Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama
NIM
2012141168
Kelas
05TPLPH
Ruang
651
ABSTRAK.
Pengukuran kinerja suatu perusahaan sangat penting guna evaluasi dan
perencanaan masa depan. Penilaian prestasi karyawan mutlak harus dilakukan untuk
mengetahui prestasi yang hendak dicapai setiap karyawan. Apakah prestasi yang dicapai
setiap karyawan baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi perusahaan
untuk menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya. Metode yang sering dipergunakan
oleh perusahaan dalam menilai kinerja karyawan adalah mempergunakan performance
appraisal. Akan tetapi performance appraisal memiliki beberapa kelemahan antara lain
Halo Effect, penilaian menyukai atau tidak menyukai sifat pegawai yang dinilainya.
Central tendency, nilai yang diberikan cenderung berada di tengah-tengah, jadi tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Leniency, penilai cenderung beranggapan bahwa
dia harus bersikap baik terhadap pegawainya, jadi nilai yang diberikan baik terhadap
semua aspek penilaian. Bias, penilai seringkali dipengaruhi oleh faktor: umur, ras, dan
jenis kelamin sehingga sangat mempengaruhi peringkat karyawan. Dalam penelitian ini
akan menganalisa dan menerapkan metode TOPSIS pada Fuzzy Multiple Atribute
Decision Making untuk mengevaluasi kinerja pegawai dengan tujuan sebagai bahan
pertimbangan bagi manajemen khususnya bagian Sumber Daya Manusia untuk
mengambil keputusan dalam hal memberikan promosi kenaikan jabatan, kenaikan pangkat
maupun memberikan sanksi atau teguran bagi pegawai itu sendiri. Berdasarkan hasil
eksperimen dalam penelitian ini penerapan metode TOPSIS untuk evaluasi kinerja
karyawan dengan menggunakan data sampling alternatif sebanyak 15 alternatif dan
kriteria sebanyak empat kriteria terbukti bahwa metode TOPSIS dapat digunakan untuk
melakukan evaluasi kinerja karyawan, seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya yang
menggunakan metode TOPSIS untuk evaluasi. Pada alternatif pertama dengan nilai
C1=100,C2=2,C3=3,C4=10 menghasilkan nilai preferensi sebesar 0.8601, kemudian
alternatif kedua dengan nilai C1=95,C2=0,C3=5,C4=10 menghasilkan nilai preferensi
sebesar 0.1684, pada alternatif ketiga dengan nilai C1=98,C2=0,C3=4,C4=10
menghasilkan preferensi sebesar 0.1275, pada alternatif kelima belas dengan nilai
C1=94,C2=0,C3=5,C4=10 menghasilkan nilai preferensi sebesar 0.1681, nilai preferensi
tersebut dianggap valid karena sesuai dengan ketentuan bahwa nilai preferensi untuk
metode TOPSIS mempunyai batasan dengan nilai tertinggi sebesar 1.
Kata kunci: Evaluasi, Kinerja, TOPSIS, FMADM, Preferensi
ABSTRACT.
PENDAHULUAN
2.
3. 1.1 Latar Belakang Masalah
4.
Pengukuran
kinerja
suatu
perusahaan sangat penting guna evaluasi dan
perencanaan masa depan. Penilaian prestasi
karyawan mutlak harus dilakukan untuk
mengetahui prestasi yang hendak dicapai setiap
karyawan. Apakah prestasi yang dicapai setiap
karyawan baik, sedang, atau kurang. Penilaian
prestasi penting bagi perusahaan untuk
menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya.
5. Metode yang sering dipergunakan oleh
perusahaan dalam menilai kinerja karyawan
adalah mempergunakan performance appraisal.
