Você está na página 1de 30

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

S P1001 Ab000
DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman yang lampau angka kelahiran yang tinggi diimbangi angka
kematian yang tinggi, karena adanya epidemic, kelaparan dan perang. Dengan
berkembangnya pelayanan kesehatan, maka angka kematian sangat menurun,
hingga terjadi ketidakseimbangan antara angka kelahiran dan angka kematian.
Angka kelahiran tetap tinggi sedangkan angka kematian menjadi rendah yang
menyebabkan peledakan penduduk
Dengan pembatasnya kelahiran, melalui Keluarga Berencana (KB) kita harus
berusaha mencapai keseimbangan yang baru dengan angka kelahiran yang rendah
dan angka kematian yang rendah. Walaupun agak terlambat pelayanan kesehatan
perlu didampingi perawatan kesuburan
Salah satu alat kontrasepsi dalam program KB yaitu dengan suntikan.
Suntikan KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang memiliki jumlah
peminat yang tinggi, sehingga memiliki andil yang cukup besar untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Salah sati kontrasepsi suntikan yang
dipakai di Indonesia adalah depo progestin
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB
suntik 3 bulan depo progestin
1.2.2 Tujuan khusus
1) Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data
2) Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3) Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnisa dan masalah potensial
4) Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Mahasiswa dapat merencanakan asuhan tindakan
6) Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan
7) Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

1.1. Ruang Lingkup


Ruang Lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini adalah masalah
kehamilan dengan KPD.
1.2. Metode Penulisan
Metode penulisan data yang akan digunakan penulis dalam
pembuatan Asuhan Kebidanan pada kehamilan dengan KPD ini menggunakan
metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan tinjauan
kasus melalui :
a. Wawancara/anamnese
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna
melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi baik dengan pasien
maupun keluarga pasien untuk memperoleh data yang akurat
b. Observasi
Dengan cara mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang kesehatan pasien
c. Studi dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan/status
pasien, catatan perkembangan pasien dan hasilnya
d. Studi pustaka
Dari buku-buku penunjang
1.3. Pelaksanaan
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan praktek belajar lapangan di RSUD
dr. M. Soewandhie Surabaya mulai tanggal 7 Januari 2008 sampai tanggal 1
Maret 2008.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
Menguraikan tentang : latar belakang, tujuan penulisan, ruang
lingkup,metode penulisan, pelaksanaan, sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


Menguraikan tentang : konsep dasar persalinan, konsep ketuban
pecah dini, konsep dasar manajemen kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
Menguraikan tentang : pengkajian data, identifikasi diagnosa dan
masalah, identifikasi diagnosa dan masalah potensial, kebutuhan
segera, intervensi, implementasi, evaluasi
BAB IV PENUTUP
Menguraikan tentang : kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR KELUARGA BERENCANA
2.1.1. Pengertian KB

Keluarga

Berencana

adalah

suatu

usaha

untuk

menjarangkan

atau

merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.


(Mochtar, Rustam, 1998 : 255)

Keluarga Berencana adalah

metode medis teknis yang dicanangkan oleh

pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran.


(Manuaba, 1998 : 432)
2.1.2. Tujuan KB
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Mochtar, Rustam, 1998 : 252)
2.1.3. Macam-macam Metode KB
a) Metode merakyat (folk methods)
Senggama terputus(coitus interuptus)
Pembilasan pasca senggama (postcoital douche)
Perpanjangan masa laktasi (prolonged lactation)
b) Metode tradisional (traditional methods)
Pantang berkala (coitus interuptus)
Kondom (karet KB)
Diafragma vagina
Spermisida
c) Metode modern
Kontrasepsi hormonal (kontrasepsi sistemik)

Pil Kb

Suntikan KB

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau norplant

Kontrasepsi intrauterine

IUD (intrauterine device)

d) Metode permanen operatif


Tubektomi pada wanita
Vasektomi pada pria
2.2. METODE KONTRASEPSI SUNTIK
2.2.1. Pengertian

Suntik KB adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormone
progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik.

