Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANGGITA HARDIASTUTY
NRP 6513040010
PROGRAM STUDI
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA 2015
KATA PENGANTAR
Bissmillahhirrohmanirrihiim.
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
semua anugerah yang telah Engkau berikan dalam menyusun Laporan SPPK ini sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan pada umatnya untuk hijrah dari
jaman kegelapan menuju ke jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Dalam menyusun Laporan SPPK ini, meskipun penyusun sudah berusaha keras
dengan segala kemampuan baik tenaga maupun pikiran, namun penyusun tetap menyadari
bahwa yang dikerjakannya masih memiliki banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun dengan senang hati untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca.
Selain itu, penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu yaitu:
1
Bapak Mades Darul Khairansyah, S.ST., M.T. selaku dosen untuk mata kuliah Tugas
SPPK ini.
Teman-teman K3-5A angkatan 2013 yang telah membantu mencari referensi dalam
penulisan laporan.
Penyusun berharap Laporan SPPK ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
DAFTAR ISI
TUGAS BESAR SISTEM PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN.........i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................v
NOMENKLATUR....................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1
Latar Belakang......................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3
Tujuan...................................................................................................................2
1.4
Manfaat.................................................................................................................2
1.5
Lingkup.................................................................................................................3
Area Kerja.............................................................................................................4
2.2
Definisi Hydrant...................................................................................................5
2.2.1 Sistem instalasi hydrant dibagi menjadi dua macam, yaitu :................................5
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
Kapasitas Pompa.................................................................................................11
2.9.1 Head....................................................................................................................11
2
Sistematika Perancangan....................................................................................18
3.2
Spesifikasi Bangunan..........................................................................................21
4.2
Pengumpulan Data..............................................................................................22
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
Pembahasan.........................................................................................................31
Kesimpulan.........................................................................................................33
5.2
Saran...................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................34
BIOGRAFI PENULIS.............................................................................................................35
Lampiran 1. Layout Pemasangan Jalur Pipa Hydrant..............................................................36
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Headloss Menggunakan Pipe Flow Expert............................42
Lampiran 3. Katalog Harga Material.......................................................................................46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ukuran Kapal General Cargo KM Bobaya............................................................4
Gambar 2.2 Kapal General Cargo.............................................................................................4
Gambar 2.3 Hydrant...................................................................................................................5
Gambar 2.4 nilai viskositas......................................................................................................12
Gambar 2.5 Grafik Relative Roughness...................................................................................13
Gambar 2.6 Grafik Friction Factor...........................................................................................14
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian..........................................................................18
Gambar 4.1spesifikasi kapal kargo KM. Bobaya.....................................................................22
Gambar 4.2 Headloss Berdasarkan Perhitungan Pipe Flow Expert.........................................26
Gambar 4.3 Headloss Berdasarkan Perhitungan Pipe Flow Expert.........................................28
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Komponen Komponen Hydran System...................................................................6
Tabel 4-1 Valve dan Fitting yang Digunakan...........................................................................24
Tabel 4-2 Valve dan Fitting yang Digunakan...........................................................................24
Tabel 4-3 perhitungan Head Loss secara manual.....................................................................27
Tabel 4-4 Perhitungan Headloss secara manual.......................................................................29
NOMENKLATUR
H
H1
hp
Ha
Hf
L
D
V
g
f
g
k
d
g
P
g
HSV
Pa
PV
Ha
HLT
Pw
p
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kemajuan di berbagai bidang guna
pemenuhan kebutuhan akan keselamatan kerja, salah satunya pada bangunan kapal. Salah
satu aspek penting dalam penyelenggaraan bangunan kapal adalah pengamanan terhadap
bahaya kebakaran. Kebakaran merupakan suatu insiden akibat dari api yang bekerja tidak
pada tempatnya. Api dapat terbentuk apabila adanya kontak antara sumber panas,
bahan bakar, dan oksigen . Pengertian kebakaran secara umum adalah kejadian yang
bermula dari proses secara cepat dari oksigen dengan unsur-unsur lainnya yang
ditandai dengan panas cahaya secara nyata. Reaksi kimia dari terjadinya kontak
tersebut yaitu api, yang kemudian dapat menimbulkan kebakaran apabila tidak dapat
dikendalikan dengan baik dan akan mengeluarkan panas yang merupakan ancaman
bagi kehidupan manusia.
