Você está na página 1de 13

ANALISA PENYEBARAN INFORMASI

MELALUI BROSUR

Faisal Akbar
Fitri Devita

Mutia Rinanda
M. Imam Wibowo
Rhea Margareth Magdalena

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, informasi tidak hanya berperan sebagai sebuah data, namun juga
sebagai komoditi dimana informasi mempunyai sebuah nilai yang meningkat seiring
dengan tahap penciptaan, proses, penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan (Martin,
1995). Dalam fungsi tersebut, informasi dapat dijadikan sebuah alat untuk
mempromosikan atau memperkuat nilai jual dari suatu benda. Melalui sebuah proses
yang interaktif bernama komunikasi, informasi ditransformasikan menjadi sebuah alat
untuk berinteraksi satu sama lain.
Agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat, informasi membutuhkan sebuah
wadah yaitu media sebagai alat untuk memediasikan realitas kepada penggunanya (Ibnu
Ahmad, 2008). Bermacam media informasi berada di masyarakat masa kini, mulai dari
media cetak hingga media elektronik. Salah satu bentuk informasi dalam media cetak
adalah brosur. Brosur atau yang biasa dikenal sebagai leaflet adalah sebuah media yang
berisi informasi singkat dari komoditi atau sesuatu yang ingin dipromosikan. Brosur

biasanya berbentuk lipatan kertas yang dipenuhi oleh simbol-simbol atau tanda serta
gambar yang menambah nilai daripada informasi tersebut. Sebuah organisasi atau instansi
mempunyai tujuan masing-masing dalam mengeluarkan brosur. Unsur kenyamanan dan
fleksibilitas menjadi sebuah daya tarik menggunakan brosur. Karena ukurannya yang
ringkas, brosur dapat dibawa kemana-mana.
Perpustakaan sendiri menggunakan brosur sebagai media untuk promosi guna
memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk menggunakan perpustakaan tersebut.
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia juga mengeluarkan sebuah brosur guna
mempromosikan kegiatan dan fasilitas yang terdapat di dalamnya. Melalui sebuah kajian
deskriptif dalam karya tulis ini, dapat ditelaah bagaimana Perpustakaan Universitas
Indonesia menuangkan ide-ide dan informasi yang ada melalui simbol, tanda, warna, dan
bahasa di dalam brosur tersebut. Pendekatan semiotika ini diharapkan mampu
menganalisa bagaimana informasi tersebut nantinya akan menyampaikan pesan kepada
pembacanya.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Brosur Sebagai Sumber Informasi
Menurut UNESCO, Brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras,
lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih
dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul. Brosur terdiri dari satu halaman, brosur
umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga
membentuk sejumlah panel yang terpisah. Selain itu, brosur yang memuat informasi
tentang produk disebut juga sebagai katalog produk atau sering hanya disebut katalog.
Brosur memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum,
profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam
brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam
waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas
yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk

tersebut.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Brosur adalah bahan informasi tertulis
mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem, cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid, selebaran cetakan yang berisi keterangan
singkat, tetapi lengkap (tentang perusahaan atau organisasi).

Brosur memiliki tiga fungsi:


Fungsi informatif : brosur biasanya digunakan untuk menginformasikan kepada
pelanggan potensial Anda berkaitan dengan perusahaan Anda. Informasi ini berkaitan
dengan presentasi perusahaan Anda, produk baru atau layanan yang perusahaan Anda
tawarkan, atau perubahan terbaru dalam nama perusahaan Anda, dll

Fungsi iklan : brosur benar-benar penting sebagai alat iklan atau promosi, yang menarik
dan memungkinkan Anda untuk mempromosikan satu atau lebih produk atau jasa. Untuk
keterangan lebih lanjut fungsi ini akan dianalisis dalam aspek Periklanan.
Fungsi

Identifikasi :

desain

brosur

yang

baik

memungkinkan

Anda

untuk

mempertahankan kriteria yang sama melalui semua brosur perusahaan Anda. Jika kriteria
ini (kadang-kadang disebut konsep) disatukan dalam semua jenis brosur, itu akan
membuat perusahaan Anda mudah di identifikasi. Ini akan memberikan prestise dan
kredibilitas perusahaan Anda. Hal ini penting untuk brosur perusahaan Anda tidak hanya
memiliki "konsep", tetapi juga memiliki logo: sebuah logo yang dirancang dengan baik
sangat penting bagi setiap perusahaan, adalah salah satu langkah pertama untuk memulai
kampanye iklan.

