Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kemeja dimasukkan ataupun tidak, keduanya dapat kamu lakukan tergantung kemeja yang kamu
kenakan.
Pola kemeja yang tidak biasa dapat dimaklumi, sejauh tidak menimbulkan kesan negatif. Kemeja satu
warna merupakan pilihan aman.
Kenakan kemeja berkerah untuk mendapatkan tampilan yang formal, dan kemeja tidak berkerah untuk
tampilan yang tidak begitu formal.
Sama seperti pria, warna hitam dan abu-abu terkesan lebih formal, ini jauh lebih aman.
Hindari dress dengan potongan rendah atau yang memiliki celah terlalu tinggi.
Hindari pakaian dengan potongan leher yang terlalu lebar dan tali bahu yang tipis.
Pilih celana panjang bernuansa khaki, corduroy, linen ataupun celana setelan.
No jeans, kecuali jika diperbolehkan. Jika diperbolehkan mengenakan celana jenis ini, hindari
penggunaan distressed jeans dan jeans yang banyak memiliki sobekan.
Pertanyaan tentang kelemahan dan kekuatan dari diri seorang kandidat pasti akan selalu muncul dari setiap
wawancara kerja. Pertanyaan tersebut digunakan perekrut untuk mengetahui gambaran tentang personaliti, cara
kerja hingga bagaimana cara berkomunikasi seorang kandidat. Jawaban yang bagus pun pasti akan
meninggalkan kesan yang baik di mata perekrut.
Ketika kamu membahas apa saja kelemahanmu, jangan pernah menggunakan orang lain untuk disalahkan atas
kekuranganmu tersebut. Kamu harus bisa menjawab apa saja kelemahanmu tersebut dengan penuh tanggung
jawab.
Berikut kami berikan beberapa pilihan jawaban yang bisa kamu gunakan dalam menjawab pertanyaan apa saja
kelebihan dan kelemahanmu. Kamu bisa menjabarkan lebih lanjut dengan kata-kata sendiri.
Kelebihan
Buat daftar apa saja kelebihan dan kemampuan yang kamu miliki. Pastikan kelebihanmu tersebut dapat dipakai
langsung di dunia kerja. Tambahkan beberapa pengalaman yang pernah kamu alami ketika menjawab
pertanyaan ini.
Berikut beberapa contoh kelebihan yang bisa kamu gunakan untuk menjawab:
Percaya diri
Komitmen tinggi terhadap pekerjaan
Penuh semangat
Rapi
Kemampuan komunikasi yang baik
Kemampuan interpersonal yang baik
Dapat bekerja dalam tim
Kelemahan
Dalam menjawab kelemahan, sebaiknya kamu menjabarkan kelemahan dan juga caramu untuk memecahkan
kelemahanmu tersebut. Dengan menyertakan jawaban pemecahan masalahmu tersebut, dapat berdampak pada
menyakinkan perekrut bahwa kamu merupakan seorang dengan problem solving yang baik.
Jika kamu merupakan fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman kerja, kamu harus
memperlihatkan ketertarikan atas pekerjaan yang kamu lamar. Jabarkan mengenai langkah-langkah yang
telah kamu ambil untuk menunjang kariermu nanti. Contohnya, ketika kamu mengambil kursus PHP untuk
menunjang kariermu sebagai Web Developer.
Jika kamu melamar pekerjaan yang tidak berhubungan dengan angka dan statistik, kamu bisa
mengatakan bahwa kamu lemah dengan matematika. Tambahkan juga bahwa kamu sedang berusaha untuk
mengatasi kelemahanmu ini. Contohnya, kamu bisa mengatakan bahwa kamu sedang giat untuk belajar
mengenai program komputer yang digunakan untuk menghitung dengan cepat.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert
Kamu juga bisa mengatakan bahwa kelemahanmu dapat berarti kelebihanmu juga. Contohnya, kamu
merupakan orang yang tidak sabar ketika bekerja karena kamu ingin pekerjaanmu tersebut selesei dengan
cepat. Jangan lupa tambahkan bahwa kamu selalu membuat to-do-list yang kamu gunakan sebagai penentu
prioritas pekerjaan.
Selalu ingat, bahwa satu-satunya cara untuk menyakinkan dan membuat perekrut berkesan adalah dengan
memberi jawaban jujur.
Staff Akunting
Accounting Supervisor
Chief Accounting
Internal Auditor
Staff Akunting
Karyawan yang memegang posisi ini bertanggung jawab untuk menjalankan proses akunting,cash advance dan
laporan pengeluaran yang semuanya akan diintegrasikan ke dalam laporan keuangan.
Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang staf akunting :
1.
2.
3.
4.
Accounting Supervisor
Beberapa tugas penting seorang accounting supervisor adalah memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri
jurnal keuangan harian perusahaan, menyiapkan laporan perputaran cash, laporan pajak perusahaan dan
laporan keuangan. Seorang accounting supervisor juga harus menciptakan prosedur dan terus mengembangkan
sistem internal untuk memastikan efektifitasnya.
Kualifikasi untuk accounting supervisor kurang lebih sama untuk staf akunting, hanya perlu ditambahkan
pengalaman, paling tidak 5 tahun di bidang yang sama dan memiliki ilmu komunikasi yang baik, memiliki
inisiatif tinggi dan bisa bekerja di bawah pengawasan minimal.
Chief Accounting
Tugas seorang chief accounting lebih kepada mengkoordinir operasional penyusunan laporan keuangan
(bulanan maupun tahunan), membuat bujet perusahaan dan perencanaan aliran dana perusahaan. Chief
accounting juga harus memimpin jalannya rutinitas di bagian keuangan serta bertanggung jawab akan fungsi
total di bagian akunting. Posisi chief accounting memiliki kualifikasi yang sama dengan accounting
supervisor dengan tambahan pengalaman paling tidak 5 tahun sebagai supervisor accounting, memahami seluk
beluk perpajakan dan pengetahuan yang mendalam mengenai keadaan keuangan perusahaan.Personality
traits yang harus dimiliki adalah sikap kepemimpinan yang cukup matang, self-motivated, memiliki
manajemen waktu yang baik dengan keterampilan komunikasi yang baik.
Tingkatkan kesempatan Anda untuk direkrut. Perbarui Profil jobsDB
Internal Auditor
Posisi ini muncul dari kegiatan khusus bidang akuntansi dengan menggunakan metode penilaian. Secara luas
fungsinya adalah membantu perusahaan untuk meraih target dengan melakukan aktifitas internal auditing.
Dengan melakukan analisa proses, prosedur dan aktifitas bisnis dan pengawasan, internal auditor berusaha
untuk menyempurnakan setiap aktifitas penilaian dan pengawasan. Scope dari tanggung jawab
seorang internal auditor sangat luas mencakup diantaranya efektifitas operasional, reabilitas laporan keuangan,
pendataan dan penjagaan aset perusahaan serta memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang internal auditor:
1.
2.
3.
4.
5.
Beberapa perusahaan lebih memilih apabila kamu mengirim resume dalam bentuk Jadi, sebaiknya
kamu membuat resume dalam program umum seperti MS Word agar mudah untuk dibuka.
Awal resume sebaiknya berisikan data diri kamu seperti nama, alamat lengkap, nomor telepon dan
alamat email. Pastikan alamat email yang kamu punya adalah alamat email yang profesional, jangan
gunakan kalimat yang alay.
Selanjutnya adalah riwayat pendidikan berserta kualifikasinya. Contohnya, tuliskan apa jurusan ketika
kamu kuliah.
Next adalah tulis riwayat pekerjaan berdasarkan kronologi waktu mulai dari yang terbaru. Sertakan
juga apa posisi dan tanggung jawabmu.
Jika kamu mempunyai website atau senang menulis dalam blog, jangan lupa untuk dicantumkan ya.
Terakhir jangan lupa untuk mengecek ejaan dalam resume. Ingat lho, resume digunakan HRD untuk
menilai calon kandidat, jadi pastikan saat mengirimkannya, resume milikmu sudah sempurna. Jika
memungkinkan, minta bantuan kenalanmu untuk membaca dan me-review ejaan atau tata bahasa.
Jika kamu melamar pekerjaan via email, attach file-nya dan jangan menulis dalam bodyMenulis
dalam body email kadang kala bisa terlihat tidak rapih dan bisa juga ada kalimat yang terpotong sehingga
HRD perusahaan akan susah membacanya.
Jika tidak diminta, kamu tidak perlu mengirimkan foto kopi sertifikat atau pun referensi dari
perusahaan sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut bisa kamu serahkan saat wawancara kerja nanti.
Inkonsistensi
Biasanya, setelah HRD melihat resume milikmu, mereka akan melakukan background checkyang dimulai dari
Google. Apabila kamu mempunyai profil LinkedIn, mereka akan mengecek melalui LinkedIn milikmu. Nah,
HRD akan melihat inkonsistensi yang ada di resume milikmu dan profil LinkedIn.
Namun, bukan berarti kamu harus menyamakan semua poin dalam resume dengan profil LinkedIn. Cukup
samakan riwayat pekerjaan, baik yang sekarang atau yang telah lalu, jabatan dan lama waktu kamu bekerja di
masing-masing perusahaan.
Sayangnya, banyak pencari kerja yang kurang jujur dalam menulis resume. Banyak dari mereka yang
menambah-nambahkan atau hanya menulis bekerja di perusahaan top saja, dan mengesampingkan apabila
mereka pernah bekerja di perusahaan yang kurang terkenal. Padahal, bila mereka melakukan kesalahan
tersebut ada dua poin kesalahan yang mereka lakukan. Pertama, mereka gagal menunjukkan progress karier
yang mereka telah lakukan. Kedua, perekrut akan menemukan inkonsistensi para pencari kerja.
jobsDBers, ingat lho resume merupakan senjata awal yang utama ketika melamar pekerjaan. Untuk itu
pastikan kamu mengirim resume yang dapat mengesankan HRD dan perekrut, sehingga mereka akan
mengundangmu untuk ke tahap selanjutnya yakni wawancara pekerjaan.
Jangan buang kesempatan emasmu dengan mengirim resume dengan informasi yang tidak relevan. Pastikan
juga perjelas resume milikmu dengan konsistensi dan sertakan kontak informasi yang paling update. Selalu
semangat dalam meraih pekerjaan yang lebih baik bersama jobsDB. Good luck.
Daftar Referensi
Beberapa orang ada yang mencantumkan daftar referensi di dalam resume mereka. Ya memang, ada beberapa
perekrut yang ingin mengetahui apakah kandidat tersebut kompeten atau tidak. Namun, apabila kamu
mencantumkan daftar referensi beberapa kenalanmu di dalam resume, maka kamu salah besar. Eittsss Tapi
jangan khawatir, kamu masih bisa menempatkan daftar referensi di halaman terpisah, jangan di halaman
utama.
Peraturan umum yang ada di dalam dunia rekrutmen adalah, sebaiknya kamu jangan mencantumkannya daftar
referensi apabila tidak diminta oleh perekrut. Terlebih lagi, jangan sekali-kali menulis seperti berikut Daftar
Referensi: Tersedia Apabila Diminta di dalam resume. Lebih baik kamu menulis daftar referensi di halaman
terpisah sehingga perekrut yang membaca resume milikmu dapat menghemat waktu mereka.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert
Foto
Jangan menambahkan foto di dalam resume-mu, kecuali kamu melamar pekerjaan sebagai model atau aktor.
