Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi kuliah ini menjelaskan tentang konsep dasar imunologi yang bener-bener perlu kita
pahami, soalnya materi ini mendasari ilmu-ilmu yang akan dipelajari di blok-blok selanjutnya.
Insya Allah imunologi ini akan kita bawa terus ilmunya sampai di klinik. Bahkan tidak hanya dokter
umum, spesialis atau subspesialis pun akan terus belajar imunologi. Dua kata kunci ilmu kedokteran
dasar yang sekarang mendasari ilmu-ilmu kedokteran lain adalah biomolekuler dan imunologi...
Sebelum memulai kuliah Prof. Marsetyawan bercerita sedikit tentang pengalamannya,
setiap beliau mengadakan kursus imunologi untuk teman-teman di seluruh Indonesia, 50%
pesertanya adalah para spesialis. Ini menunjukkan bahwa imunologi itu posisinya tidak hanya
basic atau dasar tetapi bisa dikatakan spektrumnya itu di antara basic medical sciences dan
clinical sciences.
Banyak sekali penyakit-penyakit kelainan klinis yang dasarnya imunologi. Beliau
memberi contoh bahwa imunologi reproduksi yaitu interaksi antara ibu hamil dengan janin
yang dikandungnya memiliki proses imunologi yang sangat kental, bagaimana mungkin
seorang ibu mengandung bayi yang sebenarnya itu adalah benda asing. Jadi konsep
imunologi itu adalah semua benda asing akan ditolak sementara yang tidak asing akan
diterima sebagai bagian dari dirinya bahkan dilindungi.
Hal ini terbukti ketika beliau berbicara dengan para ahli obs.gyn, mereka mengiyakan
bahwa memang 80% kasus abortus yang berulang-ulang dan tidak ada penyebab yang
diketahui pasti itu terjadi karena faktor imunologi.
Dimana sistem imun ibu menanggap bahwa janinnya adalah benda asing yang harus
ditolak. Terus kenapa janinnya bisa diterima? Karena kebanyakan pada kehamilan normal,
sistem imun ibu mendapat supresi atau bahasa populernya adalah Maternal Immune
Tolerance. Arti tolerance di sini bahwa imunitas ibu ditekan oleh sesuatu yang alamiah
sehingga tidak mengenal kalau janin itu adalah benda asing.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dari keadaan bahwa imunologi itu dasarnya
hanya recognition atau proses bagaimana mengenali benda asing atau bukan.
Kalau dapat mengenali benda asing atau bukankalau asing ditolak tapi kalau tidak
asing diterima bahkan dilindungibiasanya terjadi pada keadaan normal, sebaliknya jika
keadaan abnormal bisa terjadi autoimun dimana terjadi ketika sel kita sendiri dianggap
benda asing oleh sistem imun tubuh kita sehingga sistem imun kita memerangi sel diri kita
sendiri.
STOVAMESIS
1
3
References
1.
IMMUNOLOGY
I. Roitt, J. Brostoff, D. Male 6th. Edit. 2005
6. MOLECULAR IMMUNOLOGY
B.D. Hames, D.M. Glover 2th edit. 1996
7. ALLERGY
S. T. Holgate, M.K. Church., 1993
8. IMMUNOLOGY, IMMUNOPATHOLOGY, IMMUNITY
S. Sell 6thedit. 2005
9. MUCOSAL IMMUNOLOGY
J. Mestecky, J. R.McGhee et al (Eds)., 2004
10. PRACTICAL IMMUNOLOGY
L.Hudson, F.C. Hay
Buku-buku imunologi itu antara basic dan clinical, jadi yang clinical sciences atau ilmu-ilmu
terapan itu sebenarnya sudah menyatu di dalamnya. Ada satu catatan dari beliau bahwa
biasanya mahasiswa yang menulis karya tulis ilmiah, thesis, dan sebagainya itu sering keliru
ketika mencantumkan referensi di daftar pustaka. Kenapa? Karena sebenernya referensi itu
sebagai buku pegangan kita jadi tidak perlu dicantumkan di daftar pustaka. Jadi yang
dicantumkan di daftar pustaka itu bukan referensi melainkan hasil-hasil kajian kita dari jurnal,
internet atau tulisan ilmiah terbaru. Tapi kalau terpaksa bolehlah, satu atau dua referensi
dipakai buat daftar pustaka.
