Você está na página 1de 46

A. Apakah lingkungan hidup itu ?

Lingkungan yang bagaimana yang mampu mendukung kehidupan manusia


dan kehidupan organisme yang lain? Apakah kekayaan alam yang masih
tersedia masih mampu mendukung keberlanjutan ekonomi humanis pada
saat ini dan yang akan datang? Setelah mempelajari ekosistem, marilah kita
mengkaji tentang Pencemaran lingkungan dan daur ulang limbah !
Lingkungan

hidup

merupakan

komponen

berbagai kebutuhan untuk manusia.

penting

yang

menyediakan

Pada awal peradaban, mula-mula

manusia hanya memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya.


Kekayaan alam yang masih melimpah, tingkat pengetahuan dan konsumsi
yang masih rendah masih mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk
hidup. Peradaban manusia terus berkembang, jumlah

penduduk makin

banyak, tingkat kebutuhan makin beragam, perkembangan budaya manusia


semakin kompleks, dan lingkungan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan
manusia. Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup manusia. Manusia
tidak

lagi

hanya sekedar mengandalkan alam, lebih dari itu mulai

menggunakan ilmu dan teknologi untuk memanfaatkan dan mengelola


lingkungan hidup
Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan
mengelola lingkungan hidup melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Semua itu dilakukan agar manusia dapat menikmati hidup, tidak
lagi sekedar melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong manusia
untuk terus melakukan ekploitasi yang tanpa batas.Ekploitasi, aktivitas hidup
dan proses produksi lainnya memberikan hasil samping yang terbuang pada
media lingkungan yang sering dinamakan limbah
Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius,
akibatnya

semakin

memperparah

keseimbangan

lingkungan

yang

sebelumnya terjaga. Lingkungan tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya.


Kurang disadari bahwa lingkungan tidak hanya disediakan untuk manusia,

makhluk

hidup

yang

lain

terabaikan.

PandanganAntroposentris, mengalahkan segalanya. Pencemaran lingkungan


mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun mulai berubah dan ketimpangan
daur ekologis makin memperburuk lingkungan hidup manusia. Akankah
manusia

mulai

sadar

akan

akan

ulahnya

itu

Sejauhmana

ilmu

pengetahuan dan teknologi telah dipergunakan manusia untuk melakukan


koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi dan ketimpangan daur ekologi ?
Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan
manusia

dan perikehidupan

makhluk

hidup

yang

lain, marilah

kita

melakukan kajian tentang pencemaran lingkungan, perubahan lingkungan,


dan daur ulang limbah organik. Menurut pendapatmu, apakah manfaat
mempelajari hal itu ? Diskusikan dengan teman sebangkumu !

Kegiatan

Macam Pencemaran atau Masalah

Lingkungan yang Timbul

1 Urbanisasi

Air

limbah,

buangan

buangan

organik

pelabuhan,

dan

industri,

sediment,

biologis,

pengerukan

tanah,

pemindahan

penimbunan

2 Pertanian,

tanah dan reklamsi


Pestisida,
Organochlorin,

Kehutanan
3 Ekstraksi

Karbamat, Pupuk, endapan


Minyak, dispersant, dan air garam

Organophosphat,

minyak,
penyulingan
transportasi
4 Pertambangan

,
Metal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic)
endapan; kerusakan ekosistem karang

dari

5 Metallurgi

endapan atau eksploitasi batu karang


Metal, khususnya tembaga, seng, nikel

dan

6 Sellulose

cadmium
Senyawa organochlorin

dari proses pemutihan

Chlori air raksa (Hg) darimproduksi soda caustic


7 Tekstil

dan chlorine
Zat pewarna

8 Plastik

khususnya Cd dan Pb; Pestisida


Hasil sampingan
dari produksi

9 Pembangkit

monomer, Cadmium, sampah plastic


Air panas, buangan radioaktif

Listrik
10 Desalinasi

Air panas garam

yang

mengandung

metal,
Chlorida,

Pencemaran lingkungan
Apakah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ?
Apabila kita mengamati
gambaran

kedua gambar diatas kiranya akan diperoleh

tentang Polusi (Pencemaran). Polusi

adalah masuknya

atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke


dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut polutan.

Polusi air
Berikut disajikan jenis kegiatan dan macam polutannya.

Menurut Daljoeni (1986) pencemaran (polusi)

dapat menimbulkan

beberapa akibat (1) langsung mengganggu kesehatan misalnya


peracunan paru-paru lewat polusi udara (2) kerusakan pada benda
atau manusia misalnya efek korosif dari polusi udara atas gedunggedung dan panenan (3) efek langsung yang mengancam kualitas
kehidupan manusia misalnya onggokan sampah, onggokan pupuk
kandang, peceren dan jumbleng(kakus) kering dan (4)
langsung terhadap masyarakat misalnya

efek tak

usaha pertambangan

minyak bumi di wilayah lepas pantai, pemotongan

hutan untuk

ekspor kayu, pembinasaan rumput-rumput dengan beternak liar


dan seterusnya.. Ditambahkan Syamsuri dkk (2002) pencemaran
dapat

menyebabkan

terjadinya

(1)

punahnya

spesies

(2)

Gangguan keseimbangan lingkungan (3) keracunan dan penyakit


serta (4) pemekatan hayati (biomagnification). Menyadari adanya
berbagai dampak polusi terhadap kesehatan

dan kesejahteraan

manusia, maka terjadinya polusi perlu dideteksi secara dini dan


ditangani segera dan terpadu.
1.