Akan tetapi performance appraisal memiliki
beberapa kelemahan antara lain Halo Effect,
penilaian menyukai atau tidak menyukai sifat
pegawai yang dinilainya. Central tendency, nilai
yang diberikan cenderung berada di tengahtengah, jadi tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Leniency, penilai cenderung beranggapan
bahwa dia harus bersikap baik terhadap
pegawainya, jadi nilai yang diberikan baik
a.
36.
b.
c.
d.
(1)
37. dimana:
38. rij = elemen dari matriks keputusan yang
ternormalisasi R
39. xij = elemen dari matriks keputusan X.
Menghitung
matriks
keputusan
yang
ternormalisasi terbobot
40.
41. Vij = Wj Rij
(2)
42. dimana:
43.
Vij = elemen dari matriks keputusan
yang ternormalisasi terbobot V
44. Wj = bobot dari kriteria ke-j
45.
Rij = elemen dari matriks keputusan
yang ternormalisasi R
Menghitung matriks solusi ideal positif dan
matriks solusi ideal negatif
46.
47. A+
= {(max vij | j J), (min vij |j
J),
48. i
= 1,2,3...m}
49.
= {v1+ v2+ v3+ .... vn+}
50.
A- = {(min vij | j J), (max vij |j J),
51. i
= 1,2,3...m}
52.
= { v1- v2- v3- .... vn-}
(3)
53. dimana:
54. J = 1,2,3,...n dan J merupakan himpunan
kriteria keuntungan (benefit criteria)
55. J = 1,2,3,...n dan J merupakan himpunan
kriteria biaya (cost criteria)
Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif
dengan matriks solusi ideal positif dan matriks
solusi ideal negatif
56.
57. Di- = jarak alternatif dari solusi ideal
negatif didefinisikan sebagai:
58.
(4)
59. dimana:
60.
Di+ = jarak alternatif ke-i dari solusi
ideal positif
61.
Di- = jarak alternatif ke-i dari solusi
ideal negatif
62.
e.
64.
(5)
65. dimana:
66.
Vi = alternatif ke-I dari masingmasing alternatif yang ada
67.
Di+ = jarak alternatif ke-i dari solusi
ideal positif
68.
Di- = jarak alternatif ke-i dari solusi
ideal negatif
69.
70.
71. METODE PENELITIAN
72.
72.1Analisa Kebutuhan
73. Dalam penelitian ini digunakan metode
eksperimen
dengan
kebutuhan
seperti:
pengumpulan data, pengolahan awal data, metode
yang diusulkan, eksperimen dan pengujian
metode serta evaluasi dan validasi hasil. Dalam
penelitian ini akan dibuat suatu simulasi
perhitungan
untuk
mengevaluasi
kinerja
karyawan dengan menggunakan metode TOPSIS.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data asumsi sebagai acuan perhitungan kinerja
karyawan.
74.
74.1Perancangan Penelitian
75. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan
sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk
mengambil keputusan, dimana data yang diambil
merupakan data dari hasil penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya atau data sekunder.
76. Tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah: pengumpulan data,
pengolahan
awal
data,
metode
yang
dikembangkan, eksperimen, dan pengujian
metode serta evaluasi dan validasi.
77.
77.1Teknik Analisis
78.
78.1.1 Pengumpulan Data
79. Data yang digunakan untuk
melakukan penelitian adalah data sekunder
yang diambil dari penelitian sebelumnya.
Data input untuk melakukan proses
perhitungan evaluasi kinerja karyawan
terdiri dari beberapa kriteria dengan
perincian sebagai berikut:
a. Data absensi karyawan
b. Data peringatan
c. Data penghargaan
d. Data hasil training
80.
Pengolahan Awal Data
81. Setelah
kriteria-kriteria
ditentukan
selanjutnya
kriteria-kriteria
penilaian tersebut dirincikan lagi menjadi
seperti dibawah ini:
a. Data absensi karyawan dengan kisaran
nilai: 0-100% (dalam satu tahun)
b. Data peringatan dengan kisaran nilai: 03 (dalam satu tahun)
c. Data penghargaan dengan kisaran nilai:
1-5 (dalam satu tahun)
d. Data hasil training dengan kisaran nilai
1-10 (dalam satu tahun)
82.
