Você está na página 1de 21

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

TEKNOLOGI TERBARU

VIRTUAL REALITY
Nama : Siti Anshila Putrisya
Kelas :4KB03
NPM : 27112044

Awas Gaptek! Kenali Dulu


Perkembangan Teknologi
Virtual Reality dalam Platform
Game dan Smartphone!
Istilah virtual reality (VR) dalam video game sudah lama kita dengar, dan
teknologi tersebut seakan menjadi impian terpanjang industri game.
Apalagi setelah beberapa inovasi yang mencoba mengenalkan cara
bermain baru dengan menggunakan layar kedua yang langsung
dihadapkan pada mata kita tersebut harus gagal.
Lantas, selanjutnya berbagai produsen teknologi pun mencoba
terus mengeksplorasi VR. Agar Anda tidak gaptek dengan perangkat
ini,

yuk

simak

ulasannya.

Sejarah
Satu yang paling dekat dengan dunia game adalah Nintendo Virtual
Boy,

konsol

game

yang

berwujud

head-mounted virtual

reality display atau dipasang langsung di kepala, dengan layar


berada tepat di depan mata. Pada masanya saat dirilis pertengahan
1995, ini diklaim menjadi yang pertama mampu menampilkan grafis
3D sebenarnya.

Selanjutnya penerapan 3D-nya ternyata justru tidak full color.


Bahkan,

dianggap

tidak

realistis

atau

seperti

seharusnya

sebuah virtual reality yang memungkinkan ketika kepala bergerak,


sudut pandang tampilan pada layar juga ikut bergerak. Tidak heran
jika konsol tersebut langsung dihentikan produksinya dalam waktu
kurang dari setahun.
Pesaing terdekat Nintendo, Sega, juga sempat mengembangkan
Sega VR. Namun dengan alasan efeknya terlalu realistis dan tidak
baik untuk gamer, proyek tersebut dihentikan pengembangannya.
Bisa jadi karena trauma kegagalan beberapa perangkat virtual
reality yang dikhususkan untuk bermain game di awal tahun 1990an tersebut, industri game perlu menunggu lama untuk bisa mulai
mencari produk yang sangat pas bagi gamer. Baik itu dari sisi

harga,

dan

juga

mendukung

Kebangkitan

kenyamanan

bermain.

VR

Hingga pada 2012, Palmer Luckey lewat perusahaan teknologi yang


mengembangkan virtual reality, yaitu Oculus VR, mengenalkan
Oculus Rift. Ini adalah head-mounted display untuk menghadirkan
tampilan virtual reality yang dalam. Proyek tersebut pun mendapat
sambutan yang sangat baikdan memperoleh dukungan US$ 91 juta,
serta US$ 2,4 juta melalui pembiayaan massa Kickstarter. Hingga
pada akhirnya, raksasa Facebook pun membelinya senilai US$ 2
miliar atau sekitar Rp 23 triliun!

Selain dukungan dana yang begitu besar, juga ada John D. Carmack
dibelakang Oculus VR, salah satu nama yang cukup terkenal di
industri game PC dan co-founder Id Software, membuat Wolfenstein

3D, Doom, Quake, Rage, dan banyak sekuelnya. Hal ini membuat
Carmack dianggap sebagai bapaknya genre first-person shooter.
Dengan teknologi yang diciptakan tersebut, maka diharapkan bisa
membuat gamer serasa

masuk

ke

dalamnya,

jika

dimainkan

menggunakan head-mounted display semacam Oculus Rift.


Dalam mengembangkan teknologinya, Carnack ternyata sudah
lama

mengamati

perkembangan gadget yang

dikembangkan

Palmer. Adapun kemudian, Id Software mengumumkan jika Doom 3


BFG

Edition

akan

melengkapi

hampir

170

game

lain

yang

kompatibel dengan Oculus Rift. Setahun kemudian, selama tahun


2013, Doom 3 BFG Edition didemonstrasikan. Hasilnya ternyata
sungguh luar biasa. Sebuah game dengan mekanis gameplay yang
usianya dua dekade silam, namun ketika dimainkan menggunakan
sebuah head-mounted display, semuanya terasa berbeda, gamer
serasa terpisah dari dunia nyata, dan lebih bisa berada di dalam
game tersebut.
Demikian jelas, virtual reality menawarkan suatu pengalaman baru,
tanpa perlu konsol yang harus di-upgrade spesifikasinya. Oculus Rift
sudah mengawali kebangkitan VR dengan produk anyar akan
dipasarkan

awal

tahun

2016.

