Você está na página 1de 18

EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE- OPERATIF PADA PASIEN

DENGAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN TETRALOGY OF FALLOT


(TOF) YANG AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN

Latar Belakang
Kesehatan rongga mulut yang maksimal harus didapatkan pada pasien yang
akan menjalani pembedahan kardiovaskular. Tindakan ini penting karena dapat
menurunkan angka insidensi endokarditis setelah pembedahan, yang sering terjadi
enam hingga delapan minggu setelah pembedahan.1,2
Rongga mulut merupakan jalan masuk utama bakteri yang menyebabkan
terjadinya endokarditis bakterial. Bakteri streptokokus yang berada di gigi dan mulut
dapat terbawa masuk ke aliran darah yang menuju jantung. Pada orang yang normal
tanpa kelainan jantung, memiliki sistem pertahanan tubuh terhadap bakteri yakni
melalui enzim-enzim yang terdapat dalam saliva, namun pada pasien yang baru
menjalani pembedahan jantung, sistem kekebalan tubuhnya menurun dan keadaan
jantungnya masih lemah. Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, bakteri akan
terus masuk ke dalam aliran darah.3
Insidensi ini dikenal sebagai endokarditis setelah pembedahan. Sering pasien
yang akan menjalani pembedahan jantung dikonsultasikan ke dokter gigi terlebih
dahulu untuk dievaluasi keadaan rongga mulutnya, apakah cukup baik untuk
menjalani pembedahan tersebut, atau sebaliknya. Berbagai tindakan selama prosedur
pembedahan jantung dapat memicu risiko terjadinya endokarditis bakterial.4
Drangsholt menyimpulkan bahwa 8 % dari kasus endokarditis bacterial
berhubungan dengan penyakit periodontal dan penyakit gigi lainnya. 5 Dan penyakit
ini tidak akan terjadi jika kesehatan gigi dan mulut seseorang baik. Oleh karena itu,
pencegahan yang terbaik terhadap penyakit periodontal dan penyakit gigi lainnya
adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.6 Selain itu berbagai jalan masuk
1

bakteri ke dalam darah harus segera diobati, seperti karies, abses, dan periodontitis.1
Pada banyak kasus, suatu infeksi yang menyebabkan endokarditis misalnya
seperti sepsis dalam rongga mulut.2 Maka, pada penderita penyakit jantung seperti
pada TOF, perlu diberi perhatian yang serius karena endokarditis lebih mudah terjadi,
terutama karena bakteremia. Bakteremia dapat terjadi dalam waktu singkat, dan dapat
merupakan awal dari endokarditis. Etiologi bakteremia adalah semua prosedur
perawatan gigi yang mengakibatkan luka mukosa dan dapat menyerang katup- katup
jantung. Etiologi endokarditis paling banyak disebabkan oleh Stafilokokus aureus,
pada umumnya berasal dari selulitis, abses, pernanahan atau fokus lain yang sering
tidak diketahui.7
Salah satu kelainan jantung yang sering menyebabkan endokarditis bakterial
setelah pembedahan adalah Tetralogy of Fallot. TOF merupakan kerusakan jantung
yang terjadi secara kongenital di mana secara khusus mempunyai empat kelainan
anatomi pada jantungnya. Tetralogy of Fallot merupakan penyebab tersering dari
cyanotic heart defect, yaitu 55- 70%, dan merupakan penyebab utama dari blue baby
syndrome.8
GAMBARAN UMUM PENYAKIT JANTUNG BAWAAN TOF
Definisi
Tetralogy of Fallot terdiri dari dua kata yaitu Tetralogy dan Fallot.
Tetralogy artinya sindroma yang terdiri atas empat unsur sedangkan Fallot adalah
nama seorang dokter dari France yaitu Etienne L.A. Fallot. Tetralogy of Fallot
merupakan kerusakan jantung yang terjadi secara kongenital di mana secara khusus
mempunyai empat kelainan anatomi pada jantungnya. Pertama sekali dideskripsikan
pada tahun 1672 oleh Niels Stensen. Tetapi pada tahun 1888 seorang dokter dari
Prancis tienne-Louis Arthur Fallot menerangkan secara mendetail akan ke 4
kelainan anatomi yang timbul pada Tetralogy of Fallot ini.9