83.
Kemudian
alternatif
yang
digunakan disimbolkan dengan huruf A-O,
hal ini dilakukan karena sifat dari penelitian
ini adalah dinamis dengan kata lain bahwa
penelitian ini tidak ditujukan secara
langsung terhadap perorangan ataupun
perusahaan.
84.
84.1.1 Metode Yang Diusulkan
85. Dalam penelitian ini metode
yang digunakan adalah metode TOPSIS,
sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu
menganalisa dan menerapkan metode
tersebut untuk melakukan evaluasi terhadap
kinerja karyawan. Untuk lebih jelasnya
metode yang disusulkan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 1.
86.
80.1.1
87.
88.
2.
3.
4.
5.
90.
91.
91.1.1 Eksperimen dan Pengujian Metode
92. Eksperimen yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi langkahlangkah sebagai berikut:
a. Menentukan kriteria yang dijadikan
bahan penelitian.
1. C1=Data absensi karyawan dengan
kisaran nilai: 0-100% (dalam satu
tahun)
2. C2=Data peringatan dnegan kisaran
nilai: 0-3 (dalam satu tahun)
3. C3=Data
penghargaan
dengan
kisaran nilai: 1-5 (dalam satu tahun)
4. C4=Data hasil training dengan
kisaran nilai: 1-10 (dalam satu tahun)
93.
b. Menentukan alternatif yang diajukan,
dalam hal ini bersifat dinamis karena
tidak ditujukan bagi satu perusahaan
melainkan bersifat umum.
1. A1 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf A.
2. A2 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf B.
3. A3 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf C.
4. A4 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf D.
5. A5 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf E.
6. A6 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf F.
7. A7 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf G.
8. A8 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf H.
9. A9 = Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf I.
10. A10=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf J.
11. A11=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf K.
12. A12=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf L.
13. A13=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf M.
14. A14=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf N.
15. A15=Alternatif pertama disimbolkan
dengan huruf O.
94.
c. Bobot yang diberikan untuk masingmasing kriteria diberi nilai 1-5 dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak penting
d.
Kurang penting
Cukup penting
Penting
Sangat penting
95. Kemudian ditentukan bobot
untuk C1=4;C2=4;C3=4;C4=4
96.
Merancang
matriks
ternormalisasi
dengan
menggunakan
persamaan
matematis berikut ini:
97.
e.
(6)
Merancang
matriks
ternormalisasi
terbobot
dengan
menggunakan
persamaan matematis berikut ini:
98.
99.
yij = W irij
100.
A+ = (y1+,y2+,...yn+)
101.
A- = (y1-,y2-,...yn-)
(7)
102.
f. Menentukan jarak solusi ideal positif
dan negative dengan persamaan berikut:
103.
104.
g.
(8)
Menghitung nilai preferensi dengan
persamaan berikut:
105.
(9)
106.
Untuk menganalisa dan
mengetahui hasil penerapan metode TOPSIS
untuk evaluasi kinerja karyawan dilakukan
percobaan dengan menggunakan data seperti
pada tabel 1.
107.
108.
Tabel 1. Data Sampling
109.
110.A
111. Kriteria
l
t
e
r
n
a
t
113. 114. 115. 116.
i
C
C
C
C
f
117.A
1
122.A
2
127.A
3
132.A
4
137.A
5
142.A
6
147.A
7
152.A
8
157.A
9
162.A
1
0
167.A
1
1
172.A
1
2
177.A
1
3
182.A
1
4
187.A
1
5
118.
1
119.
2
123.
9
124.
0
128.
9
129.
0
133.
9
134.
0
138.
9
139.
1
143.
8
144.
0
148.
9
149.
0
153.
9
154.
0
158.
9
159.
1
163.
9
164.
0
168.
