Você está na página 1de 66

Untuk Wanita:

Hindari kemeja yang terlalu terbuka


Wanita memiliki lebih banyak pilihan pakaian yang dapat dikenakan namun pastikan tidak terlalu terbuka.
Pilih pakaian yang aman dan sopan. Blouse, kemeja polos, kemeja katun,sweater, turtleneck, vest dan kemeja
lengan pendek, semua dapat dikenakan.

Kemeja dimasukkan ataupun tidak, keduanya dapat kamu lakukan tergantung kemeja yang kamu
kenakan.

Pola kemeja yang tidak biasa dapat dimaklumi, sejauh tidak menimbulkan kesan negatif. Kemeja satu
warna merupakan pilihan aman.

Kenakan kemeja berkerah untuk mendapatkan tampilan yang formal, dan kemeja tidak berkerah untuk
tampilan yang tidak begitu formal.

Kenakan celana panjang atau rok, tetapi


Ingat bahwa rok dan dress dapat dikenakan selama tepiannya jatuh di bawah lutut.

Sama seperti pria, warna hitam dan abu-abu terkesan lebih formal, ini jauh lebih aman.

Hindari dress dengan potongan rendah atau yang memiliki celah terlalu tinggi.

Hindari dress dan rok yang terlalu ketat.

Hindari pakaian dengan potongan leher yang terlalu lebar dan tali bahu yang tipis.
Pilih celana panjang bernuansa khaki, corduroy, linen ataupun celana setelan.

No jeans, kecuali jika diperbolehkan. Jika diperbolehkan mengenakan celana jenis ini, hindari
penggunaan distressed jeans dan jeans yang banyak memiliki sobekan.

Gunakan warna yang netral.

Gunakan alas kaki yang berkelas dan nyaman


Coba gunakan sepatu kulit, flat trouser shoes, high heels dan open toed shoes tetapi pastikan kamu tidak
mendapat masalah ketika berjalan dan berdiri saat mengenakannya. Jika kamu menginginkan paduan desain
yang bagus dan kenyamanan, gunakan pilihan yang terakhir.
Jangan pernah kenakan sendal jepit dan sneakers.

Lengkapi tampilan kamu dengan assesoris yang bercahaya dan tas


yang simpel
Cara mudah untuk memastikannya adalah dengan menanyakan diri kamu pertanyaan berikut:

Apa saya akan mengenakannya ketika pergi hangout?

Apa saya akan mengenakannya saat tidur?

Apa saya akan mengenakannya saat melakukan pekerjaan halaman?

Apa saya akan mengenakannya saat pesta kostum?


Jika kamu menjawab TIDAK pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebaiknya kamu tidak mengenakannya
saat wawancara.
Keinginan untuk berpenampilan agar wawancara berjalan lancar adalah hal baik dan terpenting saat ini. Ambil
manfaat dari hal yang kamu gunakan untuk meningkatkan kualitas lamaran kamu, bahkan untuk hal sepele
seperti memilih busana yang tepat untuk menghadiriwawancara kerja.

Apa Kelemahan dan Kelebihan Anda?


AddThis Sharing Buttons

Pertanyaan tentang kelemahan dan kekuatan dari diri seorang kandidat pasti akan selalu muncul dari setiap
wawancara kerja. Pertanyaan tersebut digunakan perekrut untuk mengetahui gambaran tentang personaliti, cara
kerja hingga bagaimana cara berkomunikasi seorang kandidat. Jawaban yang bagus pun pasti akan
meninggalkan kesan yang baik di mata perekrut.

Menjawab Pertanyaan Apa Kelemahan dan Kelebihan Anda?

Jujur Itu Nomor Satu


Jawablah dengan jujur ketika menjawab pertanyaan apa kelemahan dan kekuatan oleh perekrut. Kamu tidak
perlu memoles jawaban agar terlihat wah. Selain itu, kamu harus bisa menyakinkan perekrut bahwa jawaban
tersebut memang benar-benar karaktermu yang sebenarnya.

Pilih Jawaban yang Benar


Dalam memilih jawaban pertanyaan tersebut, lihat lagi lowongan pekerjaan yang kamu lamar. Fokus kepada
kekuatan yang kamu punya dan relevan terhadap lowongan pekerjaan. Selain itu, kamu juga harus memikirkan
kelemahan dirimu yang sekiranya membawa dampak tidak terlalu berarti terhadap lowongan pekerjaan
tersebut.

Jawab Setiap Pertanyaan


Jangan pernah merasa terlalu rendah diri atau arogan ketika berbicara tentang kekuatan dan kemampuan yang
kamu miliki. Begitu pun sebaliknya, jangan pernah merasa malu ketika berbicara tentang kelemahanmu.
Dengan menjawab setiap pertanyaan dengan jujur maka perekrut bisa mengetahui profil calon kandidat lebih
dalam. Jadi, jangan pernah menjawab bahwa kamu tidak memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jangan Menyalahkan Orang Lain

Ketika kamu membahas apa saja kelemahanmu, jangan pernah menggunakan orang lain untuk disalahkan atas
kekuranganmu tersebut. Kamu harus bisa menjawab apa saja kelemahanmu tersebut dengan penuh tanggung
jawab.
Berikut kami berikan beberapa pilihan jawaban yang bisa kamu gunakan dalam menjawab pertanyaan apa saja
kelebihan dan kelemahanmu. Kamu bisa menjabarkan lebih lanjut dengan kata-kata sendiri.

Kelebihan
Buat daftar apa saja kelebihan dan kemampuan yang kamu miliki. Pastikan kelebihanmu tersebut dapat dipakai
langsung di dunia kerja. Tambahkan beberapa pengalaman yang pernah kamu alami ketika menjawab
pertanyaan ini.
Berikut beberapa contoh kelebihan yang bisa kamu gunakan untuk menjawab:

Percaya diri
Komitmen tinggi terhadap pekerjaan
Penuh semangat
Rapi
Kemampuan komunikasi yang baik
Kemampuan interpersonal yang baik
Dapat bekerja dalam tim

Kelemahan
Dalam menjawab kelemahan, sebaiknya kamu menjabarkan kelemahan dan juga caramu untuk memecahkan
kelemahanmu tersebut. Dengan menyertakan jawaban pemecahan masalahmu tersebut, dapat berdampak pada
menyakinkan perekrut bahwa kamu merupakan seorang dengan problem solving yang baik.

Jika kamu merupakan fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman kerja, kamu harus
memperlihatkan ketertarikan atas pekerjaan yang kamu lamar. Jabarkan mengenai langkah-langkah yang
telah kamu ambil untuk menunjang kariermu nanti. Contohnya, ketika kamu mengambil kursus PHP untuk
menunjang kariermu sebagai Web Developer.

Jika kamu melamar pekerjaan yang tidak berhubungan dengan angka dan statistik, kamu bisa
mengatakan bahwa kamu lemah dengan matematika. Tambahkan juga bahwa kamu sedang berusaha untuk
mengatasi kelemahanmu ini. Contohnya, kamu bisa mengatakan bahwa kamu sedang giat untuk belajar
mengenai program komputer yang digunakan untuk menghitung dengan cepat.

Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert

Kamu juga bisa mengatakan bahwa kelemahanmu dapat berarti kelebihanmu juga. Contohnya, kamu
merupakan orang yang tidak sabar ketika bekerja karena kamu ingin pekerjaanmu tersebut selesei dengan
cepat. Jangan lupa tambahkan bahwa kamu selalu membuat to-do-list yang kamu gunakan sebagai penentu
prioritas pekerjaan.

Selalu ingat, bahwa satu-satunya cara untuk menyakinkan dan membuat perekrut berkesan adalah dengan
memberi jawaban jujur.

Bekerja di Bidang Akunting dan Keuangan


AddThis Sharing Buttons
Hampir tidak ada perusahaan, besar maupun kecil, yang tidak mempunyai divisi yang bertanggung jawab atas
keuangan organisasi termasuk diantaranya membuat laporan keuangan. Laporan ini akan digunakan untuk
menilai kesehatan dan perkembangan perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholder atau
investor dalam mengambil berbagai keputusan yang melibatkan masa depan perusahaan. Laporan ini juga bisa
mencerminkan kinerja kerja karyawan yang bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen perusahaan
tersebut.
Besarnya peran dan fungsi divisi keuangan membuat demand atau permintaan akan tenaga kerja di bidang ini
terus meningkat. Di jobsDB.com sendiri ada sekitar ribuan lowongan di bidang akunting, perpajakan dan
keuangan yang ditayangkan. Banyaknya permintaan juga membuat ilmu akuntansi dan keuangan banyak
diminati calon mahasiswa dengan harapan bisa bekerja di bidang yang paling dibutuhkan perusahaan.
Berdasarkan data lowongan kerja yang tayang di jobsDB.com, beberapa posisi favorit bidangakunting yang
paling sering dibutuhkan oleh perusahaan adalah :
1.
2.
3.
4.

Staff Akunting
Accounting Supervisor
Chief Accounting
Internal Auditor

Staff Akunting
Karyawan yang memegang posisi ini bertanggung jawab untuk menjalankan proses akunting,cash advance dan
laporan pengeluaran yang semuanya akan diintegrasikan ke dalam laporan keuangan.
Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang staf akunting :
1.
2.
3.
4.

Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai (D3 / S1 Akuntansi)


Menguasai aplikasi komputer untuk akunting
Memiliki kemampuan analisa yang baik
Detail dan teliti.

Accounting Supervisor
Beberapa tugas penting seorang accounting supervisor adalah memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri
jurnal keuangan harian perusahaan, menyiapkan laporan perputaran cash, laporan pajak perusahaan dan
laporan keuangan. Seorang accounting supervisor juga harus menciptakan prosedur dan terus mengembangkan
sistem internal untuk memastikan efektifitasnya.
Kualifikasi untuk accounting supervisor kurang lebih sama untuk staf akunting, hanya perlu ditambahkan

pengalaman, paling tidak 5 tahun di bidang yang sama dan memiliki ilmu komunikasi yang baik, memiliki
inisiatif tinggi dan bisa bekerja di bawah pengawasan minimal.
Chief Accounting
Tugas seorang chief accounting lebih kepada mengkoordinir operasional penyusunan laporan keuangan
(bulanan maupun tahunan), membuat bujet perusahaan dan perencanaan aliran dana perusahaan. Chief
accounting juga harus memimpin jalannya rutinitas di bagian keuangan serta bertanggung jawab akan fungsi
total di bagian akunting. Posisi chief accounting memiliki kualifikasi yang sama dengan accounting
supervisor dengan tambahan pengalaman paling tidak 5 tahun sebagai supervisor accounting, memahami seluk
beluk perpajakan dan pengetahuan yang mendalam mengenai keadaan keuangan perusahaan.Personality
traits yang harus dimiliki adalah sikap kepemimpinan yang cukup matang, self-motivated, memiliki
manajemen waktu yang baik dengan keterampilan komunikasi yang baik.
Tingkatkan kesempatan Anda untuk direkrut. Perbarui Profil jobsDB
Internal Auditor
Posisi ini muncul dari kegiatan khusus bidang akuntansi dengan menggunakan metode penilaian. Secara luas
fungsinya adalah membantu perusahaan untuk meraih target dengan melakukan aktifitas internal auditing.
Dengan melakukan analisa proses, prosedur dan aktifitas bisnis dan pengawasan, internal auditor berusaha
untuk menyempurnakan setiap aktifitas penilaian dan pengawasan. Scope dari tanggung jawab
seorang internal auditor sangat luas mencakup diantaranya efektifitas operasional, reabilitas laporan keuangan,
pendataan dan penjagaan aset perusahaan serta memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang internal auditor:
1.
2.
3.
4.
5.

Memiliki latar belakang pendidikan akuntansi/ perpajakan


Memiliki pengalaman di institusi keuangan, mempersiapkan rencana dan laporan audit
Memiliki pengetahuan mengenai sistem dan peraturan perpajakan
Terkadang memiliki sertifikat (contoh C.I.A) juga dibutuhkan
Personality traits yang dibutuhkan antara lain adalah ; jujur, teliti, disiplin and bertanggung jawab.

Tips Menulis Resume yang Benar

Beberapa perusahaan lebih memilih apabila kamu mengirim resume dalam bentuk Jadi, sebaiknya
kamu membuat resume dalam program umum seperti MS Word agar mudah untuk dibuka.
Awal resume sebaiknya berisikan data diri kamu seperti nama, alamat lengkap, nomor telepon dan
alamat email. Pastikan alamat email yang kamu punya adalah alamat email yang profesional, jangan
gunakan kalimat yang alay.
Selanjutnya adalah riwayat pendidikan berserta kualifikasinya. Contohnya, tuliskan apa jurusan ketika
kamu kuliah.
Next adalah tulis riwayat pekerjaan berdasarkan kronologi waktu mulai dari yang terbaru. Sertakan
juga apa posisi dan tanggung jawabmu.
Jika kamu mempunyai website atau senang menulis dalam blog, jangan lupa untuk dicantumkan ya.
Terakhir jangan lupa untuk mengecek ejaan dalam resume. Ingat lho, resume digunakan HRD untuk
menilai calon kandidat, jadi pastikan saat mengirimkannya, resume milikmu sudah sempurna. Jika
memungkinkan, minta bantuan kenalanmu untuk membaca dan me-review ejaan atau tata bahasa.
Jika kamu melamar pekerjaan via email, attach file-nya dan jangan menulis dalam bodyMenulis
dalam body email kadang kala bisa terlihat tidak rapih dan bisa juga ada kalimat yang terpotong sehingga
HRD perusahaan akan susah membacanya.

Jika tidak diminta, kamu tidak perlu mengirimkan foto kopi sertifikat atau pun referensi dari
perusahaan sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut bisa kamu serahkan saat wawancara kerja nanti.

Kesalahan dalam Menulis Resume Kerja

Inkonsistensi
Biasanya, setelah HRD melihat resume milikmu, mereka akan melakukan background checkyang dimulai dari
Google. Apabila kamu mempunyai profil LinkedIn, mereka akan mengecek melalui LinkedIn milikmu. Nah,
HRD akan melihat inkonsistensi yang ada di resume milikmu dan profil LinkedIn.
Namun, bukan berarti kamu harus menyamakan semua poin dalam resume dengan profil LinkedIn. Cukup
samakan riwayat pekerjaan, baik yang sekarang atau yang telah lalu, jabatan dan lama waktu kamu bekerja di
masing-masing perusahaan.
Sayangnya, banyak pencari kerja yang kurang jujur dalam menulis resume. Banyak dari mereka yang
menambah-nambahkan atau hanya menulis bekerja di perusahaan top saja, dan mengesampingkan apabila
mereka pernah bekerja di perusahaan yang kurang terkenal. Padahal, bila mereka melakukan kesalahan
tersebut ada dua poin kesalahan yang mereka lakukan. Pertama, mereka gagal menunjukkan progress karier
yang mereka telah lakukan. Kedua, perekrut akan menemukan inkonsistensi para pencari kerja.

Kontak Informasi Tidak Lengkap


Menurut pengakuan beberapa rekan HRD kami, banyak dari mereka yang masih menemukan resume kandidat
yang tidak mencantumkan kontak informasi yang lengkap. Sehingga untuk menghubungi kandidat pun akan
sangat susah.
Ketika kamu membuat resume, sangat disarankan untuk menyertakan kontak informasi seperti nomor telepon
rumah atau nomor handphone dan alamat email. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui kontak informasi
apabila kamu mengganti kontak tersebut.

Informasi Tidak Relevan


Seperti yang telah kami jelaskan di beberapa artikel kami, bila kamu melamar pekerjaan sebagai IT developer,
sebaiknya tidak perlu mencantumkan pengalamanmu sebagai guru tari salsa di riwayat pekerjaan.
Contoh lain dari pemberian informasi tidak relevan dalam resume adalah kegiatan di luar kantor yang tidak
menunjang pekerjaanmu di kantor. Seperti, apabila kamu adalah seorang akuntan namun memiliki pekerjaan
sampingan sebagai desainer baju pesta. Hal tersebut tentulah sangat bertolak belakang.

jobsDBers, ingat lho resume merupakan senjata awal yang utama ketika melamar pekerjaan. Untuk itu
pastikan kamu mengirim resume yang dapat mengesankan HRD dan perekrut, sehingga mereka akan
mengundangmu untuk ke tahap selanjutnya yakni wawancara pekerjaan.

Jangan buang kesempatan emasmu dengan mengirim resume dengan informasi yang tidak relevan. Pastikan
juga perjelas resume milikmu dengan konsistensi dan sertakan kontak informasi yang paling update. Selalu
semangat dalam meraih pekerjaan yang lebih baik bersama jobsDB. Good luck.

Cara Agar Resume Mendapatkan Perhatian HRD

Daftar Referensi
Beberapa orang ada yang mencantumkan daftar referensi di dalam resume mereka. Ya memang, ada beberapa
perekrut yang ingin mengetahui apakah kandidat tersebut kompeten atau tidak. Namun, apabila kamu
mencantumkan daftar referensi beberapa kenalanmu di dalam resume, maka kamu salah besar. Eittsss Tapi
jangan khawatir, kamu masih bisa menempatkan daftar referensi di halaman terpisah, jangan di halaman
utama.
Peraturan umum yang ada di dalam dunia rekrutmen adalah, sebaiknya kamu jangan mencantumkannya daftar
referensi apabila tidak diminta oleh perekrut. Terlebih lagi, jangan sekali-kali menulis seperti berikut Daftar
Referensi: Tersedia Apabila Diminta di dalam resume. Lebih baik kamu menulis daftar referensi di halaman
terpisah sehingga perekrut yang membaca resume milikmu dapat menghemat waktu mereka.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert

Menggunakan Kalimat Dibanding Menjelaskannya dalam


Bentuk Poin
jobsDBers, ingat bahwa tidak hanya kamu saja lah yang mengirimkan lamaran pekerjaan. Ada banyak kandidat
lain yang mengirimkan lamaran pekerjaan kepada lowongan yang sama. Ini berarti, tak banyak waktu yang
dipunyai oleh perekrut untuk melihat satu persatu resume dari kandidat. Permudah proses seleksi perekrut
dengan cara menulis resume milikmu dalam bentuk poin, seperti latar belakang pendidikan, keahlian dan
riwayat pekerjaan.

