Você está na página 1de 16

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK ADENGAN GASTROENTEPITIS


DI KLINIK BUNDA AMANAH
SUKOREJO - LAMONGAN

DI SUSUN OLEH :
CITRA YULIANTI
11.02.051

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
TA 201

DIARE

1. DEFINISI
Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekuensi lebih banyak dari biasanya. Untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak,
dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
2. ETIOLOGI
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor infeksi
1. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupkan penyebab utama diare
pada anak.
Infeksi internal ini meliputi :
-

Infeksi bakteri : Vibrigo, E. Coli, slamonella, shigella, yersiria.

Infeksi virus : Enterovirus, adenoivirus, ratavirus astrovirus

2. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti Otitis
Media Akut (OMA), tonsilofaringitis, Bronchopneumonia, Ensafaltis dan sebagainya.
b. Faktor malabsorbsi
-

Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleran glukosa, fruktosa dan galaktosa).

Malabsorbsi lemak

Malabsorbsi protein

c. Faktor makanan
-

Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

d. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas
3. MANIFESTASI KLINIS
Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu
makan berukurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir
atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijuan karena bercampur dengan
empedu. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh
lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam-asam dan elektrolit.
4. KOMPLIKASI

Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai
macam komplikasi seperti :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosan sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili
mukosa usus halus.
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan.
5. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest bila diduga
terdapat intoleransi gula.
c. Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan pH dan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut ASTRUP
(bila memungkinkan).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara
kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
6. PENATALAKSANAAN
Dasar pengobatan diare adalah :
1. Pemberian cairan
Jenis cairan, jalan pemberian cairan, jumlah cairan, jadwal (kecepatan) pemberian cairan.
2. Dietetik
Pemberian makanan
3. Obat-obatan
Jadwal (kecepatan) pemberian cairan
a.

Belum ada dehidrasi


Oral sebanyak anak mau minum atau 1 gelas setiap kali buang air besar.

b.

Dehidrasi ringan
-

1 jam pertama : 25-50 ml / Kg BB peroral atau intraggastrik

Selanjutnya : 125 ml / Kg BB / hari

c. Dehidrasi
- 1 jam pertama : 50-100 ml/KgBB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya 125 ml / KgBB/hari
Pengobatan dietik
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg,
jenis makanan :
-

Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandun laktosa rendah dan
asam lemak tidak jenuh).

Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim)
bila anak tidak mau minum susu karena dirumah sudah biasa diberi makanan padat.

Susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktosan, sesuai


dengan kelainan yang ditemukan.

Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare ialah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau
tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain
(gula, air tajin, tepung berat dan sebagainya).
1. Obat anti sekresi
-

Asetosal
Dosis : 25 mg / tahun dengan dosis minimum 30 mg

Dlorpromazin
Dosis : 0,5-1 mg/kg BB/hari

2. Obat anti spasmolitik


Pada umumnya obat anti spasmolitik seperti papaverine, ekstrak beladona, opium,
loperamid dan sebagainya tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut.
3. Obat pengeras tinja
Obat pengeras tinja seperti koalin, pektin dan sebagainya tidak ada manfaatnya untuk
mengatasi diare.
4. Antibiotika
Pada umumnya antibiotika tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut.

7. PATOFISIOLOGI

Reaksi dari adanya


peristaltik yang
meningkat

Nyeri

Gangguan
nyaman nyeri

Infeksi : Virus, bakteri, parasit


Makanan : makanan basi dan
beracun

Makanan yang terkontaminasi

Masukan kedalam lambung

Peningkatan sekresi
Peningkatan peristaltik usus
cairan dan elektrolit

Asam lambung meningkat

Mual muntah
Gangguan

keseimbangan
Anoreksia
cairan

Intake in adekuat
Peningkatan osmotik

dalam rongga usus


Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi
Diare

Asam laktat
Dehidrasi

Resiko integritas kulit


Peningkatan suhu
tubuh

Gangguan istirahat tidur


Gangguan
termoregulasi

Tonus otot
menurun

Kelemahan pada
otot

Gangguan
aktivitas

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.
Hassan Resepno, dkk. 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Komite Keperawatan RSU Dr. Syaiful Anwar. Malang : Standar Asuhan Keperawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK ADENGAN GASTROENTEPITIS
DI KLINIK BUNDA AMANAH
SUKOREJO LAMONGAN
I.

