Você está na página 1de 31

Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik

Oleh : Tri Sulistyowati

Pengetahuan manusia tentang bumi berkembang dari waktu


ke waktu. Semula orang percaya bahwa bumi datar seperti
piring terisi nasi di tengah dan kuah dipiringnya. Para pelaut
tidak berani berlayar jauh karena takut tiba pada tepi bumi
dan akan masuk jurang.
Thales (624-547 SM), seorang filsuf Yunani, berpendapat
bahwa bumi merupakan benda terapung
yang ada di
permukaan air. Pendapat itu, diperkuat dengan adanya gejala
gempa bumi, seperti TSUNAMI. Dalam perkembangannya
timbul teori tentang pembentukan bumi.

1. TEORI KABUT
(NEBULA HYPOTESIS)
Teori kabut dikemukakan oleh seorang
filsuf Jerman, Immanuel Kant (17491827) dan seorang filsuf Prancis, Pierre
Simon de Laplace.
Menurut Kant di jagad raya terdapat
gumpalan kabut besar yang berputar.

Immanuel Kant
(1749-1827)

Makin lama, bagian tengah gumpalan


kabut itu berubah menjadi gumpalan gas
yang akhirnya menjadi matahari.
Bagian kabut yang masih tersisa di sekitar
gumpalan gas menjadi PLANET dan
SATELIT.

Nebulae dalam
galaksi bima sakti
mula-mula bergerak
tidak teratur

Makin lama
gerakannya makin
teratur berputar,
sehingga sebagian
besar gas
terkumpul di
bagian tengah
menyerupai
cakram
Di bagian
tengahnya
mengalami
perapatan dan
menimbulkan
panas melahirkan
matahari.

Di bagian luarnya
gas terus berputar
mengelilingi
pusatnya, matahari

Gas di bagian
luar mengalami
penggumpalan
di beberapa
bagian
membentuk
planet-planet,
yang salah satu
di antaranya
adalah bumi

ORION NEBULAE

RING NEBULAE

HEAD HORSE NEBULAE

EAGLE NEBULAE

2. TEORI KONTRAKSI
Teori kontraksi dikemukakan oleh Descartes.
Ia menyatakan bahwa bumi
(mengerut) karena pendinginan.

mengalami

penyusutan

Akibatnya, terjadilan PEGUNUNGAN dan LEMBAH.


Teori ini dikembangkan lagi oleh Eduard Suess (1813-1914),
seorang Geolog Austria, yang menyatakan bahwa pegunungan
yang satu mempunyai hubungan dengan pegunungan yang
lain serta benua merupakan sebuah daerah yang stabil,
kecuali daerah-daerah tertentu yang labil, yang sering terjadi
gempa bumi

3. TEORI JAMES DANA


Seorang geolog Amerika, James Dana, berpendapat bahwa
alam dibentuk oleh proses PELAPUKAN dan EROSI.

4. TEORI PLANETESIMAL
Teori planetesimal dikemukakan oleh seorang geolog ,
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan seorang astronom,
Forest R. Moulton (1872-1952), keduanya dari Amerika.
Teori ini menyatakan bahwa matahari yang sudah ada dari
dulu berpapasan dengan sebuah bintang sehingga terjadilah
pasang pada permukaan kedua benda tersebut.
Sebagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang .
Ketika bintang bergerak menjauhi matahari, sebagian
massa matahari yang tertarik ke arah bintang tadi jatuh
kembali ke permukaan matahari, sebagian lagi terhambur
ke ruang angkasa di sekitar matahari. Hamburan inilah yang
menjadi PLANET.

5. TEORI PASANG SURUT


Teori pasang surut menyatakan bahwa ada sebuah bintang
besar mendekati matahari.
Terjadilah tarik menarik antara kedua benda tersebut.
Akibatnya, bagian matahari yang mengahadap ke arah
bintang menjorok ke luar.
Setelah bintang menjauh, massa matahari yang menjorok
membentuk seperti cerutu yang kemudian putus menjadi
gumpalan di sekitar matahari.
Gumpalan itulah yang menjadi planet yang tiap planet
besarnya tidak sama.
Di bagian tengah lebih besar, yaitu jupiter, saturnus, uranus,
dan neptunus, sedangkan di ujungnya kecil, yaitu merkurius,
dan venus

