Você está na página 1de 72

Hidrokarbon tak-jenuh

Alkena; Alkadiena; dan


Alkuna

Alkena dan Alkuna

Alkena memiliki satu atau lebih karbonkarbon ikatan ganda dua. Rumus umum :
CnH2n

Alkena paling sederhana: etena (etilena) C2H4

Alkuna memiliki satu atau lebih karbonkarbon ikatan ganda tiga. Rumus umum :
CnH2n-2

Alkuna paling sederhana : etuna (asetilena)


C2H2

Alkena dan Alkuna

Sifat fisika alkena dan alkuna mirip


dengan alkana. Mereka nonpolar dan
akibatnya tidak larut dalam air tetapi
sangat larut dalam pelarut nonpolar.
Titik didih meningkat dengan
bertambahnya massa molekul
Disebut hidrokarbon tak-jenuh
karena atom H yang terikat pada atom
C tidak maksimum

Tatanama IUPAC pada Alkena


1.

2.

Tentukan dan beri nama pada rantai atom-C


terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua (jumlah C + -ena).
Beri nomor atom C dari rantai terpanjang
sehingga ikatan rangkap terletak pada
atom-C dengan nomor terkecil
Bila ikatan rangkap mempunyai posisi sama
dari ujung rantai, pakailah posisi substituen
yang ada untuk menentukan penomoran
awal

Tatanama IUPAC pada Alkena


(lanjutan)
3. Lokasi ikatan rangkap dinyatakan oleh
nomor atom-C terendah yang mengikat
ikatan rangkap
(e.g., 1-butena).
4. Tentukan letak dan nama substituen
lainnya
5. Satukan semua nama substituen (menurut
abjad) yang ada pada rantai atom-C
terpanjang

Tatanama IUPAC pada Alkena


(lanjutan)

Bila terdapat lebih dari satu ikatan


rangkap, tambahkan awalan (di-, tri-,
tetra-, etc.) untuk menyatakan jumlah
ikatan rangkap
Biasanya disisipkan huruf a sebelum
awalan untuk memudahkan pelafalan (e.g.,
butadiena).
Letak setiap ikatan rangkap diberi nomor,
mulai nomor terendah, dipisahkan oleh
tanda koma (e.g., 1,3-butadiena).
Pada sikloalkena, cincin dinamai siklo +
jumlah C +-ena. Salah satu atom-C ikatan
rangkap diberi nomor 1

Contoh tata-nama

Beberapa nama umum senyawa alkena

Soal Latihan
Beri nama IUPAC senyawa berikut :
CH3CH3
H2C=CHCHCCH3

CH3
CH3CH2CH=CCH2CH3

CH3

CH3

CH3CH=CHCHCH=CHCHCH3

CH3
CH3

CH3
CH3

CH2
CH9CH3)2

CH3

Gambarkan strukturnya :
a. 2-metil-1,5-heksadiena
b. 3-etil-2,2-dimetil-3-heptena
c. 2,3,3-trimetil-1,4,6-oktatriena
d. 3,4-diisopropil-2,5-dimetile. 4-tert.butil-2-metilheptena
3-heksena

Struktur Alkena

Atom C pada alkena mengalami hibridisasi sp2 karena


adanya overlapping 1orbital 2s + 2 orbital 2p
membentuk 3 orbital sp2
Masih ada 1 orbital 2p yang tidak mengalami
hibridisasi
Atom C- sp2 berbentuk PLANAR; ke tiga orbital sp2
terletak pada satu bidang datar. Orbital 2p letaknya
tegak lurus bidang datar tersebut. Sudut antar orbital
sp2 besarnya 1200
Ikatan C=C terdiri atas ikatan dan ikatan .
Ikatan terbentuk karena overlapping dua orbital sp2
dari masing-masing atom C.
Ikatan terbentuk karena overlapping dua orbital p
dari masing-masing atom C.
Untuk dapat overlapping, kedua orbital p harus berada
pada bidang yang sama.
10

Struktur Alkena (lanjutan)