Salah satu kendala dalam mengatasi kasus kebakaran yaitu dilakukannya tindakan
pemadaman setelah adanya kebakaran besar. Hal ini tentu saja harus diminimalisir agar
dampak maupun kerugian yang diakibatkan karena kebakaran tidak semakin besar.
Kemajuan teknologi menghasilkan suatu rekayasa sistem hydrant kebakaran, yaitu
merupakan suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam
air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan selang kebakaran. Sistem ini terdiri
dari sistem persediaan air, pompa, perpipaan koupling outlet dan inlet serta slang atau
nozzle. Dengan cara ini diharapkan kebakaran yang terjadi dapat segera ditangani agar
tidak semakin membesar ataupun menyebar luas ke ruangan lain, sehingga dampak atau
kerugian akibat kebakaran tidak semakin besar.
Pentingnya melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran
khususnya dengan menggunakan sistem hydrant sebagaimana tersebut di atas perlu
diterapkan pada area General Cargo KM. Bobaya, dikarenakan belum terpenuhinya
sistem hydrant di Kapal tersebut. Dengan pemasangan dan penempatan instalasi sistem
hydrant sesuai persyaratan yang berlaku diharapkan mampu mengatasi kebakaran secara
dini sehingga dampak atau kerugian akibat kebakaran dapat diminimalisir.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas yaitu :
1. Bagaimana menentukan jumlah pilar hidran yang dibutuhkan di General Cargo KM.
Bobaya agar mampu mencegah dan menanggulangi kebakaran ?
3. Bagaimana menentukan volume air pada bak air ( reservoir ) yang dibutuhkan pada
instalasi hidran ?
5. Bagaimana menentukan besarnya daya pompa air yang dibutuhkan agar hidran
mampu menjangkau seluruh area gedung ?
1.3
Tujuan
Tujuan perencanaan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan
menggunakan Sistem Hydrant pada General Cargo KM. Bobaya yaitu :
1. Untuk menentukan jumlah dan letak pilar hidran yang dibutuhkan di General Cargo
KM. Bobaya agar mampu mencegah dan menanggulangi kebakaran.
2. Untuk menentukan gambar perencanaan instalasi hidran.
3. Untuk menentukan volume bak air ( reservoir ) yang dibutuhkan pada instalasi
hidran.
4. Untuk menentukan pemasangan pipa hidran.
2
5. Untuk menentukan besarnya daya pompa air yang dibutuhkan agar hidran mampu
menjangkau seluruh area gedung..
Untuk menghitung biaya material yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi hidran
1.4
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam perencanaan sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dengan menggunakan Sistem Hydrant pada General Cargo
KM. Bobaya yaitu :
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem hydrant dalam
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
2. Dapat merencanakan sistem hydrant pada General Cargo KM. Bobaya sesuai
standard.
3. Dapat menghitung head loss total pada perancangan sistem hydrant di General
Cargo KM. Bobaya sesuai standard.
1.5
Lingkup
Ruang lingkup perencanaan sistem Hydrant pada sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran meliputi :
1. Perancangan sistem Hydrant dilakukan di kapal General Cargo KM. Bobaya
2. Hanya melakukan estimasi biaya pada pengadaan material saja
3. Tidak merencanakan sistem instalasi listrik pada perencanaan hidran khususnya dalam
ruang pompa
4. Pada perancangan system hydrant pada kapal ini difokuskan pada penempatan
5. Standar yang dipakai yaitu Safety Of Life at Sea (SOLAS)
2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Area Kerja
Kapal General Cargo KM Bobaya merupakan General Cargo Ship yang
mengangkut barang komoditi berupa mobil dan sepeda motor yang diangkut dari
Pelabuhan Sekupang Batam ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Jarak yang ditempuh
1160 km dengan durasi sekitar 2 hari 6 jam. ABK sejumlah 35 orang tersebar di
beberapa deck, yaitu 15 orang di poop deck, 10 orang di boat deck, 6 orang di bridge
deck dan 4 orang di navigation deck.
