Você está na página 1de 34

AFTER CARE

Pasien dengan Bronkitis


Kronik

SILMI NOOR RACHNI

Nama
: Ny. Radiyanti
Usia
: 40 tahun
Alamat
: Dusun Rejosari I, Desa
Tanjunganom, Kec.
Salaman

Pasien dirawat pada tanggal 3 Maret 2013

jam 10.00 dengan keluhan sesak nafas ,


pusing, batuk berdahak, nyeri ulu hati, nafsu
makan berkurang, dengan riwayat asma (+)
dan riwayat TBC (+)
Pasien dipulangkan tanggal 7 Maret 2013

dengan diagnosa : Bronkitis kronik ekaserbasi


akut

Subjektif
KU : Batuk
RPS : Pasien masih suka merasakan batuk . Batuk
hilang timbul. Batuk berdahak, warna putih/kuning.
KT : Merasakan nyeri ulu hati, terasa panas
terutama jika telat makan, Sesak nafas (-), sesak
kadang timbul setelah aktivitas berat/udara dingin.
Selain itu tidak ada keluhan lain. Makan-Minum (+),
BAB-BAK normal,
RPD : Asma (+)
TBC (+) tahun 2002 & dinyatakan sembuh
Gastritis (+)
HT (-)

R. Sosial & Lingkungan :

- pekerjaan : pedagang

Objektif
Keadaan umum : Baik
GCS : E4V5M6
Vital sign
Tekanan darah : 110/70
Nadi : 76x
Respirasi : 20
Suhu : 36,2

Kepala dan leher


Konjungtiva anemi -/ Sklera ikterik -/ Pembesaran KGB -

Thoraks
S1>S2 reguler
SD vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen
BU (+)
NT epigastrium (+)

Ekstremitas
Akral hangat
Tidak terdapat edema

Assassment
Daftar masalah:
Batuk berdahak
Nyeri ulu hati
Assassment :
Bronkitis kronik

Masalah yang Dihadapi Pasien


1. Pasien tidak mengetahui secara jelas

tentang penyakitnya.
2. Pasien tidak mengetahui faktor resiko dari
penyakitnya.
3. Pasien tidak tahu bagaimana mencegah
kekambuhan penyakit
4. Pasien tidak mengetahui makanan yang
harus di konsumsi dan yang harus
dihindari.

Planning Edukasi

Edukasi
Menjelaskan tentang definisi, penyebab,

faktor resiko, gejala, komplikasi,


penatalaksanaan Asma & Bronkitis kronik
Memberitahukan pola makan dan aktivitas
fisik yang benar bagi pasien
Mengedukasi pasien utk melakukan kontrol ke
dokter

Media Edukasi
MEDIA CETAK : LEAFLET
MEDIA ELEKTRONIK : SLIDE

ASHMA
Ashma merupakan penyakit radang

kronis saluran napas yang tidak bisa


disembuhkan, bersifat hilang dan
kemudian timbul lagi.
Ashma dapat tenang terkontrol tetapi

bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu


aktivitas penderitanya.

Faktor pencetus serangan asma


Riwayat keluarga
(atopi)
Riwayat alergi (atopi)

Allergen pada penderita asthma dapat


berbeda-beda, seperti:
Debu rumah tangga, kecoa, kutu,

dll.
Makanan-makanan tertentu, Bahan
pengawet, penyedap, pewarna makanan,
contoh: mie instan, chiki, dll
Minum es
Udara yang terlalu dingin
Asap dapur, asap rokok
Serbuk bunga
Bulu hewan/kotoran
Stress
Aktivitas yang berlebihan

Diagnosis Asma
-Sesak nafas
-Batuk meningkat terutama malam,

Kesulitan nafas, Rasa berat di dada


yang sering kambuh
-Gejala
memburuk
berhubungan
Musim
-Ada riwayat alergi

Diagnosis Asma
-

Gejala memburuk jika ada ; polutan, asap rokok, debu rumah,


obat2, exercise, infeksi virus, emosi

Gejala berkurang dengan terapi obat asma

Spirometri : untuk diagnosis, menilai keparahan penyakit dan


evaluasi terapi

Tes alergi

Karakteristik
Gejala siang hari

Tingkatan Asma
Terkontrol
Terkontrol sebagian

Terkontrol

(semua di bawah ini)