Membuat Daftar Penghargaan Tanpa Adanya Data


Quantitatif Sebagai Pendukung
Para HRD dan perekrut biasanya menaruh perhatian berlebih dengan angka, gambar dan data ketika melihat
resume kandidat. Ketika kamu menjelaskan bahwa kamu telah membantu perusahaan mencapai target
perusahaan, perekrut ingin mengetahui seberapa besar perananmu tersebut. Tambahkan berapa persen
pencapaianmu terhadap target dan sebaiknya gambarkan juga bagaimana kamu bisa mencapai target tersebut.
Sebagai tips tambahan, gunakan pertanyaan bagaimana ketika akan menulis pencapaian yang telah kamu
raih. Jika kamu menjelaskan telah mendatangkan revenue sekian persen kepada perusahaan, jangan lupa juga
ceritakan langkah apa yang kamu gunakan untuk mencapainya.

Kesalahan Eja dan Tata Bahasa


Bila HRD dan perekrut menemukan kesalahan eja dalam suatu kata dan bahkan kesalahan tata bahasa dalam
resume kandidat, besar kemungkinan kandidat tersebut tidak akan dipanggil untuk ke tahap selanjutnya.
Jangan lupa untuk membaca ulang dan meminta bantuan teman untuk membaca resume milikmu. Supaya lebih
mudah, print resume sehingga kamu bisa mengeceknya secara manual apa yang telah kamu tulis. Pastikan
resume milikmu benar 100% dan tidak kesalahan sebelum mengirim kepada perusahaan impian.

Alamat Email Tidak Profesional


Resume-mu sudah profesional, namun alamat email malah alay dan tidak profesional. Wah kalau begitu,
jangan harap akan dipanggil oleh HRD ya.
Sebaiknya gunakan alamat email yang profesional dan simple. Gunakan namamu untuk alamat email adalah
pilihan terbaik. Jika kamu merupakan fans berat dari One Direction atau bahkan seorang Beliebers, sebaiknya
simpan rasa kagum terhadap idolamu tersebut dan buat alamat email profesional yang bisa kamu gunakan
ketika melamar pekerjaan. Satu tips lagi, jangan gunakan alamat email kantor, kecuali kamu merupakan
seorang wiraswasta.

Foto
Jangan menambahkan foto di dalam resume-mu, kecuali kamu melamar pekerjaan sebagai model atau aktor.
Namun, kamu masih boleh kok mencantumkan foto ke dalam resume dengan pose pas foto. Pastikan fotomu
tersebut tidak terlalu heboh, biarkan kemampuan, pendidikan dan pengalaman bekerja yang berbicara dalam
resume milikmu.

Gaya Bahasa
Resume adalah dokumen profesional jadi sebaiknya jangan gunakan gaya bahasa seperti berbicara kepada
teman atau bahkan membocorkan informasi personal. Tambahkan pengalaman menjadi volunteer sebagai nilai
tambah dalam resume-mu atau berikan penjelasan (sangat) singkat mengenai hal-hal yang membuatmu
tertarik.

Kesimpulannya
Dengan banyaknya kandidat yang mengincar posisi pekerjaan yang sama, mungkin dapat membuatmu ingin
menulis resume dengan sedikit melebihkan beberapa hal. Namun, jangan sampai kamu melakukan hal tersebut
lho jobsDBers. Percaya dirilah dan gunakan resume-mu yang jujur untuk menonjolkan kemampuan yang kamu

punya sehingga diakhir perjuangan mendapatkan pekerjaan kamu dapat tersenyum bangga atas kerja keras
yang telah kamu lakukan. Good luck!

Alasan Paling Umum Kenapa Kamu Belum Mendapatkan Panggilan HRD

Kami mengerti, masa-masa menunggu respon dari HRD dapat membuat frustasi dan galau, terlebih lagi bila
kamu sudah berlatih dengan giat mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya diajukan oleh pewawancara.
Lalu, sebenarnya apa yang salah? Mengapa resume-mu belum mengantarkan ke pekerjaan yang tepat? Ada
banyak alasan yang menjadi faktor terhadap hal tersebut. Diantaranya

Kualifikasimu Tidak Sesuai dengan yang Dicari


Jika kamu melamar pekerjaan yang mempunyai kualifikasi 3 tahun pengalaman bekerja, sedangkan kamu
merupakan seorang fresh graduate, maka jangan harap HRD akan memanggil untuk ke tahap selanjutnya.
Intinya be realistic.
Untuk mencegah rasa kekecewaan yang akan timbul kamu harus memperhatikan dengan seksama kualifikasi
apa yang dicari untuk suatu lowongan pekerjaan. Lamarlah pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang
kamu punya. Jika kamu menemui lowongan pekerjaan yang kualifikasinya hampir mirip dengan kemampuan
yang kamu punya (misalnya saja ada satu kualifikasi yang tidak sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki),
jelaskan di cover letter bahwa kamu menyadari ada satu aspek yang tidak sesuai dengan kemampuan dan
jelaskan juga bahwa kemampuanmu yang lain dapat menunjang pekerjaan tersebut nantinya.

Tidak Mengikuti Format Resume


Kamu mungkin mempunyai pemikiran bahwa apabila format resume-mu lain daripada kandidat lainnya, maka
HRD akan mempertimbangkan dirimu. Pemikiranmu tersebut sangat jelas salah. Kamu haruslah mengikuti
format resume yang sudah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Tidak ada pengecualian dan tidak ada bantahan.
Ketika HRD perusahaan tersebut melihat resume kandidat yang tidak mengikuti format, besar kemungkinan
bahwa resume kandidat tersebut tidak akan dilihat oleh mereka.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert

Mengirimkan Cover Letter yang Sama ke SEMUA


Perusahaan
Kesalahan paling dasar yang sering dilakukan pencari kerja adalah membuat template cover letter berarti dapat
mengirimkan cover letter tersebut ke semua perusahaan. Sebuah template cover letter adalah sebuah contoh
sebagai pegangan membuat cover letter versimu sendiri. Isi dari cover letter harus disesuaikan dengan
perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Baca ulang setiap perusahaan yang akan kamu kirimkan lamar
pekerjaan dan buat cover letter yang sesuai dengan perusahaan tersebut sespesifik mungkin.

Contohnya, apabila kamu menemukan lowongan pekerjaan sebagai entry-level web designer, dan kebetulan
kamu berminat dengan posisi tersebut, jelaskan di cover letter bahwa kamu tertarik dengan lowongan
pekerjaan tersebut. Masih kebingungan bagaimana membuat cover letter? Klik di sini.

Resume-mu Tertumpuk Resume Kandidat Lain


Saat kamu melamar pekerjaan di jobsDB, apakah kamu telah memeriksa kapan iklan lowongan pekerjaan
tersebut ditayangkan? Jika kamu melamar iklan lowongan pekerjaan yang tayang sudah seminggu, maka sudah
pasti resume-mu tertumpuk diantara kandidat lainnya. Lalu bagaimana caranya agar resume milikmu berada di
atas pencarian? Simple,dengan cara memantau terus iklan lowongan pekerjaan yang kamu mau. Jika
memungkinkan, ceklah iklan lowongan tersebut sekali atau dua kali sehari. Begitu kamu melihat iklan
lowongan pekerjaan yang menarik minat, maka itu tanda untuk segera melamar pekerjaan tersebut.
Apabila kamu merasa poin-poin diatas sama dengan pemikiranmu, ambil langkah pencegahan sesegara
mungkin. Memang tidak ada garansi bahwa kamu akan mendapatkan panggilan wawancara kerja secapatnya,
namun langkah pencegahan dapat meningkatkan kesempatanmu untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
Bersabarlah dan poin yang penting adalah jangan duduk diam termangu. Tetaplah aktif mencari pekerjaan.
Jaga networking, lakukan riset dan selalu kembangkan kemampuan agar kesempatan bekerja semakin terbuka
lebar.
Berikut cara menerapkan prinsip marketing dalam menulis sebuiah resume.

Produk
Kamu adalah produk tersebut. Di sisi lain, resume kamu merupakan senjata untuk mempromosikan merk diri
kamu. Seorang marketing seringkali melihat produk mereka dan bertanya, Apa kegunaan dari produk saya?
Pertanyaan ini berlaku juga untuk kamu. Permintaan atau demand macam apa yang harus kamu penuhi dan hal
ini harus tercermin dalam resume kamu. Jika perusahaan membutuhkan seorang Web Developer dengan
pengalaman Systems Administration maka kamu harus membuat resume kamu terlihat dan terdengar bahwa
kamu adalah orang yang mereka butuhkan. Seperti seorang marketing pada produk apapun, selalu ingat untuk
menulis resume dengan gaya tertentu sehingga akan terlihat berbeda dibanding dengan pelamar lainnya. Ini
akan bermanfaat untuk kamu.

Lokasi
Menulis resume adalah hal yang bersifat teknis. Hal tersebut membutuhkan ketelitian dalam membangun
informasi yang relevan sehingga tercipa sebuah resume yang baik. Seorangmarketing tau pasti di mana dia
akan menempatkan produknya di tempat atau lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Kamu dapat
mempraktikkan hal ini dengan menempatkan informasi-informasi penting di tempat yang dapat dilihat oleh
manajer perekrut secara mudah. Semua informasi harus ditulis secara logis. Pengalaman kerja tidak harus
ditulis secara berurutan, tekankan pada pengalaman kerja, sertifikat dan pelatihan yang menurut kamu paling
penting dan tentunya relevan terhadap posisi yang kamu lamar.

Harga
Harga kamu lebih dari sekedar nominal gaji yang ingin kamu terima. Ini lebih kepada bagaimana elemenelemen penting dari diri kamu ditekankan di dalam resume. Jika kamu berpikir bahwa diri kamu adalah sebuah
properti real estate, kamu ingin meyakinkan kepada pembeli bahwa setiap uang yang mereka keluarkan adalah
sesuatu yang layak. Dalam konteks yang sama, kamu juga ingin seorang manajer perekrut berpikir bahwa
kamu layak dengan pekerjaan dan pembayaran yang mereka tawarkan. Mungkin sulit mengukur kualitas diri
kamu, maka dari itu penting untuk mencantumkan prestasi yang pernah kamu raih dalamresume kamu. Dengan
menuliskan kontribusi dan prestasi penting kamu miliki, kamu akan menciptakan sebuah resume yang bernilai
daripada sebuah resume deskriptif yang membosankan. Bursa kerja jelas sangat kompetitif, kamu perlu untuk
memastikan resumekamu pantas atas harga yang kamu minta.

Promosi
Sebagai seorang pencari kerja, alat promosi kamu terbatas, hanya cover letter dan resumekamu. Ini fakta bagi
pencari kerja pemula. Meskipun penting untuk memasarkan merk diri kamu dan nilai di luar sebuah resume,
seiring berjalannya waktu, resume kamu hanyalah tiket untuk mendapatkan undangan wawancara.
Tulis resume sebagaimana kamu sedang membuat presentasi yang proporsional. Ketika sedang
mempromosikan diri kamu, jangan ceritakan melainkan tunjukkan, dan yang terpenting jangan berlebihan.
Seorang marketingseringkali berprinsip untuk melakukan promosi secara cukup dan tidak berlebihan, ini yang
kamu harus terapkan saat menulis resume. Cantumkan deskripsi yang singkat dengan beberapa detil yang
berkaitan, ini sudah cukup. Buang segala informasi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan yang kau lamar, ini
akan sangat membantu manajer perekrut.

Produk yang baik tidak dapat menjual dirinya sendiri, inilah mengapa eksistensi seorangmarketing dibutuhkan.
Layaknya sebuah produk yang baik, kamu bisa saja merupakan seorang kandidat yang bertalenta, namun jika
kamu gagal memasarkan dirimu, kamu akan jauh dari kata sukses. Dengan menerapkan 4
prinsip marketing ini saat menulis resume kamu sebeneranya sedang mengaplikasikan prinsip yang sudah
terbukti sukses darr para marketingyang sukses. Gunakan ini untuk menciptakan sebuah dokumen yang
mampu menunjukkan kemampuan potensial kamu dan meningkatkan kesempatan untuk meraih kesuksesan
dalam karier.

Lancar Wawancara Kerja

Selalu Berpikir Positif


Seperti yang tertera dalam Hukum Tarik Menarik, ketika kamu berpikiran negatif maka hasil yang didapat
akan negatif pula. Pastikan untuk selalu berpikir positif dan tetap percaya diri. Selalu ingat bahwa pasti ada
alasan baik yang menjadikan kamu layak dipanggil untuk maju ke tahap selanjutnya.

Matangkan Dirimu untuk Wawancara Kerja


Hal yang sangat penting sebelum kamu datang ke wawancara kerja adalah melakukanresearch terhadap
perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Tak hanya menambah pengetahuanmu saja, namun juga bisa membuat
kamu semakin percaya diri dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja yang diajukan oleh perekrut. Jangan
lupa juga untuk menyiapkan jawaban pertanyaan seperti, Ceritakan tentang diri Anda atau Mengapa Anda
meninggalkan pekerjaan terdahulu?
Selain itu, persiapkan juga rute perjalanan yang kamu ambil menuju lokasi wawancara kerja. Persiapkan
strategi tersebut maksimal satu hari sebelum hari wawancara kerja agar kamu tidak terburu-buru sehingga
menyebabkan keterlambatan ke wawancara kerja.

Tetap

Relax

Setelah persiapan untuk wawancara kerja telah selesai langkah selanjutnya adalah menjaga tubuh dan
pikiranmu untuk tetap santai dan tidak terlalu stress. Jika kamu merasa masihnervous, tarik napas dalam-dalam
dan hembuskan secara perlahan sebelum masuk ke ruang wawancara kerja. Langkah tersebut dapat membantu
untuk menenangkan pikiran. Jangan merasa kecewa jika kamu tidak dapat perform dengan baik ketika sesi
wawancara kerja. Lupakan yang telah berlalu dan fokus untuk menjadi yang lebih baik lagi di kesempatan
yang akan datang.
Sesi wawancara kerja memang merupakan hal yang ditunggu-tunggu bagi para pencari kerja. Untuk itu,
merupakan hal yang wajar jika kamu mengalami kegugupan. Namun, jangan sampai kegugupan tersebut
menjadi penghalang untukmu meraih karier yang lebih baik. Dengan tetap berpikiran positif, tenang dan
melakukan research seputar perusahaan dan posisi yang kamu lamar, kamu dapat menjalani wawancara kerja
dengan lancar. Tetap semangat!
Wawancara kerja menjadi tahapan penting untuk melengkapi perjuanganmu mendapatkan karier impian. Untuk
itu tentu saja kamu tidak boleh sembarangan dalam menghadapinya.
Berikut tips jitu yang bisa mengantarkanmu ke wawancara kerja sukses.

Siapkan Daftar Pertanyaan


Buat daftar pertanyaan seputar perusahaan dan posisi pekerjaanmu nanti, seperti:

Apa posisi pekerjaanmu?


Apa saja yang menjadi tanggung jawab pekerjaanmu?
Apakah posisi tersebut adalah jabatan baru atau menggantikan yang telah resign?
Apakah ada pelatihan sebelum bekerja atau induction?
Apakah nanti ketika bekerja perusahaan memberikan kesempatan untuk karyawannya berkembang
seperti memberikan beasiswa atau mengirim training?

Apa visi dan misi perusahaan ke depannya?


Apa saja kemampuan yang diharapkan perusahaan kepada kamu?
Kapan terakhir kamu bisa memberikan keputusan?

Persiapan Sebelum Wawancara Kerja


Menurut riset, pewawancara telah memutuskan penilaian mereka terhadap kandidat dari 8 detik pertama
bertemu. Waktu-waktu selanjutnya digunakan mereka untuk memastikan apakah penilaian mereka tersebut
benar atau tidak.
Untuk berjaga-jaga, bawalah salinan dari resumemu dalam setiap wawancara kerja yang kamu jalani. Datang
setidaknya 10 menit sebelum waktu wawancara agar tidak terlambat.

Bermacam-Macam Pertanyaan Wawancara Kerja


Ketika mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang akan diajukan pewawancara nanti jangan membuat
terlalu detail. Jangan lupa bahwa pewawancara bisa saja menanyakan pertanyaan-pertanyaan lain.

Latar Belakang Umum


Jika kamu melamar pekerjaan untuk pertama kalinya, sebaiknya fokus kepada kegiatan ekstra kurikuler,
pendidikan dan kualifikasinya. Kamu juga bisa menjelaskan kegiatan voluntirmu di bidang sosial jika ada.

Kualifikasi
Saat ditanya kualifikasi apa yang kamu miliki, kamu sebaiknya menjelaskan tiga aspek yakni pendidikanmu,
riwayat pekerjaan dan personal life yang berhubungan. Ingat lho, jawaban darimu dapat menjadi faktor
penentu apakah kamu diterima atau tidak, jadi pastikan kamu memberikan jawaban yang jelas dan memorable.