Ketakutan teknologi dengan pengalaman bermain unik semacam


ini, dukungan game yang minim, sudah berhasil dihapus dengan
adanya ratusan game yang kompatibel, termasukyang populer,
seperti 7 Days to Die, Daylight, dan DayZ. Ada juga game yang
identik dengan konsol,yaitu Castlevania: Lords of Shadow 2, Dead
Trigger,

hingga

Titanfall.

Bahkan,

game

dari developer indie

Indonesia, Dreadeye, juga akan mendukung Oculus Rift. Game lama


seperti Skyrim dan Mirrors Edge pun juga mendapatkan konversi
mendukung tampilan virtual reality.
Brand VR Lain

Selain Facebook, ada nama besar lainnya yang menyadari jika


tren virtual reality ini adalah salah satu yang akan menjadi besar di
dunia game masa datang, yaitu Sony Computer Entertainment
(SCE). SCE juga membuat perangkat yang sama. Pada Game

Developers Conference 2014, mereka mengenalkan headsetvirtual


reality mereka yang disebut sebagai Project Morpheus. Kemudian,
selama perhelatan Tokyo Game Show pertengahan September 2015
lalu, Sony memperkenalkan PlayStation VR yang rencananya
dipasarkan pertengahan 2016.

PlayStation VR sendiri merupakan suatu sistem virtual reality yang


sangat unik. Teknologi ini menggabungkan PlayStation 4 dengan
PlayStation Camera, sehingga memungkinkan pengguna menikmati
berbagai konten dan game secara maksimal.

Menurut Sony, nama PlayStation VR bukan hanya mengungkapkan


pengalaman baru dari PlayStation, tapi juga memberikan pengguna
pengalaman secara fisik. Sehingga bisa ikut merasakan dunia
virtual dalam game yang juga merefleksikan harapan Sony agar
pengguna merasakan sensasi dan menikmati pengalaman luar
biasa dan hebat.
Ketika gamer menggunakan PlayStation VR, dunia virtual game
akan muncul tepat di depan mata para pemain. Sehingga, ketika
kepala berputar ke kanan atau ke kiri, dunia virtual dalam game
juga akan berputar secara alami. Dengan memanfaatkan teknologi
3D audio yang unik dan dikembangkan oleh SCE, para pemain
dapat merasakan sensasi yang lebih nyata ketika bermain game.

Selanjutnya, melalui kontroler PlayStation Move (PS Move) atau


DualShock,

para

pemain

dapat

menjelajahi

dunia

virtual,

berinteraksi dengan karakter dalam game, dan sekaligus menjadi


karakter utama secara lebih realistis. Sehingga, seolah-olah mereka

benar-benar masuk dalam dunia game. Siapa yang tidak mau


mencoba teknologi mutakhir seperti ini!
Kedua
nikmati.

teknologi virtual
Namun,

reality tersebut

kalian

yang

masih

penasaran,

lama

bisa

kita

sudah

ada

kok

perangkat head-mounted display virtual reality yang tersedia di


pasaran. Contohnya adalah Samsung Gear VR, perangkat yang
menjadi hasil kerja bareng Oculus VR bersama Samsung ini telah
dijual sejak pertengahan akhir tahun 2014 lalu. Sayangnya, di
Indonesia masih belum tersedia secara resmi.

Kini yang terbaru, Samsung resmi menjual versi konsumen Gear VR


secara massal. Perangkat yang menjadi hasil kolaborasi antara
Samsung dengan Oculus VR ini menjadi virtual reality pertama yang
mendapatkan

sentuhan

teknologi

Oculus

VR.

Meskipun

secara brand jelas Gear VR diproduksi oleh Samsung. Samsung


Gear

VR

juga

sukses

mencuri

identitas

sebagai

perangkat consumer-facing virtual reality (VR) head-mounteddisplay


(HMD) pertama dari Oculus VR. Jadi bukan Oculus Rift, melainkan
Gear

VR

menjadi

perangkat

pertama

yang

ditujukan

untuk

menghadirkan pengalaman memainkan game mobile secara nyata.

