Você está na página 1de 31

CASE REPORT

SEORANG LAKI-LAKI BERUSIA 81 TAHUN


DENGAN FEBRIS ET CAUSA TB PARU
Pembimbing :
dr. Musrifah Budi Utami, M.Kes, Sp.PD

Diajukan Oleh :
Agus Kresna Hardikha, S.Ked
J510155023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

IDENTITAS PASIEn

Identitas
Pasien Nama
: Tn. P
Umur
: 81 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Simolor Rt 03 Rw 07 Kebak Kramat KRA
Status perkawinan : Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tanggal masuk : 10 Juli 2015
Bangsal / ruang : Mawar 1 ruang 1
No. RM
: 335XXX

ANAMNESIS

Keluhan utama :
Badan demam
dan batuk

Keluhan
tambahan :
Badan terasa
lemas, susah tidur
beberapa hari
sebelumnya

RPS (RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG)


Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan badan
demam disertai dengan batuk dan lemas
Panas dirasakan terus-terusan selama 5 hari dan kadang sempat
turun tetapi tidak sampai suhu normal, pasien juga sering mengalami
keringat dingin pada malam hari
Pasien sebelumnya juga sering mengalami sesak nafas dan batukbatuk disertai dahak dalam 1 bulan terahir, batuknya kadang sembuh
dan kadang kambuh kembali
Batuk dirasa semakin memberat disertai dengan sesak nafas ketika
udara dingin dan pada pagi hari
Pasien merasa membaik ketika dipakai duduk, dan merasa sesak dan
batuk ketika dipakai berbaring dan setelah melakukan aktivitas berat.
Pasien juga merasa lemas untuk beraktivitas

Pasien belum pernah berobat ke dokter, pasien hanya


mengkonsumsi obat yang dibeli dari warung untuk
mengurangi demam dan batuknya

RPD (Riwayat Penyakit Dahulu)

Riwayat Keluhan Serupa


: Disangkal
Riwayat Alergi
: Disangkal
Riwayat Darah Tinggi : Disangkal
Riwayat Penyakit Gula : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Merokok
: Sudah Sejak Muda Dan Sudah
Berhenti 1 Tahun Terahir
Riwayat Batuk Lama : Dalam 1 Bulan Terahir Sering
Mengalami Batuk Tetapi Kadang Sembuh Kadang Kambuh

RPK (Riwayat Penyakit Keluarga)

Riwayat Keluhan Serupa


: Disangkal
Riwayat Darah Tinggi
: Disangkal
Riwayat Penyakit Gula
: Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung
: Disangkal
Rwayat Batuk Lama
: Disangkal

ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal

Sistem Kardiovaskular
Sistem Traktus
Respiratorius
Sistem Traktus
Gastrointestinal
Sistem Traktus
Genitourinarius
Sistem Muskuloskeletal

Sistem Integumentum

GCS E4V5M6 Compos


Mentis, Gelisah (-) Lemas
(+) Demam (-) Pusing (+)
Bunyi Jantung I dan II
murni reguler, bising (-)
Batuk (+), Sesak Napas (+)
Nyeri perut (-), mual (-),
muntah (-), BAB (dbn)
BAK (+)
Badan terasa lemas (+),
atrofi otot (-), kelemahan
otot (-)
Sikatriks (-), keringat

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : tampak Lemas
Kesadaran
: Compos mentis, E4V5M6

Vital Sign
Nadi
: 84 x/menit
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Suhu
: 37,0 oC/axiller
RR
: 24 x/menit

KEPALA : Normocephal, Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera


Ikterik (-/-), Sianosis (-), Pupil Isokor 3 mm, Reflek Cahaya
(+/+)
LEHER : leher simetris, retraksi suprasternal (-), deviasi
trachea (-), massa (-), JVP (-), Pembesaran Kelenjar Limfe (-)

PEMERIKSAAN THORAX
Paru

Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada


ketinggalan gerak, retraksi intercostae
Palpasi

(-)
Fremitus dada kanan dan kiri sama,

Perkusi

krepitasi (-)
Sonor di dada kanan dan kiri depan

Auskulta Terdengar
si

suara

dasar

vesikular

(+/

+),Wheezing (+/+), Ronkhi Basah Kasar


(+/+)

PEMERIKSAAN JANTUNG
Jantung

Hasil pemeriksaan

Inspeksi

Dinding dada pada daerah pericordium tidak cembung / cekung, tidak ada
memar maupun sianosis, ictus cordis tidak tampak

Palpasi
Perkusi

Auskultasi

Ictus cordis teraba di SIC V agak ke medial dari LMCS


Batas Jantung :

Batas Kiri Jantung

Atas : SIC II linea parasternalis sinistra.

Bawah : SIC V agak ke medial dari LMCS

Atas : SIC II linea parasternalis dextra

Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra

BJ I/II murni reguler, bising (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Abdome Hasil pemeriksaan
n
Inspeksi ascites (-), distended (-), sikatriks (-)
peristaltik
(normal),
suara
Auskulta Suara
si
Palpasi

tambahan (-)
Nyeri tekan

(+)

daerah

suprapubik,

hepar tidak teraba, lien tidak teraba,


Perkusi

ginjal tidak teraba, defans muskular (-)


Suara
timpani
(+),
nyeri
ketok
costovertebrae (-)

PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
Ekstremitas Superior

Akral Hangat (+),

Dextra

Edema (-)

Ekstremitas Superior

Akral Hangat (+), Edema

Sinistra

(-)

Ekstremitas Inferior

Akral Hangat (+), Edema

Dextra

(+)