Sifat Ikatan Rangkap Dua pada


Alkena

Ikatan rangkap dua terdiri dari ikatan


dan ikatan
Energi ikatan lebih lemah, sehingga
ikatan mudah putus; alkena dapat
mengalami reaksi adisi
Ikatan rangkap dua menghalangi
rotasi bebas dari ikatan tunggal C-C
Pada alkena terjadi isomeri geometris
Disebut isomer cis-trans atau isomer
E-Z

ISOMERI GEOMETRIK PADA ALKENA


CIS /
TRANS

Hanya dipakai bila terdapat dua atom H dan dua gugus


non-hidrogen yang terikat pada setiap atom karbon
cis

gugus / atom non-hidrogen pada sisi


SAMA dari ikatan C=C

trans
gugus / atom non-hidrogen pada sisi
BERLAWANAN dari ikatan C=C

cis

trans

cis

trans

ISOMERI GEOMETRIK
Isomeri pada butena
Terdapat tiga isomer struktur pada C4H8 (suatu alkena)*. Dari
ketiganya HANYA SATU yang menunjukkan isomeri geometrik.

but-1-ena

cis but-2-ena
(Z) but-2-ena

trans but-2-ena
(E) but-2-ena

2-metilpropena

* RUMUS C4H8 MERUPAKAN ALKANA BILA ATOM-ATOM KARBON MEMBENTUK CINCIN

ISOMERI GEOMETRIK
Bagaimana menyatakan keberadaannya
Mengikat dua
atom/gugus
berbeda

Mengikat dua
atom/gugus
berbeda

Mengikat dua
atom/gugus
sama

Mengikat dua
atom/gugus
sama

Mengikat dua
atom/gugus
sama

Mengikat dua
atom/gugus
berbeda

Mengikat dua
atom/group
berbeda

Mengikat dua
atom/group
berbeda

ISOMERI GEOMETRIK

Bila terdapat dua


atom/gugus sama yang
terikat pada satu atom Csp2 pada ujung C=C,
maka tidak terjadi isomeri
geometrik

ISOMERI GEOMETRIK

Sifat-sifat Isomer Geometrik


Isomer-cis dan isomer-trans
adalah dua senyawa yang
berbeda, meskipun sifat kimianya
sama.
Isomer-trans mempunyai titik leleh
yang sangat tinggi.
Berbeda dengan isomer-cis,
isomer-trans hanya sedikit
membentuk ikatan-hidrogen intramolekular

16

Isomer E-Z

Bila gugus yang terikat pada C-sp2 tidak ada


yang sama, tidak dapat dinamai cis-trans
Dipakai tatanama E-Z (berlaku untuk
semua isomer geometris dari alkena)

H3C

Cl
C

HO

C
H

1-kloro-1-propen-2-ol
Punya isomer geometris
Bukan bentuk cis atau trans

Penamaan isomer E-Z

Gugus yang terikat pada setiap C-sp2 diberi


prioritas (mengikuti aturan prioritas gugus C.I.P.)
Bila gugus prioritas tinggi letaknya searah
(bentuk Z =zusammen)
Bila gugus prioritas tinggi berlawanan arah
(bentuk E =entgegen)
H 3C

Cl
C

HO

H3 C

H
C

E-1-kloro-1-propen-2-ol

HO

C
Cl

Z-1-kloro-1-propen-2-ol

Aturan Penentuan Prioritas


Aturan Prioritas
1. Setiap atom yang terikat pada masing-masing C-sp2 diberi
prioritas berdasarkan nomor atom; makin tinggi nomor atom,
prioritasnya juga makin tinggi
(1)

(6)

(7)

(8)

(16)

(17)

(35)

(53)

-H

-CH3

-NH2

-OH

-SH

-Cl

-Br

-I

Increasing priority

2. Bila prioritas tidak dapat ditentukan karena merupakan atom


yang sama, maka dilihat pada nomor atom yang berikutnya;
prioritas ditentukan oleh perbedaan pertama
(1)

-CH2 -H

(6)

-CH2 -CH3

(7)

-CH2 -NH2

Increasing priority

(8)

-CH2 -OH

Aturan Penentuan Prioritas


(lanjutan)
3. Atom-atom dengan ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga, dijabarkan menjadi jumlah ikatan
tunggal pada atom yang sama