Suntik KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang mampu


melindungi seorang ibu terhadap kemungkinan kehamilan yang diberikan
dengan cara suntikan.
(Syaifuddin, 2003 : V-40)

2.2.2. Jenis KB Suntik


a) Depo Provera (Depo Medroxi Progesterone Asetat/DMPA)
Mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara
disuntik IM.
b) Merestisteron Enantat (Depo Noresterat)
Mengandung 200 mg noretidront enantat diberikan 2 bulan dengan cara suntik
IM.
c) Cyclofem
Mengandung medroxy progesterone asetat 10 mg dan komponen estrogen
yang diberikan setiap 4 minggu (1 bulan) dengan cara suntik IM.
2.2.3. Mekanisme Kerja KB Suntik
Mekanisme kerja komponen progesterone atau derival testosterone adalah :
a. Menghalangi pengeluaran FSH, LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
b. Mengentalkan lender servik sehingga sulit ditembus spermatozoa
c. Perubahan peristaltic tuba fallopi sehingga tidak sempurna untuk implantasi
hasil konsepsi
2.2.4

Efektifitas

Efektivitasnya tinggi (0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan
2.2.5

Waktu Pemberian

1. Sehubungan dengan siklus haid


- Kapan saja asal pasti benar akseptor tidak hamil
- Bila mulai dalam 7 hari pertama masa haid dan akseptor masih mengeluarkan
darah, tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi lain
- Kalau tidak mengeluarkan darah atau mulai berhenti atau setelah hari ke 8
masa haidnya, dia harus menggunakan kondom atau spermatisida atau tidak
melakukan hubungan seks selama 48 jam setelah mendapatkan suntikan
2. Bila menyusui setelah melahirkan (post partum)
- Menyusui secara penuh atau setengah penuh dapat mencegah kehamilan,
paling tidak selama 6 bulan, suntikan KB harus digunakan segera setelah
kembali haid atau 6 bulan setelah melahirkan mana saja yang datang dulu
- Bila tidak menyusui penuh dan anak mendapat banyak makanan atau
minuman selain ASI, 6 minggu setelah melahirkan adalah waktu yang tepat
untuk mulai menggunakan suntik KB kalau menunggu lebih lama, mungkin
telah kembali subur
3. Bila tidak menyusui setelah melahirkan
- Segera atau kapan saja dalam jangka waktu 6 minggu setelah melahirkan tidak
perlu menunggu kembali haid
- Setelah 6 minggu atau kapan saja asal pasti tidak hamil, kalau tidak pasti,
hindari hubungan seks atau gunakan kondom atau spermatosida sampai haid
kembali dan dapat mulai menggunakan suntik KB
4. Setelah keguguran
- Segera atau dalam 7 hari pertama setelah keguguran atau observasi pada
triwulan pertama ataupun kedua
- Dapat dilakukan kemudian kapan saja asal akseptor tidak hamil
5. Interval
Hari ke 5 menstruasi dan jadwal waktu diperhitungkan
Depo provera

interval 12 minggu

Nonestisterin

interval 8 minggu

Cyclofem

interval 4 minggu

2.2.6 Cara Pemakaian


1) Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5-7 hari
pertama siklus haid
2) Klein harus mendapatkan suntikan lagi :
- 1 bulan lagi untuk cyclofem
- 2 bulan lagi untuk non estiteron
- 3 bulan lagi untuk depo
2.2.7 Keuntungan KB Suntik
a) Sangat efektif sebagai kontrasepsi karena angka kegagalannya kurang (0,14%)
efektif 99,6%
b) Sebagai masyarakat kita mengenggap sebagai alat mujarab yang diberikan
lewat suntikan
c) Kemungkinan salah atau lupa memakainya tidak ada
d) Dapat diberikan pada ibu yang menyusui karena tidak mempengaruhi
produksi ASI kecuali cyclofem
e) Diberikan tiap 3 bulan (12 minggu) yaitu pada suntikan depo provera, depo
progestin, depo geston
f) Diberikan tiap 8 minggu untuk noristerat
g) Diberikan tiap 4 minggu untuk cyclofem
h) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
i) Dapat diberikan oleh tenaga para medis
j) Reaksi suntikan sangat cepat < 24 jam
k) Mencegah kehamilan ektopik
l) Dapat digunakan pada ibu yang berumur 35 tahun asal tidak merokok
2.2.8 Kerugian KB Suntik
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Kenaikan berat badan
Dapat mempengaruhi ketidakteraturan siklus haid

