Você está na página 1de 6

INOVASI DAN KREATIFITAS DALAM WIRAUSAHA

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan


kemunkinan untung dan rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan
mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.
Di dalam makalah ini kami khusus akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan antara kreativitas dan inovasi. Yang di dalamnya mencakup manajemen
inovasi, hubungan kreativitas dan inovasi, dan hambatan dan teknik meningkatkan
kreativitas.
Pemakalah berharap semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran
kewirausahaan yang sedang kami pelajari khususnya di Fakultas Tadris Pendidikan
Bahasa Arab semester dua. Dan semoga makalah dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Selain dari pada itu kami dari pemakalah kelompok dua menyadari bahwa tiada
gading yang tak retak artinya tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dengan
makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu dengan senang hati penulis berharap kritik dan saran yang
kronstuktif dan membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah ini. Dan penulis
juga meminta maaf atas kesalahan dalam penulisan maupun isi.
A.
Rumusan Masalah
1.
manajemen inovasi
2.
Bagaimana hubungan kreativitas dan inovasi ?
3.
Apa saja hambatan dalam berkreativitas ? Dan teknik untuk meningkatkan
kreativitas ?

PEMBAHASAN
MANAJEMEN INOVASI
Inovasi merupakan sistem aktivitas organisasi yang mentransformasi teknologi mulai
dari ide sampai komersialisasi. Istilah inovasi, intrepreneurship, invensi, discovery, dan
R&D sering digunakan saling menggantikan (intrechangeable). Namun sebenarnya ada
perbedaan antara istilah-istilah tersebut. Inovasi mengacu kepada pembaharuan suatu
produk, proses, dan jasa baru. Intrepreneurship melibatkan identifikasi dan eksploitasi
peluang untuk inovasi. Invensi dan discovery mengacu kepada permulaan proses
inovasi, dan R&D adalah proses formal untuk menjalankan ide-ide inovatif.
Secara spesifik ada tiga tipe inovasi (Samson, 1989) yaitu inovasi produk. Inovasi
proses, dan inovasi sistem menejerial. Salah satu alasan mengapa inovasi sangat
diperlukan adalah cepatnya perubahan lingkungan bisnis yaitu semakin dinamik dan
hostile. Sebuah organisasi yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti kolaborasi organisasinal
yang intensif, melakukan manajemen terhadap ketidak pastian lingkungan bisnis, dan
mengakui pentingnya kapabilitas teknologi. Selanjutnya Saleh dan Wang (1993) telah

mengembangkan satu dari model komprehensif yang mengidentifikasi tiga kunci sukses
organisasi untuk melakukan inovasi secara efektif yaitu :
Entreprenueral strategi yaitu berani mengambil resiko, melakukan pendekatan bisnis
yang proaktif, dan komitmen manajemen.
Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, adanya disiplin
interfungsional, dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.
Iklim organisasi yaitu iklim yang promotif dan terbuka, kekuatan dan kekuasaan dalam
organisasi disebarkan tidak terpusat pada jenjang atas, dan memberikan sistem
imbalan yang efektif.
Keberhasilan mengelola inovasi sangat menetukan keberhasilan organisasi untuk
menjadi competitive.

1.
2.
3.

KREATIVITAS DAN INOVASI

1.
2.
3.
4.

Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan


inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah
kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster).
Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena
lingkungan cepat sekali berubah. Untuk dapat memberikan respon/tanggapan terhadap
perubahan, manusia harus kreatif.
Stephen covey dalam bukunya first things first mengukapkan empat sisi potensial
yang di miliki manusia, yaitu:
Self awaranes, sikap mawas diri
Conscience, mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkhendak baik,
seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup ini.
Independent will, pandangan independen untuk bekal bertindak dalam kekuatan untuk
mentransendensi.
Creative imagination, berfikir transenden dan mengarah ke depan/jangka panjang
untuk memecahkan aneka masalah, dengan imajinasi, khayalan, serta memacu
adaptasi yang tepat.
Rasaanya para emperatur adalah mereka yang mamapu melakukan aktualisasi dari
ke empat sisi potensial itu secara tepat dan berkelanjutan.
Menurut Poppy King, entrepreneur muda dari australia yang sudah mulai terjun
dalam bisnis sejak berumur 18 tahun, dalam wawancara dengan televisi Singapura
pada saat Global Entrepreneur Forum 1995 berlangsung, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang dia lihat dalam kewirausahaan yang senantiasa dia hadapi di lapangan yaitu
yang pertama obstacle, kedua hardship, ketiga adalah very rewarding life. Artinya
dalam memacu dalam kewirausahaan biasanya memperhatikan adanya hambatan atau
kesulitan dan medan usaha yang menantang atau keras, namun memberikan balas
jasa atau hasil balik bagi kehidupan yang memukau.
Menurut Echauz, berdasarkan atas observasinya terhadap aneka wirausaha yang
berhasil, entrepreneur yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi, kemudian
memikirkan sebuah rencana yang matang untuk merealisasikan mimpi tersebut. Mimpi
merupakan pikiran yang melihat jauh ke depan, dipadukan dengan kerja, nilai-nilai yang
benar, kemampuan mengelola uang, waktu dan barang-barang meterial yang baik,

kemampuan untuk menilai sifat-sifat seseorang, menghormati orang lain, gaya hidup
yang sederhana, terus-menerus mengusahakan perbaikan, bersedia belajar dari orang
lain, memperhatikan detail, bertanggung jawab atas kehidupan seseorang,
keseimbangan di dalam semua aspek kehidupan dan menikmati kerja (World
Excecutives Digest, April 1994: 40-42 Never Say Die).
Ir. Fadel Muhammad, pemimpin Bukaka Teknik Utama yang berhasil menciptakan
garbarata, dalam wawancara dengan majalah Uang dan Efek, Januari 1995 yang lalu,
dapat disimpulkan bahwa dari pengalamannya entrepreneur yang bisa berhasil bila
mempunyai visi yang tepat dan dilihat dalam perspektif jangka panjang. Kata visi yang
sering disebut dalam teori organisasi bisnis sebenarnya sama dengan kata mimpi
yang diungkapkan oleh Echauz di atas, yang disetujui pula oleh fadel muhammad.
Entrepreneur harus bisa mencari inspirasi dan pada saat yang sama dia sendiri
kemudian menjadi inspirator akan kegiatan bisnis yang dipacu menurut visinya. Yang
tak kurang menarik, dikatakan Fadel bahwa sukses bukan sebuah tujuan tetapi sebuah
perjalanan (Success is not destination but a journey).
Berkaitan dengan ungkapan Bung Fadel ini, mungkin menarik untuk disimak tentang
bagaimana proses atau kualitas proses seseorang yang memacu kreativitas untuk
berhasil sebagai seorang entrepreneur. Dia juga belajar atau mencari inspirasi dari
kalangan yang dianggap sebagai role model untuk menggerakkan sesuatu yang
dianggap ideal type. Pandangan Fadel dalam hal ini menarik untuk dilihat bahwa dia
selalu inigin mempertajam ungkapan visi bisnis dengan mencari ideal type dari waktu
ke waktu secara tepat dan lugas pula. (Majalah Uang dan Effek, No. 19, Januari 1995).

1.
2.

3.
4.

Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak


bola, dia menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia
tahu kapan harus menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana
memanfaatkan bola liar atau bola muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu
mempunyai winning commitment atau komitmen untuk menang atau berhasil secara
tepat dan memadai.
Menurut Amar Bhide (How Entrepreneur Craft Strategy that Work, Harvard Business
Review, Maret-April 1994), dalam suatu penelitian terhadap pendiri 100 perusahaan
yang mempunyai angka pertumbuhan volume bisnis yang tinggi tentang dari mana para
wirausaha mendapatkan ide-ide mereka didapat hasil sebagai berikut :
Ide yang dimodifikasi dari pengalaman sebelumnya ketika bekerja di tempat lain (71%)
Penemuan kebetulan melalui :
Mengubah pekerjaan sementara atau pekerjaan kasual menjadi sebuah bisnis (7%)
Ingin menjadi konsumen individual (6%)
Kebetulan membaca mengenai industri yang bersangkutan (4%)
Mengembangkan ide-ide dari anggota keluarga (2%)
Terpengaruh oleh revolusi Personal Computer (5%)
Penemuan peluang melalui riset yang sistematik (4%)
Menurut A. Roe (dikutip dari Kao, 1989 : 15-16), manusia kreatif mempunyai ciri :
Kerterbukaan pada pengalaman
Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
Keingintahuan

Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan


Dapat menerima perbedaan
Indenpeden dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakan
Membutuhkan dan menerima otonomi
Percaya pada diri sendiri
Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok
Mau mengambil risiko yang telah diperhitungkan
Tekun
5. Reudsepp menambahkan ciri-ciri yang telah dikemukakan Reo dengan ciri-ciri
kreativitas sebagai berikut :
Sensitif terhadap masalah-masalah
Mampu menghasilkan sejumlah ide-ide besar
Fleksibel
Keaslian
Mau mendengarkan perasaan
Keterbukaan pada gejala bawah sadar
Mempunyai motivasi
Bebas dari rasa takut gagal
Mampu berkonsentrasi
Berpikir di dalam image
Mempunyai kemampuan memilih
Dalam buku Managing Innovation pada bagian yang ditulis oleh Robert Rosenfled
dan Jenny C. Servo dikatakan bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa
kreativitas sinonim dengan inovasi, padahal sesungguhnya keduanya berbeda.
Kreativitas merujuk kepada menggunakan ide-ide baru tersebut. Kreativitas adalah titik
permulaan bagi setiap inovasi. Inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan
ide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi
tetapi saling melengkapi. Tantangan yang dihadapi adalah mengubah ide-ide kreatif
menjadi produk nyata atau proses yang akan meningkatkan pelayanan kepada
konsumen, menekan biaya dan menghasilkan pendapatan bagi suatu organisasi (Levitt
dan David Walker dalam buku Managing innovation dapat dikatakan
INOVASI = KONSEPSI + PENEMUAN + PEMANFAATAN
Di dalam konteks ini, kata konsepsi merujuk kepada sebuah ide baru; dan kata
pemanfaatan berarti penerimaan yang luas atau keuntungan yang dihasilkan dari
penemuan. Konsepsi, penemuan, dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada
dalam inovasi. Tantangan yang dihadapi organisasi-organisasi adalah bagaimana
mengurangi waktu yang diperlukan dari ketiga tahapan tersebut. Hal ini dapat dicapai
dengan cara mengeluarkan potensi kreatif dari setiap individu secara bijaksana dan
memacu mereka untuk berkontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan. Inovasi
hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina

serta kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menjadi pemenang (Schon, 1963; Servo,
1998).
HAMBATAN DAN TEKNIK MENINGKATKAN KREATIVITAS
Dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat ataupun mendukung
dalam diri seseorang.
1. Hambatan kreativitas

Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:


Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi
dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan
konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik
Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau
pemujaan terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat
penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk
mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata
letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja
yang produktif dan kreatif.
Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan
masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan,
orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara
Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat
kreativitas.
2. Teknik Meningkatkan Kreativitas
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah :

Perumusan masalah secara kreatif


Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang
sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan
melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang
berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
Bertanya dan bertanya

Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan


pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu
karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang
terdiri atas dua sampai tujuh orang.

Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang
pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran
orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif
dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.

Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus
membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan
fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.
KESIMPULAN
Inovasi merupakan sistem aktivitas organisasi yang mentransformasi teknologi mulai
dari ide sampai komersialisasi. Istilah inovasi, intrepreneurship, invensi, discovery, dan R&D sering
digunakan saling menggantikan (intrechangeable). Namun sebenarnya ada perbedaan antara istilahistilah tersebut. Inovasi mengacu kepada pembaharuan suatu produk, proses, dan jasa baru.
Intrepreneurship melibatkan identifikasi dan eksploitasi peluang untuk inovasi. Invensi dan discovery
mengacu kepada permulaan proses inovasi, dan R&D adalah proses formal untuk menjalankan ide-ide
inovatif.

Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan


inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah
kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster).
Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak
bola, dia menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia
tahu kapan harus menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana
memanfaatkan bola liar atau bola muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu
mempunyai winning commitment atau komitmen untuk menang atau berhasil secara
tepat dan memadai.

Você também pode gostar