Macam-macam Polusi

Berdasarkan tempatnya polusi dapat dibedakan menjadi polusi air,


polusi tanah dan polusi udara.
a.

Polusi air

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk


minum, memasak, mandi, mencuci dan keperluan lain. Air yang
kita

manfaatkan

sebaiknya

dapat

memenuhi

syarat kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas rata-rata keperluan


air per hari per kapita sebanyak 100 liter. Secara kualitas air yang
sehat harus memenuhi syarat fisika, kimia, dan biologi agar tidak
merugikan kesehatan. Secara fisika, air yang sehat adalah air yang
jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat
harus bebas dari bahan beracun dan berbahaya (B3). Dan secara
biologi, air yang sehat harus memenuhi syarat tidak mengandung
mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Agar

kesehatan tetap terjaga dan terpelihara maka konsumsi akan air


harus mempertimbangkan sumber air.
Sumber air untuk keperluan manusia dan perikehidupan lainnya
pada umumnya di Indonesia berasal dari air dalam tanah (ground
water) misalnya

air

sumur,

air

dari

mata

air

dan

air

permukaan (surface water) misalnya air kali, air rawa, air kolam dan
air hujan. Sebagian besar masyarakat Indonesia , menggunakan air
sumur

sebagai

geografis
sumur,

air

rumah

tangga,

tanah di Indonesia

kecuali

karena

memang

secara

memungkinkan untuk pembuatan

daerah-daerah tertentu

yang sulit digali untuk

dibuat sumur. Selain berasal dari sumur, masyarakat perkotaan


memperoleh

air dari

Karena sulitnya

PDAM

(Perusahaan Daerah Air Minum).

mendapatkan air bersih tak

jarang sebagian

masyarakat masih mengkonsumsi air permukaan yang berasal dari


air rawa, air hujan, bahkan air sungai

tanpa proses pengolahan.

Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya

sebagai air

konsumsi dapat merugikan kesehatan, karena air sungai dapat


terakumulasi oleh limbah industri dan domestik yang berbahaya.
Keanekaragaman
penyederhanan,

hayati
kematian

hidrobiota

dapat

mengalami

dan bahkan terjadi kepunahan jika

proses pencemaran berjalan terus menerus.


Para

petani

di

sawah

membasmi

hama

serangga

dengan

menggunakan pestisida. Pestisida yang berlebihan akan terlarut


dalam air dan akhirnya sampai ke sungai. Sampah-sampah rumah
tangga dikumpulkan kemudian dibuang ke sungai. Limbah-limbah
industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara

di sungai dan pencemaran polutan ini akhirnya sampai di tempattempat sepanjang aliran sungai bahkan masuk lebih dalam lagi
melalui saluran atau sungai-sungai yang lebih kecil.
Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia
mempunyai dampak negatif yang lebih besar bila dibandingkan
dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan
sebagainya.
Di sungai yang alirannya lambat atau di danau banyak terdapat
polutan yang mudah terurai dan juga banyak zat organik yang
menyuburkan tumbuhan dan ganggang yang hidup di situ. Hal ini
disebut eutrofikasi. Sebaliknya bila ganggang dan tumbuhan air
banyak yang mati dapat menyebabkan terjadinya pembusukan yang
akan menghabiskan banyak persediaan oksigen dalam air. Pada
gilirannya akan menyebabkan pengendapan dan pendangkalan
danau.
1).

Ditinjau

dari

asal

polutan

dan

sumber

pencemarannya,

pencemaran air dapat dibedakan antara lain :


a). Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau
pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota
sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang
yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan
agar

memilih

insektisida

yang

berspektrum

sempit

(khusus

membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat


terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan

aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk


organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air
(eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam
kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota
air akan mati karenanya.
b). Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air.
Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan
botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat
saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air
akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar
oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika
pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing
Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan
organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna
kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di

daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah


yang ada.
c). Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam
polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin
berupa

polutan

(berbuaih,

organik

berwarna),

(berbau

atau

busuk),

mungkin

polutan

berupa

anorganik

polutan

yang

mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air


menjadi

panas).

Pemerintah

menetapkan

tata

aturan

untuk

mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya,


limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai

agar

tidak

terjadi

pencemaran.

Dilaut,

sering

terjadi

kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain.


Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam
jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan
hewan-hewan

laut

banyak

yang

mati

karenanya.

Untuk

mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak


tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang
dapat menguraikan minyak.
d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun
dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan,
melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewanhewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan
demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk
hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan

cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan


dan menurunkan sumber daya perairan.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat
dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang
ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah
pemukiman

penduduk.

Hal

ini

bertujuan

untuk

menghindari

keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh


penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
b.