Morfologi Anatomi
Seperti yang digambarkan sebelumnya, TOF melibatkan malformasi pada
empat bagian jantung yang mana terjadi bersamaan yaitu kerusakan septum
ventrikular, stenosis pulmonari, overriding aorta dan hipertrofi ventrikular. Nurul
Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan
Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan.
1. Kerusakan septum ventrikular
Kerusakan septum ventrikular adalah terdapatnya lobang di antara kedua
ventrikular jantung. Kerusakan berada di bagian paling superior dari septum
ventricular (bagian terluar septum). Pada beberapa kasus, penebalan pada septum atau
hipertrofi septum dapat mempersempit tepi luar dari kerusakan ini.9,10
2. Stenosis pulmonari
Stenosis

pulmonari

merupakan

penyempitan

katup

pulmonal

dan

penyumbatan pada bagian bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk
mengalir dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.9,10
3. Overriding aorta
Overriding aorta adalah keadaan di mana katup aorta membesar sehingga
terletak lebih kanan dan di atas kerusakan septum interventrikel.9,10,11,12
4. Hipertrofi ventrikel kanan
Keadaan di mana dinding otot ventrikel kanan menebal, yang timbul karena
ventrikel kanan memompa dengan tekanan yang tinggi. Akibat daripada ke empat
kerusakan di atas adalah darah yang mengalir ke paru menjadi berkurang,
percampuran darah yang kaya dan miskin oksigen dalam jantung dan sianosis oleh
karena kadar oksigen yang kurang dalam darah.9,10,11,12

Gambar 1. Malformasi pada empat bagian jantung yang mana terjadi bersamaan pada
pasien dengan kelainan jantung kongenital TOF9

Patofisiologi
Sampai saat ini belum dapat dipastikan sebab terjadinya, akan tetapi
penyebabnya dapat berkaitan dengan faktor lingkungan dan juga faktor genetik atau
keduanya. Dapat juga berhubungan tanpa adanya kromosom 22 dan juga diGeorge
syndrome. Lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Secara embriologi
penyakit ini disebabkan kerusakan dalam septum bagian anterior, menyebabkan
kombinasi klinik berupa kerusakan septum ventrikular, stenosis pulmonari, dan
overriding aorta. Terjadinya hipertropi ventrikel kanan disebabkan kerja jantung yang
makin meningkat akibat kerusakan dari katup pulmonal.7,9,12
Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dipulihkan dengan operasi dini.
Tetralogy of Fallot biasanya menyebabkan oksigenasi yang rendah sehubungan
dengan tercampurnya darah yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventrikel kiri
yang akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup pulmonal. Ini dikenal
dengan istilah right-to-left shunt. Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi
pucat dan terlihat biru. Apabila Tetralogy of Fallot tidak ditangani dalam jangka
waktu yang panjang, maka akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kanan yang
progresif dan dilatasi karena resistensi yang meningkat pada ventrikel kanan. Hal ini
dapat menyebabkan kematian.7,8,9
4

Tanda dan Gejala Umum


Tanda dan gejala tergantung kepada besarnya kerusakan yang dialami bayi
yang lahir. Tanda-tanda dan gejala yang sering ialah murmur yang merupakan tanda
pertama yang biasa ditemukan oleh dokter. Ini merupakan suara tambahan atau tidak
biasa yang dapat didengar pada denyut jantung si bayi. Kebanyakan bayi yang
menderita Tetralogy of Fallot mempunyai suara murmur jantung. Kadang suara
murmur baru akan terdengar setelah bayi berumur beberapa hari. Sianosis juga
merupakan tanda umum pada Tetralogy of Fallot. Sianosis adalah suatu keadaan di
mana pada sirkulasi bayi kekurangan darah yang telah mengalami oksigenasi
sehingga kulit, kuku, serta bibir menjadi pucat. Sianosis biasanya timbul antara hari
pertama dilahirkan sampai minggu ke dua umur bayi. 10 Tanda-tanda lain yang dapat
terjadi adalah warna kulit pucat, frekuensi pernafasan yang meninggi, kulit terasa
dingin, berat badan yang rendah, susah untuk diberi makan karena bayi cepat lelah
ketika diberi makan dan Clubbing fingers.8,9