Latihan Soal:
Manakah dari senyawa berikut mempunyai isomer
cis-trans ? Gambar dan beri nama kimia !
a. CH3CH=CH2
b. (CH3)2C=CHCH3
c. CH3CH2CH=CHCH3 d. (CH3)2C=C(CH3)CH2CH3
e. ClCH=CHCl f. BrCH=CHCl

Beri nama senyawa berikut


H

(2)
H

C
C

CH2

H2C

CH3

H3C

H3CH2C
(7)

(3)

Br

O
H3C

(5)

H3C

Cl
H3C

CO2H
C

(6)

CH(CH3)2
C

(8)

C
CH2OH

C
C

CH2OH

CH2CH3
C

H3CO

H3C

Cl

C
CH2OH

C
C

H
H

CH2OH
C

(H3C)2HC
C

H3C

(4)

(1)

C
CH2CH2CH3

CH2NH2

H
H

C
C

CH2

H3C

H2C

CH3

H3CH2C

CH2OH

H3C

Cl

CH2NH2

CH2CH3
C

Asam 3-hidroksi-2Z-(3-metilsiklopentilidena)propanoat

2-Aminometilbut-2E-enanitril
(1-amino-2-sianobut-2E-ena)

C
CH2OH

C
C

2-Isopropilbut-2Z-en-1-ol

CO2H
C

CH2OH

2-Hidroksimetilbut-2Z-enal

H3C

H3 C

CH(CH3)2
C

2-Kloro-3-metilpent-2Z-en-1-ol

C
Cl

C
C

1-Bromo-2-isopropil-3-metil-1E,3-butadiena

CH2OH
C

H3C

CH3

3-Metil-1,3E-pentadiena

H3C

Br

(CH3)2HC

H3CO

C
CH2CH2CH3

1-Kloro-2-etil-1-metoksipent-1E-ena

Cara Pembuatan Alkena


1. Dari Alkil halida (R-X) tersier dalam larutan alkalis
mengalami eliminasi (E-2) membentuk alkena
Br
H3C

CH3

H3C

KOH
etanol

CH3
2-bromo-2-metilbutana

HBr
H

Isobutena

Br
C CH2CH3

H3C

CH3
t .Butil bromida

H3C

KOH
etanol

H3C

H
C C

C C
H3C

CH2CH3

CH3

2-metilbut-2-ena
(mayor)

HBr
CH3

2-metilbut-1-ena
(minor)

(Ingat Aturan Zaytseff)

Cara Pembuatan Alkena


(lanjutan)
2. Dehidrasi terhadap alkohol tersier oleh
asam kuat (umum dipakai H2SO4 pekat)
OH
H3C

CH 3

CH 3
t .Butil alkohol

H2O; H2SO4
THF

H 3C

H
C

H 3C

H2O
H

Isobutena

Perkirakan semua produk yang mungkin terbentuk


(termasuk isomer E &Z),
pada dehidrasi 3-metipentan-3-ol oleh H2SO4 pekat

Kereaktifan ikatan C=C

Awan elektron pada ikatan membentuk


ikatan yang lemah.
Elektrofil akan terikat pada elektron .
Segera terbentuk intermediat karbokation
(C+).
Nukleofil menyerang karbokation.
Hasil akhir adalah adisi terhadap ikatan
rangkap dua.
Disebut reaksi adisi elektrofilik
25

Mekanisme Reaksi Adisi Elektrofilik

Tahap 1: Elektron menyerang elektrofil.

Tahap 2: Nukleofil menyerang karbokation.

Macam-macam reaksi adisi pada Alkena

1. Adisi oleh HX
Protonasi ikatan rangkap menghasilkan karbokation yang
paling stabil.
Urutan kestabilan karbokation: 30 C+ > 20 C+ > 10 C+ > H3C+
Muatan positif akan menuju atom karbon yang tidak
terprotonasi.

Adisi oleh HX (lanjutan)


2-metilbut-2-ena + HBr 2-bromo-2-metilbut-2-ena

Keregiospesifikan

Aturan Markovnikov : Proton dari asam akan


terikat pada atom C ikatan rangkap yang sudah
mempunyai atom H terbanyak. Rich get richer.