2 kali / minggu

(muncul salah satu pada


minggu tertentu)

> 2 kali / minggu

Keterbatasan
aktivitas

Tidak ada

Ada

Gejala / terbangun
Malam hari

Tidak ada

Ada

Kebutuhan obat
pelega
Fungsi paru
(APE or VEP1)

2 kali / minggu
Normal

> 2 kali / minggu


< 80% prediksi atau nilai
terbaik pasien tersebut

Tidak terkontrol

3 atau lebih fitur


asma
terkontrol
sebagian
muncul pada
minggu tertentu
(kejadian
eksaserbasi pada
minggu manapun
akan dinilai sebagai
minggu asma tidak
terkontrol)

Pertolongan pertama :
1. Tenang
2.
Berikan ruang cukup lapang
3. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala
dengan menggunakan 2-3 bantal)
4. Gunakan obat semprot inhaler
5. Cobalah untuk perlahan-lahan dan dalam.
6. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang
baik.
7. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah
untuk memberikan obat inhaler kembali.
8. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau
bertambah parah setelah 5 menit, cobalah untuk
memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil ke
dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Hindari makan makanan yg mengandung

pengawet / bahan kimia, kola, bersoda, kacangkacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.

Hindari tungau debu yang sering terdapat pada

debu kasur dan bantal kapuk, selimut, lantai, karpet


gordin , perabot rumah, kipas angin.

Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat

semprot rambut, minyak wangi, asap rokok, asap


obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia,
udara yang tercemar,udara dan air dingin.

Jangan melakukan aktivitas fisik yang terlalu

berat.

CARA MENCEGAH ASHMA ??


Mencari faktor pencetus (allergen)

dgn tes alergi


Menghindari faktor pencetus!!!
Tingkatkan kesehatan optimal :
- istirahat cukup, tidur, dan olah
raga yang teratur
- minum cukup
- hindari merokok

BRONKITIS KRONIK

Bronkitis merupakan suatu peradangan


tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paruparu)
Bronkitis Akut peradangan bronkus berakhir

dalam masa 3 hari hingga 3 minggu.


Bronkitis Kronik batuk produktif yang
berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2
tahun berturut-turut.

PENYEBAB ???
Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung

lama

Bronkus melebar menyebabkan gangguan

susunan dan fungsi dinding bronkhus sehingga


infeksi bakteri mudah terjadi

Rokok menimbulkan kelumpuhan bulu getar

selaput lendir bronkhus sehingga drainase lendir


terganggu. Kumpulan lendir tersebut merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

GEJALA KLINIS ???

Batuk dengan dahak atau batuk produktif

dalam jumlah yang banyak. Dahak makin


banyak dan berwarna kekuningan (purulen)
pada serangan akut (eksaserbasi). Kadang
dapat dijumpai batuk darah.

Sesak napas. Sesak bersifat progresif

(makin berat) saat beraktifitas.

Adakalanya terdengar suara mengi (ngik-

ngik).

Serangan bronkhitis dapat timbul


kembali sebagai eksaserbasi akut
(kekambuhan) dari bronkhitis
kronis

AYO CEGAH KEKAMBUHAN !!


Hindari faktor-faktor pencetus
Gunakan masker saat terpapar debu
Hindari polusi udara
Hindari makanan yang merangsang saluran

pernafasan (makanan berminyak, terlalu manis,


pedas, dll)
Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci
tangan sebelum makan
Ciptakan lingkungan udara yang bebas polusi
Hindari udara dingin ; gunakan baju dingin &
tertutup lehernya
Tidak menjadi perokok aktif & pasif

Feedback
Pasien bersedia untuk mengikuti anjuran yang

diberikan

TERIMAKASIH

Você também pode gostar