6. TEORI ALFRED WEGENER


Ahli metereologi Jerman, Alfred Wegener menyatakan
bahwa benua terdiri atas batuan sial (silisium aluminium),
yang terapung pada batuan sima (silisium magnesium)
yang lebih besar berat jenisnya.
Benua itu bergerak menuju khatulistiwa dan ke bagian
barat.
Pada zaman karbon diduga hanya ada satu benua, yaitu
PANGEA.
Benua Pangea kemudian pecah dan terbentuklah daratan
Gondwana (<200 jt thn) setelah zaman karbon.
Dalam (180 jt thn) terakhir Gondwana terurai.
Mula-mula terpisah menjadi Kutub Selatan dan Benua
Australia, kemudian Benua Amerika dan Afrika, akhirnya
Greendland dan Benua Eropa.

7. TEORI AWAN DEBU


Teori awan debu menyatakan bahwa tata surya
terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu
kemudian mengalami pemampatan.
Partikel-partikel debu tertarik ke inti awan dan
membentuk gumpalan bola dan berpilin.
Gumpalan gas itu memipih dan berbentuk seperti
cakram dan menimbulkan panas. Inilah yang disebut
matahari.

8. TEORI PERKEMBANGAN
Teori perkembangan menyatakan bahwa tata surya pada
mulanya berupa awan gas yang dingin.
Oleh karena pengaruh gaya berat, awan gas tersebut
menyusut.
Akibatnya terbentuklah matahari dan planet.
Penyusutan itu menyebabkan suhu matahari naik hingga
terjadi reaksi nuklir.
Makin lama volume matahari makin membesar dan akan
memakan planet-planet.
Pada akhirnya kelak, matahari akan kembali menjadi
hitam dan dingin.

9. TEORI BIG BANG


Teori Big Bang menjelaskan bahwa jagad raya berasal
dari sebuah ledakan besar.
Teori ini pertama kali diusulkan oleh George (19041968).

Kira-kira 1010 tahun yang lalu , semua materi dan


energi yang ada di jagad raya terkonsentrasi pada
sebuah bola api tunggal yang mempunyai kerapatan
yang sangat besar dan temperatur yang besar pula.
Dalam kondisi seperti ini tekanan radiasi di dalam bola
api sangat besar sehingga menimbulkan ledakan yang
sangat hebat dan cepat, disebut BIG BANG.

HAL-HAL
YANG SERINGKALI DIPERTANYAKAN
Bagaimanakah
bentuk
muka bumi pada awal
terbentuknya ?

Menurut para ahli , bumi


ada sejak 4.600.000.000
tahun yang lalu.

Apakah muka bumi terdiri


atas benua dan samudera
seperti sekarang ini ?

Ahli yang menjelaskan


perkembangan muka
bumi, salah satunya
adalah Alfred Wegener,
dengan teori
pengembangan benua.

Apakah
pegunungan
tinggi sudah ada seperti
sekarang ini ?
Atau, apakah dahulu kala
semua daratan bersatu
dan
hanya
ada
satu
samudera ?

Oleh karena umur bumi


yang sudah tua, para ahli
membaginya dalam
beberapa masa.

1. MASA PROKAMBIUM
Masa prokambium terbagi atas 2 (dua) zaman :
1.

Zaman Arkeozoikum : terjadi pembentukan batuan


kerak bumi. Batuan ini ditemukan di bagian dunia
yang biasa disebut perisai dunia. Pada zaman ini
awal munculnya kehidupan di samudera yaitu berupa
ganggang
dan
bakteri.
Zaman
ini
berakhir
2.500.000.000 tahun yang lalu

2.

Zaman Protozoikum : mulai terjadi perkembangan


hidrosfer dan atmosfer. Kehidupan mulai kompleks.
Zaman ini berakhir 590.000.000 tahun yang lalu.