Pengalaman
Jelaskan secara detail dan jelas mengenai pengalaman kerjamu, pengalaman berkomunitas atau pendidikanmu
dan ceritakan juga bagaimana pandanganmu terhadap bidang industri pekerjaanmu sebelumnya (atau
perusahaan yang kamu diwawancarai ini) hingga jabatanmu nanti.

Alasan Kamu Melamar Pekerjaan


Jika ini merupakan pekerjaan pertamamu, jelaskan mengapa kamu tertarik terhadap pekerjaan tersebut,
persiapan apa saja yang sudah kamu persiapkan untuk kariermu nanti dan bagaimana pengalamanmu
mendukung kariermu.

Objektif Karier
Saat ditanyakan mengenai pandangan masa depan, jelaskan saja pemikiranmu mengenai objektif karier yang
kamu punya dan langkah apa saja yang kamu ambil untuk mewujudkan impian tersebut.

Manajemen Krisis
Dalam beberapa wawancara kerja, kandidat akan dites mengenai bagaimana mereka meng-handle situasi
khusus seperti situasi krisis. Langkah yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu dulu krisis atau
permasalahan apa yang timbul agar kamu bisa mengambil tindakan yang benar.
Di akhir-akhir wawancara kerja, HRD akan memberikanmu kesempatan untuk bertanya. Kamu bisa
menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan seputar perusahaan tersebut. Contohnya, tanyalah apa saja
rencana perusahaan dalam beberapa tahun ke depan atau dukungan apa yang diberikan perusahaan untuk
karyawannya. Kuncinya, kamu harus tetap percaya diri ketika menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan tersenyum kepada HRD perusahaan ketika mengakhiri
wawancara kerja. Tanyakan jangka waktu kamu akan diberikan kabar mengenai proses rekrutmen.

Tips Wawancara Kerja Berjalan Sukses


Sebelum Interview

Kenali lebih dalam tentang perusahaan dan pewawancara nanti.


Jangan lupa untuk membawa salinan resume dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
Jangan hanya mengubah mode handphone menjadi silent, tapi matikan.
Datang maksimal 15 menit sebelum waktu wawancara kerja. Jangan datang terlalu mepet waktu
apalagi datang terlambat.
Tingkatkan kesempatan Anda untuk direkrut. Perbarui Profil jobsDB

Saat Wawancara Kerja

First impression itu penting. Jadi jabat tangan pewawancara kerja dengan penuh percaya diri dan
ramah.
Jawab pertanyaan pewawancara dengan detail dan juga dengan nada yang positif, termasuk ketika
mereka menanyakan apa kelemahanmu.
Fokuslah kepada keahlianmu yang paling relevan terhadap posisi pekerjaan yang kamu lamar. Para
pewawancara biasanya ingin mengetahui kontribusi apa yang bisa diberikan oleh kandidat terhadap
perusahaan mereka.
Penasaran dengan gaji yang ditawarkan? Tanyalah kisaran gaji yang akan diberika di akhir wawancara
kerja.

Setelah Wawancara Kerja

Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih setelah wawancara kerja berakhir. Berterima kasih atas
waktu yang diberikan dan kamu bisa juga merekap poin-poin penting selama wawancara kerja berlangsung
tadi.
Tahan dirimu untuk tidak mem-posting apa pun di media sosial, termasuk betapa suksesnya
wawancara kerja tadi.

Wawancara kerja merupakan tahapan paling penting dalam usahamu meraih karier yang lebih baik. Maka
jangan biarkan kesempatan tersebut terlewatkan begitu saja. Dengan persiapan yang baik maka hasil baik pun
yang akan kamu dapat. Tetap semangat!

Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja

Ceritakan Diri Anda


Pertanyaan ini bukan ditanyakan agar kamu menceritakan perjalanan hidupmu dari bayi hingga saat ini.
Perekrut hanya ingin mengetahui mengapa kamu tertarik dengan posisi yang kamu lamar dan apa kualitas yang
kamu miliki.
Jadi, jangan memberikan jawaban yang menceritakan tentang biodatamu (Nama saya Kevin dan saya seorang
penulis dan content strategist). Sebaiknya, kamu menceritakan dari mulai bagaimana kamu memutuskan untuk
berkarier di suatu bidang dan mengapa kamu melamar posisi tersebut.
Contohnya:
Pada 2001, saya bekerja sales executive di salah satu perusahaan IT. Membantu klien merupakan
pengalaman yang mengesankan, tapi saya lebih tertarik pada bagaimana membuat HTML dan web design
kemudian saya mulai menggunakan waktu luang untuk berkumpul dengan teman-teman yang berprofesi
sebagai web designer dan menanyakan mengenai project yang sedang mereka garap. Saya juga sempat
mengikut kelas untuk membahas UI dan UX.
Saat saya mengikuti kelas tersebut, saya menemukan iklan lowongan di perusahaan Anda dan tertarik untuk
melamar di perusahaan Anda. Saya juga sempat melihat design web Anda dan saya semakin yakin untuk
dapat segera bekerja di perusahaan ini.
Kenapa Akan Berhasil:
Otak kita dirancang untuk dengan mudah mengingat cerita. Dan juga format ini akan menunjukkan seberapa
besar passion-mu terhadap pekerjaan dan perusahaan, yang pastinya merupakan hal menarik di mata perekrut.

Apa yang Menjadi Kelebihan Anda?


Kebanyakan orang akan menanggapi pertanyaan ini dengan jawaban , Berkat pengalaman saya di perusahaan
X, saya menguasai di bidang Y. Kemudian, kandidat akan menjelaskan apa kekuatan mereka yang bisa
menguntungkan bagi posisi yang dilamar.
Namun, kamu bisa melakukan hal ini dengan lebih baik dengan menjelaskan situasi seperti apa yang
membuatmu mahir terhadap suatu hal lalu disambungkan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Contohnya:

Saya merupakan seorang yang proaktif. Contohnya, ketika saya menjabat sebagai Community Manager di
Gofish, saya menyadari bahwa kami tidak mempunyai blueprint untuk menjangkau potensial klien setiap
sales executive mengirimkan proposal penawaran versi mereka sendiri. Hal ini tentulah sangat tidak efektif
dan tidak efesien. Jadi saya memutuskan bersama dengan tim lainnya untuk membentuk partnership dan
membuat beberapa guidelines. Hasilnya penjualan meningkatkan dua kali lipat tahun ini.
Saya juga merupakan orang yang tidak ingin melewatkan kesempatan, sehingga saya mencari beberapa poin
yang sekiranya menjadi titik lemah perusahaan sehingga dapat dicari jalan keluar dari permasalahan
tersebut.
Kenapa akan Berhasil:
Sekali lagi, penjelasan dengan tipe bercerita seperti ini akan sangat berhasil. Dengan menceritakan bagaimana
kamu membentuk pengalamanmu, HRD akan teringat dan paham bagaimana kamu mengasah skill. Terlebih
lagi, kamu menambahkan poin bahwa kamu ingin selalu untuk berkembang.

Berikan Alasan Kenapa Kami Harus Merekrut Anda


Ketika ditanyakan alasan apa yang bisa membuat pewawancara yakin untuk merekrut kandidat biasanya
kandidat akan menjawab dengan kemampuan mereka yang dapat menunjang pekerjaan nantinya. Jika kamu
menjawab dengan cara seperti tersebut, percayalah, bukan hanya kamu saja yang memberikan jawaban dengan
meng-listkemampuan yang dimiliki kepada pewawancara.
Contohnya:
Berdasarkan pengamatan saya, brand Anda lebih memilih untuk fokus ke content marketing dibandingkan
display advertising. Pemasaran produk Anda memang menarik dengan berbagai macam campaign yang
kreatif, namun saya yakin jika Anda merekrut orang yang mempunyai background analisis data yang kuat,
impact yang akan dihasilkan pun akan besar. Bila Anda merekrut saya, saya akan memakai kemampuan saya
dibidang analisis kuantitatif untuk meningkatkan pencapaian campaign perusahaan, menambah kerja sama
dengan banyak pihak dan meningkatkan branding perusahaan.
Kenapa akan Berhasil:
Salah satu alasan kenapa perekrut akan meng-hire kandidat adalah karena mereka percaya bahwa kandidat
tersebut mampu memecahkan masalah yang akan dihadapi perusahaan. Jadi pastikan selama wawancara kerja
berlangsung, kamu bisa menjawab dan menyakinkan perekrut bahwa kamu lah orang yang tepat untuk
membantu memecahkan permasalahan yang akan dihadapi perusahaan di masa depan.

Apakah Ada Pertanyaan


Kamu pastilah paham bahwa jawaban tidak ada pertanyaan adalah jawaban yang sangat salah dari pertanyaan
ini. Jika perekrut menanyakanmu apakah ada pertanyaan sebaiknya kamu gunakan kesempatan ini untuk
menanyakan pertanyaan sebanyak mungkin dan sejelas mungkin. Salah satunya kamu bisa mengajukan
pertanyaan berikut:

Apakah ada yang bisa saya lakukan di waktu sekarang hingga Anda menetapkan keputusan akan merekrut
saya untuk meningkatkan saya direkrut oleh perusahaan ini?
Kenapa akan Berhasil
Mengajukan pertanyaan seperti di atas dapat menjawab keraguan yang masih ada dalam benak perekrut
mengenai apakah kamu kandidat terbaik atau bukan. Atau bahkan saat sesi wawancara kerja tadi kamu
melewatkan untuk menyebutkan kemampuan terbaik yang kamu miliki contohnya jika mereka mengatakan
bahwa mereka membutuhkan kandidat yang mengerti mengerti strategi SEO, kamu bisa mengatakan kamu
sedang mempelajari tentang SEO, sehingga kesempatan untuk direkrut semakin besar.
Dengan begitu, kamu akan terlihat semakin percaya diri dan berdedikasi dan hal tersebut dapat dijadikan
penutup wawancara kerja yang manis.
Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan.Buat Job Alert

Menjadi stand out saat wawancara kerja merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh pencari kerja.
Untuk itu lah sebisa mungkin, jawab pertanyaan wawancara dengan cara lain yang tidak basi. Ingat lho,
perekrut telah menanyakan pertanyaan yang sama ke semua kandidat sehingga jika mereka mendengar
jawaban yang standar tentulah mereka akan bosan dan bahkan tidak mempertimbangkan kandidat tersebut.
Tetap semangat meraih pekerjaan yang lebih baik ya! Happy is a better job.

GAJI
REVIEW
JOBS

JURNAL
REWARDS NEW

INDONESIA (ID)

Akun
ADVICE
STAR LEADER
INFOGRAPHIC
ASK THE EXPERT
QUIZ
1. Jurnal

2.

Advices

3. CV Bagus, Tapi Tak Kunjung Dapat Panggilan Kerja? Ini 6 Alasannya

CV Bagus, Tapi Tak Kunjung Dapat


Panggilan Kerja? Ini 6 Alasannya

Oleh Steffi Teowira, 3 hours ago

Anda mungkin tersenyum bangga saat menuliskan sejumlah keahlian, pengalaman, dan prestasi
cemerlang yang telah Anda kumpulkan selama ini ke dalam CV. Anda kemudian memeriksa
sekali, dua kali, beberapa kali untuk kesalahan pengejaan dan tata bahasa. Yup, sudah cukup
impresif. Tapi kok, Anda tidak pernah dihubungi dandipanggil wawancara kerja? Mungkin tanpa
sadar,
Anda
telah
melakukan
salah
satu
kesalahan
ini.

1.Tidak
Relevan
Seberapa keren CV Anda, jika pengalaman dan pendidikan Anda tidak sesuai dengan posisi yang
mereka butuhkan, CV Anda akan dipinggirkan. Cermati dulu deskripsi pekerjaan untuk posisi
yang Anda lamar. Terkadang, Anda hanya perlu mengubah sedikit susunan kalimat untuk
menonjolkan
keahlian
yang
dicari
perusahaan.
2.
Tidak
Mendetail
Anda hanya mencantumkan keahlian Anda dan pengalaman dalam bentuk daftar tanpa
keterangan tambahan. Berikan penjelasan ekstra mengenai keahlian dan pengalaman Anda serta
bagaimana mereka membantu pekerjaan Anda sebelumnya: baik saat Anda membantu dalam
proses set
up,
membantu
meningkatkan
profit
perusahaan,
dan
lain-lain.

3.

Ketahuan

'Memperindah'

CV

cream.hr

Memoles CV boleh saja, tapi jangan coba-coba berbohong. Jangan sekali-kali merombak
informasi dalam CV hanya untuk membuat recruiter terkesan, baik itu nilai IPK Anda, jabatan
Anda, periode kerja Anda, atau yang lainnya. Beberapa recruiter akan mengecek informasi yang
Anda sertakan melalui telepon ke instansi yang berkaitan atau menanyakan langsung saat
wawancara. Jika ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, CV Anda pun akan masuk tempat
sampah.
4.
Terdeteksi
Sebagai
Kutu
Loncat
Jika CV Anda berisi pengalaman kerja singkat di beberapa perusahaan dalam setahun,
kemungkinan besarrecruiter akan langsung ilfeel. Sering pindah-pindah kerja dalam waktu
singkat dapat membuat pihak perusahaan potensial meragukan loyalitas Anda.
5.

Terlalu

Lama

Menganggur

Ada periode vakum panjang antara pekerjaan lama dan sekarang yang membuat pihak
perusahaan mempertanyakan kemampuan Anda mendapat pekerjaan baru dan apa saja yang
Anda lakukan sepanjang waktu tersebut. Namun jika Anda memang sudah lama berhenti kerja
dan kini dapat kesempatan untuk wawancara lagi, ikuti petunjuk berikut untuk menjelaskan
periode
vakum
kerja.
6.
Kesalahan
Cover
Letter
Cover letter adalah elemen yang sangat penting dalam lamaran pekerjaan Anda.
Bila perusahaan secara spesifik meminta agar Anda menyertakan cover letter saat melamar, besar
kemungkinan Anda juga akan dinilai melalui keapikan cover letter yang Anda kirimkan. Bisa
jadi kesalahan di cover letter menjadi alasan utama Anda ditolak.
Jika perusahaan tidak meminta pun, Anda tetap harus menulis email pembuka saat mengirimkan
CV. Mengirimkan attachment saja adalah big no no dalam lamaran pekerjaan.
Ada banyak alasan mengapa mengapa Anda telah mengirimkan banyak lowongan pekerjaan namun jarang
dipanggil untuk wawancara. Salah satu biang keladinya mungkin adalah cover letter Anda, alias isi surat
lamaran kerja, baik dalam bentuk surat fisik maupun email. Jika CV mungkin menunjukkan jenjang
pendidikan, pengalaman, dan keahlian Anda, cover letter yang baik dapat menjadi media untuk menunjukkan
kepribadian Anda dan seberapa cocok Anda dengan budaya perusahaan tersebut. Di beberapa industri, cover
letter bahkan menjadi penentu diterima atau tidaknya seseorang untuk bekerja.
1. Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat
Seorang recruiter atau hiring manager mungkin membaca beberapa cover letter sehari dan ketika mereka
sampai di cover letter yang isinya berlembar-lembar, besar kemungkinan cover letter tersebut tidak akan
dibaca dengan saksama atau malah tidak dibaca sama sekali.

Jika Anda ingin cover letter Anda diperhatikan, tahan keinginan Anda untuk bercerita panjang lebar dan jangan
berpikir untuk umbar kisah hidup. Keep it professional. Apa standarnya? Cukup sepanjang satu halaman file
Microsoft Word.
2. Terlalu Arogan atau Terlalu Rendah Hati
Sebelum proses wawancara, cover letter adalah kesempatan Anda untuk 'jual diri', jadi tonjolkan keahlian dan
prestasi yang Anda miliki, apa yang telah Anda capai, dan skill yang Anda miliki. Di sisi lain, pilih kata-kata
Anda dengan cermat agar tidak terkesan berlebihan. Kami tahu Anda adalah "teknisi yang hebat" atau

"programmerberbakat", tapi hindari menggunakan kalimat deskriptif dalam surat Anda. Cukup fokus pada
deskripsi prestasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
3. Kesalahan Pengejaan dan Kosa Kota
Perhatikan tata bahasa Anda karena sedikit banyak, mereka merefleksikan tingkat ketelitian dan tanggung
jawab Anda. Jika Anda berpikir, Loh, kan yang dibaca banyak. Mungkin saja recruiter tidak memperhatikan
hal sepele begitu, coba tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa besar Anda menginginkan pekerjaan ini.
Apakah Anda berani mengambil risiko lamaran dibuang hanya karena banyak typo?
4. Satu Cover Letter Untuk Semua

Mungkin Anda mengirim lowongan ke beberapa tempat, tapi jangan menggunakan satu cover letter generik
untuk semua perusahaan. Utak-atik masing-masing cover letter agar unik dan personal, seperti mencantumkan
alasan Anda ingin bekerja di perusahaan itu, update terbaru dari hasil riset Anda mengenai perusahaan, dan
mengapa Anda orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Kesemuanya menunjukkan antusiasme dan
kesiapan Anda bekerja di sana. Lagipula, jika Anda 'blast' cover letter, Anda bisa saja melakukan kesalahan
fatal dengan salah menuliskan nama perusahaan yang dituju atau posisi pekerjaan yang Anda incar.
5. Hanya Mengulang Isi CV

Cover letter seharusnya menjadi pelengkap untuk CV Anda, bukan sekadar CV dalam bentuk narasi. Alih-alih
menulis kembali hal yang sudah tertera di CV semisal tingkat pendidikan atau posisi dan kewajiban Anda di
perusahaan sebelumnya, fokus pada keahlian, pelajaran, dan pengalaman yang Anda peroleh saat di universitas
atau di pekerjaan Anda tersebut. Kuncinya, ambil poin-poin dari CV Anda dan kembangkan lagi.