History of Immunology
STOVAMESIS
1
4
Edward Janner adalah penemu dari imunologi atau bisa dibilang ia adalah orang
pertama yang mempublikasikan penemuannya.
Penemuannya dipublikasikan pada tahun 1798.
Jadi, ceritanya dulu ia mencoba bermain-main dengan mengambil krusta atau suatu lesi
cowpox atau cacar pada sapi yang kemudian ia suntikkan pada manusia dan ternyata
orang yang ia suntikkan mempunyai kekebalan. Tidak hanya itu, tetapi ia juga
menemukan vaksinasi.
Sebelum cerita Janner, konon dulu ada raja-raja yang takut diracun oleh lingkungannya
atau orang yang tidak suka padanya maka ia memakan makanan dari bahan alam,
tanaman dan sebagainya yang beracun tapi tidak mematikan. Dia makan sedikit demi
sedikit, dengan harapan ia akan kebal terhadap racun itu. Jadi jaman dulu itu sudah
ada cerita dimana kita sebagai manusia butuh imun terhadap paparan dari luar. Sama
halnya dengan alergi, misalnya ada orang yang alergi sama udang trus dia makan
udang sedikit demi sedikit biar kebal dari alergi.
Jadi yang utama dari ceritanya Jenner itu dia mempublikasikan Variolae Vaccinae.
STOVAMESIS
1
5
Jika bone marrow dirusak misal dengan radiasi, sistem imun akan rusak total. Untuk
melakukan percobaan, digunakan mencit yang merupakan hewan model untuk imunologi
karena sel imun yang dimiliki mencit (mouse) sangat mirip dengan manusia daripada hewan
lain seperti marmut ataupun tikus (rat).
STOVAMESIS
1
6
Tetapi di dalam literatur masih sering disatukan dalam tabel, karena secara morfologi
mirip, serupa tapi tak sama. Kenapa tidak sama? Karena sel NK itu tidak memiliki reseptor
yang dimiliki oleh sel B maupun sel T.
Sehingga sel NK tidak termasuk dalam limfosit, meskipun istilah lama menyebutnya
dengan LGL (Large Granular Lymphocyte). Apabila sel NK aktif maka disebut sel NK aktif.
Pada gambar sel NK yang aktif, tampak titik-titik yang menunjukkan bahwa sel NK itu
dilengkapi senjata yang berupa enzim granzim dan perforin yang terdapat di dalam granula
sehingga granula sel NK bersifat toxic atau cytotoxic.
Pada gambar yang di tengah termasuk temuan baru dalam imunologi, yaitu sel
dendritik. Namanya diadaptasi dari sel dendrit pada sel saraf karena sel dendritik ini memiliki
tonjolan-tonjolan mirip sel dendrit pada sel saraf. Jumlahnya sangat banyak dibandingkan sel
yang lain.
Pada penelitian sel dendritik telah diketahui bahwa sel dendritik merupakan peran
utama dalam imunologi, dimana sebelumnya makrofag atau monosit-lah yang menjadi peran
utama. Kemudian pada riset mutakhir, telah dilakukan pembuatan vaksin terhadap tumor dari
sel dendritik.
Monosit sering dihubungkan dengan makrofag muda yang belum masak, monosit
berada di sirkulasi darah, kalau udah masak si monosit pindah ke jaringan yang sering disebut
residence macrophage.
APC merupakan sel yang berugas mempresentasikan antigen. APC ada 3, yaitu:
1. Dendritik
Seperti yang sudah disebutkan tadi, dendritik adalah sel yang mempunyai tonjolantonjolan seperti sel dendrit pada sel saraf. Sel ini belum lama ditemukan tetapi
merupakan APC yang paling kuat di antara APC yang lain. Ditemukan di bawah epitel
yang hampir semua organ punya. Berasal dari kelompok sel monosit. Dendritik di kulit
terdapat di sel Langerhans kulit atau sel Langerhans epidermis.
