Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
KELOMPOK 3
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
2014
SUSUNAN KELOMPOK
1. FITRI RIDHO F
2. AILY MUFIDAH
3. ANIS NAILATUL F
4. AYU ROHMAWATI
5. LYLI OCTRIADINY
6. MUHAMAD NASRUDDIN
7. NUR LATIFAH F
8. NURUN NISA QOMARIYAH H
9. RIKHI BAGUS TRIONO
10.
SITI NUR AISYAH
11.
UMMU KHOIROH
12.
WINDAWATI S
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
SUSUNAN KELOMPOK.................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1 Sistem Pencernaan............................................................................3
2.2 Organ-organ sistem pencernaan (digesti)..........................................4
2.3 Mekanisme sistem pencernaan.........................................................20
2.4 Gangguan sistem pencernaan...........................................................21
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................23
3.1 Kesimpulan......................................................................................23
3.2 Saran..................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................24
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Tugas Makalah yang
berjudul Sistem Pencernaan Makanan Dan Riveuw Anatomi Dan Fisiologi
Sistem Pencernaan.Berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak maka Tugas Makalah yang berjudul Sistem Pencernaan Makanan Dan
Riveuw Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pencernaan ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Supanik, S.Kep. Ns, M.Mkes., M.Kes Selaku Direktur Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan
2. Anestasia Pangestu M.T, S. Kep., Ns selaku dosen pembimbing mata
kuliah keperawatan dasar
3. Semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kekurangan dari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan makanan yang kita makan belum dapat dimanfaatkan oleh selsel tubuh manakala makanan tersebut belum mengalami proses pencernaan
(digesti), kecuali: air, vitamin, dan mineral. Bahan makanan mengandung unsurunsur yang diperlukan oleh tubuh kita antara lain:
1. Karbohidrat
yang
dapat
dibedakan
(C6H12O6),
menjadi;
glukosa
4.
9. BAB II
10. PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pencernaan
11. Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya
menjadi energy dan menegeluarkan sisa proses tersebut . Pada dasarnya sistem
pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran
pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan
yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan
sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa
- sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan
organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap
organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
12. Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri
dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran
kecil. Setiap organ dalam system pencernaan manusia memiliki peranan penting
dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan
dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi
yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan
mempermudah proses system pencernaan manusia dengan menghancurkan
makanan menjadi serpihan yang lebih kecil , pada tahap berikutnya menuju
lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi
yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.
13. Dalam system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak
sepenuhnya menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap , sisa sisa makanan yang
tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus
sebagai proses metabolisme tubuh. Sistem pencernaan yang baik sangat
berpengaruh pertumbuhan dan perkembangan manusia karena system pencernaan
14.
karena sumber energy yang didapat dari rgan lain bergantung dari system
pencernaan dalam memprosesnya.
15.
2.2 Organ-organ sistem pencernaan (digesti)
16. Sistem digesti tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti.
2.2.1
Saluran pencernaan (digesti)
2.2.1.1 Mulut (rongga mulut)
17. Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk
menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi zat-zat
yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Di rongga
mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-langit) untuk membantu
penguyahan zat makanan, dan penelanan zat makanan. Di rongga mulut
terdapat
muara
kelenjar
(amilase).
18. Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2
bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi,
gigi, bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di
sebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi
epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang
mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat
banyak ujung akhir saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang
membantu dalam proses pencernaan, yaitu: bibir, gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara
mekanik dan kimiawi.
a. Bibir
19. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam
ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot orbikulanis oris menutupi bibir.
Levator anguli oris mngangkat dan depresor anguli oris menekan ujung mulut.
20.
21. 1). Palatum
22. Terdiri atas 2 bagian yaitu;
: Pangkal lidah.
: Punggung lidah.
: Ujung lidah.
35. Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan
jangan masuk ke jalan nafas. Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putingputing pengecap atau ujung saraf pengecap.
36. Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada
bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak
selaput lendir.
37. Flika sublingual terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua
di sini terdapat pula lipatan selaput lendir. pada pertengahan flika sub lingua ini
terdapat saluran dan glaudula parotis, sub maksilaris dan glandula sub lingualis.
38. Otot lidah merupakan Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang
bawah (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid) menyebar ke dalam lidah
membentuk anyaman bengabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah.
M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan
tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
39. Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut
dan membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecag bp yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam.
40.
lidah di antara lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sub
lingualis serta hasil sekresinya berupa kelenjar ludah (saliva). Kelenjar ludah
menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ).
44. Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
a. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
b. Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
c. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
45. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain
itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan
basah. Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu
37oC.
46. Proses penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga
menelan makanan yang telah kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langitlangit lunak terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan
langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup lubang ke
arah saluran pernapasan.
47.
48. Gambar. Bagian Mulut dan Kelenjar Mulut
49.
2.2.1.2 Faring (Pharynx)
50. Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan
ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung,
dengan perantaraan lubang bernama koana.
51. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari;
a. Bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung,
b. Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan
c. Bagian inferior bagian yang sama tinggi dengan faring. Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian
media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di
akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang
menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea).
52. Menelan (Deglutisio) disaat Jalan udara dan jalan makanan pada
faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher
bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan nafas dan di
depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui
ressus piriformis masuk keosofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan
menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama
jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah kontraksi
secara bersamaan.