Ekstremitas Inferior

Akral Hangat (+), Edema

Sinistra

(-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan

Angka

ket

Satuan

Nilai Normal

Hemoglobin

11,2

gr/dl

14-18

Hematokrit

33,3

42,00-52,00

Leukosit

11,20

103ul

5,0 10,0

Trombosit

457

103ul

150 300

Eritrosit

4.19

106ul

4,50-5,50

MCV

79,5

Pf

82 92

MCH

26,7

Pg

27 -31

MCHC

33,6

32 36

Gran

82,3

50 70

Limfosit

10,2

20 40

Monosit

5,4

28

Eosinofil

1,7

13

Basofil

0,4

01

GDS

84

Mg/dl

70-150

Foto thoraks

RESUME
Anamnesis
Pasien laki-laki berusia 81 tahun datang dengan keluhan :
Pasien mengeluhkan demam dan batuk
Keluhan demam dirasakan sudah 4 yang lalu
Demam setiap hari, kadang turun tetapi tidak sampai normal dan naik kembali
Batuk sudah dirasakan sejak 1 bulan lalu, kadang sembuh kadang kambuh
Batuk disertai dengan dahak dan sesak nafas
Pemeriksaan fisik
Status generalis
:
Tekanan Darah
: 120/70
Nadi : 84 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit Suhu : 37,0 ooC/axiller
Paru

Hasil pemeriksaan

Inspeksi

Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan gerak, retraksi intercostae (-)

Palpasi

Fremitus dada kanan dan kiri sama, krepitasi (-)

Perkusi
Auskultasi

Sonor di dada kanan dan kiri depan


Terdengar suara dasar vesikular (+/+),Wheezing (+/+), Ronkhi Basah Kasar (+/+)

TINJAUAN PUSTAKA

Tuberkulosis

Penyakit yang disebabkan oleh


infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex.

EPIDEMIOLOGI
Pada bulan Maret 1993
WHO mendeklarasikan
TB sebagai global health
emergency

Indonesia adalah negara dengan


prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia
setelah China dan India. Pada tahun
1998 diperkirakan TB di China, India
dan Indonesia berturut turut 1.828.000,
1.414.000 dan 591.000 kasus

ETIOLOGI

Tuberkul
osis

Bakteri Mikobakterium
tuberculosis (dan kadang
kadang oleh M. bovis dan
africanum).
Penderita TB paru
yang membatukkan
dahaknya

Batuk akan
menghasilkan droplet
infeksi (droplet nuclei).
Pada sekali batuk
dikeluarkan 3000
droplet.

Penularan terjadi
melalu udara (airbone
spreading) dari
droplet infeksi

PAT
OGE
NES
IS

MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis dari TB dapat dibagi menjadi 2
golongan, yaitu gejala local dan gejala sistemik

Gejala
Respiratorik
Batuk 2
Minggu
Batuk Darah
Sesak Napas
Nyeri Dada

Gejala Sistemik
Demam
Gejala
Sistemik Yang
Lain Malaise,
Keringat
Malam,
Anoreksia Dan

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
keadaan umum pasien
mungkin ditemukan
konjungtiva mata atau
kulit yang pucat karena
anemia, suhu demam
(subfebris), badan
kurus atau berat badan
menurun, lemas

Pada pemeriksaan fisik pasien


sering tidak menunjukkan
suatu kelainan apapun terutama
pada kasus-kasus dini atau yang
sudah terinfiltrasi secara
asimtomatik

Tempat kelainan lesi TB paru yang paling dicurigai adalah bagian


apeks (puncak) paru. Bila dicurigai adanya infiltrat yang agak
has, maka didapatkan perkusi yang redup dan auskultasi suara
napas bronkial. Akan didapatkan juga suara napas tambahan
berupa ronki basah, kasar, dan nyaring

Pemeriksaan
radiologi

Pemeriksaan
Penunjang

Analisis
cairan pleura

Pemeriksaan
serologi

Jenis obat
terapi
tubeerkulos
is

Obat Primer (obat


antituberkulosis tingkat
satu): isoniazid (INH),
rifampisin, pirazinamid,
streptomisin, etambutol.
Obat Sekunder (obat
antituberkulosis tingkat
dua): kanamisin, PAS (para
amino salicylic acid),
tiasetazon, etionamid,
protionamid, sikloserin,
viomisin, kapreomisin,
amikasin, ofloksasin,
siprofloksasin, norfloksasin,
levofloksasin, klofazimin.

DIA
GN
OSI
S

KOMPLIKASI

Komplikasi dini
Pleuritis, Efusi Pleura,
Empiema, Laringitis, Usus,
Poncet S Arthropathy

Komplikasi lanjut
Obstruksi jalan napas
SOPT (Sindrom Obstruksi
Pasca Tuberkulosis),
kerusakan parenkim berat
fibrosis paru, kor
pulmonal, amiloidosis,
karsinoma paru, sindrom
gagal napas dewasa
(ARDS), sering terjadi pada
TB milier dan kavitas TB.

Vaksinasi
BCG

Pencegahan
Kernoprofil
aksis

PROGNOSIS

Penyakit tuberculosis merupakan penyakit menahun, bahkan dapat


seumr hidup. Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberculosis,
hamper 90% penderita secara klinis tidak sakit, hanya didapatkan
test tuberkulin positif, 10% akan sakit. Penderita yang sakit, bila
tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB paru akan
mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25%
menjadi kronik dan infeksius.

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff H., Rai Ida B., Widjaja, A., Mukty, H.M., 2001.
Dasar-Dasar Diagsnostik Fisik Paru.Laboratorium
Ilmu Penyakit Paru Fakultas Kodokteran Universitas
Airlangga: Surabaya.
Wibisono M. Yusuf, winarni, hariadi S. 2012. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Paru. Departemen Ilmu penyakit paru FK
Unair: Surabaya

ALHAMDULILLAH

Você também pode gostar