategis. Target ditujukan untuk kelompok mahasiswa atau penerjemah yang
mendalami bidang penerjemahan. Rancangan strategis ini mencakup: Kelompok sasaran
penerjemah yaitu mahsiswa dan penerjemah. Pelaksananya dapat dilakukan di Universitas
dengan memberikan mata kuliah penerjemahan atau sebuah lembanga kursus penerjemahan
sastra.
dan budaya dari suatu masyarkat. Tidak seperti produk-produk biasa, sastra memiliki ciri
yang khas dan itu tidak dijumpai pada karya lain. Sastra menyimpan titipan pesan, moral,
kritik pengarangnya yang disisipkan di antara untaian kata-kata yang indah, sehingga
mengandung funsi estetika antara lain: (1) Ekspresi sastrawan atau penulis. (2) Mengandung
emosional. (3) Efek keindahan ungkapan (4) Efek keindahan. (5) Bunyi.
Penerjemahan teks susastra
Dalam menerjemahkan sastra terkait dengan budaya dan bahasa dari dua bahasa.
Budaya melibatkan nama, sejarah, agama, kepercayaan, tradisi, kebiasana, struktur sosial.
Selain itu juga memperhatikan sosiokultural dari bahasa sumber terlebih karya sastra bukan
hanya untuk dibaca sendiri melainkan juga untuk dibaca orang lain. Dapat disimpullan bahwa
penerjemahan sastra merupakan proses menulis ulang makna atau pesan yang terkandung di
dalam suatu naskah ke dalam naskah yang ditulis di dalam bahasa lain dengan
menghadirkankembali (mempertahankan) keindahannya
Penerjemahan bahasa mempunyai peran peting dalam ilmu pengetahuan. Tujuan dari
penerjemahan untuk pengalihbahasaan Bsu ke Bsa agar bisa dipahami oleh pembaca target.
Penerjemahan dapat digunakan untuk menerjemahkan buku atau ilmu dari bangsa lain.
Melalalui buku buku terjemahan pembaca dapat belajar dengan mudah. Penerjamahan juga
dianggap sebagai bentuk komunikasi serta sebagai alat lintas budaya. Selain ilmu
pengetahuan, penerejmahan jgua merupakan skill atau keahlian, sehingga dapat digunakan
sabagai profesi melalui jasa penerjemahan.
RANCANGAN PENEREJEMAHAN SUSASTRA
Rancangan penerjemahan sastra perlu memperhatikan unsur unsur karya sastra agar
alur cerita yang ada dalam karya sastra dapat tersampaikan kepada pembaca target. Tujuan
dibentuknya rancangan penerjemahan tesk susastra adalah untuk memudah kan
pengalihbahasan sebelum pelaksanaan penerjemahan. Pada dasarnya sebuah teks sastra
terjemahan adalah sebuah teks sastra tersendiri yang sudah berbeda dari teks sastra dalam
bahasa aslinya. Sebuah teks sastra terjemahan bukan lagi bagian dari khazanah sastra asal
teks yang diterjemahkan, tetapi ia menjadi bagian dari khazanah sastra dalam bahasa apa teks
sastra tersebut diterjemahkan
Proses rancangan penerjemahan sastra perlu memperhaitkan ciri ciri dari setiap jenis
karya Sastra. Salah satuya yaitu ciri novel yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Novel
merupakan karya sastra yang memiliki dua unsur yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
Intrinsik novel antara lain sebagai berikut: 1) tema, merupakan inti atau ide sebuah cerita. 2)
alur/ plot : pola pengembangan cerita yang berbentuk hubungan sebab akibat. 3) latar:
tempat, waktu, suasana terjadinya cerita dalam novel. 4) tokoh: cara pengarang
menggambarkan karakter tokoh dalam cerita. 5) sudut padang: posisi pengarang dalam
membawakan cerita yaitu bisa menjadi orang pertama da orang ketiga. 6) amanat: pesan
moral yang terkandung dalam cerita. 6) gaya bahasa: penggunaan bahasa untuk menimbulkan
suasana yang tepat. Unsur ekstrinsik memiliki fungsi untuk membangun novel dari luar yaitu
nilai nilai yang berlaku seperti norma agama, sosial, budaya, latar belakang budaya, ada
istiadat saat cerita terblangsung. Pendidikan penulis dan pengalaman penulis.
2. Mengkopi bahasa sumber ke kotak bahasa sumber lalu melihat hasil terjemahanya
pada kotak bahasa target
3. Penerjemahan dapat dilakukan per kalimat atau per paragrap agar mengetahui
konteksnya
4. Mengganti bahasa target yang tidak tepat
5. Menyusun ulang hasil terjemahan
6. Membaca ulang hasil terjemahan sebagai revisi
Setelah mengukuti proses penerjemahan diatas maka hasil terjemahan susastra dapat baca
kembali. Membaca kembali berarti kita telah melakukan penilaian isi terjemahan. Jika sesuai
dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik teks susastra bahasa target maka dapat dikatakan
kualitas terjemahan bisa diterima sehingga dapat dibaca dengan menarik dan memikat
pembaca.
CONTOH PENEREJEMAHAN SUSASTRA
Contoh penerjemahan novel
Beriktu ini merupakan contoh penggalan teks dari novel Harry Potter yang berjudul
Harry Potter dan Batu Bertuah. Bahasa sumber novel ini adalah bahsa Inggris dan bahasa
sasaranya adalah Indonesia. Dari Contoh dibawah ini kita akan melihat terjemahan teks sastra
yang digunakan oleh penerjemah.
Note: Sumber teks penerjemahan
Teks bahasa Sumber
Harry Potter and the
Philosophers Stone
The Boy Who Lived
Mr and Mrs Dursley,
of number four, Privet
Drive, were proud to
say that they were
perfectly normal,
thank you very much.
They were the last
people youd expect
to be involved in
anything
strange or mysterious,
because they just
didnt hold with such
nonsense.
Tinjauan
Kata batu bertuah syarat akan
budaya Indonesia
-
Penggunaan
kosong.
metafora
Omong
Keluarga Dursley
memiliki segalanya yang
mereka inginkan, tetapi
mereka juga punya
rahasia, dan ketakutan
terbesar mereka adalah,
kalau ada orang yang
mengetahui rahasia ini
KONTRIBUTOR
Helvi Rauf, S.Pd., Menyusun dan menulis artikel, mencari teori dan contoh penerjemahan
dan sastra.
Agung Prasetyo, S.S., Menyusun dan mengatur format artikel, menganalisis contoh artikel
teks susastra.