9
169.
0
173.
1
174.
1
178.
9
179.
1
183.
9
184.
0
188.
9
189.
0
121.
120. 1
3
126.
125. 1
5
131.
130. 1
4
136.
135. 1
5
141.
140. 1
5
145. 146.
5
7
151.
150. 1
4
155. 156.
5
9
161.
160. 1
3
165. 166.
4
8
171.
170. 1
5
175. 176.
4
9
195.
Ai = Vi * 100 * n
196.
100
197.
dimana:
198.
Vi
= Nilai preferensi
untuk masing-masing alternatif
199.
n
= Nilai maksimal yang
ditentukan oleh pengambil keputusan
penilaian pegawai
200.
Ai
= Nilai akhir alternatif
i
201.
202.HASIL DAN PEMBAHASAN
203.
203.1
Hasil
204.
Dari simulasi yang dilakukan
dalam penelitian ini dimana nilai setiap
kriteria dari masing-masing alternatif
diberikan nilai yang berbeda dengan hasil
sebagai berikut.
204.1.1 Matriks Ternormalisasi
205. Untuk
mencari
matriks
ternormalisasi, langkah yang lebih dulu
dilakukan adalah mencari nilai pangkat dari
masing-masing nilai yang terdapat dalam
tabel keputusan, kemudian hasil pangkat
untuk masing-masing kriteria dijumlahkan
keseluruhan, setelah mendapatkan akumulasi
hasil pangkat selanjutnya adalah mencari
nilai akar pangkat dari nilai akumulasi
tersebut dengan menggunakan persamaan
seperti dibawah ini:
206.
207.
208.
180. 181.
4
9
185. 186.
5
8
191.
190. 1
5
192.
192.1.1 Evaluasi dan Validasi Hasil
193. Dari hasil eksperimen dan
pengujian metode kemudian nilai preferensi
yang dihasilkan akan dijadikan sebagai
acuan bagi manajemen untuk menentukan
kebijakan baik sebagai promosi jabatan,
kenaikan gaji atau hal lainnya dengan
sebelumnya
menentukan
nilai
batas
maksimal untuk setiap kebutuhan, sehingga
hasil akhirnya dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
194.
209.
210.
211.
212.
213.
Hasil lengkap dari perhitungan
matriks ternormalisasi seperti terlihat pada
tabel 2 di bawah ini.
214.
215.
Tabel 2. Matriks
Ternormalisasi
216.
218.
219.
220.
221.
217. C
C
C
C
222.
A
223.
0.
224.
0.
225.
0.
226.
0.
227.
A
228.
0.
229.
0.
230.
0.
231.
0.
232.
A
233.
0.
234.
0.
235.
0.
236.
0.
237.
A
238.
0.
239.
0.
240.
0.
241.
0.
242.
A
243.
0.
244.
0.
245.
0.
246.
0.
247.
A
248.
0.
249.
0.
250.
0.
251.
0.
252.
A
253.
0.
254.
0.
255.
0.
256.
0.
257.
A
258.
0.
259.
0.
260.
0.
261.
0.
262.
A
263.
0.
264.
0.
265.
0.
266.
0.
267.
A
268.
0.
269.
0.
270.
0.
271.
0.
272.
A
273.
0.
274.
0.
275.
0.
276.
0.
277.
A
278.
0.
279.
0.
280.
0.
281.
0.
282.
A
283.
0.
284.
0.
285.
0.
286.
0.
287.
A
288.
0.
289.
0.
290.
0.
291.
0.
292.
A
293.
0.
294.
0.
295.
0.
296.
0.
297.
297.1.1 Matriks Ternormalisasi Terbobot
298.
Setelah mendapatkan nilai
ternormalisasi, langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai matriks ternormalisasi
terbobot dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
299. yij = Wi * rij
300.
301.
Jika dilakukan perhitungan
untuk mencari nilai matriks ternormalisasi
terbobot maka hasilnya adalah sebagai
berikut:
302.