PENGKAJIAN
Tanggal: 11 Novenber 2013
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien
Nama

: An. Ahmad Riza

Jenis Kelamin

: Laki-laki

TTL

: 4 Januari 2013

Umur

: 10 bulan

Anak ke-

: 1 (pertama)

Pendidikan

: -

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Jawa / Indonesia

Tanggal Masuk RS

: 11 November 2013

Diagnosa Medis

: Gastroenteritis akut (GEA)

Alamat

: Ds. Kedung Dendeng Rt. 3 / Rw. I


Kecamatan Sukorame-Lamongan

Identitas Orang Tua:


Nama Ibu

: Ny. Rini

Umur

: 19 tahun

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: -

Alamat

: Ds. Kedung Dendeng Rt. 3 / Rw. I


Kecamatan Sukorame-Lamongan

Nama Ayah

: Tn. Agus

Umur

: 25 tahun

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Petani

Alamat

: Ds. Kedung Dendeng Rt. 3 / Rw. I


Kecamatan Sukorame-Lamongan

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya muntah-muntah selama 3 hari, buang air besar 6x/hari, nafsu
makan berkurang, rewel serta badannya panas.
3. Riwayat Penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknyasering buang air besar dan muntah, sudah diperiksakan ke
puskesmas tetapi belum ada perkembangan lalu di bawa ke RSU.
4. Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak pernah mengalami sakit seperti ini, tidak
mempunyai penyakit kronis, menular, tidak pernah operasi.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarhga tidak ada yang mempunyai penyakit kronis, menular
dan operasi.
6. Riwayat Anteratal, Natal, Postnatal
a. Anteratal
Ibu selama hamil tidak pernah menderita penyakit kronis, periksa ke bidan
sebanyak 5 kali mendapatkan tablet Fe, vitamin B6, Iod, TT 2x, vitamin K, ibu
tidak pernah merokok dan minum-minuman keras.
b. Natal
Ibu melahirkan pada usia kehamilan 36 40 minggu, persalinan ditolong olehb
idan, lahir spontan waktu lahir bnayi langsung menangis
c. Post natal
BB : 2800 gram
PB : 50 cm
Ibu mengatakan anak begitu lahir langsung mendapatkan ASI disertai makanan
tambahan pisang dan bubur bayi.

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


a. Pertumbuhan
BB :

gram

TB : 75 cm
b. Perkembangan
Anak mudah berinteraksi dan bermain dengan teman sebayanya
8. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya telah mendapatkan imunisasi lengkap di rumah bidan
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Kebiasaan
Nutrisi

Di Rumah
Di Rumah sakit
Makan 1x/hari terdiri Makan 1-2 x/hari porsi
dari roti, buah, camilan piring terdiri dari
kadang-kadang juga tidak nasi, lauk, sayur, buah.
mau makan.

Minum ASI dan susu

Minum ASI dan susu botol 3-4 x/hari


Eliminasi

botol 3x/hari
BAB 7-8/hari, konstitensi BAB
encer, warna kuning.
BAK

8-9

6-7

konsistensi

x/hari,
encer,

/hari warna kuning.

konsistensi encer, warna BAK7-8/hri,


kuning, jernih, bau khas

konsistensi

encer,

warna kuning jernih,


Istirahat

Aktifitas

bau khas
Tidur siang 3 jam.

Tidur siang 2 jam.


Tidur

malam

sering

terbangun

saat BAB
Anak bermain
teman

sebaya

saudaranya,

jam, Tidur malam 8 jam


pada

dengan Anak banyak tidur di


dan tempat tidur
tidak

bermain saat mulai sakit


10. Keadaan psikologis
Anak dirawat ibu dan mendapat kasih sayang dari keluarga. Anak merasa gelisah karena
tidak diajak bermain sama temannya.

11. Interaksi
Anak berinteraksi dengan baik ketika bertemu dengan orang lain dan orang di
sekitarnya. Anak paling dekat dengan ibu
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum

lemah

Kesadaran

somnoler

BB / TB

5400 gram / 75 cm

b. Tanda-tanda vital
Suhu

: 37 8 oC

Nadi

: 100 x / menit

Tekanan darah : 100 / 60 mmHg


Respirasi

: 20 x / menit

c. Inspeksi
-

Kepala

: rambut bersih, tidak mudah rontok, tidak ada bekas luka

Mata

Hidung

: bersih, tidak ada sekiet, tidak polif

Mulut :

mukosa mulut pucat dan kering

Telinga:

bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik

Leher :

tidak ada pembesaran kelenjar teroid

Dada : simetris, pernafasan teratur, tidak sesak, tidak batuk

Perut : sedikit membesar, kembung, peristaltik 24 x / menit

Punggung

: tidak ada kelainan bantuk punggung

Integumen

: warna kulit kemerahan, hergor kulit menurun, daerah anus

: cowong

berwarna kemerahan
-

Ekstrimital

: tidak ada varisis

d. Pemeriksaan penunjang / laboratorium


-

Feses lengkap
Makroskopis : konsistensi lembek, warna kuning
Mikroskopis : tidak ada amoeba, telur cacing maupun eritrosit