Polusi tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda


organik

dan anorganik yang mampu

mendukung

kehidupan

manusia dan perikehidupan lainnya. Pencemaran menyebabkan


susunan tanah
kehidupan

jasad

mengalami
yang

perubahan, sehingga

hidup

di

dalam

tanah

menggangu
maupun

di

permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui


pencemaran langsung, dan tidak langsung. Pencemaran langsung
terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian
pestisida dan pembuangan limbah

yang tidak dapat dicernakkan

seperti plastik. Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui


air,

dan udara. Air yang mengandung polutan akan mengubah

susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup


atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan menurunkan
hujan yang mengandung
akan tercemar juga.

bahan pencemar ini, akibatnya tanah

Bila membicarakan polusi tanah tidak akan

terlepas dari polusi air karena pencemaran tanah dipercepat oleh


adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh
petani akan terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya
atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air tersebut.
1). Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran
langsung, dan tidak langsung.
a). Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang
berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah
tidak dapat dicernakkan seperti plastic,

yang

kaca, dan kaleng. Bahan-

bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan


produktivitas tanah akan berkurang.
b). Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air,
Air yang mengandung
tanah

sehingga

dan udara.

polutan akan mengubah susunan

mengganggu

jasad

yang

hidup

kimia

atau

di

permukaan tanah. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan


yang mengandung

bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan

tercemar juga.
penggunaan

pupuk

buatan,

zat

kimia

pemberantas

hama

(pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida)


dapat mencemari tanah, dan air. Penggunaan pupuk buatan secara
berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang selanjutnya
berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi

layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran tanah


oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan.
Sisa-sisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan,
akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi
secara mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau
Herbisida

merupakan

pestisida

yang

40%

produknya

sudah

digunakan di dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk


mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat
tumbuh

dengan

baik.

Percobaan

pada

kelinci

dan

kera

menggunakan dosis herbisida diatas 25% menunjukkan bahwa


pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat
menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena
tumor dan kanker. Fungisida merupakan pestisida yang digunakan
untuk mengontrol atau memberantas cendawan (fungi) yang
dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida
dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan cendawan
parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah
sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat
beracun

terhadap

manusia,

biji-bijian

yang

telah

mendapat

perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri tidak pernah


dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi
dampak buruk terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan
kimia yang digunakan untuk membunuh serangga hama. Jenis
pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan
herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di
dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan
kehidupan organisme tanah. Senyawa organoklorin utama di dalam

insektisida

adalah

DDT

(Dikloro

Difenil

Trikloroetana)

dapat

membunuh mikroorganisme yang sangat penting bagi proses


pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang
tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari
sungai karena zat-zat tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
2).

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah,

antara lain sebagai berikut :


a) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik
sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
b) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya
dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.
c) Membuang sampah pada tempatnya.
d) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
e) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada
tanaman.
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan
remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak,
berbahaya atau tidak.
b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah
tersebut.
c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).

d) Jenis tanah.
e) Kondisi tanah (basah, kering).
f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
g).

Kondisi

pencemaran

(sangat

penting

untuk

dibersihkan

segera/bisa ditunda).
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ
(atau off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan

ini

lebih

murah

dan

lebih

mudah,

terdiri

dari

pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off


site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah
dengan

menggunakan

mikroorganisme

(jamur,

bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat


pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan
temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan
C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:


a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar)
dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi
pH, dan sebagainya.
b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c) Penerapan immobilized enzymes.
d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan
atau mengubah pencemar.
Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air
karena pencemaran tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa
pestisida yang larut dalam air oleh

petani akan terbawa kemana-

mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang


dilalui oleh aliran air tersebut.
c.

Polusi udara

Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan


komponen lainnya sehingga kualitas udara turun dan tidak sesuai
dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi.
Pencemar

udara

dapat digolongkan

ke dalam tiga kategori

yaitu pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.


Pergesekan

permukaan

adalah

penyebab

utama

pencemaran

partikel padat di udara antara lain penggergajian, pengeboran,


dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas.

Polusi udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap,


seperti pelarut cat dan perekat.

Demikian pula

terjadi uap

pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah.
Industri yang berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau
karet

banyak

memberikan

pencemar

berkondensasi akan tampak pada kita

ini.

Jika

uap-uap

ini

dan tertimbun mengotori

ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat


dan membebaskan energi, cahaya atau panas. Bahan bakar yang
umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya
berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran
dihasilkan senyawa karbondioksida dan air, disamping itu

juga

arang dan jelaga.


Bahan-bahan polutan udara dapat berupa debu, serbuk sari, bulu
kucing atau zat-zat kimia seperti oksida karbon (CO, CO2), Oksida
nitrogen (NO, NO2), oksida belerang (SO2, SO3), persenyawaan
hidro karbon (CH4, C4H10), asbes, timbal, partikel cair seperti asam
nitrat, asam sulfat, pestisida, dan sebagainya.
Meskipun banyak polutan yang bersifat alami tetapi kebanyakan
polutan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak
bumi dan batu bara. Pembakaran bahan bakar ini terjadi di pabrikpabrik atau berasal dari kendaraan bermotor.
Polutan oksida nitrat dan oksida belerang bila bersenyawa dengan
uap air akan membentuk asam nitrat dan asam sulfat, yang dalam
jumlah

besar

dapat

menimbulkan

berbahaya bagi kehidupan

hujan

asam

yang

sangat

flora dan fauna serta mikroorganisme

tanah, termasuk manusia. karena dapat menyebabkan gatal pada

kulit bahkan menyebabkan kanker kulit. Polutan di udara dapat


merusak bangunan, menyebabkan korosi pada logam, dan banyak
lagi kerusakan lain yang sangat merugikan.
Penggunaan

CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai

gas

pendingin

pada lemari es dan ruangan (AC), serta gas penyemprot macammacam kosmetik, menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di
udara. Gas ini dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai
penyaring

radiasi

ultraviolet

dari

cahaya

matahari.