Gambar 2. Pasien dengan Clubbing fingers 9

Diagnosis
Tetralogy of fallot didiagnosa berdasarkan anamnese di mana biasanya TOF
ini mempunyai riwayat keluarga menderita TOF, pemeriksaan fisik bayi tersebut dan
juga didukung oleh tes laboratorium. Tanda dan gejala biasanya terjadi menjelang
kehidupan minggu pertama. Terlihat tanda dan gejala pada saat melakukan check up
rutin. Beberapa orang tua juga menyadari adanya tanda sianosis atau kesusahan
dalam memberi makan dan membawa bayi ke dokter.11 Bila dokter menduga adanya
masalah dengan jantung si bayi, maka akan dirujuk ke pediatrik kardiologist
(spesialis yang menangani masalah jantung pada anak).
Perawatan
Semua bayi dan anak-anak dengan Tetralogy of Fallot harus dilakukan operasi
untuk memperbaiki kerusakan atau membantu menghilangkan gejala. 12 Tujuan dari
penatalaksanaan terhadap Tetralogy of Fallot adalah menghilangkan gejala yang
terjadi pada bayi, meningkatkan kadar oksigen dalam darah bayi dan memperbaiki
kerusakan yang terjadi. Kebanyakan bayi dilakukan operasi pada saat mereka
berumur 6 bulan. Ada beberapa cara operasi terhadap tetralogy of Fallot. Dokter akan
menentukan tipe operasi yang dibutuhkan dan kapan akan dilaksanakan. Keputusan
mereka tergantung kepada kesehatan dan berat badan bayi, keparahan dari kerusakan
yang terjadi dan keparahan dari gejala yang timbul. Kadang-kadang remaja atau
orang dewasa juga memerlukan operasi untuk mengkoreksi masalah yang berlanjut
dari post operatif pada masa bayi.12
EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE OPERATIF PADA PASIEN YANG
AKAN MENJALANI BEDAH JANTUNG TOF
Dokter gigi dapat dirujuk untuk mengevaluasi kesehatan rongga mulut pasien
yang akan menjalani bedah jantung.6,13 Dokter gigi harus dilibatkan secara integral
dalam perawatan pre operatif terhadap pasien- pasien ini. Sejumlah prosedur bedah
6

jantung dapat meningkatkan resiko terjadinya endokarditis bakterial. Karena sumber


utama bakteremia sementara yang dapat menyebabkan endokarditis bakterial adalah
rongga mulut, maka kesehatan rongga mulut yang optimal dari pasien tersebut
hendaklah diusahakan sebelum operasi.13
Bedah jantung TOF adalah salah satu prosedur bedah jantung yang sering
dilakukan untuk memperbaiki lesi kongenital. Dokter gigi harus memperhatikan
resiko terjadinya endokarditis bakterial setelah prosedur ini dan merencanakan terapi
yang sesuai. Evaluasi dental terutama harus ditujukan kepada pemeriksaan resiko
terjadinya endokarditis bakterial sesudah prosedur bedah jantung. Pasien yang
berisiko tinggi untuk terjadinya endokarditis bakterial setelah operasi harus
mempunyai intervensi pre operatif yang agresif untuk meminimalkan resiko.4,14
Pasien yang akan menjalani perbaikan lesi kongenital seperti pada TOF mempunyai
resiko yang signifikan untuk terjadinya endokarditis bakterial. Pasien ini harus
menjalani evaluasi yang teliti, dan segala usaha harus dilakukan untuk mendapatkan
kesehatan rongga mulut yang optimal sebelum bedah jantung dilakukan.5,13,14
Kondisi rongga mulut yang harus dievaluasi pada pasien yang akan menjalani
bedah jantung TOF
Evaluasi dental yang dilakukan haruslah meliputi jaringan lunak intraoral,
pemeriksaan oklusal, karies, periodontal, dan radiografi terbaru seluruh rongga
mulut.13 Pemeriksaan ini harus dilakukan secara spesifik untuk mendeteksi adanya
infeksi akut atau subakut yang dapat mempengaruhi status atau kondisi pasien
sesudah prosedur bedah jantung. Abses aktif, fistula, penyakit periapikal, dan
penyakit periodontal yang aktif mempunyai potensi yang besar untuk terjadinya
bakteremia dan dapat menyebabkan bakterial endokarditis pada pasien yang
mempunyai pertahanan tubuh yang rendah.13,14,15 Bakteri rongga mulut, khususnya
dari sulkus periodontal, merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya endokarditis
bakterial subakut.6
7