53.
10
selaput lendir(mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan
lapisan otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak di belakang trakea dan di
depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke
dalam abdomen menyambung dengan lambung. kerongkongan berfungsi sebagai
jalan makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.
58. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak
kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak
kembang kempis
60.
11
61.
62.
63. Gambar. Esofagus
64.
12
klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari
lambung.
67. Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang,
dan
menyerong.
Otot-otot
tersebut
menyebabkan
lambung
didalam
lambung
berbentuk
seperti
bubur. Dinding
lambung
69.
70.
Gambar. Lambung ( Gaster )
2.2.1.5 Intestinum tenue (usus halus)
13
14
Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan
perantaraan
lipatan
peritoneum
yang
berbentuk
kipas
dikenal
sebagai mesenterium.Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabangcabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang
antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara
yayenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.Ujung bawah ileum
berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium
ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk mencegah
cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam ileum.
78. Dinding halus juga menghasilkan getah usuus halus yang
mmengandung enzim-enzim sebagai berikut.
1) Maltosa, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan
pangkreas) menjadi tripsin.
79. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa,
lemak di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi
asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein di selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap
dalam bentuk glukosa.
80. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus
halus. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari
makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung
kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat
mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino,
Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan
15
dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari
hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
81. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu
larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus.
Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus
(pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan
garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu
kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh
usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin
tersebut masuk kesistem peredaran darah.
82. Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa
makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus
besar. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam
usus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan
saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.
83. Sebuh vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan
otot yang di ikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran dasar
dan ditutupi oleh epitelium.Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan
dengan makanan cair dan lemak yang diabsorbsi ke dalam lakteal kemudian
berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah di vili
dan oleh vena porta dibawa ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
84. Sumber
Makanan
87. Protein
Cernaan
92. Asam amino
88.
93.
89. Lemak
94. Gliserin
90.
91. Karbohidrat
dan
asam lemak.
95. Monosakharid
a:
darah.
97. Dari epithelium vili masuk
ke lacteal dan aliran limfe.
98. Dari epithelium vili dan
Glukosa
dinding
Leavulosa
pembuluh
darah
16
Galaktosa
99.
100. Fungsi usus halus, terdiri dari :
a. Menerima zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
c. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.
101.
102.
17
104.
18
108.
109.
110.
2.2.1.7 Rektum
111. Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses.
Setelah penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding
rektum sehingga timbul keinginan untuk berak (defikasi).
2.2.1.8 Anus
112. Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi
mengatur pengeluaran tinja
2.2.2
Kelenjar Digesti (Glandula Digestoria)
2.2.2.1. Kelenjar saliva (ludah)
113. Kelenjar saliva manusia terdiri atas 3 pasang:
a. Kelenjar parotid, terletak di depan telinga, muaranya pada gusi sebelah
atas.
b. Kelenjar mandibularis (submaksilaris) terletak di dekat mandibula
(rahang bawah), muaranya di bawah lidah.
c. Kelenjar sublingualis, terletak di dasar mulut, muaranya di bawah lidah.
114. Pada kelenjar saliva terdapat 2 jenis sel yaitu: (1) Sel
serosa, mensekresikan cairan serous (encer) yang mengandung enzim ptyalin
(amilase). Amilase berperan mengubah amilum menjadi sakarida sederhana. (2)
Sel mukosa, mensekresikan lendir.
2.2.2.2. Hati (Hepar)
19
115. Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut heatosit dan membagi
hepar dalam lobi-lobi. Lobulus hati berbentuk heksagonal, sel-sel parenkim
hepar tersusun secara radier (menjari) dengan vena sentralis terletak di tengah.
Sel-sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma granulair dengan tetes-tetes glikogen.
Sel hati berperan menghasilkan empedu sebagai hasil ekskresi dan sekresi.
Ekskresi karena mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan
lewat
mengemulsifikasikan lemak
makanan.
(surfaktan)
dan biliverdin
butir
berasal
Garam
untuk
empedu
disintesis
menurunkan
dari
tegangan
Bilirubin
usus halus bermula dari asam lambung yang menuju ke duodenum, selanjutnya
merangsang sekresi hormon sekretin oleh mukosa duodenal. Sekretin
merangsang
a. Asini pankreas (bagian eksokrin) untuk mensekresikan cairan pankreas yang
bersifat alkalis (basa) untuk menetralkan asam lambung.
b. Pada saat yang sama chyme merangsang pelepasan hormon pankreosimin
dari muksa duodenum untuk mempengaruhi pankreas mensekrsikan enzim
digesti.
117.
118.
119. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan berikut
ini:
a. Protease pankreas terdiri atas trypsinogen, dan chemotrypsinogen
b. Amylase pankreas, untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
c. Lipase pankreas, untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan
oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Bikarbonat (NaHO3).
20
enzim
enterokinase.
Enterokinase
berperan
mengaktifkan
disakarida
menjadi
21
22
sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Untuk mencegah sembelit
dianjurkan untuk buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan sayuran atau
buah-buahan.
136.
BAB III
137.
PENUTUP
138.
139.
A.
Kesimpulan
B.
Saran
23
149.
DAFTAR PUSTAKA
150.
151.
152.
153.
154.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
24