Você está na página 1de 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

S USIA
INFANT (2 BULAN) DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN :
BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG MELATI
RSUD CIAMIS TAHUN 2016

Disusun :
MARINA RIFKA SYAFITRI
NIM : AKX.13.037

BAB I
A.

Latar Belakang

1.

Berdasarkan data WHO, diperkirakan hampir


seperlima kematian anak diseluruh dunia, lebih kurang
2 juta anak meninggal setiap tahunnya akibat
bronchopneumonia, sebagian besar terjadi di Afrika
dan Asia Tenggara.
Di Indonesia, menunjukkan, angka kesakitan
( morbiditas ) bronchopneumonia pada bayi 2,2 % dan
balita 3 %. Sementara angka kematian ( mortalitas )
pada bayi 23,8 % dan balita 15,5 %.
Di Jawa Barat mencapai 189.688 kasus dengan tingkat
insiden 44,2%

2.

3.

Bronchopneumonia termasuk kedalam sepuluh penyakit


terbesar di ruang perawatan anak Melati RSUD Ciamis.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Penyakit
Gastroenteritis Akut

Jumlah Kasus
415 kasus

Demam Typhoid

288 kasus

Febris

200 kasus

Asthma

124 kasus

Tuberculosis Paru

91 kasus

Bronchopneumonia

65 kasus

Sindrom Dispepsia

64 kasus

Anemia

35 kasus

Demam Dengue

27 kasus

Sepsis

23 kasus

Sumber : Hasil Rekam Medis RSUD Ciamis Januari-Desember 2016

Berdasarkan data-data yang diperoleh, angka kejadian


bronchopneumonia di RSUD Ciamis mencapai peringkat
keenam dalam sepuluh besar penyakit di ruang anak
Berhubungan dengan hal tersebut di atas, penulis tertarik
untuk membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. S DENGAN
GANGGUAN
SISTEM
PERNAFASAN
:
BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG ANAK RSUD
KOTA BANDUNG TAHUN 2014

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penulisan
Menggunakan studi kasus
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
d. Studi Dokumentasi
e. Studi Perpustakaan
f. Partisipasi Aktif

BAB II
A.

Konsep Dasar bronchopneumonia


Definisi
Anatomi dan Fisiologi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Klasifikasi
Patofisiologi
Komplikasi
Pencegahan

Anatomi Sistem Pernapasan

Patofisiologi Bronchopneumonia

B. Konsep Tumbuh Kembang Pada


Anak Usia Infant (0-12 Bulan)
Pertumbuhan
Perkembangan
Hospitalisasi pada Anak

C. Konsep Asuhan Keperawatan


Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan/Intervensi
Implementasi
Evaluasi

BAB III

Identitas Klien:
Nama

: By. S
Umur
: 2 Bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal Masuk
: 26 Januari 2016
Tanggal Pengkajian
Diagnosa Medis

: 28 Januari 2016 (Pukul : 08.00 WIB)


: Bronchopneumonia

Identitas Penanggung Jawab

BAB III
A.

Diagnosa Keperawatan
No

Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan

Resiko

Gangguan

Gangguan personal hygiene berhubungan dengan

dengan akumulasi secret pada di saluran pernapasan.


ketidakseimbangan

berhubungan dengan diare


integritas

kulit

cairan

dan

berhubungan

elektrolit
dengan

sering BAB
kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan
diri

Cemas

pada

orang

tua

berhubungan

dengan

kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan proses


pengobatan

B. Pembahasan
Diagnosa yang didapatkan sesuai dengan prioritas masalah
setelah melakukan pengkajian adalah:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi secret
di saluran pernapasan.
2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
diare
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB
4. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kurang pengetahuan
keluarga tentang perawatan diri
5. Cemas pada orang tua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan proses pengobatan

Berdasarkan teori diagnosa keperawatan yang muncul,


yaitu :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan


akumulasi sekret di jalan napas, inflamasi trakeabronkial, nyeri
pleuritik, penurunan energi.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi saluran
pernapasan.
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. Diagnosa ini tidak
diangkat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap
demam dan proses infeksi, mual dan muntah.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum, batuk
berlebihan dan dispnea.
Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan evaporasi tubuh, kurangnya intake cairan.

A. Kesimpulan
1.

*BAB IV

Pengkajian

klien sesak napas, batuk berdahak, pernapasan cepat dagkal, terdapat


pernapasan cupping hidung, retraksi dinding dada, suara napas tambahan
ronchi, respirasi 53x/menit, klien tampak lemah, tubuh klien terlihat kotor,
kepala terlihat sedikit kotor dan berkeringat, pada daerah genetalia tampak
kotor, dan pada anus klien terlihat kotor dan kemerahan, klien mengalami BAB
4x/hari cair, serta kecemasan ibu pada anaknya.

2.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul :

a.
b.
c.
d.
e.

Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi secret


di saluran pernapasan.
Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
diare
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB
Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kurang pengetahuan
keluarga tentang perawatan diri
Cemas pada orang tua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan proses pengobatan

3. Perencanaan/ntervensi
Tahap perencanaan keperawatan dibuat berdasarkan masalah
yang ditemukan pada klien saat dilakukan pengkajian dan
perencanaan tersebut disusun dengan mengacu pada sumber
teori yang ada serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien
dan keluarga
4. Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan tindakan keperawatan pada By.S.
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dengan
melibatkan keluarga klien dan kerjasama dengan perawat
ruangan melalui pendelegasian tanpa terlepas dari monitoring
pada tiap pergantian monitoring selama 24 jam
5. Evaluasi
Evaluasi yang dibuat untuk menilai tentang
perkembangan
keadaan klien disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan serta
sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan dengan melibatkan
peran serta klien dan keluarga baik secara langsung ataupun
tidak
langsung.
Masalah-masalah yang terjadi pada klien, umumnya dapat
teratasi dengan tindakan keperawatan yang diberikan, yaitu
bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan personal hygiene,

B. Saran

Institusi Pendidikan
Institusi Rumah Sakit
Mahasiswa

*TERIMA KASIH

Você também pode gostar