Você está na página 1de 6

SKENARIO 1

KLARIFIKASI
1. Nodul adalah benjolan pada kulit / kutis dan di bawah kulit / sub kutis yang berukuran
lebih dari 0,5 cm. Sebuah nodul dapat berisi jaringan yang mengalami radang atau
campuran antara jaringan dan cairan.
SUMBER : Kumar, Cotran, Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC
2. FNAB merupakan langkah diagnostik awal pengelolaan diagnosis neoplasma, dengan
catatan harus dilakukan oleh operator dan dinilai oleh ahli sitologi yang berpengalaman.
Tehnik FNAB aman, sederhana, tanpa komplikasi, murah, dan dapat dipercaya, serta
dapat dilakukan pada pasien rawat jalan dengan resiko yang sangat kecil. Tehnik FNAB
menggunakan jarum halus 23 - 25 G. Pada prinsipnya FNAB bertujuan untuk
memperoleh sampel sel-sel neoplasma yang teraspirasi melalui penusukan jarum ke
jaringan nodul.
- FNAB merupakan alat diagnostik dengan cara memeriksa sejumlah seldari ekstrak
tumor atau nodul yang diambil dengan mempergunakan jarum dantabung suntik,
sebelum dioperasi atau pada saat operasi untuk membedakansifat tumor ganas atau
jinak
SUMBER : Kumar, Cotran, Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC
3. J

RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab tumbuhnya benjolan ?
Penyebab tumbuhnya benjolan oleh karena pertumbuhan sel abnormal yang terus
menerus, walaupun rangsangannya telah dihentikan (autonom), tumbuh aktif melebihi
kebutuhan, inkoordinasi, tanpa tujuan, dan merugikan host.
Namun hal ini harus di lakukan pemeriksaan fisik ( bentuk dan warna) dan
pemeriksaan patologi terlebih dahulu sebelum mendiagnosa kalau benjolan tersebut
adalah tumor. Karena benjolan tersebut bisa saja hanya sebuah hematoma ataupun
abses.
2. apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuhnya benjolan?
Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut karsinogen.
a. Karsinogen kimia
Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen . Yaitu karsinogen yang
memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif, sehingga dapat
menimbulkan perubahan pada DNA, RNA, atau Protein sel tubuh.
b. Karsinoen virus
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA
dapat menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA
adalah setelah virus RNA diubah menjadi DNA provirus oleh enzim reverse
transeriptase yang kemudian bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah
mengenfeksi sel, materi genitek virus RNA dapaat membawa bagian materi
genitek sel yang di infeksi yang disebut V-onkogen kemudian dipindahkan ke
materi genitek sel yang lain.
c. Karsinogen Radrasi
Radrasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit terutama pada orang kulit
putih. Karena pada sinar / radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka
fosfodiester DNA.
d. Agen Biologik
1. Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis
2. Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur
3. Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah schistosoma
dan clonorchis sinensis.
e. Karsinogen Genetik
3. Termasuk jenis apa benjolan tersebut?
1. Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh
infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar

pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang
sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
2. Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe
atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
3. Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil
tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya
kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah.
Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit. Sifat pertumbuhan tumbuh
infiltratif kemampuan metastasis pengobatan Tumor jinak Tumor Ganas derajat
rendah ( agresif local ) Tumor ganas

4. Mengapa harus dilakukan FNAB?


FNAB merupakan pemeriksaan yang paling sederhana, mudah, dancepat serta
dapat dipercaya untuk menegakkn diagnosis tumor atau massayang berasal dari
kelenjar getah bening. FNAB dapat dikerjakan padapasien rawat jalan dengan
mirbiditas yang minimal, sehingga tidak perlu di-lakukan perwatan inap. Disamping
itu, FNAB juga dapat membedakan tu-mor jinak atau ganas.FNAB juga
memiliki keterbatasan yang diantaranya jangkauan sitologiFNAB sangat terbatas,
luas invasi tumor tidak dapat ditentukan, dapat terja-di negate palsu, subtype kanker
tidak selalu dapat diidentifikasi, harus adakerja sama klinis dengan patologis, dan
akurasinya lebih rendah diband-ingkan dengan biopsy.(Jamie,2003)
Pada prinsipnya FNAB bertujuan untuk memperoleh sampel sel-sel nodul tiroid yang
teraspirasi melalui penusukan jarum ke jaringan nodul tiroid. Untuk itu dibutuhkan
jarum steril 23-25G serta semprit.
Keuntungan FNAB tidak memerlukan anastesi, murah dan sederhana, hasil yang
akurat dan cepat
5. Bagaimana prosedur FNAB?
Pertama kelenjar tiroid harus dipalpasi secara hati-hati dan nodul diidentifikasi
dengan baik dan benar. Kemudian, pasien ditempatkan pada posisi supinasi dengan
leher hiperekstensi, untuk mempermudah tempatkan bantal pada bawah bahu. Pasien
tidak diperbolehkan menelan, bertanya, dan bergerak selama prosedur. Perlu
diinformasikan juga kepada pasien bahwa prosedur ini tidak memerlukan anestesi
lokal. Setelah mengidentifikasi nodul yang akan diaspirasi, kulit tersebut dibersihkan