Lihat Bagaimana Aksi Para


Kirito Dunia Nyata Mencoba
NerveGear IBM
Istilah virtual reality (VR) dalam video game sudah lama kita dengar, dan teknologi
tersebut seakan menjadi impian terpanjang industri game. Apalagi setelah beberapa
inovasi yang mencoba mengenalkan cara bermain baru dengan menggunakan layar
kedua yang langsung dihadapkan pada mata kita tersebut harus gagal. Lantas,
selanjutnya berbagai produsen teknologi pun mencoba terus mengeksplorasi VR, dan
tahun 2016 ini bisa dikatakan menjadi titik baru dimana ada beberapa alat virtual
reality yang dipastikan hadir, atau baru memulai masa pengembangan. Seperti yang
dilakukan IBM saat ini, mereka berusaha mewujudkan dunia virtual reality dalam
manga, anime dan game Sword Art Online di dunia nyata melalui sebuah NerveGear
IBM! Berbicara mengenai dunia Sword Art Online tidak bisa terlepas dari teknologi
yang menjadi basis cerita petualangan Kirito dan kawan-kawannya di dunia ghaib
virtual reality, yaitu teknologi FullDive. Kami sudah mengulas banyak sebelumnya,

seperti bahwa teknologi menyelam kedua virtual reality ini tidak hanya terbatas
pada

NerveGear

dan

AmuSphere saja,

karena

ada beberapa

generasi

pengembangan mesin FullDive lainnya.

NerveGear sendiri adalah mesin FullDive generasi kedua yang dikembangkan oleh
Argus, perusahaan yang juga menciptakan Sword Art Online, dan merupakan mesin
FullDive pertama yang diproduksi secara masal untuk kepentingan komersil.
NerveGear berbentuk menyerupai helm yang menutupi hampir seluruh bagian kepala,
dan bekerja dengan mem-bypass sepenuhnya semua sinyal saraf dari otak ke tubuh
manusia, dan menggantikannya dengan sinyal-sinyal buatan untuk mensimulasikan
lima indera manusia ke otak. Selain itu, NerveGear memancarkan sinyal microwave
elektromagnet dengan frekuensi tinggi dan memiliki baterai cadangan yang sudah
terinstalasi di dalamnya. Fakta inilah yang kemudian menjadi faktor penentu yang
meyebabkan 10.000 player terjebak di game virtual reality Sword Art Online.
Penjelasan mengenai NerveGear tersebut sepertinya cukup rumit yah, karena membypass sepenuhnya kesadaran manusia. Namun pada kenyataannya, proyek
NerveGear yang saat ini dikembangkan IBM di Jepang jauh dari kenyataan tersebut.
Setidaknya, untuk saat ini. Kami sudah menjelaskan banyak dalam artikel
sebelumnya perihal hal ini, yang bisa kalian buka kembali ulasan tersebut di sini.

Tidak ada salahnya sih, kita masih berharap. Siapa tahu beberapa tahun lagi, kita
beneran mendapatkan NerveGear IBM sama seperti yang eksis dalam dunia Sword
Art Online.
Saat ini fase Alpha diselenggarakan mulai hari ini, hingga 20 Maret besok. Fase
Alpha ini pun sekadar menguji seperti apa purwa rupa NerveGear yang
dikembangkan IBM tersebut, oleh 208 orang pemain. Mereka menjajal seperti apa
rasanya menggunakan NerveGear jadi-jadian ini, yang sebenarnya masih berbasis
pada alat virtual reality lainnya yang tidak lama lagi bakalan dijual, yaitu Oculus
Rift (khususnya, versi purwa rupa DK2). Bedanya, di sini IBM menambah alat lain,
berupa sensor yang bisa mendeteksi pergerakan kakimu, dan juga menggunakan
Kinect v2 yang dimiliki konsol game Xbox One. Mau tahu seperti apa penampilan
para alpha tester mencoba demo Sword Art Online The Beginning, proyek
aplikasi / gamemassively multiplayer online virtual reality RPG yang sejatinya bakal
menjadi wujud penerapan NerveGear IBM ini?

Samsung Gear VR Siap


Dipesan, Ubah Android Galaxy
Menjadi Perangkat Virtual!
Akhir September 2015 lalu, melalui Oculus Connect 2, Samsung
mengumumkan versi konsumen untuk perangkat virtual reality
yang menjadi

hasil

kolaborasi

antara

Samsung

dengan

Oculus VR. Samsung Gear VR, bakal menjadi perangkat virtual


reality pertama yang mendapatkan sentuhan teknologi Oculus VR,
meskipun secara brand jelas Gear VR diproduksi oleh Samsung. Dan
perangkat consumer-facing

virtual

reality

(VR)

head-mounted

display (HMD) pertama dari Oculus VR bukanlah Oculus Rift,


melainkan

Gear

VR,

yang

ditujukan

untuk

menghadirkan

pengalaman memainkan game mobile secara virtual reality.


