Você está na página 1de 27

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

RERANGKA KONSEPTUALSUATU MODEL

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Anugrah Nuari

(C 301 13 002)

Andini Dwi Prasusanti (C 301 13 025)


Monalisa

(C 301 13 026)

Nuning Sri Noviani

(C 301 13 041)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Teori
Akuntansi dengan judul Rerangka KonseptualSuatu Model. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah yang bersangkutan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta
dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada pembaca maupun pihak yang
terkait di dalamnya agar dapat memiliki rasa kepedulian yang lebih tinggi lagi
terhadap dunia akuntansi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa penulis terima dengan tangan terbuka. Semoga makalah
ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk
pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah
yang positif.
Akhir kata, penulismenyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga Allah SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita semua. Aamiin.
Palu,

Februari 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................3

2.1 Rerangka Konseptual............................................................................3


2.1.1.................................................................................................Pe
ngertian Rerangka Konseptual..................................................3
2.1.2.................................................................................................Re
rangka Konseptual Menurut FASB...........................................3
2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan.................................................................4
2.2.1.................................................................................................Pe
makai dan Kepentingannya.......................................................4
2.2.2.................................................................................................As
pek Sosial Tujuan dalam Pelaporan..........................................5
2.2.3.................................................................................................Pe
rkembangan Tujuan Pelaporan Keuangan.................................6
2.3 Karakteristik Kualitatif Informasi.........................................................10
2.4 Elemen-Elemen Laporan Keuangan.....................................................12
2.4.1.................................................................................................De
finisi Elemen.............................................................................13
2.4.2.................................................................................................Pe
rubahan Posisi Keuangan..........................................................15
2.5 Pengukuran dan Pengakuan..................................................................15
2.5.1.................................................................................................Pe
laporan dan Laporan Keuangan................................................15
2.5.2.................................................................................................Se
perangkat Laporan Keuangan...................................................16
2.5.3.................................................................................................Pe
ngukuran....................................................................................16
2.5.4.................................................................................................Pe
ngakuan.....................................................................................17
2.6 Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi.......................................18

2.6.1.................................................................................................Pe
ngertian Dasar...........................................................................18
2.7 Manfaat dan Keterbatasan Model.........................................................21
2.7.1.................................................................................................Tr
ansfer Teknologi........................................................................21
2.7.2.................................................................................................Pe
ngaruh RK FASB......................................................................21
2.7.3.................................................................................................D
okumen Kebijakan....................................................................22
BAB III PENUTUP............................................................................................23
3.1 Kesimpulan...........................................................................................23
Daftar Pustaka.......................................................................................................24

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik.
Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya.
Teori akuntansi membagi unsur teori dalam beberapa elemen yaitu postulat dan
asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau
metode-metode.
Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur
akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Untuk
perumusan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansich, tetapi juga harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin
ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat
penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.
Prinsip-prinsip akuntansi maupun teknik-teknik akuntansi dibuat untuk
menghasilkan suatu informasi akuntansi yang relevan, akurat, serta dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan informasi yang dapat membantu
pengambilan keputusan yang tepat. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut disusun
berdasarkan teori akuntansi yang ada dan mengacu pada suatu kerangka konsep
yang jelas sehingga teori tersebut cukup kuat sebagai dasar untuk membentuk
prinsip dan teknik akuntansi. Perlu dicatat bahwa konsep serta prinsip tersebut
harus dapat diterima secara universal oleh setiap orang yang berkepentingan, baik
profesional dalam bidang akuntansi dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Maka dari itu, dalam merumuskan suatu teori akuntansi harus ada suatu tujuan
dan alasan kuat dan dapat diterima umum yang mendasari penentuan kerangka
konseptual yang menjadi pondasi perumusan teori tersebut. Hal tersebut
mendorong para ahli dan profesional dalam bidang akuntansi untuk mencoba
1

merumuskan tujuan dari laporan keuangan serta kerangka konseptual untuk


akuntansi dan pelaporan keuangan. Dengan adanya suatu tujuan yang jelas dan
diterima umum, maka dapat dihasilkan prinsip dan teknik akuntansi yang
komprehensif. Serta dengan adanya kerangka konseptual yang cukup kuat untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan, akan menjadi dasar yang kuat dan meyakinkan
bahwa informasi akuntansi yang disajikan dalam

pelaporan keuangan telah

sesuai.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas topik
mengenai Rerangka Konseptual-Suatu Model.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dikemukakan
pada penulisan makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bagaimana rerangka konseptual teori akuntansi?


Apa saja tujuan pelaporan keuangan?
Bagaimana karakteristik kualitatif informasi?
Apa saja elemen-elemen laporan keuangan?
Bagaimana pengukuran dan pengakuan laporan keuangan?
Bagaimana nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi?
Bagaimana manfaat dan keterbatasan model?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui rerangka konseptual teori akuntansi.