303. A1C1=W1*RA1C1
304.
A1C1=4*0.2688
305.
A1C1=1.0752
306.
307. A2C1=W1*RA2C1
308.
A2C1=4*0.2554
309.
A2C1=1.0214
310.
311. A15C1=W1*RA15C1
312.
A15C1=4*0.2527
313.
A15C1=1.0107
314.
315. A1C2=W1*RA1C2
316.
A1C2=4*0.7071
317.
A1C2=2.8284
318.
319. A2C2=W2*RA2C2
320.
A2C2=4*0.0000
321.
A2C2=0.0000
322.
323. A15C2=W2*RA15C2
324.
A15C2=4*0.0000
325.
A15C2=0.0000
326.
327. A1C3=W3*RA1C3
328.
A1C3=4*0.1738
329.
A1C3=0.6951
330.
331. A2C3=W3*RA2C3
332.
A2C3=4*0.2896
333.
A2C3=1.1586
334.
335. A15C3=W3*RA15C3
336.
A15C3=4*0.2896
337.
A15C3=1.1586
338.
339. A1C4=W4*RA1C4
340.
A1C4=4*0.1738
341.
A1C4=0.6951
342.
343. A2C4=W4*RA2C4
344.
A2C4=4*0.2896
345.
A2C4=1.1586
346.
347. A15C4=W4*RA15C4
348.
A15C4=4*0.2896
349.
A15C4=1.1586
350.
351.
Hasil
perhitungan
matriks
ternormalisasi terbobot terlihat pada tabel 3
di bawah ini.
352.
353.
Tabel 3. Matriks Ternormalisasi
Terbobot
354.
356.
357.
358.
359.
355. C
C
C
C
360.
A
361.
1.
362.
2.
363.
0.
364.
1.
365.
A
366.
1.
367.
0.
368.
1
369.
1.
370.
A
371.
1.
372.
0.
373.
0.
374.
1.
375.
A
376.
0.
377.
0.
378.
1.
379.
1.
380.
A
381.
1.
382.
1.
383.
1.
384.
1.
385.
A
386.
1.
387.
0.
388.
1.
389.
0.
390.
A
391.
1.
392.
0.
393.
0.
394.
1.
395.
A
396.
0.
397.
0.
398.
1.
399.
0.
400.
A
401.
0.
402.
1.
403.
0.
404.
1.
405.
A
406.
1.
407.
0.
408.
0.
409.
0.
410.
A
411.
1.
412.
0.
413.
1.
414.
1.
415.
A
416.
1.
417.
1.
418.
0.
419.
0.
420.
A
421.
1.
422.
1.
423.
0.
424.
0.
473.
D
474.
0
425.
A
426.
1.
427.
0.
428.
1.
429.
0.
475.
D
476.
2
430.
A
431.
1.
432.
0.
433.
1.
434.
1.
477.
D
478.
2
479.
D
480.
2
481.
D
482.
1
483.
D
484.
2
485.
D
486.
2
487.
488.
435.
436.
Dengan nilai A+ atau matriks
solusi ideal positif untuk hasil tersebut
adalah seperti pada tabel 4.
437.
438.
Tabel 4. Matriks solusi ideal
positif
439.
441.
442.
443.
444.
440. C
C
C
C
445.
A
446.
1.
447.
2.
448.
1.
449.
1.
450.
451.
Kemudian untuk nilai A- atau
matriks solusi ideal negatif untuk hasil pada
tabel 5.
452.
453.
Tabel 5. Matriks solusi ideal
negatif
454.
459.
456.
457.
458.
455.
C
C1
C2
C3
460.
A
461.
0.
462.
0.
463.
0.
464.
0.
465.
465.1.1 Jarak Solusi Ideal Positif dan
Negatif
466.
Proses selanjutnya adalah
menghitung jarak solusi ideal positif dan
negatif dengan mengacu pada nilai matriks
A+ dan A-, dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
467.