Dan kemarin Samsung mengkonfirmasikan jika Samsung Gear VR
tersebut sudah siap dipesan awal, meskipun baru sebatas di
Amerika Serikat untuk saat ini. Sementara ini Samsung Gear VR
generasi ketiga ini baru mendukung
keluarga Galaxy

S6, Galaxy S6

Galaxy Note 5, serta


Edge

dan

Galaxy Edge+ saja. Wearable device baru Samsung ini diklaim

22% lebih ringan dari Gear VR generasi pertama, dan juga


ditawarkan lebih murah, hanya sekitar Rp. 1,5 jutaan saja! Ya, lebih
murah dibandingkan Oculus Rift, karena memang kalian masih
membutuhkan smartphone Galaxy mahal yang berperan sebagai
layarnya.
Menurut Vice President Samsung Electronics America for Immersive
Products and Virtual Reality, yaitu Nick DiCarlo, Samsung Gear VR
makin memantabkan posisi Samsung di ranah mobile, dengan
menawarkan pengguna

Galaxy

mereka

pengalaman virtual

reality, termasuk itu melalui video game, serta juga menikmati foto
dan video secara 3600. Saat ini Samsung Gear VR baru bisa dipesan
awal melalui toko online Samsung, BestBuy, dan Amazon saja,
dengan pengiriman dimulai 20 November nanti.
ahun lalu, Galaxy Note 4 merupakan smartphone pertama Samsung
yang mendukung Gear VR, yang kemudian diikuti oleh Galaxy S6
yanbg muncul pada bulan Maret 2015. Versi baru Gear VR
pun dibuat khusus untuk Galaxy S6, sehingga menjadikan Gear VR
konsumen ini sebagai perangkat virtual reality ketiga yang menjadi
hasil

kerjasama

Samsung

dan

Oculus VR. Sayangnya,

fitur positional tracking tidak disertakan untuk Samsung Gear VR.


Artinya, kalian tidak mungkin menggerakkan kepala dan kemudian
melihat antar muka layar ikut bergerak, seperti halnya ketika
memainkan game virtual reality menggunakan Oculus Rift. Well,
harganya

juga

jelas

berbeda,

pasti

ada

fitur

yang

harus

dikorbankan. Toh Samsung Gear VR lebih ditujukan untuk


memainkan game-game mobile, yang pasti aneh ketika kalian
geleng-gelengkan kepala di tempat umum selama memainkannya
(karena mengenakan Gear VR di tempat umum untuk memainkan

game-game mobile VR saja sudah butuh ketahanan terhadap rasa


malu yang tinggi).

Facebook Bikin Shock Secara


Virtual Reality, Oculus Rift
Beneran Sampai 20 Jutaan!

Dan akhirnya, Oculus VR memastikan kapan dirilisnya, dan berapa


harga perangkat virtual reality pertama mereka, Oculus Rift, yang saat
ini

juga

resmi

menjadi

milik

Facebook sejak

Maret

2014

lalu.

Sebelumnya mereka hanya mengatakan headset virtual reality ini


mulai

dijual

kuartal

release mereka

pertama

2016

kemarin, akhirnya kita

ini.

Namun

melalui press

mengetahui

jika

untuk

pemesanan awal Oculus Rift dilakukan mulai 28 Maret 2016. Berapa


harganya? US $599, atau sekitar Rp. 8 jutaan! Dan ya, itu dua kali lipat
dari perkiraan kami sebelumnya, yang hanya sekitar Rp. 4 jutaan!
Kalian bisa memesannya melalui Oculus.com dan bakal dikirimkan ke
20 negara mulai 28 Maret 2016 mendatang. Oculus Rift juga bakal
dijual melalui terbatas melalui beberapa retailer online dan offline
mulai April 2016 mendatang. Belum diungkapkan retailer apa saja
yang menjualnya.
Kami yakin kalian langsung terkejut dengan hargaya. Ya, memang
benar, jauh lebih tinggi dari ekspetasi. Lebih dari dua kali lipatnya!
Lantas apa saja isinya kok bisa sampai semahal itu ya!? Paket
standar Oculus