Aturan Markovnikov secara umum : Pada


adisi elektrofilik terhadap alkena asimetris,
penyerangan elektrofil sedemikian rupa
sehingga membentuk intermediat yang paling
stabil.

HCl, HBr, dan HI yang ditambahkan pada alkena


menghasilkan produk Markovnikov.

Tata-ulang karbokation (karbonium)

Karbonium dapat mengalami tata-ulang menjadi bentuk


karbonium yang lebih stabil (ingat urutan kestabilan
karbonium !)

Tata-ulang berlangsung melalui dua macam cara:

a.

pergeseran hidrida-1,2
(ion

b.

hidrida: ion H:- )

pergeseran metida-1,2
(ion

metida:

:CH3 )

Pergeseran hidrida-1,2
H3C
C
H

H3C

H3C
C
H

CH2

HBr

C
H

H3C

3-metilbut-1-ena

H3C
H
C

CH3

Br

2-bromo-3-metilbutana
(minor)

H3C

H2
C

CH3

Br
2-bromo-2-metilbutana
(mayor)

Mekanisme reaksi:

H3C
H3C

C
H

H+
C
H

CH2

H3C

H3C
H3C

CH CH3

H3C

H
0

2 C

Br-

BrH3C
H3C

C
H

H3C
H
C
Br

CH3

H
C

H3C

C
Br

H2
C

CH3
30 C +

CH3

Pergeseran metida-1,2
H3C

H3C
H3C

C
H

CH2

H3C

HBr

H3C

H3C
3,3-dimetilbut-1-ena

H
C

H3C
CH3

H3C

H
C

Br

Br CH3
3-bromo-2,2-dimetilbutana 2-bromo-2,3-dimetilbutana
(mayor)
(minor)

Mekanisme reaksi:

H3C
H3C

H+
C
H

CH 2

CH3

H3C

H3C
H3C

CH CH 3

H3C

CH 3

H3C

2 C

Br-

Br

H3C
H3C

C
H3C

H3C
H
C
Br

CH 3

H3C

H
C

CH3

CH 3
30 C +

H
C

Br CH3

CH 3

2. Adisi Radikal Bebas oleh HBr

Dengan adanya suatu peroksida, HBr yang


ditambahkan pada alkena menghasilkan produk
anti-Markovnikov
Hanya HBr yang mempunyai energi ikatan yang
sesuai.
Ikatan pada HCl terlalu kuat.
Ikatan HI cenderung terputus secara heterolitik
membentuk ion-ion
Mengikuti mekanisme reaksi adisi radikal bebas

Tahap Inisiasi pada Radikal Bebas

Ikatan O-O peroksida mudah putus untuk


membentuk radikal bebas.

Hidrogen diperoleh dari HBr.

Tahap Propagasi

Radikal Brom menyerang ikatan rangkap

Hidrogen diambil dari HBr.

Mengikuti Anti-Markovnikov

Radikal tersier
lebih stabil,
sehingga
intermediat
terbentuk lebih
cepat.

3. Hidrasi pada Alkena

Kebalikan dari dehidrasi pada alkohol


Dipakai larutan sangat encer dari H2SO4 atau H3PO4
untuk menggeser kesetimbangan pada reaksi hidrasi
Kurang disukai, karena terbentuk hasil campuran

Mekanisme reaksi Hidrasi

Orientasi untuk Hidrasi

Terbentuk produk Markovnikov.

Masih terdapat hasil samping


yang berasal dari karbokation sekunder
Bila karbokation mengalami tata-ulang
terjadi produk campuran

4. Hidrasi tak langsung

Oksimerkurasi-Demerkurasi

Terbentuk produk Markovnikov


Adisi-anti oleh H-OH
Tidak terjadi tata-ulang karbokation

Hidroborasi

Terbentuk produk anti-Markovnikov


Adisi-syn oleh H-OH

Oksimerkurasi

Pereaksi merkuri(II) asetat yang sedikit terdisosiasi


membentuk +Hg(OAc).
+Hg(OAc) adalah elektrofil yang menyerang ikatan

Intermediat adalah ion merkurinium siklis,


suatu cincin tiga dengan muatan positif

Oksimerkurasi (lanjutan)

Molekul air (H2O) mendekati ion merkurinium dari


arah berlawanan terhadap cincin (adisi-anti).
Molekul air terikat pada atom-C yang lebih banyak
substituennya untuk menghasilkan produk
Markovnikov.