Radiasi

ultraviolet dengan intensitas tinggi sangat berbahaya bagi manusia


dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar minyak bumi, batu
bara, dapat menyebabkan peningkatan kadar CO2 di udara beserta
gas-gas lainnya. Makin besarnya kadar gas-gas ini di udara dapat
menyebabkan

timbulnya efek

rumah

kaca

(Green

house

effect) yang lebih lanjut dapat berkembang menjadi munculnya


fenomena pemanasan (global warming)
Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori
simpul Umar Fahmi Ahmadi. Udara juga merupakan elemen yang
amat sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap hari,setiap
menit,

setiap

detik

umat

manusia

menghirup

udara

untuk

kehidupannya. Namun, sayangnya masih banyak umat manusia


yang belum mengerti akan pentingnya udara terutama oksigen
sehingga banyak dari mereka mencemari udara.
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan
komponen lainnya sehingga kualitas udara turun dan tidak sesuai
dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi.

Pencemar

udara

dapat digolongkan

ke dalam tiga kategori

yaitu pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.


Pergesekan

permukaan

adalah

penyebab

utama

pencemaran

partikel padat di udara antara lain penggergajian, pengeboran,


dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas.
Polusi udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap,
seperti pelarut cat dan perekat.

Demikian pula

terjadi uap

pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah.
Industri yang berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau
karet

banyak

memberikan

pencemar

berkondensasi akan tampak pada kita

ini.

Jika

uap-uap

ini

dan tertimbun mengotori

ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat


dan membebaskan energi, cahaya atau panas. Bahan bakar yang
umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya
berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran
dihasilkan senyawa karbondioksida dan air, disamping itu

juga

arang dan jelaga.


Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas
CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1). CO2
Pencemaran

udara

yang

paling

menonjol

adalah

semakin

meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari


pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil

(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang,


dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang
ditebang. Sebagaimana

diuraikan

diatas,

hal

demikian

dapat

mengakibatkan efek rumah kaca.


Istilah

Efek

Rumah

Kaca

(green

house

effect)

berasal

dari

pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam


sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi
dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan
dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca
sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun
gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta
tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di
dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran
sederhanaterjadinya efek rumah kaca (ERK).Pengalaman petani
diatas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan
atmosfir.
Efek rumah kaca (Green house effect) dapat menyebabkan suhu
lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan
pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia
menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat
mencairnya

es

di

kutub

tenggelam.

Keadaan

sehingga

tersebut

pulau-pulau

akan

kecil

berpengaruh

menjadi
terhadap

keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup,


termasuk manusia.

2). CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya,
menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses
pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu
menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi
ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi
tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil
dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan
kamatian.
3). CFC
Penggunaan

CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai

gas

pendingin

pada lemari es dan ruangan (AC), serta gas penyemprot macammacam

kosmetik,

dan

penyemprot

rambut

(hair

menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara.

spray).
Gas CFC

yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat


lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi
dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon,
radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan
kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi
genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas
CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, ) yang
lebih lanjut

dapat berkembang menjadi munculnya

pemanasan (global

warming) sehingga

berlubang

disebut

yang

sebagai

lapisan

lubang

fenomena

ozon

tersebut

ozon.

Menurut

pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub

Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas
benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4). SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh
pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi
dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air
hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam
mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi
pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.
Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5). Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah
asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar
yang

dapat

menyababkan

batuk

kronis,

kanker

patu-paru,

mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan


kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu
perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang
merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi
menghirup
asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif
memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi,
merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok
dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Cara pencegahan

dan

penanggulangan

terhadap

pencemaran

udara, antara lain sebagai berikut.


a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi
tingkat pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan
pada tanah yang kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum
dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan dapat menggunakan alat
tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu.
Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat
membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di
bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa
pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan
efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat
mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di
bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan
naiknya permukaan air laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es
di kutub.
d.