Karena mengangkut barang berupa mobil dan sepeda motor dengan kapasitas yang
besar karena panjang kapal lwl sebesar 94,76 m. Menurut NFPA kapal ini memiliki
resiko kebakaran sedang. Oleh karena itu perlu diproteksi dari bahaya kebakaran
Definisi Hydrant
Hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media
pemadaman air bertekanan yang dialirkan melalui pipa pipa dan selang kebakaran.
Sistem ini terdiri dari system persediaan air, pompa, perpipaan, kopling outlet dan
inlet serta selang dan nozzle.[1]
tidak berisi air, dan akan berisi air manakala hydrant tersebut digunakan.
Sistem Instalasi Hydrant Basah
Sistem instalasi hydrant basah adalah suatu sistem hydrant yang pipa-pipanya
selalu berisi air.[2]
2.3
2.4
Pengertian
Gambar
Gambar
Hydrant Pilar
Siemese
connection
ialah
bagian
peralatan
dari
dan
digunakan
untuk
Gambar Siemese
connection
ialah
suatu
Gambar
Nozzle
dari
selang
yang
digunakan
untuk
pengaturan
pengeluaran air.
air
mengalirkan
yang
bersifat
flexible.
Gambar Selang Hydrant
2.5
2.6
jika kemungkinan bahaya sangat kecil dan disetujui oleh instalasi atau pejabat
yang berwenang.
3. Kelas III
Merupakan suatu sistem yang harus menyediakan baik hose connection
berdiameter satu inchi untuk digunakan oleh penghuni gedung maupun hose
connection berdiameter dua inchi untuk digunakan oeh petugas pemadam
kebakaran ada orang-orang yang telah terlatih untuk kebakaran berat.[5]
2.7
2.7.1
2.7.2
2.7.3
2.7.5
2.8
2.8.1
a) Pancaran jet utuh (solid stream) adalah pancaran yang berasal dari
nozzle-nozzle yang dari masukan sampai moncongnya tidak ada
penghalang kecuali penyempitan diameter (play-pipe nozzle).
b) Pancaran jet lurus (straight stream) adalah pancaran yang berasal dari
nozzle yang antara lubang masukan dengan keluarannya terdapat
penghalang, umumnya pancaran ini berasal dari nozzle yang bisa diatur
dari spray sampai dengan jet.
Ciri dari semprotan jet :
e) Juga dipakai sebagai perisai air untuk radiasi panas dari api dalam
usaha menutup kerangan, menutup bocoran maupun tugas-tugas
penyelamatan.
3. Pancaran Kabut (Fog)
Ciri dari semprotan fog :
11
2.9
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah kemampuan pompa untuk mengalirkan fluida (cair
atau gas) dalam waktu tertentu. Kapasitas pompa dipengaruhi oleh jumlah fluida yang
dialirkan, nilai laju aliran fluida dan hambatan lain dalam aliran fluida. Kapasitas
pompa dapat dispesifikasikan menjadi :
2.9.1
Head
Head adalah energi mekanik yang terkandung dalam satu satuan berat jenis zat
cair yang mengalir atau energi tiap satuan berat.Head pada pompa biasanya
disebabkan oleh kerugian gesek didalam pipa, belokan-belokan, reducer katup-katup,
dan sebagainya [8]. Head dari instalasi pompa dapat dibedakan menjadi head statis
dan head dinamis. Head terdiri dari tiga bagian, antara lain:
a. Head Total Pompa
Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air dapat
ditentukan berdasarkan kondisi instalasi yang akan dilayani oleh pompa. Head
total pompa dapat ditulis sebagai berikut:
H = Ha + hp + H1 +
...(2.2)
H
H1
hp
Ha
isap, tanda positif dipakai apabila muka air disisi keluar lebih tinggi dari pada
sisi isap.