Demerkurasi
Natrium borohidrida (NaBH4),
suatu pereaksi reduksi,
mengganti merkuri dengan hidrogen.

Ramalkan produknya
Perkirakan produknya bila alkena bereaksi dengan
larutan merkuri asetat dalam air, diikuti dengan
reduksi oleh Na-borohidrida.
CH3
D

(1) Hg(OAc) 2, H2O


(2) NaBH4

OH
CH3
D
H

Adisi-anti

Alkoksimerkurasi - Demerkurasi
Bila sebagai nukleofil adalah molekul alkohol, ROH,
bukan molekul air, HOH, produknya adalah
senyawa eter

Hidroborasi

Borane, BH3, menambahkan satu hidrogen pada


atom karbon ikatan rangkap yang paling banyak
substituennya membentuk alkilboran.
Alkilboran kemudian teroksidasi menjadi alkohol
yang merupakan produk anti-Markovnikov.

Pereaksi Borane

Borane berupa suatu dimer, B2H6, yang dalam


kesetimbangan dengan monomernya.
Borane berupa gas beracun yang mudah meledak, dan
mudah terbakar
Aman bila terkompleks dengan tetrahidrofuran.

Mekanisme reaksi

Borane yang kurang elektron terikat pada atom C yang


paling sedikit substituennya.
Atom C yang lain menjadi bermuatan positif.
H terikat pada atom C di sebelahnya dari arah yang
sama (adisi-syn).

Tentu saja, suatu trialkil


CH3

H3C
3

H3C

H
H3C C C H

H
C C
H

+ BH3

H
H C
H3C C

CH3

Borane lebih suka Karbon yang tersubstitusi sedikit;


baik karena pengaruh halangan sterik maupun
karena distribusi muatan.

H
C

H C CH3
CH3

Oksidasi menjadi Alkohol

Oksidasi alkil borane dengan hidrogen


peroksida (H2O2) dalam basa menghasilkan
alkohol.
Orientasi anti-Markovnikov.

Ramalkan Produknya
Perkirakan produknya bila alkena berikut
bereaksi dengan borane dalam THF, diikuti
oleh oksidasi dalam hidrogen peroksida/basa.

CH3
D

(1) BH3, THF


H
O
,
OH
(2) 2 2

Adisi syn

H
CH3
OH
D

5. Hidrogenasi

Alkena + H2 Alkana
Diperlukan katalis, umumnya Pt, Pd, atau Ni.
Katalis berupa logam halus, heterogen
Adisi-syn

Contoh: Hidrogenasi Minyak


Penambahan H2
terhadap ikatan
rangkap dua pada
minyak sayur
menghasilkan:

Senyawa dengan titik


leleh lebih tinggi.
Berbentuk padatan
pada suhu kamar,
misalnya: margarin;
selai kacang.
54

6. Adisi oleh Halogen

Penambahan Cl2, Br2, dan kadang-kadang I2 pada


ikatan rangkap membentuk suatu vicinal dibromida.
Dalam pelarut non-polar CCl4
Adisi-anti, sehingga reaksi stereospesifik.

Mekanisme Halogenasi

Elektron menyerang molekul bromin.


Terbentuk ion bromida.
Intermediat suatu ion bromonium siklis.
Ion halida mendekat dari arah berlawanan
terhadap cincin-tiga (adisi anti)

Contoh stereospesifik

Uji untuk ketidak-jenuhan

Tambahkan Br2 dalam CCl4 (gelap,


warna) pada alkena dengan adanya
cahaya.
Warna segera hilang karena bromin
mengadisi ikatan rangkap dua; berubah
menjadi ion bromida.
Warna bromin hilang adalah uji
kimiawi terhadap keberadaan ikatan
rangkap dua.

7. Pembentukan Halohidrin

Bila suatu halogen ditambahkan pada alkena


dengan adanya air, akan terbentuk campuran; yaitu
vic.dihalida dan halohidrin.
Karena air (H2O) suatu nukleofil, bersaing dengan ion
halida (juga suatu nukleofil).
Terjadi adisi-anti dan mengikuti aturan Markovnikov.