Tidak terjamin terhadap penyakit hubungan seksual


Tidak menjamin terhadap penyakit seksual
2.2.9 Cara Menyuntikkan
Tindakan sebelum penyuntikan
1) Bila suntikan pada hari ke-5 harus diyakinkan klien dalam keadaan tidak
hamil
2) Klien harus mendapat suntikan lagi satu bulan untuk cyclofem, dua bulan
untuk noristerat, tiga bulan untuk depo
3) Bila tidak haid dalam masa suntikan maka kemungkinan besar tidak hamil,
karena KB suntuik dapat menyebabkan tidak haid
4) Bila klien ingin hamil maka KB suntik tidak diberikan dan istirahat dini
selama 6 bulan, karena alat reproduksi akan mengalami kesukaran selama 6
bulan
Penerapan klien
Untuk mencegah infeksi, lakukan : desinfeksi tempat penyuntikan
dengan alcohol 60-70 % dan biarkan daerah itu kering sendiri baru
disuntik
Persiapan
1) Mencuci kedua tangan sebelum dan sesudah melakukan penyuntikan di air
yang mengalir, 80% kuman dapat hilang dengan mencuci tangan di air yang
mengalir
2) Bila menggunakan jarum yang diposible atau satu kali pakai dibuang
3) Setelah disedot obatnya kemudiandisuntikkan pada otot (IM) pada bokong
(ginitis) yang dalam, bekas suntikan ditutup plester, untuk mencegah
keluarnya obat. Boleh juga pada lengan atas (deltoid)
2.2.10 Indikasi

Klien yang telah mempunyai anak hidup

Klien yang tidak hamil

Klien yang siklus haid teratur

Klien yang terdapat kontraindikasi

2.2.11 Kontra Indikasi

Klien yang hamil atau diperkirakan hamil

Klien yang mengalami perdarahan tanpa diketahui

Penyebabnya :
a. Ada tumor atau keganasan
b. Terdapat penyakit berat : jantung, paru-paru, kelainan faal hati, tekanan
c. Klien tromboembolik (pembekuan darah)
d. Klien yang tidak dapat menerima haid (amenorrhea)
e. Klien yang kelainan pembuluh darah
f. Klien yang epilepsi atau orang-orang yang memakai obat-obatan untuk
penyembuhan epilepsi
2.2.12 Efek Samping
a.Gangguan haid (amenorhea, menoragia, metroragia, spotting)
Penanggulangannya :
KIE : penjelasan sebab terjadinya gangguan haid dan memotivasi agar tetap
memakai suntikan
Pengobatan :

Pemberian

estrogen

progesterone

bila

menimbulkan

kegelisahan

(konsultasi dengan dokter)

Pemberian pil kombinasi (pil KB) 2-3 x 1 tablet selama 3-7 hari

Pemberian roborantia dan perbaikan gizi

Rujuk bila perlu

Kontrasepsi suntik dihentikan apabila :


1) Timbul efek samping
2) Bila timbul kontraindikasi
b. Depresi
Penanggulanganya :
KIE
Beri penjelasan penyebab terjadinya depresi dan agar tetap memakai
kontrasepsi suntik

Pengobatan

Pemberian vitamin B6 50 mg per hari

Diet rendah garam sampai gejala depresi hilang

Ganti dengan kontrasepsi lain yang bukan hormonal

c. Leucorrhea (keputihan)
Penanggulanganya :
KIE
Menjelaskan terjadinya keputihan dan pemantapan agar tetap memakai
suntikan
Kebersihan di derah kemaluan dijaga
Pengobatan
Pemberian antimycotis per oral (metronidasol 500 ml 3x selama 3-5
hari)
Pemberian albotil (vagina)
Apabila keputihan tetap tidak teratasi suntikan dihentikan
d. Rambut rontok
Penanggulanganya :
KIE
Hentikan suntikan segera ganti cara lain
e. Perubahan berat badan
Penanggulanganya :
KIE
Menjelaskan sebab terjadinya kenaikan berat badan yang disebabkan karena
pengaruh hormone progesterone di dalam tubuh yang mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi gula kemudian menjadi lemak sehingga terjadi
penumpukan lemak di dalam tubuh
f. Keluhan subyektif
Penanggulanganya :
KIE

Menjelaskan keluhan tersebut hanay bersifat sementara saja


Pengobatan

Pemberianobat simtomatis

Pemberian obat analgetik dan anti mual

Jerawat
Perubahan libido
Menurunkan atau meningkatkan libido
Pusing dan sakit kepala
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat
Mual dan muntah
Rasa mual sampai-sampai muntah seperti ibu hamil muda. Terjadi pada
bulan-bulan pertama pemakaian suntikan
2.3 Konsep KB Suntik Progestin
1. Profil
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
2. Jenis
a.Depo medorksiprogresteron asetat (DMPA) yang mengandung 150 mg DMPA
yang dibnerikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah
bokong )
b. Depo noretisteron enantat (depo norsiterat) yang mengandung 200 mg
noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuskular
3. Cara kerja
- Mencegah ovulasi

- Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi


sperma
- Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi
- Mengjabmat transportasi gamet oleh tuba
4. Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3
kehamilan per100 perempuan per tahun asal penyuntikan dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan
5. Keuntungan dan kerugian
a.Keuntungan
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada huvungan suami istri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
Sedikit efek samping
Klien tidak perlu menyimpan alat suntik
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopouse
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
b. Kerugian
Sering ditemukan gannguan haid seperti :
- Siklus haid yang memendek atau memanjang
- Pendarahan yang banyak atau sedikit
- Pendarahan tidak teratur atau pendarahan bercak (spotting)
- Tidak haid sama sekali
Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk suntikan)

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut


Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus atau infeksi virus HIV
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan /
kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan
obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
Terjadinya perubahan pada lipid serum pada gangguan jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepada tulang
(desintas)
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina menurunkan libido gangguan emosi (jarang) sakit kepala nervositas
jerawat
6. Indikasi dan Kontra Indikasi
a.Indikasi
Usia reproduksi
Nulipara dan yang telah memiliki anak
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas
tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abortus atau keguguran
Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
Perokok
Tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah gangguan pembukuan
darah atau anemia bulan sabit
Menggunakan obat untuk epilepsy atau tuberculosis
Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi


Anemia defisiensi besi
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi
b. Kontra indikasi
Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacatpada janin 7 per 100.000 kelahiran)
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorea
Menderita kanker [payudara atau Riwayat kanker payudara
Diabetes mellitus disertai komplikasi
7. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi progrestin
Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidak hamil
Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setia[ saat, asalkan
saja ibu tersebut tidak hamil selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi
hormonal sebelumnya dengan benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan
pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid
berikutnya datang
Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
yang sebelumnya
8. KIE efek samping KB suntik
a.Amenorea (tidak haid)
Bila tidak hamil pengobatan apapun tidak perlu jelaskan bahwa darah haid
tidak terkumpul dalam rahim. Nasehati untuk kembali ke klinik
Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien, hentikan penyuntikan, jelaskan
bahwa hormone progrestin tidak akan menimbulkan kelainan pada janin

Bila terjadi kehamilan ekropik tujuk segera


Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak
akan berhasil tunggu 3-6 bulan kemudoan bila tidak terjadi perdarahan juga
rujuk ke klinik
b. Perubahan berat badan
Infromasikan bawah kenaikan /penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg
dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien, bila perubahan badan mencolok atau
berlebihan hentikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain
Apabila sakit kepala dan pusing maka tekanan darah tinggi tidak boleh
mengikuti KB suntik
2.4. MANAJEMEN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal :
Jam

Tempat :
a. Data Subyektif
1.

Biodata
Umur : dalam usia reproduksi

2.

Keluhan utama
Ibu ingin suntik KB 3 bulanan

3.

Data Awal KB
Untuk mengetahui kapan pertama kali Ibu mendapatkan KB suntik dan kapan
Ibu kembali untuk melakukan kunjungan ulang

4.

Riwayat Pernikahan
Untuk mengetahui status pernikahan

5.

Riwayat Menstruasi
Penting diketahui siklus haid yang teratur sebagai indikasi pemakaian KB suntik

6.

Riwayat Penyakit Yang Lalu


Menentukan adanya penyakit-penyakit yang dialami sebelumnya untuk
mengetahui kontra indikasi seperti penyakit tumor atau kanker, penyakit
jantung, paru-paru, kelainan faal hati, hipertensi, DM, obesitas atau kegemukan.

7.

Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu mengatakan mengeluarkan bercak darah/flek-flek darah selama pemakaian 1
kali pemakaian KB suntik dan sebelumnya pernah atau tidak mengikuti KB

8.

Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu


Jenis
H

U
K

il
ke

9.

Persalinan

n
i

Pe
nol
on

B
B
L

Peny
ulit

Nifas
A
S
I

Peny
ulit

Anak
S

H K
/ B

ur

Riwayat KB
Pernah atau tidak mengikuti KB sebelumnya sehingga memudahkan untuk
pemberian konseling selanjutnya.

