Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. GPS (Global Positioning
System) digunakan dalam geofisika karena penggunaan GPS tidak tergantung cuaca
dan waktu. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam
berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa milimeter
sampai dengan puluhan meter tergantung pada GPS apa yang digunakan.
Peta kontur merupakan salah satu alat yang diperlukan oleh geofisikawan.
Seorang geofisikawan juga harus bisa dalam dasar-dasar pembuatan peta kontur.
Pembuatan peta tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan beberapa
software, yaitu software MapSource, Google Earth dan Surfer. Peta tersebut dapat
dibuat berdasarkan data titik koordinasi longitude, latitude, dan elevasi yang diambil
dari suatu lokasi melalui proses tracking. Tracking adalah pengambilan data titik
koordinat menggunakan GPS dari satu titik lokasi ke lokasi lain sampai akhirnya
kembali pada titik awal. Melalui tracking ini, maka akan didapatkan suatu data
koordinat x, y, dan z. Kemudian data tersebut dapat diolah ke dalam software
MapSource, Google Earth dan Surfer. Dengan sedemikian rupa sehingga akan
dihasilkan interpretasi data berupa peta yang dapat terlihat jelas gambaran relief
permukaan lokasi target yang nantinya akan bermanfaat dalam mitigasi bencana
maupun eksplorasi.
1.3 Tujuan
Setelah dilaksanakannya praktikum ini diharapkan para peserta praktikum
positioning dapat melakukan pengukuran secara langsung di lapangan dengan
1.4 Manfaat
Diharapkan praktikan dapat menggunakan GPS yan memiliki berbagai fungsi
untuk kebutuhan seorang geofisikawan dalam kegiatan lapang untuk proses penentuan
posisi.
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
GPS adalah sistem navigasi yang berbasis satelit yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika awal 1970an. Awalnya, GPS dikembangkan sebagai
sistem militer untuk mememnuhi kebutuhan militer Amerika Serikat. Namun akhirnya
GPS juga dibuat untuk warga sipil dan sekarang adalah sistem dual yang bisa diakses
baik oleh warga sipil maupun militer. GPS menyediakan informasi posisi yang
berkelanjutan, dimanapun dan dibawah kondisi cuaca apapun. (Rubbany, 2002)
GPS terdiri dari 3 komponen utama yaitu9 segmen kontrol, segmen angkasa,
dan segmen pengguna. Setiap segmen sangat penting terhadap keseluruhan operasi dari
sistem. Segmen angkasa terdiri dari peluncuran satelit termasuk pengembangan,
produksi, dan peluncuran dari kendaraan satelit. Segmen kontrol teridiri dari
peluncuran satelit terdiri dari 5 monitor pelacak stasiun, dan stasiun ground antenna
untuk menggunggah data ke satelit. Sedangkan segmen pengguna terdiri dari hardware
gps penerima, survey, dan kebutuhan positioning baik militer maupun sipil. (Czerniak,
1988).
Google Earth merupakan sebuah program sistem informasi geospasial yang
menyediakan informasi mengenaik peta dan seluk beluknya.Keunggulan yang dimiliki
Google Earth adalah peta ini dapat mencakup ke seluruh dunia. Gambar yang diperoleh
dari Google Earth berasal dari gabungan beberapa gambar seperti fotografi udara,
satelit, dan dari sistem informasi geografis udara. (Zaks, 2010)
Surfer adalah program untuk menggambar peta kontur dan pemetaan
permukaan 3D yang berjalan di bawah perusahaan Microsoft. Program ini dapat dengan
mudah mengonversi data ke dalam kontur yang menonjol, permukaan, gambar, vector,
dan paska peta. Hampir semua peta dapat disesuaaikan untuk menghasilkan presentasi
yang persis diinginkan. (Gilang, 2000)
Jaringan yang paling luar diantara semua pengukuran dipilih dari parameter lain
yang direferensikan pada dasarnya. Pada pembelajaran ini, kedalaman tanah
merupakan jaringan terbesar yang digunakan dan oleh karena itu diambil sebagai
referensi untuk analisis data. Seluru data-data menuru jaringan referensinya kemudian
diekspor menggunakan software statistic SPIS. (Stafford, 2013)
3 BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan praktikum positioning mengenai Acquisition, Processing, and
Interpretation ini dilaksanakan pada hari MInggu, 8 Mei 2016 pukul 08.00-11.00
WIB, di Universitas Brawijaya, Malang.