Mengetahui tujuan pelaporan keuangan.
Mengetahui karakteristik kualitatif informasi.
Mengetahui elemen-elemen laporan keuangan.
Mengetahui bagaimana pengukuran dan pengakuan laporan keuangan.
Mengetahui nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.
Mengetahui manfaat dan keterbatasan model.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rerangka Konseptual
2

2.2.1 Pengertian Rerangka Konseptual


Rerangka konseptual adalah suatu sistem yang menunjukkan keterkaitan
tujuan dan fundamental yang diharapkan dapat digunakan dalam pembentukan
standar yang konsisten yang mampu menjelaskan arti, tujuan serta keterbatasan
akuntansi dan pelaporan. Rerangka konseptual berisi apa, mengapa dan
bagaimana akuntansi itu diperlukan untuk menetapkan informasi apa yang
seharusnya disajikan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder.

2.2.2 Rerangka Konseptual Menurut FASB


Rerangka konseptual menurut FASB berisi tentang:
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan pelaporan keuangan bagi organisasi bisnis dan organisasi nonbisnis


Kriteria kualitatif informasi
Elemen-elemen statemen keuangan
Pengukuran dan pengakuan
Penggunaan laporan arus kas dan informasi nilai sekarang untuk
pengukuran
SFAC No. 1: Pelaporan keuangan diharapkan memberikan informasi yang

bermanfaat bagi investor dan kreditor dan pemakai lainnya untuk pengambilan
keputusan investasi, kredit dan keputusan yang sejenis.
Rerangka konseptual menurut FASB terdiri dari tujuan pelaporan,
karakteristik kualitatif, unsur unsur laporan keuangan, bagaimana mengukur
elemen laporan keuangan, dan tambahan penilaian presentasi value akun.
Tujuan informasi tersebut harus bermanfaat untuk:
1. Keputusan ekonomik,yaitu membantu kreditur dan investor potensial agar
bersedia bekerja sama dengan perusahaan.
2. Memprediksi prospek arus kas di masa yang akan datang
3. Mengetahui sumberdaya, klaim atas sumberdaya serta perubahannya
(laporan posisi keuangan) dari suatu badan usaha.

2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan adalah kearah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan
dicurahkan. Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan
3

langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan


menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan, yang akhirnya
menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan laporan keuangan. Dengan demikian
diharapkan tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial Negara) akan
tercapai pula.

2.2.1 Pemakai dan Kepentingannya


FASB merinci pemakai potensial yang dituju oleh pelaporan keuangan
yaitu: Owners, lenders, suppliers, potential investors and creditors, employers,
management, directors, customers, financial analysis and advisors, brokers,
underwriters, stock exchange, lawyers, economists, taxing authorities, regulatory
authorities, legislators, financial press and reporting agencies, labor unions,
trade associations, business researchers, teachers and students, and the public.
Kepentingan pemakai juga beragam tidak hanya antar kelompok pemakai
tetapi juga didalamkelompok pemakai. Beragam kepentingan antara lain adalah
pertanggungjawaban,kebermanfaatan, keputusan, riset keuangan dan pasar,
penentuan tarif, penentuan pajak,pengendalian sosial, pengendalian alokasi
sumber daya ekonomik, dan pengukuran kinerjaentitas.Jadi penentuan tujuan
merupakan suatu proses yang kompleks. Masalah penyusunantujuan adalah
menentukan siapa yang dituju, apa saja kepentingannya, seberapa luas
(banyak)informasi yang diinginkan, apa saja sumber informasi yang telah
tersedia, dan seberapa banyakinformasi dapat dilayani melalui laporan keuangan.
Most menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan
informasi (pelaporankeuangan), yaitu:
1. Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang
mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan.
2. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai

tertentu

yang

mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui.


Dengan

pendekatan

(1)

pelaporan

keuangan

diarahkan

untuk

menghasilkan satu set data (satu setlaporan keuangan) untuk berbagai pemakai

dan kepentingan. Pendekatan (2) berasumsi bahwakebutuhan informasi dan model


pengambilan keputusan para atau kelompok pemakai diketahuidengan pasti
sehingga dapat disusun berbagai laporan/laporan khusus untuk melayani berbagai
keperluan pengambilan keputusan tiap kelompok pemakai.