Penyebab lain adalah kondisi rongga mulut yang jelek, oral hygiene yang
buruk yang menyebabkan perdarahan gingiva dan cara menyikat gigi yang salah
sehingga menyebabkan bakteremia.6 Kesehatan rongga mulut yang maksimal dan
profilaksis antibiotika selama prosedur dental telah diterima secara universal sebagai
cara preventif yang terbaik terhadap endokarditis bakterial.
Tindakan dental pre operatif yang dilakukan pada pasien yang akan menjalani
pembedahan jantung
Dokter gigi harus memperhatikan setiap adanya kelainan jantung dan
memeriksa perlunya profilaksis antibiotika pada setiap pasien yang akan menjalani
bedah jantung. Kebanyakan pasien yang akan menjalani perbaikkan kerusakan
kardiovaskular kongenital mempunyai lesi jantung yang nyata.9,13,14 Lamanya waktu
perawatan dan kondisi medik pasien dapat membatasi perawatan yang akan
dilakukan. Perawatan dental yang dilakukan harus ditujukan kepada kebutuhan pasien
secara individual. Dokter gigi harus mencoba mengurangi stress, prosedur perawatan
yang membutuhkan jangka waktu yang panjang, dilakukan dengan beberapa
kunjungan singkat. Tindakan sedasi dapat dipertimbangkan bila perlu. Rawat inap
juga dimungkinkan untuk memonitar jantung, terutama apabila dibutuhkan terapi
dental yang lama.9,13
Pedoman khusus dalam penanggulangan dental pasien yang akan menjalani
bedah jantung tergantung kepada besarnya paparan resiko untuk terjadinya
endokarditis bakterial sesudah prosedur bedah jantung.13 Pada pasien yang beresiko
rendah, perawatan ditujukan untuk menghilangkan semua infeksi akut. Ini meliputi
perawatan abses aktif, fistula, penyakit periapikal dan penyakit periodontal supuratif
secara agresif. Pada pasien yang beresiko tinggi, tujuan utama perawatan pre operatif
adalah menghilangkan segera semua sumber infeksi yang dapat menyebabkan
bakteremia sebelum bedah jantung dilakukan.13,15

Tindakan yang harus di ambil sebelum bedah jantung pada gigi dan rongga
mulut pasien adalah meliputi pemberian profilaksis antibiotika, pemilihan anestesi,
dan perawatan pada gigi dan rongga mulut agar perawatan yang maksimal
didapatkan.
1. Profilaksis antibiotika
American Heart Association (AHA) menganjurkan terapi profilaksis
antibiotika pada penderita yang mempunyai kelainan jantung, sebelum melakukan
prosedur pencabutan gigi yang biasanya dihubungkan dengan terjadinya bakteremia
sementara.14 Rekomendasi oleh AHA ini bukanlah suatu patokan yang statik, tetapi
operator dan dokter gigi hendaklah menggunakan pertimbangan dalam memilih
antibiotika dan dosis yang sesuai dengan kondisi pasien secara individual.14
Prosedur dental yang membutuhkan antimikrobial profilaksis adalah
pencabutan gigi, prosedur bedah, skeling, penyerutan akar, dan probing, bedah
implant dan penanaman kembali gigi yang avulsi, instrumentasi endodonti,
penempatan subgingival fiber atau strip antibiotik, penempatan molar band
orthodontik, injeksi anestesi lokal intraligamentari dan profilaksis pembersihan gigi
atau implant yang dapat menyebabkan perdarahan. Sementara itu, prosedur dental
yang tidak direkomendasi profilaksis endokarditis adalah restorasi gigi, injeksi
anestasi lokal, perawatan intrakanal endodontik, penempatan rubber dams,
pembukaan sutura post operatif, pemasangan gigi tiruan lepasan, perawatan fluoride
dan radiografi dental. Meskipun dengan terapi antibiotik profilaksis yang teliti,
endokarditis masih bisa terjadi juga. Maka, dokter gigi dan operator harus mengambil
perhatian yang serius dan langkah berjaga- jaga terutamanya apabila kodisi fisik
pasien lemah.14 Tabel 1 menunjukkan pemilihan jenis antibiotik dan dosis yang sesuai
dalam terapi profilaksis antibiotika.14