2. ANALISA DATA
No
1 Ds:

Data

Etiologi
Masalah
Ibu Onfeksi
saluran Resiko kekurangan

mengatakan
anaknya

pencernaan,
lemas, BAB

nafsu makan turun, muntah,


suhu

sering volume cairan


muntah-

dehidrasi,

tubuhnya suhu tubuh naik

panas.
Do: S: 3790 C
Td:

120

60

mmHg
Bibir kering, mata
cowong
2

BB : 23 Kg
Ds:

Ibu Infeksi

saluran Risiko kekurangan

mengatakan nafsu pencernaan,

mual nutrisi

makan

nafsu

anaknya muntah,

berkurang
Do:

makan berkurang

Anak

tidak

mau makan, mual


3

dan muntah
Ds:

Ibu Sering

mengatakan
bokong

sembab,

BAB, Risiko

kerusakan

Anus integritas kulit

anaknya luka/iritasi

terlihat kemerahan
terutama dubur
Do:

Anus

kemerahan

dan

lecet akibat sering


4

BAB
Ds:

Ibu Kurangnya

mengatakan
tahu

tidak informasi

bagaimana lingkungan/tempat

Kurangnya
pengetahuan orang
tua tentang penyakit

cara

merawat tinggal

tidak

anaknya baik

memadai, kesehatan

Do: -

lingkungan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui mual, muntah
dan diare
2. Kekurangan nutrisi berhubungan dengan kehilangan cairan melalui mual, muntah dan
diare masukan tidak adekuat
3. Kerusakan integritas kulit akibat karena sering BAB
4. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

Tan

Diagnosa

Tujuan

ggal

Keperawata

11-

n
Kurangnya

Setelah

11-

volume

dilakukan

2013

cairan

perawatan

berhubungan

Intervensi

1.

Beri larutan

Rasional

Implementasi

Evaluasi

1. untuk rehidrasi

1. Memberika

Tanggal 13-

rehidrasi oral

dari

n larutan

Berikan dan

pengeluaran

rehidrasiona S: Ibu

selama 3

pantau cairan

cairan melalui

l kepada

mengatakan

dengan

hari

invus sesuai

mual, muntah

bayi

anaknya

kehilangan

diharapkan

ketentuan

dan diare

cairan

kehilangan

berlebihan

cairan dapat

pencatatan

melalui

teratasi

2.

3.

minum

mengobati

memantau

minum

yang ketat

dehidrasi hebat

IV sesuai

O: turgor

mual,

terhadap

dan muntah

ketentuan

kulit

muntah dan

masukan dan

diare

keluaran

memantau dan

pencatatan

Mukosa

Kaji TTV,

mengetahui

yang ketat

mulut

turgor kulit

keseimbangan

terhadap

lembab.

membran

cairan

masukan

BAB : 3 4

dan

mencegah

keluaran.

konsistensi

terjadinya

Urine

agak kental

dehidrasi hebat

berapa cl?

S: 36 5 0 C

Masukan

A : masalah

cairan IV

teratasi

dan oral

sebagian

berapa cc?

P:

mukosa dan
status mental

2. Untuk

sudah mau

n dan

4.

Pertahankan

2. Memberika

11-2013

3. Untuk

3. Pertahankan memerah

4. Untuk

4. Mengkaji

intervensi

TTV, turgor
kulit,
membran
mukosa dan
status
mental
2

11-

Kurangnya

Setelah

11-

nutrisi

dilakukan

rehidrasi,

2013 berhubungan

perawatan

menganjurkan

selama 3

ibu untuk tetap

dengan

1. Setelah

1. Untuk

Mengingatk

Tanggal 13-

meningakatkan

an pada ibu

11-2013

keadaan gizi

untuk terus

S: ibu

memberi

mengatakan

2. Untuk

1.