Namun, kamu masih boleh kok mencantumkan foto ke dalam resume dengan pose pas foto. Pastikan fotomu
tersebut tidak terlalu heboh, biarkan kemampuan, pendidikan dan pengalaman bekerja yang berbicara dalam
resume milikmu.
Gaya Bahasa
Resume adalah dokumen profesional jadi sebaiknya jangan gunakan gaya bahasa seperti berbicara kepada
teman atau bahkan membocorkan informasi personal. Tambahkan pengalaman menjadi volunteer sebagai nilai
tambah dalam resume-mu atau berikan penjelasan (sangat) singkat mengenai hal-hal yang membuatmu
tertarik.
Kesimpulannya
Dengan banyaknya kandidat yang mengincar posisi pekerjaan yang sama, mungkin dapat membuatmu ingin
menulis resume dengan sedikit melebihkan beberapa hal. Namun, jangan sampai kamu melakukan hal tersebut
lho jobsDBers. Percaya dirilah dan gunakan resume-mu yang jujur untuk menonjolkan kemampuan yang kamu
punya sehingga diakhir perjuangan mendapatkan pekerjaan kamu dapat tersenyum bangga atas kerja keras
yang telah kamu lakukan. Good luck!
Kami mengerti, masa-masa menunggu respon dari HRD dapat membuat frustasi dan galau, terlebih lagi bila
kamu sudah berlatih dengan giat mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya diajukan oleh pewawancara.
Lalu, sebenarnya apa yang salah? Mengapa resume-mu belum mengantarkan ke pekerjaan yang tepat? Ada
banyak alasan yang menjadi faktor terhadap hal tersebut. Diantaranya
Contohnya, apabila kamu menemukan lowongan pekerjaan sebagai entry-level web designer, dan kebetulan
kamu berminat dengan posisi tersebut, jelaskan di cover letter bahwa kamu tertarik dengan lowongan
pekerjaan tersebut. Masih kebingungan bagaimana membuat cover letter? Klik di sini.
Produk
Kamu adalah produk tersebut. Di sisi lain, resume kamu merupakan senjata untuk mempromosikan merk diri
kamu. Seorang marketing seringkali melihat produk mereka dan bertanya, Apa kegunaan dari produk saya?
Pertanyaan ini berlaku juga untuk kamu. Permintaan atau demand macam apa yang harus kamu penuhi dan hal
ini harus tercermin dalam resume kamu. Jika perusahaan membutuhkan seorang Web Developer dengan
pengalaman Systems Administration maka kamu harus membuat resume kamu terlihat dan terdengar bahwa
kamu adalah orang yang mereka butuhkan. Seperti seorang marketing pada produk apapun, selalu ingat untuk
menulis resume dengan gaya tertentu sehingga akan terlihat berbeda dibanding dengan pelamar lainnya. Ini
akan bermanfaat untuk kamu.
Lokasi
Menulis resume adalah hal yang bersifat teknis. Hal tersebut membutuhkan ketelitian dalam membangun
informasi yang relevan sehingga tercipa sebuah resume yang baik. Seorangmarketing tau pasti di mana dia
akan menempatkan produknya di tempat atau lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Kamu dapat
mempraktikkan hal ini dengan menempatkan informasi-informasi penting di tempat yang dapat dilihat oleh
manajer perekrut secara mudah. Semua informasi harus ditulis secara logis. Pengalaman kerja tidak harus
ditulis secara berurutan, tekankan pada pengalaman kerja, sertifikat dan pelatihan yang menurut kamu paling
penting dan tentunya relevan terhadap posisi yang kamu lamar.
Harga
Harga kamu lebih dari sekedar nominal gaji yang ingin kamu terima. Ini lebih kepada bagaimana elemenelemen penting dari diri kamu ditekankan di dalam resume. Jika kamu berpikir bahwa diri kamu adalah sebuah
properti real estate, kamu ingin meyakinkan kepada pembeli bahwa setiap uang yang mereka keluarkan adalah
sesuatu yang layak. Dalam konteks yang sama, kamu juga ingin seorang manajer perekrut berpikir bahwa
kamu layak dengan pekerjaan dan pembayaran yang mereka tawarkan. Mungkin sulit mengukur kualitas diri
kamu, maka dari itu penting untuk mencantumkan prestasi yang pernah kamu raih dalamresume kamu. Dengan
menuliskan kontribusi dan prestasi penting kamu miliki, kamu akan menciptakan sebuah resume yang bernilai
daripada sebuah resume deskriptif yang membosankan. Bursa kerja jelas sangat kompetitif, kamu perlu untuk
memastikan resumekamu pantas atas harga yang kamu minta.
Promosi
Sebagai seorang pencari kerja, alat promosi kamu terbatas, hanya cover letter dan resumekamu. Ini fakta bagi
pencari kerja pemula. Meskipun penting untuk memasarkan merk diri kamu dan nilai di luar sebuah resume,
seiring berjalannya waktu, resume kamu hanyalah tiket untuk mendapatkan undangan wawancara.
Tulis resume sebagaimana kamu sedang membuat presentasi yang proporsional. Ketika sedang
mempromosikan diri kamu, jangan ceritakan melainkan tunjukkan, dan yang terpenting jangan berlebihan.
Seorang marketingseringkali berprinsip untuk melakukan promosi secara cukup dan tidak berlebihan, ini yang
kamu harus terapkan saat menulis resume. Cantumkan deskripsi yang singkat dengan beberapa detil yang
berkaitan, ini sudah cukup. Buang segala informasi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan yang kau lamar, ini
akan sangat membantu manajer perekrut.
Produk yang baik tidak dapat menjual dirinya sendiri, inilah mengapa eksistensi seorangmarketing dibutuhkan.
Layaknya sebuah produk yang baik, kamu bisa saja merupakan seorang kandidat yang bertalenta, namun jika
kamu gagal memasarkan dirimu, kamu akan jauh dari kata sukses. Dengan menerapkan 4
prinsip marketing ini saat menulis resume kamu sebeneranya sedang mengaplikasikan prinsip yang sudah
terbukti sukses darr para marketingyang sukses. Gunakan ini untuk menciptakan sebuah dokumen yang
mampu menunjukkan kemampuan potensial kamu dan meningkatkan kesempatan untuk meraih kesuksesan
dalam karier.
Tetap
Relax
Setelah persiapan untuk wawancara kerja telah selesai langkah selanjutnya adalah menjaga tubuh dan
pikiranmu untuk tetap santai dan tidak terlalu stress. Jika kamu merasa masihnervous, tarik napas dalam-dalam
dan hembuskan secara perlahan sebelum masuk ke ruang wawancara kerja. Langkah tersebut dapat membantu
untuk menenangkan pikiran. Jangan merasa kecewa jika kamu tidak dapat perform dengan baik ketika sesi
wawancara kerja. Lupakan yang telah berlalu dan fokus untuk menjadi yang lebih baik lagi di kesempatan
yang akan datang.
Sesi wawancara kerja memang merupakan hal yang ditunggu-tunggu bagi para pencari kerja. Untuk itu,
merupakan hal yang wajar jika kamu mengalami kegugupan. Namun, jangan sampai kegugupan tersebut
menjadi penghalang untukmu meraih karier yang lebih baik. Dengan tetap berpikiran positif, tenang dan
melakukan research seputar perusahaan dan posisi yang kamu lamar, kamu dapat menjalani wawancara kerja
dengan lancar. Tetap semangat!
Wawancara kerja menjadi tahapan penting untuk melengkapi perjuanganmu mendapatkan karier impian. Untuk
itu tentu saja kamu tidak boleh sembarangan dalam menghadapinya.
Berikut tips jitu yang bisa mengantarkanmu ke wawancara kerja sukses.
Kualifikasi
Saat ditanya kualifikasi apa yang kamu miliki, kamu sebaiknya menjelaskan tiga aspek yakni pendidikanmu,
riwayat pekerjaan dan personal life yang berhubungan. Ingat lho, jawaban darimu dapat menjadi faktor
penentu apakah kamu diterima atau tidak, jadi pastikan kamu memberikan jawaban yang jelas dan memorable.
Pengalaman
Jelaskan secara detail dan jelas mengenai pengalaman kerjamu, pengalaman berkomunitas atau pendidikanmu
dan ceritakan juga bagaimana pandanganmu terhadap bidang industri pekerjaanmu sebelumnya (atau
perusahaan yang kamu diwawancarai ini) hingga jabatanmu nanti.
Objektif Karier
Saat ditanyakan mengenai pandangan masa depan, jelaskan saja pemikiranmu mengenai objektif karier yang
kamu punya dan langkah apa saja yang kamu ambil untuk mewujudkan impian tersebut.
Manajemen Krisis
Dalam beberapa wawancara kerja, kandidat akan dites mengenai bagaimana mereka meng-handle situasi
khusus seperti situasi krisis. Langkah yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu dulu krisis atau
permasalahan apa yang timbul agar kamu bisa mengambil tindakan yang benar.
Di akhir-akhir wawancara kerja, HRD akan memberikanmu kesempatan untuk bertanya. Kamu bisa
menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan seputar perusahaan tersebut. Contohnya, tanyalah apa saja
rencana perusahaan dalam beberapa tahun ke depan atau dukungan apa yang diberikan perusahaan untuk
karyawannya. Kuncinya, kamu harus tetap percaya diri ketika menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan tersenyum kepada HRD perusahaan ketika mengakhiri
wawancara kerja. Tanyakan jangka waktu kamu akan diberikan kabar mengenai proses rekrutmen.
First impression itu penting. Jadi jabat tangan pewawancara kerja dengan penuh percaya diri dan
ramah.
Jawab pertanyaan pewawancara dengan detail dan juga dengan nada yang positif, termasuk ketika
mereka menanyakan apa kelemahanmu.
Fokuslah kepada keahlianmu yang paling relevan terhadap posisi pekerjaan yang kamu lamar. Para
pewawancara biasanya ingin mengetahui kontribusi apa yang bisa diberikan oleh kandidat terhadap
perusahaan mereka.
Penasaran dengan gaji yang ditawarkan? Tanyalah kisaran gaji yang akan diberika di akhir wawancara
kerja.
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih setelah wawancara kerja berakhir. Berterima kasih atas
waktu yang diberikan dan kamu bisa juga merekap poin-poin penting selama wawancara kerja berlangsung
tadi.
Tahan dirimu untuk tidak mem-posting apa pun di media sosial, termasuk betapa suksesnya
wawancara kerja tadi.
Wawancara kerja merupakan tahapan paling penting dalam usahamu meraih karier yang lebih baik. Maka
jangan biarkan kesempatan tersebut terlewatkan begitu saja. Dengan persiapan yang baik maka hasil baik pun
yang akan kamu dapat. Tetap semangat!