Ada 4 tipe dasar yaitu:
a. Langerhans cell
b. Interstitial dendritic cells
c. Interdigitating dendritic cells
d. Circulating dendritic cells
2. Sel dendritik follicular untuk limfosit B
3. Makrofag
Mempresentasikan antigen ke limfosit T.
STOVAMESIS
1
7
Misal ada benda asing masuk ke tubuh kita dengan menggunakan semacam
pakaian yang tak terdeteksi (mensintesis protein yang sama seperti yang dimiliki
tubuh) dan membuat sistem imun kita terkecoh oleh benda asing tersebut sehingga
dikira bukan benda asing, jadi didiamkan saja sama si imun.
Misalnya lagi, ada benda asing masuk tubuh kita ibaratnya pake kerudung merah
trus otomatis kita buat antibodi terhadap merah buat ngelawan, nah pas antibodi
mau nyerang kerudungnya jadi ijo. Antibodi merah tadi ga mungkin buat ngelawan
STOVAMESIS
1
8
Nahh yang terakhir, sel sistem imun kita menganggap sel tubuh kita sendiri sebagai
benda asing, jadinya diserang.
Sedangkan pada respon tidak sempurna masih bisa toleransi.
e. Respon tubuh terhadap tumor
Tumor berasal dari tubuh kita sendiri namun mengalami transformasi kemudian bisa
menampilkan antigen tumor sehingga otomatis muncul antibodi.
Terus kenapa sistem imun kita lemah terhadap tumor yang bahkan bisa berubah
menjadi cancer? Perubahan antigen tumor cepat sekali mengalami mutasi, sehingga
sistem imun kita tidak bisa mengejar. Topik ini sangat khusus di dalam tumor imunologi,
bagaimana sekarang ahli ilmu dasar imunologi itu bercita-cita punya obsesi dan sudah
mulai meneliti bagaimana imunoterapi terhadap tumor, yaitu meningkatkan sistem imun
seluler sehingga mengenal antigen tumor dan seterusnya.
Respon normal terhadap antigen ini adalah akan mengadakan kekebalan terhadap
tumor. Sedangkan pada respon tubuh tidak sempurna akan menyebabkan kanker.
IMMUNITY CELLS
STOVAMESIS
1
9
Dulu, sel NK disebut sel T, tetapi setelah diteliti lebih lanjut ternyata
sel NK mempunyai reseptor yang berbeda dengan sel T, sehingga
diubahlah namanya menjadi Natural Killer.
Sel NK merupakan sel yang unik, selnya memiliki granula yang
mengandung toksin atau racun. Granula bertoksin tersebut dapat
menghancurkan target cell atau benda asing yang akan
dihancurkan.
Terdapat zat granzim dan perforin enzim yang membuat
perforasi dan dapat merusak sel lain.
Ada dua tugas sel NK:
1. Melisiskan sel-sel yang terinfeksi virus (the virus infected cells).
2. Merusak sel tumor.
STOVAMESIS
2
0
STOVAMESIS
2
1
Biewenga, 2008
Maturation of Lymphocytes
Gambar di atas menunjukkan bahwa maturasi atau pematangan antara sel B dan sel T
berbeda. Sel B akan mengalami maturasi di bone mrrow, sedangkan sel T akan maturasi di
thymus. Kedua organ tersebut merupakan organ yang generatif. Adapun organ peripheral
antara lain yaitu spleen atau lien, mucosa dan cutaneous jaringan limfa dan limfa nodi.
Langerhans pada pankreas yang membuat insulin terutama pada sel dirusak oleh sel T,
makrofag, mengakibatkan produksi insulin berkurang, metabolisme karbohidrat pun terganggu
STOVAMESIS
2
2
sehingga terjadi DM tipe I. DM tipe I ini sifatnya autoimun dan sudah banyak diderita oleh
remaja. DM tipe I lebih parah daripada DM tipe II, karena DM tipe I adalah imunologis dan
bisa muncul lebih awal, misal pada anak-anak remaja.