Situasi
Profilaksis umum

Agen
Amoxicillin

Pasien tidak mampu untuk


mengkonsumsi obat secara oral

Ampicillin

Pasien alergi terhadap penisilin

Clindamycin
(Cleocin)
Atau
Cefadroxil
(Duricef)
Atau cefalexin
(Biocef, Keflex)
atau
Azithromycin (Zithromax)
Atau
Clarithromycin (Biaxin)

Pasien alergi terhadap penisilin


dan tidak mampu mengkonsum
si obat secara oral

Regimen*
Dewasa
:2g
Anak-anak : 50 mg per kg
diberikan secara oral 1 jam sebelum
prosedur
Dewasa
:2g
Anak- anak : 50 mg per kg
Pemberian secara IM atau IV 30 menit
sebelum prosedur
Dewasa
: 600 mg
Anak- anak : 20 mg per kg
Diberi secara oral 1 jam sebelum
prosedur
Dewasa
:2g
Anak- anak : 50 mg per kg
Diberi secara oral 1 jam sebelum
prosedur

Dewasa
: 500 mg
Anak- anak : 15 mg per kg
Diberi secara oral 1 jam sebelum
prosedur

Clindamycin

Dewasa
: 600 mg
Anak- anak : 20 mg per kg
Pemberian secara IV
30menit sebelum prosedur

Atau
Cefazolin (Ancef, Kefzol)

Dewasa
:1g
Anak- anak : 25 mg per kg
Pemberian secara IM atau 30 menit
sebelum prosedur

IM=intramuskular; IV=intravena
*--Jumlah dosis anak- anak tidak boleh mencapai dosis dewasa.
--Cephalosporins tidak boleh diberikan pada pasien yang mempunyai reaksi alergi immediate
(urtikaria, angioedema atau anafilaksis) terhadap penisilin.

Tabel 1. Regimen profilaksis endokarditis untuk prosedur dental, oral, saluran


pernafasan dan oesofagus14

2. Pemilihan Anastesi
10

Secara umum, penggunaan anestesi lokal dengan epinephrin hendaklah


dikurangi atau dihindari, terutama apabila terjadi gejala arrhythmia.4,16,17
3. Perawatan rongga mulut
Gigi yang mengalami infeksi akut hendaklah dirawat atau diekstraksi. 13
Kondisi jaringan periodontal yang jelek hendaklah dikontrol secara agresif meliputi
skeling, penyerutan akar dan jika perlu, kuretase. Gigi dengan karies kecil hingga
sedang harus diekskavasi dan direstorasi.4 Gigi dengan karies dalam dan pulpa
terbuka harus diekstraksi.4 Gigi dengan penyakit periodontal sedang hingga berat
harus diekstraksi.4 Apabila diragukan, ekstraksi selektif dapat dilakukan untuk
mendapatkan kesehatan rongga mulut yang maksimal.4,13

PEMBAHASAN
Pada pasien yang menderita penyakit jantung kongenital Tetralogy of Fallot ,
evaluasi dental dibutuhkan untuk melihat adanya sumber infeksi di rongga mulut
yang dapat menyebabkan bakteremia atau bahkan dapat menyebabkan terjadinya
endokarditis bakterial.13
Endokarditis bakterial adalah infeksi dari permukaan endothelial jantung yang
dapat meliputi katup jantung dan dapat menyebabkan kematian. Infeksi ini biasanya
terjadi pada individu dengan kerusakan struktur jantung. Hal ini dapat terjadi karena
bakteremia. Bakteremia dapat terjadi spontan (misalnya disebabkan oleh organisme
yang masuk melalui pengunyahan makanan atau menyikat gigi) atau dapat terjadi
sebagai komplikasi infeksi lokal seperti infeksi periodontal atau periapikal.13
Beberapa penelitian yang dilakukan di USA dan negara- negara besar lain dalam dua
dekade terakhir ini menemukan adanya organisme bakteri dari rongga mulut ke
jantung. Bakteri ini pada pasien dengan bedah jantung dapat berakibat fatal. Bila
terjadi endokarditis bakterial yang disebabkan penyakit periodontal, lingkungan
11

