Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISIS BEBAN KALOR TERHADAP KAPASITAS MESIN PENDINGIN PADA ICE SKATING
MALL TAMAN ANGGREK
MUHAMMAD SYAHRIL
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN, JAKARTA
Menara PLN Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta
syahril033@gmail.com
ABSTRAK
Penerapan ilmu pengetahuan dalam bidang refrigrasi telah banyak dirasakan manfaatnya. Salah satu
bentuk pengembangan dan penerapan adalah sistem refrigrasi pada ice skating, Dengan memanfaatkan cairan
refrigerant dan air brine. Ice rink adalah suatu arena dengan permukaan lantai terbuat dari lapisan es yang
merupakan hasil dari proses tersebut. Pada ice rink terdapat beban kalor yaitu lampu penerangan, pengunjung,
udara ventilasi, beban air, dan gesekan. Pada tugas akhir ini akan membahas penelitian tentang analisis beban
kalor dan membandingkannya dengan kapasitas mesin pendingin pada ice skating.
Kata kunci : Refrigrasi, Ice Skating, Beban Kalor
ABSTRACT
The application of science in the field of refgeration han many perceived benefits. One form is the development
and application of refrigenat and water brine. Ice rink is an the result of that process. On the ice rink there is
lighting heat load, visitors, air ventilation, water load, and friction. In this thesis will discuss research on heat
load analysis and compare it with the engine capacity of cooling in ice skating.
Keywords : Refrigeration, Ice Skating, Heat load.
PENDAHULUAN
Ice rink adalah tempat berseluncur
diatas lapisan es. Dalam menjaga lapisan es
tersebut, agar tetap pada kondisinya (tidak
mencair) digunakan sistem refrigrasi sekunder
dalam proses pendinginan. Pada sistem ini,
fluida disirkulasikan melalui selang yang
berada dibawah ice rink, panas yang didapat
dari beban pendinginan dipindahkan ke
fluida. Fluida tersebut disirkulasikan menuju
evaporator dan didinginkan kembali untuk itu
diperlukan mesin pendingin dengan kapasitas
yang besar. Mesin dengan kapasitas yang
besar menjaga lapisan es tidak mencair, untuk
itu dibutuhkan perhitungan yang tepat antara
kapasitas mesin dengan beban pendingin.
2
SKEMA NUMERIK
Berikut adalah kerangka pemecahan
masalah dalam penelitian ini:
= 40.800
Btu
hr
Beban
pendinginan
dari
pengunjung
diakibatkan panas yang dikeluarkan oleh
tubuh. Beban ini tergantung pada jumlah,
aktivitas dan jenis kelaminnya.
Aktivitas pelatih (standing) :
Panas sensibel = 285
Btu
hr
Panas latent
Btu
hr
= 165
Btu
hr
Panas latent
Btu
hr
= 845
= W x Fb x Fk x jumlah lampu
= 60 x 1,25 x 3,4 x 160
= 60,8 F
3
Kondisi di luar ruangan
= 71,6 F
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian
ini adalah
kapasitas mesin chiller yang terpasang layak
karena hasil perhitungan total beban
pendingin lebih kecil dibandingkan kapasitas
mesin terpasang. Total beban sebesar
Btu
. Terpenuhi 1 buah mesin
hr
chiller yang memiliki kapasitas 1.440.000
1.106.915
Btu
.
hr
REFRENSI