Saya merupakan seorang yang proaktif. Contohnya, ketika saya menjabat sebagai Community Manager di
Gofish, saya menyadari bahwa kami tidak mempunyai blueprint untuk menjangkau potensial klien setiap
sales executive mengirimkan proposal penawaran versi mereka sendiri. Hal ini tentulah sangat tidak efektif
dan tidak efesien. Jadi saya memutuskan bersama dengan tim lainnya untuk membentuk partnership dan
membuat beberapa guidelines. Hasilnya penjualan meningkatkan dua kali lipat tahun ini.
Saya juga merupakan orang yang tidak ingin melewatkan kesempatan, sehingga saya mencari beberapa poin
yang sekiranya menjadi titik lemah perusahaan sehingga dapat dicari jalan keluar dari permasalahan
tersebut.
Kenapa akan Berhasil:
Sekali lagi, penjelasan dengan tipe bercerita seperti ini akan sangat berhasil. Dengan menceritakan bagaimana
kamu membentuk pengalamanmu, HRD akan teringat dan paham bagaimana kamu mengasah skill. Terlebih
lagi, kamu menambahkan poin bahwa kamu ingin selalu untuk berkembang.
Apakah ada yang bisa saya lakukan di waktu sekarang hingga Anda menetapkan keputusan akan merekrut
saya untuk meningkatkan saya direkrut oleh perusahaan ini?
Kenapa akan Berhasil
Mengajukan pertanyaan seperti di atas dapat menjawab keraguan yang masih ada dalam benak perekrut
mengenai apakah kamu kandidat terbaik atau bukan. Atau bahkan saat sesi wawancara kerja tadi kamu
melewatkan untuk menyebutkan kemampuan terbaik yang kamu miliki contohnya jika mereka mengatakan
bahwa mereka membutuhkan kandidat yang mengerti mengerti strategi SEO, kamu bisa mengatakan kamu
sedang mempelajari tentang SEO, sehingga kesempatan untuk direkrut semakin besar.
Dengan begitu, kamu akan terlihat semakin percaya diri dan berdedikasi dan hal tersebut dapat dijadikan
penutup wawancara kerja yang manis.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert
Menjadi stand out saat wawancara kerja merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh pencari kerja.
Untuk itu lah sebisa mungkin, jawab pertanyaan wawancara dengan cara lain yang tidak basi. Ingat lho,
perekrut telah menanyakan pertanyaan yang sama ke semua kandidat sehingga jika mereka mendengar
jawaban yang standar tentulah mereka akan bosan dan bahkan tidak mempertimbangkan kandidat tersebut.
Tetap semangat meraih pekerjaan yang lebih baik ya! Happy is a better job.
GAJI
REVIEW
JOBS
JURNAL
REWARDS NEW
INDONESIA (ID)
Akun
ADVICE
STAR LEADER
INFOGRAPHIC
ASK THE EXPERT
QUIZ
1. Jurnal
2.
Advices
Anda mungkin tersenyum bangga saat menuliskan sejumlah keahlian, pengalaman, dan prestasi
cemerlang yang telah Anda kumpulkan selama ini ke dalam CV. Anda kemudian memeriksa
sekali, dua kali, beberapa kali untuk kesalahan pengejaan dan tata bahasa. Yup, sudah cukup
impresif. Tapi kok, Anda tidak pernah dihubungi dandipanggil wawancara kerja? Mungkin tanpa
sadar,
Anda
telah
melakukan
salah
satu
kesalahan
ini.
1.Tidak
Relevan
Seberapa keren CV Anda, jika pengalaman dan pendidikan Anda tidak sesuai dengan posisi yang
mereka butuhkan, CV Anda akan dipinggirkan. Cermati dulu deskripsi pekerjaan untuk posisi
yang Anda lamar. Terkadang, Anda hanya perlu mengubah sedikit susunan kalimat untuk
menonjolkan
keahlian
yang
dicari
perusahaan.
2.
Tidak
Mendetail
Anda hanya mencantumkan keahlian Anda dan pengalaman dalam bentuk daftar tanpa
keterangan tambahan. Berikan penjelasan ekstra mengenai keahlian dan pengalaman Anda serta
bagaimana mereka membantu pekerjaan Anda sebelumnya: baik saat Anda membantu dalam
proses set
up,
membantu
meningkatkan
profit
perusahaan,
dan
lain-lain.
3.
Ketahuan
'Memperindah'
CV
cream.hr
Memoles CV boleh saja, tapi jangan coba-coba berbohong. Jangan sekali-kali merombak
informasi dalam CV hanya untuk membuat recruiter terkesan, baik itu nilai IPK Anda, jabatan
Anda, periode kerja Anda, atau yang lainnya. Beberapa recruiter akan mengecek informasi yang
Anda sertakan melalui telepon ke instansi yang berkaitan atau menanyakan langsung saat
wawancara. Jika ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, CV Anda pun akan masuk tempat
sampah.
4.
Terdeteksi
Sebagai
Kutu
Loncat
Jika CV Anda berisi pengalaman kerja singkat di beberapa perusahaan dalam setahun,
kemungkinan besarrecruiter akan langsung ilfeel. Sering pindah-pindah kerja dalam waktu
singkat dapat membuat pihak perusahaan potensial meragukan loyalitas Anda.
5.
Terlalu
Lama
Menganggur
Ada periode vakum panjang antara pekerjaan lama dan sekarang yang membuat pihak
perusahaan mempertanyakan kemampuan Anda mendapat pekerjaan baru dan apa saja yang
Anda lakukan sepanjang waktu tersebut. Namun jika Anda memang sudah lama berhenti kerja
dan kini dapat kesempatan untuk wawancara lagi, ikuti petunjuk berikut untuk menjelaskan
periode
vakum
kerja.
6.
Kesalahan
Cover
Letter
Cover letter adalah elemen yang sangat penting dalam lamaran pekerjaan Anda.
Bila perusahaan secara spesifik meminta agar Anda menyertakan cover letter saat melamar, besar
kemungkinan Anda juga akan dinilai melalui keapikan cover letter yang Anda kirimkan. Bisa
jadi kesalahan di cover letter menjadi alasan utama Anda ditolak.
Jika perusahaan tidak meminta pun, Anda tetap harus menulis email pembuka saat mengirimkan
CV. Mengirimkan attachment saja adalah big no no dalam lamaran pekerjaan.
Ada banyak alasan mengapa mengapa Anda telah mengirimkan banyak lowongan pekerjaan namun jarang
dipanggil untuk wawancara. Salah satu biang keladinya mungkin adalah cover letter Anda, alias isi surat
lamaran kerja, baik dalam bentuk surat fisik maupun email. Jika CV mungkin menunjukkan jenjang
pendidikan, pengalaman, dan keahlian Anda, cover letter yang baik dapat menjadi media untuk menunjukkan
kepribadian Anda dan seberapa cocok Anda dengan budaya perusahaan tersebut. Di beberapa industri, cover
letter bahkan menjadi penentu diterima atau tidaknya seseorang untuk bekerja.
1. Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat
Seorang recruiter atau hiring manager mungkin membaca beberapa cover letter sehari dan ketika mereka
sampai di cover letter yang isinya berlembar-lembar, besar kemungkinan cover letter tersebut tidak akan
dibaca dengan saksama atau malah tidak dibaca sama sekali.
Jika Anda ingin cover letter Anda diperhatikan, tahan keinginan Anda untuk bercerita panjang lebar dan jangan
berpikir untuk umbar kisah hidup. Keep it professional. Apa standarnya? Cukup sepanjang satu halaman file
Microsoft Word.
2. Terlalu Arogan atau Terlalu Rendah Hati
Sebelum proses wawancara, cover letter adalah kesempatan Anda untuk 'jual diri', jadi tonjolkan keahlian dan
prestasi yang Anda miliki, apa yang telah Anda capai, dan skill yang Anda miliki. Di sisi lain, pilih kata-kata
Anda dengan cermat agar tidak terkesan berlebihan. Kami tahu Anda adalah "teknisi yang hebat" atau
"programmerberbakat", tapi hindari menggunakan kalimat deskriptif dalam surat Anda. Cukup fokus pada
deskripsi prestasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
3. Kesalahan Pengejaan dan Kosa Kota
Perhatikan tata bahasa Anda karena sedikit banyak, mereka merefleksikan tingkat ketelitian dan tanggung
jawab Anda. Jika Anda berpikir, Loh, kan yang dibaca banyak. Mungkin saja recruiter tidak memperhatikan
hal sepele begitu, coba tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa besar Anda menginginkan pekerjaan ini.
Apakah Anda berani mengambil risiko lamaran dibuang hanya karena banyak typo?
4. Satu Cover Letter Untuk Semua
Mungkin Anda mengirim lowongan ke beberapa tempat, tapi jangan menggunakan satu cover letter generik
untuk semua perusahaan. Utak-atik masing-masing cover letter agar unik dan personal, seperti mencantumkan
alasan Anda ingin bekerja di perusahaan itu, update terbaru dari hasil riset Anda mengenai perusahaan, dan
mengapa Anda orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Kesemuanya menunjukkan antusiasme dan
kesiapan Anda bekerja di sana. Lagipula, jika Anda 'blast' cover letter, Anda bisa saja melakukan kesalahan
fatal dengan salah menuliskan nama perusahaan yang dituju atau posisi pekerjaan yang Anda incar.
5. Hanya Mengulang Isi CV
Cover letter seharusnya menjadi pelengkap untuk CV Anda, bukan sekadar CV dalam bentuk narasi. Alih-alih
menulis kembali hal yang sudah tertera di CV semisal tingkat pendidikan atau posisi dan kewajiban Anda di
perusahaan sebelumnya, fokus pada keahlian, pelajaran, dan pengalaman yang Anda peroleh saat di universitas
atau di pekerjaan Anda tersebut. Kuncinya, ambil poin-poin dari CV Anda dan kembangkan lagi.
Preferensi terhadap cover letter adalah perkara subjektif; beberapa recruiter mungkin lebih fleksibel, namun
tidak sedikit yang langsung mengesampingkan lamaran Anda karena kesalahan kecil. Untuk amannya, periksa
beberapa kali sebelum mengirimkan atau mintalah pendapat teman dan keluarga untuk membaca cover
letterAnda.
1. Berkeluh kesah tentang pekerjaan
Mungkin Anda sudah tahu kalau poin yang satu ini pasti tidak boleh muncul di halaman media sosial Anda,
baik itu keluhan terhadap tugas, atasan, atau kolega. Mereka mungkin tidak pernah melihatnya, tapi "Bosan
kerja" atau "Malas kerja hari ini" bisa membuat calon perusahaan baru Anda menganggap Anda punya etika
kerja yang lemah.
2. Beropini ofensif terhadap topik sensitif
Boleh-boleh saja Anda angkat bicara atau berdebat soal topik yang Anda minati, tapi ada baiknya Anda
menghindari kalimat ofensif atau topik sensitif yang berisiko menyinggung beberapa individu atau komunitas.
Selain mudah mengundang kesalahpahaman, opini kontroversial Anda mungkin tidak sejalan dengan budaya
perusahaan baru.
3. 'Mengemis' pekerjaan
Social media bisa Anda jadikan alat untuk memetakan langkah karier selanjutnya. tapi jangan pernah
menggunakannya untuk membanjiri halaman perusahaan atau organisasi dengan permintaan lowongan kerja.