Preferensi terhadap cover letter adalah perkara subjektif; beberapa recruiter mungkin lebih fleksibel, namun
tidak sedikit yang langsung mengesampingkan lamaran Anda karena kesalahan kecil. Untuk amannya, periksa
beberapa kali sebelum mengirimkan atau mintalah pendapat teman dan keluarga untuk membaca cover
letterAnda.
1. Berkeluh kesah tentang pekerjaan
Mungkin Anda sudah tahu kalau poin yang satu ini pasti tidak boleh muncul di halaman media sosial Anda,
baik itu keluhan terhadap tugas, atasan, atau kolega. Mereka mungkin tidak pernah melihatnya, tapi "Bosan
kerja" atau "Malas kerja hari ini" bisa membuat calon perusahaan baru Anda menganggap Anda punya etika
kerja yang lemah.
2. Beropini ofensif terhadap topik sensitif
Boleh-boleh saja Anda angkat bicara atau berdebat soal topik yang Anda minati, tapi ada baiknya Anda
menghindari kalimat ofensif atau topik sensitif yang berisiko menyinggung beberapa individu atau komunitas.
Selain mudah mengundang kesalahpahaman, opini kontroversial Anda mungkin tidak sejalan dengan budaya
perusahaan baru.
3. 'Mengemis' pekerjaan
Social media bisa Anda jadikan alat untuk memetakan langkah karier selanjutnya. tapi jangan pernah
menggunakannya untuk membanjiri halaman perusahaan atau organisasi dengan permintaan lowongan kerja.
Terus menerus mengirim pesan hanya akan membuat Anda tampak desperate dan tidak profesional.
4. Membanjiri media sosial dengan masalah pribadi
Anda boleh-boleh saja curhat di laman media sosial, tapi jika berlebihan hingga semuanya hanya berisi
permasalahan dan keluhan pribadi, maka personal brand Anda hanya akan dikaitkan dengan informasi
personal tersebut dan tidak akan terbentuk sesuai harapan Anda. Apalagi jika Anda tidak memisahkan antara
akun pribadi dan profesional.
5. Memenuhi media sosial dengan konten kurang profesional
Sekali lagi, persepsi pihak luar terhadap kehidupan Anda mudah sekali terbentuk dengan cepat hanya dengan
melirik isi media sosial Anda. Silahkan nikmati sepenuhnya aktivitas Anda di waktu pribadi, namun jika Anda
hanya mengisi laman sosial media dengan foto atau video mabuk-mabukkan atau tindakan yang melewati
batas etis, peluang karier potensial mungkin akan terlewatkan.
1. Pengeluh
Pengeluh adalah orang-orang yang selalu mengeluh tentang kehidupan atau pekerjaan mereka. Mereka terusmenerus mengeluh tentang segala sesuatu tetapi tidak pernah berusaha untuk membalikan keadaannya.
Berada di sekitar pengeluh dapat melelahkan mental. Pun tanpa sadar kita akan ketularan kebiasaan ini. Kalau
pun Anda tidak langsung menjadi orang yang suka mengeluh terang-terangan, tanpa sadar Anda akan
mengadopsi cara berpikir negatif yang sama dengan mereka. Pesimisme itu menular. Itulah sebabnya Anda
harus berpikir dua kali sebelum duduk dengan pengeluh.
2. Penurut
Mereka adalah tipe orang-orang yang hanya melakukan hal sesuai batas yang ditetapkan pada mereka. Mereka
tidak punya mimpi , dan mereka tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan status quo.
Mereka hanya hidup seperti robot, bangun, bekerja 40 jam seminggu, pulang, tidur. dan kembali
mengulanginya terus siklus ini.
Ada banyak orang yang puas dengan keadaan mereka saat ini, dan itu tidak apa-apa. Tapi orang yang memiliki
mimpi besar akan sulit untuk bisa menyesuaikan diri dengan hidup rata-rata. Jadi saat bekerja, orang yang

memiliki mimpi akan berupaya lebih ekstra.


3. Tukang pesta
Tipe ini adalah orang yang selalu berupaya untuk terus merasa senang setiap saat. Mereka memiliki
"kebutuhan" untuk hangout setiap malam. Tentu, berteman dengan tipe the party animal sangat
menyenangkan, tetapi berhati-hatilah-mereka dapat mengalihkan perhatian Anda dari impian Anda.
Jangan salah, Anda memang harus meluangkan waktu untuk bersantai, tapi pesta tiap malam bukan solusi.
Dengan membuat bersenang-senang berada di atas prioritas yang lainnya, Anda terancam untuk keluar dari
fokus terhadap tujuan yang lebih besar dalam hidup. Untuk berkembang Anda butuh energi, jadi bijaksanalah
dalam menghabiskannya.
4. Peragu
Orang peragu, bisa meruntuhkan semangat Anda ketika mereka mendengarkan impian besar Anda, dengan
mencoba untuk mengajak Anda berpikir realistis. Masalahnya, kadang mimpi itu bukan hal yang realistis. Dan
tidak akan terwujud sebelum mencobanya.
Sebagai seseorang yang mengejar mimpi mereka, ini bisa sangat mengecewakan, dan melukai harapan akan
masa depan. Maka, sangat penting untuk memilih berada di sekitar orang-orang yang mendukung Anda.
Orang-orang yang mendorong Anda, dan bisa mengangkat semangat ketika Anda sedang kehilangan motivasi.
1. Punya ciri khas
Anda bisa mengolok-olok gaya rambut Donald Trump sesuka hati, tapi itu bagian penting dari trademark-nya
yang membedakan dia dari orang lain. Ciri yang membuat orang langsung ingat dia. Mengembangkan gaya
khas Anda adalah taktik yang bagus untuk personal branding, bisa disamakan dengan logo pada suatu produk.
Tapi tentu saja harus tetap diimbangi dengan membangun identitas karier melalui prestasi, atau pengalaman
yang kaya dalam bidang Anda.
2. USP (Unique Selling Proposition)
Sebuah USP memberikan brand value proposition yang menarik dan unik dengan target pasarnya. Hal ini juga
dapat diterapkan pada diri Anda. Anda harus dapat memunculkan hal istimewa yang membedakan Anda dari
orang lain, dan menetapkan persamaan nilai tentang kemampuan Anda ketika Anda pitching diri sendiri untuk
pekerjaan, promosi, atau kontrak kerja freelance. Misalnya, Anda seorang peneliti pasar, tetapi bukan peneliti
biasa, melainkan seorang peneliti yang mengkhususkan diri dalam konsumen anak muda atau tentang
preferensi pembelian mereka.
3. Sedikit terkenal melalui media sosial bukan hal yang merugikan
Visibilitas penting dalam dunia produk. Itulah mengapa perusahaan menghabiskan begitu banyak uang untuk
iklan, PR dan kampanye media sosial. Hari ini, dengan adanya media sosial seperti LinkedIn, dan bahkan
Facebook, ada lebih banyak kesempatan untuk mulai meluncurkan kampanye Anda. Anda dapat membangun
profil online Anda dan blog tentang topik yang menarik di seluruh platform sosial seperti Medium atau
Kompasiana.
Anda juga dapat aktif pada tingkat pribadi dalam industri Anda, perusahaan Anda, atau komunitas Anda.
Orang-orang akan meng-google Anda dan mereka akan menemukan, brand image yang konsisten dan kuat.
Anda akan menemukan visibilitas yang membawa manfaat besar.
4. Investasi untuk mengembangkan keterampilan presentasi yang kuat

Brand komersil memiliki kemewahan untuk mampu menyewa aktor dan selebriti dalam berpromosi. Jika
Anda tidak nyaman berbicara di depan orang banyak untuk menyampaikan ide-ide, bahkan dalam rapat
sekalipun, berarti Anda punya masalah yang bisa merugikan.
Nah, mulailah menyisihkan waktu untuk berlatih bicara, atau mengambil kursus-kursus keterampilan
presentasi atau secara online. Semakin baik lisan Anda, dan semakin percaya diri dalam menyampaikan,
semakin sukses Anda nantinya.
5. Selalu memperluas jaringan Anda
Anda tidak dapat mencapai kesuksesan karier sendirian, dan Anda tidak dapat melakukannya tanpa
perencanaan. Brand Manager bertugas untuk mengembangkan rencana pemasaran langkah-demi-langkah
untuk mencapai tujuan dan Anda sebaiknya juga begitu. Rencanakan aksi pemasaran pribadi Anda meliputi:
tujuan, target pasar, kerangka waktu, taktik tertentu,dan pengukuran. Demikian juga, Anda harus menyiapkan
langkah-langkah tindakan tertentu untuk mencapai tujuan Anda.
Wawancara kerja adalah proses saling mengenal antara Anda dan perusahaan yang diwakili oleh interviewer.
Seperti proses mengenal di interaksi mana pun, pertanyaan yang Anda lontarkan dapat meningkatkan maupun
menurunkan kualitas pembicaraan, bahkan jika Anda sebetulnya tidak berniat tidak sopan atau sombong. Di
situasi profesional, risikonya Anda bisa kehilangan kesempatan kerja. Agar sesi wawancara Anda berjalan
lancar,hindari menanyakan beberapa pertanyaan di artikel ini.
1. "Berapa gaji dan benefit saya?"
Pertama-tama, Anda belum pasti diterima. Selain itu, Anda akan terkesan hanya tertarik dengan uang. Mungkin
gaji menarik adalah salah satu alasan Anda melamar kerja di sana, tapi banyak perusahaan mencari individu
yang loyal dan mampu menunjukkan antusiasme terhadap pekerjaan dan budaya kerja.
Alternatifnya: Biarkan pihak perusahaan yang pertama mengangkat topik ini atau jika Anda dipastikan telah
diterima, tapi persiapkan diri Anda dengan informasi mengenai gaji rata-rata dalam industri sekiranya Anda
perlumenegosiasikan nominal yang bisa Anda peroleh sekaligus benefit lainnya.
2. "Jam kerjanya bagaimana, ya?"
Tentu saja Anda perlu tahu jadwal dan rutinitas yang akan Anda hadapi, namun ada baiknya Anda tidak
menanyakan hal ini di sesi awal wawancara. Anda tidak ingin interviewer menangkap kesan bahwa Anda
adalah karyawan yang "teng-go" di sore hari, bukan?
Alternatifnya: Anda biasa akan mendapat klarifikasi mengenai jam kerja saat menandatangani kontrak atau
Anda bisa bertanya saat ditawari pekerjaan. Jika memungkinkan, Anda juga bisa mencoba menegosiasikan jam
kerja fleksibel sebagai bagian dari benefit Anda.
3. "Tadi Anda sudah baca CV saya, belum?" atau "Loh, sudah saya tulis di CV, kan?"
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang pengalaman kerja atau hal-hal seputar kredensial Anda,
jangan pernah memberi respon ini, bahkan jika Anda merasa semuanya sudah tercantum dalam CV. Selain
terasa kurang sopan, Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk "pamer"?
Alternatifnya: Anda bisa mengulang kembali poin-poin yang tertera, lalu kembangkan lagi menjadi narasi.
Misalnya jika Anda punya pengalaman mengait klien dan proyek besar di perusahaan lama, ceritakan
tantangan yang Anda hadapi saat itu dan cara Anda menghadapinya.
4. "Kapan saya bisa bertemu dengan atasan?"
Dengan menanyakan hal ini, Anda mengasumsikan bahwa sesi wawancara saat ini tidak cukup penting dan
Anda ingin berbicara langsung dengan individu yang membuat keputusan. Faktanya, setiap orang yang Anda
temui di tiap jenjang wawancara punya andil besar dalam menentukan nasib Anda.

Alternatifnya: Jika wawancara Anda terdiri dari beberapa langkah, coba minta informasi mengenai langkah
selanjutnya dan tanyakan apa yang perlu Anda persiapkan nanti.
5. Pertanyaan seputar perusahaan yang bisa dicari tahu sendiri
Tugas Anda saat interview adalah untuk menjadi kandidat terbaik dan salah satu caranya adalah dengan
mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dan memahami seluk beluk perusahaan tersebut. Bertanya
tentang lini dan lainnya yang sebetulnya ada di Google atau tertera jelas di job description iklan lamaran hanya
akan memberi kesan Anda kurang siap dan kurang berniat bekerja untuk perusahaan tersebut.
Alternatifnya: Daripada menanyakan pertanyaan generik yang bisa didapatkan dari internet, coba tanyakan
pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang dalam perusahaan, misalnya kesan yang mereka dapatkan
selama bekerja di perusahaan itu atau suasana kerja sehari-hari.
Tata krama atau etiket dalam pergaulan, tidak lagi sesederhana ketika media sosial belum hadir di tengah kita.
Jaringan sosial telah membuat hal-hal menjadi jauh lebih rumit, apalagi jika hal itu menyangkut jaringan
profesional seperti LinkedIn.
Mungkin Anda juga sudah sering menyaksikan (atau mengalami sendiri) sanksi sosial yang diberikan netizen
pada seseorang di akun media sosial miliknya akibat postingan yang kurang bijaksana. Tapi LinkedIn memiliki
aturan yang sama sekali berbeda.
Berikut adalah hal sebaiknya tidak dilakukan di jaringan media sosial profesional Anda.

Mengabaikan pesan dari perekrut ketika


Anda tidak sedang mencari kerja
Mungkin Anda sudah cukup puas dengan pekerjaan saat ini. Tetapi, jika ada yang mengirimkan penawaran
pekerjaan, jangan abaikan. Ada baiknya Anda tetap membalas pesan mereka. Balas saja dengan jujur dan
katakan Anda saat ini tidak sedang mencari pekerjaan.
Tinggalkan kesan terbuka untuk kontak masa depan. Lebih baik lagi menawarkan untuk mengenalkan kandidat
yang mungkin cocok untuk kebutuhan mereka. Namun sebelum itu, tetap tanyakan apakah mereka
membutuhkan bantuan Anda.
Sebaliknya jika Anda sedang membutuhkan pekerjaan baru, jangan add seseorang hanya untuk bertanya soal
kesempatan kerja di perusahaan mereka. Anda bisa mengunjungi situs perusahaan mereka dan mencari tahu
lewat situ, bukan?

Lupa mematikan notifikasi


pemberitahuan update profil Anda
Jangan bombardir koneksi LinkeInd Anda dengan puluhan update. Saat Anda ingin meng-update profil Anda,
jangan lupa terlebih dulu masuk ke halaman Pengaturan lalu aktifkan menu Turn on/off aktivitas Anda" di
bawah Kontrol Privasi.
Setelah Anda selesai, kemudian Anda mengaktifkan kembali kembali sehingga orang dapat melihat ketika
Anda mendapatkan pekerjaan baru, menambah keterampilan baru, atau merayakan ulang tahun kerja.

Jangan posting terlalu sering, atau


posting hal pribadi
Idealnya Anda dapat posting dua atau tiga artikel atau mengiklankan situs pribadi perhari. Atau beberapa kali
per minggu. Dengan begitu Anda akan tetap selalu terlihat tanpa membuat jaringan profesional Anda merasa
terganggu.
Ini adalah jaringan profesional, dan bersikaplah layaknya demikian, jangan posting foto anak, keluarga, atau
liburan. Tersedia media sosial lainnya untuk keinginan berbagi yang satu ini. Satu lagi, jangan pernah
menanyakan nomor telepon atau kontak melalui update status secara terbuka.

Mengirim request berkali-kali


LinkedIn secara otomatis akan mengingatkan orang yang sudah Anda undang untuk saling terhubung. Jadi
menghapus request lalu mengirimkan request kembali secara berulang-ulang tidak akan berguna. Sabar saja,
karena tidak semua orang rutin mengakses media sosialnya.
Yang perlu diingat juga adalah jangan pernah mengirimkan seseorang undangan koneksi kemudian, saat
mereka bergabung dengan jaringan Anda, Anda langsung meminta untuk memperkenalkan Anda kepada
seseorang yang mereka kenal.
Atau lebih buruk lagi mengundang orang untuk terhubung dengan Anda untuk mendapatkan
alamat emailmereka sehingga Anda dapat menambahkannya ke daftar pelanggan newsletter Anda.

Meminta orang untuk meng-endorse skill


Anda
Hal paling cepat untuk membuat orang merasa terganggu adalah, Anda meng-endorse skill mereka kemudian
meminta balas jasa mereka melakukan hal yang sama. Kecuali Anda sudah bersahabat dekat dengannya.
Jika Anda ingin meng-endorse skill jaringan Anda, lakukan saja dengan tulus tanpa mengharap balas jasa.
Orang akan melakukan hal yang sama, jika mereka menganggap Anda memiliki kemampuan yang
mencenangkan mereka.
Ini juga berlaku untuk menuliskan rekomendasi. Lakukan ini dengan kejujuran dan tulus. Anda bisa mulai
dengan mengatakan sesuatu yang berkesan dengan orang yang pernah bekerja sama dengan Anda. Atau orang
yang pernah bekerja untuk Anda. Bahkan untuk atasan Anda. Tapi selalu ungkapkan sesuatu yang jujur, dan
lakukan dengan tulus.
Apakah ada yang terlewat? Anda bisa menambahkan dalam kolom komentar. Kami akan sangat senang
mendengar masukan dari Anda.