Dalam menyampaikan pesannya sebagai sebuah sumber informasi, bahwa penutur


atau penulis memikirkan apa yang ditempatkan pertama dalam permulaan klausa, dimana
dan mengapa penutur menyampaikan pesan. Dengan pertimbangan, klausa dipandang

sebagai pesan dan merupakan dari suatu pesan yang lebih besar yang disebut dengan teks
(Gerot dan Wignel, 1994:102). Teks sebagai bacaan lisan atau tulisan, berapapun
panjangnya yang mengandung arti yang disatukan dalam wujud kalimat (Haliday dan
Hasan, 1976:1). Dengan demikian, teks pada brosur adalah potongan bahasa tertulis yang
digunakan sebagai sarana memberikan informasi
2.2 Pemaknaan Warna
Warna sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi
serta cara bertindak manusia. Warna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal yang
bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna. Warna merupakan suatu
sensasi yang dihubungkan dengan sistem syaraf kita. Sensasi warna diperoleh dengan
adanya interaksi antara warna dengan sistem syaraf yang sensitif warna. Dalam sebuah
desain brosur, penggunaan warna harus diperhatikan, karena ini terkait dengan
kenyamanan pembaca saat membaca brosur, pemilihan warna yang tepat dan sesuai
dengan tujuan dibuatnya brosur haruslah mendukung, sehingga warna bisa mendukung
untuk pembaca mendapatkan informasi dari brosur tersebut. (Sobur, Alex, 2001, Analisis
Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis.)
2.3 Pendekatan Semiotika
Dalam penelitian ini menggunakan metode semiotik. Semiotik adalah suatu ilmu
atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Sobur, 2004 : 15).
Peirce (dalam Zoest, 1978) membedakan tiga jenis tanda yaitu ikon, indeks, dan simbol :
1. Ikon
Adalah tanda yang menyerupai objek (benda) yang diwakili atau tanda yang
menggunakan kesamaan ciri-cirinya dengan yang dimaksudkan. Misalnya
kesamaan peta dengan wilayah geografis yang digambarkan, foto dengan orang
yang difoto, dan lain-lain.
Rincian sifat dari ikon adalah sebagai berikut:

Sesuatu yang pasti (contoh: bangun datar segi tiga, segi empat)

Persis sama dengan yang diwakili (contoh: lukisan naturalis, foto)

Berhubungan dengan realistis (contoh: huruf dan angka)

Memperlihatkan atau menggambarkan sesuatu (contoh: peta atau foto)

2. Indeks
Adalah tanda yang sifatnya tergantung pada keberadaan suatu penanda. Tanda ini
memiliki ikatan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya. Misalnya asap dan
api, tidak aka nada asap kau tidak ada api, maka asap adalah indeks.
3. Simbol
Adalah tanda dimana hubungan antara tanda dengan penanda ditentukan oleh
suatu peraturan yang berlaku umum atau kesepakatan bersama. Tanda bahasa dan
matematika merupakan contoh simbol. Simbol juga dapat menggambarkan suatu
ide abstrak dimana tidak ada kemiripan antara tanda dan arti.

Pada pembahasan ini akan dibahas suatu bentuk penyajian dalam penyampaian
informasi dalam bentuk brosur mengenai Perpustakaan Universitas Indonesia The
Crystal of Knowledge merujuk pada teori Pierce, tanda-tanda dalam gambar yang
terdapat pada brosur Perpustakaan Universitas Indonesia dapat dilihat dari jenis tanda
yang dgolongkan ke dalam semiotik.

2.4 Penggunaan Bahasa dalam Brosur


Brosur memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas
umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi
dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami
dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas
kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk
tersebut.Dalam penggunaan media cetak brosur sebagai media publikasi ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu

gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya ringkas dan

jelas sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran,

sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih jelas
dan mudah dimengerti,

tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan menguntungkan
sesuai dengan kebutuhan sasaran

harus mengandung daya penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna, bergambar,
atau bentuknya menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Brosur UI
Pada brosur UI biasanya mengenai penerimaan calon mahasiswa baru program
pendidikan kelas paralel dan ekstensi dan biasanya yang mengeluarkan adalah
Universitas Indonesianya, tetapi tiap fakultas juga mengeluarkan brosur apabila fakultas
tersebut mengadakan sebuah acara. Dalam brosur UI menjelaskan mengenai profile
Universitas Indonesia dan tentang penerimaan calon mahasiswa baru program pendidikan
kelas paralel dan ekstensi dijelaskan bahwa terdapat persyaratan dan dalam brosur
tersebut juga memberitahukan ada apa saja program studi yang terdapat pada kelas
paralal dan ekstensiBrosur UI tidak bekerja sama dengan pihak Bimbingan
Belajar/Bimbingan Tes/ lembaga sejenis manapun untuk mengadakan kegiatan Try-Out
atau menjanjikan kemudahan untuk diterima di UI. Brosur UI juga menuliskan alamat
yang bisa dihubungi apabila ada yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang brosur
tersebut, alamat yang bisa dihubungi seperti telfon, web resmi ui, jejaring sosial (twitter,

facebook).