Terus menerus mengirim pesan hanya akan membuat Anda tampak desperate dan tidak profesional.
4. Membanjiri media sosial dengan masalah pribadi
Anda boleh-boleh saja curhat di laman media sosial, tapi jika berlebihan hingga semuanya hanya berisi
permasalahan dan keluhan pribadi, maka personal brand Anda hanya akan dikaitkan dengan informasi
personal tersebut dan tidak akan terbentuk sesuai harapan Anda. Apalagi jika Anda tidak memisahkan antara
akun pribadi dan profesional.
5. Memenuhi media sosial dengan konten kurang profesional
Sekali lagi, persepsi pihak luar terhadap kehidupan Anda mudah sekali terbentuk dengan cepat hanya dengan
melirik isi media sosial Anda. Silahkan nikmati sepenuhnya aktivitas Anda di waktu pribadi, namun jika Anda
hanya mengisi laman sosial media dengan foto atau video mabuk-mabukkan atau tindakan yang melewati
batas etis, peluang karier potensial mungkin akan terlewatkan.
1. Pengeluh
Pengeluh adalah orang-orang yang selalu mengeluh tentang kehidupan atau pekerjaan mereka. Mereka terusmenerus mengeluh tentang segala sesuatu tetapi tidak pernah berusaha untuk membalikan keadaannya.
Berada di sekitar pengeluh dapat melelahkan mental. Pun tanpa sadar kita akan ketularan kebiasaan ini. Kalau
pun Anda tidak langsung menjadi orang yang suka mengeluh terang-terangan, tanpa sadar Anda akan
mengadopsi cara berpikir negatif yang sama dengan mereka. Pesimisme itu menular. Itulah sebabnya Anda
harus berpikir dua kali sebelum duduk dengan pengeluh.
2. Penurut
Mereka adalah tipe orang-orang yang hanya melakukan hal sesuai batas yang ditetapkan pada mereka. Mereka
tidak punya mimpi , dan mereka tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan status quo.
Mereka hanya hidup seperti robot, bangun, bekerja 40 jam seminggu, pulang, tidur. dan kembali
mengulanginya terus siklus ini.
Ada banyak orang yang puas dengan keadaan mereka saat ini, dan itu tidak apa-apa. Tapi orang yang memiliki
mimpi besar akan sulit untuk bisa menyesuaikan diri dengan hidup rata-rata. Jadi saat bekerja, orang yang
Brand komersil memiliki kemewahan untuk mampu menyewa aktor dan selebriti dalam berpromosi. Jika
Anda tidak nyaman berbicara di depan orang banyak untuk menyampaikan ide-ide, bahkan dalam rapat
sekalipun, berarti Anda punya masalah yang bisa merugikan.
Nah, mulailah menyisihkan waktu untuk berlatih bicara, atau mengambil kursus-kursus keterampilan
presentasi atau secara online. Semakin baik lisan Anda, dan semakin percaya diri dalam menyampaikan,
semakin sukses Anda nantinya.
5. Selalu memperluas jaringan Anda
Anda tidak dapat mencapai kesuksesan karier sendirian, dan Anda tidak dapat melakukannya tanpa
perencanaan. Brand Manager bertugas untuk mengembangkan rencana pemasaran langkah-demi-langkah
untuk mencapai tujuan dan Anda sebaiknya juga begitu. Rencanakan aksi pemasaran pribadi Anda meliputi:
tujuan, target pasar, kerangka waktu, taktik tertentu,dan pengukuran. Demikian juga, Anda harus menyiapkan
langkah-langkah tindakan tertentu untuk mencapai tujuan Anda.
Wawancara kerja adalah proses saling mengenal antara Anda dan perusahaan yang diwakili oleh interviewer.
Seperti proses mengenal di interaksi mana pun, pertanyaan yang Anda lontarkan dapat meningkatkan maupun
menurunkan kualitas pembicaraan, bahkan jika Anda sebetulnya tidak berniat tidak sopan atau sombong. Di
situasi profesional, risikonya Anda bisa kehilangan kesempatan kerja. Agar sesi wawancara Anda berjalan
lancar,hindari menanyakan beberapa pertanyaan di artikel ini.
1. "Berapa gaji dan benefit saya?"
Pertama-tama, Anda belum pasti diterima. Selain itu, Anda akan terkesan hanya tertarik dengan uang. Mungkin
gaji menarik adalah salah satu alasan Anda melamar kerja di sana, tapi banyak perusahaan mencari individu
yang loyal dan mampu menunjukkan antusiasme terhadap pekerjaan dan budaya kerja.
Alternatifnya: Biarkan pihak perusahaan yang pertama mengangkat topik ini atau jika Anda dipastikan telah
diterima, tapi persiapkan diri Anda dengan informasi mengenai gaji rata-rata dalam industri sekiranya Anda
perlumenegosiasikan nominal yang bisa Anda peroleh sekaligus benefit lainnya.
2. "Jam kerjanya bagaimana, ya?"
Tentu saja Anda perlu tahu jadwal dan rutinitas yang akan Anda hadapi, namun ada baiknya Anda tidak
menanyakan hal ini di sesi awal wawancara. Anda tidak ingin interviewer menangkap kesan bahwa Anda
adalah karyawan yang "teng-go" di sore hari, bukan?
Alternatifnya: Anda biasa akan mendapat klarifikasi mengenai jam kerja saat menandatangani kontrak atau
Anda bisa bertanya saat ditawari pekerjaan. Jika memungkinkan, Anda juga bisa mencoba menegosiasikan jam
kerja fleksibel sebagai bagian dari benefit Anda.
3. "Tadi Anda sudah baca CV saya, belum?" atau "Loh, sudah saya tulis di CV, kan?"
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang pengalaman kerja atau hal-hal seputar kredensial Anda,
jangan pernah memberi respon ini, bahkan jika Anda merasa semuanya sudah tercantum dalam CV. Selain
terasa kurang sopan, Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk "pamer"?
Alternatifnya: Anda bisa mengulang kembali poin-poin yang tertera, lalu kembangkan lagi menjadi narasi.
Misalnya jika Anda punya pengalaman mengait klien dan proyek besar di perusahaan lama, ceritakan
tantangan yang Anda hadapi saat itu dan cara Anda menghadapinya.
4. "Kapan saya bisa bertemu dengan atasan?"
Dengan menanyakan hal ini, Anda mengasumsikan bahwa sesi wawancara saat ini tidak cukup penting dan
Anda ingin berbicara langsung dengan individu yang membuat keputusan. Faktanya, setiap orang yang Anda
temui di tiap jenjang wawancara punya andil besar dalam menentukan nasib Anda.
Alternatifnya: Jika wawancara Anda terdiri dari beberapa langkah, coba minta informasi mengenai langkah
selanjutnya dan tanyakan apa yang perlu Anda persiapkan nanti.
5. Pertanyaan seputar perusahaan yang bisa dicari tahu sendiri
Tugas Anda saat interview adalah untuk menjadi kandidat terbaik dan salah satu caranya adalah dengan
mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dan memahami seluk beluk perusahaan tersebut. Bertanya
tentang lini dan lainnya yang sebetulnya ada di Google atau tertera jelas di job description iklan lamaran hanya
akan memberi kesan Anda kurang siap dan kurang berniat bekerja untuk perusahaan tersebut.
Alternatifnya: Daripada menanyakan pertanyaan generik yang bisa didapatkan dari internet, coba tanyakan
pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang dalam perusahaan, misalnya kesan yang mereka dapatkan
selama bekerja di perusahaan itu atau suasana kerja sehari-hari.
Tata krama atau etiket dalam pergaulan, tidak lagi sesederhana ketika media sosial belum hadir di tengah kita.
Jaringan sosial telah membuat hal-hal menjadi jauh lebih rumit, apalagi jika hal itu menyangkut jaringan
profesional seperti LinkedIn.
Mungkin Anda juga sudah sering menyaksikan (atau mengalami sendiri) sanksi sosial yang diberikan netizen
pada seseorang di akun media sosial miliknya akibat postingan yang kurang bijaksana. Tapi LinkedIn memiliki
aturan yang sama sekali berbeda.
Berikut adalah hal sebaiknya tidak dilakukan di jaringan media sosial profesional Anda.
Resume tidak selalu meninggalkan banyak ruang untuk kepribadian. Dan, sebagai orang yang mencoba untuk membuat resume
terlihat lebih menarik terkadang sangatlah sukar. Namun sebuah resume harus menegaskan siapa diri kita dihadapan para HRD.
Didalam resume Anda bisa menuliskan pencapaian tertinggi Anda, menyebutkan keahlian Anda, dan membeberkan perjalanan
karir Anda.
Saat menulis resume Anda lebih baik menggambarkan keahlian Anda menggunakan angka, dibandingkan menjelaskannya
dengan kalimat klise. Hal itu akan membedakan Anda dibanding dengan kandidat yang lain. Berikut deksripsi yang umum
digunakan yang harus Anda hapus dari resume Anda.
Menjadi seorang pemimpin bukan hanya bertugas untuk melimpahkan semua pekerjaan kepada karyawan Anda dan kemudian
meminta mereka mengikuti apa yang Anda katakan. Jika Anda melakukan hal tersebut Anda berarti bukanlah pemimpin yang
baik atau inspiratif.
Akan lebih baik jika Anda jabarkan berapa kali Anda menjabat sebagai seorang pemimpin, siapa yang Anda pimpin dan apa yang
Anda kerjakan. bagaimana Anda membawa para staff Anda mencapai target dan tujuan yang ingin dicapai.
3. Inovatif atau visioner
Ini sama halnya seperti menjelaskan diri Anda sebagai seorang yang penuh semangat. Itu bukanlah hal yang buruk, namun kata
tersebut sering sekali digunakan dan sering disalahgunakan. Banyak orang menggunakan kata tersebut dengan tidak bertanggung
jawab, dan mereka juga tidak bisa membuktikan bahwa mereka memiliki gairah atau semangat yang mereka katakan.
Anda akan lebih baik menjelaskan bahwa Anda telah menemukan sebuah hal baru yang sebelumnya tidak ada sebelumnya
dikantor Anda. Itu akan menjelaskan bahwa adalah seorang visioner dan penuh dengan inovasi dan mengesankan.
Resume menjadi sebuah kunci bagi Anda untuk menarik perhatian dari HRD. Jangan sia-siakan ruang sempit yang ada di resume
dengan kata-kata bualan. Berikan mereka sesuatu yang nyata dalam dunia kerja.
Resume atau CV atau juga yang biasa disebut dengan daftar riwayat hidup merupakan sebuah dokumen yang memberikan
gambaran mengenai pengalaman seseorang dan kualifikasi lainnya.
Resume atau CV menjadi sebuah kunci utama mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan mimpi kita. Maka dari itu kita harus
mencantumkan informasi penting dalam diri kita dalam CV atau Resume kita. Namun itu tidak berarti kita harus menuliskan
semua hal yang ada pada diri kita.