Mamalia termasuk manusia yang lahir tanpa thymus dibandingkan lahir dengan thymus
tetapi dalam perjalanannya si thymus harus dithymektomi, dampak imunologisnya beda.
Organ limfoid primer atau generatif tempat mature atau pendewasaan di bone
marrow, di liver pada masa kehidupan vital.
Organ limfoid peripheral bertanggungjawab untuk mengenal antigen. Karena di bone
marrow sel-sel yang masih muda belum bisa mengenali antigen karena reseptornya belum
lengkap.
Asal Usul Pemberian Nama Sel Limfosit
a. Kenapa ada istilah sel B dan sel T?
Sel B bisa langsung masuk ke sirkulasi darah karena sudah matang. Sel B masak di
bone marrow. Sebenarnya pertama kali ditemukan di Bursa of Fabricius Cell yang ada di
burung, ternyata mamalia termasuk manusia ada di bone marrow.
Sedangkan sel T harus masuk ke thymus dulu untuk proses pematangan. Untuk bisa
masuk, sel T harus melalui 2 tahap seleksi sebelum dilepas ke peredaran darah. Dua seleksi
alamiah tersebut adalah seleksi positif (+) dan seleksi negatif (-).
Seleksi positif (+) adalah tes mengenal molekul MHC, dimana MHC adalah molekul
pengikat sel yang akan dipresentasikan, sel sehat atau benda asing (antigen asing atau
bukan). Sel yang tidak lulus mengalami apoptosis (dimusnahkan). Dari 100 sel yang
diseleksi, hanya 2 yang lulus.
b. Kenapa harus diseleksi?
Karena setelah dewasa atau masak, sel yang lulus diharapkan tidak menjadi sel T
autoreaktif (preman) yang artinya akan melawan semua sel, baik benda asing maupun sel
sehat. Sel T autoreaktif ini akan mengalami apoptosis atau PCD (Programmed Cell Death).
Pada infeksi HIV, sel yang diincar adalah Helper T Cell. Semua sistem imun akan
hancur. Imunitas humoral akan rusak sehingga terjadi infeksioportunistik. Sebagai contoh,
fungi yang seharusnya tidak jahat menempel pada tubuh yang imunnya hancur dapat
menyebabkan kanker. Sistem imun dimonitori oleh aktifitas seluler.
Regulator T Cell
Sel T Helper membantu Limfosit B yang akan memproduksi Ig (immunoglobulin). Sel T
Helper mempunyai marker CD4 yang sangat terkenal terutama di kalangan penderita
HIV/AIDS. Dulu, jika jumlah CD4 belum mencapai di bawah 200 buah/mikroliter belum
diberikan terapi. Tetapi sekarang, turun sampai 500 buah/mikroliter sudah harus diberikan
terapi.
Limfosit B
Ketika masak akan berubah bentuk dan fungsi. Limfosit B akan berdiferensiasi menjadi
sel plasma yang akan menghasilkan Immunoglobulin (Ig). Ada bermacam-macam Ig, antara lain
IgM, IgG, IgD, IgA, IgE. Macam-macam Ig dibedakan berdasarkan rantai beratnya.
STOVAMESIS
2
3
Fungsi Ig antara lain menetralkan patogen. Patogen yang datang akan diserang oleh Ig
sehingga tidak bisa menempel atau masuk ke tubuh. Dengan kata lain melindungi pelekatan
bakteri. Ig bahkan bisa menetralkan toksin dari patogen sehingga disebut juga antitoksin.
Selain itu, Ig mempunyai kemampuan memakan atau memfagosit benda asing yang masuk.
Limfosit T
Sel T yang aktif tidak menghasilkan Imunoglobulin, jadi hanya disebut debagai sel T
Aktif.