10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a.Pola Nutrisi
Untuk mengetahui adakah peningkatan nafsu makan setelah KB.
b. Pola Eliminasi
Berhubungan dengan fungsi organ eliminasi
c.Pola Aktifitas
Adakah gangguan dalam pola aktifitas setelah penggunaan KB.
d. Pola Kebersihan
Untuk mengetahui pola personal hygiene ibu.
e.Pola Istirahat
Untuk mengetahui adakah gangguan dalam pola istirahat setelah mengetahui
KB.
f. Pola Seksual
Untuk mengetahui apakah hubungan sexual ibu tergangguan dengan program
KB yang diikuti.
g. Kebiasaan Lain
Apakah ibu mengkonsumsi obat-obatan, jamu-jamuan, minum-minuman
keras, merokok dan lain-lain.

11. Riwayat Psikososial, Budaya Dan Spiritual


1.

Psikologis
Tidak ada paksaan dalam keluarga/suami untuk mengikuti KB.

2.

Sosial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga sekitar baik ibu turut
berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat.

3.

Budaya
Keluarga/suami mengizinkan ibu memakai KB apapun dan tidak ada
larangan/pantangan untuk mengikuti KB.

4.

Spiritual
Ibu mengikuti KB tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya.

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmetis

TTV : Tekanan darah : 100/60-130/90 mmHg


Nadi

: 60-88 x/menit

(normal)
(normal)

Pernafasan

: 16-24 x/menit

(normal)

Suhu

: 36,5-37,8oC

(normal)

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka

: pucat/tidak, bentuk muka, adakah flek-flek di wajah

Mata : simetris/tidak, konjungtiva pucat/tidak, sclera kuning/ tidak.


Hidung :

adakah pengelaran skret, bersih / tidak, adakah pernafasan

cuping hidung
Telinga :

simetris / tidakm bersih / tidak, adakah pengeluaran cairan,

adakah gangguan pendengaran


Mulut : bibir pucat / tidak, kering /tidak, bersih /tidak, lidah bersih/ridak,
adakah stomatitis adakah karies gigi

Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid, adakah bendungan vena


jugularis adakah pembesaran kelenjar getah bening
Dada : simetris / tidak, adakah retraksi dinding ada
Payudara

bersih/tidak, adakah hyperpigmentasi aerola mamae,

adakah pembesaran kelenjar mantgomery, adakah hypervaskularisasi


pembuluh darah
Abdomen

adakah pembesaran pada perut, adakah luka bekas

bersih/ tidak, adakah pengeluaran darah dari vagina,

operasi
Genetalia

varises /tidak oedema / tidak


Ekstremitas :

simetris / tidak, oedema / tidak, varises / tidak, turgor kulit

baik/ tidak
b. Palpasi
Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid, adakah bendungan vena
jugularis adakah pembesaran getah bening
Payudara

adakah benjolan abnormal adakah nyeri tekan

Abdomen

adakah benjolan abnormal, abnormal nyeri tekan

Ekstremitas :

oedema / tidak, turgor kulit baik/ tidak

c. Auskultasi
Dada : adakah ronkhi dan wheezing
Abdomen

adakah bising usus dan bunyi lain yang menyertai

d. Perkusi
II. Identidikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Ny. PAb.usia ..dengan akseptor KB suntuk depo progrestin
Ds : Ibu mengatakan ingin KB suntik 3 bulan karena jadwal suntik ulang
Do

: - Keadaan umum
- Kesadaran

: baik
: composmetis

- TTV : TD : 100/60-130/90 mmHg

(normal)

Nadi : 60-88 x/menit

(normal)

Pernafasan : 16-24 x/menit

(normal)

Suhu : 36,5-37,8oC

(normal)

III.Antisipasi Masalah Potensial


-

Amenorea

Perubahan berat badan

Spotting

Pasing dan sakit kepala

Mual dan muntah

Penurunan libido

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


V. Intervensi
Dx : Ny. PAb.usia ..dengan akseptor KB suntuk depo progrestin
Tujuan :
-

Ibu dalam kondisi sehat dan baik

Mendapatkan suntik KB progestin dan sesuai prosedur dan tindakan

Kriteria Hasil
-

TTV dalam batas normal

Tidak terjadi efek samping yang berat

Intervensi
1) Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Pasien dan keluarga kooperatif dalam tindakan yang kita lakukan
2) Lakukan pengukuran BB
R/ Untuk mengetahui peningkatan BB
3) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ Mencegah infeksi silang antara petugas kesehatan dengan klien dan
sebaliknya
4) Lakukan pemeriksaan TTV dan KU
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
5) Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ Mempermudah dalam memberikan asuhan kebidanan
6) Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