Menurut penelitian HRD hanya akan melihat CV atau resume kita kurang dari 1 menit. Dalam jangka waktu yang singkat
tersebut kita harus membuat HRD terpukau dengan informasi yang tetera pada CV kita. Apa yang sebenarnya HRD butuhkan
dalam CV atau resume kita? Dan apa yang mereka tidak suka dengan CV kita? Simak tips berikut:
Kurangnya Relevansi
Banyak sekali kandidat yang melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang dan pengalam mereka. Hal tersebut yang
membuat CV atau resume mereka sia-sia. Hal pertama yang harus Anda lalukan pada saat melihat lowongan pekerjaan adalah job
description dan kriteria. Jika dirasa Anda tidak cocok dengan pekerjaan tersebut sebaiknya Anda mencari informasi lowongan
lain.
Pastikan Anda hanya menulis informasi yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang Anda lamar. Jangan buat satu template CV
untuk semua pekerjaan yang Anda lamar.
Fokus yang kurang jelas
Mencantumkan karier fokus yang jelas dalam CV sangat penting. Bagi HRD mengetahui rencana karier Anda kedepan amatlah
penting.
Menulis resume yang memukau menjadi satu tiket emas untuk mendapatkan pekerjaan baru. Tidak hanya membantu
mendapatkan pekerjaan baru, namun juga menjadi alasan utama yang dapat membantu Anda menerima gaji dan posisi yang lebih
baik.
Resume adalah alat marketing Anda, namun ada perbedaan yang jelas antara mempromosikan diri dengan baik atau menjadi
sombong. Agar resume Anda terlihat memukau, pastinya Anda perlu menulis, menyampaikan, dan terstruktur dengan baik.
Jangan lupa untuk menulis sesuatu yang membedakan Anda dengan kandidat yang lain.
Jadi bagaimana Anda merasa bahwa resume Anda dilirik? Apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan kesempatan
interview? Jawabannya sangat simple: kunci dari menulis resume yang memukau adalah dengan mempromosikan keahlian yang
Anda miliki, pengalaman dan pencapaiaan yang Anda dapat sehingga HRD mengerti apa yang hendak Anda sampaikan dan nilai
yang bermanfaat untuk perusahaan tersebut.
Ini dia lima hal yang dapat Anda lakukan untuk menulis resume yang memukau:
Menggunakan kata kunci yang benar dalam resume Anda bukan hanya akan menarik perhatian pembaca (HRD) saja, namun juga
akan meyakinkan mereka bahwa Anda terlihat profesional. Tentunya resume Anda tidak akan dilupakan begitu saja oleh HRD.
Tingkatkan kualifikasi yang ada pada diri Anda dengan membuat resume dengan menggunakan diksi (pemilihan kata) yang
benar.
Biasanya HRD hanya membutuhkan waktu 10 detik saja untuk menentukan apakah resume Anda menarik atau tidak. Rangkum
kualifikasi diri Anda dengan baik pada resume Anda sebagai awal yang baik untuk memulai mencari pekerjaam impian Anda.
A good job hunter knows that a good resume is the key to an interview invite and ultimately, to employment. Aside from a
summary of your abilities, work experience and education, a resume should reveal your unique selling points to entice a potential
employer to BUY you.
The secret to an irresistible resume is to address the specific need of a specific job. A tailored resume has infinitely more impact
than a one-size-fits-all. To write such a resume, first organize information under specific headings such as education, work
experience, achievements, skills and activities. When everything is on paper, decide on the proper format to play up your
outstanding qualities that fit the jobs requirements.
Here are several types of resume for your reference.
1.
Chronological resume
Recommended for candidates with solid working experience and a progressive job history in a specific field
or history, and who would want to continue along this similar career path.
Most employers prefer this style as it is based on facts, and easily digestible.
Important to present career milestones in reverse chronological order, starting with current position and
moving backwards. Each position contains a description of relevant responsibilities and accomplishments.
2.
Functional Resume
Suitable for fresh graduates and job hoppers hoping for a career change.
Helps to cover seemingly disconnected experiences by displaying transferable skills and related
achievements.
3.
Organize work history into sections that highlight skills and accomplishments deemed most appropriate for
the position applied for. Always include the company name in bulleted description of your accomplishments. Do not miss out at
least a brief chronological listing of your work experience.
Combination Resume
This format tries to merge the best features of the chronological and functional type resumes by incorporating
both a chronological work history and a skills and achievements section. Top focus is on skills and accomplishments, followed by
work experience.
Though some employers will find this format long, repetitious and confusing, this type of resume can be
good to someone with good editing skills.
4.
Electronic Resume
Adopted by many people to send resumes to electronic resume banks and make on-line job applications
through JobStreet.com.
The resume is sent by email or can be viewed on the Internet. Specially formatted for scanning and searching
by optical scanning systems.
Fast becoming an increasingly popular and acceptable form of job application as it is fast, effective and
convenient.
Comes in different file formats but most common are plain text, rich text and hypertext.
RESUME WRITING TIPS
1.
2.
Ensure the dates are correct. Leave out hobbies/interests, parents occupation etc.
Sort information under specific headings Education, Work Experience, Achievements, Skills, Activities.
3.
Write your full name, postal address, house and mobile numbers, email address.
Leave out your marital status, sex, race, parents name and occupation, birth details, etc.
4.
Using bullet points, write the job description, nature of work and responsibilities held for each position
Use key words: responsible for, coordinating, prepared, managed, monitored, presented, accomplished,
achieved, analyzed, delegated, etc .
5.
Lead with your highest education level to the lowest, include grades like CGPA.
List activities like societies/clubs, position held and accomplishments if they are relevant to the job you are
applying to. Otherwise, leave them out.
6.
7.
Reference
Not totally essential but if you need to mention references, choose people who know you personally and can
give a good impression of you to the potential employer.
8.
Miscellaneous
Be short and concise
Resumes are usually read in only 30 seconds or less, so you have to be brief and go straight to the
point.
Resumes should be a maximum of two pages long. Use Size 12 fonts (Times New Roman or
Garamond font) for easy read. Use three pages only if you have extensive professional experience.
Use italic or bold fonts only to indicate important information or section breaks.
Use high quality A4 paper, white only. Do not use flashy colours like pink or red.
Be honest
Do not inflate your resume. Make sure you can back up what you claim. Do not cheat/lie.
Action words add oomph to your writing and enables you to describe clearly.
Your resume is the first point of contact with a prospective employer; so make sure it gives a good first impression
Do you know that a typical executive job advertisement in Saturdays The Straits Times Recruit page can easily attract an average
of 100+ job applications? How would you like to stand out among the crowd and be selected for the interview?
As a HR professional and certified resume writer, I have had the opportunity to vet thousands of resumes and sat in several
recruitment interviews. What became obvious was that those outstanding resumes usually get the attention of the HR Manager
faster and therefore put them ahead of the rest in terms of getting an interview and of course, the job offer.
But what makes a resume outstanding?
Basically, it answers the following questions, which most resumes do not:
1.
2.
3.
4.
5.
Start your resume with a summary of qualifications, which consist of three to five statements of your career experience.
Unless you are a fresh graduate or intend to switch career, it is not appropriate to start your resume with an objective. I have
observed that many executives, including senior management tend to overlook this, and miss out on the opportunity to highlight
their best attributes right upfront, for example, 15+ years of product marketing experience.
List your professional strengths next. Dont just give general statements but use keywords or buzzwords that companies
and recruiters need to see, for example, Marketing management, Cost controls, and Product training.
Highlight your achievements. Be clear and specific about what you have accomplished under different job positions or
titles. Dont just state your job duties and responsibilities but go a step further to show the impact or results of what you have
accomplished for the organization. Wherever possible, quantify your achievements, for instance, increased sales turnover 80
percent through new product launch and innovative pricing strategies.
Having written your job responsibilities and achievements, you should then present your educational qualifications and
training. The most common practice is to state the degree earned, name of university and year of graduation. Be true to what you
say. For example, if you complete a three-year course but did not graduate, do not say that you have gotten the qualification.
Put some effort to make sure the overall layout or presentation of your resume gives a good visual appeal. Format your
resume well. Choose the correct font size and layout to avoid too much white space. Also avoid cramming too much on one page.
The overall effect should be that your resume projects a touch of class and professionalism.
Do remember that your resume ought to be a marketing masterpiece and not just a mere collection of past histories. Your
resume is the first point of contact that determines if you should be granted an interview. It is therefore important to put your best
effort in creating a good first impression.
For a free resume critique, please email your resume to steven@resumeasia.com. Confidentiality guaranteed and absolutely no
obligation.
Its said that body language makes the biggest impact on the meaning of the message, followed by the tone of voice, and finally,
by the words itself. This holds true particularly in the interview, where the first few minutes you spend with a potential employer
can spell the success or failure of your application. If this were not so, employers would be hiring applicants merely on the
strength of their resumes or test results. Its thus vital to make a favorable first impression. To do that:
Be punctual.
You might as well kiss the job goodbye if you come in late for the interview, clothes drenched in sweat and hair sticking out in
different places. Give extra time for traffic, parking, bad weather and slow elevators. However, if youre 15 to 20 minutes ahead
of schedule, dont go straight to the reception lady to announce your presence-this might put undue pressure on the interviewer.
Instead, catch your breath and freshen up in the restroom, or get some coffee at the cafeteria.
Dress neatly and appropriately.
Let the hiring manager see you in the job by dressing for the part. Pants, skirts and shirts should be pressed, while shoes should
be shined. If not sure what attire is required for the interview, dress on the conservative side. If possible, call the company and
ask.
Observe moderation.
Practicing restraint is a virtue when it comes to the interview. Too much of anything-no matter how good-can be distracting or
annoying to the interviewer. So keep these in mind.
Shake hands firmly. If your hands are wet, try running them under lukewarm water and drying them well.
Maintain eye contact. Experts suggest maintaining eye contact for no longer than 10 seconds to avoid staring. Be
careful too to look him in the eye only. Dont let your eyes roam on his balding pate or the big mole on his cheek, for instance.
Keep your back straight when standing or sitting. Move confidently. Sit slightly forward in your chair.
Ask questions. Dont just nod and agree all the time! Delve deeper into what the interviewer is saying, or inquire about
job-related details to move things along.
Listen carefully, look interested and speak clearly.
Be diplomatic. No negative statements or derogatory remarks about previous jobs, colleagues or employers.
Before the interview, work on your communication skills. Good grammar and coherent speech are compulsory. Listen to yourself
when you speak-do you tend to ramble on, rush your words, or take overly long pauses? Talk to family members and friends, read
aloud or practice in front of the mirror to become a better communicator.
Think positive and believe in yourself. If you dont think you have what it takes to succeed, how can you convince a would-be
employer to hire you?
Wawancara kerja menjadi sebuah ritual khusus bagi mereka yang ingin mendapatkan pekerjaan impian mereka. Ada banyak
sekali cara yang dilakukan kandidat/ pencari kerja dalam menaklukan wawancara kerja. mulai dari mempelajari budaya
perusahaan, bisnis hingga mempelajari pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh Human Resources.
Berikut JobStreet.com merangkum 8 tipe wawancara kerja yang biasa ditemui kandidat:
2. Wawancara Kelompok
Tidak seperti tipe wawancara yang pertama, tipe satu ini Anda tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja, tapi dengan beberapa
kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama dengan Anda. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka
membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan
masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat yang lain?
