Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Ahmad zakiudin, S.KM
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktik keperawatan klinik jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y
Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa RSJD DR. RM
SOEDJARWADI pada tanggal 11 Januari 2013
Telah mendapat persetujuan dan disahkan oleh pembimbing, pada :
Hari
: Jumat
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Purnomo, S.Kep
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi banyak kenikmatan,
rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan
Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang
Perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah DR. RM SOEDJARWADI KLATEN.
Ungkapan terimakasih penulis sampaikan, kepada :
1
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya penyusun
mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Tujuan Penulisan
C Metode Penulisan
BAB II : LAPORAN PENDAHULUAN
A Masalah Utama
B Proses Terjadinya Masalah
C Pohon Masalah
D Masalah Keperawatan
E Diagnosa Keperawatan
F Rencana Tindakan Keperawatan
BAB III : TINJAUAN KASUS
I Pengkajian
II
Keluhan Utama
III
Alasan Masuk
IV Faktor Predisposisi
V Pemeriksaan Fisik
VI
Psikososial
VII
Status Mental
VIII
Kebutuhan Persiapan Pulang
IX Mekanisme Koping
X Masalah Psikososial Dan lingkungan
XI
Aspek Medik
XII
Masalah Keperawatan
XIII
Pohon Masalah
XIV Diagnosa Keperawatan
XV Analis Data
XVI
Rencana Keperawatan
XVII
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
BAB IV : PENUTUP
I Kesimpulan
II
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting.
Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran
petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja
sama dari berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri
rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi,
terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun
orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan
Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar
mengalami perubahan yang di harapkan
B TUJUAN PENULISAN
a
Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu
Tujuan umum
Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi
C METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a
Wawancara
Observasi
A MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B PROSES TERJADINYA MASALAH
1
Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan diri sendiri
tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa
sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah
laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung
jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan citacita.
2
Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit.
Merendahkan martabat
Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)
Faktor-faktor
a
Faktor predisposisi
1
Faktor presipitasi
1
Keluhan fisik
C POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
Gangguan konsep diri =
Harga diri rendah
Masalah Utama
D MASALAH KEPERAWATAN
1
Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan
klien lain atau perawat
Aktifitas menurun
Merendahkan martabat
Menciderai diri
E DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak
efektif
F RENCANA KEPERAWATAN
Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara
optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan,
mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang
dihadapi
o Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan
therapeutik
1
Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Intervensi
1
Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
o Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o Intervensi
1
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar
- Kontrak :
Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina
hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan
bersama.
Tempat :Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa
lama?
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?
Kerja :
Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa
saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan
berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat..dst.. Wah, bagus
sekali ada lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.
Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit? Coba
kita lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang kelima (misalnya
masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih
bisa lakukan di rumah sakit ini.
Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini. O,
ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita
berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan saya Tn. Y. coba, sudah bisa
kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn. ingin
berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya
Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan
alamat. ya bagus!.
Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali.
Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!
3
Terminasi :
-
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan /
memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah
sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn. praktekan dengan
sekali.
Evaluasi Objektif
Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama.
Kontrak
Topik : Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif
yang Tn. miliki.
Tempat : Tn mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Tn.?bagaimana kalu 15 menit?setuju? sampai
jumpa ya
Orientasi :
Validasi : Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa
yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!
Kontrak :
Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
Tn?
Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn.
miliki.
Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.
Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.
2
Kerja :
Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada yang
lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan disini..
Terminasi :
- Validasi Subjekti :
Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Tn.
lakukan disini? Bagus!
- Validasi Objektif :
Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki
- Rencana tindakan lanjut :
Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.
- Kontrak :
Topik :Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan
keluarga apabila datang.
Tempat : Bagaimana kalau diruang tamu saja?