b. Head Kerugian
1. Kerugian Gesekan dalam Pipa (Major Losses)
Kerugian gesekan didalam pipa bergantung pada panjang pipa. Untuk
menghitung besarnya kerugian akibat gesekan didalam pipa digunakan
persamaan:
12
hf f
Hf
L
D
V
g
f
L V2
D 2.g
...(2.3)
: Head karena kerugian gesekan friction (m)
: Panjang saluran (m)
: Diameter dalam saluran (m)
: Kecepatan rerata aliran (m/s)
: kecepatan grafitasi (m/s2)
:Koefisien kerugian gesekan (Bilangan Reynold/Re)
13
14
hf
V
g
k
hf = f x
.....(2.5)
pengecilan
mendadak
dapat
Hf
d
V
g
hf
P
16
5. Head Tersedia
Untuk mencegah terjadinya kavitasi, maka diusahakan agar
tidak ada bagian aliran didalam pompa yang mempunyai tekanan
uap jenuh. Sehingga didefinisikan suatu besaran yang berguna
untuk memperkirakan keamanan pompa terhadap terjadinya
kavitasi, yaitu tekanan hisap positif Netto (Net Positif Suction
Head-NPSH). Ada dua jenis NPSH yang harus dipertimbangkan,
yaitu NPSH yang dibutuhkan dan NPSH yang tersedia. NPSH
yang tersedia adalah head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap
pompa ekuivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa,
dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat ditempat tersebut. NPSH
yang tersedia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
= (Pa / ) + (PV / ) + HS HLT(2.9)
Hsv
pengujian
terhadap
pompa.
Data
NPSH
yang
ns
2.9.2
= x HN .(2.11)
18
3 BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Sistematika Perancangan
Data yang di dapatkan dari data perusahaan dan studi literatur dikumpulkan
untuk menentukan perumusan masalah yang ada dalam penyusunan laporan
ini. Data data tersebut antara lain:
a.Data primer :
b.
Data sekunder :
B. Pengolahan Data
20
Dalam perencanaan instalasi hidran ini, estimasi biaya perlu dilakukan agar
besarnya biaya pemasangan instalasi hidran dapat dipersiapkan terlebih dahulu
sehingga tidak mengalami kesalahan hitung.
21
Dari perencanaan system instalasi hidran yang sudah dibuat maka selanjutnya
dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah dari penyusunan
laporan ini.
22
4 BAB 4
ANALISA DATA
4.1
Spesifikasi Bangunan
General Cargo KM. Bobaya ini terdiri dari 6 lantai yaitu Double Bottom, Main
Deck, Poop Deck, Boat Deck, Bridge Deck, dan Navigation Deck. Berikut adalah jenis
ruanga yang ada di setiap lantai :
1. Double Bottom
- Ruang mesin
2. Main Deck
- Ruang ABK ( Anak Buah Kapal)
- Ruang Makan
- Ruang Masak
- Ruang Penyimpanan Makanan
- Ruang Tv
- Ruang Kesehatan
- Loundry
- Kamar Mandi
3. Poop Deck
- Ruang Tidur
- Mushola
- Ruang Makan
- Dapur
- Gudang
- Kamar Mandi
4. Boat Deck
- Radio Operator
- Kantor
- Ruang pertemuan
- Ruang Tidur
- Kamar Mandi
5. Bridge Deck
- Ruang kapten
- Ruang pertemuan
- Kamar mandi
6. Navigation Deck
- Radio Room
- Ruang Peta
- Ruang Genset
- Ruang Kemudi
Dari 6 lantai tersebut Navigation Deck tidak diberi instalasi hidran karena dalam navigasi
potensi kebakaran tidak terlalu tinggi. Sehingga pipa hidran teratas di ruangan Bridge Deck.
23
4.2
Pengumpulan Data
Pengumpulan data mengenai Sistem Instalasi Hydrant pada General kargo KM. Bobaya
yaitu :
1. Layout Kapal General kargo KM. Bobaya layout area ini diperlukan untuk
mengetahui lokasi penempatan Box Hydrant
2. Data spesifikasi kapal
Data spesifikasi kapal ini meliputi panjang keseluruhan kapal, lebar kapal, kecepatan
kapal dan jenis kapal.