Kira-kira apa posisi yang cocok untuk Anda saat berada dalam kelompok ini?
Tip wawancara:
Tunjukan bahwa Anda adalah team player dan menjadi kandidat yang aktif terhadap seluruh pertanyaan yang dilontarkan untuk
grup karena semua itu adalah bagian dari tes. Anda akan melihat bagaimana Anda memecahkan sebuah masalah saat bekerja
dalam tim, jadi jangan berdiam diri tunjukan pada mereka apa yang Anda miliki.
3. Wawancara Telepon
Wawancara melalui telepon adalah cara paling efisien yang digunakan oleh perusahaan saat menjaring kandidat yang sulit
dijangkau karena masalah jarak. Wawancara melalui telepon biasanya digunakan untuk melakukan saringan awal sebelum
kandidat diundang secara langsung untuk datang ke perusahaan untuk tes. Pertanyaan yang biasa dilontarkan tidak jauh berbeda
dengan wawancara face-to-face.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Menurut Anda apakah kelemahan yang ada pada diri Anda?
Kira-kira 5 tahun kedepan Anda akan berada dimana?
Tip Wawancara:
Ganguan dari luar dan jaringan yang tidak baik dapat menjadi masalah untuk wawancara tipe ini, maka dari itu pilih tempat yang
tidak terlalu gaduh. Anda juga perlu menunjukan hal terbaik yang Anda miliki kepada HRD dan jelaskan secara jelas dan
antusias. cara yang baik untuk menjawab pertanyaan dengan cara wawancara ini adalah dengan tersenyum. Ini akan menjadi cara
yang jitu jika Anda melamar untuk posisi call centre, sales dan operator telepon.
4. Wawancara Video
Untuk kandidat yang berada dikota atau negara yang berbeda yang memiliki teknologi yang lebih canggih, wawancara melalui
skype atau video bisa menjadi pilihan dan kini menjadi kian populer. Melalui cara ini Anda bisa merasakan sensasi wawancara
face to face. Wawancara ini juga mirip sekali dengan tipe tradisional, hanya saja menggunakan media laptop atau PC.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Bagaimana Anda mengambarkan lingkungan kerja yang Anda harapkan?
Bagaimana Anda menghadapi tekanan kerja?
Tip Wawancara:
Berhati-hati memilih lokasi wawancara. Pastikan Anda tidak sedang berada dilokasi yang ramai seperti internet cafe atau
restoran. Pastikan Anda juga mengenakan busana yang rapih. Perlakukan wawancara video ini layaknya wawancara langsung
biasa.
Apa yang membedakan Anda dari semua kandidat yang ada disini?
Tip Wawancara:
Anda memiliki waktu yang sangat terbatas untuk wawancara tipe ini maka dari itu Anda harus benar-benar bisa menarik
perhatian dari HRD. Jabarkan dengan lugas dan singat mengapa Anda kandidat yang tepat yang harus mereka pekerjakan.
Kuncinya adalah mengenali keunggulan diri dan cocokan dengan kebutuhan yang perusahaan inginkan, maka dari itu buat daftar
poin mengenai diri Anda sebelumnya. Juga Anda harus melakukan penelitian kecil mengenai jumlah perusahaan yang bergabung
dalam job fair tersebut dan mana saja target Anda.
8. Wawancara Stres
Bayangkan adegan interogasi dimana seorang polisi dan Anda harus berhadapan dengan seorang detektif yang sangat
mengintimidasi dengan karakter yang sangar, berteriak pada Anda dan Anda merasa begitu ketakutan. Ok Mungkin hal itu sedikit
berlebihan namun wawancara tipe stres ini akan membuat Anda berada dalam keadaan yang sangat tidak nyaman yang memang
dibuat oleh HRD dan user Anda. MEski jarang digunakan namun tipe seperti ini biasanya dihadapi oleh Anda yang berada dalam
tingkat manajerial.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Apa yang membuat Anda yakin bisa bertahan disini?
Saya tidak tertarik dengan resume Anda. Apa yang membuat Anda yakin bahwa Anda adalah kandidat yang kami cari?
Tip wawancara:
Sama halnya pada saat Anda harus menhadapi wawancara studi kasus atau tipe wawancara lainnya yang harus Anda perhatikan
adalah Anda harus tetap relax dan santai untuk melewati semua proses wawancara. Ingat bahwa orang yang mewawancara Anda
hanya ingin mencari titik kelemahan Anda. Jangan anggap bahwa mereka sangat galak atau kasar. Singkat kata jangan dibawa
hati!
Sangat penting mengingat bahwa seseorang tidak akan pernah siap saat menghadapi wawancara kerja. Anda mungkin akan
menemui salah satu tipe wawancara selama Anda sedang mencari pekerjaan. Namun dengan Anda memiliki wawasan luas dan
sedikit pengetahuan tentang perusahaan yang Anda lamar membuat proses rekruitmen lebih mudah.
Anda telah membuat resume yang sangat menarik dan berkesempatan untuk wawancara kerja. Lalu sekarang apa yang harus
dilakukan?
Menindaklanjuti atau follow up setelah wawancara kerja menjadi hal yang sangat penting dan dapat membantu Anda untuk
mendapatkan nilai lebih dibandingkan dengan kandidat lain. Kenyataanya banyak perusahaan berharap para kandidat bisa
menindaklanjuti lamaran mereka setelah wawancara kerja. Jadi bagaimana cara efektif untuk follow up setelah wawancara kerja
tanpa harus menjadi kandidat yang menyebalkan atau justru terlihat putus asa.
Ikuti langkah-langkah untuk follow up setelah wawancara kerja berikut:
Kirim email diantara 24 jam
Mengirim email adalah cara paling cepat dan sederhana untuk mengatakan terima kasih kepada interviewer. Terkadang hal
tersebut dianggap sebagai hal yang tidak sopan untuk menyampaikan terima kasih, karena interview atau wawancara kerja telah
menjadi bagian dari pekerjaan interviewer. Pastikan Anda untuk selalu meminta kartu nama dari interviewer untuk meyakinkan
bahwa Anda menuliskan nama dan email yang benar. Ingat untuk tetap profesional di email dan cek kembali untuk susunan kata
dan kalimat yang benar dan tidak memberikan dampak buruk pada Anda.
Lebih baik Anda mengirim email diantara 24 jam setelah Anda melakukan wawancara untuk memberikan dampak yang lebih
besar. Hal tersebut juga dapat membedakan Anda dengan kandidat yang juga melakukan interview dihari yang sama dengan
Anda. Membangun komunikasi yang baik dengan interviwer akan membuat nama Anda mudah dikenal dan menjadikan Anda
lebih menonjol dibandingkan dengan kandidat lain.
Persingkat dan Beri Kesan Indah
Tunjukan bahwa Anda memang berminat untuk berada dalam posisi yang Anda lamar tersebut. Pastikan Anda menuliskan hal
yang simple saja, cukup 2-3 paragraf. Katakan juga bahwa Anda memang kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Anda juga
bisa menjabarkan dalam email tersebut beberapa hal yang Anda lupakan pada saat wawancara kerja berlangsung.
Batasi Bentuk Komunikasi Lain
Sebaiknya Anda membatasi waktu Anda menghubungi perusahaan atau interviewer setelah wawancara kerja. Sebagai contoh,
menelpon dapat menganggu interviewer yang mungkin sedang sibuk dengan aktivitas mereka. Anda boleh menelpon untuk
memastikan status lamaran Anda jika memang batas waktu yang diberikan oleh perusahaan telah tiba.
Nasib para pencari kerja ditentukan oleh proses wawancara kerja, apakah mereka bisa lanjut ke tahap selanjutnya, apakah
terhenti. Namun ternyata banyak orang yang harus rela mengubur cita-citanya untuk bekerja di perusahaan impian mereka karena
tidak berhasil memikat hati pewawancara.
Apa saja yang membuat gagal wawancara kerja? Simak 8 penyebab kegagalan wawancara kerja berikut:
1. Anda tidak memiliki jawaban yang baik untuk pertanyaan, Di mana Anda melihat diri Anda dalam sepuluh tahun?
Ini sebenarnya klise, tetapi bisa sangat mempengaruhi penilaian pihak perusahaan terhadap diri pelamar. Misalnya, jika Anda
melakukan wawancara untuk pekerjaan di media sosial dan Anda mengatakan Anda ingin menjadi direktur kreatif, pihak
perusahaan mungkin akan bertanya-tanya, mengapa Anda tidak wawancara untuk pekerjaan desain.
2. Tidak cocok satu sama lain
Jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan itu, bukan berarti Anda tidak memiliki bakat, semangat, atau masa depan di bidang yang
Anda kejar. Beberapa manajer ingin karyawannya tidak banyak cakap, sementara sebagian lagi ingin calon karyawannya aktif
bertanya. Kabar baiknya, Anda bisa direkomendasikan kepada perusahaan lain yang membuka kesempatan yang lebih baik untuk
Anda.
3. Anda tidak menindaklanjuti
Perusahaan jelas menanti ucapan terima kasih yang menunjukkan bahwa Anda menginginkan pekerjaan itu. Jika Anda tidak
menindaklanjuti, perusahaan bisa menganggap Anda tidak benar-benar menginginkannya.
Gaji menjadi hal yang paling sensitif untuk dibicarakan setelah kita melewati tahap wawancara kerja. Pastikan Anda menyiapkan
fisik dan juga mental saat melewati tahap ini. Jika Anda benar-benar berharap memperoleh gaji yang lebih tinggi dari pekerjaan
sebelumnya, maka komunikasikan hal tersebut dengan baik.
Jangan terlihat gugup ataupun panik. Seperti dilansir dari Business Insider, negosiasi gaji merupakan kunci memperoleh bayaran
yang lebih tinggi saat wawancara. Untuk lebih jelasnya, Jim Hopkinson, penulis buku Salary Tutor: Learn the Salary
Negotiation Secrets No One Ever Taught Youmengajukan beberapa cara untuk mendapat gaji yang lebih tinggi. Berikut kelima
cara cepat naik gaji versi Hopkinson saat wawancara kerja:
1. Tunda semua pembicaraan khusus mengenai gaji, sampai Anda merasa perusahaan membutuhkan Anda untuk bekerja di sana.
Itu berarti Anda sebaiknya menghindari untuk bertanya soal gaji saat melamar kerja dan selama wawancara.
2. Sebagai pelamar kerja, jangan pernah memulai pembahasan soal gaji terlebih dulu.
3. Saat pewawancara menanyakan soal gaji, gunakan metode tarik ulur hingga Anda memperoleh target bayaran Anda.
4. Gunakan jeda efektif dalam percakapan, karena kebanyakan orang cenderung bicara untuk mengisi kekosongan tersebut dan
bisa membahas informasi penting, khususnya soal gaji Anda.
5. Masih banyak tunjangan yang lebih penting dari gaji. Ingatlah keuntungan-keuntungan lain dari pekerjaan baru seperti jabatan
yang lebih baik, waktu yang lebih longgar, lebih banyak liburan, bonus, jaminan pendidikan dan perjalanan gratis.
Ingatlah, negosiaasi gaji di awal pekerjaan sangat penting. Hal tersebut mempengaruhi pendapatan Anda kedepannya. Salah satu
hal yang membuat kebanyakan pria berpendapatan lebih tinggi dari wanita adalah karena mereka tak bernegosiasi sejak awal
bekerja.