STOVAMESIS
2
4
Nah sekarang apa arti CD14 untuk macrophage? Maknanya CD14 itu adalah nama lain
dari reseptor LPS (Lipopolisakarida), yang mempunyai LPS adalah bakteri Gram (-). Jadi kita
bisa membayangkan bagaimana reaksi tubuh kita jika terinfeksi bakteri Gram (-). Misalnya
pada Pneumococcus, Pneumococcus ini mempunyai LPS yang akan merangsang macrophage
sehingga melalui CD14 bergabung dengan CD yang lain dan kita nanti akan tahu TLR (TollLike Receptor) yang bertugas menangani LPS atau endotoksin tadi. Oleh karena itu
macrophage yang mempunyai reseptor LPS diberi nama CD14.
Pada CD2 merupakan SRBC (Sheep Rate Blood Cell), jadi sel eritrosit domba dicampur
dengan sel T manusia. Tar sel T nya menggerombol di suatu tempat dikelilingi oleh eritrosit dari
domba tadi seperti bunga rose.
CD molecules on B cell
CD molecules on T cell
Dalam literatur imunitas sering disebutkan bahwa pada setiap percobaan imun selalu
menggunakan mencit. Kenapa mencit? Karena apa yang didapat di dalam tubuh kita
mengenai sistem imun baik yang normal ataupun yang sakit secara bertahap dulunya
ditemukan pade mencit. Jadi mencit adalah model utama yang digunakan untuk mempelajari
imunologi pada manusia yang digunakan dari dulu sampai sekarang.
Pada gambar di atas banyak terdapat kesamaan antara sel B maupun sel T pada
manusia dan mencit. Pada gambar molekul CD pada sel T bagian kiri secara umum selalu ada
CD3 dimana CD3 selalu berdekatan dengan TCR (T Cell Receptor) yang membentuk senyawa
kompleks.
Sekarang mulai diterapkan peraturan mengenai penggunaan hewan uji dimana tidak
boleh menyiksa hewan uji karena termasuk dalam ethical clearance. Kalau bisa mati dengan
cepat kenapa harus dibuat lama, itu melanggar ethical clearance. Hewan uji tidak boleh stress
karena dapat menimbulkan bias pada hasil percobaan dimana stress itu termasuk dalam
imunologi.
Molekul yang dilibatkan dalam pengenalan antigen (antigen recognition)
B cell receptor & product
antibodies (Abs): immunoglobulin (Ig)
reseptor Ig bisa direlease atau disekresikan menjadi molekul mandiri, lepas dan larut
(soluble) di dalam serum.
Antibodi dihasilkan oleh sel B.
STOVAMESIS
2
5
Adaptive/acquired/specific
Humoral: B lymphocytes Abs: IgM, IgG, IgA, IgE, IgD
Cellular: T lymphocytes: T cells:
CD4+ Th, CD8+CTL (cytolytic T lymphocytes)
Imunitas alamiah ada di garis depan ( direct attack ) dari serangan musuh infeksi, dalam
beberapa jam atau bahkan beberapa menit. Leukosit Polimorfonukleat (PMN) dan Macrofag
ada di garis depan ini. Karena merupakan direct attack, maka tanpa pilih-pilih, semua musuh
diserang dengan serangan yang sama ( non spesific ) sehingga bisa bekerja lebih cepat.
Lama setelah itu (5 hari atau 1 minggu) akan muncul pasukan yang lainya, itu ada
dalam ranah adaptif, ibaratnya kalau lini pertama kalah maka muncul perlindungan dari garis
kedua, tapi harus menunggu 5 sampai 7 hari untuk menghasilkan line kedua yang lebih spesifik
karena dia memilih yang akan diserang.
Kenapa bisa spesifik? Karena punya sel memory.
Jadi line kedua ini mengingat musuh yang dulu pernah mengganggu sehingga dapat
mengenal dan melawan dengan lebih cepat (secondary immune response). Yang sekunder ini
lebih tinggi dari yang primer.
Adaptif disini berhubungan dengan sudah berpengalaman. Contohnya ada ibu dari
Norwegia dengan Bangladesh, karena di Bangladesh itu sering kena kuman penyebab diare
maka di air susunya akan ditemukan antibodi IgA. Dan di asi ibu Norwegia tidak ditemukan, ini
dikarenakan adanya adaptasi lingkungan.
STOVAMESIS
2
6