2.2.2 Aspek Sosial Tujuan dalam Pelaporan


Sebagai teknologi, pelaporan keuangan dalam suatu Negara harus
direkayasa sehingga tujuansosial dan ekonomik Negara tercapai. Tujuan nasional
dapat tercapai apabila kegiatan individualdengan berbagai motivasi untuk
mencapai tujuan individualnya juga memaksimumkan tujuanNegara.Dengan kata
lain, terjadi keselarasan (kongruensi) antara tujuan/perilaku ekonomik individual
yang membentuk masyarakat dan tujuan ekonomik negara.
Bila tujuan masyarakat harus dicapai, tujuan siapa yang harus
diperhatikan? Berkaitan dengan ini, Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi tiga
macam tujuan kegiatan sosial/masyarakat (social activity) dan implikasinya
terhadap penentuan tujauan pelaporan keuangan yaitu:
1. Tujuan Fungsional
Adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memperhatikan

tujuan

ataumotivasi

masing-masing

individual

didalamnya. Tujuan individual tidak dapat diamatisedangkan tujuan


fungsional

dapat

diidentifikasi

dengan

mengamati

konsekuensi-

konsekuensidari kegiatan masyarakat atau organisasi nyata yang terjadi.


2. Tujuan Bersama
Suatu atau beberapa (subhimpunan) tujuan individual yang sama dengan
tujuan individual yanglainnya. Kalau tujuan fungsional disusun tanpa
memperhatikan tujuan-tujuan individual, tujuanbersama ditentukan dengan
mengidentifikasi

dahulu

tujuan-tujuan

individual

kemudian

memilihtujuan-tujuan individual (seluruh anggota masyarakat) yang sama


untuk dijadikan tujuankegiatan sosial.
3. Tujuan Kelompok Dominan

Bila tujuan dan model pengambilan keputusan semua individual atau


kelompok (grup) individualdapat diidentifikasi, tujuan beberapa individual
atau beberapa kelompok individual yangdominan dalam suatu kegiatan
masyarakat

dapat

dijadikan

tujuan

kegiatan

sosial

(dan

ekonomik)masyarakat bersangkutan. Kelompok atau grup dominan adalah


kelompok yang konsekuensikeputusan atau tindakannya mempengaruhi
secara kuat semua anggota masyarakat.

2.2.3 Perkembangan Tujuan Pelaporan Keuangan


1. Tujuan Versi ASOBAT
Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite eksekutif AAA
tidak secara spesifikmengidentifikasi pihak pemakai laporan keuangan.
Komite ini mendefinisikan tujuan laporankeuangan dengan menunjukkan
manfaatnya untuk:
a. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan
sumber daya (alam, fisis,manusia, dan financial) yang terbatas.
b. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia
suatu organisasi secaraefektif.
c. Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepada manajemen.
d. Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.
Dapat disimpulkan bahwa pemakai yang diarah oleh tujuan diatas
adalah berbagai kelompokyaitu manajemen, investor, kreditor, pegawai,
pemasok, dan regulator walaupun tujuan sosial juga menjadi perhatian
sebagaimana terefleksi dalam tujuan keempat.
2. Tujuan Versi APB No. 4
Tujuan dasar akuntansi keuangan dan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasitentang keuangan perusahaan yang berguna untuk
membuat keputusan ekonomi.
3. Tujuan Versi Trueblood Committee
Tujuan pelaporan yang diajukan oleh komite trueblood tidak jauh berbeda
dengan tujuan dalamASOBAT maupun APB No. 4 kecuali bahwa tujuan

dalam laporan komite trueblood lebih rincidan mengidentifikasi aspekaspek tujuan. Dua hal yang penting yang ditekankan pada komite iniadalah
daya melaba (earnings power) dan elemen aliran kas.
4. Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
Adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
membuat keputusan bisnis danekonomi. FASB mendasarkan penyusunan
tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiranyaitu bahwa:
a. Tujuan FASB didasarkan atas lingkungan ekonomik, hukum,
politis, dan sosial, diamerika,lingkungan penerapan akuntansi
diberi ciri sebagai berikut:
Sistem ekonomi pasar yang maju
Sistem produksi, keuangan, dan perbankan yang canggih.
Pemisahan antara pemilikan dan manajemen; kegiatan
perusahaan dijalankan melaluiperusahaan/badan usaha milik

investor.
Pasar modal sebagai sarana pemenuhan modal utama selain

lembaga keuangan.
Pemilikan pribadi sumber ekonomi diakui dan dilindungi
pemerintah, sumber dayaproduktif lebih banyak, dikelola oleh
swasta atau pribadi dari pada oleh pemerintah danpemerintah

bertindak sebagai regulator.


Pemerintah membantu kegiatan bisnis dan ekonomik dengan
menyediakan informasi publik yang sebagian berasal dari
informasi pelaporan keuangan yang disediakan olehtiap badan

usaha.
Realibilitas dan kreditabilitas informasi dalam pelaporan

keuangan dicapai melaluipengauditan oleh auditor independen.


b. Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan
tentang jenis informasi yangdapat disediakan. Karakteristik dan
keterbatasan tersebut adalah bahwa informasi yangdisediakan
melalui mekanisme pelaporan keuangan:
Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada
dengan industry atauekonomi secara keseluruhan.

Lebih

pendekatan daripada hasilperhitungan yang pasti.