3 Kalimat yang harus dihapus di resume Anda


Posted on Aug 18, 2015
56

Resume tidak selalu meninggalkan banyak ruang untuk kepribadian. Dan, sebagai orang yang mencoba untuk membuat resume
terlihat lebih menarik terkadang sangatlah sukar. Namun sebuah resume harus menegaskan siapa diri kita dihadapan para HRD.
Didalam resume Anda bisa menuliskan pencapaian tertinggi Anda, menyebutkan keahlian Anda, dan membeberkan perjalanan
karir Anda.
Saat menulis resume Anda lebih baik menggambarkan keahlian Anda menggunakan angka, dibandingkan menjelaskannya
dengan kalimat klise. Hal itu akan membedakan Anda dibanding dengan kandidat yang lain. Berikut deksripsi yang umum
digunakan yang harus Anda hapus dari resume Anda.

1. Berpikir out of the box atau memiliki pandangan luas


Pada dasarnya tidak semua orang memiliki pemikiran out of the box, kata ini digunakan oleh hampir semua orang dan sama
sekali bukan kata-kata yang spesial.
Dibanding dengan menjelaskan bahwa Anda memiliki pemikiran out of the box, ada baiknya kata tersebut Anda ganti dengan
kata-kata yang lebih konseptual. Lebih baik menjelaskan apa prestasi yang telah Anda raih, hal itu akan lebih mengesankan
dibandingkan dengan omong kosong.
2. Pemimpin yang baik atau pemimpin inspiratif

Menjadi seorang pemimpin bukan hanya bertugas untuk melimpahkan semua pekerjaan kepada karyawan Anda dan kemudian
meminta mereka mengikuti apa yang Anda katakan. Jika Anda melakukan hal tersebut Anda berarti bukanlah pemimpin yang
baik atau inspiratif.
Akan lebih baik jika Anda jabarkan berapa kali Anda menjabat sebagai seorang pemimpin, siapa yang Anda pimpin dan apa yang
Anda kerjakan. bagaimana Anda membawa para staff Anda mencapai target dan tujuan yang ingin dicapai.
3. Inovatif atau visioner
Ini sama halnya seperti menjelaskan diri Anda sebagai seorang yang penuh semangat. Itu bukanlah hal yang buruk, namun kata
tersebut sering sekali digunakan dan sering disalahgunakan. Banyak orang menggunakan kata tersebut dengan tidak bertanggung
jawab, dan mereka juga tidak bisa membuktikan bahwa mereka memiliki gairah atau semangat yang mereka katakan.
Anda akan lebih baik menjelaskan bahwa Anda telah menemukan sebuah hal baru yang sebelumnya tidak ada sebelumnya
dikantor Anda. Itu akan menjelaskan bahwa adalah seorang visioner dan penuh dengan inovasi dan mengesankan.
Resume menjadi sebuah kunci bagi Anda untuk menarik perhatian dari HRD. Jangan sia-siakan ruang sempit yang ada di resume
dengan kata-kata bualan. Berikan mereka sesuatu yang nyata dalam dunia kerja.

Apa yang Kurang dari CV Anda?


Posted on Dec 8, 2014
102

Resume atau CV atau juga yang biasa disebut dengan daftar riwayat hidup merupakan sebuah dokumen yang memberikan
gambaran mengenai pengalaman seseorang dan kualifikasi lainnya.
Resume atau CV menjadi sebuah kunci utama mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan mimpi kita. Maka dari itu kita harus
mencantumkan informasi penting dalam diri kita dalam CV atau Resume kita. Namun itu tidak berarti kita harus menuliskan
semua hal yang ada pada diri kita.
Menurut penelitian HRD hanya akan melihat CV atau resume kita kurang dari 1 menit. Dalam jangka waktu yang singkat
tersebut kita harus membuat HRD terpukau dengan informasi yang tetera pada CV kita. Apa yang sebenarnya HRD butuhkan
dalam CV atau resume kita? Dan apa yang mereka tidak suka dengan CV kita? Simak tips berikut:
Kurangnya Relevansi
Banyak sekali kandidat yang melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang dan pengalam mereka. Hal tersebut yang
membuat CV atau resume mereka sia-sia. Hal pertama yang harus Anda lalukan pada saat melihat lowongan pekerjaan adalah job
description dan kriteria. Jika dirasa Anda tidak cocok dengan pekerjaan tersebut sebaiknya Anda mencari informasi lowongan
lain.
Pastikan Anda hanya menulis informasi yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang Anda lamar. Jangan buat satu template CV
untuk semua pekerjaan yang Anda lamar.
Fokus yang kurang jelas
Mencantumkan karier fokus yang jelas dalam CV sangat penting. Bagi HRD mengetahui rencana karier Anda kedepan amatlah
penting.

Profil diri lemah


CV Anda harus berisi pernyataan tentang diri Anda yang kuat seperti apa yang telah Anda kerjakan dikantor lama Anda, skills
Anda, pengetahuan yang Anda miliki dan juga pengalaman Anda yang dapat membantu peningkatan karier Anda.
Informasi kurang akurat
Jangan berpikiran bahwa perusahaan tahu apa yang Anda kerjakan sebelumnya. Pastikan Anda menulis secara detail pekerjaan
lama Anda dan juga tugas Anda dikantor lama dan buat penjelasan secara detail. Cek berulang kali sebelum Anda mengirimkan
CV Anda.
Generic cover letter
Tulis kemampuan dan data singkat mengenai siapa diri Anda dan apa skill yang dimiliki pada cover letter. Hal itu akan menjadi
salah satu cara menarik perhatian HRD sebelum membaca CV Anda.

5 Tips Menulis Resume yang Memukau


Posted on Oct 10, 2014
365

Menulis resume yang memukau menjadi satu tiket emas untuk mendapatkan pekerjaan baru. Tidak hanya membantu
mendapatkan pekerjaan baru, namun juga menjadi alasan utama yang dapat membantu Anda menerima gaji dan posisi yang lebih
baik.
Resume adalah alat marketing Anda, namun ada perbedaan yang jelas antara mempromosikan diri dengan baik atau menjadi
sombong. Agar resume Anda terlihat memukau, pastinya Anda perlu menulis, menyampaikan, dan terstruktur dengan baik.
Jangan lupa untuk menulis sesuatu yang membedakan Anda dengan kandidat yang lain.
Jadi bagaimana Anda merasa bahwa resume Anda dilirik? Apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan kesempatan
interview? Jawabannya sangat simple: kunci dari menulis resume yang memukau adalah dengan mempromosikan keahlian yang
Anda miliki, pengalaman dan pencapaiaan yang Anda dapat sehingga HRD mengerti apa yang hendak Anda sampaikan dan nilai
yang bermanfaat untuk perusahaan tersebut.
Ini dia lima hal yang dapat Anda lakukan untuk menulis resume yang memukau:

Fokus pada pencapaian-bukan tugas dan tanggung jawab:


HRD tidak begitu memperdulikan aktivitas sehari-hari Anda dan apa yang Anda kerjakan. Namun mereka lebih tertarik terhadap
apa yang telah Anda capai dipekerjaan lama Anda. Jika resume Anda terlihat seperti sebuah catatan harian, saatnya menganti
resume Anda dan fokus terhadap pencapaian yang pernah Anda terima. Jangan lupa juga untuk menyebutkan value yang telah
Anda bangun dikantor lama Anda dan calon kantor Anda. Penulisan pencapaian terbukti sangat efektif untuk menarik perhatian
pembaca (HRD)dan membedakan resume Anda dengan kandidat lain.
Contoh dari pencapaian yang dapat Anda tulis:

Bagaimana Anda meningkatkan pendapatan utama perusahaan


Bagaimana Anda dapat mengurangi jumlah anggaran keluar atau meningkatkan efisiensi bisnis
Ide baru, inovasi dan perubahan yang dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang positif
Penghargaan khusus, gelar kehormatan atau awards.
Pelatihan dan mentoring

Gunakan contoh kuantitatif


Sama pentingnya dengan fokus terhadap pencapaian yang pernah diraih. Cara mudah untuk menunjukan prestasi dan kesuksesan
Anda adalah dengan contoh. Gunakan angka, figur dan statistik untuk mendukung pernyataan Anda. Contohnya daripada
menuliskan meningkatkan penjualan, menambah besar hasil perusahaan, lebih baik menuliskan meningkatkan jumlah
penjualan menjadi 25% selama 6 bulan.

Gunakan kata kunci

Menggunakan kata kunci yang benar dalam resume Anda bukan hanya akan menarik perhatian pembaca (HRD) saja, namun juga
akan meyakinkan mereka bahwa Anda terlihat profesional. Tentunya resume Anda tidak akan dilupakan begitu saja oleh HRD.
Tingkatkan kualifikasi yang ada pada diri Anda dengan membuat resume dengan menggunakan diksi (pemilihan kata) yang
benar.
Biasanya HRD hanya membutuhkan waktu 10 detik saja untuk menentukan apakah resume Anda menarik atau tidak. Rangkum
kualifikasi diri Anda dengan baik pada resume Anda sebagai awal yang baik untuk memulai mencari pekerjaam impian Anda.

Hapus informasi tidak penting


Pastikan semua informasi yang ada di resume Anda bisa meningkatkan kesempatan Anda memperoleh pekerjaan impian Anda.
Informasi yang tidak relevan hanya akan memenuhi resume Anda tanpa memberikan nilai tambah pada diri Anda. Contohnya jika
Anda melamar untuk posisi project manager, yakinkah bahwa resume Anda menyoroti keahlian Anda dalam hal manajemen.
Ingat bahwa resume Anda adalah sebuah tiket emas, jadi pastikan bahwa resume Anda memiliki nilai lebih daripada resume
kandidat lain.
Sebuah resume yang menarik akan meningkatkan kesempatan Anda untuk bertemu dan menceritakan siapa diri Anda dan apa
keahlian Anda kepada HRD tempat Anda melamar pekerjaan. Fokus pada resume Anda dan promosiklan diri Anda dengan baik
agar kesempatan mencari pekerjaan impian semakin besar. Jika Anda telah membuat sebuah resume yang menarik, tugas Anda
selanjutnya adalah melahap semua pertanyaan dari HRD dan ceritakan siapa diri Anda pada saat interview.

Resume writing tips and types of resume


Posted on May 21, 2013
2

A good job hunter knows that a good resume is the key to an interview invite and ultimately, to employment. Aside from a
summary of your abilities, work experience and education, a resume should reveal your unique selling points to entice a potential
employer to BUY you.
The secret to an irresistible resume is to address the specific need of a specific job. A tailored resume has infinitely more impact
than a one-size-fits-all. To write such a resume, first organize information under specific headings such as education, work
experience, achievements, skills and activities. When everything is on paper, decide on the proper format to play up your
outstanding qualities that fit the jobs requirements.
Here are several types of resume for your reference.
1.

Chronological resume
Recommended for candidates with solid working experience and a progressive job history in a specific field
or history, and who would want to continue along this similar career path.

Most employers prefer this style as it is based on facts, and easily digestible.

Very conventional, emphasizing on itemized employment history.

Important to present career milestones in reverse chronological order, starting with current position and
moving backwards. Each position contains a description of relevant responsibilities and accomplishments.

2.

Functional Resume

Suitable for fresh graduates and job hoppers hoping for a career change.

Helps to cover seemingly disconnected experiences by displaying transferable skills and related
achievements.

3.

Organize work history into sections that highlight skills and accomplishments deemed most appropriate for
the position applied for. Always include the company name in bulleted description of your accomplishments. Do not miss out at
least a brief chronological listing of your work experience.
Combination Resume

This format tries to merge the best features of the chronological and functional type resumes by incorporating
both a chronological work history and a skills and achievements section. Top focus is on skills and accomplishments, followed by
work experience.

Though some employers will find this format long, repetitious and confusing, this type of resume can be
good to someone with good editing skills.

4.

Electronic Resume

Adopted by many people to send resumes to electronic resume banks and make on-line job applications
through JobStreet.com.

The resume is sent by email or can be viewed on the Internet. Specially formatted for scanning and searching
by optical scanning systems.

Fast becoming an increasingly popular and acceptable form of job application as it is fast, effective and
convenient.

Comes in different file formats but most common are plain text, rich text and hypertext.
RESUME WRITING TIPS

1.

2.

Know Your Objective


What job do you want? What are the skills and requirements necessary for this job?
Keep them in your mind as you write your resume so that the interviewer reading it will see that you are the
person they are looking for.
Compile all your information
List down your personal particulars, education history, extra-curricular activities including positions held,
employment history, seminars attended, achievements, etc.

Ensure the dates are correct. Leave out hobbies/interests, parents occupation etc.

Sort information under specific headings Education, Work Experience, Achievements, Skills, Activities.

3.

Start with your Name and Contact details

Write your full name, postal address, house and mobile numbers, email address.

Leave out your marital status, sex, race, parents name and occupation, birth details, etc.

4.

Write your Employment details


Starting with your most recent work, list down all the jobs you have had, company names, dates of
employment, position titles.

Using bullet points, write the job description, nature of work and responsibilities held for each position

Use key words: responsible for, coordinating, prepared, managed, monitored, presented, accomplished,
achieved, analyzed, delegated, etc .

Highlight your achievements/job responsibilities.

5.

List Education details

Lead with your highest education level to the lowest, include grades like CGPA.

State courses or papers studied, e.g. Psychology, Contract Law, Multimedia.

List activities like societies/clubs, position held and accomplishments if they are relevant to the job you are
applying to. Otherwise, leave them out.

6.

Include your Skills


List down your computer skills, language skills (and different dialects) including proficiency in reading and
writing, and soft skills (public speaking, presentation, etc).

7.

Reference
Not totally essential but if you need to mention references, choose people who know you personally and can
give a good impression of you to the potential employer.

Remember to give your references contact details.


Make sure you inform your referees that they may receive calls from your interviewers so that they can
prepare. Send them copies of your resume so that they know who you are and what you did.

8.

Miscellaneous
Be short and concise

Resumes are usually read in only 30 seconds or less, so you have to be brief and go straight to the
point.

Resumes should be a maximum of two pages long. Use Size 12 fonts (Times New Roman or
Garamond font) for easy read. Use three pages only if you have extensive professional experience.

Use italic or bold fonts only to indicate important information or section breaks.

Use a good printer, no stray marks, splotches, uneven or blurred letters.

Use high quality A4 paper, white only. Do not use flashy colours like pink or red.

Be honest

Do not inflate your resume. Make sure you can back up what you claim. Do not cheat/lie.

Check for spelling and grammar mistakes

Make sure your resume is free from spelling or grammar mistakes.

Ask someone reliable to check it for you.

Do not depend on your word processors Spell Check function.

Most importantly, proof read until your resume is perfect.

Use Power Verbs

Action words add oomph to your writing and enables you to describe clearly.

How to write a winning and marketable resume


Posted on May 20, 2013
4

Your resume is the first point of contact with a prospective employer; so make sure it gives a good first impression
Do you know that a typical executive job advertisement in Saturdays The Straits Times Recruit page can easily attract an average
of 100+ job applications? How would you like to stand out among the crowd and be selected for the interview?
As a HR professional and certified resume writer, I have had the opportunity to vet thousands of resumes and sat in several
recruitment interviews. What became obvious was that those outstanding resumes usually get the attention of the HR Manager
faster and therefore put them ahead of the rest in terms of getting an interview and of course, the job offer.
But what makes a resume outstanding?
Basically, it answers the following questions, which most resumes do not:

Why should we hire you?


What can you value add to our organisation?
How can you best contribute to our company?
Here are some additional tips which you may wish to consider before you submit another resume:

1.

2.
3.

4.
5.

Start your resume with a summary of qualifications, which consist of three to five statements of your career experience.
Unless you are a fresh graduate or intend to switch career, it is not appropriate to start your resume with an objective. I have
observed that many executives, including senior management tend to overlook this, and miss out on the opportunity to highlight
their best attributes right upfront, for example, 15+ years of product marketing experience.
List your professional strengths next. Dont just give general statements but use keywords or buzzwords that companies
and recruiters need to see, for example, Marketing management, Cost controls, and Product training.
Highlight your achievements. Be clear and specific about what you have accomplished under different job positions or
titles. Dont just state your job duties and responsibilities but go a step further to show the impact or results of what you have
accomplished for the organization. Wherever possible, quantify your achievements, for instance, increased sales turnover 80
percent through new product launch and innovative pricing strategies.
Having written your job responsibilities and achievements, you should then present your educational qualifications and
training. The most common practice is to state the degree earned, name of university and year of graduation. Be true to what you
say. For example, if you complete a three-year course but did not graduate, do not say that you have gotten the qualification.
Put some effort to make sure the overall layout or presentation of your resume gives a good visual appeal. Format your
resume well. Choose the correct font size and layout to avoid too much white space. Also avoid cramming too much on one page.
The overall effect should be that your resume projects a touch of class and professionalism.
Do remember that your resume ought to be a marketing masterpiece and not just a mere collection of past histories. Your
resume is the first point of contact that determines if you should be granted an interview. It is therefore important to put your best
effort in creating a good first impression.
For a free resume critique, please email your resume to steven@resumeasia.com. Confidentiality guaranteed and absolutely no
obligation.