tersebut menjadi fatal bagi pasien bedah jantung.15


Tujuan utama evaluasi dental pre operatif adalah mengurangi segala sumber
untuk terjadinya bakteremia dari rongga mulut setelah bedah jantung. Pada pasien
yang beresiko tinggi untuk terjadinya endokarditis bakterial akibat kelainan jantung,
meliputi gigi- gigi yang infeksi harus dilakukan ekstraksi secara agresif. Selain itu,
gigi susu yang karies dan sudah seharusnya tanggal juga dilakukan pencabutan.
Pasien yang beresiko tinggi terhadap infeksius endokarditis seperti halnya penderita
jantung kongenital TOF harus mempertahankan kesehatan rongga mulut maksimal
untuk mengurangi semua sumber infeksi terjadinya bakteremia. 13 Okell dan Elliot
membuktikan bahwa insiden terjadinya bakteremia enam kali lebih besar pada pasien
dengan penyakit periodontal yang parah.13 Korn menemukan bahwa prosedur yang
memperbaiki kesehatan gingiva, misalnya skeling, penyerutan akar secara signifikan
mempunyai resiko lebih kecil untuk terjadinya bakteremia.13
Dr. Jorge Pinero telah melakukan penelitian tentang hubungan antara penyakit
periodontal dengan penyakit jantung. Di dalam penelitiannya, beliau telah
bekerjasama dengan spesialis jantung. Dari sampel sejumlah 92 orang yang
mempunyai penyakit periodontal dan akan menjalani pembedahan jantung,
menunjukkan bahwa dengan merawat penyakit periodontal sekaligus memperbaiki
kondisi rongga mulut pasien sebelum menjalani pembedahan jantung, dapat
menurunkan angka resiko.15
Meskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa profilaksis
antibiotika merupakan langkah preventif yang efektif, namun dibuktikan dapat
mengurangi insidensi bakteremia. Menurut American Heart Association (AHA),
profilaksis antibiotika direkomendasikan pada pasien yang memiliki lesi jantung
kongenital dan akan menjalani prosedur pencabutan gigi dan prosedur yang dapat
menimbulkan pendarahan. Penderita kelainan jantungTetralogy of Fallot tergolong
dalam golongan beresiko tinggi untuk terjadinya bakterial endokarditis sesudah
prosedur bedah jantung.13
Tetralogy of Fallot merupakan kelainan jantung kongenital dengan kerusakan
12

pada empat bagian jantung. Untuk terjadinya endokarditis bakterial harus terdapat
dua keadaan yang abnormal yaitu area endothelium harus mengalami kerusakan dan
terjadinya bakteremia oleh organisme. Bila salah satu dari kedua keadaan tersebut
tidak terjadi, bakterial endokarditis tidak akan terjadi.14 Dalam hal kasus di atas,
kedua keadaan terjadi yaitu kelainan jantung dan sumber infeksi terdapat di rongga
mulut pasien.
Dalam banyak kasus, antibiotika standar yang sering digunakan adalah
antibiotika oral amoxicillin. Dosis untuk orang dewasa adalah 3.0 gram amoxicillin
satu jam sebelum dilakukan prosedur, diikuti dengan 1.5 gram amoxicillin 6 jam
setelah dosis awal. Pada anak- anak adalah 50 miligram per kg berat badan, satu jam
sebelum prosedur perawatan.14 Amoxicillin sering dijadikan pilihan utama karena ia
diabsorbsi baik pada saluran gastrointestinal dan bertahan lama di dalam serum.13
Profilaksis antibiotika seharusnya diberikan satu jam sebelum prosedur
pencabutan dan diberi satu kali sehari. Cara pemberian antibiotika profilaksis pada
kasus ini beresiko tinggi karena pasien mempunyai kelainan jantung kongenital dan
sangat beresiko untuk terjadinya endokarditis bakterial. Walaupun pencegahan
bakteremia sesudah pencabutan gigi penting sekali,tetapi antibiotika profilaksis
sebelum manipulasi dental juga penting. WE Guntheroth, di dalam American Journal
of Cardiology dan R Bayliss di dalam British Journal memperkirakan bahwa 4% dari
seluruh kasus endokarditis bakterial subakut terjadi karena bakteremia yang
disebabkan oleh prosedur dental.4 Anastesi yang diberikan pada pencabutan gigi
pasien menggunakan lidokain tanpa adrenalin. Untuk penderita kelainan jantung,
pemilihan anastesi harus menghindari pemakaian adrenalin. Pemakaian adrenalin
dapat meningkatkan denyut jantung, kadar pernafasan bertambah dan kerja jantung
meningkat.16,17