Sebagian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian

yang telah terjadi.


Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang

merupakan

informasi

kuantitatif

yang

bersifat

dibutuhkan oleh mereka yangmengambil keputusan tentang

badan usaha.
Persediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan
biaya sehingga pertimbangan biaya manfaat dapat membatasi

apa yang harus dilaporkan.


c. Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan
pada pelaporan keuanganumumnya diuraikan berikut ini:
Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai
eksternal yang tidakmempunyai autoritas untuk menentukan
atau akses untuk memperoleh informasi yangmereka perlukan
sehingga mereka harus menggantungkan pada informasi

yangdisampaikan oleh manajemen kepada mereka.


Oleh Karena itu tujuan pelaporan disusun atas dasar gagasan
bahwa kemampuanperusahaan untuk menciptakan aliran kas
yang menguntungkan merupakan fokus ataukepentingan

umum/bersama dari berbagai pemakai informasi.


Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyediaan informasi luas
untuk melayani keputusaninvestasi dan kredit bukan hanya
dengan informasi yang dapat dituangkan dalam bentuklaporan
keuangan. Dengan kata lain, tujuan pelaporan lebih diarahkan
untuk pelaporankeuangan dan tidak hanya untuk laporan

keuangan.
5. Tujuan Pelaporan Entitas Non Bisnis
Tujuan utama adalah pelaporan keuangan organisasi non bisnis harus
menyediakan informasiyang bermanfaat bagi para penyedia dana dan
pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,dalam membuat keputusankeputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.
6. Tujuan Spesifik

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu


para penyedia danadan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam menilai jasa-jasa yangdisediakan organisasi dan
kemampuannya untuk menyediakan jasa-jasa tersebut.
b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi para penyediadana dan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam menilai bagaimana paramanajer organisasi
nonbisnis telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya
danaspek-aspek lain kinerjanya.
c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber
daya kewajiban, dan sumber daya bersih perusahaan dan akibat dari
transak-transaksi, kejadian dan keadaanyang mengubah sumber
daya dan hak atas sumber daya tersebut.
d. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja
organisasi selama suatu periode.
e. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi bagaimana
organisasi mendapatkandan membelanjakan kas atau sumber likuid
lain, tentang pinjaman dan pelunasannya, danfaktor lain yang dapat
mempengaruhi likuiditas organisasi.
f. Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan
interprestasi-interprestasiuntuk membantu para pemakai memahami
informasi keuangan yangdisediakan.
FASB mengidentifikasi ciri-ciri nonbisnis yang menjadikan tujuan
pelaporan organisasi nonbisnis berbeda dengan organisasi bisnis. Ciri-ciri
tersebut adalah SFAC No. 4 prag. 6:
a. Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia
dana yang tidakmengharapkan untuk menerima imbalan atau
manfaat

yang

proposional

dengan

sumberekonomik

yang

diserahkan.
b. Tujuan operasi selain menyediakan/menjual barang dan jasa untuk
mendatangkan labaatau setara laba.
c. Tidak terdapatnya hak pemilikan dengan proporsi tertentu/pasti
yang

dapat

dijual,dipindahtangankan,

atau

ditarik,

atau

mengandung hak yuridis atas bagian dari sisakekayaan dalam hal


organisasi dilikuidasi.

2.3 Karakteristik Kualitatif Informasi


Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya
dengan masalahapakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan
keputusan bagi pihak pemakaiyang dituju. Kebermanfaatan merupakan suatu
karakteristik yang hanya dapat ditentukan secarakualitatif dalam hubungannya
dengan keputusan, pemakai dan keyakinan pemakai terhadapinformasi. Oleh
karena itu kriteria ini disebut karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
Menurut

Laporan of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik

kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut :


1.

Relevan; maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong


suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan
memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu

2.

dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu:


Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari
kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan

3.

secara layak sesuai dengan tujuannya.


Daya Banding (comparability), informasi

akuntansi

yang

dapat

dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari


kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya
4.

dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.


Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan
kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke

5.

periode.
Ketepatwaktuan (timeliness); adalah tersedianya informasi bagi pembuat
keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan
kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. Tersedianya informasi lama
setelah suatu kejadian yang memerlukan tanggapan atau keputusan berlalu

6.

menjadikan informasi tersebut tidak punya nilai lagi.


Ketepatan Penyimbolan (representational faithfulness); adalah kesesuaian
atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi (representasi) dan
10

fenomena yang diukur atau dideskripsi. Dalam akuntansi, fenomena yang


ingin direpresentasi adalah kondisi fisis, kondisi keuangan dan kegiatan
ekonomik badan usaha berupa sumber ekonomik, kewajiban keuangan dan
transaksi atau kejadian yang mengubah sumber ekonomik dan kewajiban
7.

tersebut.
Keterujian (verifiability); adalah kemampuan informasi untuk memberi
keyakin yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi
para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan penyimbolan

8.