Interview kerja bisa jadi salah satu hal yang paling menentukan bagi hidup Anda. Bagaimana tidak dalam jangka waktu tersebut
Anda harus menjawab semua pertanyaan yang ditujukan untuk Anda secara bertubi-tubi untuk mendapatkan pekerjaan.
Ada 10 pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh HRD namun kita sering kali binggung untuk menjawabnya. Berikut pertanyaanpertanyaan yang bisa Anda pelajari sebelum melakukan interview:
1. Bagaimana jika Anda bekerja di sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan? Banyak karyawan kami yang tidak
mendapatkan itu. Apakah Anda akan merasa frustasi?
Saya menganggap diri saya orang ambisius, tapi aku juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar dan tumbuh dalam
posisi saya, saya akan bahagia. Setiap perusahaan mempromosikan orang pada tingkat yang berbeda, dan saya cukup yakin
bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya termotivasi dan terstimulasi untuk beberapa tahun yang akan datang.
2. Dari resume Anda, sepertinya Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?
Setelah saya sembuh dari shock kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar bahwa saya dipecat dua
kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan ini memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya
dengan lebih banyak uang, dan saya berada di perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi disini.
Wawancara kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelamar kerja. Banyak hal yang berpengaruh dalam
keberhasilan proses ini, mulai dari sikap dan bahasa tubuh, penampilan, hingga cara Anda menyampaikan pendapat.
Namun perlu diingat apa yang Anda katakan dan lakukan selama wawancara dapat berpengaruh pada Anda untuk diterima atau
bahkan ditolak. Berikut beberapa poin pembicaraan yang perlu Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.
Saya meninggalkan pekerjaan saya saat ini karena Bos saya sangat mengerikan
Bahkan jika memang benar Bos Anda dulu sangat jahat, tahan dirilah untuk tidak membicarakan keburukan bos, perusahaan,
bahkan rekan kerja Anda sebelumnya. Pewawancara mungkin sebelumnya bekerja untuk perusahaan yang sama atau menjadi
rekan bos Anda dulu. Selain itu, sikap negatif tidak akan menimbulkan pencitraan positif bagi Anda untuk perekrutan kerja
apapun. Bahkan jika Anda pernah bekerja dengan bos terburuk di seluruh dunia sekalipun, mengatakan demikian dalam sebuah
wawancara sangat tidak elok, kata Julie Lacouture, CEO dan pemilik Mom Corps Los Angeles, perusahaan yang membantu
perekrutan karyawan.
Kalaupun ada pertanyaan yang menyerempet tentang bos Anda sebelumnya, tampilkan yang terbaik untuk menjawab secara
positif. Jadi apabila diminta menggambarkan bos Anda dulu pilihlah kalimat yang positif seperti Kami memiliki gaya yang
berbeda, akan tetapi saya selalu memberinya informasi sebanyak yang saya bisa karena saya tahu bos saya sangat detil
orangnya, katanya.
Saya akan mengungkapkan kelemahan saya diawal, bahwa saya tidak pandai.
Meskipun Anda juga tidak harus mengatakan bahwa Anda hebat dalam segala hal, mengakui cacat tanpa diminta adalah ide yang
buruk. Berbicara tentang kelemahan yang tidak penting, menunjukkan bagaimana Anda tidak berusaha mengatasi kelemahan
itu, saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir bersertifikat yang mengelola sebuah situs karir.
Sikap Anda yang jujur tentang kehidupan pribadi Anda pada saat awal wawancara kerja mungkin bukan ide yang bagus.
Beberapa manajer tidak akan mempekerjaan pelamar yang telah menikah dan mempunyai anak karena dianggap dapat
mengganggu jadwal kerja.
Fokuslah pada komitmen Anda untuk pekerjaan dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Berikan contoh-contoh spesifik dari
proyek Anda yang telah berhasil diselesaikan dan konstribusi yang Anda buat pada keberhasilan proyek itu.
Apakah Anda memiliki pertanyaan favorit yang sering ditanyakan saat wawancara kerja? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Wawancara kerja menjadi sebuah sesi dimana Anda ingin mengetahui kemampuan, kecocokan dan potensi dari seorang kandidat
dalam waktu yang singkat.
Berikut adalah 8 pertanyaan jitu yang akan membantu Anda menemukan kandidat terbaik. Semua pertanyaan dibawah ini akan
menjelaskan secara lengkap pengalaman dari sang kandidat dan bagaimana mereka memecahkan masalah mereka saat
menghadapi kesulitan.
1. Ceritakan pencapaian tertinggi Anda dikantor.
Tujuan: Pertanyaan ini akan menunjukan bagaimana peranan kandidat tersebut dikantor lama dan menjelaskan sebenarnya apa
pencapaian menurut kandidat tersebut.
2. Gambarkan lingkungan kerja yang Anda suka.
Tujuan: Respon dari kandidat akan menunjukan apakah memang mereka cocok bekerja dikantor Anda atau tidak. Apakah mereka
sesuai dengan cultural fit yang ada dikantor Anda?
3. Perlakuan dan interaksi seperti apa yang Anda harapkan dari atasan Anda?
Tujuan: Anda akan mengetahui seberapa mandirikah kandidat yang sedang Anda wawancarai.
4. Bagaimana cara Anda mengatasi masalah dan strategi apa yang Anda gunakan?
Tujuan: Anda akan mendapatkan gambaran dari performa kandidat tersebut dikantor lama. Anda juga bisa bertanya lebih detail
untuk mengetahui problem solving style dari kandidat tersebut.
5. Apa yang membuat Anda tertarik melamar bekerja disini? Apa juga yang membuat Anda melamar posisi ini?
Tujuan: Dari pertanyaan ini Anda akan mengetahui motivasi sang kandidat melamar pekerjaan tersebut dan seberapa penting
pekerjaan tersebut bagi sang kandidat. Anda juga akan melihat
6. Mengapa Anda ingin mengundurkan diri dari kantor Anda sekarang? (Jika kandidat Anda masih bekerja)
Tujuan: Melalui pertanyaan ini Anda akan mengetahui value (nilai), tujuan dan cara pandang dan apa yang sebenarnya mereka
butuhkan dari perusahaan. Anda juga bisa menemukan jawaban apa alasan utama kandidat tersebut mencari pekerjaan baru.
7. Apa tiga kemampuan yang paling menonjol yang bermanfaat bagi perusahaan jika Anda diterima?
Tujuan: Anda akan mendapatkan jawaban bagaimana kandidat Anda mengenali diri mereka dan kemapuan yang mereka punya.
Anda juga bisa tahu bagaimana cara kandidat memandang posisi pekerjaan yang mereka lamar.
8. Apa tiga hal yang Anda lakukan jika Anda diterima?
Tujuan: Anda akan mendapatkan pemahaman tentang sejauh mana mereka mengetahui dan memahami posisi pekerjaan yang
mereka lamar.
Its said that body language makes the biggest impact on the meaning of the message, followed by the tone of voice, and finally,
by the words itself. This holds true particularly in the interview, where the first few minutes you spend with a potential employer
can spell the success or failure of your application. If this were not so, employers would be hiring applicants merely on the
strength of their resumes or test results. Its thus vital to make a favorable first impression. To do that:
Be punctual.
You might as well kiss the job goodbye if you come in late for the interview, clothes drenched in sweat and hair sticking out in
different places. Give extra time for traffic, parking, bad weather and slow elevators. However, if youre 15 to 20 minutes ahead
of schedule, dont go straight to the reception lady to announce your presence-this might put undue pressure on the interviewer.
Instead, catch your breath and freshen up in the restroom, or get some coffee at the cafeteria.
Dress neatly and appropriately.
Let the hiring manager see you in the job by dressing for the part. Pants, skirts and shirts should be pressed, while shoes should
be shined. If not sure what attire is required for the interview, dress on the conservative side. If possible, call the company and
ask.
Observe moderation.
Practicing restraint is a virtue when it comes to the interview. Too much of anything-no matter how good-can be distracting or
annoying to the interviewer. So keep these in mind.
Shake hands firmly. If your hands are wet, try running them under lukewarm water and drying them well.
Maintain eye contact. Experts suggest maintaining eye contact for no longer than 10 seconds to avoid staring. Be
careful too to look him in the eye only. Dont let your eyes roam on his balding pate or the big mole on his cheek, for instance.
Keep your back straight when standing or sitting. Move confidently. Sit slightly forward in your chair.
Ask questions. Dont just nod and agree all the time! Delve deeper into what the interviewer is saying, or inquire about
job-related details to move things along.
Listen carefully, look interested and speak clearly.
Be diplomatic. No negative statements or derogatory remarks about previous jobs, colleagues or employers.
Before the interview, work on your communication skills. Good grammar and coherent speech are compulsory. Listen to yourself
when you speak-do you tend to ramble on, rush your words, or take overly long pauses? Talk to family members and friends, read
aloud or practice in front of the mirror to become a better communicator.
Think positive and believe in yourself. If you dont think you have what it takes to succeed, how can you convince a would-be
employer to hire you?
Did you know how bad is it if you do not show up for an interview? You may be Blacklisted! Your future job application with the
company might be rejected.
What should you do?
1.
2.
3.
4.
5.
An application letter is one of the first few things that you need to prepare when applying for a job. Your
application letter, together with your resume, are two of the most important documents you need in your bid to
get a job and finally join the workforce.
The term application letter and cover letter are often used interchangeably though both are different when
it comes to purpose, content and length. To avoid confusion, we are strictly going to use the term application
letter on this article to describe a document which main purpose is to describe your skills, market your
abilities and summarizes your experiences.
Your application letter serves as your formal (albeit non-personal) introduction with your potential employer. It
contains your background, summarizes your knowledge and experiences and includes a few more details as to
why you are qualified for the job. More importantly, your application letter expresses your intent to apply for a
specific job within an organization, business or company.
To help you effectively persuade your potential employer in considering your application, take some notes
from these application letter samples.
22 H Venture St.,
Diliman, Quezon City
Philippines
April 17, 2015
Mr. Vincent Chua
Hiring Manager
Bank of the Philippines Islands (BPI)
12/F Ayala Life-FGU Center, Ayala Ave.
Makati City 1226
Dear Mr. Chua,
I am writing to express my interest for the position of Recruitment Assistant in your esteemed company.
Having recently obtained my Bachelors Degree in Business Administration major in Human Resource
Development Management (BSBA-HRDM) in the Polytechnic University of the Philippines (PUP), I wish to
bring my knowledge, skills and commitment to excellence to your companys innovative environment.
As a Business Administration student, majoring in HR management, Ive become equipped with the necessary
knowledge that come with the position including manpower recruitment, workforce organization, personnel
training and compensation as well as legal provisions and other labor concerns.
My internship at San Miguel Corporation also afforded me with the crucial skills to work with some of the best
professionals in the recruitment and human resources industry. Being a trainee has developed in me enthusiasm
and a true passion for human resources and has subsequently convinced me that human resource management
is my true calling.
For additional details regarding my qualification and expertise, please review my attached resume.