3.2 Pemaknaan Warna


Pada brosur UI ini, warna yang dominan digunakan adalah warna kuning, karena
kuning merupakan warna ciri khas dari Universitas Indonesia. Selain itu, warna putih
juga cukup dominan, bahkan terdapat gradasi antara warna kuning dan putih, penggunaan
warna lainnya adalah ungu dan cokelat.
Warna kuning berarti warna cerah yang dapat menarik banyak perhatian. Warna ini bisa
dipakai sedikit untuk pemberitahuan, seperti cahaya kedua lampu rem yang berada
dikendaraan. Warna kuning menstimulasi berbagai fungsi tubuh, seperti aliran empedu
dan cara kerja hati. Ia memiliki sifat pencahar dengan cara mempromosikan sekresi asam
lambung dan membantu pembuangan usus. Kuning juga berhubungan dengan intelektual
dan proses mental. Warna cerah ini juga merangsang otak serta membuat Anda lebih
waspada dan tegas. Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan penuh energi.
Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di
gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain logo. Karena
begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian
orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna
kuning atau merah karena sifatnya menarik perhatian.
Sedangkan warna putihmeberikan aura kebebasan dan keterbukaan. Rumah sakit dan
pekerja rumah sakit menggunakan warna putih untuk menciptakan kesan steril. Namun,
terlalu banyak banyak warna putih dapat memberikan rasa sakit kepala dan kelelahan
mata karena cahaya yang dipantulkan. Putih adalah warna yang murni, tidak ada
campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci
dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan
warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).
Secara dilihat dari warna, warna kuning membuat kita familiar bahwa brosur ini berisikan
informasi tentang Universitas Indonesia,

penggunaan warna yang cukup sederhana,

sehingga warna disini merupakan pendukung dari penyampaian informasi pada brosur UI
ini. (Tinarbuko, Sumbo, 2003. Semiotik Analisis Tanda pada Karya Desain)

3.3 Pembahasan Brosur Perpustakaan UI


Cover depan
Di cover depan ada foto Perpustakaan Universitas Indonesia yang diambil secara
landscape sejajar dengan gedung Rektorat UI. Hal ini memberikan kesan bahwa baik
gedung rektorat dan perpustakaan UI itu merupakan bentuk ikon yang digunakan untuk
Branding Universitas Indonesia. Sehingga jika masyarakat umum melihatnya, akan
terkesan bahwa UI adalah kedua ikon di gambar itu dan kedua ikon di gambar itu adalah
UI.
Adanyanya logo makara UI dengan tulisan Universitas Indonesia dan Perpustakaan
dengan ukuran yang lebih besar, menekankan bahwa informasi yang terkandung di
dalam brosur itu adalah profil tentang perpustakaan.
Halaman 2-3
Terdapat foto yang ada di cover depan, namun gambar ini memiliki ukuran yang lebih
besar yang member kesan mengajak pembacanya masuk lebih dalam ke dalam objek
yang sedang dibahas yaitu perpustakaan UI.
Halaman 4
Satu halaman penuh hanya berisikan foto yang diambil dari sisi dalam perpustakaan UI.
Secara tersirat foto ini menyampaikan yak, selamat datang di perpustakaan pusat UI
yang baru.
Halaman 5
Dengan headline Universitas Riset Kelas Dunia, di dalam brosurnya Perpustakaan UI
mencoba menyampaian visi dan misinya guna mendukung visi UI menjadi universitas
riset kelas dunia. Di halaman ini juga disisipkan beberapa fasilitas dari perpustakaan

yang mencerminkan adanya pengambangan ilmu dari sisi teknologi, seni, dan budaya.
Halaman 6-7
Di halaman itu digambarkan cerita bagaimana perpustakaan UI berkembang dari tahun
1959-2011 yang akhirnya menempati gedung perpustakaan baru yang bernamakan The
Crystal of Knowledge. Adanya foto-foto yang menerangkan tempat-tempat yang
pernah menjadi perpustakaan UI. Kesan sejarah sangat kental karena ada gambar latar
berupa peta dan kompas lalu ditambah simbol arah panah yang memperjelas alur
perkembangan perpustakaan UI dari waktu ke waktu.
Halaman 8
Halaman ini berisi gambar dari foto taman melingkar yang ada di sisi bagian luar
perpustakaan UI. Di sana ada banyak mahasiswa yang sedang melakukan berbagai
kegiatan yang menggambarkan fungsi-fungsi perpustakaan UI secara umum yaitu
sumber informasi, sarana pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, rekreasi,
deposit, dan interpretasi.
Halaman 9
Pada halaman ini, Perpustakaan UI menjabarkan 4 lantai utamanya yang berisikan
fasilitas dan koleksi perpustakaan. Adanya foto-foto yang disisipkan, memberikan kesan
perpustakaan UI berbeda dengan perpustakaan lain dalam segi penelitian (adanya foto
kubikus yang ditujukan untuk mahasiswa program doktoral dalam menyelesaikan
disertasinya)
Halaman 10-11
Bahasan pokoknya adalah mengenai koleksi. Dari dua halaman tersebut, kita dapat
mengetahui jenis dan apa saja koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UI lewat fotofoto yang disisipkan. Ada koleksi dalam bentuk buku, jurnal, naskah, UI-ana (skripsi,
tesis, disertasi UI), koleksi khusus cina dan korea, multimedia, dan online database.