3.2.1.4 Laptop
3.2.1.5 Kamera
3.2.2
GPS, kamera, alat tulis, dan papan dada. Selanjutnya, dengan menggunakan GPS
ditentukan titik awal atau acuan awal dari tracking dengan cara menekan tombol mark
di GPS, disini kita menentukan titik awalnya, yaitu hutan MIPA. Lalu kita harus
menentukan pola dari tracking. Pada setiap jarak tertentu. Tracking dilakukan dengan
menekan tombol mark dan akan didapatkan dua koordinat titik lintang selatan (S), bujur
timur (E), dan ketinggian (Elevasi) dan menulis dalam kertas dengan koordinat
x(lintang selatan(S)), y(bujur timur(E)), dan z(ketinggian(Elevasi)). Pada setiap titik
tracking ini sebaiknya diambil gambarnya dengan menggunakan kamera. Selanjutnya
dari semua data koordinat yang didapatkan ini dipindahkan ke laptop/PC untuk diolah
dengan menggunakan software.
3.3.2
dengan cara menekan CTRL W atau edit lalu New Waypoint untuk membuat waypoint
baru. Lalu koordinat lintang dan bujur disalin di kolom position.
4 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Tracking
4.1.1
Data MapSource
4.1.2
4.1.3
Data Surfer
4.1.3.1 Kontur dengan elevasi GPS
4.2 Pembahasan
4.2.1
Analisa Prosedur
4.2.1.1 Fungsi Alat
Fungsi dari GPS adalah untuk menentukan koordinat posisi berdasarkan
informasi dari satelit. Fungsi alat tulis dan papan dada adalah untuk mencatat hal-hal
yang diperlukan saat pengambilan data dan papan dada digunakan untuk alas dalam
menulis. Software surfer MapSource digunakan untuk memplot waypoint yang sudah
dibuat pada GPS. Google Earth digunakan untuk memproyeksikan titik yang sudah
diplot pada MapSource untuk melihat kenampakan asli dan elevasinya. Surfer
digunakan untuk membuat peta kontur dari koordinat lintang, bujur serta elevasi yang
didapatkan dari akuisisi data.
Analisa Hasil
Dari data yang telah didapatkan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara elevasi dari GPS Garmin dan Google Earth. Elevasi yang didapatkan dari Google
Earth mengalami perbedaan hamper 20 m dengan data elevasi dari survey dengan GPS.
Dari kontur 3D dengan menggunakan elevasi Google Earth, terdapat cekungan di jalur
tempat dilakukan akuisisi data. Hal ini tidak mungkin karena saat pengambilan data
jalur yang dilewati datar saja. Ini berarti terdapat kesalahan dari Google Earth dalam
pengukuran elevasi melalui citra satelitnya. Data dari GPS terlihat lebih akurat karena
lebih sesuai dengan kenampakan asli saat pengambila data di lapangan karena sesuai
dengan medan dari jalur itu sendiri.
5 BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari akuisisi dan memproses data dari lapangan ini
yaitu cara untuk mengambil data dengan gps yaitu melakukan pengukuran koordinat di tiap
titip yang dilalui pada jalur. Lalu kemudian titik- titik itu nanti diplot pada software untuk
selanjutnya diproses menjadi peta kontur. Metode yang digunakan pada praktikum kali ini
yaitu pemetaan dengan memplot perbedaan ketinggian tiap titik pada jalur tertentu. Data
GPS yang telah diproses menghasilkan peta kontur yang memperlihatkan perbedaan
ketinggian area yang diambil datanya. Perbedaan yang signifikan terjadi antara
pengambilan data elevasi dari GPS dan Google Earth dimana kontur yang didapatkan dari
Google Earth mengalami perbedaan dengan kenampakan asli dari area yang diambil data
elevasinya.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum lapang kali ini yaitu praktikum sebaiknya diadakan di
daerah yang memiliki kontur lebih bervariasi lagi, agar bisa dilihat perbedaan data elevasi
dari lapangan maupun secara layanan citra satelit seperti Google Earth.