Rift

ini

menyertakan

headset

virtual

reality

itu

sendiri, yang sudah built-in headphone dan mic, kemudian sensornya

yang akan menjembatani headset ini berhubungan dengan sistem PC,


kemudian

juga

sebuah

kontroler Xbox

One,

seperti

yang

juga

sudah kami ulas sebelumnya. Menurut produsennya, Oculus VR,


kontroler tersebut paling pas digunakan untuk memainkan game dari
beragam genre. Ya, kami juga setuju kok hanya harganya saja yang
tetap bikin shock secara virtual reality! Bisa jadi mahalnya harga jual
Oculus Rift ini karena dipaketkan juga satu game gratisan virtual
reality, Luckys Tale, game action platformer yang dikembangkan
oleh Playful. Game ini digadang-gadang sebagai Super Mario 64nya Oculus Rift.
Oke, jika Luckys Tale dirasa kurang worth it membuat mahal paketan
oculus

Rift

Remote (atau

ini,

ternyata

sebelumnya

Oculus

VR

disebut Oculus

jugamemberikan
Touch,

lihat

Oculus
halaman

selanjutnya seperti apa bentuknya), kontroler lainnya yang didesain


khusus untuk membantuk kalian selama navigasi antar muka headset
ini secara virtual reality. Dengan Oculus Remote, dengan mudah kalian
bisa melihat isi Oculus Store, melihat konten video 3600 dalam Oculus
Video, atau juga merasakan banyak game serta konten hiburan
berbasis virtual reality dengan lebih mendalam.

Oke, masih kurang worth it? Oculus VR juga menawarkan tambahan


lainnya, seperti akses dini pada versi virtual reality dari game EVE:
Valkyrie (lihat

cuplikan

melalui Founders

Pack,

gameplay-nya
yang

dalam video

mendapatkan

di

konten

bawah)

tambahan

eksklusif, mendapatkan status sebagai founder di Valkyrie, dan lebih


banyak lagi. Selain Luckys Tale, EVE: Valkyrie merupakan dua game
diantara

lebih

dari

sebelum akhir 2016

100

lainnya

untuk

yang

Oculus

itu Minecraft. Sementara

itu Rockband

Nowhere dari Insomniac,

dan The

Rift,

VR dari

Climb

diklaim

tersedia
termasuk

Harmonix, Edge

dari Crytek

juga

of

bakal

menyusul.
Oke, harga Rp. 8 jutaan itu masih belum membuat kalian shock secara
virtual

reality,

ungkapkan

masih

sebelumnya,

ada

kejutan

kalian

lainnya.

membutuhkan

Seperti
sistem

yang kami
PC

yang

mumpuni untuk menjalankan game virtual reality, dan terhubung

dengan

Oculus

Rift. Memang

Oculus

VR

memberikan

beberapa

penawaran, yang harganya bisa bikin gamer yang kantongnya paspasan

langsung

jantungan,

karena

setidaknya

sistem

tersebut

ditawarkan dengan harga di atas Rp. 10 jutaan! Lantas jika sudah


punya PC sendiri, minimal sekuat apa sih standarnya? Kami berharap
ada revisi dibandingkan spesifikasi minimalnya sebelumnya. Namun
ternyata. sama!

Menurut Oculus VR, pihaknya menyarankan spesifikasi setidaknya GPU


sekelas GTX 970, yang harga barunya saat ini masih di rentang Rp. 4
jutaan. Ya, kalian mutlak harus meng-upgrade PC untuk mendapatkan
kenyamanan sistem yang mumpuni dalam mengeksekusi gamenya.
Namun dengan PC yang sudah siap menerima Oculus, kalian bakal
dimudahkan, dengan membayar lebih mahal tentunya. Berikut
spesifikasi sistem yang disarankan oleh Oculus VR:

NVIDIA GTX 970 / AMD 290 yang setara, atau lebih tinggi

Intel i5-4590 yang setara, atau lebih tinggi

8GB+ RAM

Kompatibel dengan HDMI 1.3 video output

2x USB 3.0 port

Windows 7 SP1 64 bit atau yang lebih baru

Pastikan saja kalian mengecek apakah sistem tersebut sudah


memenuhi syarat untuk diajak masuk dunia virtual reality
menggunakan Oculus compatibility tool.

Dan ya, jika kalian masih belum punya PC, bisa melirik tawaran
Oculus VR lainnya, Oculus Ready PC. Ini merupakan bundel PC
yang dijamin bisa menjalankan game Oculus Rift, lengkap
dengan headset tersebut dalam paket pembelian, yang bisa
dipesan mulai Februari 2016 mendatang. Harganya.. paling
murah Rp. 20 jutaan gan!

Sumber :

http://www.duniaku.net/2016/01/07/harga-virtual-reality-oculus-rift-price/

http://www.duniaku.net/2016/03/18/nervegear-ibm-demo-japan/
http://www.duniaku.net/2015/12/07/kenali-perkembanganvirtual-reality/

Você também pode gostar