Thank you for taking the time to consider this application and I look forward to hearing from you.
Sincerely,
(signature)
Jessica Cenadoza
Application Letter Writing Tip: When intending to submit a hard copy of your application letter (and
resume), make sure that you send it in a strict business letter format. Remember that your application letter not
only speaks of your skills and accomplishments. It also shows how effectively you can communicate.
Therefore, make it a point to impress your potential employer by writing a grammatically correct, perfectly
spelled and properly punctuated application letter.
Alvin C. Marfal
7194 Marcelo Ave
Paraaque City, Metro Manila 1700
Mobile: +63 929 XXX XXXX
Application Letter Writing Tip: Make it a point to include the necessary email subject when sending your
application letter via email. The email subject provided on this application letter sample follows the usual
format (name, position you are applying for) though some recruiters require applicants to send their application
letter (and resumes) with a specific email subject.
Also, when sending your application letter thru email, remember to include your contact details on the email
signature. By doing so, you will enable the recruiter or potential employer to respond to your application
immediately.
Remember that these samples are merely templates meant to serve as a basis in writing your own, personalized
application letter. When writing an application letter, feel free to customize it according to your own personal
preference. You dont want to have just another generic application letter because chances are the hiring
manager has already read hundreds, or maybe thousands of it. You want your application letter to stand out and
ultimately showcase why you are the best person for the job.
NOTE: These application letter samples are for reference only. All information provided should be considered
as fictional.
Namanya orang baru lulus ya...bingung juga mau ngelamar kerja tapi ga tau cara bikinnya...Nah
untungnya nih semasa kuliah aku ikutan mata kuliah Sosio Etika. Disitu aku diajarin bagaimana cara
bikin cover letter atau surat lamaran kerja yang baik dan benar.
Kalau dari tugas yang pernah aku bikin...cover letter yang aku kumpulin buat nilai tugas kayak gini nih...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Surabaya, 30 October 2011
Preposition
: Job Application
To a respectable
Head of Personnel
__Nama Perusahaan_______
__Alamat Lengkap________
With respect,
I am who signed under this :
Name
:
Place, Born Date
:
Home Address
:
Stay Address
:
Phone
:
Applying for a job in response to your company advertising in Jawa Pos, Saturday October 29 th 2011
about CV.Warna Warni needs in Marketing Manager. As a consideration with this I attached:
1. Curriculum Vitae
2. Foto copy KTP
3. Photo 4 x 6
I realize that the letter of job application or curriculum vitae that I send cannot explained my
qualification. Therefore, I strongly expect a chance for interview, where I can explain my ability and
service that I can give to company which will be a valuable asset for CV. Warna Warni. For your
attention and cooperation I have to say thank you very much.
Best Regards,
(ttd)
Intan Dzikria
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nah beda lagi cerita waktu aku ngelamar kerja...ni hasil googling sana sini plus bantuan dari temen...dan
ternyata cukup manjur juga untuk ukuran surat lamaran kerja...hahaha
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Surabaya, 15 March 2012
Preposition
: Job Application
To a respectable
Head of Human Resource Division
With respect,
I am who signed under this :
Name
:
Place, Born Date
:
Home Address
:
Phone
:
Applying for a job in response to your company advertising in Jobs Market (Bursa Karir) Sepuluh
Nopember Institute of Technology needs in Information Technology employee.
I am a fresh graduate student from Department of Informatics Engineering Sepuluh Nopember Institute of
Technology Surabaya. I have experience in computer technology such as programming in C, C++, C#,
and Java Language, web programming using PHP and ASP.NET, software testing, software project
management, software verification and validation, database management, application development, and
software audit. Therefore, I also became a semantic web laboratorys administrator. I am capable to work
in a team and individually as good as in team. I am a good speaker and have good communication skill I
have gained in organization and training.
As a consideration with this I attached my curriculum vitae attached with certificates, copy of my ID
card, TOEFL score, certification of graduation, and academic transcript. I realize that the application
letter or curriculum vitae that I send cannot explain my qualification. Therefore, I strongly expect a
chance for interview, where I can explain my ability and service that I can give to company which will be
a valuable asset for your company. For your attention and cooperation I have to say thank you very
much.
Best Regards,
(ttd)
Intan Dzikria
Wawancara kerja bisa jadi sangat menakutkan. Namun, dengan sedikit rasa percaya diri, proses
ini akan menjadi hal yang mudah. Jika Anda kurang percaya diri untuk mengikuti wawancara
kerja karena tidak yakin apa yang harus dikenakan, jangan
1
Kenakan rok atau celana panjang. Wanita memiliki pilihan yang lebih banyak untuk mengenakan
pakaian formal daripada pria, namun juga harus lebih berhati-hati saat mengenakannya.
Rok: Kenakan rok selutut berwarna gelap dan jas sederhana.
Celana panjang: Kenakan celana panjang berwarna gelap dan jas sederhana.
o
o
Kenakan blus atau atasan dengan corak sederhana atau polos. Blus transparan atau tembus pandang
sangat tidak boleh dikenakan. Kenakan pakaian berbahan katun, sutra, atau mikrofiber. [3] Material yang
sangat baik menyerap keringat seperti katun terasa paling nyaman dikenakan dalam situasi yang
menegangkan.
3
Pilihlah sepatu dengan bagian depan yang tertutup dan tingginya tidak lebih dari 2,5-5
cm. Wawancara kerja sudah cukup untuk menjadi hal yang perlu dipikirkan, jadi tak perlu menyusahkan
diri dengan urusan sepatu. Sepatu yang tingginya lebih dari itu akan membuat Anda berisiko terlihat tidak
profesional. Sepatu yang paling baik adalah yang berwarna gelap.
4
Kenakan stoking atau pantyhose (stoking yang panjangnya dari pinggang sampai kaki) yang cocok
untuk ke kantor. Selama stoking/pantyhose yang dikenakan berwarna gelap, tidak memiliki corak yang
rumit, dan sesuai untuk dipakai untuk bekerja, maka bisa dikategorikan sebagai perlengkapan pakaian
formal.Pantyhose atau stoking yang dipakai untuk bersenang-senang malam sebelumnya mungkin tidak
dapat diterima dan lebih dianggap mengganggu dari yang diperlukan.
5
Gunakan riasan yang tipis. Jangan menggunakan riasan yang tebal dan berlapis-lapis.Mengenakan
pakaian bisnis formal tidak sama dengan berdandan untuk bersenang-senang di malam Sabtu. Riasan
yang tipis lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali, namun tidak terlalu berlebihan. Tampilan
konservatif adalah pilihan yang terbaik.
6
Hindari parfum jika memungkinkan. Seperti pada pria, hal yang paling baik adalah menghindari
wewangian. Aroma parfum Anda mungkin malah mengganggu untuk orang lain yang tidak sama
seleranya dengan Anda dan wewangian tersebut tidak menyatu dengan baik dengan aroma keringat. Jika
Anda perlu menggunakan parfum, maka cara yang baik adalah dengan menggunakan sedikit saja.
7
Hati-hati dengan penggunaan aksesori. Aksesori bisa menjadi kebanggaan dan kebahagiaan
penampilan busana wanita. Dengan mengetahui aksesoris apa yang harus dikenakan dan apa yang tidak,
maka berarti Anda mengetahui perbedaan antara kesan yang abadi dan kesan sementara.
o
o
Kenakan jam tangan dengan model konservatif. Jam tangan adalah simbol yang baik
yang mengesankan Anda sebagai orang yang tepat waktu dan memperhatikan segala sesuatu.
Model syal dan perhiasan bisa berubah-ubah, jadi gunakan selalu pilihan yang
konservatif. Jika Anda mengikuti wawancara untuk posisi di bidang kreatif, Anda mungkin memiliki
sedikit keleluasaan dalam penampilan daripada jika melamar posisi sebagai bankir misalnya.
Jangan membawa dua tas besar saat wawancara. Jika Anda perlu membawa dompet,
bawalah yang kecil. Jadi, ketika memadukan dengan tas kerja seperti model tote, maka Anda tak terlihat
susah payah membawa tas di dalam tas saat wawancara. Di dalam tas, simpanlah padfolio (wadah untuk
menyimpan kertas berukuran lebih kecil) dengan beberapa lembar resume cadangan.
Iklan
1
Berpakaian formal lebih baik daripada berpakaian kasual. Pilihlah selalu pakaian yang formal dan
konservatif kecuali pewawancara menentukan hal yang berbeda. Berpakaian baik adalah pujian untuk si
pewawancara dan merupakan tanda bahwa Anda menganggap serius profesi ini. [4]Jauh lebih baik untuk
berpakaian formal saat wawancara daripada berpakaian santai.
Bukan rahasia lagi, jika Anda berpakaian baik, Anda telah meninggalkan kesan yang
mendalam. Hal ini dapat dihubungkan dengan efek lingkaran cahaya, yang diperkenalkan oleh psikolog
E. L. Thorndike. Efek lingkaran cahaya menerangkan bahwa jika Anda dirasakan memiliki satu sifat yang
diharapkan (atau tidak diharapkan), orang akan beranggapan kalau Anda memiliki sifat lain yang juga
diharapkan. [5]
2
Jika ragu, tanyakanlah pakaian yang harus dikenakan. Jika ada keraguan bagaimana seharusnya
Anda berpakaian saat wawancara, jangan ragu untuk bertanya pada orang yang akan mewawancarai Anda
atau staf bagian SDM. Ini adalah pertanyaan yang umum, jadi jangan takut untuk bertanya. Anda tidak
akan dimarahi hanya karena ingin menyiapkan diri.
3
Rawatlah penampilan semaksimal mungkin. Mandilah sebelum berangkat dan pastikan hal-hal berikut
ini dirawat agar terlihat rapi:
o
o
o
o
Kuku harus dipotong pendek atau dimanikur. Jangan ada kotoran atau debu yang
menempel pada kulit di jari di balik kuku
Rambut harus rapi dan bersih tanpa penggunaan gel atau penataan yang berlebihan
Kumis dan jenggot (jika ada) harus dirapikan dan dirawat
Gigi harus dibersihkan dan bebas dari sisa-sisa makanan. Mulut harus segar dan wangi.
4
Perhatikan bagian luar dan dalam pakaian. Anda tentu tidak ingin ada kancing yang lepas, bagian
pakaian yang robek, atau benang atau bulu hewan yang menempel pada pakaian. Bersihkan pakaian
sekilas dengan lint roller (alat pembersih benang/bulu) sebelum mengenakannya. Lebih baik lagi jika
pakaian di-dry clean untuk dibersihkan bagian-bagian yang bermasalah sebelum dikenakan.
5
Bawalah portfolio (wadah penyimpan kertas berukuran besar) atau padfoliodengan beberapa
lembar resume cadangan. Ini adalah kiat yang sudah lama diakui para profesional di seluruh dunia.
Membawa beberapa lembar resume cadangan memberi tanda pada perekrut potensial bahwa Anda adalah
orang yang siap, berpandangan ke depan, dan percaya diri. Jangan lupa membawa perlengkapan ini.
6
Perhatikan hal-hal yang tidak diperbolehkan. Hal-hal berikut ini harus dihindari[6] selama wawancara
kerja:
o
o
o
o