kehilangan

hari

memberi susu

meningkatkan

susu pada

anaknya

cairan

diharapkan

pada anaknya

kadar

anaknya

tidak rewel,

melalui diare,

kekurangan

mual dan

nutrisi dapat

pemberian diet

muntah dan

teratasi

pisang, beras,

2. Hindari

karbohidrat

2.

dalam tubuh
3. Untuk

gelisah dan

pemeberian

mau

masukan

apel dan roti

memantau

diet dengan

makan /

yang tidak

panggang

maupun yang

pisang,

minum

adekuat

beras apel

O: BB :

dan roti

23.5 Kg

panggang

Anak mau

Melakukan

makan

makanan

observasi

A : masalah

4. Timbang BB

dan catat

teratasi

respon

sebagian

terhadap

P:

pemberian

intervensi

makanan

dilanjutkan

adekuat

3. Observasi dan
catat respon

4. Untuk observasi

terhaedaap

penurunan berat

pemberian

badan

3.

4.
3

Menghindar tidak

12-

Kerusakan

Setelah

11-

integritas

dilakukan

2013 kulit,

askep

1. Ganti celana

1.

tiap basah
2. Bersihkan

berhubungan

selama 3

bokong

dengan

hari

perlahan-lahan

infeksi

diharapkan

karena sering

kerusakan

BAB

integritas

Untuk

BB
1. Mengganti

S: Ibu

menjaga

celana tiap

mengatakan

kelembapan

basah

anak tidak

kulit
2.

Menimbang

2. Membersihk menangis

Untuk

an bokong

saat BAB,

dengan sabun

mencegah

perlahan-

dubur tidak

lunak dan air

kontaminasi

lahan

digaruk

kotoran BAB

dengan

O: Anus

pada kulit

sabun lunak

tidak

Untuk

dan air

kemerahan,

3. Memejankan

kulit dapat

dengan ringan

teratasi

kulit yang utuh

3.

yang

membuat kulit

kemerahan

kering

n dengan

menangis

Bakteri dapat

ringan kulit

saat BAB

tumbuh dalam

yang utuh

A : masalah

alkohol

yang

teratasi

Untuk

kemrahan

sebagian

yang dijual

mencegah

pada udara

P:

bebas yang

terjadinya

pada udara

4.

4. Hindari
menggunakan
tisu basah

5.

3. Memejanka

4. Menghindar

tidak

Intervensi

mengandung

infeksi lebih

alkohol

lanjut

menggunak

5. Observasi

diteruskan

an tisu

bokong dan

basah yang

perineum akan

dijual bebas

adanya infeksi

ynag
mengandun
g alkohol
5. Mengobserv
asi bokong
dan
perineum
akan radang

Kurangnya

Setelah

11-

pengetahuan

berikan

informasi pada

keluarga

n informasi

mengatakan

2013 orang tua

penjelasan

keluarga

mengetahui

pada

sudah

mengenai

diharapkan

tentang

informasi

keluarga

mengetahui

penyakit

orangtua

penyakit anak

tentang

tentang

informasi

yang diderita

mengetahui

dan tindakan

penyakit

penyebab

tentang

anaknya

penyakit

terapeutik

anaknya

penyakit

penyakit

yang

yang

yang

1. Berikan

2. Bantu keluarga

1.

2.

Agar

1.

infeksi
Memberika S: Ibu

12

Untuk ikan

diderita

dalam

dukungan pada

diderita

diderita

anaknya

memberikan

anak

anaknya.

anaknya

Membantu

D: Orang

rasa nyaman

3.

Untuk

2.

dan dukungan

menstimulasi

keluarga

tua dapat

pada anak

agar keluarga

dalam

melakukan

kooperatif

memberika

perawatan

n rasa

anak

nyaman

A : Masalah

Mengizink

teratasi

dalam

an anggota

sebagian

perawatan

keluarga

P:

anak sebanyak

untuk

Intervensi

yang mereka

berpartisip

diteruskan

inginkan

asi dalam

4. Jelaskan pada

perawatan

3. Izinkan
anggota

4.

Agar

keluarga untuk

keluarga dapat

berpartisipasi

merawat anak

3.

keluarga cara
perawatan
anak

anak
4.

Menjelaska
n pada
keluarga
cara
perawatan
anak

MENGETAHUI
MAHASISWA

(CITRA YULIANTI)
PEMBIMBING LAHAN

PEMBIMBING INSTITUSI

(ISRIKAH, SST)

(SUHARTIK, S.SiT)
PEMBIMBING AKADEMI

(ROSINA MULIANTI, SST)

Você também pode gostar