Halaman 12-13
Layanan perpustakaan UI digambarkan di halaman ini dengan foto-foto bermacam jenis
layanan yang dimiliki oleh perpustakaan UI yaitu: layanan sirkulasi, layanan komputer,
layanan rujukan, dll. Jika dilihat secara seksama, gambar-gambar itu merupakan
pelayanan ideal yang dimiliki perpustakaan karena terkesan ramah dan professional.
Halaman 14-15
Pada halaman ini mencakup gambar yang cukup banyak karena menekankan bahwa
perpustakaan UI memiliki fasilitas perpustakaan termewah dan terlengkap yang ada di
Indonesia. Mulai dari fasilitas internet, OPAC, Kubikus, ruang baca dan diskusi, ruang
kelas multimedia, loker, MkiosK, dan BookDrop. Karena terkesan pamer fasilitas,
namun pada bagian inilah nilai jual perpustakaan UI pada penggunanya.

Halaman 16-17
Halaman ini yang isinya paling menarik dari perpustakaan UI. mengapa? Karena adanya
fasilitas umum yang sebenarnya kurang lazim ada di perpustakaan. Namun memang
inilah fasilitas yang menjadi alasan kuat untuk berkunjung ke perpustakaan UI. fasilitasfasilitas yang ditawarkan adalah Lounge, executive lounge, studio musik, pusat
kebugaran, ruang teater terbuka (taman melingkar), ruang sinema, tenant, dan ruang
pertemuan.
Halaman 18-19
Jika dilihat dari nilai jual, mungkin halaman ini terlihat kurang, namun ini mengandung
informasi yang penting. Halaman ini menekankan sistem otomasi perpustakaan UI yaitu
LONTAR yang dapat digunakan untuk seluruh kegiatan perpustakaan, baik dari
pengadaan, pengolahan, mauun sirkulasi. Di sana juga terdapat link yang merujuk ke

catalog online dan kontak-kontak yang dimiliki oleh perpustakaan UI.


Sarana jaringan ini diwakili dengan foto-foto penggunakaan komputer, sceenshot
halaman web, dan ikon mouse dan kursor.
3.4 Penggunaan Bahasa Dalam Brosur
Brosur digunakan sebagai media publikasi Perpustakaan Universitas Indonesia yang
berisi informasi mengenai sejarah Perpustakaan UI, Profil perpustakaan, fungsi
perpustakaan, fasilitas umum, koleksi perpustakaan, serta jenis-jenis layanan dan seluruh
fasilitas perpustakaan. Penggunaan bahasa dalam brosur perpustakaan UI ini
menggunakan bahasa indonesia yang baku namun mudah dimengerti. Istilah- istilah yang
ada pada brosur sebagian besar adalah istilah yang biasa didengar di perguruan tinggi dan
diberikan penjelasan singkat dan jelas. Seluruh informasi yang ada pada brosur diberikan
penjelasan yang efektif, cukup singkat namun dapat menyampaikan informasi penting
yang perlu di ketahui oleh civitas akademika yang membutuhkan penjelasan yang
spesifik untuk kepentingan penelitian, dan pengunjung dari luar universitas yang perlu
megetahui tentang fasilitas umum yang berada di perpustakaan Universitas Indonesia
BAB IV
KESIMPULAN
Fungsi brosur dalam media publikasi Perpustakaan Universitas Indonesia dapat
memenuhi dapat memenuhi fungsinya secara informatif fungsi iklan atau persuasif dan
fungsi identifikasi. Brosur Perpustakaan Indonesia yang berwarna kuning sangat
menggambarkan ciri khas Universitas Indonesia. Brosur ini sebagian besar berlatar
belakang suasana perpustakaan UI pada halaman brosur, juga foto-foto fasilitas, koleksi
dan layanan serta gambar website perpustakaan UI, LONTAR dan UI library social
networking lainnya. Informasi yang ada secara efektif menjelaskan seluruh fasilitas
umum dan fasilitas perpustakaan yang ada di perpustakaan UI dengan penjelasan yang
lebih mendetail di setiap informasi yang dijelaskan.

Você também pode gostar