dengan alkohol. Semprit 10cc dipasangkan ke syringe holder dan dipegang dengan
tangan kanan. Jari pertama dan kedua tangan kiri menekan dan memfiksasi nodul,
sehingga dapat 18 mempertahankan arah tusukan jarum oleh tangan lainnya yang
dominan. Tangan kanan memegang jarum dan semprit tusukkan dengan tenang.
Waktu jarum sudah berada dalam nodul, dibuat tarikan 2-3cc pada semprit agar
tercipta tekanan negatif. Jarum ditusukkan 10-15 kali tanpa mengubah arah, selama 510 detik. Pada saat jarum akan dicabut dari nodul, tekanan negatif dihilangkan
kembali. Setelah jarum dicabut dari nodul, jarum dilepas dari sempritnya dan sel-sel
yang teraspirasi akan masih berada di dalam lubang jarum. Kemudian isi lubang
ditumpahkan keatas gelas objek. Buat 6 sediaan hapus, 3 sediaan hapus difiksasi
basah dan dipulas dengan Papanicoulau. Sediaan lainnya dikeringkan di udara untuk
dipulas dengan May Gruenwald Giemsa/DiffQuick. Kemudian setelah dilakukan
FNAB daerah tusukan harus ditekan kira-kira 5 menit, apabila tidak ada hal-hal yang
dikhawatirkan, daerah leher dibersihkan dan diberi small bandage. FNAB sangat
aman, tidak ada komplikasi yang serius selain tumor seeding, kerusakan saraf, trauma
jaringan, dan cedera vaskular.
Alat dan Bahan
- A syringe holder atau syringe pistol
- Disposeable 10ml plastic syringe
- Disposeable 25/27 gauge needles 1 inchies long
- Glass slides 1.0 mm thin
- Alcohol untuk fiksasi sementara hasil apusan
- Sarung tangan
- Tabung pengiriman
- Lidocaine 1% lindocaine local anastesi(disediakan untuk pasien yangmembutuhkan
biopsy local anastesi)
2.5 Prosedur
1.Sebelum dilakukan FNAB, pasien harus mendapatkan penjelasansecara lengkap
tujuan dilakukannya FNAB agar pasien dapat bersikapkooperatif
2.Lalu, dilakukanya palpasi pada lesi dengan hati-hati

3.FNAB dilakukan dengan pasien dalam posisi terlentang


4.Pasien diminta untuk tidak menelan, berbicara atau bergerak
selamadilakukannya prosedur FNAB5.Aspirasi dilakukan 2-4 kali dengan
menggunakan jarum halus
6.Melakukan fiksasi
Sediaan kering (Air dry Smear)Sediaan diwarnai dengan pewarnaan MGG, Jenner
Giemsa,pewarenaan Wright atau cliffquick. Pewarnaan ini sederhana,lebih praktis
dancepat, dalam waktu 3-5 menit pewarnaan bisaselesai
Sediaan basah (Wet Smear)Sediaan segera dimasukkannya ke dalam fiksasi alkohol
70 -90% dan diwarnai dengan metode papanicoalaou atauHematoxyilin Eosin
Pengiriman
Kaca objek disiapkan untuk pengiriman ke laboratorium sitologi
disertaid e n g a n f o r m u l i r p e r m i n t a a n y a n g m e m u a t d i a g n o s i s s e m e n t a r
a , r i w a y a t pengobatan dengan antimikroba, informasi klinis seperti umur,
jenis
kelamin,r i w a y a t s e r t a d i a g r a m s p e s i m e n d a n g a m b a r a n k l i n i s l e s i ( u
k u r a n , t e m p a t , warna, konsistensi, dan mobilitas).
6.

Você também pode gostar