Regiospesifik
Atom karbon dengan substituen terbanyak akan
bermuatan sangat positif, sehingga nukleofil
akan menyerang atom karbon tersebut.

Tentukan hasil reaksinya


Tentukan produk yang terjadi bila alkena berikut
bereaksi dengan chlorine dalam air.
CH3
Cl2, H2O
D

OH
CH3
D
Cl

8. Epoksidasi

Alkena bereaksi dengan asam peroksi membentuk


epoksida (juga disebut oksiran).
Pereaksi yang sering dipakai adalah asam
peroxybenzoat.
O

C C

+ R

O
C C

C O O H

+ R

C O H

Merupakan reaksi satu-tahap.


Terjadi pemutusan dan pembentukan beberapa ikatan
baru
secara serentak.
O

O
C

H O

O
C

+
H

C
O

Stereokimia Epoksida
Karena ikatan rangkap dua tidak mungkin
mengalami rotasi, maka stereokimia cis dan
trans tetap dipertahankan.
O
H
CH3

C C

H
CH3

Ph

C O O H

H
CH3

O
C C

H
CH3

Membuka cincin epoksida

Dengan katalis asam.


Air menyerang epoksida terprotonasi.
Terbentuk trans 1,2-diol (=glikol).

OH
C C
O

O
C C

H3O

OH

C C

C C

H2O

H2O

O
OH

CH3COOH

Reaksi satu-tahap
Untuk mensintesis glikol
tanpa mengisolasi epoksida,
sikloheksena
dipakai larutan air dari asam peroksi-asetat
atau asam peroksi-format.
Merupakan reaksi stereospesifik.

H
H

OH

t rans-1,2-sikloheksanadiol

Pemecahan Oksidatif

Kedua ikatan dan ikatan pecah.


C=C menjadi C=O.
Ada dua metode :

Dengan KMnO4 panas, atau pekat, atau


dalam asam
Ozonolisis

Dipakai menentukan posisi ikatan rangkap


pada senyawa yang belum diketahui

Pemecahan dengan MnO4Permanganat adalah oksidator kuat.


Glikol yang semula terbentuk akan
teroksidasi lebih lanjut.
Karbon dwisubstitusi menjadi keton.
Karbon monosubstitusi menjadi asam
karboksilat.
Terminal =CH2 menjadi CO2.

Contoh
H
CH3

C C

CH3
CH3

KMnO4
(warm, conc.)

H CH3
H3C C C CH3
OH OH
H
H3C C

CH3
+

H3C C
Chapter 8

C CH3

OH

Ozonolisis

Reaksi alkena dan ozon membentuk suatu


ozonida.
Ozonida tidak diisolasi, tetapi direaksikan
dengan reduktor moderat seperti Zn/HOAc
atau dimetil sulfida.
Oksidasi berlangsung lebih lambat
dibandingkan permanganat.
Produk yang terjadi adalah keton atau
aldehid.

Contoh Ozonolisis
H
CH3

C C

CH3

O3

CH3

O
C

C
O O

H3C

Ozonide
(CH3)2S

H
H3C

C O

O C

CH3
CH3

O
+

CH3

S CH3

DMSO

CH3
CH3

Latihan Soal

Perkirakan produk reaksinya !


(a)
H
C

(b)
CH2
(c)
(d)
(e)

H2/Pd
H2/Pd
HBr
(a)

HBr/H2O2
1. OsO4

CH3

(b)

2. NaHSO2
(c)

(d)

1. O3
2. Zn, H3O+
1. BH3
2. H2O2, OH1. KMnO4
2. H3O+
1. Hg(OAc)2, H2O
2. NaBH4

Latihan Soal

Perkirakan produk reaksinya !


(a)
(b)

(c)
(d)

(e)

H2/Pd
H2/Pd

Br2/CH2Cl2

2-metilheksana
1,1-dimetilsikloheksana

2,3-dibromo-5-metilheksana

1. Hg(OAc)2, H2O
2. NaBH4
HCl, eter

CH3CH2CH2CH(OH)CH3

2-kloro-3-metilheptana

THE END

Você também pode gostar