2. MASA PALEOZOIKUM
Masa paleozoikum terbagi atas 6 (enam) zaman :
1. Zaman Kambrium : bumi masih berbentuk lautan dan sebuah daratan yang
disebut GONDWANA . Gondwana ini menjadi cikal bakal Asia, Australia,
Afrika, dan Antartika. Zaman ini berakhir 500.000.000 tahun yang lalu.
2. Zaman Ordovisum : daratan Gondwana masih menutupi celah samudera,
kemudian samudera meluap dan terjadi zaman es. Zaman ini berakhir
440.000.000 tahun yang lalu.
3. Zaman Selur : terbentuk daratan pegunungan yang melintasi pegunungan
yang sekarang dikenal sebagai daerah Skotlandia, Skandinavia , dan
pantai Utara Amerika.
4. Zaman Devon : ditandai dengan menyurutnya samudera serta
terbentuknya daerah Greenland dan Eropa Timur. Zaman ini berakhir
360.000.000 tahun yang lalu.
5. Zaman Karbon Kwali : mulai terjadi penyatuan benua dan membentuk
daratan (PANGEA). Zaman ini berakhir 260.000.000 tahun yang lalu.
6. Zaman Perme : benua Pangea bergabung membentuk daratan serta terjadi
pembekuan di daerah Antartika dan Afrika. Akibatnya, terjadi iklim kering
gurun di daerah utara. Zaman ini berakhir 250.000.000 tahun yang lalu.

3. MASA MESOZOIKUM
Masa Mesozoikum terbagi atas 3 zaman :
1.

Zaman Tiras : Benua Pangea bergerak ke arah utara, daerah


gurun terbentuk, es di selatan mencair, dan celah antara benua
mulai terbentuk di Pangea. Zaman ini berakhir 210.000.000
tahun yang lalu.

2.

Zaman Jura : Benua Pangea terpecah, daerah yang dikenal


sebagai Amerika Utara sekarang memisahkan diri dari Afrika,
dan Amerika Selatan memisahkan diri dari Antartika dan
Australia. Zaman ini berakhir 140.000.000 tahun yang lalu.

3.

Zaman Kapur : India adalah sebuah pulau yang terlepas dari


daratan induknya yaitu Afrika. Zaman ini berakhir 65.000.000
tahun yang lalu.

4. MASA KENOZOIKUM
Pada masa Kenozoikum terbagi menjadi 6 (enam) kala :
1. Kala Paleosen ; ditandai dengan munculnya primata , hewan pemakan
rumput, burung , dan sebagian reptil. Kala ini berakhir pada 56.700.000
tahun yang lalu.
2. Kala Eosen ; ditandai dengan berakhirnya proses pecahnya Benua Pangea
sehingga terjadi pergerakan antara daerah yang satu dengan daerah yang
lain.
3. Kala Oligosen ; ditandai dengan laut yang menyempit , daratan ber tambah
luas, terjadi pergerakan kerak benua pada daerah yang dikenal sebagai A
merika dan Eropa, Pegunungan Alpen mulai terbentuk , iklim lebih dingin
sehingga hutan berkurang dan padang rumput meluas. Kala ini berakhir
24.000.000 tahun yang lalu.
4. Kala miosen ; ditandai dengan padang rumput
ber tambah luas dan
hutan semakin berkurang. Kala ini berakhir 5.000.000 tahun yang lalu.
5. Kala pilosen ; ditandai dengan sejumlah tumbuhan yang mati karena
semakin dingin. Kala ini berakhir 1 .800.000 tahun yang lalu.
6. Kala pleistosen ; terkenal dengan nama zaman es. Kala ini berakhir
25.000 tahun yang lalu.

LAPISAN BUMI
Dikatakan bahwa bumi
itu berlapis-lapis, secara
sederhana
dapat
dibuktikan
jika
kita
menggali tanah.
Bagaimana karakteristik
lapisan bumi ?

Bagaimana kita dapat


mengetahui karakteristik
lapisan bumi itu ?

Beberapa petunjuk yang mengarah


pada asal mula selimut dan inti bumi
luar, antara lain :
letusan
gunung
berapi
mengeluarkan batuan dari selimut
bumi
unsur kimia juga dapat diperkirakan
dari unsur kimia lahar basal (gas
bumi, sulfur,dsb) yang terbentuk
karena pelelehan sebagian selimut
bumi
kecepatan gelombang gempa yang
merambat ke bagian dalam bumi
bergantung pada kepadatan batu
yang dilaluinya.