Interview tips: Making a great first impression


Posted by amenff on May 20, 2013 in Resume & Career 101, Tips Wawancara | Comments Off
6

Its said that body language makes the biggest impact on the meaning of the message, followed by the tone of voice, and finally,
by the words itself. This holds true particularly in the interview, where the first few minutes you spend with a potential employer
can spell the success or failure of your application. If this were not so, employers would be hiring applicants merely on the
strength of their resumes or test results. Its thus vital to make a favorable first impression. To do that:
Be punctual.
You might as well kiss the job goodbye if you come in late for the interview, clothes drenched in sweat and hair sticking out in
different places. Give extra time for traffic, parking, bad weather and slow elevators. However, if youre 15 to 20 minutes ahead
of schedule, dont go straight to the reception lady to announce your presence-this might put undue pressure on the interviewer.
Instead, catch your breath and freshen up in the restroom, or get some coffee at the cafeteria.
Dress neatly and appropriately.
Let the hiring manager see you in the job by dressing for the part. Pants, skirts and shirts should be pressed, while shoes should
be shined. If not sure what attire is required for the interview, dress on the conservative side. If possible, call the company and
ask.
Observe moderation.
Practicing restraint is a virtue when it comes to the interview. Too much of anything-no matter how good-can be distracting or
annoying to the interviewer. So keep these in mind.

Use minimal makeup, jewelry and perfume.


Style your hair conservatively.
Avoid excessive body movement (hand gestures, nods, shrugs).
Stick to plain and simple polish.

Project rapport and confidence.


While it may seem unfair to be judged solely from that brief meeting, its a reality that 80% of hiring decisions are made on the
candidates personality, and only 20% on skills. So project a hirable persona by following these guidelines:

Shake hands firmly. If your hands are wet, try running them under lukewarm water and drying them well.
Maintain eye contact. Experts suggest maintaining eye contact for no longer than 10 seconds to avoid staring. Be
careful too to look him in the eye only. Dont let your eyes roam on his balding pate or the big mole on his cheek, for instance.
Keep your back straight when standing or sitting. Move confidently. Sit slightly forward in your chair.
Ask questions. Dont just nod and agree all the time! Delve deeper into what the interviewer is saying, or inquire about
job-related details to move things along.
Listen carefully, look interested and speak clearly.
Be diplomatic. No negative statements or derogatory remarks about previous jobs, colleagues or employers.
Before the interview, work on your communication skills. Good grammar and coherent speech are compulsory. Listen to yourself
when you speak-do you tend to ramble on, rush your words, or take overly long pauses? Talk to family members and friends, read
aloud or practice in front of the mirror to become a better communicator.
Think positive and believe in yourself. If you dont think you have what it takes to succeed, how can you convince a would-be
employer to hire you?

8 Tipe Wawancara Kerja yang Harus Dipelajari


Posted on Jul 8, 2015
105

Wawancara kerja menjadi sebuah ritual khusus bagi mereka yang ingin mendapatkan pekerjaan impian mereka. Ada banyak
sekali cara yang dilakukan kandidat/ pencari kerja dalam menaklukan wawancara kerja. mulai dari mempelajari budaya
perusahaan, bisnis hingga mempelajari pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh Human Resources.
Berikut JobStreet.com merangkum 8 tipe wawancara kerja yang biasa ditemui kandidat:

1. Wawancara Tradisional (One-on-One)


Tipe wawancara ini sering sekali digunakan dan Anda pasti familiar dengan wawancara tipe ini. Perwakilan perusahaan, biasanya
HRD dan user (pengguna) akan bekerjasama untuk membuat pertanyaan untuk sesi tanya jawab dengan Anda untuk mengetahui
apakah Anda kandidat yang mereka cari.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Ceritakan mengenai diri Anda.
Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?
Tip wawancara:
Lakukan latihan wawancara kerja dengan teman yang bisa Anda percaya untuk membantu. Tanya pendapat teman Anda
mengenai jawaban yang Anda lontarkan dan analisa jawaban tersebut.Hal tersebut akan sangat membantu.

2. Wawancara Kelompok
Tidak seperti tipe wawancara yang pertama, tipe satu ini Anda tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja, tapi dengan beberapa
kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama dengan Anda. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka
membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan
masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat yang lain?
Kira-kira apa posisi yang cocok untuk Anda saat berada dalam kelompok ini?
Tip wawancara:
Tunjukan bahwa Anda adalah team player dan menjadi kandidat yang aktif terhadap seluruh pertanyaan yang dilontarkan untuk
grup karena semua itu adalah bagian dari tes. Anda akan melihat bagaimana Anda memecahkan sebuah masalah saat bekerja
dalam tim, jadi jangan berdiam diri tunjukan pada mereka apa yang Anda miliki.

3. Wawancara Telepon
Wawancara melalui telepon adalah cara paling efisien yang digunakan oleh perusahaan saat menjaring kandidat yang sulit
dijangkau karena masalah jarak. Wawancara melalui telepon biasanya digunakan untuk melakukan saringan awal sebelum
kandidat diundang secara langsung untuk datang ke perusahaan untuk tes. Pertanyaan yang biasa dilontarkan tidak jauh berbeda
dengan wawancara face-to-face.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Menurut Anda apakah kelemahan yang ada pada diri Anda?
Kira-kira 5 tahun kedepan Anda akan berada dimana?
Tip Wawancara:
Ganguan dari luar dan jaringan yang tidak baik dapat menjadi masalah untuk wawancara tipe ini, maka dari itu pilih tempat yang
tidak terlalu gaduh. Anda juga perlu menunjukan hal terbaik yang Anda miliki kepada HRD dan jelaskan secara jelas dan
antusias. cara yang baik untuk menjawab pertanyaan dengan cara wawancara ini adalah dengan tersenyum. Ini akan menjadi cara
yang jitu jika Anda melamar untuk posisi call centre, sales dan operator telepon.

4. Wawancara Video
Untuk kandidat yang berada dikota atau negara yang berbeda yang memiliki teknologi yang lebih canggih, wawancara melalui
skype atau video bisa menjadi pilihan dan kini menjadi kian populer. Melalui cara ini Anda bisa merasakan sensasi wawancara
face to face. Wawancara ini juga mirip sekali dengan tipe tradisional, hanya saja menggunakan media laptop atau PC.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Bagaimana Anda mengambarkan lingkungan kerja yang Anda harapkan?
Bagaimana Anda menghadapi tekanan kerja?
Tip Wawancara:
Berhati-hati memilih lokasi wawancara. Pastikan Anda tidak sedang berada dilokasi yang ramai seperti internet cafe atau
restoran. Pastikan Anda juga mengenakan busana yang rapih. Perlakukan wawancara video ini layaknya wawancara langsung
biasa.

5. Wawancara Bursa Kerja


Wawancara busa kerja/ career fair memiliki dua tujuan. PErtama adalah meninjau awal calon kandidat yang akan dipekerjakan
dan kemudian untuk diundang ke perusahaan untuk menjalani wawancara secara lebih detil. Kedua adalah karena kebutuhan
perusahaan yang memang menginginkan proses wawancara sekaligus dalam sehari. Tipe wawancara ini biasa dijumpai pada
acara job fair.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Apa yang membuat Anda hadir dalam job fair ini?

Apa yang membedakan Anda dari semua kandidat yang ada disini?
Tip Wawancara:
Anda memiliki waktu yang sangat terbatas untuk wawancara tipe ini maka dari itu Anda harus benar-benar bisa menarik
perhatian dari HRD. Jabarkan dengan lugas dan singat mengapa Anda kandidat yang tepat yang harus mereka pekerjakan.
Kuncinya adalah mengenali keunggulan diri dan cocokan dengan kebutuhan yang perusahaan inginkan, maka dari itu buat daftar
poin mengenai diri Anda sebelumnya. Juga Anda harus melakukan penelitian kecil mengenai jumlah perusahaan yang bergabung
dalam job fair tersebut dan mana saja target Anda.

6. Wawancara Studi Kasus


Ini adalah salah satu wawancara yang berbeda dimana Anda harus dihadapkan dengan sebuah masalah dan Anda diminta untuk
memecahkannya. Disini, HRD ingin melihat bagaimana cara Anda menghadapi sebuah isu atau masalah dan sejauhmana
kemampuan Anda dalam menghadapi tekanan. Hal ini sering digunakan untuk mereka yang biasa wawancara untuk bidang
perbankan dan pekerjaan konsultan manajemen.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Buat rencana bagaiama Perusahaan X bisa mendapat keuntungan lebih dari tahun lalu.
Tip wawancara:
Untuk wawancara tipe ini, perhatikan setiap proses karena itu yang nantinya akan menjadi penentu keberhasilan Anda. Luangkan
waktu untuk merangkum masalah dengan baik dan Anda muncul dengan solusi yang sesuai. Jawaban yang paling digemari untuk
pertanyaan seperti ini adalah jika Anda muncul dengan solusi yang tepat yang merupakan rangkuman dari apa yang saat
dihadapai dan apa yang seharusnya Anda katakan.

7. Wawancara Asah Otak


Pernah berhadapan dengan HRD dan Anda diberi banyak pertanyaan yang Aneh hingga membuat kulit Anda berkedip? Berarti
Anda pernah mengalami wawancara tipe ini. Tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat untyk kantor
mereka. Sekarang tipe wawancara ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi.Namun sekarang industri
perbankan, marketing dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga akan
menjadi tolak ukur sejauh mana kempuan Anda dalam menghadapi sebuah masalah.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Bagaiamana cara Anda mendaki Gunung Jaya Wijaya?
Jabarkan kira-kira bagaimana tuna netra melihat warna merah?
Tip Wawancara:
Rahasia yang harus dipelajari dari wawancara tipe ini adalah jangan terkecoh dengan pertanyaan aneh yang muncul. Luangkan
waktu sebentar untuk mempersiapkan jawaban dan solusi. Kombinasi dari kempuan berpikir kritis dan luasnya pengetahuan
umum dan cara berpikir yang luas akan menjadi kunci kesuksesan wawancara tipe ini.

8. Wawancara Stres
Bayangkan adegan interogasi dimana seorang polisi dan Anda harus berhadapan dengan seorang detektif yang sangat
mengintimidasi dengan karakter yang sangar, berteriak pada Anda dan Anda merasa begitu ketakutan. Ok Mungkin hal itu sedikit
berlebihan namun wawancara tipe stres ini akan membuat Anda berada dalam keadaan yang sangat tidak nyaman yang memang
dibuat oleh HRD dan user Anda. MEski jarang digunakan namun tipe seperti ini biasanya dihadapi oleh Anda yang berada dalam
tingkat manajerial.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
Apa yang membuat Anda yakin bisa bertahan disini?
Saya tidak tertarik dengan resume Anda. Apa yang membuat Anda yakin bahwa Anda adalah kandidat yang kami cari?
Tip wawancara:
Sama halnya pada saat Anda harus menhadapi wawancara studi kasus atau tipe wawancara lainnya yang harus Anda perhatikan
adalah Anda harus tetap relax dan santai untuk melewati semua proses wawancara. Ingat bahwa orang yang mewawancara Anda
hanya ingin mencari titik kelemahan Anda. Jangan anggap bahwa mereka sangat galak atau kasar. Singkat kata jangan dibawa
hati!
Sangat penting mengingat bahwa seseorang tidak akan pernah siap saat menghadapi wawancara kerja. Anda mungkin akan
menemui salah satu tipe wawancara selama Anda sedang mencari pekerjaan. Namun dengan Anda memiliki wawasan luas dan
sedikit pengetahuan tentang perusahaan yang Anda lamar membuat proses rekruitmen lebih mudah.

Follow Up Setelah Wawancara Kerja


Posted on Dec 29, 2014
31

Anda telah membuat resume yang sangat menarik dan berkesempatan untuk wawancara kerja. Lalu sekarang apa yang harus
dilakukan?
Menindaklanjuti atau follow up setelah wawancara kerja menjadi hal yang sangat penting dan dapat membantu Anda untuk
mendapatkan nilai lebih dibandingkan dengan kandidat lain. Kenyataanya banyak perusahaan berharap para kandidat bisa
menindaklanjuti lamaran mereka setelah wawancara kerja. Jadi bagaimana cara efektif untuk follow up setelah wawancara kerja
tanpa harus menjadi kandidat yang menyebalkan atau justru terlihat putus asa.
Ikuti langkah-langkah untuk follow up setelah wawancara kerja berikut:
Kirim email diantara 24 jam
Mengirim email adalah cara paling cepat dan sederhana untuk mengatakan terima kasih kepada interviewer. Terkadang hal
tersebut dianggap sebagai hal yang tidak sopan untuk menyampaikan terima kasih, karena interview atau wawancara kerja telah
menjadi bagian dari pekerjaan interviewer. Pastikan Anda untuk selalu meminta kartu nama dari interviewer untuk meyakinkan
bahwa Anda menuliskan nama dan email yang benar. Ingat untuk tetap profesional di email dan cek kembali untuk susunan kata
dan kalimat yang benar dan tidak memberikan dampak buruk pada Anda.

Lebih baik Anda mengirim email diantara 24 jam setelah Anda melakukan wawancara untuk memberikan dampak yang lebih
besar. Hal tersebut juga dapat membedakan Anda dengan kandidat yang juga melakukan interview dihari yang sama dengan
Anda. Membangun komunikasi yang baik dengan interviwer akan membuat nama Anda mudah dikenal dan menjadikan Anda
lebih menonjol dibandingkan dengan kandidat lain.
Persingkat dan Beri Kesan Indah
Tunjukan bahwa Anda memang berminat untuk berada dalam posisi yang Anda lamar tersebut. Pastikan Anda menuliskan hal
yang simple saja, cukup 2-3 paragraf. Katakan juga bahwa Anda memang kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Anda juga
bisa menjabarkan dalam email tersebut beberapa hal yang Anda lupakan pada saat wawancara kerja berlangsung.
Batasi Bentuk Komunikasi Lain
Sebaiknya Anda membatasi waktu Anda menghubungi perusahaan atau interviewer setelah wawancara kerja. Sebagai contoh,
menelpon dapat menganggu interviewer yang mungkin sedang sibuk dengan aktivitas mereka. Anda boleh menelpon untuk
memastikan status lamaran Anda jika memang batas waktu yang diberikan oleh perusahaan telah tiba.

8 Hal Penyebab Kegagalan Interview Kerja


Posted on Apr 14, 2015
323

Nasib para pencari kerja ditentukan oleh proses wawancara kerja, apakah mereka bisa lanjut ke tahap selanjutnya, apakah
terhenti. Namun ternyata banyak orang yang harus rela mengubur cita-citanya untuk bekerja di perusahaan impian mereka karena
tidak berhasil memikat hati pewawancara.
Apa saja yang membuat gagal wawancara kerja? Simak 8 penyebab kegagalan wawancara kerja berikut:

1. Anda tidak memiliki jawaban yang baik untuk pertanyaan, Di mana Anda melihat diri Anda dalam sepuluh tahun?
Ini sebenarnya klise, tetapi bisa sangat mempengaruhi penilaian pihak perusahaan terhadap diri pelamar. Misalnya, jika Anda
melakukan wawancara untuk pekerjaan di media sosial dan Anda mengatakan Anda ingin menjadi direktur kreatif, pihak
perusahaan mungkin akan bertanya-tanya, mengapa Anda tidak wawancara untuk pekerjaan desain.
2. Tidak cocok satu sama lain
Jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan itu, bukan berarti Anda tidak memiliki bakat, semangat, atau masa depan di bidang yang
Anda kejar. Beberapa manajer ingin karyawannya tidak banyak cakap, sementara sebagian lagi ingin calon karyawannya aktif
bertanya. Kabar baiknya, Anda bisa direkomendasikan kepada perusahaan lain yang membuka kesempatan yang lebih baik untuk
Anda.
3. Anda tidak menindaklanjuti
Perusahaan jelas menanti ucapan terima kasih yang menunjukkan bahwa Anda menginginkan pekerjaan itu. Jika Anda tidak
menindaklanjuti, perusahaan bisa menganggap Anda tidak benar-benar menginginkannya.

4. Anda terlalu maju


Jika Anda pernah bekerja selama dua tahun dan telah melakukan pekerjaan yang jauh lebih maju daripada apa yang perusahaan
butuhkan, Anda kemungkinan besar tidak akan diterima. Karena, Anda akan bosan! Perusahaan biasanya ingin semua orang yang
mereka rekrut bisa merasa tertantang, mengambil langkah-langkah ke depan, dan selalu berkembang.
5. Anda tidak mempersiapkan segalanya
Sebelum menghadiri wawancara, membawa salinan CV Anda adalah tindakan paling minimal. Jika Anda ingin menjadi penulis
misalnya, Anda juga harus membawa contoh karya Anda yang pernah diterbitkan untuk dipamerkan ke pewawancara.
6. Tidak mempelajari perusahaan sebelum sesi wawancara
Sebelum wawancara, Anda harus melakukan riset sederhana tentang perusahaan yang akan Anda tuju. Dengan cara itu, Anda
mendapat referensi tentang perusahaan, dan menunjukkan bahwa Anda memang sudah siap untuk bergabung dengan perusahaan.
7. Anda gugup
Jika Anda gugup, diyakini Anda akan melupakan poin pembicaraan utama, atau menjawab sekenanya tentang pertanyaan yang
diajukan.
8. Tidak memiliki pertanyaan yang baik untuk pada akhir sesi wawancara
Bertanya tentang apa bagian terbaik bekerja di sini? dan tidak ada yang lain, menunjukkan bahwa pola pikir Anda sangat
stagnan.