SIMPULAN
13

Dokter gigi mempunyai peranan penting dalam menanggulangi pasien yang


akan menjalani bedah jantung terutama pada pasien dengan kelainan jantung
kongenital.
Dokter gigi dalam hal ini harus mengevaluasi kondisi mulut pasien akan
adanya sumber infeksi yang dapat menyebabkan bakteremia atau endokarditis
bakterial. Sesuai dengan anjuran American Heart Association, sebelum perawatan
dental perlu pemberian profilaksis antibiotika satu jam sebelum prosedur perawatan
gigi. Dokter gigi haruslah memperhatikan pedoman umum evaluasi dental pre
operatif pada pasien lesi kongenital yang beresiko tinggi terjadinya bakterial
endokarditis setelah bedah dan merencanakan terapi yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA
14

1. Dajani AS, Taubert KA, Wilson W, et al. Prevention of bacterial


endocarditis: recommendations by the American Heart Association. J Am
Dent Assoc 1997; 128: 1142- 1151.
2. Lawrence R. Freedman. Infective Endocarditis and Other Intravascular
Infections. Plenum Medical Book Company 1982; 1-4, 66, 221- 225, 228229
3. Anonymous. Sayangi Jantung Dengan Menjaga Gigi.

Available at

<http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0703/14/165252.htm>

(22

Okt. 2008)
4. Sonis Stephen T, Fazio Robert F, Fang Leslie Shu- Tung. Oral Medicine
Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus,INC., 2003: 33- 47.
5. Xiaojing Li, Kristin M. Kolltveit, Leif Tronstad, Ingar Olsen. Systemic
diseases

caused

by

oral

infection.

Available

<http://www.com//Affinitylaboratory/Systemicdisease.htm#SEC

I>

at
(3

Sept 2008)
6. Pinero Jorge. Nd: YAG- assisted periodontal curettage to prevent bacteria
before

cardiovascular

surgery.

Available

at

http://www.pinerodds.com/dt399.htm ( 23 Des 2008)


7. Burton JL, Matthews RW. Ilmu Penyakit Dalam untuk Mahasiswa
Kedokteran Gigi. Alih Bahasa. Hendarto Natadidjaja. Jakarta, 1989: 1522.
8. Chandrasoma P., Taylor RC. Concise Pathology.

3rd ed. Singapore:

McGraw- Hill, 2001: 345.


9. Anonymous.

Tetralogy

of

Fallot.

http://en.wikipedia.org/wiki/Tetralogy_of_Fallot
Anonymous.

Tetralogy

of

Fallot

Available
(13

Symptoms.

Jan

2009)

Available

at
10.
at

http://www.emedicinehealth.com/tetralogy_of fallot em.htm (13 Jan 2009)


15

11. Centre of Arab Genomic Studies. Tetralogy of Fallot. Available at


http://www.cags.org.ae/pdf/187500.pdf ( 13 Jan 2009) 12. A.Rodriguez
Diaz, H.Anido. Tetralogy of Fallot: Surgical Treatment.

Available at

www.chestjournal.org ( 13 Jan 2009)


10. Sonis Stephen T, Fazio Robert C, Fang Leslie. Principle and Practice of
Oral Medicine. Philadelphia: WB Saunders Company, 1995; 105- 122.
11. Anonymous.

Preventing

Association

bacterial

Guidelines.

endocarditis:

American

Heart

Available

at

http://www.aafp.org/afp/980201ap/taubert.html (24 Des 2008) 15. Pinero


Jorge,DDS. Open heart surgery patients head first to their dentist.
Available at http://www.drpinero.com/news may8.html ( 22 Des 2008 )
12. Wilson Andrew, Schild OH. Applied Pharmacology. 10th ed. Britain:
Churchill, 1968.
13. Mycek JM, Harvey AR, Champe PC, Fisher BD. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Alih Bahasa. Agoes H. Azwar. Jakarta, 2001:107, 153- 209.

16

EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE- OPERATIF PADA PASIEN


DENGAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN TETRALOGY OF
FALLOT ( TOF ) YANG AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN

OLEH :
RONAL
AGUS DWI SASTRAWAN
LIRA MASRI
FARAH ASNELY PUTRI
HEINZ FRICK SIMANJUNTAK

: 160121130001
: 160121130002
: 160121130003
: 160121130004
: 160121130005

DIVISI INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIS


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG
2014

17

18

Você também pode gostar