(kebenaran/validitas informasi).
Kenetralan (neutrality); adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau

9.

ketakberbiasan (unbiasedness) dalam perlakuan akuntansi.


Materialitas (materiality); adalah besar kecilnya magnituda suatu
penghilangan (omission) atau penyalahsajian (mislaporan) informasi
akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa pertimbangan
seorang bijaksana yang mengandalkan diri pada informasi tersebut
berubah

atau

terpengaruh

oleh

penghilangan/pengabaian

atau

penyalahsajian tersebut.

2.4 Elemen-Elemen Laporan Keuangan


Atas dasar karakteristik kualitatif informasi (keterandalan, khususnya
ketepatan penyimbolan dan keberpautan), tujuan pelaporan keuangan (informasi
semantik yang harus dilaporkan), FASB mengidentifikasi elemen-elemen spesifik
penting sebagai berikut:
1. Untuk entitas bisnis:
a. Aset (assets)
b. Kewajiban (liabilities)
c. Ekuitas (Equities) atau aset bersih (net assets) untuk entitas non bisnis
d. Investasi oleh pemilik (investments by owners)
e. Distribusi ke pemilik (distributions by owners)
f. Laba komprehensif (comprehensive income)
g. Pendapatan (revenues)
h. Biaya (expenses)
i. Untung (gains)
j. Rugi (losses)
k. Aliran kas kegiatan operasi (cash flows from operationg activities)
l. Aliran kas kegiatan investasi (cash flows from investing activities)

11

m. Aliran kas kegiatan pendanaan (cash flows from financing activities)


2. Elemen aset bersih untuk entitas non bisnis
a. Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
b. Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
c. Aset bersih terbatas takterbatas (unrestricted net assets)

2.4.1

Definisi Elemen

1. Aset
Adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh
dan dikuasai oleh suatu entitassebagai hasil transaksi atau kejadian dimasa
lalu.
2. Kewajiban
Adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang timbul dari keharusan(obligasi) sekarang suatu entitas untuk
menstransfer aset atau menyerahkan jasa kepada entitas laindimasa datang
sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa lalu
3. Ekuitas atau Aset Bersih
Adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa setelah
mengurangi aset dengankewajibannya.
4. Investasi oleh Pemilik
Adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari
transfer ke tia dari entitas lainsesuatu yang bernilai untuk mendapatkan
atau menaikkan hak pemilikan didalamnya.
5. Distribusi ke Pemilik
Adalah penurunan dari ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat
pentransferan aset, penyerahan jasa danpenimbulan kewajiban oleh badan
usaha tersebut kepada pemilik.
6. Laba Komprehensif
Adalah perusahaan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu periode
yang berasal dari transaksi dankejadian lain dan kondisi dari sumbersumber non pemilik.
7. Pendapatan

12

Adalah aliran masuk aset atau kenaikkan aset lainnya pada suatu entitas
atau penyelesaian/pelunasankewajiban entitas tersebut dari penyerahan
atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa ataukegiatan lain yang
membentuk operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
8. Biaya
Adalah aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas
atau penimbulan kewajibanentitas tersebut (atau kombinasi keduanya) dari
penyerahan atau produksi barang atau kegiatan lain yangmembentuk
operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
9. Untung
Adalah kenaikan dalam ekuitas yang berasal dari transaksi peripheral atau
insedental suatu entitas dandari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecualikenaikan sebagai
akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10. Rugi
Adalah penurunan dalam ekuitas yang berasal dari transaksi peripheral
atau insedental suatu entitas dandari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecualipenurunan
sebagai akibat dari biaya atau distribusi ke pemilik.
11. Aliran Kas Dari Kegiatan Operasi
Adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi
semua transaksi dan kejadianyang bukan termasuk dalam kegiatan
investasi dan pendanaan.
12. Aliran Kas dari Kegiatan Investasi
Adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi
pemberian dan pelunasanpinjaman dan pemerolehan dan penjualan
instrument hutang atau ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan,dan aset
produktif lainnya yaitu aset yang dipelihara atau digunakan dalam
produksi barang atau jasaoleh badan usaha.
13. Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan

13

Adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi
pemerolehan dana dari pemilikdan pemberian imbalan dan kembalian
investasinya; peminjaman uang dan pengembalian jumlah uangyang
dipinjam atau penyelesaian utang tersebut dengan cara lain; pemerolehan
dan pembayaran sumberdana lain yang diperoleh dari kreditor atas kredit
jangka panjang.