4.3
4.3.1
api harus mampu dijangkau oleh 2 hydrant), tetapi setiap hydrant harus tetap
mempunyai selang sendiri-sendiri. Ketentuan Pada SOLAS 2012 mengenai
panjang selang kebakaran yaitu :
1. 15 m di ruang mesin
Q = 2839 liter/menit
= 0,0473 m3/s
b) Ukuran nozzle
Ukuran nozzle disesuaikan dengan nozzle yang dipakai. Diketahui ukuran nozzle
= 2 inchi. Diameter dalam = 63,5 mm = 0,0635 m
Luas lubang nozzle (Ao)
A= r 2
25
( 0,0635 )2
3,14 .
4
3,2 10
3,2 10
Vo=0,0473/(3)
14,78 m/s
Xt =Vo2
sin 2
g
22,29 m
26
Ymax = 5,57 m 6 m
4.5
4.6
1.
2.
3.
4.
Suction
Steel ANSI Galvanized Sch 80
Discharge
Steel ANSI Galvanized Sch 80
Steel ANSI Galvanized Sch 80
Steel ANSI Galvanized Sch 80
Panjang
16,82 m
6
4
2
9,73 m
30,9 m
8,93 m
Bahan
Steel ANSI Galvanised
27
Gate Valve
3 Buah
Gate Valve
1 Buah
Gate Valve
2,5
1 Buah
Elbow 90
2 Buah
Elbow 90
5 Buah
Elbow 90
1 Buah
Elbow Tee
3 Buah
Elbow Tee
1 Buah
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
Steel ANSI Galvanised
Sch 80
4.6.1
28
Headloss Minor
V2
H e k
2g
1,074 2
H eP1 0,95
2 9,81
0,0559
-
Headloss Mayor
29
H tP1 f
H tP1
L V2
D 2g
2,4 1,074 2
0,0199
0,1934 2 9.81
0,0155
Headloss Total
H H e H t
132,839 56,4397
= 189,279 m.hd
4.6.2
Headloss Minor
V2
H e k
2
g
H eP1
1,074 2
0,95
2
9
,
81
0,0559
-
Headloss Mayor
H tP1 f
L V2
D 2g
H tP1 0,0199
2,4 1,074 2
0,1934 2 9.81
31
0,0145
Headloss Total
H H e H t
1.410,5436 354,9703
= 1.765,5139 m.hd
4.6.3
Daya Pompa
Pompa yang digunakan dalam System Hydrant ada 3 jenis yaitu
pompa utama, pompa jokey dan pompa diesel (cadangan). Daya pompa
dibutuhkan untuk mendukung tekanan yang dihasilkan pada ujung perpipaan.
Perhitungan daya pompa ini tidak menggunakan total headloss pada hidran
namun menggunakan total headloss pada sprinkler karena total headlossnya
lebih besar daripada system hidran sehingga apabila sprinkler terpenuhi maka
kebutuhan pompa pada hidran juga akan terpenuhi.Berikut adalah daya pompa
yang dibutuhkan pada kapal kargo KM. Bobaya, yaitu :
32
a. Daya Pompa
Pw g Q H
997 kg / m 3 9.8m / s 2 0.0473m 3 / s 1765,5139m
= 816,7637 KW
= 609,5251 HP
b. Daya Motor
Jika efisiensi standar pompa [9] dengan debit 0,0473 m3/menit
adalah 75%, maka:
P
Pw
p
609,5251
0.75
812,7001 820 HP
4.7
4.7.1
Analisa Harga
Setelah melakukan perhitungan perancangan pada sistem instalasi hydrant
pada General Kargo KM. Bobaya. Dari hasil perhitungan pada perancangan system
hidran, maka dapat ditentukan harga seluruh kebutuhan pipa, valve, pilar dan
lainnya. Berikut adalah total kebutuhan harga yang dibutuhkan:
Kode
Jenis
GTV 4
Gate valve
Material
Jumlah
Harga
3.582.880
Total Harga
17.914.