Polusi Suara

pencemaran

suara

diakibatkan

oleh

adalah
bunyi

gangguan
atau

pada

suara

lingkungan

yang

yang

mengakibatkan

ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara


yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia
disebut kebisingan. Pencemaran atau polusi suara diakibatkan
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi

bising

dan

tidak

menyenangkan.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep


48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan
bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan

gangguan

kesehatan

manusia

dan

kenyamanan

lingkungan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melebihi


50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama
Sound Level Meter. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu
lingkungan,

maka

kebisingan

dapat

dimasukkan

sebagai

pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh suara
mesin pabrik atau industri, mesin penggilingan padi, mesin las,
kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, suara kereta api, dan
pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat
pendengaran yang permanen.
Banyak para buruh pabrik yang bekerja di tengah-tengah bunyi
bising alat-alat pabrik merasakan efek buruk dari suara bising
tersebut. Rata-rata dari mereka yang bekerja di tempat itu dan tidak

menggunakan penutup telinga, selalu berbicara keras antara satu


dengan yang lainnya, walau sudah berada di luar pabrik.
Bukan karena kebiasaan mereka berbicara keras, tetapi karena
kemampuan pendengaran mereka yang mulai berkurang. Oleh
karena bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang
mengganggu kesehatan manusia, maka alat pengaman telinga
harus digunakan jika kita bekerja di tempat yang rawan kebisingan.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
1.

kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi


yang sempit, misalnya: mesin gergaji.

2.

kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu


lintas atau pesawat terbang.

3.

kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau


suara ledakan.

4.

kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa,


atau saat proses penancapan paku bumi di tempat proyek
pembangunan.

Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)


Suara-suara

bising

ini

dapat

menyebabkan

terganggunya

pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini


akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya
pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan
naiknya tekanan darah.
Dampak Pencemaran Suara terhadap Mamalia Laut

Mamalia laut (misalnya lumba-lumba sungai dan paus) tinggal di


lingkungan di mana tidak terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang
jauh dari permukaan. Pada kedalaman lebih dari 200 meter cahaya
tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka mamalia laut
mengandalkan suara dibandingkan cahaya sebagai alat utama
dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati dari keadaan
lingkungan sekitarnya.
Di satu sisi, berdasarkan penelitian para ilmuwan, tingkat kebisingan
di laut kini naik menjadi sepuluh kali lipat dari kondisi normal. Kita
tahu bahwa suara merambat lebih cepat dan lebih jauh di dalam air
dibanding di udara. Intensitas tinggi suara di lautan juga tidak
berkurang

dalam

ratusan

mil.

Keadaan

ini

tentu

sangat

mengganggu kehidupan mamalia laut yang sangat peka terhadap


suara.
Kebisingan di dalam laut disebabkan oleh:
a). Sumber alami: aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi,
angin, dan gelombang.
b). Lalu lintas kapal: Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi
mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level
190 desibel, dan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya
menimbulkan gelombang suara sekitar 160-170 desibel.
c). Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak seperti
pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dan lainlain. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas
sampai dengan 255 desibel.

d). Penggunaan sonar dalam latihan militer. Sonar adalah alat yang
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menemukan
benda dan menentukan letaknya di bawah permukaan air. Kegiatan
tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan
160 desibel. terdamparnya belasan mamalia laut pada bulan Maret
2000 di Kepulauan Bahama (dekat Samudera Atlantik Utara). Dan
juga terdamparnya beberapa Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan
Laut Ionia (dekat Itali).
Cara

pencegahan Pencemaran

ruangan

dengan

potensi

Suara

keramaian

(Kebisingan) Kelompokkan
agar

tidak

mengganggu

ruangan yang membutuhkan ketenangan.


1). Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber
kebisingan (terutama jalan).
2). Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap
suara (parket,busa dilapis dengan kain, gipsum).
3).

Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan

lantai ganda).
4). Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang
berhadapan dengan jalan yang ramai.
5). Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.
6). Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau
mencegah noise masuk ke dalam bangunan (pagar tembok masif,
pagar bukit dan tanaman).
A.

Perubahan Lingkungan Mengakibatkan berbagai Dampak

Aktivitas manusia

yang bersenjatakan

teknologinya

baik jenis

tradisional maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat


sehingga kompleksitas

yang stabil

menjadi goyah akibatnya

simfoni alam menjadi kakofoni.


Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak
manusia melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, terjadi kegiatan pembakaran rumput, penggundulan
hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan
jalan raya, industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun
merupakan kegiatan manusia yang mendesak habitat dan bioma,
gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi prosesproses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanahtanah di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian

dalam abad terakhir ini tak

mampu memecahkan dilema pertanian bahkan merongronginya.


Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan, obatobatan,

irigasi,

memaksimumkan

bibit

unggul

dan

sebagainya

produktivitas, sedang alam sendiri

untuk

mengelola

ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.


Manusia

mempunyai

lingkungan

pengaruh

hidupnya.

ketergantungan

Terdapat

sangat

hubungan

antara manusia dengan

Perubahan pada satu subsistem


menimbulkan goncangan
mekanisme

yang

yang

terhadap
saling

lingkungan hidupnya.

dalam ekosistem

ekologis.

keseimbangan

besar

akan dapat

Alam sendiri menyediakan

alamiah,

namun

kadang-kadang

perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi,

terlebih lagi apabila perubahan itu

sengaja dibuat manusia.

Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama


terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia
terhadap daur biologi dapat dikelompokkan menjadi
1.

bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi

2.

bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang

3.

berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah

4.

berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi

5.

penambahan materi sintetik mempunyai

dampak terhadap

daur biologi
Dari 5 tipe

perubahan lingkungan tersebut,

coba diskusikan

dengan teman sebangkumu contohnya masing-masing !


Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah
langsung

dan

tidak

langsung

terhadap

kesehatan

dan

kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang


dinamakan

masalah lingkungan hidup. Secara

umum sumber

permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber


utama yaitu
(1) ledakan penduduk
(2) teknologi dan industri
(3) Perusakan hutan.
(1) ledakan penduduk

ditinjau dari sisi ekologi akan membawa beberapa persoalan antara


lain masalah pemukiman, pangan,

sampah,

dan sumber daya

alami. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meluasnya


daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga
meningkat.

Sampah

menimbulkan

makin

persoalan melalui berbagai

mekanisme antara lain gangguan, penyumbatan aliran air dan


timbulnya bau busuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan
dan keindahan
(2) Teknologi dan Industri
di satu pihak membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di
lain fihak dapat membawa bencana bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup melalui limbah yang dikeluarkannya.
(3) Perusakan hutan.
dapat

menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai

tempat kehidupan berbagai hewan dan tumbuhan, sumber plasma


nutfah

dan cadangan air

alamiah

yang apabila

mendapat

kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia sendiri,


perubahan

komponen

ekosistem

yang

diikuti

dengan

penyederhanaan dan kepunahan keanekaragaman hayati, humus


larut, erosi, banjir dan kekeringan karena habisnya sumber dan
cadangan air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet
menyerang kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo, juga
gajah dan babi hutan merusak areal pertanian merupakan contoh
terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat ulah manusia.
Perusakan kawasan hutan umumnya digunakan sebagai tanah

pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin saja hanya


diambil kayunya saja.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan
pestisida. Salah satu jenis pestisida untuk memberantas serangga
hama adalah parathion, yaitu sejenis racunorganofosfat. Racun ini
mudah

terurai

dan

tidak

meninggalkan

residu. Tetapi

selain

mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai jenis


invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida

lain

yang

banyak

digunakan

adalah

golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lainlain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak
dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari
lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah
terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan,
selama 17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini
mudah terakumulasi dan terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan
maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya
adalah

melakukan

intensifikasi

pertanian.

Dalam

intensifikasi

pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga


kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik
yang berlebihan dapat mengakibatkan derajat keasaman tanah
berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-unsur hara
oleh tumbuhan.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan
dampak yang perlu diperhitungkan.

Terjadinya perubahan daur

biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya keseimbangan


baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida.
Jika tidak dilakukan perlakuan itu

penurunan kesuburan tanah

pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu pada

pertanian

monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.


rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu
lahan pertanian. tanaman ditanam secara berselang seling untuk
memberikan waktu pada tanah mengembalikan kesuburannya.
Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi
makhluk hidup terutama yang tinggal di permukaan tanah, dinilai
efektif meningkatkan hasil panen karena dapat memotong siklus
hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan

Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh
kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang,
sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan
lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal
dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk
hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang
hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk
ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan
rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi
ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu
salin dan lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama
tumbuhan, dan nama hewannya.

Ekosistem

dapat

terganggu

keseimbangannya

oleh

berbagai

kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga


penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan
hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk
membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk
tempat tinggal. Mari kita
1.

Penebangan

Pohon

secara

Liar

dan

Pembakaran

Hutan

(Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem.
Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber
makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga
akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan
menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang
membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar
hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi
kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup,
hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain
bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak
keseimbangan

ekosistem.Penggunaan

pertanian monokultur menyebabkan

hutan
dampak

untuk

lahan

yang

perlu

diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi


menyebabkan terjadinya keseimbangan baru. Pertanian monokultur
memerlukan

pemupukan

dan

pestisida.

Jika

tidak

dilakukan

perlakuan itu penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan


terjadi.

Oleh

karena

itu

pada

pertanian

monokultur

perlu

dilakukan rotasi tanaman.


rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu
lahan pertanian. tanaman ditanam secara berselang seling untuk
memberikan waktu pada tanah mengembalikan kesuburannya.
Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi
makhluk hidup terutama yang tinggal di permukaan tanah, dinilai
efektif meningkatkan hasil panen karena dapat memotong siklus
hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan

Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh
kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang,
sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan
lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal
dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk
hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang
hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk
ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan
rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi
ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu
salin dan lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama
tumbuhan, dan nama hewannya.
Ekosistem

dapat

terganggu

keseimbangannya

oleh

berbagai

kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga

penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan


hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk
membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk
tempat tinggal. Mari kita
1.

Penebangan

Pohon

secara

Liar

dan

Pembakaran

Hutan

(Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem.
Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber
makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga
akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan
menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang
membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar
hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi
kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup,
hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain
bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak
keseimbangan ekosistem.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan
dampak yang perlu diperhitungkan.