5 Jurus Ampuh Negosiasi Gaji


Posted on Apr 14, 2015
73

Gaji menjadi hal yang paling sensitif untuk dibicarakan setelah kita melewati tahap wawancara kerja. Pastikan Anda menyiapkan
fisik dan juga mental saat melewati tahap ini. Jika Anda benar-benar berharap memperoleh gaji yang lebih tinggi dari pekerjaan
sebelumnya, maka komunikasikan hal tersebut dengan baik.
Jangan terlihat gugup ataupun panik. Seperti dilansir dari Business Insider, negosiasi gaji merupakan kunci memperoleh bayaran
yang lebih tinggi saat wawancara. Untuk lebih jelasnya, Jim Hopkinson, penulis buku Salary Tutor: Learn the Salary
Negotiation Secrets No One Ever Taught Youmengajukan beberapa cara untuk mendapat gaji yang lebih tinggi. Berikut kelima
cara cepat naik gaji versi Hopkinson saat wawancara kerja:
1. Tunda semua pembicaraan khusus mengenai gaji, sampai Anda merasa perusahaan membutuhkan Anda untuk bekerja di sana.
Itu berarti Anda sebaiknya menghindari untuk bertanya soal gaji saat melamar kerja dan selama wawancara.
2. Sebagai pelamar kerja, jangan pernah memulai pembahasan soal gaji terlebih dulu.
3. Saat pewawancara menanyakan soal gaji, gunakan metode tarik ulur hingga Anda memperoleh target bayaran Anda.

4. Gunakan jeda efektif dalam percakapan, karena kebanyakan orang cenderung bicara untuk mengisi kekosongan tersebut dan
bisa membahas informasi penting, khususnya soal gaji Anda.
5. Masih banyak tunjangan yang lebih penting dari gaji. Ingatlah keuntungan-keuntungan lain dari pekerjaan baru seperti jabatan
yang lebih baik, waktu yang lebih longgar, lebih banyak liburan, bonus, jaminan pendidikan dan perjalanan gratis.
Ingatlah, negosiaasi gaji di awal pekerjaan sangat penting. Hal tersebut mempengaruhi pendapatan Anda kedepannya. Salah satu
hal yang membuat kebanyakan pria berpendapatan lebih tinggi dari wanita adalah karena mereka tak bernegosiasi sejak awal
bekerja.

10 Jawaban Cerdas Saat Interview Kerja


Posted on Apr 14, 2015
1.8K

Interview kerja bisa jadi salah satu hal yang paling menentukan bagi hidup Anda. Bagaimana tidak dalam jangka waktu tersebut
Anda harus menjawab semua pertanyaan yang ditujukan untuk Anda secara bertubi-tubi untuk mendapatkan pekerjaan.
Ada 10 pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh HRD namun kita sering kali binggung untuk menjawabnya. Berikut pertanyaanpertanyaan yang bisa Anda pelajari sebelum melakukan interview:
1. Bagaimana jika Anda bekerja di sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan? Banyak karyawan kami yang tidak
mendapatkan itu. Apakah Anda akan merasa frustasi?
Saya menganggap diri saya orang ambisius, tapi aku juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar dan tumbuh dalam
posisi saya, saya akan bahagia. Setiap perusahaan mempromosikan orang pada tingkat yang berbeda, dan saya cukup yakin
bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya termotivasi dan terstimulasi untuk beberapa tahun yang akan datang.
2. Dari resume Anda, sepertinya Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?
Setelah saya sembuh dari shock kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar bahwa saya dipecat dua
kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan ini memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya
dengan lebih banyak uang, dan saya berada di perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi disini.

3. Berapa jam dalam seminggu Anda biasanya bekerja, dan mengapa?


Saya biasa bekerja selama berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu ini, saya akan mencoba
untuk menemukan cara guna menambah nilai pada setiap tugas yang saya kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari
perusahaan ini, saya ingin mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali perusahaan ini.
4. Apakah lebih penting untuk menjadi beruntung atau terampil?
Saya pikir itu lebih penting untuk menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil dapat membantu untuk menciptakan
lebih banyak peluang.
5. Kapan Anda berpikir Anda akan mencapai puncaknya dalam karir Anda?
Saya seorang yang sehat, kuat, bermental untuk selalu aktif, jadi saya tidak pernah berpikir soal mencapai puncak dalam karir
saya. Saya pikir yang penting adalah seberapa pengetahuan yang ada dalam diri saya.
6. Apakah Anda menganggap diri seorang pemimpin?
Oh, ya, tentu saja. Saya memiliki semua kualitas seorang kepemimpinan. Saya seorang yang ekstrover, tapi saya juga bisa
menjadi pendengar yang hebat. Saya menganggap diri saya sebagai seorang yang mempunyai ide yang besar, tetapi saya juga
bisa keras kepala dan praktis bila diperlukan.
7. Dapatkah Anda menjelaskan pekerjaan apa yang menjadi impian Anda?
Ini adalah pekerjaan impian saya dan itulah sebabnya saya berada disini.
8. Apakah Anda lebih suka mendapatkan izin dari atasan Anda sebelum melakukan sebuah proyek baru?
Selama minggu pertama saya di tempat kerja, saya akan bertanya atasan saya bagaimana dia akan memilih saya untuk menangani
proyek. Jika dia bilang dia ingin saya untuk menjalankan ide yang pertama, saya akan mematuhi. Saya pikir tantangan yang nyata
adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja Anda, dan saya orang yang fleksibel.
9. Apakah Anda akan bersedia untuk memulainya dari posisi entry-level lagi?
Kadang-kadang Anda perlu mengambil langkah mundur untuk memindahkan karir Anda ke depan. Dimulai pada peran entrylevel akan memungkinkan saya untuk mempelajari bisnis Anda dari bawah ke atas.
10. Apakah sebuah perusahaan membutuhkan pekerja B (kedua)? Atau lebih baik hanya memiliki pekerja A (utama)
pada level staf, dan mengapa?
J: Saya percaya bahwa perusahaan perlu keduanya yaitu pekerja A dan B. Ketika Anda melempar bisnis baru, Anda ingin pekerja
A di lini depan. Namun di balik pekerja A ini, Anda memerlukan yang B yang bisa menuntaskan rincian proyek dan menyerahkan
tongkat pekerjaan sehari-harinya kepada mereka. Memiliki terlalu banyak pekerja di tim A akan mengarah pada bentrok ego dan
tidak teratur.

Jangan Tanyakan 9 Hal Ini Saat Wawancara Kerja


Posted on Mar 10, 2015
396

Wawancara kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelamar kerja. Banyak hal yang berpengaruh dalam
keberhasilan proses ini, mulai dari sikap dan bahasa tubuh, penampilan, hingga cara Anda menyampaikan pendapat.
Namun perlu diingat apa yang Anda katakan dan lakukan selama wawancara dapat berpengaruh pada Anda untuk diterima atau
bahkan ditolak. Berikut beberapa poin pembicaraan yang perlu Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.
Saya meninggalkan pekerjaan saya saat ini karena Bos saya sangat mengerikan
Bahkan jika memang benar Bos Anda dulu sangat jahat, tahan dirilah untuk tidak membicarakan keburukan bos, perusahaan,
bahkan rekan kerja Anda sebelumnya. Pewawancara mungkin sebelumnya bekerja untuk perusahaan yang sama atau menjadi
rekan bos Anda dulu. Selain itu, sikap negatif tidak akan menimbulkan pencitraan positif bagi Anda untuk perekrutan kerja
apapun. Bahkan jika Anda pernah bekerja dengan bos terburuk di seluruh dunia sekalipun, mengatakan demikian dalam sebuah
wawancara sangat tidak elok, kata Julie Lacouture, CEO dan pemilik Mom Corps Los Angeles, perusahaan yang membantu
perekrutan karyawan.
Kalaupun ada pertanyaan yang menyerempet tentang bos Anda sebelumnya, tampilkan yang terbaik untuk menjawab secara
positif. Jadi apabila diminta menggambarkan bos Anda dulu pilihlah kalimat yang positif seperti Kami memiliki gaya yang
berbeda, akan tetapi saya selalu memberinya informasi sebanyak yang saya bisa karena saya tahu bos saya sangat detil
orangnya, katanya.
Saya akan mengungkapkan kelemahan saya diawal, bahwa saya tidak pandai.
Meskipun Anda juga tidak harus mengatakan bahwa Anda hebat dalam segala hal, mengakui cacat tanpa diminta adalah ide yang
buruk. Berbicara tentang kelemahan yang tidak penting, menunjukkan bagaimana Anda tidak berusaha mengatasi kelemahan
itu, saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir bersertifikat yang mengelola sebuah situs karir.

Berapa banyak saya akan mendapatkan waktu libur


Bukan rahasia lagi bahwa fasilitas perusahaan merupakan bagian yang menarik bagi pelamar kerja yang mendapatkan pekerjaan
barunya. Paul Cameron, presiden dan perekrut senior teknologi di Drive Staff Inc. menyarankan pada pelamar kerja untuk
berhati-hati dalan menanyakan Berapa banyak saya akan mendapatkan waktu libur? terutama dalam wawancara pertama. Ia
menyatakan seyogyanya pelamar kerja lebih memfokuskan diri pada Apa yang bisa saya lakukan untuk perusahaan ini, bukan
Apa yang dapat perusahaan lakukan untuk saya.
Tunggulah sampai perusahaan mulai membuka pembicaraan mengenai gaji Anda, saat inilah Anda dapat menanyakan berapa
bonus yang akan Anda dapatkan, waktu liburan, penggantian biaya kuliah, dan hal lainnya. Ini akan menunjukkan hal ini
penting bagi Anda dan akan membuka pintu negosiasi tentang kesepakatan ini, kata Cameron.
Saya suka kacamata Anda
Anda mungkin berpikir bahwa memuji pewawancara Anda akan membuka komunikasi dan Anda akan mendapatkan skor yang
tinggi. Anda bisa lolos dengan ini jika Anda telah membentuk hubungan yang baik dengan pewawancara, kata Palmer. Di sisi
lain, pernyataan ini bisa dilihat sebagai hal yang palsu bahkan nakal.
Jadi, perusahaan ini sedang melakukan apa?
Jika Anda tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan yang Anda lamar, mungkin pewawancara berpikir Anda tidak tertarik
bekerja di sana,kata Palmer. Dia menganjurkan para pencari kerja untuk membuka website perusahaan, siaran pers, dan artikel
berita untuk mencari tahu tentang perusahaan dan kendala apa yang tengah dihadapinya sebelum mendatangi wawancara.
Cobalah untuk menemukan beberapa data perusahaan pada awal wawancara. Anda harus memiliki pertanyaan yang
menunjukkan Anda mempunyai minat aktif tentang perusahaan ini, kata Palmer. Selain itu, sebaiknya hindari bertanya tentang
hal-hal pribadi dengan pewawancara, misalnya mengenai situs facebook miliknya.
Saya belum menemukan pekerjaan yang tepat karena kondisi ekonomi sedang buruk
Semua orang tahu bahwa ekonomi yang lesu membuat pasar kerja menjadi sulit. Namun menyalahkan situasi pada pasar
membuat Anda tampak bersikap pasif. Sebaliknya fokus pada hal yang positif, kata Aldefer, konsultan di Pennsylvania.
Lebih baik mengatakan Saya sudah memfokuskan diri pada pencarian untuk pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian saya
pada perusahaan lain.
Saya orangnya fleksibel tidak memiliki rentang gaji dalam pikiran saya
Dengan menawarkan ini, Anda mungkin mencoba untuk menunjukkan bagaimana mudah dan menyenangkannya Anda. Tapi
perekrut mungkin melihat Anda kurang informasi, lebih buruk lagi perekrut mungkin melihatnya sebagai sebuah kesempatan
untuk menawarkan gaji serendah-rendahnya pada Anda. Sebaliknya, melakukan penelitian terlebih dahulu tentang kisaran gaji
yang pas untuk pekerjaan serupa merupakan hal yang tepat untuk bernegosiasi.
Saya ingin bekerja di sini karena saya butuh pekerjaan
Jika Anda mencoba tampil to the point saat wawancara, Anda tidak akan berhasil dengan pernyataan seperti ini. Anda harus
menunjukkan minat Anda, kata Bruce Hurwitz, Presiden dan CEO Hurwitz Strategic Staffing, Ltd. Dengan mengatakan seperti
ini, sepertinya Anda mencari pekerjaan hanya untuk mendapatkan uang. Tunjukkan pada perekrut bahwa tujuan Anda mencari
pekerjaan tidak semata-mata mencari gaji tetapi ingin menjadi bagian perusahaan dan bahwa Anda telah menginvestasikan waktu
dan usaha Anda.
Saya berencana untuk berkeluarga segera setelah mendapatkan pekerjaan

Sikap Anda yang jujur tentang kehidupan pribadi Anda pada saat awal wawancara kerja mungkin bukan ide yang bagus.
Beberapa manajer tidak akan mempekerjaan pelamar yang telah menikah dan mempunyai anak karena dianggap dapat
mengganggu jadwal kerja.
Fokuslah pada komitmen Anda untuk pekerjaan dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Berikan contoh-contoh spesifik dari
proyek Anda yang telah berhasil diselesaikan dan konstribusi yang Anda buat pada keberhasilan proyek itu.

8 Pertanyaan Jitu Untuk Mendapat Kandidat


Terbaik Saat Interview
Posted on Oct 10, 2014
128

Apakah Anda memiliki pertanyaan favorit yang sering ditanyakan saat wawancara kerja? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Wawancara kerja menjadi sebuah sesi dimana Anda ingin mengetahui kemampuan, kecocokan dan potensi dari seorang kandidat
dalam waktu yang singkat.
Berikut adalah 8 pertanyaan jitu yang akan membantu Anda menemukan kandidat terbaik. Semua pertanyaan dibawah ini akan
menjelaskan secara lengkap pengalaman dari sang kandidat dan bagaimana mereka memecahkan masalah mereka saat
menghadapi kesulitan.
1. Ceritakan pencapaian tertinggi Anda dikantor.
Tujuan: Pertanyaan ini akan menunjukan bagaimana peranan kandidat tersebut dikantor lama dan menjelaskan sebenarnya apa
pencapaian menurut kandidat tersebut.
2. Gambarkan lingkungan kerja yang Anda suka.
Tujuan: Respon dari kandidat akan menunjukan apakah memang mereka cocok bekerja dikantor Anda atau tidak. Apakah mereka
sesuai dengan cultural fit yang ada dikantor Anda?
3. Perlakuan dan interaksi seperti apa yang Anda harapkan dari atasan Anda?
Tujuan: Anda akan mengetahui seberapa mandirikah kandidat yang sedang Anda wawancarai.
4. Bagaimana cara Anda mengatasi masalah dan strategi apa yang Anda gunakan?
Tujuan: Anda akan mendapatkan gambaran dari performa kandidat tersebut dikantor lama. Anda juga bisa bertanya lebih detail
untuk mengetahui problem solving style dari kandidat tersebut.
5. Apa yang membuat Anda tertarik melamar bekerja disini? Apa juga yang membuat Anda melamar posisi ini?
Tujuan: Dari pertanyaan ini Anda akan mengetahui motivasi sang kandidat melamar pekerjaan tersebut dan seberapa penting
pekerjaan tersebut bagi sang kandidat. Anda juga akan melihat
6. Mengapa Anda ingin mengundurkan diri dari kantor Anda sekarang? (Jika kandidat Anda masih bekerja)

Tujuan: Melalui pertanyaan ini Anda akan mengetahui value (nilai), tujuan dan cara pandang dan apa yang sebenarnya mereka
butuhkan dari perusahaan. Anda juga bisa menemukan jawaban apa alasan utama kandidat tersebut mencari pekerjaan baru.
7. Apa tiga kemampuan yang paling menonjol yang bermanfaat bagi perusahaan jika Anda diterima?
Tujuan: Anda akan mendapatkan jawaban bagaimana kandidat Anda mengenali diri mereka dan kemapuan yang mereka punya.
Anda juga bisa tahu bagaimana cara kandidat memandang posisi pekerjaan yang mereka lamar.
8. Apa tiga hal yang Anda lakukan jika Anda diterima?
Tujuan: Anda akan mendapatkan pemahaman tentang sejauh mana mereka mengetahui dan memahami posisi pekerjaan yang
mereka lamar.

Interview tips: Making a great first impression


Posted on May 20, 2013
6

Its said that body language makes the biggest impact on the meaning of the message, followed by the tone of voice, and finally,
by the words itself. This holds true particularly in the interview, where the first few minutes you spend with a potential employer
can spell the success or failure of your application. If this were not so, employers would be hiring applicants merely on the
strength of their resumes or test results. Its thus vital to make a favorable first impression. To do that:
Be punctual.
You might as well kiss the job goodbye if you come in late for the interview, clothes drenched in sweat and hair sticking out in
different places. Give extra time for traffic, parking, bad weather and slow elevators. However, if youre 15 to 20 minutes ahead
of schedule, dont go straight to the reception lady to announce your presence-this might put undue pressure on the interviewer.
Instead, catch your breath and freshen up in the restroom, or get some coffee at the cafeteria.
Dress neatly and appropriately.
Let the hiring manager see you in the job by dressing for the part. Pants, skirts and shirts should be pressed, while shoes should
be shined. If not sure what attire is required for the interview, dress on the conservative side. If possible, call the company and
ask.
Observe moderation.
Practicing restraint is a virtue when it comes to the interview. Too much of anything-no matter how good-can be distracting or
annoying to the interviewer. So keep these in mind.

Use minimal makeup, jewelry and perfume.