33
400
Hidran
Valve
pipa
8" x 6
pipa
2.004.160
14.029.
120
steel ANSI
galvanis sch 80
4.150.000
33.200.
000
6" x 6
steel ANSI
galvanis sch 80
2.165.000
12.990.
000
pipa
4" x 6
steel ANSI
galvanis sch 80
1.495.000
13.455.
000
pipa
2 1/2" x 6
steel ANSI
galvanis sch 80
805.000
2.415.
000
HB
Box
Hydrant
1.584.000
11.088.0
00
HH
Selang
hydrant
30m
3.850.000
26.950.
000
NJ
Jet Nozzle
460.000
3.220.
000
PL
Pompa
listrik 50
kW/67 hp
(Torishima
)
94.230.000
188.460.
000
10
323.721.
520
TOTAL
4.8
Pembahasan
Pada
kapal
umumnya
tidak
menggunakan
pilar
hydrant,
namun
menggunakan box hydran, selain itu pada kapal ini tidaklah menggunakan reservoir
34
jadi penyedotan air diambil langsung dari laut sehingga dibutuhkan dua penyedot air
pada bagian double bottom agar kapal seimbang dan tidak boleh diletakkan hanya 1
penyedot saja. Dan berdasarkan perhitungan kebutuhan box hydrant pada kapal kargo
KM. Bobaya ini membutuhkan 7 box hydrant. Serta flow rate yang dibutuhkan oleh
box hydrant ini yaitu 0,0473 m3. Perhitungan volume air ini tidak dikalikan dengan
waktu karena proses penyedotan air dilakukan langsung menyedot dari laut sehingga
tidak membutuhkan waktu dalam proses penyedotan.
Untuk sistem perpipaan (jenis pipa) yang digunakan pada kapal ini berbeda
dengan jenis pipa yang diguakan pada gedung. Umumnya jenis pipa yang digunakan
pada kapal ini jenis Steel ANSI Galvanized Sch 80, karena pipa jenis ini tahan akan
korosi. Untuk hasil perhitungan Headloss total secara manual dan menggunakan Pipe
Flow Rate menunjukkan perbedaan hasil yang tidak jauh yaitu selisih sebesar 0,12 m.
Instalasi system hidran di kapal ini diintegrasikan dengan sistem sprinkler.
Headloss total dari sistem sprinkler pada kapal ini lebih besar daripada sistem hidran
yaitu 1.765,5139 m, dan efisiensi pompanya adalah 75% sehingga daya motor yang
dibutuhkan adalah 820HP.
1. Analisa perkiraan harga seluruh instalasi sistem hidran pada kapal ini
menggunakan katalog produk yang ada di internet. Total harga yang dibutuhkan
adalah kurang lebih Rp323.721.520,-. Harga tersebut bukanlah harga yang mahal
karena apabila terjadi kebakaran maka dapat menyebabkan kerugian yang melebihi
dari biaya instalasinya, sehingga instalasi tersebut layak untuk dipasang di kapal
General Kargo KM. Bobaya.
35
5 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
perencanaan sistem instalasi hidran di Kapal General Kargo KM. Bobaya, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Kebutuhan box hydrant yang dibutuhkan pada kapal ini berjumlah 7 box hydrant.
Flow Rate hidran yang dibutuhkan adalah sebesar 0,0473 m3/s.
Headloss total dari sistem instalasi hidran ini adalah1.765,5139 m.hd.
Daya pompa yang dibutuhkan pada jarak terjauh pompa adalah 820 HP.
Biaya material yang di butuhkan dalam pemasangan instalasi hidrant sebesar Rp.
323.721.520,-
5.2
Saran
1. Seharusnya ada pembekalan teori yang lebih intensif agar bisa menganalisa lebih
detail seluruh perhitungannya.
36
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
NFPA_14-1996.pdf, 1996.
[5]
[6]
[7]
Kebakaran, 2003.
[8]
[9]
38
BIOGRAFI PENULIS
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49