Terjadinya perubahan daur

biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya keseimbangan


baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida.
Jika tidak dilakukan perlakuan itu

penurunan kesuburan tanah

pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu pada

pertanian

monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.


rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu
lahan pertanian. tanaman ditanam secara berselang seling untuk
memberikan waktu pada tanah mengembalikan kesuburannya.
Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi
makhluk hidup terutama yang tinggal di permukaan tanah, dinilai
efektif meningkatkan hasil panen karena dapat memotong siklus
hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan

Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh
kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang,
sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan
lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal
dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk
hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang
hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk
ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan
rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi
ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu
salin dan lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama
tumbuhan, dan nama hewannya.
Ekosistem

dapat

terganggu

keseimbangannya

oleh

berbagai

kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga


penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan

hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk


membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk
tempat tinggal. Mari kita
1.

Penebangan

Pohon

secara

Liar

dan

Pembakaran

Hutan

(Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem.
Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber
makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga
akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan
menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang
membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar
hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi
kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup,
hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain
bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak
keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Hewan liar diburu di berbagai tempat. Jumlah yang diburu sangat
banyak.
Pemburu bukan hanya tidak mempunyai izin berburu, tetapi juga
melakukan perburuan di kawasan konservasi termasuk taman
nasional. Perburuan komersial yang tidak terkendali merupakan

masalah gawat untuk jenis tertentu. Banyak hewan buruan yang


sangat

disukai

di

Indonesia, misalnya

babi

rusa

(Babyrousa

babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis dan B. quarlesi), Kuau raja


(Argusianus argus), walabi saham (Macropus agile), rusa jawa
(Cervus timorensis), kasuari (Casuarius cauaris), ular sanca batik
(Phyton reticulatus), burung rangkong (Bucros bicornis), berbagai
burung hias, di antaranya kakaktua raja (Proboscijer atterrimus),
Kepodang (Oriolus chinensis), Curik Bali (Leucopsar roschildi), Beo
(Gracula religiosa), Perkutut Jawa (Geopelia striata), ayam hutan
(Gallus varius), Ikan arwana (Scleropages formosus) juga menjadi
ikan yang banyak diburu, hewan-hewan tersebut menjadi langka.
Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang.
Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau
pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya.
3. Penggunaan Pupuk dan DDT yang Berlebih
Para

petani

biasanya

melakukan

beberapa

cara

agar

hasil

pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh


para

petani

itu,

di

antaranya

dengan

pemupukan

dan

pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani


ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami,
misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah
membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang
atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari
bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA.,
Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian

karena

dapat

mempengaruhi

ekosistem.

Pupuk

buatan

yang

berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai
atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur
hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan
subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk
hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena
sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau
danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida
atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak
ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya
berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan
insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar
tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau
hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
4. Penangkapan ikan di laut dengan pukat harimau atau bahan
peledak
Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau. Pukat
harimau menggunakan jaring-jaring yang lubangnya sangat kecil
dan dapat menjangkau daerah luas.
Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan peledak untuk
menangkap ikan. Bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar
maupun kecil mati. Jika ikan kecil turut mati, jumlah ikan pada masa
mendatang akan berkurang.

Selain

penangkapan

ikan,

kegiatan

manusia

yang

dapat

menyebabkan kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara


besar-besaran.

Terumbu

karang

berfungsi

menahan

terjangan

ombak laut. Selain itu, terumbu karang merupakan tempat hidup


hewan laut. Manusia mengambil terumbu karang untuk dijadikan
hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan tempat hidupnya.
Ombak

juga

langsung

menerjang

pantai

sehingga

dapat

menyebabkan abrasi. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut


dan pantai.
1. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan
tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan apa
saja yang sering dimanfaatkan manusia? Bagian tumbuhan di hutan
yang

banyak

digunakan

manusia

adalah

kayunya.

Kayu

jati

digunakan untuk bangunan rumah, kursi, tempat tidur, dan lemari.


Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya digunakan untuk
bangunan

rumah

atau

gedung.

Tumbuhan

dapat

digunakan

kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh


tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun. Jadi, jika
kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya
20

tahun

kemudian,

sedangkan

kebutuhan

manusia

terus

meningkat. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah punahnya


tanaman-tanaman langka tersebut?
Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus
dilestarikan. Cara melestarikan tumbuhan tersebut antara lain
sebagai berikut. :

a. Tidak menebang pohon sembarangan.


b. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau
peremajaan tanaman.
c. Pemeliharan tanaman dengan benar.
D. Etika Lingkungan

Sebagai

bangsa

Indonesia

yang

bertangungjawab,

kita

tidak

menghendaki lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia


yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan
manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orangorang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika
lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan yang
berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk
menuntun sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia

bukanlah

segalanya

tetapimerupakan

bagian

dari

lingkungan. Karena itu menghargai lingkungan berarti menghargai


diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi
untuk semua makhluk hidup.
Manusia

harus

menjadi

anggota

konsekuen terhadap lingkungannya.

lingkungan

yang

baik

dan

Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia

sebagai

anggota

lingkungan

harus

melaksanakan

kewajibannya dalam menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan


alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia
itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undangundang,

dan

untuk

itu

telah

dibuat

undang-udang

Republik

Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati


dan Ekosistemnya.
Meskipun

sudah

dibuatkan

prinsip

dan

peraturannya,

tetapi

pelaksanaannya tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu


yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.
PERUBAHAN LINGKUNGAN MENGAKIBATKAN BERBAGAI DAMPAK

Aktivitas manusia

yang bersenjatakan

teknologinya

baik jenis

tradisional maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat


sehingga kompleksitas

yang stabil

menjadi goyah akibatnya

simfoni alam menjadi kakofoni.


Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak
manusia melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, terjadi kegiatan pembakaran rumput, penggundulan
hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan
jalan raya, industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun

merupakan kegiatan manusia yang mendesak habitat dan bioma,


gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi prosesproses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanahtanah di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian

dalam abad terakhir ini tak

mampu memecahkan dilema pertanian bahkan merongronginya.


Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan, obatobatan,

irigasi,

memaksimumkan

bibit

unggul

dan

sebagainya

produktivitas, sedang alam sendiri

untuk

mengelola

ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.


Manusia

mempunyai

lingkungan

pengaruh

hidupnya.

ketergantungan

Terdapat

sangat

menimbulkan goncangan

yang

terhadap
saling

lingkungan hidupnya.

dalam ekosistem

ekologis.

keseimbangan

besar

hubungan

antara manusia dengan

Perubahan pada satu subsistem


mekanisme

yang

akan dapat

Alam sendiri menyediakan

alamiah,

namun

kadang-kadang

perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi,


terlebih lagi apabila perubahan itu

sengaja dibuat manusia.

Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama


terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia
terhadap daur biologi dapat dikelompokkan menjadi
1.

bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi

2.

bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang

3.

berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah

4.

berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi

penambahan materi sintetik mempunyai

5.

dampak terhadap

daur biologi
Dari 5 tipe

perubahan lingkungan tersebut,

coba diskusikan

dengan teman sebangkumu contohnya masing-masing !


Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah
langsung

dan

tidak

langsung

terhadap

kesehatan

dan

kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang


dinamakan

masalah lingkungan hidup. Secara

umum sumber

permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber


utama yaitu (1) ledakan penduduk (2) teknologi dan industri (3)
Perusakan hutan. Ledakan pendudukditinjau dari sisi ekologi akan
membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman,
pangan, sampah, dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah
penduduk
kebutuhan

menyebabkan
akan

pangan

meluasnya
juga

daerah

makin

pemukiman

meningkat.

dan

Sampah

menimbulkan persoalan melalui berbagai mekanisme antara lain


gangguan, penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang
dapat

menimbulkan

masalah

kesehatan

dan

keindahan

(2) . Teknologi dan Industri di satu pihak membawa manfaat bagi


kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa bencana bagi
kehidupan manusia

dan makhluk hidup

dikeluarkannya. Perusakan

hutan

dapat

melalui limbah

yang

menimbulkan berbagai

dampak, karena hutan sebagai tempat kehidupan berbagai hewan


dan tumbuhan, sumber plasma nutfah dan cadangan air alamiah
yang apabila

mendapat

kerusakan

akan terjadi

mata rantai

bencana bagi manusia sendiri, perubahan komponen ekosistem


yang

diikuti

dengan

penyederhanaan

dan

kepunahan

keanekaragaman hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan


karena habisnya sumber dan cadangan air. Belalang daun yang
melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di
Gunung kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan merusak
areal

pertanian

merupakan contoh

terdesaknya habitat

alami

hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan hutan


umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau
pemukiman, atau mungkin saja hanya diambil kayunya saja.
Meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida.
Salah satu jenis pestisida untuk memberantas serangga hama
adalah parathion, yaitu sejenis racunorganofosfat. Racun ini mudah
terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan
serangga, racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata
serta hewan vertebrata.
Insektisida

lain

yang

banyak

digunakan

adalah

golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lainlain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak
dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari
lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah
terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan,
selama 17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini
mudah terakumulasi dan terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan
maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya
adalah

melakukan

intensifikasi

pertanian.

Dalam

intensifikasi

pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga

kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik


yang berlebihan dapat mengakibatkan derajat keasaman tanah
berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-unsur hara
oleh tumbuhan.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan
dampak yang perlu diperhitungkan.

Terjadinya perubahan daur

biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya keseimbangan


baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida.
Jika tidak dilakukan perlakuan itu

penurunan kesuburan tanah

pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu pada

pertanian

monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.


ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai

bangsa

Indonesia

yang

bertangungjawab,

kita

tidak

menghendaki lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia


yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan
manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orangorang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika
lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan yang
berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk
menuntun sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.

Manusia

bukanlah

segalanya

tetapimerupakan

bagian

dari

lingkungan. Karena itu menghargai lingkungan berarti menghargai


diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi
untuk semua makhluk hidup.
Manusia

harus

menjadi

anggota

lingkungan

yang

baik

dan

konsekuen terhadap lingkungannya.


Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia

sebagai

anggota

lingkungan

harus

melaksanakan

kewajibannya dalam menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan


alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia
itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undangundang,

dan

untuk

itu

telah

dibuat

undang-udang

Republik

Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati


dan Ekosistemnya.
Meskipun

sudah

dibuatkan

prinsip

dan

peraturannya,

tetapi

pelaksanaannya tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu


yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.

Você também pode gostar