2.4.2

Perubahan Posisi Keuangan

Aset, kewajiban dan ekuitas seabgai elemen posisi keuangan dapat


berubah akibat tiga hal yaitu kejadian (events), keadaan (circumstances) dan
transaksi (transaction). Pengaruh ketiga hal tersebut dapat terjadi pada tiap
elemen aset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua atu tiga elemen sekaligus.
Bila dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi keuangan akibat
tiga hal tersebut dapat dikategorikan menjadi:
1. Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan
perubahan dalam ekuitas.
2. Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas
3. Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau kewajiban.

2.5 Pengukuran dan Pengakuan


Agar secara teknis penyusunan laporan keuangan dapat dilaksanakan
dengan mudah,diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledgers) untuk mencatat
hasil pengukuran. Bila suatuhasil pengukuran dicatat dalam sistem pembukuan,
berarti informasi tersebut dengan sendirinyaakan disajikan via laporan keuangan
(incorporated info financial laporans).
Perlunya pedoman umum tentang pengukuran dan pengakuan yang akan
digunakan olehpenyusun standar dalam menentukan suatu perlakuan akuntansi
didasarkan pada pertanyaanbagaimana dan kapan hasil pengukuran dapat dicatat
dalam sistem akuntansi. Oleh karena itu,perekayasa pelaporan harus menetapkan
konsep-konsep pengukuran serta pengakuan sebagaipedoman umum tersebut.

14

2.5.1

Pelaporan dan Laporan Keuangan

Walaupun memiliki tujuan yang sama, pelaporan keuangan (financial


reporting) harusdibedakan dengan laporan keuangan (financial laporans). FASB
menyatakan bahwa laporankeuangan adalah media utama atau ciri sentral
pelaporan keuangan (a central feature offinancial reporting).Pelaporan keuangan
meliputi penyampaian informasi yang wajib secara luas (mandatory)dan sukarela
(voluntary). Lebih dari itu, informasi tertentu yang bermanfaat mungkin lebih
baik(efektif) kalau disajikan melalui laporan keuangan sementara informasi yang
lain akan lebihefektif kalau disajikan melalui media selain laporan keuangan.
Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang
wajibdisajikan melalui seperangkat penuh laporan keuangan (wajib secara sempit
atau spesifik).Kewajiban spesifik tersebut ditimbulkan melalui standar akuntansi.
Sampai tingkat tertentu,penyusun standar dapat mempengaruhi penyampaian
informasi di luar laporan keuangan melalui standar akuntansi.

2.5.2

Seperangkat Laporan Keuangan

Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen laporan keuangan


akan menentukanjenis laporan apa saja yang membuat seperangkat penuh laporan
keuangan (a full set offinancial laporans). Sekelompok elemen akan membentuk
jenis laporan keuangan tertentu.
FASB menyatakan bahwa seperangkat penuh laporan keuangan untuk
suatu periode harusmenunjukkan informasi:
1.
2.
3.
4.
5.

Posisi keuangan pada akhir periode tersebut.


Laba untuk periode tersebut.
Laba komprehensif untuk periode tersebut.
Aliran kas selama periode tersebut.
Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut.

2.5.3

Pengukuran

Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit pengukur


(jumlah rupiah) yangakan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang

15

terlibat dalam suatu transaksi, kejadian,atau keadaan untuk mempresentasi makna


atau atribut (attribute) objek tersebut.
Atribut

adalah

sesuatu

yang

melekat

pada

suatu

objek

yang

menggambarkan sifat atau ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran
suatu elemen/pos adalah dasar pengukuran(jumlah rupiah) yang harus dikaitkan
pada suatu elemen/pos untuk mempresentasi secara tepatatribut yang ingin
diungkapkan dari elemen/pos tersebut dalam pelaporan keuangan.
FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan
masih dapatdilanjutkan penggunaannya yaitu (SFAC No. 5, prg. 67):
1.
2.
3.
4.
5.

Kos historis atau perolehan kos historis


Kos sekarang
Nilai pasar sekarang
Nilai terealisasi/pelunasan neto
Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang

2.5.4

Pengakuan

Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui


laporan keuangansebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis,
pengakuan berarti pencatatan secararesmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah
rupiah) hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansisehingga jumlah rupiah
tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporankeuangan.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual)
sebagai berikut(SFAC No. 5, prg. 63):
1.
2.
3.
4.

Definisi (definitions)
Keterukuran (measurability)
Keberpautan (relevance)
Keterandalan (reliability)
Keempat kriteria diatas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik

kualitatifinformasi yaitu memenuhi batas atas (benefit > kos) dan batas bawah
(materialitas). Karenapengakuan sangat penting dalam penentuan laba, pos-pos
yang biasanya dikenai kriteria pengakuan adalah pos-pos pembentuk laporan labarugi dan laba komprehensif terutamapendapatan dan untung serta biaya dan rugi.

16

2.6 Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi


Sebagai komponen rerangka konseptual, SFAC No. 7 memberi pedoman
yang berisi:
1. Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.
2. Prinsip-prinsip umum (general principles) yang melandasi penggunaan
nilai sekarang,terutama bila jumlah rupiah (amounts) aliran kas masa
datang, saat terjadinya (timing), ataukeduanya tidak pasti.

