Você está na página 1de 6

IKLAN XL VERSI BAIM

Sinopsis Iklan

Iklan ini menampilkan suasana ketika Baim dan Putri Titian datang ke
suatu acara televisi dimana Sule menjadi host. Ketika itu Putri Titian meminta
Baim untuk memuji Sule dengan mengatakan bahwa Sule tampan. Namun, ketika
Sule mempertanyakan ketampanannya kepada Baim, Baim dengan tegas
mengatakan bahwa Sule jelek.
Ketika itu, tiba-tiba saja ponsel Putri Titian berdering dan Putri
memberikan ponselnya kepada Baim sembari berpesan kepada Baim supaya
mengatakan bahwa Putri sedang tidur. Namun Baim menceritakan semua secara
jujur. Setelahnya, Baim mengobrol dengan akrab bersama dengan si penelpon.
Sehingga Sule mempertanyakan keakraban Baim dengan orang tersebut. Iklan
ditutp dengan jawaban Baim untuk pertanyaan Sule bahwa ia memang akrab
dengan kakak ini alias si penelpon.

Pelanggaran
Iklan ini telah melanggar tata krama iklan mengenai pemeran iklan, yaitu:

3.1.2

Iklan tidak boleh memperlihatkan anak dalam adegan-adegan yang

berbahaya, menyesatkan, atau tidak pantas dilakukan oleh anak.

"Dari pertama, Om Sule itu jelek!"

Sementara dalam iklan ini, terdapat adegan dimana Baim mengejek Sule
dengan mengatakan bahwa Sule jelek. Mengejek merupakan perbuatan yang tidak
sopan terutama jika dilakukan oleh seorang anak kepada orang yang jauh lebih
tua. Adegan tersebut saya nilai tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang anak.
3.1.3 Iklan tidak boleh menampilkan anak sebagai penganjur sesuatu produk
yang bukan untuk anak.

Dalam iklan ini terdapat adegan dimana Baim menyarankan XL karena XL


memiliki tarif telepon yang murah yakni Rp25,00 dari menit pertama. XL
merupakan operator seluler yang mana produk tersebut cenderung dikonsumsi
oleh kalangan remaja dan dewasa. Baim yang pada saat itu baru berusia sekitar 45 tahun, jelas tidak berada dalam usia dimana ia biasa menggunakan ponsel
pribadi dan memilih providernya sendiri. Nyatanya, jarang anak seusia itu yang
mahir menggunakan handphone apalagi menggunakannya untuk berkomunikasi.
Provider seluler bukanlah produk untuk anak seusia Baim sehingga tidak boleh
menampilkan anak sebagai penganjur produknya.

IKLAN KUKIS KOKOLA VERSI MAMAH DEDEH

Sinopsis Iklan

Iklan ini dibuka dengan adegan pengajian dimana Mamah Dedeh


menasehati para ibu-ibu untuk memilih makanan yang halal bagi keluarga. Maka,
ia menyarankan kepada para hadirin untuk memilih kukis kokola sebagai kukis
yang halal. Setelah itu, ia menyebutkan beberapa kelebihan lain dari produk
tersebut
Mamah Dedeh kemudian mengatakan Mamah tahu sendiri, sembari
menunjukkan produk tersebut. Iklan ditutup dengan menunjukkan semua hadirin
secara serempak mengatakan Kukis bolong halalnya gak bohong.

Pelanggaran
Iklan ini telah melanggar beberapa tata krama iklan, yang pertama adalah

mengenai isi iklan dari segi bahasa.


1.2.3 c. Kata halal tidak boleh dieksploitasi. Dalam penjelasan disebutkan,
Eksploitasi kata halal adalah penggunaan label halal atau kata halal sebagai
pesan utama yang dikampanyekan dengan tujuan untuk merayu, membujuk atau
mempengaruhi proses pembelian. Kata halal hanya boleh dicantumkan sebagai
informasi atau fakta.

Kukis halal, halal, halal!

"Kukis bolong halalnya gak bohong!"

Produk

Kukis

Kokola

dipromosikan

dalam

iklan

ini

dengan

mengeksploitasi kata halal. Kata halal dijadikan sebagai pesan utama yang
dikampanyekan dengan tujuan untuk merayu dan membujuk konsumen agar
membeli produk tersebut.
Selain melanggar tata krama bahasa, iklan ini juga melanggar tata krama
imengenai pemeran iklan, yaitu:
3.5 Tokoh agama tidak boleh menjadi pemeran iklan komersial, maupun iklan
layanan masyarakat dari sesuatu korporasi. Dijelaskan bahwa, tokoh agama yang
dimaksud adalah sosok atau tokoh yang diakui oleh masyarakat sebagai guru
agama, uztad, kiai, pastur, pendeta, pemimpin pondok pesantren, ulama atau
yang memiliki hubungan langsung dengan otoritas keagamaan.
Mamah Dedeh merupakan salah seorang ustadzah yang terpandang di
kalangan Muslim. Menggunakan Mamah Dedeh sebagai pemeran iklan
merupakan pelanggaran terhadap salah satu ketentuan dalam EPI.

IKLAN DETTOL

Sinopsis Iklan

Iklan ini menunjukkan seorang anak yang terjatuh ketika belajar


memakai sepatu roda sehingga terluka dan ditolong oleh ibunya. Setelah itu
muncullah seorang sosok lelaki mengenakan jas putih yang kemudian
merekomendasikan penggunaan Dettol sebagai antiseptik untuk membersihkan
luka dari kuman.

Pelanggaran
Iklan ini melanggar beberapa ketentuan dalam EPI yang pertama adalah

tentang tenaga profesional dalam iklan.


3.9.1. Iklan produk obat-obatan bebas maupun tradisional, vitamin, alat-alat
kesehatan, kosmetika, perbekalan kesehatan rumahtangga, serta pangan tidak
boleh menggunakan tenaga, identitas, atau segala atribut medis, baik secara
jelas, maupun tersamar.

Sosok pria berjas putih yang muncul dalam iklan menunjukkan karakter
seorang dokter secara tersamar. Hal ini jelas melanggar ketentuan tadi. Selain itu
iklan ini juga melanggar ketentuan tentang penggunaan bahasa.
1.2.2 Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti paling,
nomor satu, top, atau kata-kata berawalan ter, dan/atau yang bermakna
sama, kecuali jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya merekomendasikan Dettol, tingkat perlindungan terdepan."

Terdapan penggunaan kata berawalan ter, yaitu kata terdepan. Namun


tidak diberikan kejelasan terdepan dalam segi apa dan tidak ada keterangan
tambahan.

Sumber:
Semua iklan diambil dari channel Youtube dengan link:
https://www.youtube.com/watch?v=Gf1ntVj9Tpw (Iklan XL)
https://www.youtube.com/watch?v=nMExIz9UHN4 (Iklan Kokola)
https://www.youtube.com/watch?v=zvYEId0e9BI (Iklan Dettol)

Você também pode gostar