Waktu :Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti
ya. Sampai jumpa.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI
RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEDJARWADI
DAERAH KLATEN
Tanggal Pengkajian
: 11 Januari 2013
Tanggal Masuk
: 05 November 2012
Ruang
: Perkasa
I PENGKAJIAN
A Identitas Klien
Nama
: Tn. Y
Umur
: 31 Tahun
Alamat
: Klaten
Status Perkawinan: Belum Menikah
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidika
: SMP
Pekerjaan
: Petani
No. CM
: 01xxxx
B Penanggung Jawab
Nama
: Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat
: Klaten
II
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering menyendiri
III
IV
FAKTOR PREDISPOSISI
1 Klien pernah mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di
2
RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.
Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
VI
Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang
dari sepeda.
PEMERIKSAAN FISIK
A Tanda tanda vital
:
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B Ukuran
:
Tinggi badan
: 179 cm
Berat badan
: 62 Kg
C Kondisi Fisik
:
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
PSIKOSOSIAL
A Genogram
Ket :
: Laki laki
: Klien
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
B Konsep Diri
Citra Tubuh
: Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah
mata karena bisa melihat.
Identitas
: Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Peran
: Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
Ideal diri
: Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa
bosan dan ingin bekerja lagi.
VII
VIII
Harga diri
: Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang
lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara
orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong
royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan / berobat
jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat
klien berdoa agar cepat sembuh.
STATUS MENTAL
A Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien
menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
B Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
C Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
D Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang,
klien sedih belum bisa bertemu ibu.
E Afek
: Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F Interaksi selama wawancara
: Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali
klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H Pola Fikir : Tidak ada waham.
I Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari
jumat tanggal 11 januari 2013 jam 16.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar
hari sabtu tanggal 12 januari 2013.
J Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K Tingkat konsentrasi dan berhitung
: Klien berhitung lancar, contoh 20 15=
5
L Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah
makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
M Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1 Makan
Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum 6 gelas / hari, mandiri.
2 BAB / BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, mandiri.
3 Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.
4 Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
5 Istirahat dan Tidur
20.00
s
d
s
d 15.00 WIB,tidur malam jam
04.30 WIB.
IX
XI
XII
XIII
Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine
2x2 mg.
7 Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi rawat jalan.
8 Kegiatan di Dalam Rumah
Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
MEKANISME KOPING
A Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka
diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A Masalah berhubungan dengan lingkungan
: Klien menarik diri dari
lingkungan
B Masalah dengan kesehatan (-)
C Masalah dengan perumahan
:Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2
saudaranya.
D Masalah dengan Ekonomi: Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.
ASPEK MEDIK
A Diagnosa Medis
Schizofrenia
B Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
MASALAH KEPERAWATAN
A Harga Diri Rendah
B Menarik Diri
C Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri
Harga Diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif
_ _ _ _ ( Efek )
_ _ _ ( Core problem )
_ _ _ ( Causa / Penyebab )
XIV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
b
1 Menarik Diri d Harga Diri Rendah
2
XV
ANALISA DATA
No
1.
2.
Ds :
-
Do
Ds :
-
Do :
-
Tgl.
14- 01-13
b
d
Data
Problem
Menarik Diri
Koping Individu
Tidak Efektif
XVI
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.Keperawatan
Tujuan
Menarik Diri
berhubungan dengan
harga Diri Rendah
Etiologi
TUM
Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
TUK 1
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
Kriteria Hasil
Intervensi
1
2
3
4
5
6
TUK 2
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki
TUK 3
Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
2
3
TUK 5
Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
TUK 6
Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
1
Klien melakukan
kegiatan yang sesuai
dengankondisi sakit dan
2
kemampuannya
3
Klien dapat
memanfaatkan system
pendukung dikeluarga
secara optimal
Diskusikan kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki
Hindarkan dari penilaian
yang negatif
Utamakan pemberian
pujian yang realistik
Diskusikan kemampuan
yang dapat digunakan
selama sakit
Diskusikan kemampuan
yang dapat ditunjukan
penggunaannya
Rencanakan bersama
klien aktifitas yang dapat
dilakukan setiap hari
- Kegiatan mandiri
- Dibantu sebagian
- Dengan bantuan
total
Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien
Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien lakukan
Berikesempatan klien
untuk mencoba kegiatan
yang telah direncanakan
Beri pujian atas
keberhasilan klien
Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
Beri pendidikan
kesehatan cara perawatan
klien dengan Harga Diri
Rendah
yang ada
TUM
Klien dapat
melakukan
keputusan yang
efektif untuk
mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
diri
TUK 1
Klien dapat
menbina hubungan
terapeutik dengan
perawat
Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
di rumah.