2.6.1

Pengertian Dasar

Untuk memahami konsep-konsep dalam komponen rerangka konseptual


ini, perludipahami beberapa pengertian dasar yang terkandung dalam rerangka ini.
1. Saat Pengukuran
Ditinjau dari saat pengukuran, terdapat dua saat penting yaitu pengukuran
pada saatpengakuan mula-mula (at initial recognition) dan pada berbagai
saat atau periode sesudahpengakuan mula-mula yang disebut dengan
pengukuran baru mulai (fresh-start). Pengukuransaat pengakuan mulamula adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul
dandicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan.
Pengukuran baru mulai adalahpengukuran dalam periode-periode
setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan jumlahrupiah bawaan
(carrying amount) baru yang tidak berkaitan dengan jumlah-jumlah
rupiahsebelumnya.
2. Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi. Ada beberapa dasar
penentuan jumlahrupiah kas masa datang. Dasar tersebut dibahas berikut
ini.Taksiran atau Estimasi Terbaik (Best Estimate) adalah jumlah rupiah
tunggal yang palingbolehjadi (most-likely) dalam suatu kisar/rentang
beberapa jumlah rupiah estimasian yangmungkin terjadi.Aliran Kas
Estimasian (Estimated Cash Flow) adalah jumlah rupiah tunggal yang
akanditerima atau dibayar di masa datang.Aliran Kas Harapan (Expected
Cash Flow) adalah gunggung (sum) beberapa jumlah rupiahberbobot-

17

probabilitas (probability-weighted amounts) dalam suatu kisar jumlah


rupiahestimasian yang mungkin terjadi.
3. Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Menggunakan nilai sekarang dan aliran kas masa datang dalam
pengukuran memerlukanpemahaman tentang dua pengertian dasar
berikut.Nilai Sekarang (Present Value) adalah pengukur sekarang aliran
kas masuk atau keluar masadatang.Nilai Sekarang Harapan (Expected
Present Value) adalah gunggung beberapa nilai sekaragberbobotprobabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin terjadi, yang
semuanyadidiskon dengan tingkat bunga yang sama.
4. Nilai Wajar
Nilai wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu
objek dalamsuatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas
tanpa tekanan atau keterpaksaan.
5. Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran
Tujuan penggunaan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalah
untukmenangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara
sehimpunan aliran kas masadatang dan untuk mengestimasi nilai wajar.
Nilai sekarang dapat menangkap perbedaanekonomik antaraliran kas kalau
unsur-unsur berikut dipertimbangkan (SFAC No. 7, prg. 23):
a. Suatu estimate aliran kas masa datang atau, dalam beberapa kasus
yang kompleks,serangkaian aliran kas masa datang yang tiba pada saat
berbeda.
b. Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam junlah
dan saat tibanya alirankas tersebut.
c. Nilai waktu uang yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas risiko.
d. Harga atau penanggungan risiko atau ketidakpastian yang melekat
pada aset ataukewajiban.
e. Faktor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan pasar.
Pengukuran akuntansi umumnya didasarkan pada jumlah rupiah
bentukan

pasar

yangteramati

(observable

marketplace-determined

18

amount). Dan tujuan nilai sekarang dalampengukuran pada saat pengakuan


mula-mula dan saat baru mulai adalah untuk mengestimasinilai wajar.
Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang
karena pengukuran nilaiwajar menangkap secara penuh kelima unsur yang
telah dijelaskan. FASB juga membahaspengukuran alternatif yaitu:
pengukuran nilai terpakai (value in use), atau spesifik entitas
(entityspecific), penyelesaian efektif (effective settlement), dan akumulasi
kos (cost accumulation) atauakrual kos (cost accrual). Namun, FASB
berargumen bahwa ketiga pengukuran tersebut tidakcukup lengkap atau
penuh menangkap kelima unsur di atas.
6. Prinsip-Prinsip Umum
Pengukuran nilai sekarang memerlukan estimat aliran kas masa datang dan
tingkat bunga. Teknik untuk mengestimasi aliran kas masa datang dan
tingkat bunga bervariasi bergantung padakeadaan yang melingkupi aset
atau kewajiban bersangkutan. Berikut ini adalah prinsip-prinsipumum
yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang dalam mengukur aset dan
kewajiban:
a.

Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsiasumsi tentang kejadiandan ketidakpastian masa datang yang
dipertimbangkan dalam memutuskan apakahmemperoleh atau tidak
suatu aset atau sekelompok aset dalam suatu transaksi tunai

b.

yangbebas.
Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskon aliran kas harus
merefleksi asumsi-asumsiyang konsisten dengan asumsi-asumsi yang
melekat pada aliran kas estimasian agarpengaruh asumsi tidak

c.

berganda atau malahan terabaikan.


Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan
faktor yang tidakberkaitan dengan aset atau kewajiban yang

d.

bersangkutan.
Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar
munculan yang mungkinterjadi daripada jumlah rupiah paling boleh
jadi, minimum, atau maksimum.

19

2.7 Manfaat dan Keterbatasan Model


Sebagai suatu model, rerangka konseptual (RK) versi FASB mempunyai
manfaat sebagaisumber acuan untuk mengembangkan hal yang sama untuk
lingkungan (Negara) yang lain.Karena konteks lingkungan yang berbeda, RK
yang dikembangkan untuk tiap Negara dapat samaatau berbeda bahkan harus
berbeda dengan model yang dijadikan acuan. Walaupun demikian,proses
penalaran di balik RK cukup bersifat umum (universal) sehingga dapat digunakan
sebagaipedoman berpikir dalam mengembangkan RK baru untuk konteks
lingkungan yang berbeda.

2.7.1

Transfer Teknologi

Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, RK dapat dipandang sebagai


produkteknologi. Dalam hal inilah harus dibedakan antara transfer teknologi dan
transfer produk.Telah disebutkan di awal bahwa RK FASB dijadikan model
karena model tersebut memuatsecara lengkap penjelasan, penalaran, dan argument
untuk tiap konsep yang dipilih sehinggamengandung aspek pembelajaran dan
pendidikan yang tinggi. Proses penalaran di balik RKFASB dapat dijadikan basis
untuk mengembangkan RK dengan memasukkan karakteristiklingkungan
(parameter) diterapkannya model tersebut.

2.7.2

Pengaruh RK FASB

RK FASB mempunyai pengaruh (dampak) yang besar dalam memicu dan


melandasipengembangan

RK

di

beberapa

Negara

lain

pada

periode

mengembangkan atau pada periode setelah RK FASB selesai. Tersedianya


berbagai model RK akan memudahkan suatu Negarauntuk melakukan apa yang
disebut shopping for technology yaitu memilih teknologi yangtersedia untuk
ditransfer atau diadopsi karena mengembangkan RK dari nol sangat
banyakmemakan tenaga, pikiran, dan waktu.

2.7.3

Dokumen Kebijakan
20

RK FASB merupakan suatu dokumen kebijakan atau politis dan bukan


dokumen ataukarya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya
melibatkan perdebatan atauargumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa
kasus melibatkan pemungutan suara (voting).
Argumen yang melandasi penyimpulan lebih bersifat deduktif-normatif
dengan asumsi ataupremis yang validitas atau kebenarannya dinilai dan dianut
atas dasar pertimbangan politis,ekonomik, dan sosial.

21

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum, rerangka konseptual adalah suatu sistem yang menunjukkan
keterkaitan tujuan dan fundamental yang diharapkan dapat digunakan dalam
pembentukan standar yang konsisten yang mampu menjelaskan arti, tujuan serta
keterbatasan akuntansi dan pelaporan. Rerangka konseptual berisi tentang tujuan
pelaporan keuangan bagi organisasi bisnis dan organisasi non bisnis, kriteria
kualitatif informasi, elemen-elemen statemen keuangan, pengukuran dan
pengakuan, dan penggunaan laporan arus kas dan informasi nilai sekarang untuk
pengukuran. Rerangka Konseptual (RK) versi FASB mempunyai manfaat sebagai
sumber acuan untuk mengembangkan hal yang sama untuk lingkungan (Negara)
yang lain. Karena konteks lingkungan yang berbeda, RK yang dikembangkan
untuk tiap Negara dapat samaatau berbeda bahkan harus berbeda dengan model
yang dijadikan acuan. Walaupun demikian,proses penalaran di balik RK cukup
bersifat umum (universal) sehingga dapat digunakan sebagai pedoman berpikir
dalam mengembangkan RK baru untuk konteks lingkungan yang berbeda.

22

DAFTAR PUSTAKA
Syafri, Sofyan Harahap. 2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Rerangka

Konseptual

Suatu

Model

(2013).

http://shevalina13.blogspot.co.id/2013/08/rerangka-konseptual-suatumodel-teori.html(online). Diakses pada Hari Sabtu, 20 Februari 2016,


Pukul 10.35 WITA.
Rerangka

Konseptual

Suatu

Model

(2012).

https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-konseptualsuatu-model-teori-akuntansi/ (online). Diakses pada Hari Sabtu, 20


Februari 2016, Pukul 10.36 WITA.
Rerangka

Konseptual

Suatu

Model

(2011).

http://akuntanmaniak.blogspot.co.id/2011/10/rerangka-konseptual-suatumodel.html (online). Diakses pada Hari Sabtu, 20 Februari 2016, Pukul


10.36 WITA.

23

Você também pode gostar