R/ Ibu lebih mengerti dan kooperatif


7) Siapkan alat dan obat suntik KB 3 bulan (Progestin)
R/ Setiap jenis kontrasepsi mempunyai persiapan teknis tersendiri
8) Lakukan penyuntikan progestin sesuai dengan prosedur pelaksanaan
R/ diharapkan obat dapat bereaksi secara tepat dan sesuai.
9) Beritahu klien kapan suntik ulang lagi
R/ klien dapat kembali tepat waktu untuk suntik berikutnya
10) Beritahu klien untuk datang kembali bila memerlukan konsultasi atau ada
keluhan
R/ klien merasa terindungi dan bidan dapat memberikan asuhan yang
paripurna juga keluhan ibu dapat segera diatasi
11) Lengkapi rekamedik dan kartu klien diresahkan untuk klien kembali
kontrol ulang
R/ sebagai bahan dokumentasi
VI. Implementasi
mengacu pada intervensi
VII.

Evaluasi

Mengacu pada tujuan dan criteria hasil


BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal :

19 Agustus 2007

jam : 17.30 WIB


Tempat

BPS Fita Lazuardi, Amd. Keb

a.Data Subyektif
1 Identifikasi
Nama

: Ny. N Nama : Tn. H

Umur

: 32 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan :

Umur : 35Tahun
Agama : Islam
SMA

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT
Alamat

Pekerjaan : Swasta

: Banjarsari

2 Keluhan utama
Ibu menggunakan menggunakan KB suntik3 bulanan dan sekarang jadwal
waktunya kembali suntik ulang
3 Data Awal KB
Suntik I : 12 Maret 2007
Kunjungan ulang : 5 Juni 2007
4 Riwayat Pernikahan
Nikah

: 1 kali

Lama

: 5 tahun

Nikah ke : 1 (satu)
Usia pertama nikah

: 22 tahun

5 Riwayat Menstruasi
Menarche

: 13 tahun

Siklus haid

: 28 hari

Lamanya: 7 hari
Banyaknya

: 3 softek/hari

Disminore

: tidak

6 Riwayat Penyakit Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun ataupun
menahun seperti : hepatitis, hipertensi, DM, jantung, ibu tidak pernah
menderita tumor atau kanker, dan tidak pernah operasi.
7 Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan mengeluarkan bercak darah/flek-flek darah selama
pemakaian 1 kali pemakaian KB suntik dan sebelumnya pernah atau tidak
mengikuti KB
8 Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
N
o

Jenis
Persalinan
Ha U J Pe B Pe

Nifas
A Pe

Se

Anak
U H/

K
B

mil

ke

nol
on

s
9 S
1
.

Bi
da
n

n B
9 Riwayat KB

ny

ny

L ulit

ulit

m
x

r
3

Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah mengikuti KB dan setelah


kelahiran anak pertama ini ibu memakai KB suntik 3 bulanan
10 Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Ibu makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi, lauk pauk, sayur, buah
kadang-kadang, air putih 8 gelas/hari
b. Pola Eliminasi
BAK : 5-6 x/hari, warna kuning jernih
BAB : 1 x/hari, konsistensi lunak
c. Pola Aktifitas
Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti biasa yaitu memasak, mencuci,
menyapu, mengepel dan mengasuh anak di rumah
d. Pola Kebersihan
Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi setiap mandi, ganti pakaian dan celana
dalam tiap kali mandi dan tiap kali kotor
e. Pola Istirahat
Ibu tidur siang 2 jam, dan tidur malam 7-8 jam
f. Pola Seksual
Hubungan sexual dilakukan 2-3 x/minggu dan tidak mengalami gangguan
g. Kebiasaan Lain
Ibu

tidak

pernah

merokok,

tidak

minum-minuman

keras

dan

mengkonsumsi obat-obatan kecuali yang diberikan kesehatan serta tidak


pernah mengkonsumsi jamu

11 Riwayat Psikososial, Budaya Dan Spiritual


a. Psikologis
Ibu mengatakan mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga untuk
mengikuti KB
b. Sosial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga sekitar baik. Ibu turut
berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat (PKK, tahlil rutin)
c. Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah percaya tahyul dan tidak ada
larangan/pantangan untuk mengikuti KB.
d. Spiritual
Ibu beragama Islam dan taat menjalani sholat 5 waktu.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran

: composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg


Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,5o C
BB : 49 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :

Bulat, simetris, tidak ada kelainan, kulit kepala bersih,

rambut tidak rontok


Muka : tidak pucat, tidak icterus, tidak ada kelainan pada muka, tidak ada
flek-flek diwajah, tidak ada jerawat
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning
Hidung :

tidak ada pengeluaran sekret, bersih, tidak ada pernafasan

cuping hidung

Telinga :

simetris, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada kelainan

pendengaran, bersih
Mulut : bibir tidak pucat, tidak kering, bersih, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Payudara

: bersih, tidak ada hyperpigmentasi areola mamae, tidak ada


pembesaran kelenjar mantgomeri tidak ada hypervaskularisasi
pembuluh darah

Abdomen

: tidak ada pembesaran pada perut, tidak ada luka bekas

operasi
Genetalia

: bersih, tidak ada pengeluaran darah dari vagina, varises (-)

oedema (-)
Ekstremitas : simetris, oedema (-), varises (-), turgor kulit baik
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara

: tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan

Abdomen

: tidak ada benjolan abnormal, tidak nyeri tekan

Ekstremitas : tidak oedema, turgor kulit baik


c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronkhi dan wheezing
Abdomen

: bising usus (+)

d. Perkusi
II.

IDENTIDIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Akseptor KB suntik depo progestin
Ds : Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan dan sekarang jadwal
waktunya suntik ulang
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

TTV : TD :

110/80 mmHg

Nadi

84 x / menit

RR

20 x / menit

S:

36,5o C

BB :

49 kg

HPHT : 02 -08- 2007


Tanggal kembali pada buku akseptor tanggal 19-08-2007
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
o Amenorea
o Perubahan berat badan
o Spotting
o Pusing
o Mual dan muntah
o Penurunan libido
IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V.

INTERVENSI

Dx : Ny. S P1001 Abooo usia 32 tahun dengan akseptor KB suntik depo


progrestin
Tujuan :
- Ibu dalam kondisi sehat dan baik
- Mendapatkan suntik KB progestin sesuai dengan prosedur dan jadwal yang
telah ditentukan
- Kehamilan dapat dicegah sesuai dengan rencana keluarga
Kriteria Hasil
- TTV dalam batas normal
- Tidak terjadi efek samping yang berat
Intervensi
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ Mencegah infeksi silang antara petugas kesehatan dengan klien dan
sebaliknya

2. Lakukan pemeriksaan TTV dan KU


R/ Deteksi dini adanya komplikasi
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ Mempermudah dalam memberikan asuhan kebidanan
4. Siapkan alat dan obat suntik KB 3 bulan (Progestin)
R/ Setiap jenis kontrasepsi mempunyai persiapan teknis tersendiri
5. Lakukan penyuntikan progestin sesuai dengan prosedur pelaksanaan
R/ diharapkan obat dapat bereaksi secara tepat dan sesuai.
6. Beritahu klien jadwal suntik ulang lagi
R/ klien dapat kembali tepat waktu untuk suntik berikutnya
7. Beritahu klien untuk datang kembali bila memerlukan konsultasi atau ada
keluhan
R/ klien merasa terindungi dan bidan dapat memberikan asuhan yang
paripurna juga keluhan ibu dapat segera diatasi
8. Lengkapi rekam medik dan kartu klien diserahkan untuk klien kembali kontrol
ulang
R/ sebagai bahan dokumentasi

VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 19 08 07

jam : 17.30 WIB

Tempat : BPS Fita Lazuardi, Amd.Keb


1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, yaitu dengan
sabun dan bilas dengan air lalu dikeringkan
2. Melakukan pemeriksaan TTV dan keadaan umum
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran :

Composmentis

TTV
TD

: 110/70 mmHg

Nadi

: 84 x / menit

: 36,5o C

RR

: 20 x / menit

3. Memberitahu hasil pemeriksaan pada klien agar klien mengetahui


keadaannya sehingga klein lebih kooperatif
4. sMenyiapkan alat dan obat KB suntik progestin
- Obat suntik KB progestin 1 vial
- Spuit disposable 3 cc
- Kapas alkohol
- Kartu KB
- Alat tulis
5. Melakukan penyuntikan KB progestin sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
Langkah-langkah :
a. Memperhatikan lingkungan pasien
b. Membaca obat dalam label dan melihat tanggal kadaluarsa
c. Kocok obat sebelum digunakan untuk memastikan larutan obat yang
diberikan merata.
d. Membuka tutup flacon obat dan menghisap semua larutan obat ke dalam
spuit dan mengeluarkan gelembung udara dalam spuit.
e. Mengatur pasien yaitu ibu disuruh tengkurap dengan membuka pakaian
bagian bawah ibu dari
f. Membebaskan pakaian dari daerah yang akan disuntik
g. Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik kemudian menyuntikkan obat
secara IM pada pantat 1/3 atas SIAS, sebelum obat dimasukkan lakukan
aspirasi untuk memastikan jarum tidak berada dalam pemburuh darah, lalu
suntikan semua larutan dengan perlahan dan tarik spuit dengan cepat,
kemudian tekan bekas suntikan dengan kapas alcohol
h. Beritahu ibu bahwa prosedur telah selesai dilakukan
i. Merapikan pasien dan lingkungan
j. Membereskan alat
6. Memberi tahu ibu untuk suntik ulang 3 bulan lagi pada tanggal 2 September
2007
7. Memberitahu ibu untuk kembali bila memerlukan konsultasi atau apabila ibu
merasakan ada keluhan
8. Melengkapi rekam medik dan mencatat pada register KB serta melengkapi

kartu klien
VII EVALUASI
Tanggal : 19- 08- 2007
Tempat
Dx :

Jam : 17.35 WIB

: Polindes Pulungdowo - Tumpang


Ny. S P1001 Abooo usia 32 tahun dengan akseptor KB suntuk depo

progrestin
S :

Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang kita diberikan dan

bersedia untuk kembali sesuai jadwal


O :

KU :

baik

Kesadaran : composmentis
TTV
TD :

110/70 mmHg

Nadi

: 84 x / menit

S :

36,5o C

RR :

20 x / menit

Ibu telah mendapatkan KB suntik depo progestin pada kartu klien tertulis
tanggal kembali, yaitu tanggal 29-10-2007
A :

Ny. S P1001 Abooo usia 32 tahun dengan akseptor KB suntik depo

progrestin
P :

Menganjurkan ibu untuk kembali suntik ulang 3 bulan lagi yaitu pada

tanggal 29 Oktober 2007 atau jika ada keluhan atau efek samping dari
penyuntikan.
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari studi kasus yang membahas kesenjangan
dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus untuk
memudahkan dalam penyusunan bab pembahasan. Pada penyusunan Asuhan
Kebidanan Ny.D usia 27 tahun P1001Ab000 akseptor KB suntik dengan spotting,
penulis tidak menemukan kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
Semua metode pemeriksaan yang dilakukan sudah sesuai dengan tinjauan teori
yang ada.

BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dalam menegakkan diagnosa yang tepat diperlukan data-data tentang riwayat
kebidanan, poritas, Riwayat KB, psikolgisosial, budaya dan lainnya yang
kemudian diadukan dengan data-data subyek dan obyektif yang merupakan
pemeriksa umum dan fisik
Setiap individu mempunyai respon yang berbeda terhadap alat kontrasepsi
yang dipakai dan masalah yang muncul tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh sifat
manusia yang unik secara bio psiko social kultur
1.2. Saran
1. Tenaga Kesehatan
Dalam

memberikan

pelayanan

seorang

petugas

kesehatan

harus

memperhatikan secara teliti keadaan fisik sehingga setelah diberikan


tindakan tidak timbul komplikasi
Dalam melakukan tindakan harus memperhatikan prinsip sterilisasi
Diharapkan petugas kesehatan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
ketrampilan dan komponen
2. Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat untuk mengikuti program pemerintah dalam
upaya mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera)
yaitu dengan mengikuti program KB baik itu hormonal, KB non hormonal
maupun alamiah
3. Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk lebih memperdalam ilmu
pengetahuan tentang kebidanan khususnya ilmu tentang Keluarga Berencana,
dan mampu memberiakan Asuhan Kebidanan pada akseptor KB sesuai teori
dalam praktek lapangan

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba,

Ida

Bagus.1998.Ilmu

Kebidanan,

Kandungan

Dan

Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC


Mocthar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetric Jilid 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta : YBPSP
Syaifudin, Abdul Bari.2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan
Kontrasepsi.Jakarta : YBPSP

Você também pode gostar