1
Klien mampu duduk
berdampingan dengan
perawat
Klien mampu
2
berbincang - bincang
dengan perawat
Klien mampu merespon
tindakan perawat
Lakukan pendekatan
dengan baik, menerima
klien apa adanya dan
bersikap empati
Cepat mengendalikan
perasaan dan reaksi
perawatan diri sendiri
misalnya rasa marah
,empati.
Sediakan waktu untuk
berdiskusi dan bina
hubungan yang sopan.
Berikan kesempatan
kepada klien untuk
merespon.
Tunjukan emosional
yang sesuai
Gunakan tekhnik
komunikasi terapeutik
terbuka,
Bantu klien
mengekspresikan
perasaannya
Bantu klien
mengidentifikasikan
situasi kehidupan yang
tidak berada dalam
kemampuan dan
mengontrolnya
Dorong untuk
menyatakan secara
Klien daoat
memanfaatkan system
pendukung
dilingkungan sekitar.
TUK 2
Klien dapat
mengenali dan
mengekspresikan
emosinya
1
Klien dapat
mengungkapkan
2
perasaannya
Klien mampu mengenali
emosinya dan dapat
3
mengekspresikannya
4
TUK 3
Klien dapat
memodifikasi pola
kognitif yang
negative
Klien dapat
mengidentifikasi
pemikiran yang negatif
Klien dpat menurunkan
penilaian yang
negatifpada dirinya.
TUK 4
Klien dapat
berpartisipasi
dalam mengambil
keputusan yang
berkenan dengan
perawatan dirinya
Klien mampu
menentukan kebutuhan
untuk perawatan pada
dirinya
Klien dapat
berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
verbal perasaan
perasaan yang
berhubungan dengan
ketidak mampuannya.
Diskusikan masalah yang
dihadapi klien dengan
memintanya untuk
menyimpulkannya
Identifikasi pemikiran
negatif klien dan bantu
untuk menurunkan
melalui interupsi dan
substitusi
Evaluasi ketetapan
persepsi logika dan
kesimpulan yang dibuat
klien
Kurangi penilaian klien
yang negatif terhadap
dirinya
Bantu klien menerima
nilai yang dimilikinya
atau perilakunya atau
perubahan yang terjadi
pada dirinya.
Libatkan klien dalam
menetapkan tujuan yang
ingin dicapai
Motivasi klien untuk
membuat jadwal aktivitas
perawatan dirinya
Berikan privasi sesuai
kebutuhan yang
ditentukan
Berikan reinsforcement
posotif tentang
pencapaian kegiatan
yang telah sesuai dengan
keputusan yang
ditentukannya
XVII
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal / Jam
No
Implementasi
1
15 Januari 2013
1 Bina hubungan saling percaya dengan :
Jam 12.30
1
Menyapa klien dengan ramah
Memperkenalkan diri dengan sopan
Menanyakan nama lengkap serta
alamat klien
Menunjukan sikap empati, jujur dan
menempati janji
Menanyakan masalah yang dihadapi
15 Januari 2013
Jam 15.30
Evaluasi
S:
O:
16 Januari 2013
Jam 17.00
O:
Klien dapat
mengungkapkan
perasaannya
A : SP 3 teratasi sebagian
Pp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi
secara terarah.
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah Klaten
selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan
jiwa sangat penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan
kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga
lingkungan (tetangga dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien
dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.
B SARAN
1
Klien
-
Keluarga
-
Perawat
-
Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).