Você está na página 1de 23

ANGGARAN TENAGA KERJA

LANGSUNG

Skema Posisi Anggaran Tenaga Kerja


Langsung

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam


perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
Kebutuhan tenaga kerja
Pencarian dan penarikan tenaga kerja
Latihan bagi tenaga kerja baru
Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
Pengawasan tenaga kerja

Keuntungan penyusunan anggaran


tenaga kerja langsung bagi perusahaan
1) Penggunaan tenaga kerja lebih efisien
2) Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan

diatur lebih efisien


3) Penghitungan harga pokok barang dapat
dihitung secara tepat
4) Alat pengendalian tenaga kerja langsung

Laporan Pelaksanaan
Januari 19A
Penyimpangan
Rencana

Realisasi

2.200

Jam
Upah rata-

Jumlah

Persentas
e

2.000

200

4.000

4.250

250

6,25

Rp 50,00

Rp 51,30

Rp 1,30

2,6

Rp
200.000,00

Rp
218.025,00

Rp
18.025,00

Unit Produksi
Bahan
Mentah
Tenaga Kerja:

rata
Biaya

Contoh Lain :
Data Anggaran sbb :
Produksi bulan Februari = 16.000 unit, dgn standar
pemakaian tenaga kerja langsung = 2,5 jam per unit
barang, tarif upah Rp. 100/jam
Data Realisasi sbb :
Produksi bulan Februari hanya 15.000 unit yang
menghabiskan 37.000 DLH dan upah yang
dibayarkan sebesar Rp 4.070.000,00
Dari kedua data di atas dapat dibuat laporan
pelaksanaan dan analisa variance sebagai berikut:

Laporan Pelaksanaan
Februari 19A
Rencana

Disesuaikan

Realisasi

Produksi

16.000

15.000

Standar

2,5 DLH

Jumlah DLH

Penyimpangan
Jumlah

Persentase

15.000

2,5 DLH

2,467 DLH

0,033 DLH

1%

40.000 DLH

37.500 DLH

37.000 DLH

+500 DLH

2%

Upah/DLH

Rp 100,00

Rp 100,00

Rp 110,00

(Rp 10,00)

10%

Jumlah upah

Rp 4.000.000,00

Rp 3.750.000,00

Rp 4.070.000,00

(Rp 320.000,00)

8%

Pemakaian TK

Analisa Variance :
Penyimpanan efisiensi
Penyimpanan upah

= (37.500 37.000) x 100


= (Rp 100,00 110) x 37.000

Total Variance

= (Rp 320.000,00)

= Rp 50.000,00
= (Rp 370.000,00)

Jenis-Jenis Tenaga Kerja


1. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di
pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga
kerja langsung memiliki sifat :

Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara

langsung dengan tingkat kegiatan produksi.

Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya
variabel.

Merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan


dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).
Contoh : Para buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses
produksi dari bahan mentah sampai berbentuk barang jadi.

Jenis-Jenis Tenaga Kerja (2)


2. Tenaga kerja tidak langsung
Sifat-sifatnya sebagai berikut :

Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan
secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.

Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya
yang semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan
tapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan
produksi.

Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam
pabrik, tetapi dapat di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik
masuk kelompok penganggaran biaya pabrik (manufacturing
expense budget).

Sistem Upah & Rencana Tingkat Upah


Ada 3 Sistem Pembayaran Upah, yaitu :
1. Sistem upah menurut waktu
Yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan
dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja, tergantung pada
banyak sedikitnya waktu kerja mereka
2. Sistem upah menurut unit hasil

yang menentukan besar-kecilnya upah yang diterima tenaga


kerja , tergantung pada banyaknya unit yang dihasilkan. Semakin
banyak unit yang dihasilkan , semakin banyak upah yang diterima
3.

Sistem upah menurut insentif


yang menentukan besar-kecilnya upah yang akan dibayarkan
kepada masing-masing tenaga kerja tergantung pada waktu
lamanya bekerja, jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan
insentif (tambahan upah) yang besar-kecilnya didasarkan pada
prestasi dan keterampilan kerja pegawai

Penentuan Tarif Upah


Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menentukan tarif upah, yaitu:
1. Rata-rata tingkat upah. Penentuan tarif upah dalam
suatu departemen atau pusat biaya dapat dilakukan
dengan membuat estimasi jumlah pekerja dan tingkat
upah, kemudian di hitung rata-rata upah.
2. Rasio historis. Rasio historis antara jumlah upah yang
dibayar dengan jumlah jam kerja langsung dalam
suatu departemen dapat berubah bila kondisi berubah.
3. Standar akuntansi. Penetapan tarif upah dapat sama
dengan standar akuntansi biaya. Hal ini hanya dapat
diterapkan jika perusahaan telah memakai sistem
akuntansi biaya standar untuk upah, sehingga tidak
perlu dibedakan antara standar dengan yang
dianggarkan

Contoh :
Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung
pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni
golongan I, II, dan III.
Upah per jam buruh langsung masing-masing
golongan adalah :
Golongan I = Rp 150,00 per orang/DLH
Golongan II = Rp 200,00 per orang/DLH
Golongan III
= Rp 250,00 per orang/DLH
Jumlah masing-masing golongan adalah :
Golongan I = 50 orang
Golongan II = 20 orang
Golongan III
= 5 orang
Jumlah = 75 orang

Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut


(per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut :
Golongan

Tingkat
upah per
jam (Rp)

Jumlah
(orang)

150,00

50

II

200,00

20

III

250,00

5
75

Tingkat upah rata-rata =

Jumlah
DLH

Jumlah
(Rp)
750.000,00

100

400.000,00
125.000,00

100

= Rp 170,00 per DLH

1.275.000,
00

Jenis Anggaran Tenaga Kerja


Langsung dan Penyusunan
Anggarannya
Anggaran
Tenaga
Kerja
merupakan
perencanaan khusus tentang jam buruh
langsung (DLH) dan biaya buruh langsung
(DLC) menurut waktu jenis barang yang
diproduksi. Apabila memungkinkan anggaran
tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah,
yakni :
1) Anggaran jam tenaga kerja langsung
(DLH)
2) Anggaran biaya tenaga kerja langsung
(DLC)

Anggaran Biaya Tenaga


Kerja Langsung
Anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai
berikut:
1) Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat

dari anggaran produksi.


2) Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan

untuk mengerjakan satu unit barang.


3) Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
4) Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
5) Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)

Anggaran Jam Tenaga Kerja


Langsung
Anggaran ini harus dicantumkan hal-hal
sebagai berikut:
1) Jenis
barang
yang
dihasilkan
perusahaan.
2) Bagian-bagian yang turut dalam proses
produksi.
3) Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap
jenis barang.
4) Waktu produksi barang (bulan atau
kuartal)

Contoh :
PT MEKAR SARI mempunyai 3 bagian produksi, yakni
bagian I, II dan III. Ada dua macam barang yang
diproduksi, yakni X dan Y.
Barang X diproduksi melalui ketiga bagian, sedangkan
barang Y hanya melalui bagian I dan III saja.
Rencana jam buruh per unit barang adalah :
DLH per unit barang
Bagian
X

0,4

0,2

II

0,2

III

0,4

0,2

Rencana tingkat upah rata-rata adalah :

Bagian

Tingkat upah per


DLH

Rp 20,00

II

Rp 15,00

III

Rp 10,00

Sedangkan rencana tingkat produksi tahun 1983


adalah sebagai berikut :
Bulan/Kuartal

Barang
X

Januari

70.000

34.000

Februari

80.000

36.000

Maret

80.000

38.000

Kuartal II

240.000

140.000

Kuartal III

230.000

127.000

Kuartal IV

260.000

145.000

Jumlah

960.000

520.000

Diminta :
Susunlah 2 sub anggaran tenaga kerja,
yakni :
1. Anggaran yang khusus merencanakan
biaya tenaga kerja langsung
2. Anggaran yang merencanakan jam buruh
langsung (DLH) saja

PT MEKAR SARI
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tahun 1983
Barang X

Barang Y

Jumlah
Biaya
Tenaga
Kerja

Bulan/
Kuartal
Bagiam

Produksi

Per
unit

Total DLH

TK
Upah

Jumlah

Produksi

DLH per
unti

Total DLH

TK Upah

Jumlah

Jan
Bag I
Bag II
Bag III

70.000
70.000
70.000

0,4
0,2
0,4

28.000
14.000
28.000

20
15
10

560.000
210.000
280.000

34.000
34.000

0,2
0,2

6.800
6.800

20
10

136.000
68.000

696.000
210.000
348.000

204.000

1.254.000

144.000
72.000

784.000
240.000
392.000

216.000

1.416.000

152.000
70.000

792.000
240.000
395.000

228.000

1.428.000

560.000
280.000

2.480.000
720.000
1.240.000

840.000

4.440.000

508.000
254.000

2.348.000
960.000
1.174.000

762.000

4.212.000

Jumlah
Feb
Bag I
Bag II
Bag III

70.000

80.000
80.000
80.000

0,4
0,2
0,4

Jumlah
Mar
Bag I
Bag II
Bag II

20
15
10

80.000

80.000
80.000
80.000

0,4
0,2
0,4

Jumlah
Kuartal II
Bag I
Bag II
Bag II

32.000
16.000
32.000

1.050.000

32.000
16.000
32.000

0,4
0,2
0,4

96.000
48.000
92.000

20
15
10

230.000
230.000
230.000

0,4
0,2
0,4

92.000
46.000
92.000
230.000

Kuartal IV

0,4

0,2
0,2

640.000
240.000
320.000

20
15
10

1.920.000
720.000
960.000

38.000
38.000

0,2
0,2

1.840.000
960.000
920.000
3.450.000

20
10

7.600
7.600

20
10

15.200

140.000
140.000

0,2
0,2

3.600.000

20
15
10

7.200
7.200
14.400

1.200.000

240.000
Kuartal III
Bag I
Bag II
Bag III

36.000
36.000

1.200.000

80.000

240.000
240.000
240.000

640.000
240.000
320.000

13.600

28.000
28.000

20
10

56.000

127.000
127.000

0,2
0,2

25.400
25.400
50.800

20
10

PT MEKAR SARI
Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung
Tahun 1983
Bulan/
Kuartal

Bagian I

Bagian II

Bagian III
Jml

Jml

Jml

Jml

Januari

28.00
0

6.800

34.800

14.000

14.000

28.000

6.800

34.800

83.600

Februari

32.00
0

7.200

39.200

16.000

16.000

32.000

7.200

39.200

94.400

Maret

32.00
0

7.600

39.600

16.000

16.000

32.000

7.600

39.600

95.200

Kuartal II

96.00
0

28.000

124.00
0

48.000

48.000

96.000

28.000

124.000

296.000

Kuartal III

92.00
0

25.400

117.40
0

46.000

46.000

92.000

25.400

117.400

280.800

Kuartal
IV

104.0
00

29.000

133.00
0

52.000

52.000

104.00
0

29.000

133.000

318.000

Jumlah

384.0
00

104.00
0

488.00
0

192.000

192.00
0

284.00
0

104.00
0

488.000

1.168.000

TERIMA KASIH

Você também pode gostar