Style your hair conservatively.
Avoid excessive body movement (hand gestures, nods, shrugs).
Stick to plain and simple polish.
Project rapport and confidence.
While it may seem unfair to be judged solely from that brief meeting, its a reality that 80% of hiring decisions are made on the
candidates personality, and only 20% on skills. So project a hirable persona by following these guidelines:

Shake hands firmly. If your hands are wet, try running them under lukewarm water and drying them well.
Maintain eye contact. Experts suggest maintaining eye contact for no longer than 10 seconds to avoid staring. Be
careful too to look him in the eye only. Dont let your eyes roam on his balding pate or the big mole on his cheek, for instance.

Keep your back straight when standing or sitting. Move confidently. Sit slightly forward in your chair.
Ask questions. Dont just nod and agree all the time! Delve deeper into what the interviewer is saying, or inquire about
job-related details to move things along.
Listen carefully, look interested and speak clearly.
Be diplomatic. No negative statements or derogatory remarks about previous jobs, colleagues or employers.
Before the interview, work on your communication skills. Good grammar and coherent speech are compulsory. Listen to yourself
when you speak-do you tend to ramble on, rush your words, or take overly long pauses? Talk to family members and friends, read
aloud or practice in front of the mirror to become a better communicator.
Think positive and believe in yourself. If you dont think you have what it takes to succeed, how can you convince a would-be
employer to hire you?

Interview No Show How You Can Avoid It


Posted on May 20, 2013
1

Did you know how bad is it if you do not show up for an interview? You may be Blacklisted! Your future job application with the
company might be rejected.
What should you do?
1.
2.
3.

4.
5.

Assess your interest in the job


- Read about the job description and the company details first, before clicking the Apply button
Ask as much as possible
- Get more details about the job role, growth prospects and interview process before saying Yes to an interview
Research about logistics issues early
- Is the interview location too far?
- Is the interview venue easily accessible? Do your research prior to your interview day
- Apply for your leave earlier to attend the interview. If too short a notice try to get it rescheduled
- Ask whether your interview can be conducted after office hours
Dont be afraid to say NO
- If you realise that the job is not suitable after listening to the hiring manager, politely decline the interview offer
Do NOT disappear!
- If you cant make it for the interview at the very last minute, do inform the hiring manager so you can reschedule your
appointment
- If you found out that you are offered a job but have another interview scheduled, politely decline the interview
- If you are not interested in the job after agreeing for an interview, you can politely decline it
- DO NOT disappear!

Application Letter Sample for Fresh Graduates


AddThis Sharing Buttons
Are you a recent graduate currently looking for a job? If you are, then you must have experienced firsthand
how challenging it is to write an application letter.

An application letter is one of the first few things that you need to prepare when applying for a job. Your
application letter, together with your resume, are two of the most important documents you need in your bid to
get a job and finally join the workforce.
The term application letter and cover letter are often used interchangeably though both are different when
it comes to purpose, content and length. To avoid confusion, we are strictly going to use the term application
letter on this article to describe a document which main purpose is to describe your skills, market your
abilities and summarizes your experiences.
Your application letter serves as your formal (albeit non-personal) introduction with your potential employer. It
contains your background, summarizes your knowledge and experiences and includes a few more details as to
why you are qualified for the job. More importantly, your application letter expresses your intent to apply for a
specific job within an organization, business or company.
To help you effectively persuade your potential employer in considering your application, take some notes
from these application letter samples.

Application Letter Sample 1 (Print Copy)


This application letter sample shows the correct format you should use when sending out your application
letter in print form. If you plan on submitting your application letter via email, refer to the second application
letter sample below.

22 H Venture St.,
Diliman, Quezon City
Philippines
April 17, 2015
Mr. Vincent Chua
Hiring Manager
Bank of the Philippines Islands (BPI)
12/F Ayala Life-FGU Center, Ayala Ave.
Makati City 1226
Dear Mr. Chua,
I am writing to express my interest for the position of Recruitment Assistant in your esteemed company.
Having recently obtained my Bachelors Degree in Business Administration major in Human Resource
Development Management (BSBA-HRDM) in the Polytechnic University of the Philippines (PUP), I wish to
bring my knowledge, skills and commitment to excellence to your companys innovative environment.
As a Business Administration student, majoring in HR management, Ive become equipped with the necessary
knowledge that come with the position including manpower recruitment, workforce organization, personnel
training and compensation as well as legal provisions and other labor concerns.
My internship at San Miguel Corporation also afforded me with the crucial skills to work with some of the best
professionals in the recruitment and human resources industry. Being a trainee has developed in me enthusiasm
and a true passion for human resources and has subsequently convinced me that human resource management
is my true calling.
For additional details regarding my qualification and expertise, please review my attached resume.
Thank you for taking the time to consider this application and I look forward to hearing from you.
Sincerely,
(signature)
Jessica Cenadoza

Application Letter Writing Tip: When intending to submit a hard copy of your application letter (and
resume), make sure that you send it in a strict business letter format. Remember that your application letter not
only speaks of your skills and accomplishments. It also shows how effectively you can communicate.
Therefore, make it a point to impress your potential employer by writing a grammatically correct, perfectly
spelled and properly punctuated application letter.

Application Letter Sample 2 (Email Copy)


As previously mentioned, the format of your application letter may differ depending on whether you are
submitting a print copy or an email copy. The second application letter sample below is a copy tailored
specifically for emails.

Email Subject: Eric Tala, Marketing Associate Position


Dear Ms. Castaeda,
I would like to express my interest in applying for the position of Marketing Associate as was recently made
available in your company.
I believe that my degree in Business Administration (BSBA) major in Marketing from the Philippine School of
Business Administration (PSBA) has prepared me for this position. As a student, I was equipped with the
necessary knowledge and skills to help develop and drive effective marketing strategies.
During my internship at Uniliver Philippines Marketing Department, I learned how companies determine what
product or service to sell, how to reach target demographics and how to respond to the demands of
competitors. More importantly, I had the opportunity to work with seasoned professionals who taught me how
to easily grasp complex marketing concepts and at certain times, how to roll with the punches in order to
achieve various objectives.
I have also acquainted myself with a wide range of skills that allow me to blend with the group or teams
culture and to continuously strive to reach common goals amidst failures and setbacks.
My active involvement in many academic and extracurricular activities has done so well in developing my
communication and leadership skills, which are vital in finding success in the corporate world.
With this application letter, I attach herewith my resume for your full consideration. Thank you for taking time
to review my application and I am looking forward to your reply so that we can further discuss my application.
Yours sincerely,

Alvin C. Marfal
7194 Marcelo Ave
Paraaque City, Metro Manila 1700
Mobile: +63 929 XXX XXXX

Application Letter Writing Tip: Make it a point to include the necessary email subject when sending your
application letter via email. The email subject provided on this application letter sample follows the usual
format (name, position you are applying for) though some recruiters require applicants to send their application
letter (and resumes) with a specific email subject.
Also, when sending your application letter thru email, remember to include your contact details on the email
signature. By doing so, you will enable the recruiter or potential employer to respond to your application
immediately.
Remember that these samples are merely templates meant to serve as a basis in writing your own, personalized
application letter. When writing an application letter, feel free to customize it according to your own personal
preference. You dont want to have just another generic application letter because chances are the hiring
manager has already read hundreds, or maybe thousands of it. You want your application letter to stand out and
ultimately showcase why you are the best person for the job.
NOTE: These application letter samples are for reference only. All information provided should be considered
as fictional.

Cover Letter, Surat Lamaran Kerja


Intan Dzikria
/
7/05/2012 05:17:00 PM

Namanya orang baru lulus ya...bingung juga mau ngelamar kerja tapi ga tau cara bikinnya...Nah
untungnya nih semasa kuliah aku ikutan mata kuliah Sosio Etika. Disitu aku diajarin bagaimana cara
bikin cover letter atau surat lamaran kerja yang baik dan benar.
Kalau dari tugas yang pernah aku bikin...cover letter yang aku kumpulin buat nilai tugas kayak gini nih...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Surabaya, 30 October 2011
Preposition
: Job Application
To a respectable

Head of Personnel
__Nama Perusahaan_______
__Alamat Lengkap________
With respect,
I am who signed under this :
Name
:
Place, Born Date
:
Home Address
:
Stay Address
:
Phone
:
Applying for a job in response to your company advertising in Jawa Pos, Saturday October 29 th 2011
about CV.Warna Warni needs in Marketing Manager. As a consideration with this I attached:
1. Curriculum Vitae
2. Foto copy KTP
3. Photo 4 x 6
I realize that the letter of job application or curriculum vitae that I send cannot explained my
qualification. Therefore, I strongly expect a chance for interview, where I can explain my ability and
service that I can give to company which will be a valuable asset for CV. Warna Warni. For your
attention and cooperation I have to say thank you very much.
Best Regards,
(ttd)
Intan Dzikria
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nah beda lagi cerita waktu aku ngelamar kerja...ni hasil googling sana sini plus bantuan dari temen...dan
ternyata cukup manjur juga untuk ukuran surat lamaran kerja...hahaha
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Surabaya, 15 March 2012
Preposition
: Job Application
To a respectable
Head of Human Resource Division
With respect,
I am who signed under this :
Name
:
Place, Born Date
:
Home Address
:
Phone
:
Applying for a job in response to your company advertising in Jobs Market (Bursa Karir) Sepuluh
Nopember Institute of Technology needs in Information Technology employee.
I am a fresh graduate student from Department of Informatics Engineering Sepuluh Nopember Institute of
Technology Surabaya. I have experience in computer technology such as programming in C, C++, C#,
and Java Language, web programming using PHP and ASP.NET, software testing, software project
management, software verification and validation, database management, application development, and

software audit. Therefore, I also became a semantic web laboratorys administrator. I am capable to work
in a team and individually as good as in team. I am a good speaker and have good communication skill I
have gained in organization and training.
As a consideration with this I attached my curriculum vitae attached with certificates, copy of my ID
card, TOEFL score, certification of graduation, and academic transcript. I realize that the application
letter or curriculum vitae that I send cannot explain my qualification. Therefore, I strongly expect a
chance for interview, where I can explain my ability and service that I can give to company which will be
a valuable asset for your company. For your attention and cooperation I have to say thank you very
much.
Best Regards,
(ttd)
Intan Dzikria

Cara Berpakaian untuk Wawancara Kerja


3 Metode:Pakaian Formal untuk PriaPakaian Formal untuk WanitaKebiasaan yang Baik untuk Pria dan Wanita

Wawancara kerja bisa jadi sangat menakutkan. Namun, dengan sedikit rasa percaya diri, proses
ini akan menjadi hal yang mudah. Jika Anda kurang percaya diri untuk mengikuti wawancara
kerja karena tidak yakin apa yang harus dikenakan, jangan

Metode 2 dari 3: Pakaian Formal untuk Wanita


1.

1
Kenakan rok atau celana panjang. Wanita memiliki pilihan yang lebih banyak untuk mengenakan
pakaian formal daripada pria, namun juga harus lebih berhati-hati saat mengenakannya.
Rok: Kenakan rok selutut berwarna gelap dan jas sederhana.
Celana panjang: Kenakan celana panjang berwarna gelap dan jas sederhana.

o
o

Kenakan blus atau atasan dengan corak sederhana atau polos. Blus transparan atau tembus pandang
sangat tidak boleh dikenakan. Kenakan pakaian berbahan katun, sutra, atau mikrofiber. [3] Material yang
sangat baik menyerap keringat seperti katun terasa paling nyaman dikenakan dalam situasi yang
menegangkan.

3
Pilihlah sepatu dengan bagian depan yang tertutup dan tingginya tidak lebih dari 2,5-5
cm. Wawancara kerja sudah cukup untuk menjadi hal yang perlu dipikirkan, jadi tak perlu menyusahkan
diri dengan urusan sepatu. Sepatu yang tingginya lebih dari itu akan membuat Anda berisiko terlihat tidak
profesional. Sepatu yang paling baik adalah yang berwarna gelap.

4
Kenakan stoking atau pantyhose (stoking yang panjangnya dari pinggang sampai kaki) yang cocok
untuk ke kantor. Selama stoking/pantyhose yang dikenakan berwarna gelap, tidak memiliki corak yang
rumit, dan sesuai untuk dipakai untuk bekerja, maka bisa dikategorikan sebagai perlengkapan pakaian
formal.Pantyhose atau stoking yang dipakai untuk bersenang-senang malam sebelumnya mungkin tidak
dapat diterima dan lebih dianggap mengganggu dari yang diperlukan.

5
Gunakan riasan yang tipis. Jangan menggunakan riasan yang tebal dan berlapis-lapis.Mengenakan
pakaian bisnis formal tidak sama dengan berdandan untuk bersenang-senang di malam Sabtu. Riasan
yang tipis lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali, namun tidak terlalu berlebihan. Tampilan
konservatif adalah pilihan yang terbaik.

6
Hindari parfum jika memungkinkan. Seperti pada pria, hal yang paling baik adalah menghindari
wewangian. Aroma parfum Anda mungkin malah mengganggu untuk orang lain yang tidak sama
seleranya dengan Anda dan wewangian tersebut tidak menyatu dengan baik dengan aroma keringat. Jika
Anda perlu menggunakan parfum, maka cara yang baik adalah dengan menggunakan sedikit saja.

7
Hati-hati dengan penggunaan aksesori. Aksesori bisa menjadi kebanggaan dan kebahagiaan
penampilan busana wanita. Dengan mengetahui aksesoris apa yang harus dikenakan dan apa yang tidak,
maka berarti Anda mengetahui perbedaan antara kesan yang abadi dan kesan sementara.
o
o

Kenakan jam tangan dengan model konservatif. Jam tangan adalah simbol yang baik
yang mengesankan Anda sebagai orang yang tepat waktu dan memperhatikan segala sesuatu.
Model syal dan perhiasan bisa berubah-ubah, jadi gunakan selalu pilihan yang
konservatif. Jika Anda mengikuti wawancara untuk posisi di bidang kreatif, Anda mungkin memiliki
sedikit keleluasaan dalam penampilan daripada jika melamar posisi sebagai bankir misalnya.
Jangan membawa dua tas besar saat wawancara. Jika Anda perlu membawa dompet,
bawalah yang kecil. Jadi, ketika memadukan dengan tas kerja seperti model tote, maka Anda tak terlihat
susah payah membawa tas di dalam tas saat wawancara. Di dalam tas, simpanlah padfolio (wadah untuk
menyimpan kertas berukuran lebih kecil) dengan beberapa lembar resume cadangan.
Iklan

Metode 3 dari 3: Kebiasaan yang Baik untuk Pria dan Wanita


1.

1
Berpakaian formal lebih baik daripada berpakaian kasual. Pilihlah selalu pakaian yang formal dan
konservatif kecuali pewawancara menentukan hal yang berbeda. Berpakaian baik adalah pujian untuk si
pewawancara dan merupakan tanda bahwa Anda menganggap serius profesi ini. [4]Jauh lebih baik untuk
berpakaian formal saat wawancara daripada berpakaian santai.

Bukan rahasia lagi, jika Anda berpakaian baik, Anda telah meninggalkan kesan yang
mendalam. Hal ini dapat dihubungkan dengan efek lingkaran cahaya, yang diperkenalkan oleh psikolog
E. L. Thorndike. Efek lingkaran cahaya menerangkan bahwa jika Anda dirasakan memiliki satu sifat yang
diharapkan (atau tidak diharapkan), orang akan beranggapan kalau Anda memiliki sifat lain yang juga
diharapkan. [5]

2
Jika ragu, tanyakanlah pakaian yang harus dikenakan. Jika ada keraguan bagaimana seharusnya
Anda berpakaian saat wawancara, jangan ragu untuk bertanya pada orang yang akan mewawancarai Anda
atau staf bagian SDM. Ini adalah pertanyaan yang umum, jadi jangan takut untuk bertanya. Anda tidak
akan dimarahi hanya karena ingin menyiapkan diri.

3
Rawatlah penampilan semaksimal mungkin. Mandilah sebelum berangkat dan pastikan hal-hal berikut
ini dirawat agar terlihat rapi:
o
o
o
o

Kuku harus dipotong pendek atau dimanikur. Jangan ada kotoran atau debu yang
menempel pada kulit di jari di balik kuku
Rambut harus rapi dan bersih tanpa penggunaan gel atau penataan yang berlebihan
Kumis dan jenggot (jika ada) harus dirapikan dan dirawat
Gigi harus dibersihkan dan bebas dari sisa-sisa makanan. Mulut harus segar dan wangi.

4
Perhatikan bagian luar dan dalam pakaian. Anda tentu tidak ingin ada kancing yang lepas, bagian
pakaian yang robek, atau benang atau bulu hewan yang menempel pada pakaian. Bersihkan pakaian
sekilas dengan lint roller (alat pembersih benang/bulu) sebelum mengenakannya. Lebih baik lagi jika
pakaian di-dry clean untuk dibersihkan bagian-bagian yang bermasalah sebelum dikenakan.

5
Bawalah portfolio (wadah penyimpan kertas berukuran besar) atau padfoliodengan beberapa
lembar resume cadangan. Ini adalah kiat yang sudah lama diakui para profesional di seluruh dunia.
Membawa beberapa lembar resume cadangan memberi tanda pada perekrut potensial bahwa Anda adalah
orang yang siap, berpandangan ke depan, dan percaya diri. Jangan lupa membawa perlengkapan ini.

6
Perhatikan hal-hal yang tidak diperbolehkan. Hal-hal berikut ini harus dihindari[6] selama wawancara
kerja:
o
o
o
o

Jangan mengunyah permen karet


Jangan memakai kacamata hitam atau membiarkan kacamata tersebut terpasang di kepala
Jangan biarkan kemeja tidak dimasukkan
Jika kemeja sobek, jangan kenakan

Você também pode gostar