LAPISAN BUMI

LAPISAN BUMI

PELAPISAN BUMI
1. Inti bumi / burisfera / nife (nicolum dan ferum)
Jari-jarinya = 3.470 km
Berat jenisnya + 8,2 s/d 10
Gradien geometrik (setiap turun 100 m suhu turun 30 C
Isi : Benda padat, keras dan sangat panas (30000 )
Tediri dari inti dalam dan inti luar
2. Astenosfer /pengantara / pyrosfer/ mantel
Tebalnya
= 1700 km
Berat jenisnya = 5,4 s/d 8
Isinya
= magna atau batuan cair pijar dan panas
Terdiri dari mantel bawah dan mantel luar

PELAPISAN BUMI
3. Litosfer / Kulit bumi / kerak bumi
Tebal
= 1.200 km.
Isinya
= batuan padat, keras dan telah mendingin .
Terdiri dari :
a. Sial (silicium Aluminium), (SiO2 dan Al2 O3 )
Tebal rata-rata = 35 km
Berat jenis
= 2,8
Berisi batuan metamorf, granit, andesit, sedimen, batuan lapuk.
Terbagi menjadi dua : - Kerak benua
- Kerak samudera
b. Sima (silicium magnesium), (SiO2 dan MgO)
Tebal rata-rata = 65 km
Berat jenis
= 3,2
Berisi batuan keras, feromagnesium & basalt yang bersifat elastis.

PELAPISAN BUMI
Batuan pembentuk litosfer:
1. Batuan beku : - dalam /tubir
- gang / korok
- luar / leleran
2. Batuan sedimen / endapan
a. Berdasarkan medianya : - Batuan sedimen aeris / aeolis
- Batuan sedimen glasial
- Batuan sedimen aquatis
b. Berdasarkan tempatnya :* Bat. Sed. Lakuster
* Bat. sed. Kontinental
* Bat. Sed. Marine
3. Batuan metamorf, terdiri dari :+ Bat. Met. Kontak
+ Bat. Met. Kompaksi
+ Bat. Met. Dinamo

UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KERAK BUMI

Kerak bumi terdiri dari batuan dan batuan yang mengalami


pelapukan (tanah) dan dianggap mempunyai tebal 10 sampai
15 kilometer atau lebih
Unsur-unsur yang membentuk kerak bumi:
Unsur

Simbol

% Berat

% Volume

Oksigen
Silikon
Aluminium
Besi
Magnesium
Kalsium
Sodium
Potasium

O
Si
Al
Fe
Mg
Ca
Na
K

46.6
27.7
8.1
5.0
2.1
3.6
2.8
1.8

93.8
0.9
0.5
0.4
0.3
1.0
1.3
1.8

UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK DEPOSIT TANAH
Unsur-unsur di atas jarang yang berdiri sendiri dan biasanya
terjadi dalam bentuk kombinasi yang disebut mineral:
Mineral

% perkiraan

Felspar
Ortoklas [K(Al)Si3O8] merah jambu, putih, dan kelabu
Plagioklas [Na(Al) Si3O8] putih, kelabu, hijau, merah, dan
dapat mengandung Ca sebagai ganti Na

30

Kuarsa (SiO2, atau silikon dioksida)

28

Mineral-mineral lempung dan mika


Muskovit [K(Al2)SiO3Al(O10)(OH)2] mineral berwarna
terang
Biotit [K2(Mg, Fe)6(SiAl)8O2(OH)4 berwarna hitam, coklat,
atau hijau

18

Kalsit (sebagai CaCO3) atau dolomit [sebagai CaMg(CO3)2]

9
berlanjut

UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK DEPOSIT TANAH
lanjutan

Mineral

% perkiraan

Oksida besi
Hematit (Fe2O3) bayangan merah
Limonit (2Fe2O3 3H2O) berbagai bayangan kuning

Piroxin dan amfibol


Piroxin kalsium, magnesium, besi, dan aluminium silikat
Amfibol (horn blende) sodium, kalsium, magnesium, besi,
dan aluminium silikat

Lain-lain, meliputi
Kaolinit (lempung) hidro aluminium silikat [Al2Si2O5(OH)4]
sebagai hasil sampingan utama pelapukan felspar
Olivin (berwarna kehijauan) magnesium, silikat besi
[(MgFe)2SiO4]

10

Você também pode gostar