468.
dimana yi+ merupakan nilai
yang berasal dari Ai+, dan
469.
470.
Hasil lengkap dari perhitungan
jarak solusi ideal positif ditunjukan pada
tabel 6 di bawah ini.
471.
472.Tabel 6. Jarak solusi ideal positif
489.
D
490.
1
491.
D
492.
2
493.
D
494.
2
495.
D
496.
1
497.
D
498.
1
499.
D
500.
2
501.
D
502.
2
503.
504.
Hasil lengkap dari perhitungan
jarak solusi ideal negatif ditujukan pada
tabel 7.
505.
507.
2.
508.
D
509.
0.
510.
D
511.
0.
512.
D
513.
0.
514.
D
515.
1.
516.
D
517.
0.
518.
D
519.
0.
520.
D
521.
0.
522.
D
523.
1.
524.
D
525.
0.
526.
D
527.
0.
528.
D
529.
1.
530.
D
531.
1.
532.
D
533.
0.
534.
D
535.
0.
536.
4.1.4
Nilai Preferensi
537. Proses terakhir dari penerapan
metode TOPSIS adalah perhitungan nilai
preferensi dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
538.
539.
540. Tabel 8. Hasil Preferensi
541.
542. 543.
V
0
544.
V
545.
0
546.
V
547.
0
548.
V
549.
0
550.
V
551.
0
552.
V
553.
0
554.
V
555.
0
556.
V
557.
0
558.
V
559.
0
560.
V
561.
0
10
562.
V
563.
0
564.
V
565.
0
608.
A9
611.
A1
566.
V
567.
0
568.
V
570.
V
609.
0.4
610.
1
612.
0.0
613.
2.
614.
A1
615.
0.1
616.
4.
569.
0
617.
A1
618.
0.5
619.
1
571.
0
620.
A1
621.
0.5
622.
1
623.
A1
624.
0.1
625.
3.
626.
A1
627.
0.1
628.
4.
572.
4.1.5
585.
0.8
586.
2
588.
0.1
589.
4.
591.
0.1
592.
3.
594.
0.1
595.
4.
597.
0.5
598.
1
600.
0.1
601.
3.
603.
0.1
604.
3.
606.
0.1
607.
3.
629.
630.
631.KESIMPULAN
632.
633.
Berdasarkan hasil eksperimen
dalam penelitian ini penerapan metode TOPSIS
untuk evaluasi kinerja karyawan dengan
menggunakan data sampling alternatif sebanyak
15 alternatif dan kriteria sebanyak empat kriteria
terbukti bahwa metode TOPSIS dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan,
seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya
yang menggunakan metode TOPSIS untuk
evaluasi. Pada alternatif pertama dengan nilai
C1=100, C2=2, C3=3 C4=10 menghasilkan nilai
preferensi sebesar 0.8601, kemudian alternatif
kedua A2 dengan nilai C1=95, C2=0, C3=5
C4=10 menghasilkan nilai preferensi sebesar
0.1684, pada alternatif ketiga A3 dengan nilai
C1=98, C2=0, C3=4 C4=10 menghasilkan nilai
preferensi sebesar 0.1275, pada alternatif kelima
belas A15 dengan nilai C1=94, C2=0, C3=5
C4=10 menghasilkan nilai preferensi sebesar
0.1681, nilai perefensi tersebut dianggap valid
karena sesuai dengan ketentuan bahwa nilai
preferensi untuk metode TOPSIS mempunyai
batasan dengan nilai tertinggi sebesar 1. Dengan
demikian penggunaan metode TOPSIS untuk
evaluasi kinerja karyawan dapat dijadikan salah
satu sumber acuan bagi pihak manajemen dalam
hal pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan penilaian karyawan karena penggunaan
metode TOPSIS bersifat objektif.
634.
635.DAFTAR PUSTAKA
636.
11
12